Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM PENGENDALIAN INFEKSI SILANG

HYGIENNE LINGKUNGAN KERJA

Dosen pengampu: Sadimin, S.Si.T, M.Kes

Disusun oleh:

Putri Amalia Mahsun

NIM. P1337425120096/2B

PROGRAM STUDI D-III KESEHATAN GIGI

JURUSAN KESEHATAN GIGI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

TA. 2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan hal yang tidak
terpisahkan dalam system ketenagakerjaan dan sumber daya manusia. Di
dalam lingkungan kerja terdapat faktor-faktor yang menyebabkan beban
tambahan dan dapat menimbulkan gangguan bagi tenaga kerja. Faktor
tersebut antara lain faktor fisik, faktor kimia, faktor biologis, faktor psikologis.
Sebelum melakukan pekerjaan di lingkungan kerja sebaiknya
lingkungan kerja di bersihkan guna mencegah terjadinya infeksi silang dan
kontaminasi dari lingkungan kerja ke petugas kesehatan. Saat melakukan
hygiene lingkungan kerja diperlukannya ketelitian dalam membersihkan
sekitar lingkungan kerja.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana proses hygiene lingkungan kerja
2. Apa definisi dari hygiene lingkungan kerja
3. Manfaat dari hygiene lingkungan kerja

1.3 Tujuan
1. Mengetahui cara hygiene lingkungan kerja
2. Mengetahui definisi dari hygiene lingkungan kerja
3. Mengidentifikasi manfaat dari hygiene lingkungan kerja
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Dasar Teori


Hygiene adalah seluruh kondisi atau tindakan untuk meningkatkan
kesehatan. Tindakan-tindakan pemeliharaan kesehatan juga termasuk ke
dalam hygiene. Hygiene umum adalah usaha kesehatan pencegahan yang
menitikberatkan pada usaha kesehatan perorangan di lingkungan umum,
seperti di lingkungan kerja, klinik. Kebersihan ruangan klinik gigi adalah
kegiatan membersihkan ruangan klinik gigi dimana meliputi lantai, wastafel,
meunelair, kamar mandi/WC, langit-langit, dinding ruangan, pintu, jendela dan
lubang ventilasi.

A. Membersihkan lantai.
Pengertian: mempertahankan kebersihan lantai ruang klinik/ruang tunggu
supaya bersih dari debu, kotoran, sampah dengan cara menyapu,
mengepel dan pada waktu tertentu disikat dengan sabun.
B. Membersihkan meubelair.
Yang dimaksud dengan meubelair disini adalah yang terdapat di klinik
gigi yaitu meja, kursi dan lemari. Kita membersihkan meubelair menurut
bahannya:
1. Alat yang dipolitur.
Alat yang dicat/dilapis formika. Persediaan dan caranya sama
seperti membersihkan alat dari porselen, tetapi jangan memakai
ampelas.
2. Alat dari logam.
3. Alat dari kuningan.
mula-mula brasso atau campuran asam dan garam dituang
secukupnya pada lap, lalu digosokkan ke alat tersebut, setelah
bersih digosok dengan lap kering sampai berkilat.
4. Alat dari nikel/zinc.
alat digosok dengan lap yang diberi larutan sabun. bersihkan
dengan lap basah yang bersih. gosok dengan kapur halus dan
spiritus bakar. keringkan dengan lap kering.
5. Alat dari kaca.
2.2 Alat Pendukung Hygienne Lingkungan Kerja
1. APD berupa masker
2. APD berupa sarung tangan
3. APD berupa kaca mata kerja

2.3 Alat dan Bahan

1. Percobaan Membersihkan Lantai:


 Sapu lantai.
 Serok sampah.
 Air dalam ember.
 Kain dan tangkai pel.
 Larutan desinfektan 0,5 – 1%.
2. Percobaan Membersihkan Jendela:
 Lap bersih.
 Air dalam ember.
 Alat pengering kaca.
 Cairan pembersih kaca.
3. Percobaan Membersihkan Meubelair (alat yang dipolitur):
 Lap lembut.
 Kuas kecil ukuran 1 inch.
 Ember berisi larutan Lysol 0,5%.
 Cairan pembersih (Pledge).

2.4 Langkah Kerja


A. Percobaan Membersihkan Lantai:

 Lantai diperciki dengan sedikit air supaya debu tidak beterbangan.


 Lantai disapu mulai dari sudut ruangan menuju pintu ke luar.
 Kotoran diangkat dengan serok sampah dan dibuang ke tempat
sampah.
 Masukkan kain pel ke dalam ember air yang sudah diberi larutan
desinfektan, peras dan pasang ditangkainya.
 Lantai dipel mulai dari sudut ruangan menuju pintu ke luar.
 Kain pel sering dibilas dalam ember supaya tetap bersih.

B. Percobaan Membersihkan Jendela:


a. Masukan lap ke dalam ember air dan peras.
b. Jendela dilap mulai dari atas ke bawah.
c. Semprotkan cairan pembersih kaca ke arah jendela.
d. Keringkan dengan alat pengering kaca.

C. Percobaan membersihkan langit-langit


a. Ambil sapu yang sudah di percikin air
b. Gapai langit-langit dengan sapu
c. Ambil debu-debu yang berada di langit-langit

D. Percobaan Membersihkan Meubelair:


 Sudut-sudut yang tidak terjangkau oleh lap dibersihkan dengan kuas
kering.
 Debu dibersihkan dengan lap lembab lalu dilap dengan lap kering.
 Tuangkan/semprotkan obat khusus (Pledge) ke permukaan alat
tersebut lalu digosok sampai rata menurut arah serat kayu supaya
mudah meresap.
 Gosok dengan lap kering sampai mengkilat.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum hygiene lingkungan kerja diharapkan setiap
mahasiswa memahami proses membersihkan lingkungan kerja yang berguna
untuk menghindari infeksi silang dari lingkungan kepada pasien yang sedang
bekerja di klinik.
3.2. Saran
Disarankan pada praktikum kali ini kita harus memahami dasar-dasar
praktikum.
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai