Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM II

TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL

PROSEDUR MENCUCI TANGAN

Disusun oleh :

Disusun oleh :

PROGRAM STUDI DIII FARMASI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA

2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN

1. TUJUAN PRAKTIKUM, Agar :


 Mahasiswa dapat memperagakan cara mencuci tangan
menggunakan sabun dan cairan antiseptik
 Mahasiswa dapat mengetahui cara mencuci tangan yang benar dan
sesuai prosedur yang telah di tentukan.
 Mahasiswa dapat memperagakan cara mencuci tangan sesuia
prosedur tang telah ditentukan.
2. LATAR BELAKANG
Sebelum memulai pengerjaan di ruangan steril dan menggunakan
baju kerja, prosedur pertama yang harus dilakukan adalah mencuci tangan.
Bahkan ada beberapa perusahaan farmasi yang mewajibkan personel di
ruang produksi steril untuk mandi terlebih dahulu. Berkaitan dengan hal
itu, Anda akan dipandu untuk mempraktekkan langkah demi langkah cara
mencuci tangan sehingga Anda siap untuk masuk ke ruang produksi/kerja
steril.
Kebersihan diri adalahupaya individu dalam memelihara
kebersihan diri yang meliputi kebersihan
rambut,gigi,mulut,mata,telinga,kuku,kulit,dan kebersihandalam
berpakaian dalam meningkatankan kesehatan optimal.
Mencuci tangan adalah membersihkan tangan dari segala kotoran
dimulai dari ujung jari sampai siku dan lengan dengan cara tertentu sesuai
kebutuhan menggunakan zat pembersih yang sesuai dan dibilas dengan air
yang mengalir. Mencuci tangan adalah proses yang secara mekanis
melepasan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan
sabun biasanya dan air.
Kegiatan mencuci tangan di bagi menjadi 2 yaitu : cuci tangan
bersih,cuci tangan aseptik,dan cuci tangan steril.mencuci tangan bersuh
adalah membersihkan tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir
atau yang disiram.
Mencuci tangan aseptik adalah mencuci tangan yang dilakukan
sebelum tindakan aseptik pada pasien dengan menggunakan larutan anti
septik. Teknik mencuci tangan steril adalah mencuci tangan secara steril
( suci hama ), khususnya bila akan membantu tindakan pembedahan atau
operasi.
Kuman ada dimanapun, mencuci tangan merupakan salah satu cara
untuk menghilangkan kuman dan untuk menghindari penularan penyakit.
Di sekolah anak tidak hanya belajar,tetapi banyak kegiatan lain yang dapat
dilakukan oleh anak di sekolah seperti bermain, bersentuhan ataupun
bertukar barang-barang dengan teman-teman.kuman yang ada di alat-alat
tulis,kalkulator,buku-buku dan benda-benda lain akan dengan mudah
berpindah dari tangan satu anak ke anak-anak lainya, sehingga jika ada
anak yang mempunyai penyakit tertentu akan dengan mudah menular pada
anak lainnya. Jadi, mencuci tangan harus dilatih sejak dini pada anak agar
anak memiliki kebiasaan mencuci tangan,sehingga anak terhindar dari
penyakit.
Mencuci tangan dengan menggunakan sabut terbukti secara ilmiah
efektif untuk mencegah penyebaran penyakit-penyakit menuar seperti
diare infeksi salularan pernafasan atas ( ISPA ) dan flu burung.
Operator/personel produksi dalam pembuatan sediaan steril
merupakan sumber kontaminan terbesar bagi produk dengan demikian
harus dikendalikan. Salah satu pengendalian kontaminasi yang berasal dari
personel adalah penggunaan baju kerja yang tidak melepaskan partikel dari
kulit maupun rambut personel. Semakin tinggi tingkat kebersihan ruangan,
maka semakin tinggi perlindungan produk terhadap kontaminasi dari
personel produksi, dengan demikian tiap ruangan kelas bersih akan
memiliki baju kerja dan perlengkapannya yang berbeda-beda. Selain itu,
dalam proses pembuatan obat steril, sarung tangan harus secara rutin
dilakukan disinfeksi selama bekerja, menggunakan alkohol 70%, biasanya
isopropil alkohol (IPA). Arloji, kosmetika dan perhiasan hendaklah tidak
dipakai di area bersih.

BAB II
LANDASAN TEORI

A. DASAR TEORI
Tangan merupakan pembawa utama kuman penyakit yang dapat
menjadi peraktara ineksi silang, oleh karena itu sangat penting untuk
diketahui dan diingat bahwa perilaku cuci tangan merupakan perilaku sehat
yang sangat efektif untuk mencegah penyebaran berbagai penyakit menular
(N Afany dkk, 2017).
Cuci tangan adalah proses membuang kotoran dan debu secara mekanis
dari kulit kedua belah tangan dengan memakai air dan sabun, cuci tangan
pakai sabun adalah cara sederhana, mudah, dan bermanfaat untuk mencegah
berbagai penyakit penyebab kematian, yang dapat dicegah dengan cuci
tangan yang benar. Tangan adalah bagian tubuh kita yang paling banyak
tercemar kotoran dan bibit penyakit. Ketika memegang sesuatu, dan berjabat
tangan, tentu ada bibit penyakit yang melekat pada kulit tangan kita (Natsir,
2018).
Mencuci tangan adalah membersihkan tangan dari segala kotoran dimulai
dari ujung jari sampai siku dan lengan dengan cara tertentu sesuai kebutuhan
menggunakan zat pembersih yang sesuai dan dibilas dengan air mengalir.
Mencuci tangan adalah proses yang secara mekanis melepaskan kotoran dan
debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air (Departemen
Kesehatan,2007).
Kegiatan mencuci tangan dibagi menjadi tiga yaitu: cuci tangan
bersih,cuci tangan aseptik,dan cuci tangan steril. Mencuci tangan bersih adalah
membersihkan tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir atau yang
disiramkan (Potter,2005).
Mencuci tangan aseptik adalah mencuci tangan yang dilakukan sebelum
tindakan aseptik pada pasien dengan menggunakan larutan antiseptik. Teknik
mencuci tangan steril adalah mencuci tangan secara steri(suci hama),khususnya
bila akan membantu tindakan pembedahan operasi (Kozier,et al,2009).
Mencuci tangan dengan menggunakan sabun terbukti secara ilmiah efektif
untuk mencegah penyebaran penyakit-penyakit menular seperti diare,infeksi
saluran pernafasan (ISPA),dan flu burung (Departemen Kesehatan, 2010).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3. ALAT dan BAHAN

No. Alat Bahan

1. Tempat cuci tangan berikut Cairan desinfektan, misal :


kran air Alkohol 70% atau isopropyl
alcohol.

2. Tissue/handuk bersih/alat Sabun cair dalam wadah.


pengering tangan

3. Sikat kuku tangan -

4. Lap yang tidak melepaskan -


partikel

4. CARA KERJA

Tiap mahasiswa yang masuk ke area pembuatan obat hendaklah


menggunakan sarana mencuci tangan dan mencuci tangannya sebelum
memasuki area produksi sesuai prosedur mencuci tangan.

Cuci tangan secara menyeluruh di sarana cuci tangan yang disediakan
dengan menggunakan sabun cair/ handrub yang disediakan.

Gunakan sikat yang disediakan bila sela-sela kuku kotor. Sikat selal-
sela kuku sampai bersih. Kuku harus pendek pada waktu cuci tangan.

5. PROSEDUR KERJA

Tuang cairan sabun/handrub pada telapak tangan kemudian usap dan


gosok kedua telapak tangan secara lembut dengan arah memutar.

Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian.



Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih.

Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling


mengunci.

Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian.

Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan.

Bersihkan mulai dari ujung jari hingga siku tangan.

Jika menggunakan sabun maka bilas menggunakan air mengalir.
a) Lakukan praktek cuci tangan secara mandiri oleh masing-masing
mahasiswa dengan membuat video tutorial.

BAB IV
HASIL PENGAMATAN
BAB V

KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa


mahasiswa telah mengetahui dan dapat memperagakan cara mencuci
tangan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan. Yang harus
diperhatikan saat mencuci tangan ialah menggunakan siku ketika
menyalakan maupun mematikan kran air, tidak mengambil sabun
dengan tangan secara langsung tetapi menggunakan siku, dan ketika
selesai mencuci tangan, tangan harus ditengadahkan ke atas.

SARAN
Diharapkan agar mahasiswa bisa menerapkan cara mencuci tangan
yang benar sesuai dengan prosedur pada saat sebelum maupun sesudah
praktikum.
DAFTAR PUSTAKA

N Afany dkk, 2017. Hubungan Pengetahuan Mencuci Tangan dengan Kejadian


Diare pada Siswa Kelas IV-VI SDN 11 Lubuk Buaya Padang. Jurnal Kesehatan
Andalas 6(2):364-368.

Natsir MF, 2018. Pengaruh Penyuluhan CTPS Terhadap Peningkatan


Pengetahuan Siswa SDN 169 Bonto Parang Kabupateb Jeneponto. Jurnal
Nasional Ilmu Kesehatan (JNIK) LP2m Unhas 1(2):1-9.

Departemen Kesehatan RI. 2007. Penanganan Anak Tunagrahita. Jakarta.

Departemen Kesehatan. 2010. Kesehatan Remaja Dan Problem Solusinya. Jakarta


: Salemba Medika.

Kozier dan Erb’s. 2009. Buku Ajar Fundamental Keperaatan Klinis. Jakarta :
EGC.

Potter dan Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep,Proses,


Dan Praktik. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai