Anda di halaman 1dari 2

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk

hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan
menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Suatu ekosistem
terdiri dari semua organisme yang hidup dalam suatu komunitas dan juga semua faktor-faktor abiotik
yang berinteraksi dengan organisme tersebut. seperti populasi dan komunitas, batas ekosistem
umumnya tidak jelas (Campbell, 2004 : 388).

Seiring bertambahnya waktu, perlahan-lahan suatu ekosistem akan mengalami perubahan dari
kondisi semula. Perubahan-perubahan yang terjadi tersebut sangat mudah untuk diamati dan
biasanya dalam perubahan itu terdapat pergantian komunitas dalam ekosistem tersebut. Proses
perubahan dalam komunitas yang berlangsung menuju ke satu arah secara teratur disebut suksesi.
Suksesi terjadi sebagai akibat dari modifikasi lingkungan fisik dalam komunitas atau ekosistem. Proses
suksesi berakhir dengan sebuah komunitas atau ekosistem yang disebut klimaks. Dikatakan bahwa
dalam tingkat klimaks ini komunitas telah mencapai homeostatis. Ini dapat diartikan bahwa komunitas
sudah dapat mempertahankan kestabilan internalnya sebagai akibat dari tanggap (respon) yang
terkoordinasi dari komponen-komponennya terhadap setiap kondisi atau rangsangan yang cenderung
mengganggu kondisi atau fungsi normal komunitas. Jadi bila suatu komunitas telah mencapai klimaks,
perubahan yang searah tidak terjadi lagi ( Resosoedarmo,1990).

komponen abiotik sangat mempengaruhi kondisi komponen biotik. dimana pada komponen abiotik
yang baik maka akan mendukung pertumbuhan dan perkembangan komponen biotik yang hidup di
dalamnya, maka kondisi komponen biotiknya akan semakin baik bahkan bisa sampai mencapai tahap
klimak (Kimball, 1992 : 101).

praktikum ekologi perkembangan ekosistem suksesi dilakukan di laboratorium FMIPA UNY yang
lokasinya berada di Jl.Colombo 1, Kampus Karangmalang, Yogyakarta. pengamatan dilakukan dengan
membuat ekosistem buatan yang berasal dari air rendaman jerami yang diberi lumpur. selama 20 hari.
dalam ekosistem yang dibuat, dalam hal ini air rendaman jerami secara teoritis menyatakan bahwa di
dalam air rendaman jerami dapat muncul berbagai mikroorganisme. hal ini dikarenakan di dalam
jerami sendiri sebenarnya sudah terdapat spora mikroorganisme, sehingga apabila ditambah dengan
air maka akan berubah dari fase sporamenjadi fase aktifnya. mikroorganisme jenis protozoa yang
digunakan dalam pengamatan suksesi ini untuk melihat perkembangan dan perubahan yang terjadi
pada ekosistem buatan ini hingga berada di tahap klimaks, dengan melihat pengaruh antara
komponen biotik dan komponen abiotiknya.

TUJUAN
mempelajari suksesi (perubahan komunitas) protozoa pada suatu sistem buatan di
laboratorium.

MANFAAT

1. Mengetahui hubungan komponen abiotik dengan komponen biotik khususnya komunitas


protozoa pada suatu sistem buatan.
2. Menambah wawasan mengenai macam-macam spesies protozoa dengan bentuk dan ciri
yang beraneka ragam, serta mengetahui laju pertumbuhan komunitas protozoa.
3. Bagi peneliti atau lembaga ilmiah, sebagai sumber informasi keilmuan dan dasar untuk
penulisan maupun penelitian lebih lanjut berkaitan dengan perkembangan ekosistem
suksesi.

Resosoedarmo, S., 1984. Pengantar Ekologi. PT Remaka Rosdakarya, Bandung.

Campbell, Neil A. 2004.


Biologi
. Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta : Erlangga.

Kimball JW. 1992. Biologi Umum. Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai