Anda di halaman 1dari 24

FUNGI

Disusun Oleh:
Atika
Fitriyani
Melda Trisnawati S
Risti Annisa
Syahril
Yocke Yuditasari
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN BIOLOGI
UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG

Fungi secara umum merupakan
organisme eukariotik , bersel satu dan bersel
banyak dengan dinding sel dari zat kitin
(Polisakarida) dan tidak berklorofil
sehingga bersifat heterotrof.

Eukariotik (memiliki inti sel)
Umumnya multiseluler, ada juga yang
uniseluler.
Reproduksi dengan pembentukkan spora
Tubuh disusun oleh benang benang yang
disebut hifa. Hifa hifa bersatu membentuk
miselium. Ada pula yang miseliumnya
berkembang membentuk tubuh buah.
Habitat di tempat yang lembab.



Badan
Buah

Hifa

Sel
Penghasil
Spora

Miselium

- Reproduksi fungi terbagi menjadi dua
yaitu:
1. Sexual (zigospora,askospora, basidiospora)
2. Asexual (konidia, tunas, sporangiospora,
fragmentasi,)

Klasifikasi Jamur (Fungi)

Secara filogenik, jamur diklasifikasikan
menjadi empat kelas, yaitu:
a. Zygomycota
b. Ascomycota
c. Basidiomycota
d. Deuteromycota





Tubuh terdiri atas : rhizoid, stolon dan sporangiophor
Hifa tidak bersekat.
Spora dihasilkan oleh sporangium
Heterotrof saprofit
Reproduksi asexual : sporangiospora
dilakukan saat kondisi lingkungan mendukung.
Reproduksi sexual: zigospora dari peleburan dua
hypha
- dilakukan bila kondisi lingkungan kurang
mendukung


Psilochibe sp
Panaeolus sp


Heterotrof saprofit
Ada yang uniseluler (mis : Saccharomyces) dan multiseluler.
Tubuh disusun oleh hifa dan miselium, dan ada yang memiliki
tubuh buah.
Hifa bersekat.
Spora dihasilkan oleh konidio spora bila secara aseksual dan sel
askus bila spora dihasilkan secara seksual.
Reproduksi menghasilkan spora dilakukan melalui 2 cara :
1. Aseksual : dilakukan saat kondisi lingkungan mendukung.
2. Seksual : dilakukan bila kondisi lingkungan kurang
mendukung

Berdasarkan bentuk askokarp yang dihasilkan, jamur ascomycota terbagi
menjadi empat, yaitu:
Kleistotesium: kelompok jamur ascomycota yang memiliki askokarp
berbentuk bulat tertutup (ciri dari kelas Plectomyces).
Contoh: jamur dari genus Penicillium dan Aspergillus.
Peritesium: kelompok jamur yang memiliki askokarp berbentuk botol (ciri
dari genus Pyrenomycetes).
Contoh: Neurospora, Roselinia arcuata, dan Xylaria tabacina.
Apotesium :kelompok jamur ascomycota yang askokarpnya berbentuk
seperti cawan atau mangkok.
Contoh: Peziza aurantia (hidup sebagai saprofit di sampah), Marshella
esculenta dan Tuber sp. yang dimanfaatkan sebagai makanan.
Askus te-lanjang: golongan jamur ascomycota yang tidak memiliki
askokarp (tidak membentuk badan buah) dan merupakan ciri dari kelas
Protoascomycetes.
Contoh: Saccharomyces cereviceae, Candida albicans, dan Tricoderma.




Penicillium sp Peziza

Heterotrof saprofit
Multiseluler.
Tubuh disusun oleh hifa dan miselium dan tubuh buah.
Hifa bersekat.
Spora dihasilkan oleh sel basidium melalui reproduksi secara
seksual.
Reproduksi menghasilkan spora dilakukan melalui 2 cara :
1. Aseksual : dilakukan saat kondisi lingkungan mendukung.
2. Seksual : dilakukan bila kondisi lingkungan kurang
mendukung

Copyright Sugeng Publishing silahkan gunakan slide ini untuk kemajuan bersama
Key
Konjugasi
Peleburan Inti
Meiosis
Haploid (1n)
Heterokaryotic (1n + 1n)
Diploid (2n)
Reproduksi Seksual
Hifa (+)
Hifa (-)
Sel Basidium dgn
basidiospora
Basidiocarp
Siklus Hidup Jamur Basidiomicotina
Sel Basidium,
penghasil
spora

Amanita sp Cortinarius sp


Ciri umum jamur ini adalah hifa bersifat
membentuk konidia dan belum diketahui fase
perkembangbiakannya sehingga sering disebut
sebagai fungi imperfecti (jamur tidak sempurna).
Hidup sebagai parasit. Contoh:
Tinea versicolor, yaitu penyebab penyakit panu pada
kulit.
Microsporium, yaitu penyebab penyakit pada rambut
dan kuku.
Epidermophyton floocossum, yaitu penyebab
penyakit pada kaki atlet.


Tinea versicolor
Peranan Menguntungkan
1. Sebagai pengurai.
2. Dapat dikonsumsi.
3. Menghasilkan obat-obatan.
4. Dapat meningkatkan kesuburan tanaman.
Peran Merugikan
1. Menyebabkan penyakit pada manusia.
2. Menyebabkan kerusakan pada tanaman.


Peranan Masing-Masing Fungi
A. Zigomicota
Rhizopus stolonifer, pengurai bagian sisa organik pada tanaman ubi jalar dan dimanfaatkan pada
proses pembuatan tempe.
Mucor mucedo, hidup secara saprofit pada roti atau kotoran hewan.
B. Ascomycota
Aspergillus oryzae, sebagai pelunak adonan roti.
Penicilium notatum dan Penicilli chrysogenum sebagai penghasil antibiotik penisilin.
Aspergillus wentii, yang dimanfaatkan dalam pembuatan kecap.
Candida albicans, penyebab penyakit kandidiasis, yaitu penyakit pada selaput lendir mulut vagi-na
dan saluran pencernaan.
C. Basidiomycota
Jamur merang (VoIvarieIIa volvaceae), hidup pada lingkungan dengan kelembapan tinggi dan
dimanfaatkan sebagai bahan makanan.
Jamur kuping (Auricularia polytricha), tubuh berwarna cokelat kehitaman, hidup sebagai saprofit
pada kayu lapuk, dan umumnya digunakan sebagai campuran sup.
Jamur shitake, hidup pada batang kayu dan banyak dibudidayakan di Jepang dan Cina sebagai bahan
makanan.
Puccinia graminis, merupakan parasit pada rumput.
Ganoderma applanatum, penyebab kerusakan pada kayu.
D. Deuteromycota
Tinea versicolor, yaitu penyebab penyakit panu pada kulit.
Microsporium, yaitu penyebab penyakit pada rambut dan kuku.
Epidermophyton floocossum, yaitu penyebab penyakit pada kaki atlet.




Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai