Anda di halaman 1dari 51

KLASIFIKASI JAMUR

Anthony Wijaya/4
Antonius Yonathan/5
KLASIFIKASI JAMUR
 Para ahli mikologi memperkirakan terdapat 1,5
juta spesies jamur di seluruh dunia

 Jamur yang sudah terindentifikasi sekitar


100.000 spesies.

 Ahli taksonomi mengelompokkan jenis jamur


dalam satu kingdom fungi
KLASIFIKASI JAMUR
 Kingdom fungi dibagi menjadi empat divisi
berdasarkan cara reproduksi secara

 Generatif :
 Zygomycota (menghasilkan zigospora)

 Ascomycota ( menghasilkan askospora)

 Basidiomycota ( menghasilkan basidiospora)

 Deuteromycota ( belum diketahui cara


reproduksi nya)


GAMBAR 4 DIVISI JAMUR BERDASARKAN
REPRODUKSI SEKSUAL
CIRI-CIRI ZYGOMYCOTA
 Bersifat multiseluler

 Hifat tidak bersekat dan memiliki banyak inti sel

 Dinding sel mengandung zat kitin

 Tidak memiliki tubuh buah

 Ada yang memiliki rizoid dan stolon

 Reproduksi secara vegetatif (aseksual) dengan fragmentasi hifa


yang membentuk sporangiospora dan generatif (seksual) dengan
menghasilkan zigospora,

 Zygomycota hidup dengan saproba, parasit, dan simbiosis


mutualisme
STRUKTUR TUBUH ZYGOMYCOTA
ZYGOMYCOTA
 Zygomycota dapat membentuk alat reproduksi secara
seksual berupa zigosporagium yang berdinding tebal
sehingga tahan terhadap kondisi kering atau
lingkungan yang buruk.

 Zigosporagium secara metabolis tidak aktif sehingga


tahan terhadap kondisi beku dan kering. Namun,
setelah kondisi lingkungan membaik, sporagium yang
mengandung zigospora akan berkecambah
menghasilkan sporagium yang di dalamnya terdapat
spora seksual. Jamur Rhizopus sp. Memiliki rizoid
yang berfungsi menyerap nutrisi dan hifa horizontal
yang disebut Stolon.
CARA HIDUP ZYGOMYCOTA
 Sebagian besar Zygomycota hidup sebagai
saproba
(pengurai) di tanah, pada sisa-sisa organisme
yang sudah mati atau membusuk , dan makanan
(tempe,roti dan nasi)

 Beberapa jenis ada yang hidup bersimbiosis


mutualisme dengan akar tumbuhan membentuk
mikoriza.
CARA HIDUP ZYGOMYCOTA
 Dalam hubungan simbiosis mutualisme ini,
jamur dapat memperoleh nutrisi berupa zat
organik dari tumbuhan inang

 Sedangkan, akar tumbuhan inang dapat


meningkatkan penyerapan air dan mineral di
dalam tanah.

 Jamur yang hidup parasit pada organisme lain


ada yang dapat menimbulkan penyakit misalnya
jamur penyebab pembusukan pada tanaman ubi-
ubian
DAUR HIDUP ZYGOMYCOTA

 Zygomycota mengalami 2 macam cara


bereproduksi yaitu secara seksual terjadi jika
kondisi lingkungan baik dan mendukung

 Terjadi secara aseksual jika kondisi lingkungan


kering dan tidak menguntungkan
REPRODUKSI ASEKSUAL ZYGOMYCOTA

 Zygomycota bereproduksi secara fragmentasi hifa dan


pembentukan spora aseksual ( sporangiospora ).

