Bersifat heterotrof(saprofit, parasit, atau simbiotik)
Dinding sel tersusun dari zat kitin
Habitat fungi, yaitu di darat (terestrial) dan di tempat lembab
Struktur dan Fungsi • Hifa/hifae benang-benang halus • Septum/septa sekat / dinding • Hifa senositik hifa yg tdk berseptum • Miselium/miselia hifa yg bercabang membentuk anyaman • Miselium vegetatif menyerap makanan • Miselium generatif menghasilkan spora • Houstorium/houstoria ujung hifa Reproduksi
Reproduksi Vegetatif (Aseksual)
Reproduksi Generatif (Seksual) Mekanisme : 1. Plasmogami→penyatuan (fusion) Reproduksi Seksual sitoplasma dari dua sel induk Spora seksual : tanpa penyatuan inti, sehingga •Basidiospora terdapat dua inti haploid dalam satu sel. •Askospora 2. Kariogami → penyatuan dua inti (haploid) sehingga membentuk inti baru (zigot) yang diploid. 3. Meiosis → pembelahan sel yang mereduksi kromosom menjadi setengahnya (diploid menjadi haploid). Inti yang haploid dari meiosis ini umumnya dimasukkan ke dalam spora yang disebut meiospora. Reproduksi Aseksual Mekanisme Spora aseksual : • Fragmentasi talus •Konidiospora (tubuh jamur) •Sporangiospora • Tunas (budding) Hipotesa Asal Usul Hipotesa 1: Berasal Kitrid ( Protista Akuatik)
organisme fungi pada sekitar 760-1060 juta tahun lalu. Berdasarkan perbandingan tingkat evolusi dalam kelompok yang terkait erat, sebagian besar era Paleozoic (542-251 jt tahun lalu) fungi tampaknya bersifat aquatik dan merupaka n organismeyang mirip dengan Chytrid saat ini dalam kepemilikan spora berflagela. Diduga nenek moyang fungi pergi ke daratan pasca Ledakan Kambrium. Hipotesa 2: Prokariota Genom inti dari jamur serupa dengan Archea sedangkan genom mitokondrianya termasuk dari kelompok bakteri. Dengan sedikit keterangan initampak bahwajamur secar a filogeni berasal dari kelompok organisme yang lebih dulu ada yaitu prokariota.
Hipotesa 3: Tumbuhan
Mekanisme reproduksi dengan menggunakan
spora sama seperti pada tumbuhan paku. Keduanya juga hidup dengan adanya inang. Jamur Tempe • Jenis : Rhizopus oligosporus • Jamur zygomicotina yang banyak bermanfaat bagi tubuh manusia • Jamur putih pada tempe: pertumbuhan miselia kapang (jamur) yang merekatkan biji-biji kedelai, membuat tekstur memadat. • Kapang itu menghidrolisis senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana yang mudah dicerna oleh manusia. Alasan bisa dimakan ? Menghasilkan antibiotik alami - dapat melawan bakteri gram positif Tidak menghasilkan toksin dan mampu menghasilkan asam laktat. Jamur Jeruk dan Roti • Jamur Rhizopus stolonifer • Jamur tumbuh dari spora yang merupakan sel reproduksi jamur. • Alasan tidak boleh dimakan: 1.menghasilkan zat berbahaya yang disebut mikotoksin 2.menyebabkan masalah pernapasan jika spora jamur terhirup. Klasifikasi Jamur 1. Ascomycota • Bersel satu atau bersel banyak • Memiliki askus : suatu sel yang berupa gelembung atau tabung tempat terbentuknya askospora (hasil dari reproduksi generatif). • Hifa bersekat-sekat dan di tiap sel biasanya berinti satu. • Ada yang bersifat parasit, saprofit, dan ada yang bersimbiosis dengan ganggang hijau dan ganggang biru membentuk lumut kerak. • Dinding sel terbuat dari zat kitin. • Reproduksi seksual dan aseksual. • Contoh : Penicillium notatum: untuk pembuatan antibiotik penisilin Aspergillus wentii : untuk Pembuatan kecap dan Tauco 2. Basidiomycota • Tubuh buah (basidiokarp) terdiri dari terdiri dari bagian batang dan tudung( seperti bentuk payung). Pada bagian bawah tudung adalembaran-lembaran (bilah) yang merupakan tempat terbentuknya basidium. • Hifa bersekat dan mengandung inti haploid. • Alat bereproduksi : askospora (seksual) dan konidia (aseksual). • Ada yang bersifat parasit, saprofit, dan ada yang bersimbiosis dengan ganggang hijau dan ganggang biru membentuk lumut kerak. • Contoh : - Volvariela volvacea (jamur merang) - Auricularia polytricha (jamur kuping) - Pleurotes (jamur tiram) - Auricularia polytrica (jamur kuping) - Amanita phalloides menghasilkan racun falin yang merusak darah - Ustilago compestris (jamur kaleng) 3. Zycomycota • Hifa berfungsi untuk menyerap makanan, yang disebut rhizoid • Hifa tidak bersekat dan bersifat koenositik (mempunyai beberapa inti). • Reproduksi secara aseksual dan seksual. • Dinding sel tersusun dari kitin. • Contoh : - Mucor mucedo, jamur ini hidup secara saprofit. Sering dijumpai pada roti, sisa-sisa makanan dan kotoran ternak. - Rhizophus oryzae (Jamur tempe) - Saprofit pada kotoran ternak dan makanan. 4. Deuteromycota
• Banyak yang bersifat merusak atau menyebabkan penyakit pada hewan-
hewan ternak, manusia, dan tanaman budidaya. • Reproduksi aseksual dengan konidium dan seksual belum diketahui. • Hifa bersekat, tubuh berukuran mikroskopis • Bersifat parasit pada ternak dan ada yang hidup saprofit pada sampah. • Contoh : - Epidermophyton floocosum (menyebabkan kutu air) - Altenaria Sp. (hidup pada tanaman kentang) - Microsporum sp. (menyebabkan penyakit kurap atau panu) - Trichophyton sp. (menyebabkan penyakit kurap atau panu)