Anda di halaman 1dari 15

ANATOMI JANTUNG

Jantung adalah sebuah organ berotot dengan empat ruang yang terletak di rongga dada
dibawah perlindungan tulang iga, sedikit ke sebelah kiri sternum. Ukuran jantung lebih kurang
sebesar genggaman tangan kanan dan beratnya kira-kira 250-300 gram dan kurang lebih
berukuran sesuai dengan kepalan tangan masing-masing orang . Apex cordis mengarah kesisi
kiri bagian inferior .Basis jantung menunjukkan posisi Sulcus coronarius yang tersembunyi
diantara struktur lainnya , A.coronaria dextra . Jantung terdiri dari ruang ventrikel dan ruang
anterior tampak permukaan anterior (facies interventricularis).Ini menggambarkan posisi septum
interventriculare dan berisi A.coronaria sinistra ,R.interventrikularis anterior. Dipermukaan
inferior (facies diaphragmatica) ,batas antara kedua ventrikel ditandai oleh sulcus
interventrikularis posterior.
Sebelum beralih menjadi Truncus pulonalis ,ventrikel kanan berdilatasi menjadi conus
arteriosus . Asal aorta dari ventrikel kanan berdilatasi menjadi conus arteriosus .Asal aorta dari
ventrikel kiri tidak terlihat dari permukaan luar karena aorta berjalan spiral dibelakang truncus
pulmonalis .Oleh sebab itu, Aorta muncul disisi kanan Truncus pulmonalis .Arcus aortae
berhubungan dengan truncus pulmonalis melalui liigamentum arteriosum ,suatu sisa
perkembangan dari ductus arteriosus pada sirkulasi fetus .Kedua atrium mempunyai kantong
anterior yang disebut aurikula (auricula dextra dan sinistra) .V.cava superior dan inferior masuk
ke atrium kanan ,keempat vena pulmonalis masuk ke atrium kiri.
Jantung juga terdiri dari tiga lapisan yaitu lapisan terluar yang merupakan selaput
pembungkus disebut epikardium, lapisan tengah merupakan lapisan inti dari jantung terdiri dari
otot-otot jantung disebut miokardium dan lapisan terluar yang terdiri jaringan endotel disebut
endokardium.
Otot jantung terdiri dari 3 lapisan, yaitu Endocardium (dalam), Myocardium (tengah)dan
Epicardium (luar). Permukaan epicardium licin sehingga mempermudah pergerakan jantung.Di
dalam jantung terdapa 4 ruangan, yaitu:
Serambi kanan = Atrium Dexter
Serambi kiri = Atrium Sinister
Bilik kanan = Ventriculus Dexter
Bilik kiri = Ventriculus SinisterAtrium Dexter menerima darah venous yang miskin
oksigen dari seluruh tubuh melaluiV.Cava Superior dan V.Cava Inferior serta menerima aliran
venous dari vena cordis melaluisinus coronarius. Muara sinus coronarius berada di sebelah
medial valvula V.C.I.Secara anatomis AD terletak agak ke depan dibanding VD atau AS. Pada
bagianantero-superior AD terdapat lekukan ruangan atau kantung berbentuk daun telinga
yangdisebut auricula dexter. Dalam AD dapat kita jumpai Crista Terminalis yang
merupakanmuscular ridge yang memisahkan dinding atrium yang licin di sebelah posterior dan
yangkasar di bagian anterior. Pada dinding medial bagian posterior terdapat Fossa Ovalis.
Ketikamasa embryo fossa ovalis adalah sebuah foramen yang nantinya akan tertutup.
Kegagalanpenutupan ini akan menyebabkan penetapan foramen ovale sehingga terjadi pirau dari
AS keAD yang disebut Atrium Septal Defek (ASD).Pada bagian lain AD terdapat M.Pectinatus.
tebal rata-rata dinding AD adalah 2mm.Darah yang diterima oleh AD pada fase systole akan
dipompakan ke VD pada fase diastole.

AD dan VD dibatasi aleh sebuah valvula atrioventricular yang disebut
ValvulaTricuspidalis.VD terletak paling depan di dalam rongga dada, yaitu tepat dibawah
manubrium sterni.Permukaan antero-superior menonjol yang disebut Infundibulum (Conus
Arteriosus), dan darisini keluar A.Pulmonalis melalui valvula semilunaris yang disebut Valvula
Pulmonalis.VD menerima darah dari AD melalui valvula tricuspidalis. Bagian tepi daun
katup(cuspis valve) melekat pada Chordae Tendineae yang selanjutnya akan melekat
keM.Papillaris. dinding VD lebih tebal disbanding dinding atrium, namun tidak setebal
dindingVS. Pada dinding VD juga terdapat Trabeculae Carneae yang merupakan muscular ridge
dariotot-otot dinding ventrikel sebelah dalam. Tebal dinding VD rata-rata sekitar 4

5mm.Atrium Sinister menerima darah dari empat vena pulmonalis yang bermuara
padadinding postero-superior atau postero-lateral, masing-masing sepasang pada dexter
dansinister. Letak AS pada postero-superior dari ruang jantung lain. Tebal dinding AS rata-
rata3mm, lebih tebal daripada dinding AD, namun ruangannya lebih kecil daripada AD.Darah
yang diterima AS pada fase systole akan dipompakan ke VS pada fase diastole,melalui Valvula
Mitralis.VS berbentuk lebih panjang dan lebih sempit daripada VD. Tebal dinding VS adalah 2-
3 kali lebih tebal daripada VD, yaitu 8-12mm. dinding yang lebih tebal ini dibutuhkan
karenatugas VS yang lebih berat daripada VD, yaitu memompakan darah teroksigenasi
dengantekanan tinggi melalui sirkulasi sistemik. Darah dipompakan ke sirkulasi sistermik ke
Aortamelalui Valvula Aorta.Otot jantung disebut Myocardium, serabut-serabut otot atrium
terpisah dari ventrikel.Batas perpisahan dari kedua kumpulan serabut otot disebut Sulcus
Coronarius.

Cor
Jantung merupakan organ muskular berbentuk seperti kerucut yang sedikit lebih besar dari
kepalan tangan. Terletak miring dalam rongga thorax, lebih ke kiri dari bidang tengah.
Mempunyai empat buah ruangan yaitu dua buah atria dan dua buah ventriculi, sebuah apex dan
sebuah basis, serta beberapa facies dan margo. Dinding jantung terdiri dari tiga lapisan yaitu
epicardium, myocardium, dan endocardium. Epicardium merupakan lapisan paling luar yang
terbentuk dari lamina visceralis pericardii. Myocardium merupakan lapisan tengah yang dibentuk
oleh otot jantung. Endocardium merupakan lapisan dalam yang dibentuk oleh lapisan endotel.
Bentuk, besar, dan posisi jantung bervariasi pada setiap orang. Orang tinggi dan kurus
mempunyai jantung yang lebih vertikal, sedangkan orang gemuk dan pendek mempunyai jantung
yang terletak lebih horizontal. Jantung bayi relatif lebih besar dan mempunyai posisi lebih
transversal serta lebih tinggi daripada orang dewasa. Posisi tubuh juga mempengaruhi posisi
jantung, misalnya bila miring ke kiri, maka apex jantung terletak lebih ke kiri. Respirasi
mempengaruhi posisi jantung karena pergerakan dari diaphragma. Pada inspirasi, jantung
menjadi lebih vertikal dan hal sebaliknya terjadi pada ekspirasi.
Apex cordis dibentuk oleh ujung ventrikel kiri yang terletak pada sela iga V, tetapi letaknya
dapat bervariasi tergantung posisi tubuh dan fase respirasi. Basis cordis atau facies posterior
dibentuk oleh kedua atria, terutama atrium sinistrum; dari basis cordis ini muncul aorta, truncus
pulmonalis dan v.cava superior. Ictus cordis adalah denyut jantung yang dapat diraba pada sela
iga kiri akibat pukulan dinding ventrikel kiri pada dinding thorax. Ictus cordis tidak selalu sesuai
dengan letak apex cordis.
Facies stenocostalis atau facies anterior dibentuk terutama oleh ventriculus dexter dan atrium
dextrum. Ventriculus sinister dan atrium sinistrum hanya membentuk sebagian permukaan ini.
Facies diaphragmatica atau facies inferior menghadap diaphragma dan dibentuk oleh ventriculus
sinister dan ventriculus dexter. Jantung mempunyai empat buah margo. Margo dexter dibentuk
oleh atrium dextrum, sedangkan margo sinister atau margo obtusus oleh ventriculus sinister dan
sedikit auricula sinistra. Margo inferior atau margo acutus lebih tajam, dibentuk oleh ventriculus
dexter dan sebagian ventriculus sinister. Margo superior dibentuk oleh atrium dextrum dan
atrium sinistrum.

Batas Jantung
Facies anterior mempunyai batas atas berupa garis yang menghubungkan pinggir bawah
cartilago costalis II kiri sampai pinggir atas cartilago costalis III kanan, 23 cm dari garis
tengah. Batas kanan mulai dari sela iga III sampai cartilago costalis VI kanan, 2 cm dari garis
tengah. Batas bawah, dari ujung bawah margo inferior sampai sela iga V kiri, dekat linea
medioclavicularis kiri. Pada daerah ini dapat diraba ictus cordis. Batas ini adalah untuk orang
dewasa dengan sedikit variasi yang dapat dianggap normal. Batas jantung diperiksa dengan
melakukan perkusi pada dinding dada. Perlu diingat bahwa sebagian pemukaaan depan facies
sternocostalis tertutup pleura dan lapisan tipis bagian depan paru-paru kiri. Pada foto thorax
dengan proyeksi posteroanterior, gambaran jantung, pembuluh darah besar dan darah di
dalamnya tampak dengan densitas yang sama sebagai cardiovascular silhoutte. Batas kanan
dibentuk oleh v.cava superior, atrium dextrum, dan v.cava inferior; batas kiri dibentuk oleh arcus
aortae (aortic knob), truncus pulmonalis, auricula sinistra dan ventriculus sinister.

Atrium Dextrum
Atrium ini terletak di antara v.cava superior dan v.cava inferior, membentuk batas kanan
jantung, dan menerima darah dari kedua pembuluh tersebut dan sinus coronarius. Bagian
belakang atrium dextrum mempunyai permukaan yang licin yang embriologis berasal dari sinus
venosus, sedangkan dinding depan mempunyai permukaan yang kasar karena adanya
mm.pectinati yang embriologis berasal dari atrium primitif. Kedua bagian ini terpisah oleh crista
terminalis di sebelah dalam dan oleh sulcus terminalis di sebelah luar.
Septum interatriale terdapat pada dinding posteromedial; pada septum ini tampak sebuah
cekungan dangkal yang disebut fossa ovalis. Fossa ovalis merupakan sisa dari foramen ovale
pada masa fetus yang terbentuk dari septum primum dan septum secundum. Muara sinus
coronarius terletak antara ostium atrioventricularis dextrum dengan valvula venae cavae
inferioris, yang ditandai oleh adanya valvula sinus coronarii Thebesii. Muara v.cava superior
terletak pada bagian atas dan belakang sedangkan v.cava inferior bemuara pada bagian bawah
dan mempunyai sebuah valvula venae cavae inferioris Eustachii.

Atrium Sinistrum
Atrium sinistrum terletak di posterior dan membentuk basis cordis. Empat buah
vv.pulmonales memasuki sisi belakang atrium sinistrum. Dindingnya lebih tebal daripada atrium
dextrum dan mempunyai permukaan dalam yang licin. Antara atrium sinistrum dan ventriculus
sinister terdapat ostium atrioventricularis sinistrum yang merupakan tempat lekat valva mitralis.

Ventriculus Dexter
Ventrikel ini membentuk sebagian besar facies sternocostalis, sebagian kecil facies
diaphragmatica dan margo inferior jantung. Sebagian ventrikel mempunyai permukaan dalam
yang kasar karena adanya tonjolan-tonjolan otot yang disebut trabeculae carneae. Berdasar
bentuknya ada tiga macam trabeculae carneae yaitu bentuk columna yang menyebabkan
permukaan jantung berbenjol-benjol, bentuk seperti jembatan dan bentuk seperti tiang yang
disebut m.papillaris. Pada ventriculus dexter terdapat otot berbentuk jembatan khusus yang
disebut trabecula septomarginalis atau moderator band yang menghubungkan septum
interventriculare dengan basis dari m.papillaris anterior. Di dalamnya berisi serabut Purkinye
yang merupakan cabang kanan dari fasciculus atrioventricularis (bundle of His).
Crista supraventricularis yang terletak di antara valva tricuspidalis dan ostium trunci
pulmonalis membagi ventriculus dexter menjadi dua regiones yaitu:
1. Ventriculus dexter yang sebenarnya atau inflow; merupakan bagian yang kasar karena adanya
trabeculae carneae dan mm.papilares. Ostium atrioventricularis dextrum mempunyai valva
tricuspidalis dengan tiga buah cuspis yaitu cuspis anterior, posterior dan septalis. Chorda
tendinae melekat pada pinggir bebas dari cuspis dan pada m.papillaris.
2. Infundibulum atau outflow adalah bagian yang berdinding licin yang kemudian akan menjadi
truncus pulmonalis. Ostium trunci pulmonalis mempunyai valva trunci pulmonalis yang
terdiri dari tiga buah valvula berbentuk semilunar yaitu valvula semilunaris anterior, dextra
dan sinistra. Pada bagian sentral dari pinggir bebas katup tadi terdapat penebalan jaringan ikat
yang disebut nodulus valvula semilunaris. Di sisi nodulus terdapat lunula valvula semilunaris
berupa selaput tipis tanpa jaringan ikat. Daerah antara valvula dan dinding pembuluh darah
disebut sinus trunci pulmonalis.

Ventriculus Sinister
Ventriculus sinister membentuk apex cordis, sisi kiri jantung dan facies diaphragmatica.
Aorta muncul dari bagian atas ventrikel ini. Ruangan ventriculus sinister ini berbentuk seperti
kerucut, lebih panjang daripada ventriculus dexter. Dindingnya 3 kali lebih tebal daripada
dinding ventriculus dexter. Permukaan dalamnya mempunyai trabecula carneae yang lebih halus
dan lebih banyak daripada ventriculus dexter.
Ventriculus sinister terbagi menjadi dua regiones yaitu :
1. Ventriculus sinister yang sebenarnya dengan dinding tebal dan lumen berbentuk bundar pada
penampang melintang. Di antara ventriculus sinister dan atrium sinister terdapat ostium
atrioventricularis yang mempunyai valva mitralis. Valva ini terdiri dari dua cuspis yaitu
cuspis anterior dan cuspis posterior. Cuspis anterior lebih besar daripada cuspis posterior.
2. Vestibulum dari aorta yang terletak di sebelah kanan atas valva mitralis; kemudian akan
melanjutkan diri sebagai aorta ascendens yang berisi valva aortae. Valva aortae mempunyai
tiga buah valvula yang terdiri dari valvula semilunaris dextra yang berhubungan dengan
pangkal a.coronaria dextra, valvula semilunaris sinistra yang berhubungan dengan pangkal
a.coronaria sinistra, dan valvula semilunaris posterior yang tidak berhubungan dengan
a.coronaria. Valva aortae juga mempunyai sinus aortae yang terletak di sebelah atas masing
masing valvula dengan dinding pangkal aorta yang agak melebar.
Septum interventriculare memisahkan ventrikel kiri dan kanan. Terdiri dari pars muscularis
dan pars membranacea. Pinggir septum interventriculare letaknya sesuai dengan letak sulcus
interventricularis anterior dan posterior pada permukaan jantung. Pars muscularis tebal
sedangkan pars membranacea lebih kecil dan tipis dengan bentuk oval. Septum ini lebih
menonjol ke arah ventriculus dexter sehingga ventriculus dexter akan berbentuk kresentik pada
pada penampang melintang, sedangkan ventriculus sinister berbentuk bundar.

Sistem Konduksi Jantung
Sistem ini terdiri dari serabut otot jantung khusus yang memulai denyut jantung normal dan
mengkoordinasi kontraksi ruangan jantung dengan denyut jantung yang ritmis dan otomatis.
1. Nodus sinuatrialis yang memulai impuls untuk kontraksi jantung sehingga disebut
pacemaker atau pacu jantung. Nodus ini berukuran sebesar biji beras dan terletak pada
bagian anterolateral tempat pertemuan v.cava superior dan atrium dextrum. Impuls yang
timbul sekitar 6080 kali per menit akan diteruskan ke otot atrium. Kecepatan impuls ini
dapat bertambah bila ada perangsangan sistem simpatis dan berkurang pada
perangsangan sistem parasimpatis.
2. Nodus atrioventricularis terletak pada daerah posteroinferior septum interatriale, sedikit
di atas muara sinus coronarius. Impuls dari nodus ini akan diteruskan ke fasciculus
atrioventricularis.
3. Fasciculus atrioventricularis merupakan kumpulan serabut Purkinye yang dimulai dari
nodus atrioventricularis yang berjalan ke depan menuju pars membranacea dari septum
interventriculare, sedikit di bawah valvula septalis dari valva tricuspidalis. Kemudian
terbagi menjadi crus dextrum dan crus sinistrum yang berjalan seperti menunggangi pars
muscularis dari septum interventriculare. Crus dextrum mengurus otot septum,
m.papillaris anterior dan dinding ventriculus dexter. Sebagian serabutnya akan berjalan di
dalam trabecula septomarginalis untuk mencapai dinding depan ventriculus dexter dan
m.papillaris anterior. Crus sinistrum mengurus otot septum, mm.papillares dan dinding
ventriculus sinister.

Pembuluh Darah Jantung
Jantung mendapat darah dari a.coronaria dextra dan a.coronaria sinistra yang masing masing
muncul dari sinus aortae dextra dan sinistra. Arteria coronaria dextra berjalan ke kanan di antara
truncus pulmonalis dan auricula dextra, di dalam sulcus coronarius. Selanjutnya menuju pinggir
bawah jantung dan memberi cabang besar ramus marginalis yang menuju apex cordis. Di sebelah
belakang, pembuluh darah ini berjalan ke kiri dan memberi cabang ramus interventricularis
posterior yang berjalan di dalam sulcus interventricularis posterior. Cabang ini akan
beranastomosis dengan cabang ramus interventricularis anterior yang berasal dari a.coronaria
sinistra. Pembuluh darah ini juga memberi cabang ramus nodi atrioventricularis.
Arteri coronaria sinistra berjalan di antara truncus pulmonalis dan auricula sinistra menuju
sulcus coronarius. Kemudian memberi cabang ramus interventricularis anterior yang berjalan
pada sulcus interventricularis anterior menuju apex cordis, dan cabang ramus circumflexus yang
berjalan ke kiri menuju permukaan belakang ventriculus sinister. Ramus circumflexus akan
memberi cabang ramus marginalis. Ramus interventricularis anterior memberi cabang untuk
kedua ventriculi. Arteri coronaria sinistra kadang kadang memberi cabang arteri Kugel yang
kemudian memberi cabang untuk nodus sinuatrialis.

Variasi dan Anastomosis Arteria Coronaria
Sirkulasi a.coronaria seperti diceritakan di atas merupakan sirkulasi yang disebut right
dominant karena a.coronaria dextra memberi cabang ramus interventricularis posterior.
Sirkulasi yang lebih besar dari a.coronaria dextra atau right preponderant terjadi bila arteria ini
setelah mempercabangkan ramus interventricularis posterior, juga akan melanjutkan diri ke kiri
melewati septum interventriculare sampai mencapai ramus marginalis sinister. Umumnya
disertai ramus circumflexus yang kecil dari a.coronaria sinistra. Dalam hal ini, sebagian besar
facies diaphragma dari ventriculus sinister mendapat darah dari a.coronaria dextra. Sirkulasi
yang lebih besar dari a.coronaria sinistra atau left preponderant akan terjadi bila ramus
interventricularis posterior bercabang dari ramus circumflexus. Seluruh septum interventriculare,
termasuk nodus atrioventricularis mendapat darah dari a.coronaria sinistra.
Arteria coronaria merupakan end artery yaitu mengurus bagian otot jantung tanpa bantuan
cabang besar arteria yang lain. Meskipun banyak anastomosis di antara arteriola, tetapi masih
kurang cukup untuk mengurus kebutuhan otot jantung bila ada sumbatan arteria yang mendadak.
Akibat sumbatan ini, bagian yang tidak mendapat darah akan mengalami infark dan kemudian
nekrosis. Sebab yang paling sering dari penyakit jantung iskemik ini adalah proses aterosklerosis
yang terjadi karena penimbunan lemak pada dinding a.coronaria. Pada oklusi a.coronaria yang
berlangsung lambat, anastomosis dapat terbentuk sehingga sirkulasi kolateral relatif menjadi
efektif.

Vena Jantung
Darah vena jantung sebagian besar akan mengalir ke dalam sinus coronarius dan sebagian
kecil melalui venae kecil yang disebut vv.cordis minimae dan vv.cordis anteriores yang
bermuara langsung ke dalam jantung kanan. Sinus coronarius berjalan di dalam sulcus
coronarius bagian belakang dan kemudian bermuara ke dalam atrium dextrum.
1. Vena cordis magna mulai dari apex cordis, berjalan ke atas dalam sulcus
interventricularis anterior bersama ramus interventricularis anterior dan bermuara pada
ujung kiri sinus coronarius.
2. Vena cordis media mulai dari apex cordis, berjalan ke atas di dalam sulcus
interventricularis posterior bersama ramus interventricularis posterior dan bermuara ke
bagian kanan sinus coronarius.
3. Vena cordis parva berjalan di dalam sulcus cornarius bersama a.coronaria dextra dan
ramus marginalis untuk kemudian bermuara ke dalam sinus coronarius.
4. Vena obliqua atrii sinistri (Marshall) merupakan vena kecil pada dinding atrium sinistrum
yang berjalan ke bawah, masuk ke dalam sinus coronarius.
5. Venae cordis anteriores berjumlah 24 buah; terdapat pada permukaan depan ventriculus
dexter dan bermuara langsung ke dalam atrium dextrum.
6. Venae cordis minimae merupakan vena terkecil (Thebesian) yang terdapat dalam dinding
myocardium, bemuara langsung ke dalam ruangan jantung.

Aorta
Aorta muncul dari rongga pericardium di antara truncus pulmonalis dan v.cava superior.
Aorta ascendens ini berjalan ke kiri atas dan melengkung ke posterior sebagai arcus aortae;
kemudian berjalan ke inferior sebagai aorta descendens. Aorta ascendens mempercabangkan
a.coronaria dextra dan a.coronaria sinistra untuk jantung. Arcus aortae mempunyai tiga cabang
yang muncul dari bagian atas arcus aortae yaitu a.brachiocephalica atau a.anonyma di sebelah
kanan, a. carotis communis sinistra ditengah dan a.subclavia sinistra di sebelah kiri. Arteria
anonyma akan bercabang menjadi a.carotis communis dextra yang menuju leher dan a.subclavia
dextra menuju lengan kanan.
Aorta decendens di dalam rongga thorax disebut sebagai aorta thoracica yang berjalan ke
bawah di dalam mediastinum posterius sampai menembus diaphragma menjadi aorta
abdominalis. Aorta thoracica berjalan di kiri depan columna vertebralis. Cabang-cabangnya
adalah aa.bronchiales untuk bronchus dan bagian atas oesophagus, aa.oesophageales yang
memberi darah untuk oesophagus bagian tengah dan bawah. Sembilan pasang aa.intercostales
bagian bawah yang merupakan cabang untuk dinding thorax yang berpasangan. Masing-masing
arteria berjalan di sela iga yang sesuai.

