No.Dokumen :
CATAT DI LEMBAR
REKAM MEDIS
UPTD
PUSKESMAS
PAGAR M.HADORI,SKM,M.Epid
GUNUNG NIP:197007301994031003
Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :
No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB
1 Jika pasien datang dengan keluhan, apakah petugas mengenali
fisik seseorang secara umum
2 Apakah petugas menilai apakah pasien tersebut termasuk pasien
rawat jalan atau rawat inap
3 Apakah petugas meminta data pribadi pada pasien, misalnya
KTP/SIM
4 Apakah petugas membandingkan wajah pasien dengan
gambar/foto pada KTP/SIM
5 Apakah petugas menanyakan keluhan pasien
6 Apakah petugas menentukan ruang pelayanan yang sesuai
dengan keluhan pasien
7 Apakah petugas menanyakan data pribadi pasien, seperti Nama,
Alamat, Agama, Tempat/Tanggal lahir, Tanda tangan, Nama
orang tua/Suami/Istri dsb
8 Apakah petugas mengecek kesamaan data pribadi pasien dengan
data yang ada di KTP/SIM
9 Apakah petugas mengisi pada buku rekam medis
10 Apakah petugas menyerahkan data-data yang sudah di
dokumentasi pada rekam medis ke ruangan yang sesuai dengan
keluhan pasien.
Jumlah
Compliance rate (CR) : .%
..
Pelaksana / Auditor
.
SOP PENYAMPAIAN
INFORMASI
No.Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tgl.terbit :
Halaman :
UPTD M.HADORI,SKM,M.Epid
PUSKESMAS NIP:197007301994031003
JARAI
1. 1. Tujuan : Agar penyampaian informasi, ketersediaan informasi lain dapat di
akses oleh pelanggan.
2. 2. Kebijakan : SK Kepala Puskesmas No.445/ /kes/pkm/jr2017 Tentang SOP
penyampaian informasi
3. 3. Definisi : Penyampaian informasi adalah suatu proses pemberian informasi
tentang sarana pelayanan di puskesmas.
4. 4. Prosedur : 1. Petugas memberi salam pada pasien dengan ramah,
2. Petugas menanyakan tentang kebutuhan pasien,
3. Petugas menjawab dengan memberikan informasi kepada
pasien, tentang tarif paien umum, tentang kartu JKN, tentang
kartu jamsoskes.
4. Petugas menjelaskan tentang jenis pelayanan,
5. Petugas menjelaskan tentang jadwal pelayanan,
6. Petugas menjelaskan puskesmas mempunyai ruang rawat inap
,dan ketersediaan tempat tidur,
7. Petugas menjelaskan tentang proses rujukan,
8. Petugas menanyakan kembali pada pasien, apakah pasien sudah
paham dengan penjelasan petugas,
9. Petugas melanjutkan pelayanan pada pasien tersebut sesuai
dengan kebutuhannya,
5. 5. Diagram Alir :
Pasien datang di loket
pendaftaran
FEED BACK
UPTD M.HADORI,SKM,M.Epid
PUSKESMAS NIP:197007301994031003
JARAI
Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :
.............
NIP: ...................
SOP HAK DAN KEWAJIBAN
No.Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tgl.terbit :
Halaman :
UPTD M.HADORI,SKM,M.Epid
PUSKESMAS NIP:197007301994031003
JARAI
10. 1. Tujuan : Agar pasien mendapatkan haknya dan melaksanakan kewajibannya
sesuai dengan ketentuan
12. 3. Definisi : Hak adalah sesuatu yang diperoleh setelah melaksanakan kewajiban.
Kewaiban adalah sesuatu yang harus dilakukan sebelum menerima
yang seharusnya diperoleh
14.
15. 5. Diagram Alir :
UPTD M.HADORI,SKM,M.Epid
PUSKESMAS NIP:197007301994031003
JARAI
Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :
No Tidak
Langkah Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1. Apakah petugas mengorientasikan ruang perawatan
pasien
2. Apakah Petugas menjelaskan kewajiban pasien, seperti
pasien wajib mentaati segala peraturan yang berlaku di
Puskesmas Jarai.
3. Apakah petugas menjelaskan bahwa pasien wajib
mematuhi anjuran dokter / paramedis,
4. Apakah petugas menjelaskan bahwa pasien wajib
membayar semua biaya pelayanan dari tindakan yang
diterima kecuali pasien jamkesmas & Askes (gratis ), dan
jamsoskes.
5. Apakah petugas menjelaskan bahwa pasien wajib
memenuhi hal-hal yang telah disepakati dalam inform
consent ( surat perjanjian ) yang telah ditanda tangani,
6. Apakah petugas menjelaskan bahwa pasien wajib
membawa kartu asli Askes/jamkesmas bagi pasien
Askes/Jamkesmas, fotocopi KK dan KTP untuk
jamsoskes.
7. Apakah petugas menyampaikan hak pasien, seperti
pasien berhak mendapatkan informasi mengenai
peraturan yang berlaku,
8. Apakah petugas menjelaskan bahwa pasien berhak
mendapatkan pelayanan yang baik dan bermutu,
9. Apakah petugas menjelaskan bahwa pasien berhak
menyetujui / menolak tindakan yang akan dilakukan
setelah mendapatkan penjelasan yang lengkap dari
dokter tentang jenis dan resiko tindakan.
10. Apakah petugas menjelaskan bahwa pasien yang
menyetujui tindakan yang akan dilakukan,maka pasien
menandatangani lembar persetujuan tindakan,
11. Apakah petugas menjelaskan bahwa pasien yang
menolak tindakan yang akan dilakukan ,maka pasien
menandatangani lembar penolakan tindakan,
12. Apakah petugas menjelaskan bahwa pasien berhak
mengajukan usul, saran, perbaikan atas pelayanan
terhadap dirinya.
13. Apakah petugas menjelaskan bahwa pasien berhak
mendapatkan penjelasan dari dokter Puskesmas yang lain
jika kurang puas terhadap penjelasan dokter pertama
yang menangani,
14. Apakah petugas menjelaskan bahwa pasien berhak
menolak jika diberi resep luar oleh dokter / petugas,
15. Apakah petugas menjelaskan bahwa pasien berhak
mendapatkan pelayanan medis sesuai dengan klasifikasi
penyakitnya,
16. Setelah petugas menyampaikan kewajiban dan hak
pasien kepada pasien, Apakah petugas membuat bukti-
bukti pelaksanaan penyampaian informasi.
Jumlah
Compliance rate (CR) : %
..
,..
Pelaksana/Auditor
NIP :
.
SOP KOORDINASI DAN
KOMUNIKASI ANTARA
PENDAFTARAN DENGAN
UNIT UNIT PENUNJANG
TERKAIT
No.Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tgl.terbit :
Halaman :
UPTD
PUSKESMAS SANIKUM
JARAI NIP:197403071997031003
5. Diagram Alir
Penanggung jawab pendaftaran menentukan informasi
pendaftaran,metode, serta menyiapkan materi, sasaran
untuk menyampaian informasi.
UPTD
PUSKESMAS SANIKUM,SKM.,M.Kes
JARAI NIP:197403071997031003
Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :
No Tidak
Langkah Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1. Apakah Penanggung jawab pendaftaran menentukan
informasi pendaftaran (termasuk di dalamnya
mengenai transfer pasien) yang akan disampaikan
pada unit unit penunjang terkait ,
2. Apakah Penanggung jawab pendaftaran menentukan
metode yang akan digunakan untuk menyampaikan
informasi pendaftaran ,
3. Apakah Penanggung jawab pendaftaran menyiapkan
bahan / materi informasi pendaftaran ,
4. Apakah Penanggung jawab pendaftaran
menentukan sasaran penyampaian informasi
pendaftaran ,
5. Apakah Penanggung jawab pendaftaran menentukan
tempat untuk menyampaikan informasi pendaftaran ,
6. Apakah penanggung jawab pendaftaran menentukan
waktu untuk menyampaikan informasi pendaftaran ,
7. Apakah Penanggung jawab pendaftaran
menyampaikan informasi pendaftaran termasuk di
dalamnya transfer pasien ,
8. Apakah Penanggung jawab pendaftaran
mengevaluasi mengenai keefektifan penyampaian
informasi,
9. Apakah Penanggung jawab pendaftaran mencatat
dan melaporkan hasil penyampaian informasi,
10. Apakah Penanggungjawab pendaftaran secara rutin
mengupdate pemberian informasi melalui
minilokakarya yang dilaksanakan setiap bulan sekali
Jumlah
Compliance rate (CR) : %
..,
Pelaksana/Auditor
ALUR PELAYANAN
No.Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tgl.terbit :
Halaman :
UPTD
PUSKESMAS
JARAI SANIKUM,SKM.,M.Kes
NIP:197403071997031003
17. 1. Definisi : Alur pelayanan pasien adalah proses urutan pelayanan pasien di
Puskesmas sesuai kebutuhan pasien berdasarkan dengan ketentuan
yang berlaku.
18. 2. Tujuan : Agar sejak awal pasien/keluarga memperoleh informasi dan paham
terhadap tahapan dan prosedur
pelayanan klinis.
19. 3. Kebijakan : SK Kepala Puskesmas N0 445/131/.VII/2017 Tentang Alur pelayanan
20. 4. Prosedur : a. Petugas pendaftaran meminta pasien yang datang untuk mengambil
nomor urut dan meminta pasien untuk menunggu di ruang tunggu,
b. Petugas pendaftaran memanggil pasien sesuai nomor urut dan
mendaftarkan pasien,
c. Petugas menyerahkan family folder pada unit pelayanan yang dituju,
d. Petugas pada unit pelayanan memeriksa pasien,
e. Petugas pada unit pelayanan merujuk pasien ke unit terkait sesuai
dengan kebutuhan pasien jika memerlukan pemeriksaan penunjang,
f. Petugas tersebut menegakkan diagnosa dan membuat resep untuk
pasien rawat jalan, dan memberikan inform consent untuk pasien
rawat inap, setelah petugas dalam unit pelayanan tersebut menerima
hasil pemeriksaan penunjang,
g. Petugas meminta pasien menyerahkan resep pada bagian obat /
apotik,
h. Petugas pada bagian obat menerima resep dan menyiapkan obat,
i. Petugas memberikan obat pada pasien dan menjelaskan prosedur
mengkonsumsinya jika pasien merupakan pasien rawat jalan,
j. Petugas berkoordinasi dengan petugas rawat inap untuk
mempersiapkan perawatan selanjutnya. Jika pasien merupakan
pasien rawat inap
UPTD
PUSKESMAS SANIKUM,SKM.,M.Kes
JARAI NIP:197403071997031003
Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :
No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB
1. Apakah petugas memanggil pasien dengan cara
memanggil nomor urut pendaftaran
2. Apakah petugas mendaftarkan pasien setelah pasien
datang mendaftarkan diri di loket pendaftaran,
3. Apakah petugas membuatkan nomor index, nama KK
dan alamat pada register nomor index pada pasien baru
4. Apakah petugas membuatkan data identitas pasien yang
bersangkutan (nama pasien, umur, jenis kelamin,
hubungan kekeluargaan, pasien umum/Askes/keluarga
miskin dan nomor KTP/ASKES/Jamkesmas)
5. Apakah petugas mencatat pada buku register rawat jalan,
6. Apakah petugas mencarikan data rawat jalan sesuai
nomor index SIK atau nama KK untuk pasien yang sudah
pernah berobat/berkunjung, jika pasien yang sudah
memiliki family folder
7. Apakah Petugas mencatat pada buku register rawat jalan
8. maka petugas meminta pasien menunjukan kartu
jamkesmas/askes, kemudian memeriksa keanggotaan
Jamkesmas/ASKES sesuai data PPK, jika pasien
merupakan peserta ASKES/Masyarakat miskin,
9. Apakah petugas mencatat nomor Kartu Jamkesmas dan
identitas pasien yang terdaftar sebagai anggota pada
lembar khusus Jamkesmas,
10. Apakah petugas meminta tanda tangan peserta
Jamkesmas yang dilayani,
11. Apakah petugas memasukkan data kunjungan pasien pada
computer SIK
12. Apakah petugas memasukan data kunjungan pasien pada
buku register,
13. Apakah petugas menarik retribusi dari pasien umum
sesuai dengan Perda yang berlaku,
14. Apakah petugas menyerahkan family folder pada tempat
tujuan pelayanan yang diinginkan pasien,
15. Apakah petugas di ruang pelayanan yang dituju menerima
pasien dan melaksanakan pelayanan sesuai dengan protap
/ standar pelayanan yang berlaku.
Jumlah
Compliance rate (CR) : ..%
..,..
Pelaksana / auditor
.
NIP: .........................
PENGKAJIAN AWAL KLINIS
No.Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tgl.terbit :
Halaman :
UPTD SANIKUM,SKM.,M.Kes
PUSKESMAS NIP:197403071997031003
JARAI
1. 1. Tujuan : Agar dapat mengidentifikasi berbagai kebutuhan dan harapan
pasien dan keluarga pasien mencakup pelayanan medis dan
keperawatan
2. 2. Kebijakan : SK Kepala Puskesmas NO. Tentang
3. 3. Definisi : Pengkajian Pasien adalah proses kajian kepada pasien yang
meliputi anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penujang
serta kajian sosial untuk megidenfikasi berbagai kebutuhan dan
harapan pasien beserta keluarga
24. 4. Prosedur : 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut,
2. Petugas mencocokkan identitas pasien dengan Rekam Medis,
3. Jika ada ketidaksesuaian data petugas mengkonfirmasikan
dengan sub unit pendaftaran,
4. Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah dan mengukur
berat badan dan dicatat dalam buku Rekam Medis,
5. Petugas melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik,
6. Bila memerlukan pemeriksaan penunjang pasien dikirim ke
penunjang diagnostik,
7. Petugas mencatat hasil kajian dicatat dalam catatan medik,
8. Petugas mengumpulkan data Pengkajian dan penunjang,
9. Petugas membuat rencana asuhan keperawatan,
10. Petugas melaksanaan asuhan keperawatan
25. 5. Diagram Alir :
Mengumpulkan data
Pencocokan identitas pengkajian dan
pasien dengan Rekam penunjang
Medis pasien
Membuat rencana
pemeriksaan TTV dan asuhan keperawatan
dicatat pada Rekam
medis pasien
Melakukan asuhan
Melakukan anamnesa keperawatan
dan pemeriksaan fisik
Bila diperlukan
pemeriksaan penunjang
pasien dikirim ke
penunjang diagnostik
26. 6. Referensi : Buku Pedoman Kerja Puskesmas jilid IV Tahun 1990, PMK no 75
tentang puskesmas
27. 7. Dokumen : 1. Rekam Medis
Terkait 2. Register Pendaftaran
3. 8. Distribusi : 1. Unit Pendaftaran dan Rekam medis
2. BP Umum, Rawat Inap, IGD
UPTD
PUSKESMAS SANIKUM,SKM.,M.Kes
JARAI NIP:197403071997031003
Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :
.
NIP: .........................
No.Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tgl.terbit :
Halaman :
UPTD SANIKUM,SKM.,M.Kes
NIP:197403071997031003
PUSKESMAS
JARAI
1. 5. Diagram Alir :
ibu hamil dengan keluhan mual
muntah berlebih
klasifikasi Ringan/
berat
RINGAN :
BERAT:
-Konseling tentang
-Konseling dan
asupan makanan,
mengikutsertakan
makan sedikit- sedikit
suami/ keluarga
tapi sering dan istirahat
- Memberi Motivasi
cukup
dan dukungan
- Beri Motivasi dan
mental tentang
dukungan mental
kehamilan
tentang kehamilan
- memberi pengertian
-mengikutsertakan
perlunya dilakukan
suami/ keluarga dalam
rujukan
konseling
Pasien Pulang
2. 6. Referensi : Depkes RI, 1996. Ibu sehat bayi sehat . Jakarta. Depkes RI
No.Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tgl.terbit :
Halaman :
UPTD SANIKUM,SKM.,M.Kes
PUSKESMAS NIP:197403071997031003
JARAI
32. 1. Tujuan : Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien diare
33. 2. Ruang lingkup : Pasien di BP Umum DAN mtbs
SOP No.Dokumen :
No. Revisi :
Tgl.terbit :
Halaman :
UPTD
PUSKESMAS
JARAI SANIKUM,SKM.,M.Kes
NIP:197403071997031003
24. 1. Tujuan : Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien dengan gastritis secara
komprehensif
5. 5. Diagram Alir :
ibu hamil dengan keluhan mual
muntah berlebih
klasifikasi Ringan/
berat
RINGAN :
BERAT:
-Konseling tentang
-Konseling dan
asupan makanan,
mengikutsertakan
makan sedikit- sedikit
suami/ keluarga
tapi sering dan istirahat
- Memberi Motivasi
cukup
dan dukungan
- Beri Motivasi dan
mental tentang
dukungan mental
kehamilan
tentang kehamilan
- memberi pengertian
-mengikutsertakan
perlunya dilakukan
suami/ keluarga dalam
rujukan
konseling
Pasien Pulang
6. 6. Referensi : Depkes RI, 1996. Ibu sehat bayi sehat . Jakarta. Depkes RI
REKAM MEDIS
No.Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tgl.terbit :
Halaman :
UPTD SANIKUM,SKM.,M.Kes
PUSKESMAS NIP:197403071997031003
JARAI
Mengumpulkan data
Pencocokan identitas pengkajian dan
pasien dengan Rekam penunjang
Medis pasien
Membuat rencana
pemeriksaan TTV dan asuhan keperawatan
dicatat pada Rekam
medis pasien
Melakukan asuhan
Melakukan anamnesa keperawatan
dan pemeriksaan fisik
Bila diperlukan
pemeriksaan penunjang
pasien dikirim ke
penunjang diagnostik
UPTD
PUSKESMAS SANIKUM,SKM.,M.Kes
JARAI NIP:197403071997031003
Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :
.
NIP: .........................
SOP KAJIAN AWAL YANG MEMUAT
INFORMASI YANG HARUS
DIPEROLEH SELAMA PROSES
PENGKAJIAN
No.Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tgl.terbit :
Halaman :
UPTD SANIKUM,SKM.,M.Kes
PUSKESMAS NIP:197403071997031003
JARAI
1.Tujuan Untuk menjamin kesinambungan pelayanan terhadap pasien dan mampu
mengetahui riwayat penyakit pasien dengan mudah
2.Kebijakan SK Kepala Puskesmas NO. Tentang
3.Definisi Kajian awal yang memuat informasi yang harus diperoleh selama proses
pengkajian adalah suatu proses untuk mendapatkan informasi mengenai
masalah kesehatan yang dialami pasien.
4.Prosedur 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut
2. Petugas mempersilahkan pasien untuk duduk
3. Petugas menanyakan ulang identitas pasien disesuaikan dengan
rekam medis pasien
4. Petugas menanyakan keluhan yg dirasakan pasien saat ini
5. Petugas menanyakan berapa lama keluhan dirasakan
6. Petugas menanyakan mengenai riwayat penyakit sebelumnya
7. Petugas menanyakan riwayat makanan dan aktifitas yang sebelum
nya dilakukan
8. Petugas menanyakan adakah riwayat keluarga yang mempunyai
riwayat penyakit yang sama dengan pasien dalam satu rumah
9. Petugas melakukan vital sign pada pasien
10. Petugas menanyakan mengenai riwayat alergi obat
11. Petugas mencatat hasil anamnesa dan pemeriksaan vital sign ke
rekam medis
12. Petugas menyerahkan rekam medis ke dokter pemeriksa
13. Dokter pemeriksa menanyakan identitas pasien sesuaikan dengn
rekam medis
14. Dokter menanyakan ulang dari anamnesa yg tertulis d rekam
medis
15. Dokter pemeriksa melakukan pemeriksaan fisik
16. Dokter mencatat hasil pemeriksaan fisik di rekam medis
5. Diagram Alir
Memanggil pasien sesuai
dengan nomor urut
Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :
.............
SOP TRIASE
No.Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tgl.terbit :
Halaman :
UPTD
PUSKESMAS SANIKUM,SKM.,M.Kes
JARAI NIP:197403071997031003
9. Diagram Alir
Penderita datang diterima In form consern
petugas UGD
Penderita dipriksa
Diruang dilakukan
dgn singkat
anamneses
Membedakan
Menentukan derajat
kegawatan dgn memberi
kegawatannya olehpetugas
kode PIII PII -
Pada jam kerja penderita PI
PIII dikirim keBP/poli Penderita mendapatkan
prioritas dari PI-PII-PIII
Petugas
Petugas mendekumentasikan
merencanakan
dan evaluasi tindakan
tindakan selanjutnya
6.Dokumen -
Terkait
UPTD
PUSKESMAS SANIKUM,SKM.,M.Kes
JARAI NIP:197403071997031003
Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :
No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB
1 Apakah Penderita datang diterima petugas / paramedis UGD
2 Apakah in form concern (penandatangan persetujuan
tindakan) oleh keluarga pasien
.
NIP: ..........................
UPTD
PUSKESMAS
JARAI SANIKUM,SKM.,M.Kes
NIP:197403071997031003
8. 1. Definisi Pembentukan tim interprofesi adalah suatu proses dalam pembentukan
tim yang berisi petugas kesehatan yang profesional untuk melakukan
kajian bila diperlukan penanganan secara tim
9. 2. Tujuan Agar mampu melakukan kajian jika diperlukan penanganan secara tim
3.Kebijakan Sebagai pedoman dalam pembentukan tim interprofesi untuk
melakukan kajian jika diperlukan penanganan secara tim
Pembentukan tim interprofesi untuk melakukan kajian jika diperlukan
penanganan secara tim harus mengikuti langkah-langkah yang tertuang
dalam SPO pembentukan tim interprofesi.
4.Prosedur 1. Kepala puskesmas mengidentifikasi kebutuhan
pembentukan tim interprofesi
2. Kepala puskesmas merencanakan pertemuan untuk
membentuk tim interprofesi
3. Kepala puskesmas meminta kepala TU untuk
mengundang masing-masing koordinator program
dalam pertemuan pembentukan tim interprofesi
4. Koordinator menghadiri pertemuan pembentukan tim
interprofesi
5. Kepala puskesmas dan peserta pertemuan menganalisa
kompetensi masing masing petugas klinis
6. Kepala puskesmas dan peserta pertemuan menentukan
susunan tim interprofesi
7. Notulis mendokumentasikan hasil pertemuan
8. Kepala puskesmas meminta kepala tu untuk membuat
undangan untuk anggota tim interprofesi yang sudah
dibentuk
9. Kepala puskesmas dan tim interprofesi menghadir
pertemuan
10. Kepala puskesmas mensosialisasikan mengenai susunan
tim interprofesi
11. Ketua tim memimpin pertemuan untuk membahas tugas
dari tim interprofesi
12. Petugas melakukan kajian jika dibutuhkan secara
penanganan secara team
13. Petugas melakukan inventarisir kasus kasus yang
dibutuhkan penengennan secara tim
14. Petugas melakukan inventarisir petugas professional
yang masuk dalam team
15. Ketua tim membagi tugas masing-masing anggota
16. Tim mendokumentasikan hasil pertemuan
5.Diagram Alir -
6.Referensi PMK no 75 tentang puskesmas
7.Dokumen 1. Susunan tim interprofesi
Terkait 2. Notulen rapat pembentukan tim interprofesi
3. Daftar kompetensi petugas
UPTD
PUSKESMAS
JARAI SANIKUM,SKM.,M.Kes
NIP:197403071997031003
Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :
No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB
1 Apakah Kepala puskesmas mengidentifikasi kebutuhan
pembentukan tim interprofesi
2 Apakah Kepala puskesmas merencanakan pertemuan untuk
membentuk tim interprofesi
3 Apakah Kepala puskesmas meminta kepala TU untuk
mengundang masing-masing koordinator program dalam
pertemuan pembentukan tim interprofesi
4 Apakah Koordinator menghadiri pertemuan pembentukan tim
interprofesi
5 Apakah Kepala puskesmas dan peserta pertemuan menganalisa
kompetensi masing masing petugas klinis
6 Apakah Kepala puskesmas dan peserta pertemuan menentukan
susunan tim interprofesi
7 Apakah Notulen mendokumentasikan hasil pertemuan
8 Apakah Kepala puskesmas meminta kepala tu untuk membuat
undangan untuk anggota tim interprofesi yang sudah dibentuk.
9 Apakah Kepala puskesmas dan tim interprofesi menghadir
pertemuan
10 Apakah Kepala puskesmas mensosialisasikan mengenai susunan
tim interprofesi
11 Apakah Ketua tim memimpin pertemuan untuk membahas tugas
dari tim interprofesi
12 Apakah Ketua tim membagi tugas masing-masing anggota
SOP PENDELEGASIAN
WEWENANG
No.Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tgl.terbit :
Halaman :
UPTD
PUSKESMAS SANIKUM,SKM.,M.Kes
JARAI NIP:197403071997031003
1.Definisi Pendelegasian wewenang adalah suatu proses penyerahan kewenangan
tugas kepada petugas yang kompetensinya tidak sesuai dengan
kewenangan tugas pemberi wewenang
2.Tujuan Agar proses pelayanan terhadap pasien tidak terhambat meskipun
petugas yang berwenang tidak bisa melaksanakan tupoksinya dan bisa
dilaksanakan oleh petugas yang diberi wewenang.
2. Kebijakan SK Kepala Puskesmas NO. Tentang
3. Prosedur 4. Dokter mengidentifikasi kebutuhan untuk pendelegasian wewenang
5. Dokter menganalisa kompetensi petugas yang akan diserahi
wewenang
6. Dokter membuat daftar petugas yang bisa diserahi wewenang
7. Dokter merencanakan jenis kompetensi apa saja yang bisa
didelegasikan kepada petugas
8. Dokter membuat surat pernyataan pendelegasian wewenang yang
didalamnya berisi juga mengenai nama petugas dan jenis kompetensi
yang didelegasikan
9. Dokter menandatangani surat pendelegasian wewenang
10. Dokter menyerahkan surat pernyataan pendelegasian wewenang
kepada kepala puskesmas untuk diketahui Kepala Puskesmas,
11. Dokter mensosialisasikan pendelegasian wewenang kepada petugas
yang diserahi wewenang
12. Petugas yang diserahi wewenang menerima tugas yang diberikan
13. Petugas melaksanakan kompetensi sesuai yang didelegasikan
14. Petugas melaporkan via telepon ataupun lesan kepada dokter sebagai
pemberi wewenang
5.Diagram Alir -
6.Referensi Buku Pedoman Kerja Puskesmas jilid IV Tahun 1990
7.Dokumen 1. Surat pernyataan pendelegasian wewenang
Terkait 2. Laporan hasil pendelegasian wewenang
3. Daftar kompetensi petugas puskesmas
8.Distribusi Pendaftaran,poli umum,poli gigi,poli kia,IGD,kamar obat,laboratorium
PENDELEGASIAN WEWENANG
DAFTAR No.Dokumen
No. Revisi :
:
TILIK Tgl.terbit :
Halaman :
UPTD SANIKUM,SKM.,M.Kes
PUSKESMAS NIP:19740307199703100
JARAI 3
Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :
.
NIP: ..........................
PEMELIHARAAN PERALATAN
No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tgl.terbit
Halaman
:
:
UPTD
PUSKESMAS SANIKUM,SKM.,M.Kes
JARAI NIP:197403071997031003
15. 1. Definisi : 1. Pemeliharaan alat adalah kegiatan melaksanakan pemeliharaan
peralatan medis dengan cara membersihkan, mensterilkan serta
menyimpannya.
2. Peralatan medis dibagi sesuai dengan jenis bahannya:
- Peralatan dari logam
- Peralatan dari karet
3. Pemeliharaan alat dilakukan oleh petugas setiap selesai melakukan
tindakan
2. Tujuan : 1. Alat selalu dalam keadaan terpelihara
2. Mencegah peralatan cepat rusak
3. Memperpanjang masa pemakaian alat
4. Menyiapkan peralatan alat medik dalam keadaan siap pakai
3. 3. Kebijakan : SK Kepala Puskesmas NO. Tentang
16. 4. Prosedur : 1.Petugas membereskan alat alat medis setelah digunakan,
2.Petugas memisahkan alat alat medis sesuai dengan bahan dan
perlu tidaknya disterilkan,
3.Petugas merendam alat alat medis di dalam klorin 0,5% selama 15
menit,
4.Petugas mencuci alat alat medis yang sudah direndam dalam air
mengalir,
5.Petugas mengeringkan alat alat yang sudah dicuci hingga benar
benar kering,
6.Petugas menyimpan alat alat yang tidak perlu disterilakn pada
tempatnya masing masing
7.Petugas mensterilkan alat alat yang harus disterilkan ke dalam
sterilisator selama 60 menit,
8.Petugas mengambil alat alat yang sudah disterilkan dengan
korentang yang direndam dalam alcohol 70%,
9.Petugas meletakkan alat alat yang sudah disterilkan dalam bak
instrument (set alat),
10.Petugas menyimpan alat dalam lemari yang sudah disiapkan,
11.Petugas mendokumentasikan kegiatan.
17. 5. Diagram :
Alir Membereskan alat alat medis setelah digunakan,
Mendokumentasikan kegiatan.
UPTD
PUSKESMAS SANIKUM,SKM.,M.Kes
JARAI NIP:197403071997031003
Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :
No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB
1 Apakah Petugas membereskan alat alat medis setelah
digunakan
2 Apakah Petugas memisahkan alat alat medis sesuai
dengan bahan dan perlu tidaknya disterilkan,
3 Apakah Petugas merendam alat alat medis di dalam
klorin 0,5% selama 15 menit,
4 Apakah Petugas mencuci alat alat medis yang sudah
direndam dalam air mengalir,
5 Apakah Petugas mengeringkan alat alat yang sudah
dicuci hingga benar baenar kering
6 Apakah Petugas menyimpan alat alat yang tidak perlu
disterilakn pada tempatnya masing masing
7 Apakah Petugas mensterilkan alat alat yang harus
disterilkan ke dalam sterilisator selama 60 menit
8 Apakah Petugas mengambil alat alat yang sudah
disterilkan dengan korentang yang direndam dalam alcohol
70%,
9 Apakah Petugas meletakkan alat alat yang sudah
disterilkan dalam bak instrument (set alat),
10 Apakah Petugas mendokumentasikan kegiatan.
11 Apakah Petugas mendokumentasikan kegiatan
Jumlah
Compliance rate (CR) : ..%
..,..
Pelaksana / auditor
.
NIP: ..........................
STERILISASI PERALATAN
No.Dokumen :
No. Revisi :
DAFTAR Tgl.terbit :
Halaman :
TILIK
UPTD
PUSKESMAS SANIKUM,SKM.,M.Kes
JARAI NIP:197403071997031003
Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :
No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB
1 Apakah Petugas mencuci tangan dan menggunakan handscoon
2 Apakah Petugas mengidentifikasi alat yang akan disterilisasi
3 Apakah Petugas membilas alat alat yang akan dsterilkan
dengan air mengalir supaya kotoran yang melekat dapat lepas,
4 Apakah Petugas menyiapkan air klorin 0,5% di dalam baskom,
5 Apakah Petugas merendam alat alat yang telah dibilas
tadi kedalam baskom yang berisi air klorin 0,5% selama
10 15 menit,
6 Apakah Petugas mencuci alat alat yang telah direndam
dengan air klorin 0,5% dengan sabun
7 Apakah Petugas membilas alat alat tersebut dengan air
mengalir
8 Apakah Petugas mengeringkan alat alat dengan handuk
kering
9 Apakah Petugas melepas handscoon dan mencuci tangan
10 Apakah Petugas membuka pintu sterilisator,
11 Apakah Petugas memasukkan alat alat yang telah kering
ke dalam sterilisator
12 Petugas menutup pintu sterilisator
13 Petugas menyambungkan kabel sterilisator ke stop kontak
14 Apakah Petugas mengatur suhu dengan memutar knop
suhu sehingga tanda penunjuk suhu berada pada angka
170 yang berarti bahwa suhu sterilisasi adalah 170C
15 Apakah Petugas memutar knop waktu yang ada dsterilisator
hingga penunjuk waktu berada di angka 60. Ini menandakan
kalau sterilisator akan bekerja selama 60 menit
16 Petugas menyalakan sterisator dengan memencet tombol 0-1
sehingga lampu hijau akan menyala
17 Apakah Petugas menunggu hingga 60 menit (sampai
penunjuk waktu berada di angka 0),
18 Apakah Petugas mematikan sterilisator dengan memencet
tombol 0-1
19 Apakah Petugas menunggu sekitar 10 menit supaya panas di
dalam sterilisator menurun
20 Apakah Petugas membuka pintu sterilisator
21 Apakah Petugas mengambil alat alat yang ada di
dalam sterilisator dengan korentang yang telah
direndam dalam alcohol 70%,
22 Apakah Petugas meletakkan alat alat yang telah steril di
dalam bak instrument yang telah steril
23 Apakah Petugas menutup pintu sterilisator
.
NIP: ..........................
SOP PENYUSUNAN RENCANA
LAYANAN TERPADU JIKA
DIPERLUKAN PENANGANAN
SECARA TEAM
No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tgl.terbit :
Halaman :
UPTD
PUSKESMAS SANIKUM,SKM.,M.Kes
JARAI NIP:197403071997031003
UPTD
PUSKESMAS SANIKUM,SKM.,M.Kes
JARAI NIP:197403071997031003
Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :
Pelaksana / Auditor
.............
SOP PENYUSUNAN
RENCANA LAYANAN MEDIS
No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tgl.terbit :
Halaman :
UPTD
PUSKESMAS SANIKUM,SKM.,M.Kes
JARAI NIP:197403071997031003
1. Tujuan Agar pelayanan medis khususnya pengobatan dan terapi yang akan
dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan pasien sesuai
dengan kebutuhan pasien yang bersangkutan
5. Diagram Alir -
UPTD
PUSKESMAS SANIKUM,SKM.,M.Kes
JARAI NIP:197403071997031003
Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :
No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB
1 Apakah Petugas menerima rekam medis pasien dari petugas
pendaftara
2 Apakah Petugas memanggil pasien masuk ke ruang periksa
.............
PEMELIHARAAN SARANA
No.Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tgl.terbit :
Halaman :
SANIKUM,SKM.,M.Kes
UPTD NIP:197403071997031003
PUSKESMAS
JARAI
1. Tujuan 1. Agar sarana (gedung) tetap terpelihara dan tidak cepat rusak
2. Untuk menjamin keamanan pasien, petugas dan fasilitas yang
ada di dalam Puskesmas
5.Diagram Alir
pemelihara sarana membuat
perencanaan pemeliharaan gedung
UPTD SANIKUM,SKM.,M.Kes
PUSKESMAS NIP:197403071997031003
JARAI
Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :
No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB
1 Apakah Petugas pemelihara sarana membuat perencanaan
pemeliharaan gedung
2 Apakah Petugas menyampaikan rencana pemeliharaan gedung
yang telah disusun kepada Kepala Puskesmas
3 Kepala Puskesmas menyetujui perencanaan yang telah
disusun,
4 Apakah Petugas pemelihara sarana mensosialisasikan
pemeliharaan gedung kepada semua karyawan Pukesmas,
5 Apakah Semua karyawan Puskesmas melaksanakan
pemeliharaan gedung sesuai dengan rencana
pemeliharaan,
6 Apakah Petugas pemelihara sarana gedung melakukan
pemantauan keamanan gedung setiap 6 bulan sekali
7 Apakah Karyawan Puskesmas melaporkan kepada petugas
pemelihara sarana jika ada kerusakan gedung,
..,..
Pelaksana / auditor
.
NIP: ....................
LAYANAN TERPADU
No.Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tgl.terbit :
Halaman :
UPTD
PUSKESMAS
JARAI SANIKUM,SKM.,M.Kes
NIP:197403071997031003
anamnesa
Pemeriksaan fisik,TTV
Petugas memberikan
informasi/tindakan/pengobatan/
penyuluhan
Petugas Mengintegrasikan
penangaan dgn tenaga medis lain
sesuai dgn masalah kesehatan
pasien
Petugas mendokumentasikan
Evaluasi formatif
UPTD
PUSKESMAS SANIKUM,SKM.,M.Kes
JARAI NIP:197403071997031003
Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :
No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB
1 Apakah Petugas menerima catatan medis pasien dari
petugas pendaftaran
2 Apakah Petugas memanggil pasien masuk ke ruang periksa
3 Apakah Petugas melakukan anamnesa kepada pasien
.
NIP: ..........................
UPTD
PUSKESMAS SANIKUM,SKM.,M.Kes
JARAI NIP:197403071997031003
Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan
SOP MELIBATKAN PASIEN
DALAM PENYUSUNAN
RENCANA LAYANAN
DAFTAR No.Dokumen :
No. Revisi :
TILIK Tgl.terbit :
Halaman :
UPTD
PUSKESMAS SANIKUM,SKM.,M.Kes
JARAI NIP:197403071997031003
Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :
.
NIP: ..........................
PEMBERIAN INFORMASI
TENTANG EFEK SAMPING DAN
RESIKO PENGOBATAN
No.Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tgl.terbit :
Halaman :
UPTD
PUSKESMAS SANIKUM,SKM.,M.Kes
JARAI NIP:197403071997031003
1. Definisi Pemberian informasi tentang efek samping dan resiko pengobatan adalah
kegiatan memberikan penjelasan mengenai pengobatan yang akan
dilakukan termasuk didalamnya penjelasan mengenai efek samping dan
resiko dari pengobatan yang akan dilakukan baik pada saat pengobatan
berlangsung atau setelah pengobatan selesai.
2. Tujuan Pasien memahami mengenai efek samping dan resiko dari pengobatan
yang dilakukan sehingga pasien siap menerima kemungkinan resiko
yang akan terjadi saat pengobatan berlangsung atau setelah selesai
pengobatan
5. Diagram Alir
menerima rekam medis pasien dari petugas
pendaftaran
Petugas memanggil pasien masuk ke
ruang periksa
UPTD
PUSKESMAS
JARAI SANIKUM,SKM.,M.Kes
NIP:197403071997031003
Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :
.
NIP: ..........................
PENDIDIKAN / PENYULUHAN
PASIEN
No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tgl.terbit :
Halaman :
UPTD
PUSKESMAS SANIKUM,SKM.,M.Kes
JARAI NIP:197403071997031003
24. 1. Definisi : Pendidikan atau Penyuluhan pasien adalah : Kegiatan untuk
menyampaikan informasi atau pengetahuan secara luas kepada pasien guna
menanamkan sikap dan perilaku sesuai dengan informasi yang diberikan
25. 2. Tujuan : Merubah dan meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan cara
pandang pasien tentang kesehatan
26. 3. Kebijakan : SK Kepala Puskesmas NO. Tentang
27. 4. Prosedur : 1. Petugas membuat satuan acara penyuluhan,
2. Petugas mempersiapkan sarana dan prasarana,
3. Petugas memberikan salam dan perkenalan,
4. Petugas menyampaikan maksud dan tujuan penyuluhan,
5. Petugas mengidentifikasi tingkat pengetahuan pasien terhadap materi
penyuluhan,
6. Petugas menyampaikan materi penyuluhan sesuai kebutuhan pasien,
7. Petugas memberikan kesempatan kepada pasien untuk menanyakan
materi yang kurang dipahami,
8. Petugas mengadakan evaluasi terhadap materi yang diberikan,
9. Petugas mendokumentasikan hasil kegiatan penyuluhan,
10.Petugas membereskan sarana dan prasarana,
28. 5. Diagram Alir :
Petugas membuat satuan acara
penyuluhan
33. :
34. 8. Distribusi poli umum,poli gigi,poli kia,IGD,kamar obat,laboratorium, poli gizi
UPTD
PUSKESMAS
JARAI SANIKUM,SKM.,M.Kes
NIP:197403071997031003
Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :
.
NIP: ..........................
PROSEDUR RUJUKAN
No. Kode :
Terbitan :
SOP No. Revisi :
Tgl. Mulai Berlaku :
Halaman :
UPTD
PUSKESMAS
JARAI SANIKUM,SKM.,M.Kes
NIP:197403071997031003
35. Definisi Rujukan pasien adalah suatu proses pengiriman pasien ke fasilitas
pelayanan kesehatan yang lebih tinggi untuk mendapatkan penanganan
yang tepat.
36. Tujuan Agar pasien yang tidak bisa ditangani di Puskesmas mendapatkan
penangan dari fasilitas kesehatan yang lebih tinggi
37. Kebijakan SK Kepa Puskesmas No. Tentang
38. Prosedur 1. Petugas menerima rekam medis dari petugas pendaftaran,
2. Petugas memanggil pasien masuk ke ruang periksa,
3. Petugas melakukan anamnesa,
4. Petugas melakukan pemeriksaan fisik,
5. Petugas mengidentifikasi masalah kesehatan yang terjadi pada pasien,
6. Petugas memberikan informasi kepada pasien mengenai kondisi
kesehatan yang dialami pasien,
7. Petugas menjelaskan bahwa masalah kesehatan yang dihadapi pasien
tidak mampu ditangani di Puskesmas,
8. Petugas menjelaskan bahwa pasien harus dirujuk ke fasilitas pelayanan
kesehatan yang lebih tinggi/ mampu mengatasi masalah pasien,
9. Petugas melengkapi inform consent,
10. Petugas menyiapkan dan mengisi surat rujukan,
11. Petugas mendokumentasikan kegiatan.
39. Diagram
Alir Petugas menerima rekam medis
dari petugas pendaftaran
memanggil pasien masuk ke ruang periksa,
Petugas melakukan anamnesa
Rujuk
UPTD
PUSKESMAS
JARAI SANIKUM,SKM.,M.Kes
NIP:197403071997031003
Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :
.
NIP: ..........................
