Anda di halaman 1dari 98

SOP IDENTIFIKASI PASIEN

No.Dokumen :

SOP No. Revisi :


Tgl.terbit :
Halaman :
UPTD
PUSKESMAS M.HADORI,SKM,M.Epid
PAGAR NIP:197007301994031003
GUNUNG
1. Definisi : Identifikasi pasien adalah pengumpulan data dan pencatatan segala
keterangan tentang bukti-bukti pasien sehingga kita dapat menetapkan dan
mempersamakan keterangan tersebut dengan pasien, dengan kata lain
bahwa dengan identifikasi kita dapat mengetahui identitas pasien dan
dengan identitas tersebut kita dapat mengenal pasien yang satu dengan
membedakan dari pasien yang lain.
2. Tujuan :a. Agar keselamatan pelanggan terjamin di tempat pendaftaran Pelaksanaan
pendaftaran dapat menjamin keselamatan / mencegah terjadinya
kesalahan.
3. Kebijakan :1. SK Kepala Puskesmas No. 445/03/Kes/pkm/jr2017 Tentang identifikasi
pasien
4. Prosedur : 1. Jika pasien datang dengan keluhan, maka petugas mengenali fisik
seseorang secara umum,
2. Petugas menilai apakah pasien tersebut termasuk pasien rawat jalan
atau rawat inap,
3. Petugas meminta data pribadi pada pasien, misalnya KTP/SIM
4. Petugas membandingkan wajah pasien dengan gambar/foto pada
KTP/SIM
5. Petugas menanyakan keluhan pasien,
6. Petugas menentukan ruang pelayanan yang sesuai dengan keluhan
pasien,
7. Petugas menanyakan data pribadi pasien, seperti Nama, Alamat,
Agama, Tempat/Tanggal lahir, Tanda tangan, Nama orang
tua/Suami/Istri dsb,
8. Petugas mengecek kesamaan data pribadi pasien dengan data yang
ada di KTP/SIM,
9. Petugas mengisi pada buku rekam medis,
10. Petugas menyerahkan data-data yang sudah di dokumentasi pada
rekam medis ke ruangan yang sesuai dengan keluhan pasien
:
5. Diagram PASIEN DATANG
Alir
RAWAT JALAN RAWAT INAP

IDENTITAS PRIBADI PASIEN

TANYAKAN KELUHAN PASIEN

CATAT DI LEMBAR
REKAM MEDIS

SERAHKAN LEMBAR REKAM MEDIS PADA


RUANGAN YANG SESUAI DENGAN KONDISI
PASIEN
6. Referensi : PMK no 75 tentang puskesmas
7. Dokumen : Panduan identifikasi pasien
terkait
8. Distribusi : 1. Unit Pendaftaran dan Rekam medis
2. Unit Poli terkait

9. Rekaman : No Yang Isi Perubahan Tgl.mulai


historis dirubah diberlakukan
perubahan
1. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 22 Mei 2017
445/03/Kes/pkm/jr2017
Tentang identifikasi pasien
2 Refrensi PMK no 75 tentang 22 Mei 2017
puskesmas
SOP IDENTIFIKASI PASIEN
No.Dokumen :
No. Revisi :
Tgl.terbit :
DAFTAR Halaman
TILIK

UPTD
PUSKESMAS
PAGAR M.HADORI,SKM,M.Epid
GUNUNG NIP:197007301994031003

Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :
No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB
1 Jika pasien datang dengan keluhan, apakah petugas mengenali
fisik seseorang secara umum
2 Apakah petugas menilai apakah pasien tersebut termasuk pasien
rawat jalan atau rawat inap
3 Apakah petugas meminta data pribadi pada pasien, misalnya
KTP/SIM
4 Apakah petugas membandingkan wajah pasien dengan
gambar/foto pada KTP/SIM
5 Apakah petugas menanyakan keluhan pasien
6 Apakah petugas menentukan ruang pelayanan yang sesuai
dengan keluhan pasien
7 Apakah petugas menanyakan data pribadi pasien, seperti Nama,
Alamat, Agama, Tempat/Tanggal lahir, Tanda tangan, Nama
orang tua/Suami/Istri dsb
8 Apakah petugas mengecek kesamaan data pribadi pasien dengan
data yang ada di KTP/SIM
9 Apakah petugas mengisi pada buku rekam medis
10 Apakah petugas menyerahkan data-data yang sudah di
dokumentasi pada rekam medis ke ruangan yang sesuai dengan
keluhan pasien.
Jumlah
Compliance rate (CR) : .%
..
Pelaksana / Auditor

.
SOP PENYAMPAIAN
INFORMASI
No.Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tgl.terbit :
Halaman :
UPTD M.HADORI,SKM,M.Epid
PUSKESMAS NIP:197007301994031003
JARAI
1. 1. Tujuan : Agar penyampaian informasi, ketersediaan informasi lain dapat di
akses oleh pelanggan.
2. 2. Kebijakan : SK Kepala Puskesmas No.445/ /kes/pkm/jr2017 Tentang SOP
penyampaian informasi
3. 3. Definisi : Penyampaian informasi adalah suatu proses pemberian informasi
tentang sarana pelayanan di puskesmas.
4. 4. Prosedur : 1. Petugas memberi salam pada pasien dengan ramah,
2. Petugas menanyakan tentang kebutuhan pasien,
3. Petugas menjawab dengan memberikan informasi kepada
pasien, tentang tarif paien umum, tentang kartu JKN, tentang
kartu jamsoskes.
4. Petugas menjelaskan tentang jenis pelayanan,
5. Petugas menjelaskan tentang jadwal pelayanan,
6. Petugas menjelaskan puskesmas mempunyai ruang rawat inap
,dan ketersediaan tempat tidur,
7. Petugas menjelaskan tentang proses rujukan,
8. Petugas menanyakan kembali pada pasien, apakah pasien sudah
paham dengan penjelasan petugas,
9. Petugas melanjutkan pelayanan pada pasien tersebut sesuai
dengan kebutuhannya,
5. 5. Diagram Alir :
Pasien datang di loket
pendaftaran

Petugas menjawab kebutuhan pasien


(tarif, jenis ruang rawat inap, jenis
pelayanan, jadwal pelayanan, proses
rujukan, kapasitas rawat inap)

FEED BACK

6. 6. Referensi : PMK No 75 tentang puskesmas

7. 7. Dokumen : Jadwal pelayanan loket puskesmas jarai


Terkait Informasi pelayanan puskesmas
Struktur dan besarnya tarif retribusi pelayanan kesehatan

8. 8. Distribusi : Unit Pendaftaran dan Rekam medis

9. 9. Rekaman : Yang Isi Perubahan Tgl. Mulai


No
Historis Perubahan dirubah Diberlakukan
1 Kebijakan SK Kepala Puskesmas 22 mei 2017
No.445/
/kes/pkm/jr2017 Tentang
SOP penyampaian
informasi
2 Refrensi PMK No 75 tentang 22 mei 2017
puskesmas
SOP PENYAMPAIAN
INFORMASI
No.Dokumen :
DAFTAR No. Revisi :
TILIK Tgl.terbit :
Halaman :

UPTD M.HADORI,SKM,M.Epid
PUSKESMAS NIP:197007301994031003
JARAI

Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :

No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB


1 Apakah petugas memberi salam pada pasien dengan
ramah,
2 Apakah petugas memberi salam pada pasien dengan
ramah,
3 Apakah petugas menanyakan tentang kebutuhan pasien,
4 Apakah petugas menjawab dengan memberikan informasi
kepada pasien, tentang tarif,
5 Apakah petugas menjelaskan ketersediaan rawat inap,
6 Apakah petugas menjelaskan tentang jenis pelayanan,
7 Apakah petugas menjelaskan tentang jadwal pelayanan,
8 Apakah petugas menjelaskan tentang proses rujukan,
9 Apakah petugas ketersediaan tempat tidur,
10 Apakah petugas menanyakan kembali pada pasien, apakah
pasien sudah paham dengan penjelasan petugas,
11 Apakah petugas melanjutkan pelayanan pada pasien
tersebut sesuai dengan kebutuhannya,
Jumlah
Compliance rate (CR) : %
..,
Pelaksana / Auditor

.............
NIP: ...................
SOP HAK DAN KEWAJIBAN
No.Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tgl.terbit :
Halaman :

UPTD M.HADORI,SKM,M.Epid
PUSKESMAS NIP:197007301994031003
JARAI
10. 1. Tujuan : Agar pasien mendapatkan haknya dan melaksanakan kewajibannya
sesuai dengan ketentuan

11. 2. Kebijakan : SK Kepala Puskesmas NO.445/ /kes/pkm/jr2017 Tentang hak dan


kewajiban

12. 3. Definisi : Hak adalah sesuatu yang diperoleh setelah melaksanakan kewajiban.
Kewaiban adalah sesuatu yang harus dilakukan sebelum menerima
yang seharusnya diperoleh

13. 4. Prosedur 1. Petugas mengorientasikan ruang perawatan pasien,


2. Petugas menjelaskan kewajiban pasien, seperti pasien wajib
mentaati segala peraturan yang berlaku di Puskesmas Jarai,
3. Petugas menjelaskan bahwa pasien wajib mematuhi anjuran
dokter / paramedis,
4. Petugas menjelaskan bahwa pasien wajib membayar semua biaya
pelayanan dari tindakan yang diterima kecuali pasien jamsoskes
& JKN,
5. Petugas menjelaskan bahwa pasien wajib memenuhi hal-hal yang
telah disepakati dalam inform consent ( surat perjanjian ) yang
telah ditanda tangani,
6. Petugas menjelaskan bahwa pasien wajib membawa kartu asli
Askes / jamkesmas bagi pasien JKN, dan fotocopi KTP dan KK
untuk peserta jamsoskes.
7. Petugas wajib menyampaikan hak pasien, seperti pasien berhak
mendapatkan informasi mengenai peraturan yang berlaku,
8. Petugas menjelaskan bahwa pasien berhak mendapatkan
pelayanan yang baik & bermutu,
9. Petugas menjelaskan bahwa pasien berhak menyetujui / menolak
tindakan yang akan dilakukan setelah mendapatkan penjelasan
yang lengkap dari dokter tentang jenis dan resiko tindakan.
10. Petugas menjelaskan bahwa pasien yang menyetujui tindakan
yang akan dilakukan,maka pasien menandatangani lembar
persetujuan tindakan,
11. Petugas menjelaskan bahwa pasien yang menolak tindakan yang
akan dilakukan ,maka pasien menandatangani lembar penolakan
tindakan,
12. Petugas menjelaskan bahwa pasien berhak mengajukan usul ,
saran , perbaikan atas pelayanan terhadap dirinya,
13. Petugas menjelaskan bahwa pasien berhak mendapatkan
penjelasan dari dokter Puskesmas yang lain jika kurang puas
terhadap penjelasan dokter pertama yang menangani,
14. Petugas menjelaskan bahwa pasien berhak menolak jika diberi
resep luar oleh dokter / petugas,
15. Petugas menjelaskan bahwa pasien berhak mendapatkan
pelayanan medis sesuai dengan klasifikasi penyakitnya,
16. Petugas membuat bukti-bukti pelaksanaan penyampaian
informasi Setelah petugas menyampaikan kewajiban dan hak
pasien kepada pasien.

14.
15. 5. Diagram Alir :

Pasien memenuhi prosedur


yang ditetapkan Puskesmas

Pasien mendapatkan haknya

16. 6. Referensi : PMK No 75 tentang puskesmas

17. 7. Distribusi : Seluruh unit di Puskesmas Jarai

18. 8. Rekaman Historis Tgl. Mulai


No Yang dirubah Isi Perubahan
Perubahan Diberlakukan
1 Kebijakan SK Kepala 22 mei 2017
Puskesmas
NO.445/
/kes/pkm/jr2017
Tentang hak dan
kewajiban
2 Refrensi PMK No 75 22 mei 2017
tentang puskesmas
SOP HAK DAN KEWAJIBAN
No.Dokumen :
DAFTAR No. Revisi :
TILIK Tgl.terbit :
Halaman :

UPTD M.HADORI,SKM,M.Epid
PUSKESMAS NIP:197007301994031003
JARAI

Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :

No Tidak
Langkah Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1. Apakah petugas mengorientasikan ruang perawatan
pasien
2. Apakah Petugas menjelaskan kewajiban pasien, seperti
pasien wajib mentaati segala peraturan yang berlaku di
Puskesmas Jarai.
3. Apakah petugas menjelaskan bahwa pasien wajib
mematuhi anjuran dokter / paramedis,
4. Apakah petugas menjelaskan bahwa pasien wajib
membayar semua biaya pelayanan dari tindakan yang
diterima kecuali pasien jamkesmas & Askes (gratis ), dan
jamsoskes.
5. Apakah petugas menjelaskan bahwa pasien wajib
memenuhi hal-hal yang telah disepakati dalam inform
consent ( surat perjanjian ) yang telah ditanda tangani,
6. Apakah petugas menjelaskan bahwa pasien wajib
membawa kartu asli Askes/jamkesmas bagi pasien
Askes/Jamkesmas, fotocopi KK dan KTP untuk
jamsoskes.
7. Apakah petugas menyampaikan hak pasien, seperti
pasien berhak mendapatkan informasi mengenai
peraturan yang berlaku,
8. Apakah petugas menjelaskan bahwa pasien berhak
mendapatkan pelayanan yang baik dan bermutu,
9. Apakah petugas menjelaskan bahwa pasien berhak
menyetujui / menolak tindakan yang akan dilakukan
setelah mendapatkan penjelasan yang lengkap dari
dokter tentang jenis dan resiko tindakan.
10. Apakah petugas menjelaskan bahwa pasien yang
menyetujui tindakan yang akan dilakukan,maka pasien
menandatangani lembar persetujuan tindakan,
11. Apakah petugas menjelaskan bahwa pasien yang
menolak tindakan yang akan dilakukan ,maka pasien
menandatangani lembar penolakan tindakan,
12. Apakah petugas menjelaskan bahwa pasien berhak
mengajukan usul, saran, perbaikan atas pelayanan
terhadap dirinya.
13. Apakah petugas menjelaskan bahwa pasien berhak
mendapatkan penjelasan dari dokter Puskesmas yang lain
jika kurang puas terhadap penjelasan dokter pertama
yang menangani,
14. Apakah petugas menjelaskan bahwa pasien berhak
menolak jika diberi resep luar oleh dokter / petugas,
15. Apakah petugas menjelaskan bahwa pasien berhak
mendapatkan pelayanan medis sesuai dengan klasifikasi
penyakitnya,
16. Setelah petugas menyampaikan kewajiban dan hak
pasien kepada pasien, Apakah petugas membuat bukti-
bukti pelaksanaan penyampaian informasi.
Jumlah
Compliance rate (CR) : %
..
,..
Pelaksana/Auditor


NIP :
.
SOP KOORDINASI DAN
KOMUNIKASI ANTARA
PENDAFTARAN DENGAN
UNIT UNIT PENUNJANG
TERKAIT
No.Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tgl.terbit :
Halaman :

UPTD
PUSKESMAS SANIKUM
JARAI NIP:197403071997031003

1. Tujuan Informasi mengenai pendaftaran di Puskesmas disampaikan sesuai


prosedur dan tepat sasaran sehingga dapat memberikan pelayanan
yang maksimal kepada pasien
2. Kebijakan SK Kepala Puskesmas NO. /kes/pkm/jr Tentang
3. Definisi Koordinasi dan komunikasi antara pendaftaran dengan unit unit
penunjang terkait adalah : penyampaian informasi mengenai hal hal
yang berkaitan dengan pendaftaran ke unit unit yang ada di
Puskesmas sehingga seluruh unit terkait mengetahui mengenai
prosedur pendaftaran sehingga pelayanan klinis dapat berjalan lancar
4. Prosedur 1. Penanggung jawab pendaftaran menentukan informasi
pendaftaran (termasuk di dalamnya mengenai transfer pasien)
yang akan disampaikan pada unit unit penunjang terkait ,
2. Penanggung jawab pendaftaran menentukan metode yang akan
digunakan untuk menyampaikan informasi pendaftaran ,
3. Penanggung jawab pendaftaran menyiapkan bahan / materi
informasi pendaftaran ,
4. Penanggung jawab pendaftaran menentukan sasaran penyampaian
informasi pendaftaran ,
5. Penanggung jawab pendaftaran menentukan tempat untuk
menyampaikan informasi pendaftaran ,
6. Penanggung jawab pendaftaran menentukan waktu untuk
menyampaikan informasi pendaftaran ,
7. Penanggung jawab pendaftaran menyampaikan informasi
pendaftaran termasuk di dalamnya transfer pasien ,
8. Penanggung jawab pendaftaran mengevaluasi mengenai
keefektifan penyampaian informasi,
9. Penanggung jawab pendaftaran mencatat dan melaporkan hasil
penyampaian informasi,
10. Penanggungjawab pendaftaran secara rutin mengupdate
pemberian informasi melalui minilokakarya yang dilaksanakan
setiap bulan sekali.

5. Diagram Alir
Penanggung jawab pendaftaran menentukan informasi
pendaftaran,metode, serta menyiapkan materi, sasaran
untuk menyampaian informasi.

menentukan tempat,waktu dan mengevaluasi untuk


menyampaikan informasi pendaftaran

Catat dan laporkan penyampaian informasi

pendaftaran secara rutin mengupdate pemberian informasi


melalui minilokakarya yang dilaksanakan setiap bulan sekali.
6. Referensi PMK No 75 tentang pusskesmas
7. Dokumen Terkait Data pelayanan pendaftaran
8. Distribusi Pendaftaran
9. Rekaman historis No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl mulai
perubahan diberlakukan

1 Kebijakan Sk kepala puskesmas no. 22 mei 2017


445/ /kes/pkm/jr2017

2 Refrensi PMK No 75 tentang 22 mei 2017


pusskesmas
SOP KOORDINASI DAN
KOMUNIKASI ANTARA
PENDAFTARAN DENGAN
UNIT UNIT PENUNJANG
TERKAIT
No.Dokumen :
DAFTAR No. Revisi :
TILIK Tgl.terbit :
Halaman :

UPTD
PUSKESMAS SANIKUM,SKM.,M.Kes
JARAI NIP:197403071997031003

Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :
No Tidak
Langkah Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1. Apakah Penanggung jawab pendaftaran menentukan
informasi pendaftaran (termasuk di dalamnya
mengenai transfer pasien) yang akan disampaikan
pada unit unit penunjang terkait ,
2. Apakah Penanggung jawab pendaftaran menentukan
metode yang akan digunakan untuk menyampaikan
informasi pendaftaran ,
3. Apakah Penanggung jawab pendaftaran menyiapkan
bahan / materi informasi pendaftaran ,
4. Apakah Penanggung jawab pendaftaran
menentukan sasaran penyampaian informasi
pendaftaran ,
5. Apakah Penanggung jawab pendaftaran menentukan
tempat untuk menyampaikan informasi pendaftaran ,
6. Apakah penanggung jawab pendaftaran menentukan
waktu untuk menyampaikan informasi pendaftaran ,
7. Apakah Penanggung jawab pendaftaran
menyampaikan informasi pendaftaran termasuk di
dalamnya transfer pasien ,
8. Apakah Penanggung jawab pendaftaran
mengevaluasi mengenai keefektifan penyampaian
informasi,
9. Apakah Penanggung jawab pendaftaran mencatat
dan melaporkan hasil penyampaian informasi,
10. Apakah Penanggungjawab pendaftaran secara rutin
mengupdate pemberian informasi melalui
minilokakarya yang dilaksanakan setiap bulan sekali
Jumlah
Compliance rate (CR) : %

..,

Pelaksana/Auditor
ALUR PELAYANAN
No.Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tgl.terbit :
Halaman :

UPTD
PUSKESMAS
JARAI SANIKUM,SKM.,M.Kes
NIP:197403071997031003
17. 1. Definisi : Alur pelayanan pasien adalah proses urutan pelayanan pasien di
Puskesmas sesuai kebutuhan pasien berdasarkan dengan ketentuan
yang berlaku.
18. 2. Tujuan : Agar sejak awal pasien/keluarga memperoleh informasi dan paham
terhadap tahapan dan prosedur
pelayanan klinis.
19. 3. Kebijakan : SK Kepala Puskesmas N0 445/131/.VII/2017 Tentang Alur pelayanan
20. 4. Prosedur : a. Petugas pendaftaran meminta pasien yang datang untuk mengambil
nomor urut dan meminta pasien untuk menunggu di ruang tunggu,
b. Petugas pendaftaran memanggil pasien sesuai nomor urut dan
mendaftarkan pasien,
c. Petugas menyerahkan family folder pada unit pelayanan yang dituju,
d. Petugas pada unit pelayanan memeriksa pasien,
e. Petugas pada unit pelayanan merujuk pasien ke unit terkait sesuai
dengan kebutuhan pasien jika memerlukan pemeriksaan penunjang,
f. Petugas tersebut menegakkan diagnosa dan membuat resep untuk
pasien rawat jalan, dan memberikan inform consent untuk pasien
rawat inap, setelah petugas dalam unit pelayanan tersebut menerima
hasil pemeriksaan penunjang,
g. Petugas meminta pasien menyerahkan resep pada bagian obat /
apotik,
h. Petugas pada bagian obat menerima resep dan menyiapkan obat,
i. Petugas memberikan obat pada pasien dan menjelaskan prosedur
mengkonsumsinya jika pasien merupakan pasien rawat jalan,
j. Petugas berkoordinasi dengan petugas rawat inap untuk
mempersiapkan perawatan selanjutnya. Jika pasien merupakan
pasien rawat inap

21. 7. Dokumen : 1. Instruksi Kerja Membuat Kartu Pendaftaran/Kartu Tanda Pengenal


Terkait Berobat pasien baru
2. 2. Instruksi Kerja Penomoran Rekam Medik.
3. 3. Instruksi Kerja Mencari Rekam Medik.
4. 4. Instruksi Kerja Mengisi Register Pasien.
5. 5. Instruksi Kerja Menata Rekam Medik.
22. 8. referensi PMK no 290 tahun 2008
23. 9. Rekaman Yang Isi Perubahan Tgl. Mulai
No
Historis dirubah Diberlakukan
Perubahan 1 kebijakan SK Kepala 22 mei 2017
Puskesmas N0
445/131/.VII/20
17 Tentang
Alur pelayanan
2 Refrensi PMK no 290 22 mei 2017
tahun 2008
SOP ALUR PELAYANAN
No.Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tgl.terbit :
Halaman :

UPTD
PUSKESMAS SANIKUM,SKM.,M.Kes
JARAI NIP:197403071997031003

Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :
No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB
1. Apakah petugas memanggil pasien dengan cara
memanggil nomor urut pendaftaran
2. Apakah petugas mendaftarkan pasien setelah pasien
datang mendaftarkan diri di loket pendaftaran,
3. Apakah petugas membuatkan nomor index, nama KK
dan alamat pada register nomor index pada pasien baru
4. Apakah petugas membuatkan data identitas pasien yang
bersangkutan (nama pasien, umur, jenis kelamin,
hubungan kekeluargaan, pasien umum/Askes/keluarga
miskin dan nomor KTP/ASKES/Jamkesmas)
5. Apakah petugas mencatat pada buku register rawat jalan,
6. Apakah petugas mencarikan data rawat jalan sesuai
nomor index SIK atau nama KK untuk pasien yang sudah
pernah berobat/berkunjung, jika pasien yang sudah
memiliki family folder
7. Apakah Petugas mencatat pada buku register rawat jalan
8. maka petugas meminta pasien menunjukan kartu
jamkesmas/askes, kemudian memeriksa keanggotaan
Jamkesmas/ASKES sesuai data PPK, jika pasien
merupakan peserta ASKES/Masyarakat miskin,
9. Apakah petugas mencatat nomor Kartu Jamkesmas dan
identitas pasien yang terdaftar sebagai anggota pada
lembar khusus Jamkesmas,
10. Apakah petugas meminta tanda tangan peserta
Jamkesmas yang dilayani,
11. Apakah petugas memasukkan data kunjungan pasien pada
computer SIK
12. Apakah petugas memasukan data kunjungan pasien pada
buku register,
13. Apakah petugas menarik retribusi dari pasien umum
sesuai dengan Perda yang berlaku,
14. Apakah petugas menyerahkan family folder pada tempat
tujuan pelayanan yang diinginkan pasien,
15. Apakah petugas di ruang pelayanan yang dituju menerima
pasien dan melaksanakan pelayanan sesuai dengan protap
/ standar pelayanan yang berlaku.
Jumlah
Compliance rate (CR) : ..%
..,..
Pelaksana / auditor

.
NIP: .........................
PENGKAJIAN AWAL KLINIS
No.Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tgl.terbit :
Halaman :

UPTD SANIKUM,SKM.,M.Kes
PUSKESMAS NIP:197403071997031003
JARAI
1. 1. Tujuan : Agar dapat mengidentifikasi berbagai kebutuhan dan harapan
pasien dan keluarga pasien mencakup pelayanan medis dan
keperawatan
2. 2. Kebijakan : SK Kepala Puskesmas NO. Tentang
3. 3. Definisi : Pengkajian Pasien adalah proses kajian kepada pasien yang
meliputi anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penujang
serta kajian sosial untuk megidenfikasi berbagai kebutuhan dan
harapan pasien beserta keluarga
24. 4. Prosedur : 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut,
2. Petugas mencocokkan identitas pasien dengan Rekam Medis,
3. Jika ada ketidaksesuaian data petugas mengkonfirmasikan
dengan sub unit pendaftaran,
4. Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah dan mengukur
berat badan dan dicatat dalam buku Rekam Medis,
5. Petugas melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik,
6. Bila memerlukan pemeriksaan penunjang pasien dikirim ke
penunjang diagnostik,
7. Petugas mencatat hasil kajian dicatat dalam catatan medik,
8. Petugas mengumpulkan data Pengkajian dan penunjang,
9. Petugas membuat rencana asuhan keperawatan,
10. Petugas melaksanaan asuhan keperawatan
25. 5. Diagram Alir :

ALUR PENGKAJIAN AWAL KLINIS


Mencatat hasil kajian
Memanggil pasien ke dalam catatan rekam
sesuai dengan nomor medik
urut

Mengumpulkan data
Pencocokan identitas pengkajian dan
pasien dengan Rekam penunjang
Medis pasien

Membuat rencana
pemeriksaan TTV dan asuhan keperawatan
dicatat pada Rekam
medis pasien
Melakukan asuhan
Melakukan anamnesa keperawatan
dan pemeriksaan fisik

Bila diperlukan
pemeriksaan penunjang
pasien dikirim ke
penunjang diagnostik

26. 6. Referensi : Buku Pedoman Kerja Puskesmas jilid IV Tahun 1990, PMK no 75
tentang puskesmas
27. 7. Dokumen : 1. Rekam Medis
Terkait 2. Register Pendaftaran
3. 8. Distribusi : 1. Unit Pendaftaran dan Rekam medis
2. BP Umum, Rawat Inap, IGD

9. Rekaman Historis Perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan

PENGKAJIAN AWAL KLINIS


No.Dokumen :
DAFTAR No. Revisi :
TILIK Tgl.terbit :
Halaman :

UPTD
PUSKESMAS SANIKUM,SKM.,M.Kes
JARAI NIP:197403071997031003

Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :

No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB


1 Apakah petugas memanggil pasien sesuai nomor urut.

2 Apakah petugas mencocokkan identitas pasien dengan


Rekam Medis.
3 Jika ada ketidaksesuaian data petugas mengkonfirmasikan
dengan sub unit pendaftaran, apakah petugas melakukan
pemeriksaan tekanan darah dan mengukur berat badan dan
dicatat dalam buku Rekam Medis.
4 Apakah petugas melakukan anamnesa dan pemeriksaan
fisik
5 Bila memerlukan pemeriksaan penunjang, apakah pasien
dikirim ke penunjang diagnostik
6 Apakah petugas mencatat hasil kajian dicatat dalam catatan
medik
7 Apakah petugas mengumpulkan data Pengkajian dan
penunjang guna membuat rencana dan pelaksanaan asuhan
Jumlah
Compliance rate (CR) : ..%
..,..
Pelaksana / auditor

.
NIP: .........................

ASUHAN KEPERAWATAN PADA


PASIEN DENGAN HIPERTENSI

No.Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tgl.terbit :

Halaman :

UPTD SANIKUM,SKM.,M.Kes
NIP:197403071997031003
PUSKESMAS
JARAI

28. 1. Tujuan : Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien secara


komprehensif

29. 2. Ruang lingkup : Pasien di BP Umum, KIA, Gigi, Klinik Lansia,

30. 3. Definisi : Asuhan Keperawatan pada pasien hipertensi adalah : suatu


rangkaian kegiatan praktik keperawatan yang langsung diberikan
kepada pasien hipertensi pada berbagai tatanan pelayanan
kesehatan dengan menggunakan metodologi proses keperawatan,
(pengkajian, analisa data, diagnosa keperawatan, merencanakan
tindakan keperawatan, melaksanakan tindakan keperawatan,
melaksanakan tindakan dan evauasi keperawatan) dalam lingkup
dan wewenang serta tanggung jawab keperawatan,
Hipertensi adalah : Peningkatan tekanan darah dimana systole
diatas 140 mmHg dn diastole diatas 90 mmHg.
Asuhan Keperawatan adalah suatu rangkaian kegiatan praktik
keperawatan yang langsung diberikan kepada pasien pada berbagai
tatanan pelayanan kesehatan dengan menggunakan metodologi
proses keperawatan, (pengkajian, analisa data, diagnosa
keperawatan, merencanakan tindakan keperawatan, melaksanakan
tindakan keperawatan, melaksanakan tindakan dan evauasi
keperawatan) dalam lingkup dan wewenang serta tanggung jawab
keperawatan

31. 4. Prosedur : 1. Perawat/Bidan memanggil pasien


2. Perawat/Bidan menyapa pasien
3. Perawat/Bidan melaksanakan anamnesis untuk mengetahui
keluhan pasien: tanda dan gejala : pusing, nyeri kepala,
pandangan berkunang-kunang, tangan kesemutan,
4. Perawat/Bidan melaksanakan pengukuran vital sign
(Tekanan darah,nadi, suhu, pernafasan),
5. Perawat/Bidan menimbang berat badan pasien
6. Perawat/Bidan mengukur tinggi badan pasien
7. Perawat/Bidan menghitung IMT pasien
8. Perawat/Bidan mempersilahkan pasien ke meja periksa
dokter
9. Dokter melakukan pemeriksaan fisik
10. Dokter menuliskan Diagnosa pasien ke dalam CM
11. Dokter menawarkan untuk dilakukan pemeriksaan
penunjang laboratorium (Kolesterol)

12. Perawat menyiapkan form permintaan pemeriksaan


laboratorium,
13. Dokter mengisi form permintaan pemeriksaan laboratorium,
14. Dokter menyerahkan form permintaan laboratorium ke
perawat,
15. Perawat menjelaskan kepada pasien untuk periksa di
laborat,
16. Perawat meminta hasil pemeriksaan setelah selesai
diperiksa dari laboratorium,
17. Dokter memberikan terapi yang dituliskan dalam CM dan
resep
18. Perawat/Bidan mempersilahkan pasien kembali ke meja
perawat
19. Perawat menuliskan diagnosa keperawatan di lembar
asuhan keperawatan :
a. Pusing/nyeri kepala b.d peningkatan tekanan vaskuler
serebral,
b. Kurang pengetahuan b.d kurangnya informasi tentang
proses penyakit dan perawatan diri,
20. Perawat/Bidan menuliskan rencana tindakan keparawatan
A. Pusing/nyeri kepala b.d peningkatan tekanan vaskuler
serebral,
a. Batasi aktivitas
b. Hindari merokok atau menggunkan penggunaan
nikotin
c. Beri obat analgesia dan sedasi sesuai pesanan
d. Beri tindakan yang menyenangkan sesuai indikasi
seperti kompres es, posisi nyaman, tehnik relaksasi,
bimbingan imajinasi, hindari konstipasi
B. Kurang pengetahuan b.d kurangnya informasi tentang
proses penyakit dan perawatan diri,
a. Jelaskan sifat penyakit dan tujuan dari pengobatan
dan prosedur
b. Jelaskan pentingnya lingkungan yang tenang, tidak
penuh dengan stress
c. Jelaskan pentingnya pemantauan tekanan darah
secara berkala
d. Diskusikan tentang obat-obatan : nama, dosis,
waktu pemberian, tujuan dan efek samping atau efek
toksik
e. Jelaskan perlunya menghindari pemakaian obat
bebas tanpa pemeriksaan dokter
f. Diskusikan gejala kambuhan atau kemajuan penyulit
untuk dilaporkan dokter : sakit kepala, pusing,
pingsan, mual dan muntah.
g. Diskusikan pentingnya mempertahankan berat
badan stabil
h. Diskusikan pentingnya menghindari kelelahan dan
mengangkat berat
i. Diskusikan perlunya diet rendah kalori, rendah
natrium/rendah garam,rendah lemak, sesuai pesanan
j. Jelaskan penetingnya mempertahankan pemasukan
cairan yang tepat, jumlah yang diperbolehkan,
pembatasan seperti kopi yang mengandung kafein,
teh serta alcohol
k. Jelaskan perlunya menghindari konstipasi dan
penahanan
21. Perawat/Bidan melaksanakan implementasi dari rencana
tindakan keperawatan
22. Perawat/Bidan melakukan evaluasi
23. Perawat/Bidan melaksanakan pencatatan
24. Perawat/Bidan mempersilahkan pasien untuk menyerahkan
resep ke ruang pelayanan obat
25. selesai

1. 5. Diagram Alir :
ibu hamil dengan keluhan mual
muntah berlebih

klasifikasi Ringan/
berat

RINGAN :
BERAT:
-Konseling tentang
-Konseling dan
asupan makanan,
mengikutsertakan
makan sedikit- sedikit
suami/ keluarga
tapi sering dan istirahat
- Memberi Motivasi
cukup
dan dukungan
- Beri Motivasi dan
mental tentang
dukungan mental
kehamilan
tentang kehamilan
- memberi pengertian
-mengikutsertakan
perlunya dilakukan
suami/ keluarga dalam
rujukan
konseling

Anjurkan untuk kontrol


Rujukan
1bulan lagi atau bila
ada keluhan

-Memberi Resep, untuk


mengurangi mual
mntah

Pasien Pulang

2. 6. Referensi : Depkes RI, 1996. Ibu sehat bayi sehat . Jakarta. Depkes RI

3. 7. Dokumen : Buku register ibu hamil,KMS ibu hamil / buku KIA


Terkait

4. 8. Distribusi : Ruang Ibu, Posyandu, PKD, Pustu.

9. Rekaman Historis Perubahan

No Yang Dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN


DIARE DENGAN DEHIDRASI
RINGAN

No.Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tgl.terbit :
Halaman :

UPTD SANIKUM,SKM.,M.Kes
PUSKESMAS NIP:197403071997031003
JARAI
32. 1. Tujuan : Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien diare
33. 2. Ruang lingkup : Pasien di BP Umum DAN mtbs

34. 3. Definisi : Asuhan Keperawatan adalah suatu rangkaian kegiatan praktik


keperawatan yang langsung diberikan kepada pasien pada berbagai
tatanan pelayanan kesehatan dengan menggunakan metodologi proses
keperawatan, (pengkajian, analisa data, diagnosa keperawatan,
merencanakan tindakan keperawatan, melaksanakan tindakan
keperawatan, melaksanakan tindakan dan evauasi keperawatan) dalam
lingkup dan wewenang serta tanggung jawab keperawatan.
Diare adalah : defekasi encer lebih dari 3X sehari dengan atau tanpa
darah dan lender dalam tinja.(Referensi.)

35. 4. Prosedur : 1. Perawat/Bidan memanggil pasien


2. Perawat/Bidan menyapa pasien
3. Perawat/Bidan melaksanakan anamnesis untuk mengetahui
keluhan pasien meliputi :
1. Bab cair sejak kapan
2. Frekwensi berapa kali dalam sehari
3. Konsistensi faeces
4. Adakah darah dan / lender
5. Apakah disertai mutah
6. Panas atau tidak
7. Bagaimana dengan nafsu makan
8. Apakah merasa haus berlebihan
9. Makanan yang dikonsumsi.
10. Apakah perut mulas
4. Perawat/Bidan melaksanakan pengukuran vital sign.
5. Perawat/Bidan melakukan pemeriksaan turgor, mengamati
apakah mata tampak cowong, mucosa kering, ubun-ubun
cekung, mendengarkan peristaltic usus.
6. Perawat/Bidan menimbang berat badan pasien
7. Perawat/Bidan mengukur tinggi badan pasien
8. Perawat/Bidan menghitung IMT pasien
9. Perawat/Bidan mempersilahkan pasien ke meja periksa dokter
10. Dokter melakukan pemeriksaan fisik
11. Dokter menuliskan Diagnosa pasien ke dalam CM
12. Dokter memberikan terapi yang dituliskan dalam CM dan resep
13. Perawat/Bidan mempersilahkan pasien kembali ke meja perawat
14. Perawat/Bidan menuliskan diagnosa keperawatan di lembar
asuhan keperawatan :
a. Resiko cairan kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan pengeluaran berlebihan ditandai dengan Bab
terus menerus.
b. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan intake sulit ditandai dengan mual, mutah,
malaise.
c. Perawat/Bidan menuliskan rencana tindakan
keparawatan :
15. Dx I : anjurkan pasien banyak minum,
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian Zinc dan
oralit serta cairan infus.(apabila terjadi dehidrasi)
DX II : anjurkan makan sedikit tapi sering.
anjurkan minum hangat.
16. Perawat/Bidan melaksanakan implementasi dari rencana
tindakan keperawatan DX I:
17. Menganjurkan pasien banyak minum
18. Berkolaborasi dengan dokter utk pemberian zinc & oralit,
cairan infus.
19. Perawat/Bidan melaksanakan implementasi dari rencana
tindakan keperawtan DX II :
- Menganjurkan pasien makan sedikit tapi sering
- Menganjurkan pasien agar minum hangat
20. Perawat/Bidan melakukan evaluasi : setelah dilakukan tindakan
keperawatan pasien tidak mengalami dehidrasi ditandai dengan
turgor kulit membaik.
21. Perawat/Bidan melaksanakan pencatatan
22. Perawat/Bidan mempersilahkan pasien untuk menyerahkan
resep ke ruang pelayanan obat
23. selesai

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN


DENGAN GASTRITIS

SOP No.Dokumen :

No. Revisi :

Tgl.terbit :

Halaman :

UPTD
PUSKESMAS
JARAI SANIKUM,SKM.,M.Kes
NIP:197403071997031003

24. 1. Tujuan : Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien dengan gastritis secara
komprehensif

25. 2. Ruang lingkup : Pasien di BP Umum, Klinik Gizi.

26. 3. Definisi : Asuhan Keperawatan adalah suatu rangkaian kegiatan praktik


keperawatan yang langsung diberikan kepada pasien pada berbagai
tatanan pelayanan kesehatan dengan menggunakan metodologi proses
keperawatan, (pengkajian, analisa data, diagnosa keperawatan,
merencanakan tindakan keperawatan, melaksanakan tindakan
keperawatan, melaksanakan tindakan dan evauasi keperawatan) dalam
lingkup dan wewenang serta tanggung jawab keperawatan
Gastritis adalah Penyakit gangguan fungsi tubuh yang ditandai dengan
gejala nyeri pada epigastrium,mual dan kadang disertai muntah sebagai
akibat dari peningkatan asam lambung.
Asuhan Keparawatan pada Pasien dengan Gastritis adalah suatu
rangkaian kegiatan praktik keparawatan yang langsung diberikan pada
pasien dengan gastritis pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan
dengan menggunakan metodologi proses keperawatan, (pengkajian,
analisa data, diagnosa keperawatan, merencanakan tindakan
keperawatan, melaksanakan tindakan keperawatan, melaksanakan
tindakan dan evauasi keperawatan) dalam lingkup dan wewenang serta
tanggung jawab keperawatan.

27. 4. Prosedur : i. Perawat/Bidan memanggil pasien


ii. Perawat/Bidan menyapa pasien
iii. Perawat/Bidan melaksanakan anamnesis untuk
mengetahui keluhan pasien meliputi :
a. Menanyakan ada tidaknya Nyeri pada ulu hati
b. Menayakan ada tidaknya Mual / muntah
c. Menanyakan sudah berapa hari keluhan berlangsung
d. Menanyakan frekuensi makan perhari
e. Menayakan jenis makanan yang di konsumsi oleh pasien
sebelum sakit.
d. Perawat/Bidan melaksanakan pengukuran vital sign
e. Perawat/Bidan menimbang berat badan pasien
f. Perawat/Bidan mengukur tinggi badan pasien
g. Perawat/Bidan menghitung IMT pasien
h. Perawat/Bidan mempersilahkan pasien ke meja periksa dokter
i. Dokter melakukan pemeriksaan fisik
j. Dokter menuliskan Diagnosa Gastritis ke dalam CM
k. Dokter memberikan terapi yang dituliskan dalam CM dan
resep
l. Perawat/Bidan mempersilahkan pasien kembali ke meja
perawat
m. Peugas menuliskan diagnosa keperawatan Pasien dengan
Gastritis di lembar asuhan keperawatan berupa;

a. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan nyeri epigastrium


b. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi tubuh
n. Perawat/Bidan menuliskan rencana tindakan keparawatan
Pasien dengan Gastritis yang berupa penyuluhan tentang
pengaturan pola makan dan makanan yang harus dihindari.
o. Perawat/Bidan melaksanakan implementasi dari rencana
tindakan keperawatan Pasien Gastritis dengan memberikan
penyuluhan tentang Gastritis.yang meliputi Pengertian pola
makan dan makanan yang harus dihindari.
p. Perawat/Bidan melakukan evaluasi dari penyuluhan yang
sudah diberikan.
q. Perawat/Bidan melaksanakan pencatatan
r. Perawat/Bidan mempersilahkan pasien untuk menyerahkan
resep ke ruang pelayanan obat.

5. 5. Diagram Alir :
ibu hamil dengan keluhan mual
muntah berlebih

klasifikasi Ringan/
berat

RINGAN :
BERAT:
-Konseling tentang
-Konseling dan
asupan makanan,
mengikutsertakan
makan sedikit- sedikit
suami/ keluarga
tapi sering dan istirahat
- Memberi Motivasi
cukup
dan dukungan
- Beri Motivasi dan
mental tentang
dukungan mental
kehamilan
tentang kehamilan
- memberi pengertian
-mengikutsertakan
perlunya dilakukan
suami/ keluarga dalam
rujukan
konseling

Anjurkan untuk kontrol


Rujukan
1bulan lagi atau bila
ada keluhan

-Memberi Resep, untuk


mengurangi mual
mntah

Pasien Pulang

6. 6. Referensi : Depkes RI, 1996. Ibu sehat bayi sehat . Jakarta. Depkes RI

7. 7. Dokumen : Buku register ibu hamil,KMS ibu hamil / buku KIA


Terkait

8. Distribusi : Ruang Ibu, Posyandu, PKD, Pustu.

9. Rekaman Historis Perubahan

No Yang Dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan

REKAM MEDIS
No.Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tgl.terbit :
Halaman :

UPTD SANIKUM,SKM.,M.Kes
PUSKESMAS NIP:197403071997031003
JARAI

4. 1. Tujuan : Agar dapat mengidentifikasi berbagai kebutuhan dan harapan


pasien dan keluarga pasien mencakup pelayanan medis dan
keperawatan
5. 2. Kebijakan : SK Kepala Puskesmas NO. Tentang rekam medis
6. 3. Definisi : Pengkajian Pasien adalah proses kajian kepada pasien yang
meliputi anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penujang
serta kajian sosial untuk megidenfikasi berbagai kebutuhan dan
harapan pasien beserta keluarga
4. Prosedur : s. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut,
t. Petugas mencocokkan identitas pasien dengan
Rekam Medis,
u. Jika ada ketidaksesuaian data petugas
mengkonfirmasikan dengan sub unit pendaftaran,
v. Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah dan
mengukur berat badan dan dicatat dalam buku
Rekam Medis,
w. Petugas melakukan anamnesa dan pemeriksaan
fisik,
x. Bila memerlukan pemeriksaan penunjang pasien
dikirim ke penunjang diagnostik,
y. Petugas mencatat hasil kajian dicatat dalam catatan
medik,
z. Petugas mengumpulkan data Pengkajian dan
penunjang,
aa. Petugas membuat rencana asuhan keperawatan,
bb. Petugas melaksanaan asuhan keperawatan
36. 5. Diagram Alir :

ALUR PENGKAJIAN AWAL KLINIS


Mencatat hasil kajian
Memanggil pasien ke dalam catatan rekam
sesuai dengan nomor medik
urut

Mengumpulkan data
Pencocokan identitas pengkajian dan
pasien dengan Rekam penunjang
Medis pasien

Membuat rencana
pemeriksaan TTV dan asuhan keperawatan
dicatat pada Rekam
medis pasien
Melakukan asuhan
Melakukan anamnesa keperawatan
dan pemeriksaan fisik

Bila diperlukan
pemeriksaan penunjang
pasien dikirim ke
penunjang diagnostik

37. 6. Referensi : Buku Pedoman Kerja Puskesmas jilid IV Tahun 1990


38. 7. Dokumen : a. Rekam Medis
Terkait b. Register Pendaftaran
39. 8. Distribusi : a. Unit Pendaftaran dan Rekam medis
b. BP Umum, Rawat Inap, IGD

9. Rekaman Historis Perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan
REKAM MEDIS
No.Dokumen :
DAFTAR No. Revisi :
TILIK Tgl.terbit :
Halaman :

UPTD
PUSKESMAS SANIKUM,SKM.,M.Kes
JARAI NIP:197403071997031003

Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :

No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB


1 Apakah petugas memanggil pasien sesuai nomor urut.

2 Apakah petugas mencocokkan identitas pasien dengan


Rekam Medis.
3 Jika ada ketidaksesuaian data petugas mengkonfirmasikan
dengan sub unit pendaftaran, apakah petugas melakukan
pemeriksaan tekanan darah dan mengukur berat badan dan
dicatat dalam buku Rekam Medis.
4 Apakah petugas melakukan anamnesa dan pemeriksaan
fisik
5 Bila memerlukan pemeriksaan penunjang, apakah pasien
dikirim ke penunjang diagnostik
6 Apakah petugas mencatat hasil kajian dicatat dalam catatan
medik
7 Apakah petugas mengumpulkan data Pengkajian dan
penunjang guna membuat rencana dan pelaksanaan asuhan
Jumlah
Compliance rate (CR) : ..%
..,..
Pelaksana / auditor

.
NIP: .........................
SOP KAJIAN AWAL YANG MEMUAT
INFORMASI YANG HARUS
DIPEROLEH SELAMA PROSES
PENGKAJIAN
No.Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tgl.terbit :
Halaman :

UPTD SANIKUM,SKM.,M.Kes
PUSKESMAS NIP:197403071997031003
JARAI
1.Tujuan Untuk menjamin kesinambungan pelayanan terhadap pasien dan mampu
mengetahui riwayat penyakit pasien dengan mudah
2.Kebijakan SK Kepala Puskesmas NO. Tentang
3.Definisi Kajian awal yang memuat informasi yang harus diperoleh selama proses
pengkajian adalah suatu proses untuk mendapatkan informasi mengenai
masalah kesehatan yang dialami pasien.
4.Prosedur 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut
2. Petugas mempersilahkan pasien untuk duduk
3. Petugas menanyakan ulang identitas pasien disesuaikan dengan
rekam medis pasien
4. Petugas menanyakan keluhan yg dirasakan pasien saat ini
5. Petugas menanyakan berapa lama keluhan dirasakan
6. Petugas menanyakan mengenai riwayat penyakit sebelumnya
7. Petugas menanyakan riwayat makanan dan aktifitas yang sebelum
nya dilakukan
8. Petugas menanyakan adakah riwayat keluarga yang mempunyai
riwayat penyakit yang sama dengan pasien dalam satu rumah
9. Petugas melakukan vital sign pada pasien
10. Petugas menanyakan mengenai riwayat alergi obat
11. Petugas mencatat hasil anamnesa dan pemeriksaan vital sign ke
rekam medis
12. Petugas menyerahkan rekam medis ke dokter pemeriksa
13. Dokter pemeriksa menanyakan identitas pasien sesuaikan dengn
rekam medis
14. Dokter menanyakan ulang dari anamnesa yg tertulis d rekam
medis
15. Dokter pemeriksa melakukan pemeriksaan fisik
16. Dokter mencatat hasil pemeriksaan fisik di rekam medis
5. Diagram Alir
Memanggil pasien sesuai
dengan nomor urut

Pencocokan identitas pasien


dengan Rekam Medis pasien

Menanyakan keluhan dan berapa lama


dirasakan,riwayat penyakit
sebelumnya,riw.alergi obat

menanyakan riwayat makanan dan aktifitas


yang sebelum nya dilakukan

menyerahkan rekam medis ke dokter pemeriksa

pemeriksaan TTV dan dicatat pada Rekam


medis pasien

6. Referensi Buku Pedoman Kerja Puskesmas jilid IV Tahun 1990


7. Dokumen Rekam medis
Terkait

8. Distribusi poli umum,poli gigi,poli kia,IGD,kamar obat,laboratorium

9. Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan
SOP KAJIAN AWAL YANG MEMUAT
INFORMASI YANG HARUS
DIPEROLEH SELAMA PROSES
PENGKAJIAN
No.Dokumen :
DAFTAR No. Revisi :
TILIK Tgl.terbit :
Halaman :
UPTD PUSKESMAS
UPTD JARAI
PUSKESMAS
JARAI

Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :

No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB


1 Apakah, Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut

2 Apakah Petugas mempersilahkan pasien untuk duduk

3 Apakah Petugas menanyakan ulang identitas pasien


disesuaikan dengan rekam medis pasien

4 Apakah Petugas menanyakan keluhan yg dirasakan pasien


saat ini

5 Apakah Petugas menanyakan berapa lama keluhan dirasakan

6 Apakah Petugas menanyakan mengenai riwayat penyakit


sebelumnya

7 Apakah Petugas menanyakan riwayat makanan dan aktifitas


yang sebelum nya dilakukan
8 Apakah Petugas menanyakan adakah riwayat keluarga yang
mempunyai riwayat penyakit yang sama dengan pasien
dalam satu rumah

9 Apakah Petugas melakukan vital sign pada pasien


,
10 Apakah Petugas menanyakan mengenai riwayat alergi obat

11 Apakah Petugas mencatat hasil anamnesa dan pemeriksaan


vital sign ke rekam medis

12 Apakah Petugas menyerahkan rekam medis ke dokter


pemeriksa

13 Apakah Dokter pemeriksa menanyakan identitas pasien


sesuaikan dengn rekam medis
,
14 Apakah Dokter menanyakan ulang dari anamnesa yg tertulis
d rekam medis
.
15 Apakah Dokter pemeriksa melakukan pemeriksaan fisik

16 Apakah Dokter mencatat hasil pemeriksaan fisik di rekam


medis
Jumlah
Compliance rate (CR) : %
..,
Pelaksana / Auditor

.............
SOP TRIASE
No.Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tgl.terbit :
Halaman :

UPTD
PUSKESMAS SANIKUM,SKM.,M.Kes
JARAI NIP:197403071997031003

1.Tujuan Sebagai acuan menentukan prioritas tindakan penanganan pasien sesuai


dengan tingkat kegawatan pasien
2.Kebijakan SK Kepala Puskesmas NO. Tentang
3.Definisi 1. Triase adalah memilah milah korban sesuai dengan tingkat
kegawatannya untuk menentukan prioritas tindakan.
2. Gawat darurat adalah Suatu keadaan yang terjadinya mendadak
mengakibatkan seseorang atau banyak orang memerlukan penanganan /
pertolongan segera dalam arti pertolongan secara cermat, tepat dan cepat.
Apabila tidak mendapatkan pertolongan semacam itu maka korban akan
mati atau cacat / kehilangan anggota tubuhnya seumur hidup.
3. Keadaan darurat adalah keadaan yang terjadinya mendadak, sewaktu-
waktu / kapan saja, terjadi dimana saja, dan dapat menyangkut siapa saja
sebagai akibat dari suatu kecelakaan, suatu proses medik atau perjalanan
suatu penyakit.
4.Prosedur 1. Penderita datang diterima petugas / paramedis UGD,
2. in form concern (penandatangan persetujuan tindakan) oleh keluarga
pasien.
3. Diruang triase dilakukan anamneses,
4. Penderitadiperiksa dengan singkat,
5. Penderita diperiksa dengan cepat(selintas) untuk menentukan derajat
kegawatannya. Oleh dokter/paramedis yang terlatih,
6. Penderita dibedakan menurut kegawatannya dengan memberi kode
warna :
a. hijau adalah warna untuk penderita tidak gawat dan tidak
darurat. Misalnya : Penderita Common Cold, gastritis, abses
b. Kuning adalah warna untuk penderita yang darurat tidak gawat
dan gawat tidak darurat, Misalnya : luka sayat dangkal
c. Merah adalah warna untuk penderita gawat darurat (pasien
dengan kondisi mengancam). Misalnya : Fraktur terbuka,
trauma kepala, Penderita stroke trombosis, luka bakar,
Appendic acuta , CVA, AMI, asma bronchial dll
d. Hitam adalah warna untuk penderita yang telah meninggal dunia
7. Penderita mendapatkan prioritas pelayanan dengan urutan warna :
merah, kuning, hijau, hitam
8. Pada waktu jam kerja penderita dengan warna kuning dikirim ke
BP / rawat jalan Unit terkait Poliklinik, Ruang perawatan,
9. Petugas mendokumentasikan identitas pasien,hasil
pemeriksaan,tindakan yang telah dilakukan,evaluasi tindakan,
10. Petugas merencanaan tindakan selanjutnya,

9. Diagram Alir
Penderita datang diterima In form consern
petugas UGD

Penderita dipriksa
Diruang dilakukan
dgn singkat
anamneses

Membedakan
Menentukan derajat
kegawatan dgn memberi
kegawatannya olehpetugas
kode PIII PII -
Pada jam kerja penderita PI
PIII dikirim keBP/poli Penderita mendapatkan
prioritas dari PI-PII-PIII

Petugas
Petugas mendekumentasikan
merencanakan
dan evaluasi tindakan
tindakan selanjutnya

5.Referensi Buku panduan triase gawat darurat PPGD

6.Dokumen -
Terkait

7. 7.Distribusi Poli klinik Rawat Jalan


Rawat Inap
SOP TRIASE
No.Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tgl.terbit :
Halaman :

UPTD
PUSKESMAS SANIKUM,SKM.,M.Kes
JARAI NIP:197403071997031003

Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :
No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB
1 Apakah Penderita datang diterima petugas / paramedis UGD
2 Apakah in form concern (penandatangan persetujuan
tindakan) oleh keluarga pasien

3 Apakah Diruang triase dilakukan anamneses

4 Apakah Penderita diperiksa dengan singkat


5 Apakah Penderita diperiksa dengan cepat(selintas) untuk
menentukan derajat kegawatannya. Oleh dokter/paramedis
yang terlatih
6. i. Apakah Penderita dibedakan menurut kegawatannya
dengan memberi kode warna :
a. hijau adalah warna untuk penderita tidak gawat dan
tidak darurat. Misalnya : Penderita Common
Cold, gastritis, abses
b. Kuning adalah warna untuk penderita yang darurat
tidak gawat dan gawat tidak darurat, Misalnya :
luka sayat dangkal
c. Merah adalah warna untuk penderita gawat darurat
(pasien dengan kondisi mengancam). Misalnya :
Fraktur terbuka, trauma kepala, Penderita stroke
trombosis, luka bakar, Appendic acuta , CVA,
AMI, asma bronchial dll
d. Hitam adalah warna untuk penderita yang telah
meninggal dunia

7 Apakah Penderita mendapatkan prioritas pelayanan dengan


urutan warna : merah, kuning, hijau, hitam

8 Apakah Pada waktu jam kerja penderita dengan warna kuning


dikirim ke BP / rawat jalan Unit terkait Poliklinik, Ruang
perawatan
9 Apakah Petugas mendokumentasikan identitas pasien,hasil
pemeriksaan,tindakan yang telah dilakukan,evaluasi tindakan
10 Apakah Petugas merencanaan tindakan selanjutnya,
Jumlah
Compliance rate (CR) : ..%
..,..
Pelaksana / auditor

.
NIP: ..........................

SOP PENANGANAN KASUS


SECARA TIM ANTAR PROFESI
(HOME CARE)
No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tgl.terbit
Halaman
:
:

UPTD
PUSKESMAS
JARAI SANIKUM,SKM.,M.Kes
NIP:197403071997031003
8. 1. Definisi Pembentukan tim interprofesi adalah suatu proses dalam pembentukan
tim yang berisi petugas kesehatan yang profesional untuk melakukan
kajian bila diperlukan penanganan secara tim
9. 2. Tujuan Agar mampu melakukan kajian jika diperlukan penanganan secara tim
3.Kebijakan Sebagai pedoman dalam pembentukan tim interprofesi untuk
melakukan kajian jika diperlukan penanganan secara tim
Pembentukan tim interprofesi untuk melakukan kajian jika diperlukan
penanganan secara tim harus mengikuti langkah-langkah yang tertuang
dalam SPO pembentukan tim interprofesi.
4.Prosedur 1. Kepala puskesmas mengidentifikasi kebutuhan
pembentukan tim interprofesi
2. Kepala puskesmas merencanakan pertemuan untuk
membentuk tim interprofesi
3. Kepala puskesmas meminta kepala TU untuk
mengundang masing-masing koordinator program
dalam pertemuan pembentukan tim interprofesi
4. Koordinator menghadiri pertemuan pembentukan tim
interprofesi
5. Kepala puskesmas dan peserta pertemuan menganalisa
kompetensi masing masing petugas klinis
6. Kepala puskesmas dan peserta pertemuan menentukan
susunan tim interprofesi
7. Notulis mendokumentasikan hasil pertemuan
8. Kepala puskesmas meminta kepala tu untuk membuat
undangan untuk anggota tim interprofesi yang sudah
dibentuk
9. Kepala puskesmas dan tim interprofesi menghadir
pertemuan
10. Kepala puskesmas mensosialisasikan mengenai susunan
tim interprofesi
11. Ketua tim memimpin pertemuan untuk membahas tugas
dari tim interprofesi
12. Petugas melakukan kajian jika dibutuhkan secara
penanganan secara team
13. Petugas melakukan inventarisir kasus kasus yang
dibutuhkan penengennan secara tim
14. Petugas melakukan inventarisir petugas professional
yang masuk dalam team
15. Ketua tim membagi tugas masing-masing anggota
16. Tim mendokumentasikan hasil pertemuan
5.Diagram Alir -
6.Referensi PMK no 75 tentang puskesmas
7.Dokumen 1. Susunan tim interprofesi
Terkait 2. Notulen rapat pembentukan tim interprofesi
3. Daftar kompetensi petugas

8.Distribusi Pendaftaran,poli umum,poli gigi,poli kia,IGD,kamar obat,laboratorium

9. Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
SOP PENANGANAN KASUS
SECARA TIM ANTAR PROFESI
(HOME CARE)
No.Dokumen :
No. Revisi :
DAFTAR Tgl.terbit :
TILIK Halaman :

UPTD
PUSKESMAS
JARAI SANIKUM,SKM.,M.Kes
NIP:197403071997031003

Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :
No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB
1 Apakah Kepala puskesmas mengidentifikasi kebutuhan
pembentukan tim interprofesi
2 Apakah Kepala puskesmas merencanakan pertemuan untuk
membentuk tim interprofesi
3 Apakah Kepala puskesmas meminta kepala TU untuk
mengundang masing-masing koordinator program dalam
pertemuan pembentukan tim interprofesi
4 Apakah Koordinator menghadiri pertemuan pembentukan tim
interprofesi
5 Apakah Kepala puskesmas dan peserta pertemuan menganalisa
kompetensi masing masing petugas klinis
6 Apakah Kepala puskesmas dan peserta pertemuan menentukan
susunan tim interprofesi
7 Apakah Notulen mendokumentasikan hasil pertemuan
8 Apakah Kepala puskesmas meminta kepala tu untuk membuat
undangan untuk anggota tim interprofesi yang sudah dibentuk.
9 Apakah Kepala puskesmas dan tim interprofesi menghadir
pertemuan
10 Apakah Kepala puskesmas mensosialisasikan mengenai susunan
tim interprofesi
11 Apakah Ketua tim memimpin pertemuan untuk membahas tugas
dari tim interprofesi
12 Apakah Ketua tim membagi tugas masing-masing anggota

13 Apakah Tim mendokumentasikan hasil pertemuan


Jumlah

Compliance rate (CR) : ..%


..,..
Pelaksana / auditor
.
NIP: ..........................

SOP PENDELEGASIAN
WEWENANG
No.Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tgl.terbit :
Halaman :

UPTD
PUSKESMAS SANIKUM,SKM.,M.Kes
JARAI NIP:197403071997031003
1.Definisi Pendelegasian wewenang adalah suatu proses penyerahan kewenangan
tugas kepada petugas yang kompetensinya tidak sesuai dengan
kewenangan tugas pemberi wewenang
2.Tujuan Agar proses pelayanan terhadap pasien tidak terhambat meskipun
petugas yang berwenang tidak bisa melaksanakan tupoksinya dan bisa
dilaksanakan oleh petugas yang diberi wewenang.
2. Kebijakan SK Kepala Puskesmas NO. Tentang
3. Prosedur 4. Dokter mengidentifikasi kebutuhan untuk pendelegasian wewenang
5. Dokter menganalisa kompetensi petugas yang akan diserahi
wewenang
6. Dokter membuat daftar petugas yang bisa diserahi wewenang
7. Dokter merencanakan jenis kompetensi apa saja yang bisa
didelegasikan kepada petugas
8. Dokter membuat surat pernyataan pendelegasian wewenang yang
didalamnya berisi juga mengenai nama petugas dan jenis kompetensi
yang didelegasikan
9. Dokter menandatangani surat pendelegasian wewenang
10. Dokter menyerahkan surat pernyataan pendelegasian wewenang
kepada kepala puskesmas untuk diketahui Kepala Puskesmas,
11. Dokter mensosialisasikan pendelegasian wewenang kepada petugas
yang diserahi wewenang
12. Petugas yang diserahi wewenang menerima tugas yang diberikan
13. Petugas melaksanakan kompetensi sesuai yang didelegasikan
14. Petugas melaporkan via telepon ataupun lesan kepada dokter sebagai
pemberi wewenang
5.Diagram Alir -
6.Referensi Buku Pedoman Kerja Puskesmas jilid IV Tahun 1990
7.Dokumen 1. Surat pernyataan pendelegasian wewenang
Terkait 2. Laporan hasil pendelegasian wewenang
3. Daftar kompetensi petugas puskesmas
8.Distribusi Pendaftaran,poli umum,poli gigi,poli kia,IGD,kamar obat,laboratorium

9. Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan

PENDELEGASIAN WEWENANG
DAFTAR No.Dokumen
No. Revisi :
:

TILIK Tgl.terbit :
Halaman :

UPTD SANIKUM,SKM.,M.Kes
PUSKESMAS NIP:19740307199703100
JARAI 3
Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :

No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB


1 Apakah Dokter mengidentifikasi kebutuhan untuk pendelegasian
wewenang
2 Apakah Dokter menganalisa kompetensi petugas yang akan
diserahi wewenang
3 Apakah Dokter membuat daftar petugas yang bisa diserahi
wewenang
4 Apakah Dokter merencanakan jenis kompetensi apa saja yang
bisa didelegasikan kepada petugas
5 Apakah Dokter membuat surat pernyataan pendelegasian
wewenang yang didalamnya berisi juga mengenai nama petugas
dan jenis kompetensi yang didelegasikan
6 Apakah Dokter menyerahkan surat pernyataan pendelegasian
wewenang kepada kepala puskesmas untuk ditanda tangani
7 Apakah Kepala puskesmas menandatangani surat pendelegasian
wewenang
8 Apakah Dokter mensosialisasikan pendelegasian wewenang
kepada petugas yang diserahi wewenang
9 Apakah petugas yang diserahi wewenang menerima tugas yang
diberikan
10
Apakah petugas melaksanakan kompetensi sesuai yang didelegasi
11 Apakah Petugas melaporkan via telepon ataupun lesan kepada dokter
sebagai pemberi wewenang
Jumlah

Compliance rate (CR) : ..%


..,..
Pelaksana / auditor

.
NIP: ..........................
PEMELIHARAAN PERALATAN
No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tgl.terbit
Halaman
:
:

UPTD
PUSKESMAS SANIKUM,SKM.,M.Kes
JARAI NIP:197403071997031003
15. 1. Definisi : 1. Pemeliharaan alat adalah kegiatan melaksanakan pemeliharaan
peralatan medis dengan cara membersihkan, mensterilkan serta
menyimpannya.
2. Peralatan medis dibagi sesuai dengan jenis bahannya:
- Peralatan dari logam
- Peralatan dari karet
3. Pemeliharaan alat dilakukan oleh petugas setiap selesai melakukan
tindakan
2. Tujuan : 1. Alat selalu dalam keadaan terpelihara
2. Mencegah peralatan cepat rusak
3. Memperpanjang masa pemakaian alat
4. Menyiapkan peralatan alat medik dalam keadaan siap pakai
3. 3. Kebijakan : SK Kepala Puskesmas NO. Tentang
16. 4. Prosedur : 1.Petugas membereskan alat alat medis setelah digunakan,
2.Petugas memisahkan alat alat medis sesuai dengan bahan dan
perlu tidaknya disterilkan,
3.Petugas merendam alat alat medis di dalam klorin 0,5% selama 15
menit,
4.Petugas mencuci alat alat medis yang sudah direndam dalam air
mengalir,
5.Petugas mengeringkan alat alat yang sudah dicuci hingga benar
benar kering,
6.Petugas menyimpan alat alat yang tidak perlu disterilakn pada
tempatnya masing masing
7.Petugas mensterilkan alat alat yang harus disterilkan ke dalam
sterilisator selama 60 menit,
8.Petugas mengambil alat alat yang sudah disterilkan dengan
korentang yang direndam dalam alcohol 70%,
9.Petugas meletakkan alat alat yang sudah disterilkan dalam bak
instrument (set alat),
10.Petugas menyimpan alat dalam lemari yang sudah disiapkan,
11.Petugas mendokumentasikan kegiatan.
17. 5. Diagram :
Alir Membereskan alat alat medis setelah digunakan,

Memisahkan alat alat medis sesuai dengan bahan dan perlu


tidaknya disterilkan,

Merendam alat alat medis di dalam klorin 0,5% selama 15


menit,
Mencuci alat alat medis yang sudah direndam dalam air
mengalir,

Mengeringkan alat alat yang sudah dicuci

Mengambil alat alat yang sudah disterilkan dengan korentang


yang direndam dalam alcohol 70%,

Mensterilkan alat alat yang harus disterilkan ke dalam


sterilisator selama 60 menit

Menyimpan alat alat yang tidak perlu disterilakn pada


tempatnya

Mendokumentasikan kegiatan.

18. 6. Referensi : PMK no.75 tahun 2014


19. 7. Dokumen : -
Terkait
20. 8. Distribusi : BP Umum, KIA/ KB, Poli Gigi, IGD, Rawat Inap

9. Rekaman Historis Perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan


PEMELIHARAAN PERALATAN
No.Dokumen :
No. Revisi :
DAFTAR Tgl.terbit :
TILIK Halaman :

UPTD
PUSKESMAS SANIKUM,SKM.,M.Kes
JARAI NIP:197403071997031003

Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :
No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB
1 Apakah Petugas membereskan alat alat medis setelah
digunakan
2 Apakah Petugas memisahkan alat alat medis sesuai
dengan bahan dan perlu tidaknya disterilkan,
3 Apakah Petugas merendam alat alat medis di dalam
klorin 0,5% selama 15 menit,
4 Apakah Petugas mencuci alat alat medis yang sudah
direndam dalam air mengalir,
5 Apakah Petugas mengeringkan alat alat yang sudah
dicuci hingga benar baenar kering
6 Apakah Petugas menyimpan alat alat yang tidak perlu
disterilakn pada tempatnya masing masing
7 Apakah Petugas mensterilkan alat alat yang harus
disterilkan ke dalam sterilisator selama 60 menit
8 Apakah Petugas mengambil alat alat yang sudah
disterilkan dengan korentang yang direndam dalam alcohol
70%,
9 Apakah Petugas meletakkan alat alat yang sudah
disterilkan dalam bak instrument (set alat),
10 Apakah Petugas mendokumentasikan kegiatan.
11 Apakah Petugas mendokumentasikan kegiatan
Jumlah
Compliance rate (CR) : ..%
..,..
Pelaksana / auditor

.
NIP: ..........................
STERILISASI PERALATAN
No.Dokumen :
No. Revisi :
DAFTAR Tgl.terbit :
Halaman :
TILIK

UPTD
PUSKESMAS SANIKUM,SKM.,M.Kes
JARAI NIP:197403071997031003

Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :
No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB
1 Apakah Petugas mencuci tangan dan menggunakan handscoon
2 Apakah Petugas mengidentifikasi alat yang akan disterilisasi
3 Apakah Petugas membilas alat alat yang akan dsterilkan
dengan air mengalir supaya kotoran yang melekat dapat lepas,
4 Apakah Petugas menyiapkan air klorin 0,5% di dalam baskom,
5 Apakah Petugas merendam alat alat yang telah dibilas
tadi kedalam baskom yang berisi air klorin 0,5% selama
10 15 menit,
6 Apakah Petugas mencuci alat alat yang telah direndam
dengan air klorin 0,5% dengan sabun
7 Apakah Petugas membilas alat alat tersebut dengan air
mengalir
8 Apakah Petugas mengeringkan alat alat dengan handuk
kering
9 Apakah Petugas melepas handscoon dan mencuci tangan
10 Apakah Petugas membuka pintu sterilisator,
11 Apakah Petugas memasukkan alat alat yang telah kering
ke dalam sterilisator
12 Petugas menutup pintu sterilisator
13 Petugas menyambungkan kabel sterilisator ke stop kontak
14 Apakah Petugas mengatur suhu dengan memutar knop
suhu sehingga tanda penunjuk suhu berada pada angka
170 yang berarti bahwa suhu sterilisasi adalah 170C
15 Apakah Petugas memutar knop waktu yang ada dsterilisator
hingga penunjuk waktu berada di angka 60. Ini menandakan
kalau sterilisator akan bekerja selama 60 menit
16 Petugas menyalakan sterisator dengan memencet tombol 0-1
sehingga lampu hijau akan menyala
17 Apakah Petugas menunggu hingga 60 menit (sampai
penunjuk waktu berada di angka 0),
18 Apakah Petugas mematikan sterilisator dengan memencet
tombol 0-1
19 Apakah Petugas menunggu sekitar 10 menit supaya panas di
dalam sterilisator menurun
20 Apakah Petugas membuka pintu sterilisator
21 Apakah Petugas mengambil alat alat yang ada di
dalam sterilisator dengan korentang yang telah
direndam dalam alcohol 70%,
22 Apakah Petugas meletakkan alat alat yang telah steril di
dalam bak instrument yang telah steril
23 Apakah Petugas menutup pintu sterilisator

24 Apakah Petugas menyimpan bak instrument steril yang berisi


alat
25 Apakah Petugas mendokumentasikan kegiatan
Jumlah
Compliance rate (CR) : ..%
..,..
Pelaksana / auditor

.
NIP: ..........................
SOP PENYUSUNAN RENCANA
LAYANAN TERPADU JIKA
DIPERLUKAN PENANGANAN
SECARA TEAM
No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tgl.terbit :
Halaman :

UPTD
PUSKESMAS SANIKUM,SKM.,M.Kes
JARAI NIP:197403071997031003

1.Definisi Penyusunan rencana layanan terpadu jika diperlukan penanganan secara


team adalah suatu proses dalam membuat rencana tindakan pelayanan
pasien dengan melibatkan berbagai unit terkait untuk mencapai hasil
maksimal sesuai dengan masalah kesehatan yang dihadapi pasien.
2.Tujuan Agar petugas mampu memberikan pelayanan yang tepat dan
berkesinambungan sesuai dengan masalah kesehatan yang dihadapi pasien
3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas NO. Tentang
4.Prosedur 1.Ka TU menerima surat dari Dinas Kesehatan tentang kebijakan
penyusunan rencana layanan terpadu,
2.Ka TU menyampaikan surat tersebut kepada Kepala Puskesmas,
3.Kepala Puskesmas membaca surat tersebut,
4.Kepala Puskesmas menyerahkan kembali surat tersebut kepada Ka TU,
5.Ka TU membuat disposisi,
6.Kepala Puskesmas menyampaikan isi surat tersebut kepada seluruh tim
kesehatan yang ada di Puskesmas sesuai yang dimaksud dalam surat
tersebut,
7.Kepala Puskesmas memberikan tugas pada masing masing petugas
bidang pelayanan untuk menyusun rencana pelayanan terpadu secara team,
8.Kepala Puskesmas melakukan penilaian terhadap rencana layanan terpadu
yang telah dibuat oleh masing masing petugas pelayanan klinis, apakah
sesuai antara rencana layanan dengan kebijakan dan prosedur,
9.Kepala Puskesmas bersama petugas layanan klinis melakukan tindak
lanjut bila terjadi ketidaksesuaian antara rencana layanan dengan kebijakan
dan prosedur,
10.Kepala Puskesmas mengevaluasi pelaksanaan dan hasil tindak lanjut
sesuai rencana.
5.Diagram Alir -
6.Referensi Buku pedoman kerja Puskesmas tahun 1990, PMK no 75 tentang
puskesmas
7.Dokumen Kebijakan Kepala Puskesmas tentang penyusunan rencana layanan terpadu
Terkait jika diperlukan penanganan secara team
8.Distribusi Pendaftaran,poli umum,poli gigi,poli kia,IGD,kamar obat,laboratorium
9. Rekaman historis perubahan
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan

SOP PENYUSUNAN RENCANA


LAYANAN TERPADU JIKA
DIPERLUKAN PENANGANAN
SECARA TEAM
No.Dokumen :
No. Revisi :
DAFTAR Tgl.terbit :
TILIK Halaman :

UPTD
PUSKESMAS SANIKUM,SKM.,M.Kes
JARAI NIP:197403071997031003

Unit :

Nama Petugas :

Tanggal Pelaksanaan :

No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB


1 Apakah Ka TU menerima surat dari Dinas Kesehatan tentang
kebijakan penyusunan rencana layanan terpadu

2 Apakah Ka TU menyampaikan surat tersebut kepada Kepala


Puskesmas

3 Apakah Kepala Puskesmas membaca surat tersebut

4 Apakah Kepala Puskesmas menyerahkan kembali surat tersebut


kepada Ka TU,

5 Apakah Ka TU membuat disposisi

6 Apakah Kepala Puskesmas menyampaikan isi surat tersebut


kepada seluruh tim kesehatan yang ada di Puskesmas sesuai
yang dimaksud dalam surat tersebut,
7 Apakah Kepala Puskesmas memberikan tugas pada masing masing
petugas bidang pelayanan untuk menyusun rencana pelayanan
terpadu secara team

8 Apakah Kepala Puskesmas melakukan penilaian terhadap rencana


layanan terpadu yang telah dibuat oleh masing masing petugas
pelayanan klinis, apakah sesuai antara rencana layanan dengan
kebijakan dan prosedur,

9 Apakah Kepala Puskesmas bersama petugas layanan klinis


melakukan tindak lanjut bila terjadi ketidaksesuaian antara
rencana layanan dengan kebijakan dan prosedur,
10 Apakah Kepala Puskesmas mengevaluasi pelaksanaan dan hasil
tindak lanjut sesuai rencana

Compliance rate (CR) : %


..,

Pelaksana / Auditor

.............

SOP PENYUSUNAN
RENCANA LAYANAN MEDIS
No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tgl.terbit :
Halaman :

UPTD
PUSKESMAS SANIKUM,SKM.,M.Kes
JARAI NIP:197403071997031003

1. Tujuan Agar pelayanan medis khususnya pengobatan dan terapi yang akan
dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan pasien sesuai
dengan kebutuhan pasien yang bersangkutan

2. Kebijakan SK Kepala Puskesmas NO. Tentang

3. Definisi Penyusunan rencana layanan medis adalah kegiatan menyusun


terapi atau pengobatan yang akan dilakukan untuk pasien sesuai
dengan masalah kesehatan yang dihadapi pasien agar pasien
menjapatkan pengobatan yang tepat dan maksimal.
4. Prosedur 1. Petugas menerima rekam medis pasien dari petugas pendaftaran,
2. Petugas memanggil pasien masuk ke ruang periksa,
3. Petugas melakukan anamnesa,
4. Petugas melakukanpemeriksaan fisik,
5. Petugas merumuskan diagnose pasien,
6. Petugas menyusun rencana asuhan pasien sesuai dengan masalah
kesehatan pasien,
7. Petugas berkolaborasi dengan tim kesehatan lain bila pasien
membutuhkan penanganan tim kesehatan lain,
8. Petugas melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana layanan
yang telah disusun,
9. Petugas mengevaluasi segera (formatif) untuk tindakan yang sudah
dilakukan,
10. Petugas menyusun rencana tindak lanjut bila masalah kesehatan
pasien belum teratasi,
11. Petugas mendokumentasikan kegiatan.

5. Diagram Alir -

6. Referensi Buku pedoman kerja Puskesmas tahun 1990

7. Dokumen Rekam medis


Terkait
8. Distribusi BP Umum, Poli Gigi, IGD

9.Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan

SOP PENYUSUNAN RENCANA


LAYANAN MEDIS
No.Dokumen :
DAFTAR No. Revisi :
Tgl.terbit :
TILIK Halaman :

UPTD
PUSKESMAS SANIKUM,SKM.,M.Kes
JARAI NIP:197403071997031003

Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :
No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB
1 Apakah Petugas menerima rekam medis pasien dari petugas
pendaftara
2 Apakah Petugas memanggil pasien masuk ke ruang periksa

3 Apakah Petugas melakukan anamnesa)

4 Apakah Petugas melakukanpemeriksaan fisik,


5 Apakah Petugas merumuskan diagnose pasien
6 Apakah Petugas menyusun rencana asuhan pasien sesuai
dengan masalah kesehatan pasien
7 Petugas berkolaborasi dengan tim kesehatan lain bila pasien
membutuhkan penanganan tim kesehatan lain
8 Apakah Petugas mencatat nomor Kartu Jamkesmas dan
identitas pasien yang terdaftar sebagai anggota pada lembar
khusus Jamkesmas,
9 Apakah Petugas mengevaluasi segera (formatif) untuk
tindakan yang sudah dilakukan
10 Apakah Petugas menyusun rencana tindak lanjut bila
masalah kesehatan pasien belum teratasi
11 Apakah Petugas mendokumentasikan kegiatan
Compliance rate (CR) : %
..,
Pelaksana / Auditor

.............
PEMELIHARAAN SARANA
No.Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tgl.terbit :
Halaman :

SANIKUM,SKM.,M.Kes
UPTD NIP:197403071997031003
PUSKESMAS
JARAI
1. Tujuan 1. Agar sarana (gedung) tetap terpelihara dan tidak cepat rusak
2. Untuk menjamin keamanan pasien, petugas dan fasilitas yang
ada di dalam Puskesmas

2.Kebijakan SK Kepala Puskesmas NO. Tentang

3.Definisi Pemeliharaan sarana adalah kegiatan menjaga dan membersihkan


gedung agar aman digunakan untuk pemberian pelayanan klinis
kepada pasien.
4.Prosedur a. Petugas pemelihara sarana membuat perencanaan pemeliharaan
gedung,
b. Petugas menyampaikan rencana pemeliharaan gedung yang telah
disusun kepada Kepala Puskesmas,
c. Kepala Puskesmas menyetujui perencanaan yang telah disusun,
d. Petugas pemelihara sarana mensosialisasikan pemeliharaan gedung
kepada semua karyawan Pukesmas,
e. Semua karyawan Puskesmas melaksanakan pemeliharaan gedung
sesuai dengan rencana pemeliharaan,
f. Petugas pemelihara sarana gedung melakukan pemantauan
keamanan gedung setiap 6 bulan sekali,
g. Karyawan Puskesmas melaporkan kepada petugas pemelihara
sarana jika ada kerusakan gedung,
h. Petugas pemelihara sarana mencatat laporan kerusakan gedung
yang disampaikan oleh tiap karyawan,
i. Petugas pemelihara sarana melaporkan kepada Kepala Puskesmas
tentang kerusakan gedung yang terjadi,
j. Kepala Puskesmas menindak lanjuti laporan dari petugas
pemeliharaan sarana,
k. Kepala Puskesmas dan petugas pemelihara sarana mendiskusikan
penanganan terhadap kerusakan yang terjadi.

5.Diagram Alir
pemelihara sarana membuat
perencanaan pemeliharaan gedung

menyampaikan rencana pemeliharaan gedung


yang telah disusun kepada Kepala Puskesmas
Puskesmas menyetujui perencanaan yang telah
disusun

pemelihara sarana gedung melakukan


pemantauan keamanan gedung setiap 6 bulan
sekali

Melaporkan jika ada kerusakan gedung

Puskesmas menindak lanjuti laporan dari


petugas pemeliharaan sarana

Puskesmas dan petugas pemelihara sarana


mendiskusikan penanganan terhadap kerusakan
yang terjadi

6.Referensi PMK No 75 tentang pusksmas

7.Dokumen Rekam medis


Terkait

8.Distribusi BP Umum, Poli Gigi, IGD

9.Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan
PEMELIHARAAN SARANA
No.Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tgl.terbit :
Halaman :

UPTD SANIKUM,SKM.,M.Kes
PUSKESMAS NIP:197403071997031003
JARAI

Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :
No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB
1 Apakah Petugas pemelihara sarana membuat perencanaan
pemeliharaan gedung
2 Apakah Petugas menyampaikan rencana pemeliharaan gedung
yang telah disusun kepada Kepala Puskesmas
3 Kepala Puskesmas menyetujui perencanaan yang telah
disusun,
4 Apakah Petugas pemelihara sarana mensosialisasikan
pemeliharaan gedung kepada semua karyawan Pukesmas,
5 Apakah Semua karyawan Puskesmas melaksanakan
pemeliharaan gedung sesuai dengan rencana
pemeliharaan,
6 Apakah Petugas pemelihara sarana gedung melakukan
pemantauan keamanan gedung setiap 6 bulan sekali
7 Apakah Karyawan Puskesmas melaporkan kepada petugas
pemelihara sarana jika ada kerusakan gedung,

8 Apakah Petugas pemelihara sarana mencatat laporan kerusakan


gedung yang disampaikan oleh tiap karyawan,

9 Apakah Petugas pemelihara sarana melaporkan kepada Kepala


Puskesmas tentang kerusakan gedung yang terjadi
10 Apakah Kepala Puskesmas menindaklanjuti laporan dari
petugas pemeliharaan sarana,

11 Apakah Kepala Puskesmas dan petugas pemelihara sarana


mendiskusikan penanganan terhadap kerusakan yang terjadi.
Jumlah
Compliance rate (CR) : ..%

..,..
Pelaksana / auditor
.
NIP: ....................

LAYANAN TERPADU
No.Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tgl.terbit :
Halaman :

UPTD
PUSKESMAS
JARAI SANIKUM,SKM.,M.Kes
NIP:197403071997031003

4. 1. Tujuan : Agar layanan yang dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan


pasien dilaksanakan secara paripurna untuk mencapai hasil yang
diinginkan oleh tenaga kesehatan dan pasien/keluarga pasien
5. 2. Kebijakan : SK Kepala Puskesmas NO. Tentang
6. 3. Definisi : Layanan terpadu adalah layanan kesehatan yang dilakukan untuk
mengatasi masalah kesehatan pasien dengan melibatkan tim
kesehatan secara komprehensif sehingga tercapai hasil yang
diharapkan
7. 4. Prosedur : 8. Petugas menerima catatan medis pasien dari petugas
pendaftaran,
9. Petugas memanggil pasien masuk ke ruang periksa,
10. Petugas melakukan anamnesa kepada pasien,
11. Petugas melakukan pemeriksaan fisik kepada pasien (psikis bila
perlu),
12. Petugas mengidentifikasi jenis penyakit atau masalah kesehatan
yang dihadapi pasien,
13. Petugas mengidentifikasi jenis penyakit atau masalah kesehatan
pada pasien yang perlu ditangani team kesehatan lain,
14. Petugas memberikan informasi mengenai tindakan/ pengobatan
yang akan dilakukan beserta resikonya,
15. Petugas mengintegrasikan penanganan pasien pada team
kesehatan lain sesuai dengan masalah kesehatan pasien,
16. Petugas bersama team kesehatan lain yang dimaksud tersebut di
atas merencanakan tindakan dalam penangan masalah kesehatan
pasien dengan mempertimbangkan kemunkinan resiko yang
mungkin terjadi,
17. Petugas mendokumentasikan rencana tindakan dalam rekam
medis pasien,
18. Petugas melakukan tindakan sesuai dengan rencana (baik
tindakan medis maupun pendidikan kesehatan),
19. Petugas melakukan evaluasi formatif terhadap tindakan yang
telah dilakukan,
20. Petugas berpesan kepada pasien untuk dating kembali (control)
bila permasalahan pada pasien belum teratasi.
21. 5. Diagram :
Alir Catatan medis dari
pendaftaran
Panggil pasien

anamnesa

Pemeriksaan fisik,TTV

Mengidentifikasi jenis penyakit

Petugas memberikan
informasi/tindakan/pengobatan/
penyuluhan

Petugas Mengintegrasikan
penangaan dgn tenaga medis lain
sesuai dgn masalah kesehatan
pasien

Planning tindakan/Penyakit resiko

Petugas mendokumentasikan

Petugas melakukan tindakan


sesuai rencana

Evaluasi formatif

Petugas berpesan kepada pasien untuk datang kembali


(control) bila masalah belum teratasi.

22. 6. Referensi : PMK n0 75 tentang puskesmas


23. 7. Dokumen : Rekam medis
Terkait
24. 8. Distribusi : BP Umum, KIA,Poli Gigi, IGD, Rawat Inap

9. Rekaman Historis Perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan


LAYANAN TERPADU
No.Dokumen :
DAFTAR No. Revisi :
TILIK Tgl.terbit :
Halaman :

UPTD
PUSKESMAS SANIKUM,SKM.,M.Kes
JARAI NIP:197403071997031003

Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :
No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB
1 Apakah Petugas menerima catatan medis pasien dari
petugas pendaftaran
2 Apakah Petugas memanggil pasien masuk ke ruang periksa
3 Apakah Petugas melakukan anamnesa kepada pasien

4 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan fisik kepada


pasien (psikis bila perlu),
5 Apakah Petugas mengidentifikasi jenis penyakit atau
masalah kesehatan yang dihadapi pasien
6 Apakah Petugas mengidentifikasi jenis penyakit atau
masalah kesehatan pada pasien yang perlu ditangani team
kesehatan lain
7 Apakah Petugas memberikan informasi mengenai tindakan/
pengobatan yang akan dilakukan beserta resikonya,
8 Apakah Petugas mengintegrasikan penanganan pasien pada
team kesehatan lain sesuai dengan masalah kesehatan
pasien
9 Apakah Petugas bersama team kesehatan lain yang
dimaksud tersebut di atas merencanakan tindakan dalam
penangan masalah kesehatan pasien dengan
mempertimbangkan kemunkinan resiko yang mungkin
terjadi
10 Apakah Petugas mendokumentasikan rencana tindakan
dalam rekam medis pasien
11 Apakah Petugas melakukan tindakan sesuai dengan rencana
(baik tindakan medis maupun pendidikan kesehatan
12 Apakah Petugas melakukan tindakan sesuai dengan rencana
(baik tindakan medis maupun pendidikan kesehatan),

13 Apakah Petugas berpesan kepada pasien untuk dating


kembali (control) bila permasalahan pada pasien belum
teratasi.
Jumlah

Compliance rate (CR) : ..%


..,..
Pelaksana / auditor

.
NIP: ..........................

