Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KARANGAN
Jalan Raya Karangan Kecamatan Mempawah Hulu Kode Pos 78363

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS KARANGAN
NOMOR : 441 / / SK / / 2018

TENTANG

IDENTIFIKASI HAMBATAN BAHASA, BUDAYA, BAHASA KEBIASAAN, DAN


PENGHALANG LAIN DI PUSKESMAS KARANGAN

Menimbang; : a. Bahwa untuk menjamin tercapainya hasil mutu pelayanan yang


sesuai harapan pasien, diperlukan komunikasi yang baik antara
petugas pemberi layanan dengan pasien maupun keluarganya.
b. Bahwa agar komunikasi antara petugas pemberi layanan dengan
pasien dapat berjalan optimal, dipandang perlu untuk melakukan
identifikasi hambatan budaya, bahasa, kebiasaan dan hambatan lain
dalam pelayanan.
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b, perlu
menetapkan Keputusan Kepala Puskesmas Karangan tentang
Kewajiban Mengidenfikasi Hambatan Budaya, Bahasa, Kebiasaan
dan Hambatan Lain Dalam Pelayanan.

Mengingat : a. UU Nomor 29 Tahun 2004, tentang Praktik Kedokteran;


b. UU Nomor 36 Tahun 2009, tentang Kesehatan;
c. UU Nomor 44 Tahun 2009, tentangRumah Sakit;
d. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.128/Men.Kes/SK/II/2004
tentang Kebijakan Dasar Puskesmas;
e. Peraturan MenteriKesehatan No.290/MENKES/PER/III/2008
Tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran;
f. Peraturan Menteri Kesehatan No.1691/MENKES/PER/VIII/2011
Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
g. Permenkes No. 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat;.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KARANGAN Tentang


Kewajiban Mengidentifikasi Hambatan budaya, Bahasa, Kebiasaan dan
Hambatan lain Dalam Pelayanan ;
Kesatu : Menentukan kewajiban mengidentifikasi hambatan budaya, bahasa,
kebiasaan dan hambatan lain dalam pelayanan menjadi kewajiban
bersama baik Kepala Puskesmas, petugas pendaftaran maupun petugas
pemberi layanan klinis.
Kedua : Identifikasi hambatan budaya, bahasa, kebiasaan dan hambatan lain
dalam pelayanan sebagaimana diktum Pertama dilaksanakan sekali
dalam setahun dalam sebuah rapat koordinasi antara Kepala Puskesmas
dengan petugas pendaftaran dan petugas pemberi layanan klinis.
Segala hambatan budaya, bahasa, kebiasaan dan hambatan lain dalam
Ketiga : Pelayanan yang diidentifikasi pada saat rapat koordinasi, dilakukan
tindak lanjut untuk meminimalkan hambatan sehingga proses pelayanan
berjalan lancar.
Keempat : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Karangan

Pada Tanggal : 2018

KEPALA PUSKESMAS KARANGAN

MARTA RAHAYU

LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KARANGAN


NOMOR :
TENTANG : KEWAJIBAN MENGIDENTIFIKASI HAMBATAN
BUDAYA, BAHASA, KEBIASAAN DAN
HAMBATAN LAIN DALAM PELAYANAN DI
PUSKESMAS KARANGAN
KEWAJIBAN MENGIDENTIFIKASI HAMBATAN BUDAYA, BAHASA, KEBIASAAN
DAN HAMBATAN LAIN DALAM PELAYANAN DI PUSKESMAS KARANGAN

A. HAMBATAN BUDAYA
1. Tidak boleh mandi pas kena cacar/ campak, semakin banyak yang keluar semakin
bagus, diobati ke orang pintar.
2. Orang muntah darah/ batuk darah dianggap diguna-diguna.
3. Ibu melahirkan kalo belum mens , tidak boleh ber KB.
4. Boleh keluar rumah saat berlalak, tapi tidak boleh masuk kecuali untuk yang sakit.
5. Orang desa Bilayuk tidak boleh makan pakis merah (miding) karena sumpahan
leluhur.
6. Kalo ada masalah kesehatan, selalu dikaitkan dengan alam gaib.

B. HAMBATAN BAHASA
1. Raka-raka artinya sendi.
2. Ngalung’k artinya pusing.
3. Makan ina rangka artinya kurang nafsu makan.
4. Sa’let artinya sakit pinggang.
5. Sampar artinya dada.
6. Bone’an artinya perut bagian bawah.
7. Sanggeh artinya asma.
8. Tagit-tagit artinya nyut-nyut.
9. Galo-galo artinya mual.
10. Serok-serok artinya pilek.
11. Sengat-sengat artinya sesak nafas.
12. Mures artinya mencret.
13. Barihak’artinya berak.
14. Kameh artinya kencing.
15. Bamumuhan artinya pegal-pegal.
16. Pase artinya suara serak.

C. HAMBATAN KEBIASAAN
1. Kalo kena luka bakar pake odol.
2. Tidak boleh KB IUD takut masuk ke perut.
3. Tidak boleh KB implan takut jadi daging tumbuh.
4. Kalo melakukan tubektomi, peranakan dibalik.
5. Tidak boleh makan amis-amis seperti ikan / telur dll selesai operasi/ melahirkan.
6. Kalo luka selalu ditutupi pake daun-dauna.
7. Kalo cabut gigi bisa buta.
8. Mengambil keputusan membutuhkan waktu yang lama karena melibatkan seluruh
keluarga besar sehingga menghambat pertolongan medis.

D. HAMBATAN LAINNYA
1. Petugas apotik hanya 1 orang.
2. Alat dan bahan kadang kurang.

E. PETUGAS YANG PUNYA KEMAMPUAN UNTUK BERBAHASA LAIN

BAHASA PETUGAS YANG PUNYA KEMAMPUAN


1. Inggris Dr.Felly Novelia, dr.Fransiska Anggraeni
2. Dayak Kanayan’t Suryani Lisa A.Md.Kep
3. Dayak Banyadu Ernawati A.Md.KG
4. Dayak Bidayuh Dr.Felly Novelia
5. Melayu Siti Jubaidah
6. Jawa Turmudi A.Md.GZ
7. Arab Fatria Ridha A.Md.Kep
8. Sunda Lusiana Purnama A.Md.Kep

KEPALA PUSKESMAS KARANGAN

MARTA RAHAYU

Anda mungkin juga menyukai