Anda di halaman 1dari 3

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS XXXX

NOMOR : 800/ /D-2.U.2/SK/ I /2021

TENTANG

KEWAJIBAN MENGIDENTIFIKASI HAMBATAN BUDAYA, BAHASA,


KEBIASAAN DAN HAMBATAN LAIN DALAM PELAYANAN

KEPALA UPTD PUSKESMAS XXXXXX

Menimbang : a. bahwa untuk menjamin tercapainya hasil mutu pelayanan yang sesuai
harapan pasien, diperlukan komunikasi yang baik antara petugas
pemberi layanan dengan pasien maupun keluarganya;

b. bahwa agar komunikasi antara petugas pemberi layanan dengan


pasien dapat berjalan optimal, dipandang perlu untuk melakukan
identifikasi hambatan budaya, bahasa, kebiasaan dan hambatan lain
dalam pelayanan;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b, perlu


menetapkan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas XXXX tentang
Kewajiban Mengidentifikasi Hambatan Budaya, Bahasa, Kebiasaan
dan Hambatan Lain Dalam Pelayanan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004, tentang Praktik Kedokteran;

2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


1691/Menkes/PerVIII/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah
Sakit;

4. Peraturan Menteri Kesehatan No. 290/MENKES/PER/III/2008


tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran;

5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 43 Tahun 2019 tentang


Puskesmas;
MEMUTUSKAN

Menetapkan :

Kesatu : Keputusan Kepala UPTD Puskesmas XXXX tentang kewajiban


mengidentifikasi hambatan budaya, bahasa, kebiasaan dan hambatan
lain dalam pelayanan;

Kedua : Menentukan kewajiban mengidentifikasi hambatan budaya, bahasa,


kebiasaan dan hambatan lain dalam pelayanan menjadi kewajiban
bersama baik Kepala Puskesmas, petugas pendaftaran maupun
petugas pemberi layanan di unit pelayanan.

Ketiga : Identifikasi hambatan budaya, bahasa, kebiasaan dan hambatan lain


dalam pelayanan sebagaimana diktum Pertama dilaksanakan sekali
dalam setahun dalam sebuah rapat koordinasi antara Kepala
Puskesmas dengan petugas pendaftaran dan petugas pemberi layanan
di Unit Pelayanan.

Keempat : Segala hambatan budaya, bahasa, kebiasaan dan hambatan lain dalam
pelayanan yang diidentifikasi pada saat rapat koordinasi, dilakukan
tindak lanjut untuk meminimalkan hambatan sehingga proses
pelayanan berjalan lancar.

Kelima : Hambatan budaya dan bahasa sebagaimana diktum pertama adalah


sebagaimana terlampir dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari surat keputusan ini.

Keenam : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila


dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka akan
diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : XXXX
Pada tanggal : Januari 2021
KEPALA UPTD PUSKESMAS XXXX

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
NIP.
Lampiran : Keputusan Kepala UPTD
Puskesmas XXXX
Nomor : 800/ /D.2-U.2/I/2021
Tanggal : Januari 2021

1. Hambatan Budaya
a. Budaya/Pantangan masyarakat untuk berobat pada hari Sabtu.
b. Budaya/Pantangan masyarakat yang menghindari makanan amis-amisan (dalam
bahasa Jawa) setlah melaksanakan operasi / tindakan medis lain yang membutuhkan
tindakan pembedahan, yang mana makanan tersebut justru mempunyai nilai gizi yang
tinggi.
c. Budaya/Pantangan bagi ibu hamil untuk tidur di siang hari, yang mana kebutuhan
istirahat pada ibu hamil sangat dibutuhkan untuk mempersiapkan kondisinya saat
menjelang persalinan.

2. Hambatan Bahasa
a. Lambung (dalam bahasa Jawa), yang sebenarnya adalah pinggang.
b. Mancur-mancur (dalam bahasa Jawa), yang sebenarnya adalah diare / mencret.
c. Bayu (dalam bahasa Jawa), yang sebenarnya adalah pembuluh darah vena.
d. Otot (dalam bahasa Jawa maknanya pembuluh darah), yang sebenarnya adalah

Anda mungkin juga menyukai