Anda di halaman 1dari 8

F.

Pembahasan

Pindah silang adalah suatu proses yang dapat menyebabkan bagian kromosom
homolog saling bertukar, menghasilkan kombinasi baru gen-gen pada kromosom yang sama.
Terjadinya segregasi dan rekombinasi dua buah gen berangkai disebabkan karena mereka
mengalami pindah silang (crossing over) yaitu pertukaran materi genetic (gen) di antara
kromosom-kromosom homolog. Dari pengertian pindah silang ini kita dapat
menyederhanakan batasan tentang gamet tipe parental dan gamet tipe rekombinasi. Gamet
tipe parental adalah gamet dengan susunan gen yang sama dengan susunan gen pada individu,
sedang gamet tipe rekombinasi adalah gamet yang susunan gen-nya adalah rekombinasi
susunan gen pada individu. Gamet tipe parental adalah gamet bukan hasil pindah silang,
sedang gamet tipe rekombinasi adalah gamet hasil pindah silang.

Peristiwa pindah silang, bersama-sama dengan pemilihan bebas (Hukum Mendel II)
merupakan mekanisme penting yang mendasari pembentukan keanekaragaman genetic karena
kedua-duanya akan menghasilkan kombinasi baru diantara gen-gen yang terdapat pada
individu sebelumnya. Selanjutnya, seleksi alam akan bekerja untuk mempertahankan genotip-
genotip dengan kombinasi gen adaptif saja. Oleh sebab itu, banyak ilmuwan yang
menganggap bahwa pindah silang dan pemilihan bebas sangat penting bagi berlangsungnya
proses evolusi.

Tabel Pengamatan.

 Pindah silang tunggal (2-3)


Pindah silang tunggal ini dilakukan dengan cara menyilangkan secara tunggal
kromosom bernomor 2 dan 3. Pindah silang antara kromosom 2 dan kromosom 3 akan
menjadi sebagai berikut :

Gambar 1. Pindah silang tunggal (2-3)


Kemudian setelah terjadi segregasi, maka akan terbentuk sentromer baru disetiap
kromosomnya seperti pada gambar berikut :

Gambar 2. Hasil segregasi persilangan tunggal (2-3)

Pada percobaan pertama, kromatid 1 dan kromatid 2 merupakan sister


kromatid serta kromatid 3 dan kromatid 4 juga merupakan sister kromatid. Pindah
silang tunggal terjadi pada kromatid 2 dan kromatid 3 yang mana keduanya bukanlah
sepasang kromatid (sister kromatid). Hasil dari pindah silang tunggal ini
menghasilkan 4 macam gamet. Dua macam gamet memiliki gen-gen yang sama
dengan gen-gen yang dimiliki induk atau parental sehingga dinamakan gamet tipe
parental. Dua gamet lainnya merupakan gamet-gamet baru yang terjadi akibat adanya
pindaj silang atau disebut dengan tipe rekombinan. Berdasarkan pindah silang tunggal
(2-3) diketahui presentasi dari game yang didapat sama dengan ciri gamet parental
sebesar 50% dan gamet rekombinan 50%.

 Pindah silang ganda (2-3, 2-3)


Pada percobaan kedua, dilakukan pindah silang ganda (2-3,2-3) yang artinya
pindah silang antara kromosom 2 dan kromosom 3 kemudian disilangkan kembali
antara kromosom 2 dan kromosom 3 seperti pada gambar berikut :

Gambar 3. Persilangan ganda (2-3, 2,3)


Hasil dari menyilangkan kromosom 2 dan kromosom 3 sebanyak dua kali :

Gambar 4. Hasil persilangan ganda (2-3, 2-3)

Pindah silang ganda adalah pindah silang yang terjadi pada lebih dari satu
tempat. Jika pindah silang ganda (double crossing over) berlangsung di antara dua
buah gen yang terangkai, maka pindah silang ganda ini tidak akan tampak pada
fenotip, sebab gamet-gamet yang dibentuk hanya dari tipe parental saja atau dari tipe
rekombinasi atau tipe parental dan tipe rekombinasi akibat pindah silang tunggal.
Akan tetapi, jika di antara gen A dengan gen B masih ada gen ketiga, misalnya gen C,
maka terjadinya pindah silang ganda antara gen A dan gen B akan tampak. Pindah
silang ganda yang terjadi pada kromosom (2-3, 2-3) membentuk hasil kromosom
dengan empat macam gamet yaitu kromatid 1, kromatid 2, kromatid 3, dan kromatid
4. Dengan demikian hasil yang diperoleh adalah 50% dari tipe parental dan 50% dari
tipe rekombinan.

 Pindah silang ganda (1-3, 2-4)


Pada percobaan ketiga adalah pindah silang ganda (1-3, 2-4) dimana
memindah silangkan antara kromosom 1 dengan kromosom 3 kemudian memindah
silangkan lagi antara kromosom 2 dengan kromosom 4 yaitu seperti pada gambar
berikut :

Gambar 5. Pindah silang ganda (1-3, 2-4)


Hasil pada persilangan ganda ini adalah seperti pada gambar berikut :

Gambar 6. Hasil persilangan ganda (1-3, 2-4)

Menurut teori (Campbell, 2018), pindah silang umumnya terjadi pada


kromatid-kromatid tengah, yaitu kromatid nomor 2 dan kromatid nomor 3 dari tetrad
kromatid. Tetapi tidak menutup kemungkinan adanya pindah silang pada kromatid-
kromatid yang lain. Menurut hasil yang diperoleh pada percobaan ketiga ini, semua
gamet yang terbentuk sebanyak empat gamet memiliki tipe rekombinan yaitu kromatid
1, kromatid 2, kromatid 3, dan kromatid 4. Hal ini menunjukkan hasil pindah silang
ganda (1-3, 2-4) memiliki gamet dengan tipe parental 0% dan tipe rekombinan 100%.

 Persilangan ganda (2-3, 2-4)


Pada percobaan keempat adalah persilangan ganda (2-3, 2-4) yaitu memindah
silangkan antara kromosom 2 dengan kromosom 3, setelah itu memindah silangkan
lagi antara kromosom 2 dengan kromosom 4. Seperti pada gambar berikut ini :

Gambar 7. Persilangan ganda (2-3, 2-4)


Hasil dari persilangan ganda ini adalah seperti pada gambar berikut :

Gambar 8. Hasil persilangan ganda (2-3, 2-4)

Pada percobaan keempat ini, dihasilkan empat gamet yang terbentuk antara
lain adalah kromatid 1, kromatid 2, kromatid 3, dan kromatid 4. Dari empat macam
gamet yang terbentuk tida gamet yang memiliki tipe rekombinan dan satu gamet
memiliki tipe parental. Pada kromatid 1 masih memiliki gamet dengan tipe parental,
hal ini disebabkan kromatid 1 tidak mengalami pindah silang. Sedangkan pada
kromatid lainnya yaitu kromatid 2, kromatid 3, dan kromatid 4 yang mengalami
pindah silang, hasilnya memiliki gamet dengan tipe rekombinan. Sehingga dapat
diketahui hasil dari pindah silang ganda pada kromosom (2-3, 2-4) memiliki 25%
gamet dengan tipe parental 75% gamet dengan tipe rekombinan.

 Persilangan ganda (2-3, 1-4)


Pada percobaan kelima yaitu persilangan ganda (2-3, 1-4) dimana memindah
silangkan antara kromosom 2 dengan kromosom 3 kemudian memindah silangkan lagi
kromosom 1 dengan kromosom 4 seperti pada gambar berikut :

Gambar 9. Persilangan ganda (2-3, 1-4)


Hasil yang diperoleh pada persilangan ganda ini adalah seperti gambar berikut ini :

Gambar 10. Hasil persilangan ganda (2-3, 1-4)

Pada percobaan kelima, dihasilkan pada persilangan ganda (2-3, 1-4) gamet
pada kromatid 1, kromatid 2, kromatid 3 dan kromatid 4, dengan demikian hasil
pindah silang ganda ini membentuk empat gamet baru dengan tipe rekombinan
sehingga diketahui bahwa hasilnya memiliki presentase tipe rekombinan 100%
sedangkan tipe parentalnya 0%. Semakin banyak kromosom yang dipindah-silangkan
maka semakin tinggi pula presentase gamet tipe rekombinannya.

 Persilangan ganda (1-3, 2-4, 2-3)


Pada percobaan keenam yaitu persilangan ganda (1-3, 2-4, 2-3). Pada pindah
silang percobaan kali ini terjadi paada tiga tempat, yang pertama yaitu memindah
silangkan kromosom 1 dengan kromosom 3, kedua yaitu memindah silangkan
kromosom 2 dengan kromosom 4 dan ketiga yaitu memindah silangkan kromosom 2
dengan kromosom 3 seperti pada gambar berikut :

Gambar 11. Persilangan ganda (1-3, 2-4, 2-3)


Hasil yang diperoleh pada persilangan ganda ini adalah sebagai berikut :

Gambar 12. Hasil persilangan ganda (1-3, 2-4, 2-3)

Pada persilangan ganda ini dihasilkan gamet pada kromatid 1, kromatid 2,


kromatid 3, dan kromatid 4. Gamet ini terdiri atas gamet dengan tipe rekombinan 50%
dan tipe parentalnya 50%, dengan semua gamet merupakan hasil pindah silang (100%
gamet tipe pindah silang).

Berdasarkan pengamatan pada praktikum ini, keenam pindah silang yang


sudah dilakukan terjadi secara tunggal pada satu tempat atau ganda yaitu lebih dari
satu tempat. Pindah silang mengakibatkan terbentuknya gamet tipe pindah silang yang
dapat terdiri atas tipe parental dan tipe rekombinan. Pindah silang ini terjadi pada
pemisahan gamet secara bebas pada saat meiosis.

G. Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang dilakukan diddapatkan kesimpulan bahwa pindah


silang (crossing over) adalah proses pertukaran bagian kromosom homolog, pindah
silang terjadi untuk memberi variasi genetik antar individu agar spesies dapat
berevolusi.

Pindah silang mengakibatkan terbentuknya gamet tipe parental dan tipe


rekombinan. Gamet tipe parental adalah gamet dengan susunan gen yang sama dengan
susunan gen pada individu, sedang gamet tipe rekombinasi adalah gamet yang
susunan gen-nya adalah rekombinasi susunan gen pada individu. Gamet tipe parental
adalah gamet bukan hasil pindah silang, sedang gamet tipe rekombinasi adalah gamet
hasil pindah silang.. Pindah silang dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu pindah
silang tunggal dan pindah silang ganda. Pindah silang tunggal adalah pindah silang
yang terjadi antara kromosom homolog sebanyak satu kali pada satu tempat misalnya
pindah silang 2-3, menghasilkan gamet tipe rekombinan 50% dan parental 50%.
Pindah silang ganda terjadi pada lebih dari satu tempat. Pindah silang ganda 2-3,2-3
menghasilkan gamet tipe rekombinan sebesar 50% dan parental 50%, pindah silang
ganda 1-3,2-4 menghasilkan gamet tipe rekombinan 100% dan parental 0%, pindah
silang ganda 2-3,2-4 menghasilkan gamet rekombinan 75% dan parental 25%, pindah
silang 2-3,1-4 menghasilkan gamet tipe rekombinan sebesar 100% dan parental 0%,
pindah silang 1-3,2-4,2-3 menghasilkan gamet tipe pindah silang sebesar 100% dan
parental 0%

Anda mungkin juga menyukai