Anda di halaman 1dari 13

PANDUAN PENGELOLAAN

HAND HYGIENE
UPT PUSKESMAS KEBONAGUNG

UPT PUSKESMAS KEBONAGUNG


TAHUN 2019
LEMBAR PENGESAHAN
PANDUAN HAND HYGIENE
PUSKESMAS KEBONAGUNG

Mengetahui,
IPCN / Sekretaris TIM PPI Ketua TIM PPI

Prima Dwi Ananda, A.Md, Kep drg. Rizka Desy Rahayu

Kepala UPT Puskesmas Kebonagung

dr. Yayah Rokayah


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah SWT, Panduan Pengelolaan Hand Hygiene
Puskesmas Kebonagung dapat kami selesaikan sebagai dasar acuan pelaksanaan
Panduan Pengelolaan Hand Hygiene di Puskesmas Kebonagung.

Disadari bahwa mungkin masih ada kekurangan-kekurangan yang ditemui dalam


panduan ini, untuk itu sangat diharapkan saran-saran, masukan dan kritik yang
bermanfaat/ membangun demi kelengkapan dan kesempurnaan panduan ini.

Akhirnya diucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada


semua pihak yang telah bekerja keras sejak penyusunan draf, uji coba sampai
ditetapkannya standar ini.

Pasuruan, 21 November 2019

Penyunting
BAB I

PENDAHULUAN

A. DEFINISI
Tangan merupakan bagian tubuh yang paling sering berkontak dengan kuman yang
menyebabkan penyakit dan menyebarkannya. Cara terbaik untuk mencegahnya adalah
dengan membiasakan melakukan kebersihan tangan. Kebersihan tangan adalah tehnik
yang sangat mendasar dalam mencegah dan mengendalikan infeksi, dengan kebersihan
tangan dapat menghilangkan sebagian besar mikroorganisme yang ada di kulit (Hidayat,
2005).
Hand Hygiene atau kebersihan tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan
membersihkan tangan dan jari jemari dengan menggunakan air atau pencairan lainnya
oleh manusia dengan tujuan untuk menjadi bersih. Tindakan ini sering kita anggap sepele,
namun merupakan hal yang sangat penting dalam menjaga higiene tangan maupun kulit
serta salah satu upaya efektif dalam mencegah infeksi nosokomial.
Kebersihan tangan yang baik dan benar bisa menjadi pemutus rantai infeksi yang
terjadi di Fasilitas Kesehatan. 5 (lima) Momen Cuci Tangan adalah lima situasi/ keadaan
dimana petugas medis perlu untuk membasuh atau mencuci tangan.

B. TUJUAN
Tujuan Umum
Meningkatkan mutu pelayanan di Puskesmas Kebonagung.

Tujuan Khusus
1. Sebagai panduan pelaksanaan pelayanan kesehatan agar mendapatkan metode
yang sama dan seragam pada penerapan cuci tangan setiap pegawai, staf,
keluarga pasien, dan pengucnjung di Puskesmas Kebonagung Kota Pasuruan.
2. Sebagai panduan bagi Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Puskesmas
Kebonagung Kota Pasuruan dalam memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan
program cuci tangan ini.
3. Mengajak dan menggerakkan seluruh sumber daya manusia di Puskesmas
Kebonagung Kota Pasuruan untuk melaksanakan program cuci tangan ini.
4. Menurunkan angka kejadian infeksi nosokomial/HAIs di Puskesmas Kebonagung
Kota Pasuruan dengan semua efek yang ditimbulkannya.

C. SASARAN
1. Manajemen Puskesmas Kebonagung
2. Semua staf di lingkungan Puskesmas Kebonagung Kota Pasuruan.
3. Semua pasien Puskesmas Kebonagung Kota Pasuruan.
4. Semua pengunjung Puskesmas Kebonagung Kota Pasuruan.

D. DASAR HUKUM
SK Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kebonagung
Lampiran
E. BATASAN
Nomor : OPERASIONAL

Tentang : Panduan Cuci Tangan (Hand Higiene)


BAB II

RUANG LINGKUP

Berdasarkan pedoman WHO (2009), direkomendasikan 5 saat penting wajib


menjalankan kebersihan tangan di ruang perawatan, diperkenaikan sebagai “Five
moments for hand hygiene”.
Ruang lingkup Indikasi kebersihan tangan:
1. Sebelum kontak pasien;
2. Sebelum tindakan aseptik;
3. Setelah kontak darah dan cairan tubuh;
4. Setelah kontak pasien;
5. Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien
BAB III

TATA LAKSANA

A. LINGKUP KEGIATAN
5 (LIMA) MOMEN CUCI TANGAN
1. Sebelum kontak dengan pasien
Sebelum menemui pasien, mungkin banyak aktivitas lain yang dilakukan oleh
petugas medis. Untuk menjamin kebersihan tangan, maka petugas medis wajib
mencuci tangan memakai sabun sebelum menemui pasien.
2. Sebelum tindakan aseptik
Pasien yang anda tangani memiliki kemungkinan yang cukup besar untuk
menularkan kuman kepada anda sebagai petugas medis. Oleh karena itu, untuk
menghindari interaksi kuman, anda wajib mencuci tangan memakai sabun setelah
menemui pasien.
3. Setelah kontak dengan cairan tubuh
Saat melakukan tindakan medis, peluang anda sebagai petugas medis untuk
tertular kuman sangat besar. Mencuci tangan dengan sabun setelah melakukan
tindakan medis adalah langkah yang tepat.
4. Setelah kontak dengan pasien
Sumber kuman bukan hanya pada tubuh pasien, melainkan juga pada lokasi
perawatan pasien mulai dari selimut yang digunakan, alat-alat makan, bantal, dan
sebagainya. Saat anda menangani pasien, terkadang anda tidak dapat
menghindarkan diri menyentuh lokasi perawatan pasien. Oleh karena itu, cucilah
tangan anda memakai sabun setelah menyentuh lokasi perawatan pasien.
5. Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien
Meski anda tidak terlibat penanganan medis secara langsung, tetapi anda
membersihkan peralatan medis, anda tetap wajib untuk mencuci tangan
menggunakan sabun. Kemungkinan kuman tertinggal di peralatan medis dan
berpindah ke tangan anda sangat besar.
B. METODE
a. Cuci Tangan Prosedural Menggunakan Air & Sabun (Handwash)
Handwash adalah suatu tindakan membersihkan tangan dengan sabun
antiseptic dan air mengalir untuk mengurangi perkembangan flora patologis di
kulit tangan tanpa mengganggu aktifitas flora normal di kulit tangan.

b. Cuci Tangan Prosedural Menggunakan Alkohol (Handrub)


Handrub adalah suatu tindakan membersihkan tangan dengan bahan berbahan
alcohol tanpa menggunakan air mengalir untuk mengurangi perkembangan flora
patologis dikulit tangan tanpa mengganggu aktifitas flora normal kulit tangan,
kegitan handrub juga memilik area/spectrum yang luas dan bekerja lebih cepat
(WHO). Gunakan handrub berbasis alkohol secara rutin untuk dekontaminasi
tangan, jika tangan tidak terlihat ternoda.

C. LANGKAH KEGIATAN
1. Persiapan :
a. Bak cuci dan air mengalir
b. Sabun atau antiseptic
c. Handuk atau pengering
2. Tahap Pra Interaksi
Kuku dalam keadaan pendek
3. Tahap Kerja
a. Cuci Tangan Prosedural Menggunakan Air & Sabun (Handwash)
1) Lepaskan asesoris yang melekat pada kedua tangan dan lengan.
2) Basahi kedua tangan dengan air yang mengalir
3) Gunakan sabun cair secukupnya sampai keseluruh permukaan tangan
4) Saat membasuh tengan dengan sabun, terapkan 6 prinsip utama:
- Gosokkan kedua telapak tangan

- Gosok punggung tangan dan sela-sela jari bagian luar dengan berlawanan
arah secara bergantian

- Gosok sela-sela jari bagian dalam secara bergantian

- Gosok punggung jari dengan gerakan setengah memutar bolak-balik

- Gosok ibu jari dan sela jari telunjuk dengan gerakan melingkar secara
bergantian

- Bersihkan ujung jari dengan menggosokkan ke telapak tangan secara


melingkar.

5) Bilas tangan dengan air


6) Keringkan dengan handuk sekali pakai
7) Menutup kran dengan menggunakan handuk
8) Waktu cuci 40-60 detik

b. Cuci Tangan Prosedural Menggunakan Alkohol (Handrub)


1) Lepaskan semua asesoris yang melekat pada kedua tangan dan lengan.
2) Menggunakan alkohol/Formulasi berbasis alkohol yang tersedia secukupnya
sampai merata keseluruh permukaan tangan
3) Saat membasuh tengan dengan sabun, terapkan 6 prinsip utama:
- Gosokkan kedua telapak tangan

- Gosok punggung tangan dan sela-sela jari bagian luar dengan berlawanan
arah secara bergantian

- Gosok sela-sela jari bagian dalam secara bergantian

- Gosok punggung jari dengan gerakan setengah memutar bolak-balik

- Gosok ibu jari dan sela jari telunjuk dengan gerakan melingkar secara
bergantian

- Bersihkan ujung jari dengan menggosokkan ke telapak tangan secara


melingkar.

4) Keringkan tangan.
5) Lama cuci tangan 20-30 detik
c. Cuci Tangan Steril (Bedah)
1) Lepaskan semua asesoris yang melekat pada kedua tangan dan lengan,
lengan baju digulung sampai siku.
2) Kran dibuka, tangan dibasahi sampai siku
3) Tangan disabuni dan digosok dengan sabun kurang lebih 1 menit kemudian
dibilas
4) Tangan disabuni lagi dan disikat mulai dari jari-jari terutama kuku, sela-sela
jari, punggung tangan dan telapak tangan
5) Penyabunan dan penyikatan dilakukan pada kedua lengan sekurang-
kurangnya enam kali
6) Tangan dibilas mulai dari ujung jari sampai kesiku
7) Tangan disabun, disikat dan dibilas lagi seperti tadi dan dilakukan berulang-
ulang
8) tetap diarahkan keatas
9) Kran ditutup dengan siku
10) Satu bagian untuk satu tangan dan satu bagian lain untuk tangan yang
satunya
11) Bila menyentuh benda tidak steril, ulangi langkah dari awal.
ALUR / SKEMA CUCI TANGAN
BAB IV

DOKUMENTASI

Pencatatan dokumentasi tindakan cuci tangan ini melalui monitoring kepatuhan cuci
tangan.
DAFTAR PUSTAKA

1. World Health Organization. WHO guidelines on 1. hand hygiene in health care. First
Global Patient Safety Challenge Clean Care is Safer Care. 2009
2. World Health Organization. Prevention of Hospital 2. Acquired Infection, a Practical
Guide 2nd Edition. Do CDSa, Editor.WHO/ CDS/ CSR/ EPH.2002.12 [Cited :
2011 Dec 20] Available at : http://www.who.int/emc

Anda mungkin juga menyukai