OLEH
SATRIA M. B NDOLU
1609010035
KUPANG
2019
BAB I
PENDAHULUAN
2.2 Etiologi
Penyebab urolithiasis adalah penumpukan urolith dengan berbagai jenis komposisi
mineral. Pada kucing komposisi mineral pembentuk urolit diantaranya adalah struvite, kalsium
oksalat, kalsium fosfat, asam urat, dan sistin. Sedangkan pada anjing, pembentuk urolith
diantaranya adalah kristal struvite, kalsium oksalat, kalsium fosfat, urate, sistin, silica, dan
xanthine (Vogt, 2002). Jenis-jenis urolith yang sering ditemukan pada anjing antara lain ;
1. Urolith Struvite
Berbentuk bulat atau persegi, kadang seperti bentuk pelvis renalis, ureter, vesika urinaria,
atau urethra. Tersusun dari Mg++, NH4+, fosfat. Berwarna putih, kuning sampai coklat, agak
keras dan rapuh, jika digerus hancur seperti kapur, permukaannya halus, atau kasar tanpa
tonjolan (Osborne, 1999) Struvite urolith merupakan jenis kalkuli yang paling banyak terjadi
pada anjing. Urolith ini dapat menyerang semua umur dan lebih banyak menyerang anjing
betina. Jenis anjing yang sering menderita urolith struvite adalah Schnauzer dan Poodle, Shih
Tzu, Bichon Frise, Lhasa Apso dan Cockers. Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya
urolith struvite adalah urinee bersifat alkalis, konsentrasi mineral yang meningkat dan faktor
genetik. (Osborne, 1999)
2. Urolith Sistin
Berbentuk bulat atau oval, biasanya kecil permukaannya halus, tersusun dari asam amino
sistin, empuk, mudah dihancurkan, berwarna krem kekuningan, kuning kehijauan sampai coklat.
Cystinuria dapat diidentifikasi berdasarkan kristal sistin yang berbentuk hexagonal. Terdapat
pada urine yang asam, kecil, halus, berwarna kuning kecoklatan sampai kuning kehijauan.
Cystinuria bisa terjadi pada anjing jantan dan betina, namun kalkuli sistin banyak terjadi pada
anjing jantan. Tidak semua anjing yang menderita cystinuria berkembang menjadi urolithiasis.
Dachshunds adalah anjing yang paling banyak menderita urolith sistin. (Osborne, 1999).
3. Urolith Urate
Urolit urat berbentuk bulat atau oval, permukaannya halus, tersusun dari NH4 urat,
biasanya kecil, berlapis-lapis konsentris seperti kulit telur, mudah pecah, berwarna kuning
kecoklatan sampai kehijauan. Kurang lebih 70% urolith ini terjadi pada anjing jantan. Anjing
yang sering menderita urolith ini adalah Dalmatian (60%), Bulldog, dan Yorkshire terrier
(Osborne, 1999).
4. Urolith kalsium oksalat
Urolit ini berbentuk bulat atau oval, tersusun dari kalsium oksalat, dan sering
mengandung kalsium fosfat, biasanya kecil sangat keras dan rapuh (mudah pecah, permukaannya
ada yang halus atau tidak beraturan), berwarna krem sampai coklat, tetapi dapat berwarna hijau
kecoklatan. Jenis anjing yang biasa terkena urolith ini adalah Schnauzers, Lhasa Apso, Yorkshire
terriers, Bichon Frise, Shih Tzu, Miniature poodles. Kristal kalsium oksalat berbentuk octahedral
(dyhidrate) dan berbentuk kumparan atau gelondongan (monohydrate) (Osborne, 1999).
2.2 Patofisiologi
Mekanisme terbentuknya urolith adalah terjadinya penimbunan kristal dari berbagai
mineral. Faktor penyebab lainnya adalah diet/makanan, frekuensi urinasi, genetik, dan adanya
infeksi traktus urinari. Saturasi memberikan energi bebas untuk terbentuknya kristalisasi.
Semakin tinggi derajat saturasinya, semakin besar kemungkinan terjadinya kristalisasi dan
perkembangan kristal. Oversaturasi urine dengan kristal merupakan faktor pembentukkan urolith
tertinggi. Oversaturasi ini disebabkan oleh peningkatan ekskresi kristal oleh ginjal, reabsorpsi air
oleh tubuli renalis yang mengakibatkan perubahan konsentrasi dan pH urine yang mempengaruhi
kristalisasi. pH urine berhubungan dengan resiko pembentukan kristal kalsium oksalat. pH urine
yang asam hingga netral akan menyebabkan terbentuknya urolith silica (SiO2). Sedangkan pH
urine netral hingga basa akan menyebabkan terbentuknya urolith kalsium fosfat dan urolith
(Osborne, 1999).
Derajat saturasi yang meningkat akan mengakibatkan terjadinya presipitasi (Elliot, 2003).
Proses presipitasi mineral didalam traktus urinari dapat dijelaskan dengan dasar-dasar fisika-
kimia dan meliputi sejumlah faktor termodinamik dan kinetik. Salah satu pendekatan yang
digunakan untuk mempertimbangkan pembentukkan urolit dalam dua tahap, yaitu proses
pembentukkan kristal dan proses agregasi/perkembangan kristal yang berakibat pada
perkembangan urolith. Kecepatan aktual dari pertumbuhan urolit bergantung pada komposisi
mineral dan adanya infeksi (Elliot 2003).