 Hifa dewasa yang terputus dan terpisah dapat tumbuh


menjadi hifa jamur baru

 Pada bagian hifa tertentu yang sudah dewasa terbentuk


sporangiofor

 Pada ujung sporangiofor, terdapat sporangium


(kotak spora) yang di dalamnya terjadi pembelahan sel
secara mitosis yang menghasilkan sporangiospora
berkoromosom haploid (n).
REPRODUKSI SEKSUAL ZYGOMYCOTA
 Reproduksi seksual Zygomycota dengan cara
pembentukan spora seksual (zigospora) melalui
peleburan antara hifa yang berbeda jenis
CONTOH ZYGOMCOTA
 Anggota jamur dalam divisi Zygomycota disebut
fungi zigot

Rhizopus sp.
CONTOH ZYGOMCOTA

Mucor sp.
CONTOH ZYGOMCOTA

Pilobolus
(jamur pengurai kotoran hewan
yang hifanya menunjukkan gerak
fototropisme positif)
ASCOMYCOTA
 Ascomycota bercirikan talus yang terdiri dari
miselium bersekat.
 Reproduksi seksual membentuk askospora di
dalam askus.
 Ada yang hidup sebagai saproba dan ada yang
juga hidup sebagai parasit.
 Ascomycota yang hidup sebagai parasit banyak
menimbulkan penyakit pada tumbuh-tumbuhan.
ASCOMYCOTA
 Reproduksi seksual Ascomycota menghasilkan
spora konidium yang terbentuk pada ujung hifa
khusus yang disebut dengan konidiofor.

 Kecuali dari beberapa kelompok kecil, umumnya


askus dibentuk di dalam tubuh buah yang
disebut dengan askokarp atau askoma.
CIRI-CIRI ASCOMYCOTA
 Menghasilkan askospora sebagai hasil
reproduksi seksual dari askus.

 Askus memiliki bentuk struktur yang mirip


kantong

 Ascomycota bersifat uniseluler dan multiseluler

 Ascomycota multiseluler memiliki hifa yang


bersekat
CIRI-CIRI ASCOMYCOTA
 Sebagian jenis Ascomycota hifa bercabang-
cabang dengan membentuk miselium dan
tersusun kompak menjadi tubuh buah
makroskopis yang disebut dengan askokarp atau
askokarpus.

 Bentuk askokarp yang beragam atau bervariasi


seperti ada yang berbentuk botol, mangkok, dan
bola.

 Askokarp memiliki banyak askus yang


didalamnya terdapat askospora.
CARA HIDUP ASCOMYCOTA
 Ascomycota hidup sebagai pengurai bahan organik
khususnya dari tumbuhan atau sisa-sisa dari organisme
yang ada didalam tanah dan juga dilaut.

 Ascomycota bersel satu atau ragi hidup di bahan yang


mengandung gula atau karbohidrat, seperti singkong yang
menghasilkan tapai atau sari anggur yang digunakan
untuk membuat minuman anggur merah (wine).

 Sebagian jenis ada yang hidupnya sebagai parasit di


organisme lain.
CARA HIDUP ASCOMYCOTA
 Jamur morel atau Morchella esculenta hidup dengan
bersimbiosis mutualisme kepada tumbuhan dengan
membentuk mikoriza.

 Ascomycota dapat melindungi tumbuhan dari serangan


hama serangga dengan cara mengeluarkan racun bagi
Ascomycota yang hidup di permukaan sel mesofil daun.

 Terdapat sekitar 30.000 spesies atau separuh dari jumlah


spesies Ascomycota yang ada ditemukan hidup
bersimbiosis dengan ganggang membentuk lichen (lumut
kerak).
DAUR HIDUP ASCOMYCOTA
 Dalam daur hidupnya, Ascomycota uniseluler
maupun multiseluler dapat bereproduksi secara
aseksual (vegetatif) dan juga reproduksi secara
seksual (generatif)
REPRODUKSI ASEKSUAL ASCOMYCOTA

 Ascomycota Uniseluler :
 Reproduksi secara aseksual berdasarkan
uniseluler yang dilakukan dengan pembelahan
sel atau pelepasan tunas dari sel induk.

 Tunas yang terlepas akan menjadi sebuah sel


jamur baru.

 Namun, bila tidak terlepas maka sel tunas akan


membentuk rantai pseudohifa (hifa semu).
REPRODUKSI ASEKSUAL ASCOMYCOTA

 Ascomycota Multiseluler :
 Reproduksi secara aseksual yang dilakukan dengan dua
cara, yaitu fragmentasi hifa dan pembentukan spora
aseksual konidiospora.

 Hifa dewasa yang terputus akan tumbuh menjadi sebuah


hifa jamur baru. Hifa haploid (n) yang sudah dewasa akan
menghasilkan konidiofor (tangkai konidia).

 Pada ujung dari konidiofor akan terbentuk spora yang


diterbangkan angin yang disebut dengan konidia.
REPRODUKSI ASEKSUAL ASCOMYCOTA

 Konidia memiliki jumlah kromosom yang haploid


(n). Konidia pada jamur Ascomycota berwarna-
warni, antara lain berwarna oranye, hitam, biru
atau kecokelatan.

 Jika kondisi lingkungan menguntungkan, maka


konidia akan berkecambah menjadi hifa yang
haploid. Hifa akan bercabang-cabang dengan
membentuk miselium yang berkromosom
haploid (n).
GAMBAR REPRODUKSI ASEKSUAL
PADA ASCOMYCOTA UNISELULER
REPRODUKSI SEKSUAL ASCOMYCOTA

 Ascomycota Uniseluler :

 Reproduksi Ascomycota uniseluler diawali dengan


konjugasi atau penyatuan dua sel haploid (n) yang berbeda
jenis.

 Dari hasil penyatuan dengan menghasilkan zigot yang


berkromosom diploid (2n). Zigot tumbuh membesar
menjadi askus yang diploid.

 Inti (nukleus) diploid di dalam askus membelah secara


miosis dengan menghasilkan 4 inti yang berkromosom
haploid (n).
REPRODUKSI SEKSUAL ASCOMYCOTA
 Di sekitar empat inti tersebut, terbentuk dinding
sel dengan 4 askospora didalam askus
berkromosom
haploid (n).

 Jika askus sudah masak, maka selanjutnya


askus akan pecah dengan mengeluarkan
askospora. Askospora akan tumbuh menjadi sel
jamur baru yang haploid (n).
REPRODUKSI SEKSUAL ASCOMYCOTA
 Ascomycota multiseluer:
 Hifa (+) dan hifa (-) yang masing-masing memiliki
kromosom haploid yang berdekatan. Hifa (+) membentuk
askogonium (alat reproduksi betina), sedangkan hifa (-)
dengan membentuk anteridium (alat reproduksi jantan).

 Askogonium akan membentuk saluran yang menuju


anteridium yang disebut dengan trikogin. Melalui
trikogin, terjadi proses plasmogami (peleburan sitoplasma).
Askogonium akan menerima nukelus yang berkromosom
haploid dari anteridium sehingga askogonium memiliki
banyak inti dari keduanya (dikariotik).
REPRODUKSI SEKSUAL ASCOMYCOTA
 Askogonium akan tumbuh menjadi sebuah hifa dikariotik
yang bercabang-cabang dan tergabung dalam askokarp
(tubuh buah).

 Ujung-ujung hifa pada askokarp akan membentuk askus


dikariotik

 Di dalam aksus terjadi kariogami (peleburan inti) sehingga


akan terbentuk inti yang berkromosom diploid (2n).

 Inti diploid yang ada dalam askus akan membelah secara


meiosis dengan menghasilkan 4 nukelus yang haploid (n).
REPRODUKSI SEKSUAL ASCOMYCOTA
 Masing-masing dari nukleus haploid akan membelah
secara mitosis sehingga yang ada didalam askus dengan
terdapat 8 nukleus. Selanjutnya, dari sekitar nukleus akan
terbentuk dinding sel dan terbentuk askospora yang
berkromosom haploid (n).

 Jika askus telah masak, maka askospora akan terbesar


secara serentak. Hal ini akan terjadi karena jika satu
askus pecah maka akan berakibat pada pecahnya askus
lain.

 Askospora yang jatuh ditempat yang cocok akan


berkecambah menjadi hifa baru yang haploid (n). Hifa
haploid akan tumbuh bercabang-cabang membentuk
miselium yang haploid (n).
GAMBAR REPRODUKSI SEKSUAL
ASCOMYCOTA
GAMBAR REPRODUKSI ASEKSUAL DAN
SEKSUAL ASCOMYCOTA MULTISELULER
CONTOH ASCOMYCOTA
 Anggota jamur dalam divisi Ascomycota disebut
Fungsi Kantong (sac Fungi).

 Para ahli mikologi telah mendeskripsi telah


mendeskripkan sekitar 60.000 fungi kantong, baik
yang unisusiler maupun multiseluler.

a. Saccharomyces cerevisiade merupakan jamur bersel


satu dan memiliki dinding askus yang tipis.

digunakan untuk pembuatan minuman beralkhohol,


tapai, dan pengembang adonan roti.
Jamur ini dapat mengubah gula menjadi
alkhohol dan karbon dioksida melalui
fertumentasi. Gas CO2 yang terbentuknya
menjadikannya adonan roti mengembangkan.

b. Penicillium notatum dan Penicillium


chrysogenum digunakan untuk pembuatan
antibiotik penilisin dengan cara mengekstraksi
baikan cair.

Penisilin digunakan untuk membasmi bakteri,


antara lain Neisseria meningitidis, Streptococus
pnemoniae, dan Staphylococus sp.
c. Penicillium roqueforti dan Penicillum
camemberti digunakan dalam pembuatan keju

d. Kapang biru (blue mold) yang tumbuh pada


buah jeruk merupakan jamur Penicillium yang
hidup saproba

e. Neurospora crassa dan Neuspora sitophila


merupakan jamur oncom yang memiliki spora
berwarna oranye.

f. Morchella esculenta merupakan jamur yang


memiliki tubuh buah mengandung banyak air
dan dapat dikonsumsi. Jamur inisering
ditemukan di bawah pohon buah – buahan.
g. Claviceps purperea merupakan jamur
Ascomycota berwarna ungu yang biasa disebut
ergot

bersifat parasit pada gandum hitam (rye). Jika


jamur ini ikut tergiling bersama gandum dan
tercampur dalam tepung, kemudian dikonsumsi
manusia, maka akan menimbulkan penyakit
gangren.

Gejala yang dialami, antara lain kejang saraf,


rasa panas terbakar, halusinasi, dan kegilaan
temporer.

h. Tuber melanosporum (truffle) merupakan jamur


yang hidup bersimbiosis dengan akar tumbuhan
membentuk mikoriza.
Truffe sangat disukai oleh ahli pencicip kuliner
karena memiliki cita rasa yang enak.

Pencari trufle biasanya menggunakan bantuan


anjing yang memiliki penciuman tajam untuk
menemukannya.

i. Candida albicans hidup parasit pada jaringan


epitel yang lembap, misalnya saluran
pernapasan, saluran pencernaan, dan alat
kelamin wanita (penyebab keputihan).

j. Trichophyton mentagrophytes menyebabkan


penyakit kurap pada kulit tubuh dan kulit
kepala.
k. Aspergillus flavus pada umumnya hidup saproba
pada makanan dan biji-bijian.

Koloni Aspergillus flavus menghasilkan spora


berwarna cokelat kehijauan atau kehitaman dan
menyekresikan senyawa aflatoksin yang bersifat
racun bagi manusia.
GAMBAR-GAMBAR ASCOMYCOTA
Saccharomyces cerevisiae
Penicillum notatum dan Penicillium chrysogenum
Penicillium roqueforti dan Penicillum camemberti
KAPANG BIRU
NEUROSPORA CRASSA DAN NEUSPORA
SITOPHILA
MORCHELLA ESCULENTA
CLAVICEPS PURPEREA
TUBER MELANOSPORUM
CANDIDA ALBICANS
TRICHOPHYTON MENTAGROPHYTES
ASPERGILLUS FLAVUS

Anda mungkin juga menyukai