Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM GENETIKA

ALEL GANDA

Disusun Oleh:

Nurul Hakiki 14308141040

Suryo Arif Setyawan 14308141049

Varadilla Nur Aini Putri 14308144005

Andriyani Dinar W. 14308144012

Suci Hidayati 14308144015

BIOLOGI E

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2016
TOPIK IX
ALEL GANDA

A. TUJUAN
Mengenal salah satu sifat manusia yang ditentukan oleh pengaruh alel ganda dan
menentukan genotipnya sendiri.

B. ALAT DAN BAHAN


- Kaca pembesar (loup)
- Jari tangan praktikan

C. HASIL PENGAMATAN
Data Kelas
Tabel 1. Data Pengamatan Alel Ganda Berdasarkan Dominasi Rambut Digitalus
Tengah Jari di Kelas Biologi E
Alel Ganda Jumlah Presentase
H1 - -
H2 7 23,33%
H3 4 13,33%
H4 5 16,67%
H5 14 46,67%

Data Kelompok
Tabel 1. Data Pengamatan Alel Ganda Berdasarkan Dominasi Rambut Digitalus
Tengah Jari di Kelompok 5
Alel Ganda Jumlah Nama
H1 - -
H2 1 Dinar
H3 1 Suci
H4 2 Suryo, Nurul
H5 1 Dilla
D. PEMBAHASAN
Alel dapat menunjukkan derajat dominansi dan keresesifan yang berbeda-beda
satu sama lain. Dalam persilangan ercis Mendel, keturunan F1 selalu terlihat seperti
salah satu dari kedua varietas induk sebab salah satu alel dalam satu alel tersebut
menunjukkan dominani sempurna terhadap alel yang satu lagi. Dalam situasi
semacam itu, fenotip heterozigot dan homozigot dominan tidak dapat dibedakan
(Campbell, 2010: 265).
Sebuah gen dapat memiliki lebih dari sebuah alel. Alel-alelnya disebut alel ganda
(multiple allele). Sedangkan peristiwa sebuah gen dapat mempunyai lebih dari satu
alel disebut multiple allelomorphy (Henuhili dan Suratsih, 2003: 44).
Tiap kromosom harus mengandung banyak gen. tempat pada kromosom dimana
terdapat suatu gen tertentu disebut lokus. Kedua alel yang mengontrol suatu sifat
tertentu, terletak pada lokus yang sama pada masing-masing kromosom yang
homolog. Untuk memperagakan kebenaran teori kromosom, kita harus mampu
menghubungkan ada atau tidak adanya suatu sifat tertentu dengan ada atau tidaknya
suatu kromosom tertentu di dalam sel-sel organisme itu. Tetapi menurut teori
kromosom, kedua alel yang mengontrol pemunculan suatu sifat tertentu itu, terletak di
lokus yang sama pada dua kromosom yang homolog. Kromosom yang homolog,
secara visual tidak dapat dibedakan satu sama lain. Dengan demikian dengan
mengamati satu anggota dari pasangan itu tidaklah mungkin untuk menyatakan
apakah kromosom tersebut mengandung alel tertentu atau tidak (Kimball, 1983: 290).
Tumbuhnya rambut pada segmen digitalis kedua jari disebabkan karena adanya
alel ganda. Alel ganda ini ditimbulkan karena adanya peristiwa mutasi gen. Dimana
gen dapat dapat berubah menjadi bentuk-bentuk alternatif oleh proses mutasi.
Tumbuhnya rambut pada segmen digitalis kedua dari jari-jari tangan pada manusia
ditentukan oleh seri alel ganda berikut:

H1 = rambut terdapat pada semua jari, ibu jari tidak dipakai

H2 = rambut terdapat pada jari kelingking, jari manis dan tengah

H3 = rambut terdapat pada jari manis dan tengah

H4 = rambut hanya terdapat pada jari manis

H5 = tidak tumbuh rambut pada semua jari


Seri dominan dari alel-alel tersebut adalah H1> H2 > H3 > H4 > H5

Artinya menunjukkan bahwa H1 dominan terhadap H2, H3, H4 dan


H5.Sedangkan H2 dominan terhadap H3, H4 dan H5. Kemudian H4 dominan terhadap
H5.Sehingga dengan diketahui kedudukannya, maka dapat disimpulakan bahwa
genotip yang dimiliki oleh orang yang terdapat tumbuhnya rambut pada semua jari
kecuali ibu jari adalah H1H1, H1H2, H1H3, H1H4, H1H5.Bagi orang yang memiliki
rambut yang tumbuh pada jari kelingking, maka memiliki genotip, H2H2, H2H3, H2H4,
H2H5. Orang yang mempunyai rambut hanya terdapat pada jari manis dan jari tengah,
maka memiliki genotip H3H3, H3H4, H3H5 dan bagi orang yang rambut hanya terdapat
pada jari manis saja, maka genotipnya H4H4, H4H5 dan yang terakhir adalah orang
yang tidak mempunyai rambut pada keempat jari, maka genotipnya adalah H5H5
(Suryo, 1992: )

Pada kegiatan praktikum genetika yang dilakukan pada hari Rabu, 1


November 2016 dengan topik Alel Ganda bertujuan untuk mengenal salah satu sifat
manusia yang ditentukan oleh pengaruh alel ganda dan menentukan genotipnya
sendiri. Alat dan bahan yang diperlukan pada saat kegiatan praktikum yaitu kaca
pembesar dan jari tangan manusia. Sedangkan langkah kerja yang harus dilakukan
praktikan antara lain sebagai berikut, langkah pertama yaitu mengamati sisi atas jari-
jari tangan dengan menggunakan kaca pembesar. Kemudian memperhatikan dengan
seksama apakah pada segmen digitalis tengah dari jari-jari tangan tampak tumbuh
rambut atau tidak. Selanjutnya menentukan termasuk alel manakah yang telah diteliti.
Terakhir mencatat data kemungkinan alel yang dimiliki oleh teman-teman sekelas.
Hasil data yang diperoleh dari pengamatan mengenai ada tidaknya rambut-rambut
pada segmen digitalis tengah dari jari-jari tangan sebanyak 30 data. Sedangkan pada
data kelompok diperoleh sebanyak 5 data.
Setelah dilakukan percobaan didapatkan hasil sebagai berikut :
Data Kelas
a. Tidak ada mahasiswa kelas Biologi E yang memiliki rambut pada seluruh jari pada
bagian ruas digitalis, atau bisa dikatakan 0% untuk H1.
b. Terdapat 7 mahasiawa yang memiliki rambut pada jari kelingking, jari manis, dan jari
tengah, dengan presentase sebesar 23,33%, yang artinya H2 lebih banyak daripada H1
(H2> H1).
c. Terdapat 4 mahasiswa yang memiliki rambut pada jari manis dan jari tengah yang
berarti persentase H3 sebesar 13,33%, yang artinya H3 lebih sedikit daripada H2 tetapi
lebih banyak daripada H1 (H2 > H3 > H1).
d. Terdapat 5 mahasiswa (16,67%) dengan kriteria rambut hanya terdapat pada jari
manis, yang berarti H4 lebih banyak daripada H1,H3, tetapi lebih sedikit daripada H2
(H1<H3<H4<H2).
e. Terdapat 14 mahasiswa (46,67%) yang memiliki kriteria tidak tumbuh rambut pada
semua jari yang berarti H5 adalah paling banyak diantara yang lainnya
(H5>H2>H4>H3> H1).
Data Kelompok
a. Tidak ada praktikan yang memiliki rambut pada seluruh jari pada bagian ruas
digitalis, atau bisa dikatakan 0% untuk H1.
b. Terdapat 1 mahasiswa (Dinar) yang memiliki rambut pada jari kelingking, jari manis,
dan jari tengah, yang artinya H2 lebih banyak daripada H1 (H2> H1).
c. Terdapat 1 mahasiswa (Suci) yang memiliki rambut pada jari manis dan jari tengah,
yang artinya H3 sama dengan H2, tetapi lebih banyak daripada H1 (H3 = H2 > H1).
d. Terdapat 2 mahasiswa (Suryo, Nurul) dengan kriteria rambut hanya terdapat pada jari
manis, yang berarti H4 paling banyak diantara yang lainnya (H4>H3=H2>H1).
e. Terdapat 1 mahasiswa (Dilla) yang memiliki kriteria tidak tumbuh rambut pada semua
jari yang berarti H5 adalah sama dengan H3dan H2 tetapi lebih sedikit dari H4 dan
lebih banyak dari H1 (H5=H3=H2<H4 >H1).
Pada pengamatan mengenai ada tidaknya rambut pada jari tangan mahasiswa
kelas Biologi E memiliki hasil pengamatan yang bervariasi. Dari total 30 mahasiswa
yang diamati, 0 (tidak ada mahasiswa) yang memiliki seri alel ganda H1 yang
memiliki ciri rambut terdapat pada semua jari kecuali ibu jari. Kemudian ada 7
(23,33%) orang mahasiswa yang memiliki seri alel ganda H2, yaitu memiliki ciri
terdapat rambut pada segmen digitalis tengah pada jari kelingking, jari manis, dan jari
tengah 4 (13,33%) orang mahasiswa lainnya yang memiliki seri alel ganda H3, yaitu
memiliki ciri terdapat rambut pada segmen digitalis tengah pada jari manis dan jari
tengah. Selanjutnya ada 5 (16,67%) orang mahasiswa lainnya yang memiliki seri alel
ganda H4, yaitu memiliki ciri terdapat rambut pada segmen digitalis tengah pada jari
manis saja. Terakhir terdapat 14 (46,67%) mahasiswa yang memiliki seri alel ganda
H5, yaitu memiliki ciri tidak terdapat rambut pada keempat jari. Dapat diperoleh hasil
persentase sebagai berikut: H1 = 0; persentase = 0%, H2 = 7; persentase = 23,337%,
H3 = 4; persentase = 13,33%, H4 = 5; persentase = 16,67%, H5 = 14; persentase =
46,67%.
Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa frekuensi tidak adanya
rambut pada ruas jari (H5) paling banyak ditemui dibandingkan dengan frekuensi pada
H1, H2, H3, H4. Data tersebut dapat menunjukkan bahwa seri alel ganda pada H5
bersifat dominan dibandingkan dengan seri alel ganda pada tipe lainnya. Jadi, dapat
dilihat urutan dominansinya yaitu sebagai berikut H5>H2>H4>H3> H1.
Sedangkan, pada pengamatan mengenai ada tidaknya rambut pada jari tangan
praktikan kelompok 5 memiliki hasil pengamatan yang bervariasi. Dari total 5
praktikan yang diamati, 0 (tidak ada mahasiswa) yang memiliki seri alel ganda H1
yang memiliki ciri rambut terdapat pada semua jari kecuali ibu jari. Kemudian ada 1
orang mahasiswa yang memiliki seri alel ganda H2, yaitu memiliki ciri terdapat
rambut pada segmen digitalis tengah pada jari kelingking, jari manis, dan jari tengah 1
orang mahasiswa lainnya yang memiliki seri alel ganda H3, yaitu memiliki ciri
terdapat rambut pada segmen digitalis tengah pada jari manis dan jari tengah.
Selanjutnya ada 2 orang mahasiswa lainnya yang memiliki seri alel ganda H4, yaitu
memiliki ciri terdapat rambut pada segmen digitalis tengah pada jari manis saja.
Terakhir terdapat 1 mahasiswa yang memiliki seri alel ganda H5, yaitu memiliki ciri
tidak terdapat rambut pada keempat jari.
Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa frekuensi adanya rambut
pada ruas jari manis (H4) paling banyak ditemui dibandingkan dengan frekuensi pada
H1, H2, H3, H5. Data tersebut dapat menunjukkan bahwa seri alel ganda pada H4
bersifat dominan dibandingkan dengan seri alel ganda pada tipe lainnya. Jadi, dapat
dilihat urutan dominansinya yaitu sebagai berikut (H4 > H5=H3=H2>H1).
Berdasarkan hasil yang didapatkan tersebut tidak sesuai dengan teori yang
ada, ini dapat dikarenakan mutasi gen yang terjadi, sehingga terdominasi oleh H4 atau
terdapat rambut yang tumbuh pada jari manis saja.

E. KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa salah satu
contoh dari sifat manusia yang ditentukan oleh pengaruh alel ganda ialah tumbuhnya
rambut pada segmen digitalis jari-jari tangan. Sehingga dapat menunjukkan bahwa seri alel
ganda pada H5 bersifat dominan dibandingkan dengan seri alel ganda pada tipe lainnya.
Jadi, dapat dilihat urutan dominansinya yaitu sebagai berikut H5>H2>H4>H3> H1.

F. DISKUSI
1. Kalau sepasang sejoli dengan genotip H3 H1 dan H3 H1 kawin, bagaimanakah
genotip dan fenotip keturunannya andaikata mereka mempunyai 4 orang anak?
Dibuat juga diagram persilangannya
H1 > H2>H3 > H4> H5
Keterangan:
H1 : Rambut terdapat pada semua jari
H2 : Rambut pada jari kelingking, jari manis dan jari tengah
H3 : Rambut pada jari manis dan jari tengah
H4 : Rambut hanya pada jari manis saja
H5 : Tidak ada rambut pada semua jari

P : H3 H1 x H3 H1
(Rambut (Rambut
pada jari pada jari
manis dan manis dan
jari tengah) jari tengah)

F1 :
H3 H1
H3 H3 H1 H3 H1
H1 H3 H1 H1 H1
Fenotip: H3 H1(3) = Rambut terdapat pada semua jari
H1 H1(1) = Rambut terdapat pada semua jari

2. Mungkinkah golongan darah anak sama sekali berbeda dengan golongan darah
kepunyaan orang tua? Berikan buktinya!
Golongan darah ABO ditentukan oleh alel- alel i, IA dan IB. Alel i resesif terhadap
IA dan IB. Alel IA dan IB besifat kodominan, sehingga IB tidak bersifat dominasi
terhadap IA dan sebaliknya. Gen I menghasilkan suatu molekul protein yang
disebut Isoaglutinin yang terdapat pada permukaan sel darah merah. Orang
dengan alel IA dapat mebentuk aglutinogen atau antigen A dalam eritrosit yang
kemudian dapat bereaksi dengan antibodi dan aglutinin atau zat anti B yang
terdapat di dalam serum atau plasma darah. Alel IB dapat membentuk antigen B
dalam eritrosit, dan zat anti-A dalam serum darah. Orang dengan golongan darah
O, mempunyai alel ii, tidak dapat membentuk antigen-A maupun antigen-B, tetapi
mempunyai zat anti-A dan anti-B.
Berikut adalah tabel fenotip dan kemungkinan genotip yang terdapat pada sistem
penggolongan darah ABO
Tabel 1. Penggolongan darah ABO
Golongan Darah
Fenotip Genotip
O Ii
A IAIA atau IAi
B IBIB atau IBi
AB IAIB
Berdasarkan tabel diatas bila kedua induk merupakan individu yang membawa
sifat i resesif, maka memungkinan memunculkan sifat resesif kembali pada F1.
Sehingga orangtua A dan B kawin atau A dan A kawin atau B dan B kawin
dengan masing masing membawa sifat i resesif maka memungkinkan munculnya
anak dengan golongan darah O.

P : IAi x IBi
(A) (B)
F1 :
IA I
IB IAIB IBi
I IAi Ii
Sehingga : 1. Golongan darah A = 25%
2. Golongan darah B = 25%
3. Golongan darah AB = 25%
4. Golongan darah O = 25%
3. Dalam sebuah keluarga yang mempunyai 4 orang anak, 2 diantaranya mempunyai
golongan darah B, 1 orang AB dan 1 orang lagi A. Bagaimanakah kemungkinan
fenotip kedua orang tuanya? Jelaskan dengan buktinya!
Kemungkinan fenotip induk adalah fenotip betina AB dan jantan B, atau
sebaliknya.
Dapat dibuktikan dengan

P : IAIB x IBi
(AB) (B)
F1 :
IA IB
IB IAIB IB IB
I IAi IB i
Sehingga: 1. Golongan darah B = 50% (2 anak)
2. Golongan darah A = 25% (1 anak)
3. Golongan darah AB = 25% (1 anak)

G. DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N.A, dkk. 2010. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Henuhili, V. dan Suratsih. 2003. Genetika. Yogyakarta: UNY.

Kimball, J.W., dkk.1983.Biologi Jilid 1 Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.

Suryo. 1992. Genetika Strata 1. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Anda mungkin juga menyukai