Vena Cava
Vena cava superior bermuara ke dalam atrium dextrum dan terbentuk dari pertemuan
v.brachiocephalica dextra dan v.brachiocephalica sinistra. Masing masing v.brachiocephalica
terbentuk dari pertemuan v.jugularis interna dan v.subclavia pada sisi kanan dan kiri. Vena cava
superior terdapat di sisi kanan belakang sternum, berjalan lurus ke bawah dan bermuara ke dalam
atrium dextrum. Vena cava inferior terdapat di rongga abdomen dan bermuara langsung ke
dalam atrium dextrum setelah menembus diaphragma.

Vena Azygos
Darah dari abdomen atau bagian bawah tubuh yang tidak melalui v.cava inferior akan
membentuk sistem vena pada dinding belakang thorax sebagai sistem v.azygos. Vena azygos
berjalan ke atas di depan columna vertebralis dan setinggi vertebra thoracica IV menjadi arcus
yang melengkung ke depan, di sebelah atas radix pulmonis kanan dan bermuara pada v.cava
superior.
Vena azygos dimulai sebagai kelanjutan dari vv.lumbales sebelah kanan. Vena ini menerima
vv.intercostales kanan, v.bronchialis, v.oesophagealis, dan v.hemiazygos. Di sisi kiri bawah
v.azygos terdapat v.hemiazygos yang kemudian bermuara pada v.azygos. Di sebelah atas
v.hemiazygos terdapat v.hemiazygos accessoria yang juga bermuara ke dalam v.azygos. Kedua
v.hemiazygos ini menerima darah dari vv.intercostales kiri.

Systema Lymphoideum
Sebagian dari cairan ekstraseluler yang tidak dapat diserap oleh pembuluh darah akan masuk
ke dalam sistem getah bening. Jumlahnya dapat mencapai 3 liter setiap hari, termasuk protein
plasma yang tidak dapat masuk kembali ke pembuluh darah. Kelebihan cairan jaringan akan
ditampung oleh sistem getah bening ini. Sistem ini terdiri dari:
1. Plexus lymphaticus yaitu anyaman kapiler getah bening di ruang ekstraselular yang
dibentuk oleh lapisan endotel tanpa lamina basalis.
2. Pembuluh getah bening terdapat di seluruh tubuh di lokasi dari kapiler tubuh, kecuali
pada tulang, gigi, sumsum tulang, dan sistem saraf pusat.
3. Getah bening yaitu cairan jaringan yang dialirkan melalui pembuluh getah bening. Cairan
ini jernih seperti air dan agak kekuningan menyerupai cairan plasma.
4. Kelenjar getah bening merupakan massa kecil jaringan getah bening yang terletak pada
lokasi tertentu dari perjalanan pembuluh getah bening.

Pembuluh getah bening superficialis di daerah subcutis saling beranastomosis, berjalan
mengikuti aliran darah vena, kemudian mengalir ke pembuluh getah bening profundus yang
mengikuti perjalanan arteri. Pembuluh getah bening superficialis dan profundus ini dalam
perjalanannya akan melalui kelenjar getah bening. Selanjutnya, pembuluh getah bening menjadi
lebih besar sampai terbentuk truncus lymphaticus yang bersatu membentuk ductus thoracicus
dan ductus lymphaticus dexter.
Ductus lymphaticus dexter menerima getah bening dari bagian kanan kepala, leher, thorax
dan membrum superius kanan. Ductus thoracicus menerima getah bening dari seluruh tubuh
kecuali yang menuju ductus lymphaticus dexter. Ductus thoracicus terbentuk dari cisterna chyli
pada bagian belakang dinding abdomen. Saluran ini akan berjalan ke atas melalui hiatus aorticus
bersama dengan aorta, berjalan di depan columna vertebralis, kemudian berjalan ke kiri sampai
bermuara pada pertemuan v.jugularis interna dan v.subclavia kiri. Sedangkan ductus lymphaticus
dexter akan bermuara pada sudut pertemuan v.jugularis interna dan v.subclavia kanan.

Anda mungkin juga menyukai