UPTD
PUSKESMAS SANIKUM,SKM.,M.Kes
JARAI NIP:197403071997031003
43. 1. Tujuan : Agar pasien dirujuk dalam kondisi stabil dan aman selama
perjalanan menuju fasilitas pelayanan yang lebih tinggi
44. 2. Kebijakan : SK Kepa Puskesmas No. Tentang
45. 3. Definisi : Persiapan pasien rujukan adalah langkah langkah yang harus
dilakukan sebelum pasien dikirim ke fasilitas pelayanan kesehatan
yang lebih tinggi
46. 4. Prosedur : 1. Petugas menjelaskan alasan pasien dirujuk,
2. Petugas menyiapkan lembar inform consent,
3. Petugas menjelaskan isi inform consent kepada pasien dan
keluarga,
4. Petugas meyakinkan pasien dan keluarga bahwa setuju untuk
dirujuk,
5. Petugas meminta pasien atau keluarga untuk menandatangani
inform consent,
6. Petugas menandatangani inform consent yang telah
ditandatangani pasien dan keluarga,
7. Petugas menyiapkan surat rujukan,
8. Petugas melengkapi surat rujukan berupa nomor, identitas
pasien, diagnose, tanda tangan petugas dan stempel Puskesmas,
9. Petugas memastikan pasien dalam kondisi stabil,
10. Petugas memastikan alat - alat kesehatan yang terpasang pada
pasien dalam keadaan baik,
11. Petugas menyiapkan alat kesehatan dan obat obat yang
diperlukan dalam proses rujukan
12. Petugas menyiapkan ambulance,
13. Petugas mengantarkan pasien.
14. 5. Diagram : -
Alir
15. 6. Referensi : PMK NO 75 tentang puskesmas
16. 7. Dokumen : Inform Consent
Terkait Surat rujukan
17. 8. Distribusi : UGD, BP Umum, Poli KIA, Poli Gigi
UPTD SANIKUM,SKM.,M.Kes
PUSKESMAS NIP:197403071997031003
JARAI
Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :
No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB
1 Apakah Petugas menjelaskan alasan pasien dirujuk,
2 Apakah Petugas menyiapkan lembar inform consent
3 Apakah Petugas menjelaskan isi inform consent kepada
pasien dan keluarga,
4 Apakah Petugas meyakinkan pasien dan keluarga bahwa
setuju untuk dirujuk
5 Apakah Petugas meminta pasien atau keluarga untuk
menandatangani inform consent,
6 Apakah Petugas menandatangani inform consent yang telah
ditandatangani pasien dan keluarga
7 Apakah Petugas menyiapkan surat rujukan
8 Apakah Petugas melengkapi surat rujukan berupa nomor,
identitas pasien, diagnose, tanda tangan petugas dan
stempel Puskesmas,
9 Apakah Petugas memastikan pasien dalam kondisi stabil
10 Apakah Petugas memastikan alat - alat kesehatan yang
terpasang pada pasien dalam keadaan baik,
11 Apakah Petugas menyiapkan alat kesehatan dan obat obat
yang diperlukan dalam proses rujukan
12 Apakah Petugas menyiapkan ambulance
13 Apakah Petugas mengantarkan pasien
Jumlah
PROSEDUR RENCANA
ASUHAN
No.Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tgl.terbit :
Halaman :
UPTD
PUSKESMAS SANIKUM,SKM.,M.Kes
JARAI NIP:197403071997031003
18. 1. Tujuan : Agar pelayanan Puskesmas dari pendaftaran sampai pasien pulang berjalan lancer
19. 2. Kebijakan : SK Kepa Puskesmas No. Tentang
20. 3. Definisi : Pelayanan klinis adalah proses pemberian asuhan kepada pasien sesuai
dengan masalah kesehatan yang dihadapi pasien
21. 4. Prosedur : 1. Petugas menerima rekam medis dari petugas pendaftaran,
2. Petugas memanggil masuk pasien ke ruang pemeriksaan,
3. Petugas melakukan anamnesa kepada pasien,
4. Petugas melakukan pemeriksaan fisik,
5. Petugas mengidentifikasi masalah kesehatan yang dihadapi
pasien,
6. Petugas menentukan rencana tindakan yang akan dilakukan
sesuai dengan standar atau evidence base terbaru,
7. Petugas menjelaskan mengenai rencana tindakan yang akan
dilakukan kepada pasien,
8. Petugas memastikan bahwa pasien mengerti tentang penjelasan
yang diberikan petugas,
9. Petugas melengkapi inform consent,
10. Petugas melakukan tindakan kepada pasien sesuai dengan
rencana,
11. Petugas memperhatikan respon klien,
12. Petugas mengevaluasi tindakan yang diberikan,
13. Petugas mendokumentasikan kegiatan.
:
14. 5. Diagram Alir
Catatan medis dari
pendaftaran
Panggil pasien
Anamnesa
Pemeriksaan fisik
Mengidentifikasi masalah
kesehatan yg dihadapi pasien
Planning tindakan
UPTD
PUSKESMAS
JARAI SANIKUM,SKM.,M.Kes
NIP:197403071997031003
Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :
Jumlah
Compliance rate (CR) : ..%
..,..
Pelaksana / auditor
.
NIP: .........................
.
PROSEDUR PENANGANAN
PASIEN GAWAT DARURAT
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tgl. Terbit :
Halaman :
UPTD
PUSKESMAS
JARAI
SANIKUM,SKM.,M.Kes
NIP:197403071997031003
1. Definisi Penanganan pasien gawat darurat adalah suatu pertolongan yang cepat
dan tepat pada pasien untuk mencegah kematian maupun kecacatan
2. Tujuan 1. Mencegah kematian dan kecacatan pada penderita gawat darurat,
sehingga dapat hidup dan berfungsi kembali dalam masyarakat
sebagaimana mestinya.
2. Merujuk penderita gawat darurat melalui sistem rujukan untuk
memperoleh penanganan yang lebih memadai.
3. Menanggulangi korban bencana
3. Kebijakan SK Kepa Puskesmas No. Tentang
4. Prosedur 1) Petugas menerima pasien datang,
2) Petugas mencuci tangan,
3) Petugas menggunakan alat pelindung diri (handscoon, masker,alas kaki)
4) Petugas menempatkan pasien pada tempat yang disediakan,
5) Jika pasien lebih dari satu, petugas mengidentifikasi pasien berdasarkan
prioritas penangan (pasien gawat tidak darurat, pasien darurat tidak
gawat, pasien gawat darurat),
6) Petugas mengidentifikasi masalah kesehatan pasien,
7) Petugas mempersiapkan alat alat yang dibutuhkan sesuai dengan
kebutuhan pasien,
8) Petugas menilai kesadaran pasien dengan GCS,
9) Petugas mengecek airway dan melakukan tindakan bila terjadi sumbatan
jalan nafas,
10) Petugas memastikan bahwa pernafasan tidak terganggu, apabila terjadi
gangguan, petugas memberikan bantuan pernafasan,
11) Petugas memperbaiki peredaran darah. Jika ada perdarahan, petugas
melakukan tindakan untuk menghentikan perdarahan,
12) Petugas memasang IV line jika terdapat tanda tanda kekurangan cairan
pada pasien,
13) Petugas memberikan obat sesuai kebutuhan pasien,
14) Petugas melakukan Resusitasi Jantung Paru jika terjadi henti jantung,
15) Petugas memastikan pasien bahwa pasien dalam kondisi stabil,
16) Petugas melakukan rujukan ke fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih
mampu apabila diperlukan,
17) Petugas mendekontaminasi alat alat yang telah digunakan dan bahan
habis pakai,
18) Petugas mencuci alat alat yang telah digunakan,
19) Petugas mensterilkan alat alat yang telah digunakan,
20) Petugas bahan habis pakai pada tempat sampah medis,
21) Petugas mencuci tangan,
22) Petugas mendokumentasikan kegiatan di dalam rekam medis pasien.
5. Diagram Alir -
UPTD
SANIKUM,SKM.,M.Kes
PUSKESMAS
NIP:197403071997031003
JARAI
Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :
Jumlah
Compliance rate (CR) : ..%
..,..
Pelaksana / auditor
NIP: ..........................
KEWASPADAAN UNIVERSAL
No.Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tgl.terbit :
Halaman :
UPTD
PUSKESMAS SANIKUM,SKM.,M.Kes
JARAI NIP:197403071997031003
1. Definisi Kewaspadaan unversal adalah suatu cara untuk mencegah penularan
penyakit dari cairan tubuh yang keluar dari tubuh pasien/penderita
penyakit baik dari pasien ke petugas kesehatan ataupun dari pasien satu ke
pasien lain
2. Tujuan Untuk mencegah penularan penyakit infeksi baik dari pasien ke petugas
ataupun dari pasien ke pasien lain melalui cairan tubuh pasien.
3. Kebijakan SK Kepa Puskesmas No. Tentang
4. Prosedur 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut pada rekam medis
pasien
2. Petugas mengidentifikasi pasien dengan mencocokkan identitas
pasien dengan yang tertulis d rekam medis
3. Petugas menganamnesa pasien,menanyakan riwayat penyakit nya
4. Petugas mencuci tangan dengan cara 7 langkah mencuci tangan
5. Petugas mengenakan APD (kaca mata,masker,sarung tangan steril)
6. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
7. Petugas melakukan tindakan medis ke pasien dengan
menggunakan alat-alat yang steril.
8. Selesai melakukan pemeriksaan fisik dan tindakan medis,petugas
mendekontaminasikan alat dan bahan habis pakai dengan
menggunakan cairan chlorin 0,5 % selama 10 menit
9. Petugas mencuci alat-alat yang sudah didekontaminasi dengan air
mengalir
10. Petugas mensterilkan alat yang sudah dicuci
11. Petugas membuang alat dan bahan habis pakai pada tempat
sampah medis
12. Petugas mencuci tangan dengan cara 7 langkah mencuci tangan
13. Diagram -
Alir
14. Referensi Pedoman kewaspadaan universal di pelayanan kesehatan.
15. Dokumen Rekam medis
Terkait
Lembar informed consent
16. Distribusi Pendaftaran,poli umum,poli gigi,poli kia,IGD,kamar obat,laboratorium
UPTD
PUSKESMAS
JARAI
SANIKUM,SKM.,M.Kes
NIP:197403071997031003
Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :
Jumlah
Compliance rate (CR) : ..%
Pelaksana / auditor
IDENTIFIKASI DAN
PENANGANAN KELUHAN
No.Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tgl.terbit :
Halaman :
UPTD
PUSKESMAS
JARAI
SANIKUM,SKM.,M.Kes
NIP:197403071997031003
1. Definisi Identifikasi dan penanganan keluhan adalah proses pengumpulan
keluhan dan cara mengatasi keluhan yang ada dari pasien di
Puskesmas Jarai.
2. Tujuan Supaya keluhan dari pasien dapat ditindak lanjuti segera untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan klinis di Puskesmas
5. Diagram Alir -
UPTD
PUSKESMAS
JARAI
SANIKUM,SKM.,M.Kes
NIP:197403071997031003
Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :
UPTD
PUSKESMAS
JARAI
SANIKUM,SKM.,M.Kes
NIP:197403071997031003
1. Definisi Pemberian anestesi lokal adalah tindakan menghilangkan rasa sakit atau
nyeri secara lokal tanpa disertai hlangnya kesadaran.
Pemberian anestesi lokal dapat dengan tekhnik:
Anestesi permukaan adalah pengolesan atau penyemprotan
analgetik lokal diatas selaput mukosa seperti mata,hidung,faring.
Anestesi infiltrasi adalah penyuntikan larutan analgetik lokal
langsung diarahkan disekitar tempat lesi,luka atau insisi.cara
infiltrasi yang serng digunakan adalah blokade lingkar dan larutan
obat disuntikan intradermal atau subcutan.
Obat anestesi lokal/regional adalah obat yang menghambat hantaran saraf
bila dikenakan secara lokal.anestesi lokal idealnya adalah yang tidak
mengiritasi atau merusak jaringan secara permanen,batas keamanan
lebar,mula kerja singkat,masa kerja cukup lama,larut dalam air,stabil dalam
larutan,dapat disterilkan tanpa mengalami perubahan dan efeknya
reversibel.
Contoh obat anestesi lokal
Lidokain (liqnikaon,xylocain) adalah anestesi lokal kuat yang
digunakan secara topikal dan suntikan.Efek anestesi lebih
kuat,cepat,ekstensif dibanding prokain
2. Tujuan Untuk menghilangkan rasa sakit sementara ketika melakukan tindakan
bedah minor dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit
pada tubuh.
3. Kebijakan SK Kepa Puskesmas No. Tentang
4. Prosedur 1. Petugas mengidentifikasi pasien ,mencocokkan identitas pasien dengan
rekam medis.
2. petugas menganamnesa pasien
3.Petugas mencatat anamnesa pasien ke rekam medis
4.Petugas menidurkan pasien di ruang tindakan,memposisikan luka yang
akan dilakukan anestesi terlihat kasat mata
5.Petugas memberikan informed consent pada pasien dan keluarga tentang
tindakan anestesi yang akan dilakukan
6.Pasien menandatangani lembar informed consent setelah diberi informed
consent oleh petugas
7.Petugas mempersiapkan alat dan bahan steril untuk melakukan tindakan
anestesi
8.Petugas mencuci tangan dengan 7 langkah mencuci tangan
9.Petugas menggunakan sarung tangan steril
10.Petugas mengambil obat anestesi dengan menggunakan spuit dibantu
dengan petugas lain yang membukakan obat anestesi
11.Petugas memberikan informasi kalau akan segera dilakukan penyuntikan
pembiusan untuk menghilangkan rasa sakit
12.Petugas menyuntikkan obat anestesi lokal langsung ke lesi,luka dan
sekitarnya secara blokade lingkar dan obat disuntikan intradermal atau
subcutan
13.Petugas menunggu 1-2 menit sampai obat anestesi bereaksi dan pasien
sudah tdak merasakan sakit pada luka dan sekitarnya
14.Petugas menanyakan pada pasien dengan memberikan rangsangan nyeri
pada sekitar luka apakah masih nyeri atau tidak dan sudah merasa
baal/kesemutan pada kulit sekitar luka.
15.Setelah pasien tidak merasa nyeri petugas membersihkan luka yang
terkena kotoran dengan larutan NaCl 0,9 %
16.Petugas melakukan tindakan bedah minor.
4. 6. Diagram -
Alir
7. Referensi PMK no 779 tahun 2008
8. Dokumen Rekam medis
Terkait
Lembar informed consent
UPTD
PUSKESMAS
JARAI SANIKUM,SKM.,M.Kes
NIP:197403071997031003
Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :
PROSEDUR PEMBEDAHAN
No.Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tgl.terbit :
Halaman :
UPTD
PUSKESMAS
JARAI
SANIKUM,SKM.,M.Kes
NIP:197403071997031003
1. pengertian 1. Tindakan pembedahan adalah tindakan pengobatan yang dilakukan
dengan cara menyayat untuk membuka atau menampilkan bagian
tubuh yang sakit,
2. Bedah minor adalah pembedahan yang dilakukan secara sederhana,
tidak memiliki resiko terhadap nyawa pasien dan tidak memerlukan
bantuan asisten untuk melakukannya, contohnya membuka abses
superficial, pembersihan luka, inokuasi, superfisial neuroktomi dan
tenotomi,
3. Bedah mayor adalah pembedahan yang relatif lebih sulit daripada
pembedahan minor, membutuhkan waktu, melibatkan resiko terhadap
nyawa pasien, dan memerlukan bantuan asisten, contohnya bedah caesar,
mammektomi, bedah torak, bedah otak,
4. Tindakan pembedahan yang dilakukan di Puskesmas Jarai adalah
tindakan bedah minor.
2. tujuan Tindakan pembedahan dilakukan dengan aman baik bagi pasien maupun
bagi petugas
5. Referensi http://id.shvoong.com/medicine-and-health/medicine-history/2080535-
pengertian-bedah-dan-macam-macam/#ixzz204HzqNfI
6. Diagram alir
ALUR TINDAKAN PEMBEDAHAN
UPTD
PUSKESMAS
JARAI SANIKUM,SKM.,M.Kes
NIP:197403071997031003
Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :
.
NIP: ..........................
SOP PENANGANAN PASIEN
RESIKO TINGGI
No. Kode :
Terbitan :
SOP No. Revisi :
Tgl. Mulai Berlaku :
Halaman :
UPTD
PUSKESMAS
JARAI SANIKUM,SKM.,M.Kes
NIP:197403071997031003
5. Diagram Alir -
UPTD
PUSKESMAS
JARAI SANIKUM,SKM.,M.Kes
NIP:197403071997031003
Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :
No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB
1 Apakah Petugas menerima status pasien dari petugas pendaftaran
2 Apakah Petugas memanggil pasien masuk ke ruang pemeriksaan
3 Apakah Petugas melakukan anmnesa terhadap masalah yang
dihadapi pasien
4 Apakah Petugas melaksanakan pemeriksaan fisik,
5 Apakah Petugas mengenakan APD (kaca mata,masker,sarung tangan
steril
6 Apakah Petugas menentukan rencana tindakan yang akan
dilakukan sesuai kebutuhan pasien
7 Apakah Petugas melakukan tindakan sesuai rencana
8 Apakah Petugas melakukan stabilisasi pada pasien
9 Apakah Petugas memberikan informasi pada pasien dan keluarga
mengenai kondisi kesalahan pasien
10 Apakah Petugas memberikan informasi pada pasien dan keluarga
bahwa pasien harus dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan yang
lebih tinggi
11 Apakah Petugas menyiapkan perlengkapan rujukan
12 Apakah Petugas merujuk pasien ke fasilitas pelayanan kesehatan
yang lebih mampu,
.
SOP RUJUKAN PASIEN
EMERGENCY
No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tgl.terbit :
Halaman :
UPTD
PUSKESMAS
JARAI SANIKUM,SKM.,M.Kes
NIP:197403071997031003
40.Definisi Rujukan pasien emergency adalah suatu proses penanganan pasien gawat
dengan mengirimkan pasien ke fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih
tinggi karena pasien tidak mampu ditangani di fasilitas kesehatan saat ini
dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku yaitu dengan
menstabilkan pasien terlebih dahulu.
41.Tujuan Agar pelaksanaan rujukan pasien emergency yang tidak bisa ditangani di
puskesmas dapat segera dirujuk untuk mendapatkan pelayanan lebih
lanjut
42.Kebijakan SK Kepa Puskesmas No. Tentang
43.Prosedur 1. Petugas IGD menerima pasien
2. Petugas memeriksa kesadaran pasien (GCS)
3. Apabila sadar petugas menganamnesa pasien,apabila tidak sadar
langsung alloanamnesa terhadap keluarga pasen dan cek A
(Airway),B (Breathing),C ( Circulation).
4. Petugas memeriksa vital sign pasien
5. Petugas mengkonsulkan kepada dokter yang jaga
6. Dokter jaga memerksa pasien , melakukan pemeriksaan fisik
7. Dokter menemukan tanda tanda kegawatan
8. Dokter memberian advice kepada petugas igd untuk menstabilkan
pasien dengan advice pemberian obat obatan emergency dahulu
ataupun alat bantu pernafasan,pemberian cairan infus
9. Dokter menyampaikan informed consent tentang kondisi pasien
kepada keluarga pasien dan menyampaikan kalau pasien perlu
dirujuk ke rumah sakit karena kondisi pasien yang gawat ,perlu
penanganan segera.
10. Dokter memberikan form informed consent untuk ditanda tangani
keluarga pasien tentang persetujuan rujuk dan dilakukan tindakan
medis
11. Dokter membuatkan surat rujukan
12. Sambil menunggu pasien stabil,petugas IGD memberitahukan kepada
petugas ambulance untuk menyIapkan ambulance
13. Petugas IGD menelepon rs rujukan menanyakan apakah ada tempat
kosong untuk pasien tersebut untuk dikirim ke rs tersebut.
14. Petugas IGD dengan membawa perlengkapan emergency merujuk
pasien dengan ambulance ke rumah sakit rujukan
10. Diagram
Alir Petugas IGD menerima pasien,dr
jaga
Menganamnesa,TTV,A,B,C,D,
pemeriksaan fisik, mendapatkan tanda-
tanda kegawatan
Menyiapkan ambulance
UPTD
PUSKESMAS
JARAI SANIKUM,SKM.,M.Kes
NIP:197403071997031003
Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :
Jumlah
.
NIP: ..........................
PROSEDUR MENGHINDARI
PENGULANGAN YANG
TIDAK PERLU
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tgl. Terbit :
SOP Halaman :
UPTD
PUSKESMAS
JARAI
SANIKUM,SKM.,M.Kes
NIP:197403071997031003
b.Pengetian Menghindari pengulangan yang tidak perlu adalah mengulangi tindakan
yang sudah dilaksanakan,semua jenis pelayanan yang sudah dilakukan
harus dimasukan dalam dokumen rekam medis supaya tidak terjadi
pengulangan yang tidak perlu. Pelaksana pelayanan dilaksanakan
olehsemua petugas.Dilaksanakan setiap hari kerja didalam gedung.
b.Tujuan Untuk memberikan asuhan pelayanan klinis yang efektif dan efisien
a. Kebijakan SK Kepa Puskesmas No. Tentang
d..Prosedur 1. Perawat/ Bidan pelayanan klinis menerima rekam medis dari petugas
pendaftaran,
2. Perawat/ bidan memanggil pasien dan mempersilahkan pasien masuk,
3. Perawat/ bidan menganamnesa atau mengkaji keluhan pasien,
4. Perawat/bidan mengukur tanda tanda vital,
5. Perawat/ bidan menuliskan hasil anamnesa dan tanda tanda vital
pasien di dalam RM pasien,
6. Perawat/ bidan menyerahkan RM kepada dokter,
7. Perawat/ bidan mempersilahkan pasien untuk duduk di depan meja
dokter,
8. Dokter membaca hasil anamnesa dan tanda tanda vital pasien yang
sudah tertutis di dalam RM pasien,
9. Dokter melakukan pemeriksaan fisik terhadap pasien,
10. Dokter mengidentifikasi masalah kesehatan pasien,
11. Dokter menentukan rencana tindakan untuk pasien sesuai dengan
masalah yang dialami pasien,
12. Dokter menjelaskan kepada pasien mengenai masalah kesehatan yang
sedang dialami pasien dan menjelaskan mengenai rencana terapi,
13. Dokter/ perawat/ bidan melakukan pendidikan kesehatan jika
diperlukan,
14. Dokter meminta pasien menandatangani informed consent jika ada
tindakan invasive atau pembedahan,
15. Dokter melakukan terapi sesuai dengan yang direncanakan,
16. Dokter mengobservasi respon pasien dan mengevaluasi tindakan yang
dilakukan,
17. Dokter membuatkan surat rujukan ke poli lain jika memerlukan
konsultasi unit lain,
18. Dokter menuliskan resep dan meminta pasien untuk menebus resep di
apotek Puskesmas,
19. Dokter/ perawat/ bidan mencatat semua hasil anamnesa dan tindakan di
RM pasien,
20. Perawat/ bidan menyerahkan RM pasien kepada petugas pendaftaran.
UPTD
PUSKESMAS
JARAI SANIKUM,SKM.,M.Kes
NIP:197403071997031003
Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :
No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB
1 Apakah Perawat/ Bidan pelayanan klinis menerima rekam
medis dari petugas pendaftaran,
2 Apakah Perawat/ bidan memanggil pasien dan mempersilahkan
pasien masuk
3 Apakah Perawat/ bidan menganamnesa atau mengkaji keluhan
pasien
4 Apakah Perawat/bidan mengukur tanda tanda vital
5 Apakah Perawat/ bidan menuliskan hasil anamnesa dan tanda
tanda vital pasien di dalam RM pasien
6 Apakah Perawat/ bidan menyerahkan RM kepada dokter
7 Apakah Perawat/ bidan mempersilahkan pasien untuk duduk di
depan meja dokter
8 Apakah Dokter membaca hasil anamnesa dan tanda tanda
vital pasien yang sudah tertutis di dalam RM pasien
9 Apakah Dokter melakukan pemeriksaan fisik terhadap pasien
10 Apakah Dokter mengidentifikasi masalah kesehatan pasien
11 Apakah Dokter menentukan rencana tindakan untuk pasien
sesuai dengan masalah yang dialami pasien
12 Apakah Dokter menjelaskan kepada pasien mengenai masalah
kesehatan yang sedang dialami pasien dan menjelaskan
mengenai rencana terapi
13 Apakah Dokter/ perawat/ bidan melakukan pendidikan
kesehatan jika diperlukan
14 Apakah Dokter meminta pasien menandatangani informed
consent jika ada tindakan invasive atau pembedahan
15 Apakah Dokter melakukan terapi sesuai dengan yang
direncanakan
16 Apakah Dokter mengobservasi respon pasien dan mengevaluasi
tindakan yang dilakukan
17 Apakah Dokter membuatkan surat rujukan ke poli lain jika
memerlukan konsultasi unit lain
18 Apakah Dokter menuliskan resep dan meminta pasien untuk
menebus resep di apotek Puskesmas
19 Apakah Dokter/ perawat/ bidan mencatat semua hasil anamnesa
dan tindakan di RM pasien
20 Apakah Perawat/ bidan menyerahkan RM pasien kepada
petugas pendaftaran
Jumlah
Compliance rate (CR) : %
..,
Pelaksana / Auditor
.............
NIP: ...................