SOP MELIBATKAN PASIEN


DALAM PENYUSUNAN
RENCANA LAYANAN
No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tgl.terbit :
Halaman :

UPTD
PUSKESMAS SANIKUM,SKM.,M.Kes
JARAI NIP:197403071997031003

1. Definisi : Melibatkan pasien dalam penyusunan rencana layanan adalah kegiatan


mengikutsertakan pasien dalam menentukan tindakan yang akan
dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi pasien
sesuai dengan kebutuhan pasien tersebut
2. Tujuan : Menangani masalah kesehatan pasien dengan tepat tanpa
mengabaikan kebutuhan biologis, psikologis, social, spiritual dan
memperhatikan nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh pasien.
3. 3. Kebijakan : SK Kepala Puskesmas NO. Tentang
25. 4. Prosedur : 1. Petugas pendaftaran menanyakan identitas pasien
2. Petugas pendaftaran menanyakan pelayanan apa yang
dibutuhkan
3. Petugas pendaftaran menginformasikan nama petugas yang
sedang piket
4. Petugas pendaftaran mempersilahkan pasien untuk memilih
petugas kesehatan yang akan memberikan pelayanan
5. Petugas pendaftaran menanyakan kesediaan pasien untuk
diperiksa oleh petugas yang ada,
6. Petugas pendaftaran menyerahkan catatan medis pasien kepada
petugas di unit pelayanan yang dituju
7. Petugas menerima catatan medis pasien dari petugas
pendaftaran,
8. Petugas mempersilahkan pasien untuk masuk ke ruang
pemeriksaan,
9. Petugas melakukan anamnesa,
10. Petugas melakukan pemeriksaan fisik,
11. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang bila diperlukan,
12. Petugas melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk
melakukan pemeriksaan penunjang,
13. Petugas mengidentifikasi masalah kesehatan yang terjadi pada
pasien,
14. Petugas memberikan informasi tentang alternative pengobatan
atau pemecahan masalah kesehatan yang terjadi paad pasien
beserta resiko terhadap tindakan yang akan diambil,
15. Petugas memberikan kesempatan pada pasien untuk memilih
alternative tindakan yang akan dilakukan sesuai dengan
kondisi pasien tanpa mengabaikan factor biopsikososial
spiritual dan nilai nilai budaya pasien,
16. Petugas memastikan bahwa pasien yakin dengan alternative
layanan atau tindakan yang telah dipilih,
17. Petugas bersama pasien merencanakan tindakan yang akan
dilakukan sesuai dengan kebutuhan masing - masing pasien,
18. Petugas mempersilahkan pasien untuk memilih petugas yang
akan melakukan tindakan atau layanan kesehatan sesuai
kebutuhan pasien jika memungkinkan.
19. Petugas mempersilahkan pasien manandatangani inform
consent.
20. 5. Diagram Alir : -
21. 6. Referensi : PMK No 75 tentang puskesmas
22. 7. Dokumen : Rekam medis
Terkait

23. 8. Distribusi : Pendaftaran,poli umum,poli gigi,poli kia,IGD,kamar


obat,laboratorium

9. Rekaman Historis Perubahan

Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan
SOP MELIBATKAN PASIEN
DALAM PENYUSUNAN
RENCANA LAYANAN
DAFTAR No.Dokumen :
No. Revisi :
TILIK Tgl.terbit :
Halaman :

UPTD
PUSKESMAS SANIKUM,SKM.,M.Kes
JARAI NIP:197403071997031003

Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :

No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB


1. Apakah Petugas menerima catatan medis pasien dari
petugas pendaftaran,
2. Apakah Petugas mempersilahkan pasien untuk masuk ke
ruang pemeriksaan,
3. Apakah Petugas melakukan anamnesa,

4. Apakah Petugas melakukan pemeriksaan fisik,


5. Apakah Petugas melakukan pemeriksaan penunjang bila
diperlukan,
6. Apakah Petugas melakukan kolaborasi dengan tim
kesehatan lain untuk melakukan pemeriksaan penunjang,
7. Apakah Petugas mengidentifikasi masalah kesehatan yang
terjadi pada pasien,
8. Apakah Petugas memberikan informasi tentang alternative
pengobatan atau pemecahan masalah kesehatan yang
terjadi paad pasien beserta resiko terhadap tindakan yang
akan diambil,
9. Apakah Petugas memberikan kesempatan pada pasien
untuk memilih alternative tindakan yang akan dilakukan
sesuai dengan kondisi pasien tanpa mengabaikan factor
biopsikososial spiritual dan nilai nilai budaya pasien,
10. Apakah Petugas memastikan bahwa pasien yakin dengan
alternative layanan atau tindakan yang telah dipilih,
11. Apakah Petugas bersama pasien merencanakan tindakan
yang akan dilakukan sesuai dengan kebutuhan masing -
masing pasien,
12. Apakah Petugas mempersilahkan pasien untuk memilih
petugas yang akan melakukan tindakan atau layanan
kesehatan sesuai kebutuhan pasien jika memungkinkan.
Jumlah

Compliance rate (CR) : ..%


..,..
Pelaksana / auditor

.
NIP: ..........................

PEMBERIAN INFORMASI
TENTANG EFEK SAMPING DAN
RESIKO PENGOBATAN
No.Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tgl.terbit :
Halaman :

UPTD
PUSKESMAS SANIKUM,SKM.,M.Kes
JARAI NIP:197403071997031003

1. Definisi Pemberian informasi tentang efek samping dan resiko pengobatan adalah
kegiatan memberikan penjelasan mengenai pengobatan yang akan
dilakukan termasuk didalamnya penjelasan mengenai efek samping dan
resiko dari pengobatan yang akan dilakukan baik pada saat pengobatan
berlangsung atau setelah pengobatan selesai.
2. Tujuan Pasien memahami mengenai efek samping dan resiko dari pengobatan
yang dilakukan sehingga pasien siap menerima kemungkinan resiko
yang akan terjadi saat pengobatan berlangsung atau setelah selesai
pengobatan

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas NO. Tentang

4. Prosedur a. Petugas menerima rekam medis pasien dari petugas pendaftaran,


b. Petugas memanggil pasien masuk ke ruang periksa,
c. Petugas melakukan anamnesa,
d. Petugas melakukanpemeriksaan fisik,
e. Petugas merumuskan diagnose pasien dan rencana asuhan pasien,
f. Petugas memberitahukan pada pasien tentang penyakit dan pengobatan
yang akan dilakukan,
g. Petugas menjelaskan mengenai efek samping dan resiko pengobatan yang
akan dilakukan,
h. Petugas member kesempatan untuk bertanya mengenai pengobatan yang
akan dilakukan,
i. Petugas menyiapkan form informed consent,
j. Petugas menjelaskan isi informed consent,
k. Petugas memberikan kesempatan kepada pasien untuk mengambil
keputusan mengenai persetujuan terhadap pengobatan yang akan
dilakukan,
l. Petugas meminta pasien untuk menandatangani informed consent,
m. Petugas menandatangani informed consent yang telah ditandatangani
pasien,
n. Petugas mendokumentasikan kegiatan.

5. Diagram Alir
menerima rekam medis pasien dari petugas
pendaftaran
Petugas memanggil pasien masuk ke
ruang periksa

Anamnesa,pemeriksaan fisik klien

Petugas merumuskan diagnose pasien dan


rencana asuhan pasien

Petugas memberitahukan pada pasien tentang


penyakit dan pengobatan yang akan dilakukan

Petugas menjelaskan mengenai efek samping dan resiko


pengobatan yang akan dilakukan

form informed ,isi form


Dokumentasi
informed consent consent

6. Referensi Pedoman pelayanan klinis

7. Dokumen Rekam medis


Terkait
8. Distribusi BP Umum, Poli Gigi, IGD

9.Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan
PEMBERIAN INFORMASI
TENTANG EFEK SAMPING DAN
RESIKO PENGOBATAN
No.Dokumen :
DAFTAR No. Revisi :
TILIK Tgl.terbit :
Halaman :

UPTD
PUSKESMAS
JARAI SANIKUM,SKM.,M.Kes
NIP:197403071997031003

Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :

No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB


1 Apakah Petugas menerima rekam medis pasien dari petugas
pendaftaran
2 Apakah Petugas memanggil pasien masuk ke ruang periksa
3 Apakah Petugas melakukan anamnesa

4 Apakah Petugas melakukanpemeriksaan fisik),

5 Apakah Petugas merumuskan diagnose pasien dan rencana asuhan


pasien
6 Apakah Petugas memberitahukan pada pasien tentang penyakit dan
pengobatan yang akan dilakukan
7 Apakah Petugas menjelaskan mengenai efek samping dan resiko
pengobatan yang akan dilakukan,

8 Apakah Petugas member kesempatan untuk bertanya mengenai


pengobatan yang akan dilakukan
9 Apakah Petugas menyiapkan form informed consent
10 Apakah Petugas menjelaskan isi informed consent
11 Apakah Petugas memberikan kesempatan kepada pasien untuk
mengambil keputusan mengenai persetujuan terhadap pengobatan
yang akan dilakukan
12 Apakah Petugas melakukan tindakan sesuai dengan rencana
(baik tindakan medis maupun pendidikan kesehatan),

13 Apakah Petugas meminta pasien untuk menandatangani informed


consent
14 Apakah Petugas mendokumentasikan kegiatan
Jumlah

Compliance rate (CR) : ..%


..,..
Pelaksana / auditor

.
NIP: ..........................

PENDIDIKAN / PENYULUHAN
PASIEN
No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tgl.terbit :
Halaman :

UPTD
PUSKESMAS SANIKUM,SKM.,M.Kes
JARAI NIP:197403071997031003
24. 1. Definisi : Pendidikan atau Penyuluhan pasien adalah : Kegiatan untuk
menyampaikan informasi atau pengetahuan secara luas kepada pasien guna
menanamkan sikap dan perilaku sesuai dengan informasi yang diberikan
25. 2. Tujuan : Merubah dan meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan cara
pandang pasien tentang kesehatan
26. 3. Kebijakan : SK Kepala Puskesmas NO. Tentang
27. 4. Prosedur : 1. Petugas membuat satuan acara penyuluhan,
2. Petugas mempersiapkan sarana dan prasarana,
3. Petugas memberikan salam dan perkenalan,
4. Petugas menyampaikan maksud dan tujuan penyuluhan,
5. Petugas mengidentifikasi tingkat pengetahuan pasien terhadap materi
penyuluhan,
6. Petugas menyampaikan materi penyuluhan sesuai kebutuhan pasien,
7. Petugas memberikan kesempatan kepada pasien untuk menanyakan
materi yang kurang dipahami,
8. Petugas mengadakan evaluasi terhadap materi yang diberikan,
9. Petugas mendokumentasikan hasil kegiatan penyuluhan,
10.Petugas membereskan sarana dan prasarana,
28. 5. Diagram Alir :
Petugas membuat satuan acara
penyuluhan

Menyiapkan sarana prasarana

Petugas member salam dan


perkenalan,menyampaikan maksud dan tujuan

Memberikan materi penyuluhan,

memberikan kesempatan kepada pasien untuk


menanyakan materi yang kurang dipahami
Dokumentasi

29. 6. Referensi : PMK No 75 tentang puskesmas


30. 7. Dokumen : 31. Satuan Acara Penyuluhan
Terkait 32. Dokumentasi kegiatan

33. :
34. 8. Distribusi poli umum,poli gigi,poli kia,IGD,kamar obat,laboratorium, poli gizi

9. Rekaman Historis Perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan


PENDIDIKAN / PENYULUHAN
PASIEN
No.Dokumen :
No. Revisi :
Tgl.terbit :
DAFTAR Halaman :
TILIK

UPTD
PUSKESMAS
JARAI SANIKUM,SKM.,M.Kes
NIP:197403071997031003

Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :

No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB


1 Apakah Petugas membuat satuan acara penyuluhan
2 Apakah Petugas mempersiapkan sarana dan prasarana,
3 Apakah Petugas memberikan salam dan perkenalan

4 Apakah Petugas menyampaikan maksud dan tujuan penyuluhan


5 Apakah Petugas mengidentifikasi tingkat pengetahuan pasien terhadap
materi penyuluhan
6 Apakah Petugas menyampaikan materi penyuluhan sesuai kebutuhan
pasien
7 Apakah Petugas memberikan kesempatan kepada pasien untuk
menanyakan materi yang kurang dipahami
8 Apakah Petugas mengadakan evaluasi terhadap materi yang
diberikan,
9 Apakah Petugas mendokumentasikan hasil kegiatan penyuluhan
10 Apakah Petugas membereskan sarana dan prasarana
Jumlah

Compliance rate (CR) : ..%


..,..
Pelaksana / auditor

.
NIP: ..........................
PROSEDUR RUJUKAN
No. Kode :
Terbitan :
SOP No. Revisi :
Tgl. Mulai Berlaku :
Halaman :

UPTD

PUSKESMAS
JARAI SANIKUM,SKM.,M.Kes
NIP:197403071997031003

35. Definisi Rujukan pasien adalah suatu proses pengiriman pasien ke fasilitas
pelayanan kesehatan yang lebih tinggi untuk mendapatkan penanganan
yang tepat.
36. Tujuan Agar pasien yang tidak bisa ditangani di Puskesmas mendapatkan
penangan dari fasilitas kesehatan yang lebih tinggi
37. Kebijakan SK Kepa Puskesmas No. Tentang
38. Prosedur 1. Petugas menerima rekam medis dari petugas pendaftaran,
2. Petugas memanggil pasien masuk ke ruang periksa,
3. Petugas melakukan anamnesa,
4. Petugas melakukan pemeriksaan fisik,
5. Petugas mengidentifikasi masalah kesehatan yang terjadi pada pasien,
6. Petugas memberikan informasi kepada pasien mengenai kondisi
kesehatan yang dialami pasien,
7. Petugas menjelaskan bahwa masalah kesehatan yang dihadapi pasien
tidak mampu ditangani di Puskesmas,
8. Petugas menjelaskan bahwa pasien harus dirujuk ke fasilitas pelayanan
kesehatan yang lebih tinggi/ mampu mengatasi masalah pasien,
9. Petugas melengkapi inform consent,
10. Petugas menyiapkan dan mengisi surat rujukan,
11. Petugas mendokumentasikan kegiatan.
39. Diagram
Alir Petugas menerima rekam medis
dari petugas pendaftaran
memanggil pasien masuk ke ruang periksa,
Petugas melakukan anamnesa

Melakukan pemeriksaan fisik

mengidentifikasi masalah kesehatan yang


terjadi pada pasien,

Petugas memberikan informasi kepada pasien mengenai


kondisi kesehatan yang dialami pasien

Petugas menjelaskan bahwa masalah kesehatan


yang dihadapi pasien tidak mampu ditangani di
Puskesmas

Rujuk

Petugas melengkapi inform consent,menyiapkan


danmengisi surat rujukan,Dokumentasi.

40. Referensi PMK no 75 tentang puskesmas


41. Dokumen 1. Rekam medis
Terkait 2. Inform Consent
3. Surat Rujukan

42. Distribusi Pendaftaran,BP Umum, KIA, poli gigi, poli gizi

9. Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan
PROSEDUR RUJUKAN
No. Kode :
Terbitan :
DAFTAR No. Revisi :
TILIK Tgl. Mulai Berlaku :
Halaman :

UPTD
PUSKESMAS
JARAI SANIKUM,SKM.,M.Kes
NIP:197403071997031003

Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :

No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB


1 Apakah Petugas menerima rekam medis dari petugas
pendaftaran,
2 Apakah Petugas memanggil pasien masuk ke ruang periksa
3 Apakah Petugas melakukan anamnesa,

4 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan fisik,


5 Apakah Petugas mengidentifikasi masalah kesehatan yang
terjadi pada pasien,
6 Apakah Petugas memberikan informasi kepada pasien
mengenai kondisi kesehatan yang dialami pasien,
7 Apakah Petugas menjelaskan bahwa masalah kesehatan yang
dihadapi pasien tidak mampu ditangani di Puskesmas,
8 Apakah Petugas menjelaskan bahwa pasien harus dirujuk ke
fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih tinggi/ mampu
mengatasi masalah pasien
9 Apakah Petugas melengkapi inform consent
10 Apakah Petugas menyiapkan dan mengisi surat rujukan
11 Apakah Petugas mendokumentasikan kegiatan
Jumlah

Compliance rate (CR) : ..%


..,..
Pelaksana / auditor

.
NIP: ..........................

PERSIAPAN PASIEN RUJUKAN


No.Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tgl.terbit :
Halaman :

UPTD
PUSKESMAS SANIKUM,SKM.,M.Kes
JARAI NIP:197403071997031003
43. 1. Tujuan : Agar pasien dirujuk dalam kondisi stabil dan aman selama
perjalanan menuju fasilitas pelayanan yang lebih tinggi
44. 2. Kebijakan : SK Kepa Puskesmas No. Tentang
45. 3. Definisi : Persiapan pasien rujukan adalah langkah langkah yang harus
dilakukan sebelum pasien dikirim ke fasilitas pelayanan kesehatan
yang lebih tinggi
46. 4. Prosedur : 1. Petugas menjelaskan alasan pasien dirujuk,
2. Petugas menyiapkan lembar inform consent,
3. Petugas menjelaskan isi inform consent kepada pasien dan
keluarga,
4. Petugas meyakinkan pasien dan keluarga bahwa setuju untuk
dirujuk,
5. Petugas meminta pasien atau keluarga untuk menandatangani
inform consent,
6. Petugas menandatangani inform consent yang telah
ditandatangani pasien dan keluarga,
7. Petugas menyiapkan surat rujukan,
8. Petugas melengkapi surat rujukan berupa nomor, identitas
pasien, diagnose, tanda tangan petugas dan stempel Puskesmas,
9. Petugas memastikan pasien dalam kondisi stabil,
10. Petugas memastikan alat - alat kesehatan yang terpasang pada
pasien dalam keadaan baik,
11. Petugas menyiapkan alat kesehatan dan obat obat yang
diperlukan dalam proses rujukan
12. Petugas menyiapkan ambulance,
13. Petugas mengantarkan pasien.
14. 5. Diagram : -
Alir
15. 6. Referensi : PMK NO 75 tentang puskesmas
16. 7. Dokumen : Inform Consent
Terkait Surat rujukan
17. 8. Distribusi : UGD, BP Umum, Poli KIA, Poli Gigi

9. Rekaman Historis Perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan

PERSIAPAN PASIEN RUJUKAN


No.Dokumen :
DAFTAR No. Revisi :
TILIK Tgl.terbit :
Halaman :

UPTD SANIKUM,SKM.,M.Kes
PUSKESMAS NIP:197403071997031003
JARAI

Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :
No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB
1 Apakah Petugas menjelaskan alasan pasien dirujuk,
2 Apakah Petugas menyiapkan lembar inform consent
3 Apakah Petugas menjelaskan isi inform consent kepada
pasien dan keluarga,
4 Apakah Petugas meyakinkan pasien dan keluarga bahwa
setuju untuk dirujuk
5 Apakah Petugas meminta pasien atau keluarga untuk
menandatangani inform consent,
6 Apakah Petugas menandatangani inform consent yang telah
ditandatangani pasien dan keluarga
7 Apakah Petugas menyiapkan surat rujukan
8 Apakah Petugas melengkapi surat rujukan berupa nomor,
identitas pasien, diagnose, tanda tangan petugas dan
stempel Puskesmas,
9 Apakah Petugas memastikan pasien dalam kondisi stabil
10 Apakah Petugas memastikan alat - alat kesehatan yang
terpasang pada pasien dalam keadaan baik,
11 Apakah Petugas menyiapkan alat kesehatan dan obat obat
yang diperlukan dalam proses rujukan
12 Apakah Petugas menyiapkan ambulance
13 Apakah Petugas mengantarkan pasien
Jumlah

Compliance rate (CR) : ..%


..,..
Pelaksana / auditor
.
NIP: ..........................

PROSEDUR RENCANA
ASUHAN
No.Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tgl.terbit :
Halaman :

UPTD
PUSKESMAS SANIKUM,SKM.,M.Kes
JARAI NIP:197403071997031003
18. 1. Tujuan : Agar pelayanan Puskesmas dari pendaftaran sampai pasien pulang berjalan lancer
19. 2. Kebijakan : SK Kepa Puskesmas No. Tentang
20. 3. Definisi : Pelayanan klinis adalah proses pemberian asuhan kepada pasien sesuai
dengan masalah kesehatan yang dihadapi pasien
21. 4. Prosedur : 1. Petugas menerima rekam medis dari petugas pendaftaran,
2. Petugas memanggil masuk pasien ke ruang pemeriksaan,
3. Petugas melakukan anamnesa kepada pasien,
4. Petugas melakukan pemeriksaan fisik,
5. Petugas mengidentifikasi masalah kesehatan yang dihadapi
pasien,
6. Petugas menentukan rencana tindakan yang akan dilakukan
sesuai dengan standar atau evidence base terbaru,
7. Petugas menjelaskan mengenai rencana tindakan yang akan
dilakukan kepada pasien,
8. Petugas memastikan bahwa pasien mengerti tentang penjelasan
yang diberikan petugas,
9. Petugas melengkapi inform consent,
10. Petugas melakukan tindakan kepada pasien sesuai dengan
rencana,
11. Petugas memperhatikan respon klien,
12. Petugas mengevaluasi tindakan yang diberikan,
13. Petugas mendokumentasikan kegiatan.

:
14. 5. Diagram Alir
Catatan medis dari
pendaftaran

Panggil pasien

Anamnesa
Pemeriksaan fisik

Mengidentifikasi masalah
kesehatan yg dihadapi pasien

menentukan rencana tindakan yg dilakukan sesuai


dengan standar atau evidence base terbaru,

Planning tindakan

Petugas melengkapi inform


consent

Melakukan tindakan sesuai dgn


rencana

Merespon klien, dan


mengevaluasi tindakan yg
diberikan.
Dokumentasi

15. 6. Referensi : Pedoman pelayanan klinis


16. 7. Dokumen : 1. Rekam medis
Terkait 2. Inform consent
17. 8. Distribusi : Poli BP Umum, KIA, Gigi, IGD

9. Rekaman Historis Perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan


PROSEDUR RENCANA
ASUHAN
No.Dokumen :
DAFTAR No. Revisi :
TILIK Tgl.terbit :
Halaman :

UPTD
PUSKESMAS
JARAI SANIKUM,SKM.,M.Kes
NIP:197403071997031003

Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :

No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB


1 Apakah Petugas menerima rekam medis dari petugas
pendaftaran
2 Apakah memanggil masuk pasien ke ruang pemeriksaan
3 Apakah Petugas melakukan anamnesa kepada pasien

4 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan fisik,


5 Apakah Petugas mengidentifikasi masalah kesehatan yang
dihadapi pasien,
6 Apakah Petugas menentukan rencana tindakan yang akan
dilakukan sesuai dengan standar atau evidence base terbaru
7 Apakah Petugas menjelaskan mengenai rencana tindakan
yang akan dilakukan kepada pasien
8 Apakah Petugas memastikan bahwa pasien mengerti
tentang penjelasan yang diberikan petugas,
9 Apakah Petugas melengkapi inform consent
10 Apakah Petugas melakukan tindakan kepada pasien sesuai
dengan rencana,
11 Apakah Petugas memperhatikan respon klien
12 Apakah Petugas mengevaluasi tindakan yang diberikan
13 Apakah Petugas mendokumentasikan kegiatan

Jumlah
Compliance rate (CR) : ..%
..,..
Pelaksana / auditor

.
NIP: .........................
.

PROSEDUR PENANGANAN
PASIEN GAWAT DARURAT
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tgl. Terbit :
Halaman :

UPTD
PUSKESMAS
JARAI
SANIKUM,SKM.,M.Kes
NIP:197403071997031003
1. Definisi Penanganan pasien gawat darurat adalah suatu pertolongan yang cepat
dan tepat pada pasien untuk mencegah kematian maupun kecacatan
2. Tujuan 1. Mencegah kematian dan kecacatan pada penderita gawat darurat,
sehingga dapat hidup dan berfungsi kembali dalam masyarakat
sebagaimana mestinya.
2. Merujuk penderita gawat darurat melalui sistem rujukan untuk
memperoleh penanganan yang lebih memadai.
3. Menanggulangi korban bencana
3. Kebijakan SK Kepa Puskesmas No. Tentang
4. Prosedur 1) Petugas menerima pasien datang,
2) Petugas mencuci tangan,
3) Petugas menggunakan alat pelindung diri (handscoon, masker,alas kaki)
4) Petugas menempatkan pasien pada tempat yang disediakan,
5) Jika pasien lebih dari satu, petugas mengidentifikasi pasien berdasarkan
prioritas penangan (pasien gawat tidak darurat, pasien darurat tidak
gawat, pasien gawat darurat),
6) Petugas mengidentifikasi masalah kesehatan pasien,
7) Petugas mempersiapkan alat alat yang dibutuhkan sesuai dengan
kebutuhan pasien,
8) Petugas menilai kesadaran pasien dengan GCS,
9) Petugas mengecek airway dan melakukan tindakan bila terjadi sumbatan
jalan nafas,
10) Petugas memastikan bahwa pernafasan tidak terganggu, apabila terjadi
gangguan, petugas memberikan bantuan pernafasan,
11) Petugas memperbaiki peredaran darah. Jika ada perdarahan, petugas
melakukan tindakan untuk menghentikan perdarahan,
12) Petugas memasang IV line jika terdapat tanda tanda kekurangan cairan
pada pasien,
13) Petugas memberikan obat sesuai kebutuhan pasien,
14) Petugas melakukan Resusitasi Jantung Paru jika terjadi henti jantung,
15) Petugas memastikan pasien bahwa pasien dalam kondisi stabil,
16) Petugas melakukan rujukan ke fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih
mampu apabila diperlukan,
17) Petugas mendekontaminasi alat alat yang telah digunakan dan bahan
habis pakai,
18) Petugas mencuci alat alat yang telah digunakan,
19) Petugas mensterilkan alat alat yang telah digunakan,
20) Petugas bahan habis pakai pada tempat sampah medis,
21) Petugas mencuci tangan,
22) Petugas mendokumentasikan kegiatan di dalam rekam medis pasien.

5. Diagram Alir -

6. Referensi PMK NO 75 tentang puskesmas

7. Dokumen Rekam medis


Terkait
8. Distribusi IGD

9.Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan
PROSEDUR PENANGANAN
PASIEN GAWAT DARURAT
No. Dokumen :
No. Revisi :
DAFTAR Tgl. Terbit :
TILIK Halaman :

UPTD
SANIKUM,SKM.,M.Kes
PUSKESMAS
NIP:197403071997031003
JARAI

Unit :

Nama Petugas :

Tanggal Pelaksanaan :

No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB


1 Apakah Petugas menerima pasien datang
2 Apakah Petugas mencuci tangan

3 Apakah Petugas menggunakan alat pelindung diri (handscoon,


masker,alas kaki
4 Apakah Petugas menempatkan pasien pada tempat yang
disediakan
5 Apakah Jika pasien lebih dari satu, petugas mengidentifikasi
pasien berdasarkan prioritas penangan (pasien gawat tidak
darurat, pasien darurat tidak gawat, pasien gawat darurat
6 Apakah Petugas mengidentifikasi masalah kesehatan pasien
7 Apakah Petugas mempersiapkan alat alat yang dibutuhkan
sesuai dengan kebutuhan pasien,
8 Apakah Petugas menilai kesadaran pasien dengan GCS,

9 Apakah Petugas mengecek airway dan melakukan tindakan


bila terjadi sumbatan jalan nafas,
10 Apakah Petugas memastikan bahwa pernafasan tidak
terganggu, apabila terjadi gangguan, petugas memberikan
bantuan pernafasan
11 Apakah Petugas memperbaiki peredaran darah. Jika ada
perdarahan, petugas melakukan tindakan untuk menghentikan
perdarahan
12 Apakah Petugas memasang IV line jika terdapat tanda tanda
kekurangan cairan pada pasien,

13 Apakah Petugas memberikan obat sesuai kebutuhan pasien

14 Apakah Petugas melakukan Resusitasi Jantung Paru jika


terjadi henti jantung

15 Apakah Petugas memastikan pasien bahwa pasien dalam


kondisi stabil

16 Apakah Petugas melakukan rujukan ke fasilitas pelayanan


kesehatan yang lebih mampu apabila diperlukan

17 Apakah Petugas mendekontaminasi alat alat yang telah


digunakan dan bahan habis pakai

18 Apakah Petugas mencuci alat alat yang telah digunakan

19 Apakah Petugas mensterilkan alat alat yang telah digunakan

20 Apakah Petugas bahan habis pakai pada tempat sampah medis

21 Apakah Petugas mencuci tangan

22 Petugas mendokumentasikan kegiatan di dalam rekam medis


pasien.

Jumlah
Compliance rate (CR) : ..%

..,..

Pelaksana / auditor

NIP: ..........................
KEWASPADAAN UNIVERSAL
No.Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tgl.terbit :
Halaman :

UPTD
PUSKESMAS SANIKUM,SKM.,M.Kes
JARAI NIP:197403071997031003
1. Definisi Kewaspadaan unversal adalah suatu cara untuk mencegah penularan
penyakit dari cairan tubuh yang keluar dari tubuh pasien/penderita
penyakit baik dari pasien ke petugas kesehatan ataupun dari pasien satu ke
pasien lain
2. Tujuan Untuk mencegah penularan penyakit infeksi baik dari pasien ke petugas
ataupun dari pasien ke pasien lain melalui cairan tubuh pasien.
3. Kebijakan SK Kepa Puskesmas No. Tentang
4. Prosedur 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut pada rekam medis
pasien
2. Petugas mengidentifikasi pasien dengan mencocokkan identitas
pasien dengan yang tertulis d rekam medis
3. Petugas menganamnesa pasien,menanyakan riwayat penyakit nya
4. Petugas mencuci tangan dengan cara 7 langkah mencuci tangan
5. Petugas mengenakan APD (kaca mata,masker,sarung tangan steril)
6. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
7. Petugas melakukan tindakan medis ke pasien dengan
menggunakan alat-alat yang steril.
8. Selesai melakukan pemeriksaan fisik dan tindakan medis,petugas
mendekontaminasikan alat dan bahan habis pakai dengan
menggunakan cairan chlorin 0,5 % selama 10 menit
9. Petugas mencuci alat-alat yang sudah didekontaminasi dengan air
mengalir
10. Petugas mensterilkan alat yang sudah dicuci
11. Petugas membuang alat dan bahan habis pakai pada tempat
sampah medis
12. Petugas mencuci tangan dengan cara 7 langkah mencuci tangan
13. Diagram -
Alir
14. Referensi Pedoman kewaspadaan universal di pelayanan kesehatan.
15. Dokumen Rekam medis
Terkait
Lembar informed consent
16. Distribusi Pendaftaran,poli umum,poli gigi,poli kia,IGD,kamar obat,laboratorium

9. Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan
KEWASPADAAN UNIVERSAL
No.Dokumen :
DAFTAR No. Revisi :
TILIK Tgl.terbit :
Halaman :

UPTD
PUSKESMAS
JARAI
SANIKUM,SKM.,M.Kes
NIP:197403071997031003

Unit :

Nama Petugas :

Tanggal Pelaksanaan :

No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB


1 Apakah Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut pada
rekam medis pasien
2 Apakah Petugas mengidentifikasi pasien dengan mencocokkan
identitas pasien dengan yang tertulis d rekam medis
3 Apakah Petugas menganamnesa pasien,menanyakan riwayat
penyakit nya
4 Apakah Petugas mencuci tangan dengan cara 7 langkah
mencuci tangan
5 Apakah Petugas mengenakan APD (kaca mata,masker,sarung tangan
steril

6 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan fisik


7 Apakah Petugas melakukan tindakan medis ke pasien dengan
menggunakan alat-alat yang steril

8 Apakah Petugas memastikan bahwa pasien mengerti tentang


penjelasan yang diberikan petugas,

9 Apakah Petugas melengkapi inform consent

10 Apakah Selesai melakukan pemeriksaan fisik dan tindakan


medis,petugas mendekontaminasikan alat dan bahan habis pakai
dengan menggunakan cairan chlorin 0,5 % selama 10 menit
11 Apakah Petugas membuang alat dan bahan habis pakai pada
tempat sampah medis
12 Apakah Petugas mencuci tangan dengan cara 7 langkah mencuci
tangan

Jumlah
Compliance rate (CR) : ..%

Pelaksana / auditor

IDENTIFIKASI DAN
PENANGANAN KELUHAN
No.Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tgl.terbit :
Halaman :

UPTD
PUSKESMAS
JARAI
SANIKUM,SKM.,M.Kes
NIP:197403071997031003
1. Definisi Identifikasi dan penanganan keluhan adalah proses pengumpulan
keluhan dan cara mengatasi keluhan yang ada dari pasien di
Puskesmas Jarai.
2. Tujuan Supaya keluhan dari pasien dapat ditindak lanjuti segera untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan klinis di Puskesmas

3. Kebijakan SK Kepa Puskesmas No. Tentang

4. Prosedur 1. Pelaksana pelayanan klinis dan petugas pendaftaran menerima


keluhan dari pasien, baik secara langsung, melalui sms, melalui
kotak saran ataupun melalui pengisian instrumen,
2. Petugas pelayanan klinis dan petugas pendaftaran mencatat keluhan
dari pelanggan di dalam buku keluhan pelanggan,
3. Petugas pelayanan klinis dan petugas pendaftaran melaporkan
keluhan dari pasien kepada coordinator pelayanan klinis,
4. Koordinator pelayanan klinis menerima laporan dari pelaksana
pelayanan klinis dan dari petugas pendaftaran,
5. Koordinator pelayanan klinis mengidentifikasi keluhan pasien juga
dari kotak saran yang dibuka tiap bulan,
6. Koordinator pelayanan klinis melaporkan semua keluhan yang
diperoleh kepada Kepala Puskesmas,
7. Kepala Puskesmas menerima laporan dari koordinator pelayanan
klinis,
8. Kepala Puskesmas memberikan instruksi untuk melakukan
pembahasan terhadap penanganan keluhan yang dilaporkan
coordinator layanan klinis,
9. Kepala Puskesmas, koordinator layanan klinis dan semua petugas
membahas mengenai penanganan keluhan pasien
10. Kepala Puskesmas, koordinator pelayanan klinis dan semua petugas
membuat rencana penanganan terhadap keluhan pasien
11. Koordinator pelayanan klinis mencatat hasil pembahasan
penanganan keluhan pelanggan,
12. Koordinator pelayanan klinis dan semua petugas melaksanakan hasil
rencana penangan terhadap keluhan pelanggan,
13. Koordinator pelayanan klinis mengevaluasi pelaksanaaan keluhan
pasien dengan mengidentifikasi keluhan kembali bulan depan.

5. Diagram Alir -

6. Referensi PMK NO 75 tentang puskesmas

7. Dokumen 1. Buku keluhan pelanggan


2. Laporan keluhan pelanggan
Terkait
3. Notulen rapat

8. Distribusi Pendaftaran, BP Umum, KIA/KB, Poli Gigi, IGD, Rawat inap,


Laboratorium, Apotek

9.Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
IDENTIFIKASI DAN
PENANGANAN KELUHAN
No.Dokumen :
DAFTAR No. Revisi :
TILIK Tgl.terbit :
Halaman :

UPTD
PUSKESMAS
JARAI
SANIKUM,SKM.,M.Kes
NIP:197403071997031003

Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :

No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB


1 Apakah Pelaksana pelayanan klinis dan petugas pendaftaran
menerima keluhan dari pasien
2 Apakah Petugas pelayanan klinis dan petugas pendaftaran
mencatat keluhan dari pelanggan di dalam buku keluhan yang
ada di tiap unit pelayanan
3 Apakah Petugas pelayanan klinis dan petugas pendaftaran
melaporkan keluhan dari pasien kepada coordinator pelayanan
klinis
4 Apakah Koordinator pelayanan klinis menerima laporan dari
pelaksana pelayanan klinis dan dari petugas pendaftaran
5 Apakah Koordinator pelayanan klinis mengidentifikasi keluhan
pasien juga dari kotak saran yang dibuka tiap bulan
6 Apakah Koordinator pelayanan klinis melaporkan semua
keluhan yang diperoleh kepada Kepala Puskesmas
7 Apakah Kepala Puskesmas menerima laporan dari koordinator
pelayanan klinis
8 Apakah Kepala Puskesmas memberikan instruksi untuk
melakukan pembahasan terhadap penanganan keluhan yang
dilaporkan coordinator layanan klinis,
9 Apakah Kepala Puskesmas, koordinator layanan klinis dan
semua petugas membahas mengenai penanganan keluhan
pasien

10 Apakah Kepala Puskesmas, koordinator pelayanan klinis dan


semua petugas membuat rencana penanganan terhadap keluhan
pasien

11 Apakah Koordinator pelayanan klinis mencatat hasil


pembahasan penanganan keluhan pelanggan
12 Apakah Koordinator pelayanan klinis dan semua petugas
melaksanakan hasil rencana penangan terhadap keluhan
pelanggan,

Apakah Koordinator pelayanan klinis mengevaluasi


13 pelaksanaaan keluhan pasien dengan mengidentifikasi keluhan
kembali bulan depan
Jumlah

Compliance rate (CR) : ..%


..,..
Pelaksana / auditor

PEMBERIAN ANESTESI LOKAL


DI PUSKESMAS
No.Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tgl.terbit :
Halaman :

UPTD
PUSKESMAS
JARAI
SANIKUM,SKM.,M.Kes
NIP:197403071997031003
1. Definisi Pemberian anestesi lokal adalah tindakan menghilangkan rasa sakit atau
nyeri secara lokal tanpa disertai hlangnya kesadaran.
Pemberian anestesi lokal dapat dengan tekhnik:
Anestesi permukaan adalah pengolesan atau penyemprotan
analgetik lokal diatas selaput mukosa seperti mata,hidung,faring.
Anestesi infiltrasi adalah penyuntikan larutan analgetik lokal
langsung diarahkan disekitar tempat lesi,luka atau insisi.cara
infiltrasi yang serng digunakan adalah blokade lingkar dan larutan
obat disuntikan intradermal atau subcutan.
Obat anestesi lokal/regional adalah obat yang menghambat hantaran saraf
bila dikenakan secara lokal.anestesi lokal idealnya adalah yang tidak
mengiritasi atau merusak jaringan secara permanen,batas keamanan
lebar,mula kerja singkat,masa kerja cukup lama,larut dalam air,stabil dalam
larutan,dapat disterilkan tanpa mengalami perubahan dan efeknya
reversibel.
Contoh obat anestesi lokal
Lidokain (liqnikaon,xylocain) adalah anestesi lokal kuat yang
digunakan secara topikal dan suntikan.Efek anestesi lebih
kuat,cepat,ekstensif dibanding prokain
2. Tujuan Untuk menghilangkan rasa sakit sementara ketika melakukan tindakan
bedah minor dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit
pada tubuh.
3. Kebijakan SK Kepa Puskesmas No. Tentang
4. Prosedur 1. Petugas mengidentifikasi pasien ,mencocokkan identitas pasien dengan
rekam medis.
2. petugas menganamnesa pasien
3.Petugas mencatat anamnesa pasien ke rekam medis
4.Petugas menidurkan pasien di ruang tindakan,memposisikan luka yang
akan dilakukan anestesi terlihat kasat mata
5.Petugas memberikan informed consent pada pasien dan keluarga tentang
tindakan anestesi yang akan dilakukan
6.Pasien menandatangani lembar informed consent setelah diberi informed
consent oleh petugas
7.Petugas mempersiapkan alat dan bahan steril untuk melakukan tindakan
anestesi
8.Petugas mencuci tangan dengan 7 langkah mencuci tangan
9.Petugas menggunakan sarung tangan steril
10.Petugas mengambil obat anestesi dengan menggunakan spuit dibantu
dengan petugas lain yang membukakan obat anestesi
11.Petugas memberikan informasi kalau akan segera dilakukan penyuntikan
pembiusan untuk menghilangkan rasa sakit
12.Petugas menyuntikkan obat anestesi lokal langsung ke lesi,luka dan
sekitarnya secara blokade lingkar dan obat disuntikan intradermal atau
subcutan
13.Petugas menunggu 1-2 menit sampai obat anestesi bereaksi dan pasien
sudah tdak merasakan sakit pada luka dan sekitarnya
14.Petugas menanyakan pada pasien dengan memberikan rangsangan nyeri
pada sekitar luka apakah masih nyeri atau tidak dan sudah merasa
baal/kesemutan pada kulit sekitar luka.
15.Setelah pasien tidak merasa nyeri petugas membersihkan luka yang
terkena kotoran dengan larutan NaCl 0,9 %
16.Petugas melakukan tindakan bedah minor.
4. 6. Diagram -
Alir
7. Referensi PMK no 779 tahun 2008
8. Dokumen Rekam medis
Terkait
Lembar informed consent

9. Distribusi Pendaftaran,poli umum,poli gigi,IGD

9. Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan
PEMBERIAN ANESTESI LOKAL
DI PUSKESMAS
No.Dokumen :
DAFTAR No. Revisi :
TILIK Tgl.terbit :
Halaman :

UPTD
PUSKESMAS
JARAI SANIKUM,SKM.,M.Kes
NIP:197403071997031003

Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :

No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB


1 Apakah Petugas mengidentifikasi pasien ,mencocokkan identitas
pasien dengan rekam medis
2 Apakah Petugas menganamnesa pasien
3 Apakah Petugas mencatat anamnesa pasien ke rekam medis

4 Apakah Petugas menidurkan pasien di ruang


tindakan,memposisikan luka yang akan dilakukan anestesi
terlihat kasat mata
5 Apakah Petugas memberikan informed consent pada pasien dan
keluarga tentang tindakan anestesi yang akan dilakukan
6 Apakah Pasien menandatangani lembar informed consent
setelah diberi informed consent oleh petugas
7 Apakah Petugas mempersiapkan alat dan bahan steril untuk
melakukan tindakan anestesi
8 Apakah Petugas mencuci tangan dengan 7 langkah mencuci
tangan
9 Apakah Petugas menggunakan sarung tangan steril
10 Apakah Petugas mengambil obat anestesi dengan menggunakan
spuit dibantu dengan petugas lain yang membukakan obat
anestesi
11 Apakah Petugas memberikan informasi kalau akan segera
dilakukan penyuntikan pembiusan untuk menghilangkan rasa
sakit
12 Apakah Petugas menyuntikkan obat anestesi lokal langsung ke
lesi,luka dan sekitarnya secara blokade lingkar dan obat
disuntikan intradermal atau subcutan
13 Apakah Petugas menunggu 1-2 menit sampai obat anestesi
bereaksi dan pasien sudah tdak merasakan sakit pada luka dan
sekitarnya
14 Apakah Petugas menanyakan pada pasien dengan memberikan
rangsangan nyeri pada sekitar luka apakah masih nyeri atau
tidak dan sudah merasa baal/kesemutan pada kulit sekitar luka
15 Apakah Setelah pasien tidak merasa nyeri petugas
membersihkan luka yang terkena kotoran dengan larutan NaCl
0,9 %
16 Apakah Petugas melakukan tindakan bedah minor
Jumlah
Compliance rate (CR) : ..%
..,..

PROSEDUR PEMBEDAHAN
No.Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tgl.terbit :
Halaman :

UPTD
PUSKESMAS
JARAI
SANIKUM,SKM.,M.Kes
NIP:197403071997031003
1. pengertian 1. Tindakan pembedahan adalah tindakan pengobatan yang dilakukan
dengan cara menyayat untuk membuka atau menampilkan bagian
tubuh yang sakit,
2. Bedah minor adalah pembedahan yang dilakukan secara sederhana,
tidak memiliki resiko terhadap nyawa pasien dan tidak memerlukan
bantuan asisten untuk melakukannya, contohnya membuka abses
superficial, pembersihan luka, inokuasi, superfisial neuroktomi dan
tenotomi,
3. Bedah mayor adalah pembedahan yang relatif lebih sulit daripada
pembedahan minor, membutuhkan waktu, melibatkan resiko terhadap
nyawa pasien, dan memerlukan bantuan asisten, contohnya bedah caesar,
mammektomi, bedah torak, bedah otak,
4. Tindakan pembedahan yang dilakukan di Puskesmas Jarai adalah
tindakan bedah minor.

2. tujuan Tindakan pembedahan dilakukan dengan aman baik bagi pasien maupun
bagi petugas

3. Kebijakan SK Kepa Puskesmas No. Tentang

4.Prosedur 1. Dokter atau petugas yang diberi kewenangan melakukan tindakan


pembedahan merencanakan tindakan pembedahan sesuai dengan
masalah kesehatan yang dialami pasien,
2. Dokter atau petugas yang berwenang melakukan tindakan
pembedahan menjelaskan kepada pasien dan atau keluarga
mengenai rencana tindakan pembedahan, prosedur tindakan,
manfaat, resiko dan komplikasi terhadap tindakan serta akibat jika
tindakan tidak dilakukan,
3. Dokter memastikan pasien atau keluarga paham mengenai tindakan
yang akan dilakukan,
4. Dokter melengkapi inform consent tindakan pembedahan yang
ditandatangani pasien, saksi dan dokter yang bersangkutan,
5. Dokter menyiapkan alat alat yang dibutuhkan untuk tindakan
pembedahan,
6. Dokter memposisikan pasien sesuai dengan bagian tubuh yang
akan dilakukan pembedahan dengan memperhatikan kenyamanan
pasien,
7. Dokter mencuci tangan dan menggunakan handscoone steril,
8. Dokter menjelaskan kepada pasien kalau tindakan akan dimulai,
9. Dokter mendesinfektan daerah yang akan di incisi dengan larutan
betadin,
10. Dokter memasangkan duk steril di daerah yang akan di incisi,
11. Dokter menganestesi bagian yang akan di incise dengan
memberikan injeksi lidokain sesuai kebutuhan,
12. Dokter memastikan bahwa daerah yang dianestesi sudah tidak
terasa sakit,
13. Jika pasien masih terasa sakit, dokter menunggu beberapa saat
sampai daerah tersebut tidak terasa sakit,

14. Dokter mulai menyayat bagian yang sudah ditentukan dengan


prinsip steril,
15. Dokter selalu memperhatikan respon pasien selama tindakan
pembedahan berlangsung,
16. Dokter melakukan pembedahan sesuai kebutuhan pasien,
17. Dokter membersihkan daerah pembedahan dengan kassa steril,
18. Dokter menjahit daerah yang di incisi,
19. Dokter membersihkan daerah yang dijahit dengan cairan NaCl
0,9%,
20. Dokter mengoleskan betadin di daerah yang dijahit,
21. Dokter menutup luka dengan kassa steril,
22. Dokter memplester balutan,
23. Dokter menjelaskan kepada pasien bahwa tindakan telah selesai,
24. Dokter membereskan peralatan,
25. Dokter melepas handscoone dan mencuci tangan,
26. Dokter menjelaskan mengenai tindakan perawatan di rumah dan
waktu untuk control,
27. Dokter memberikan resep kepada pasien dan menjelaskan untuk
mengambilnya di apotek,
28. Dokter mencatat kegiatan yang dilakukan, respon klien, terapi dan
rencana control dalam rekam medis pasien.

5. Referensi http://id.shvoong.com/medicine-and-health/medicine-history/2080535-
pengertian-bedah-dan-macam-macam/#ixzz204HzqNfI
6. Diagram alir
ALUR TINDAKAN PEMBEDAHAN

Petugas merencanakan tindakan pem Petugas menyayat bagian yang


bedahan sesuai dengan masalah telah ditentukan dan
kesehatan yang dialami memperhatikan respon pasien
saat dilakukan tindakan bedah

Petugas menjelaskan tindakan yang


akan dilakukan dan melakukan Petugas menjahit bagian yang
informed concent untuk melakukan telah dinsisi dan membersihkan
tindakan pembedahan nya larutan Nacl 0.9%

Petugas menyiapkan alat-alat untuk Petugas mengoleskan etadin ke


melakukan tidakan pembedahan bagian luka jahitan dan
menutupnya dengan kasa steril
dan di plester
Petugas memposisikan pasien sesuai
dengan bagian tubuh yang akan Petugas membersihkan
dilakukan pembedahan peralatan dan melepas
handscon lalu mencuci tangan

Petugas mencuci tangan dan


menggunakan handscon steril Petugas menjelaskan
mengenai tindakan
perawatan di rumah dan
Petugas melakukan desinfektan waktu untuk control
bagian yang akan di insisi dan
memkaikan duk steril

Petugas melakukan anastesi ke


bagian yang akan dilakukan insisi
dan memastikan bagian yang
dianastesi tidak terasa sakit

7. Dokumen Rekam medis


Terkait
8. Distribusi BP Umum, Poli Gigi, IGD

9.Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan
PROSEDUR PEMBEDAHAN
No.Dokumen :
DAFTAR No. Revisi :
TILIK Tgl.terbit :
Halaman :

UPTD
PUSKESMAS
JARAI SANIKUM,SKM.,M.Kes
NIP:197403071997031003

Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :

No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB


1 Apakah Dokter atau petugas yang diberi kewenangan
melakukan tindakan pembedahan merencanakan tindakan
pembedahan sesuai dengan masalah kesehatan yang dialami
pasien
2 Apakah Dokter atau petugas yang berwenang melakukan
tindakan pembedahan menjelaskan kepada pasien dan atau
keluarga mengenai rencana tindakan pembedahan, prosedur
tindakan, manfaat, resiko dan komplikasi terhadap tindakan
serta akibat jika tindakan tidak dilakukan,
3 Apakah Dokter memastikan pasien atau keluarga paham
mengenai tindakan yang akan dilakukan
4 Apakah Dokter melengkapi inform consent tindakan
pembedahan yang ditandatangani pasien, saksi dan dokter
yang bersangkutan
5 Apakah Dokter menyiapkan alat alat yang dibutuhkan
untuk tindakan pembedahan
6 Apakah Dokter memposisikan pasien sesuai dengan bagian
tubuh yang akan dilakukan pembedahan dengan
memperhatikan kenyamanan pasien
7 Apakah Dokter mencuci tangan dan menggunakan
handscoone steril,

8 Apakah Dokter menjelaskan kepada pasien kalau tindakan


akan dimulai
9 Apakah Dokter mendesinfektan daerah yang akan di incisi
dengan larutan betadin
10 Apakah Dokter memasangkan duk steril di daerah yang akan
di incisi
11 Apakah Dokter menganestesi bagian yang akan di incise
dengan memberikan injeksi lidokain sesuai kebutuhan
12 Apakah Dokter memastikan bahwa daerah yang dianestesi
sudah tidak terasa sakit
13 Apakah Jika pasien masih terasa sakit, dokter menunggu
beberapa saat sampai daerah tersebut tidak terasa sakit
14 Apakah Dokter mulai menyayat bagian yang sudah
ditentukan dengan prinsip steril
15 Apakah Dokter selalu memperhatikan respon pasien selama
tindakan pembedahan berlangsung
16 Apakah Dokter melakukan pembedahan sesuai kebutuhan
pasien
Jumlah

Compliance rate (CR) : ..%


..,..
Pelaksana / auditor

.
NIP: ..........................
SOP PENANGANAN PASIEN
RESIKO TINGGI
No. Kode :
Terbitan :
SOP No. Revisi :
Tgl. Mulai Berlaku :
Halaman :

UPTD
PUSKESMAS
JARAI SANIKUM,SKM.,M.Kes
NIP:197403071997031003

1. Definisi Penanganan pasien resiko tinggi adalah proses memberikan pelayanan


klinis kepada pasien dengan penyakit yang bisa menimbulkan kematian
ataupun pasien dengan yang bisa menularkan penyakit baik pada
petugas maupun pasien lainnya.
2. Tujuan 1. Mencegah kematian, kecacatan ataupun komplikasi
2. Merujuk pasien pada fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih
mampu untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut

3. Kebijakan SK Kepa Puskesmas No. Tentang

4. Prosedur 1) Petugas menerima status pasien dari petugas pendaftaran,


2) Petugas memanggil pasien masuk ke ruang pemeriksaan,
3) Petugas melakukan anmnesa terhadap masalah yang dihadapi pasien,
4) Petugas melaksanakan pemeriksaan fisik,
5) Petugas mengidentifikasi masalah yang dihadapi pasien (diagnosa),
6) Petugas menentukan rencana tindakan yang akan dilakukan sesuai
kebutuhan pasien,
7) Petugas melakukan tindakan sesuai rencana,
8) Petugas melakukan stabilisasi pada pasien,
9) Petugas memberikan informasi pada pasien dan keluarga mengenai
kondisi kesalahan pasien,
10) Petugas memberikan informasi pada pasien dan keluarga bahwa pasien
harus dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih tinggi,
11) Petugas menyiapkan perlengkapan rujukan,
12) Petugas merujuk pasien ke fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih
mampu,
13) Petugas mendokumentasikann kegiatan ke rekam medis.

5. Diagram Alir -

6. Referensi PMK NO 75 tentang puskesmas

7. Dokumen Rekam medis


Terkait
8. Distribusi BP Umum, Poli Gigi, IGD, Poli KIA
9.Rekaman historis perubahan
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
SOP PENANGANAN PASIEN
RESIKO TINGGI
No. Kode :
Terbitan :
DAFTAR No. Revisi :
TILIK Tgl. Mulai Berlaku :
Halaman :

UPTD

PUSKESMAS
JARAI SANIKUM,SKM.,M.Kes
NIP:197403071997031003

Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :
No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB
1 Apakah Petugas menerima status pasien dari petugas pendaftaran
2 Apakah Petugas memanggil pasien masuk ke ruang pemeriksaan
3 Apakah Petugas melakukan anmnesa terhadap masalah yang
dihadapi pasien
4 Apakah Petugas melaksanakan pemeriksaan fisik,
5 Apakah Petugas mengenakan APD (kaca mata,masker,sarung tangan
steril
6 Apakah Petugas menentukan rencana tindakan yang akan
dilakukan sesuai kebutuhan pasien
7 Apakah Petugas melakukan tindakan sesuai rencana
8 Apakah Petugas melakukan stabilisasi pada pasien
9 Apakah Petugas memberikan informasi pada pasien dan keluarga
mengenai kondisi kesalahan pasien
10 Apakah Petugas memberikan informasi pada pasien dan keluarga
bahwa pasien harus dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan yang
lebih tinggi
11 Apakah Petugas menyiapkan perlengkapan rujukan
12 Apakah Petugas merujuk pasien ke fasilitas pelayanan kesehatan
yang lebih mampu,

13 Petugas mendokumentasikann kegiatan ke rekam medis


Jumlah
Compliance rate (CR) : ..%
..,..
Pelaksana / auditor

.
SOP RUJUKAN PASIEN
EMERGENCY
No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tgl.terbit :
Halaman :

UPTD
PUSKESMAS
JARAI SANIKUM,SKM.,M.Kes
NIP:197403071997031003
40.Definisi Rujukan pasien emergency adalah suatu proses penanganan pasien gawat
dengan mengirimkan pasien ke fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih
tinggi karena pasien tidak mampu ditangani di fasilitas kesehatan saat ini
dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku yaitu dengan
menstabilkan pasien terlebih dahulu.
41.Tujuan Agar pelaksanaan rujukan pasien emergency yang tidak bisa ditangani di
puskesmas dapat segera dirujuk untuk mendapatkan pelayanan lebih
lanjut
42.Kebijakan SK Kepa Puskesmas No. Tentang
43.Prosedur 1. Petugas IGD menerima pasien
2. Petugas memeriksa kesadaran pasien (GCS)
3. Apabila sadar petugas menganamnesa pasien,apabila tidak sadar
langsung alloanamnesa terhadap keluarga pasen dan cek A
(Airway),B (Breathing),C ( Circulation).
4. Petugas memeriksa vital sign pasien
5. Petugas mengkonsulkan kepada dokter yang jaga
6. Dokter jaga memerksa pasien , melakukan pemeriksaan fisik
7. Dokter menemukan tanda tanda kegawatan
8. Dokter memberian advice kepada petugas igd untuk menstabilkan
pasien dengan advice pemberian obat obatan emergency dahulu
ataupun alat bantu pernafasan,pemberian cairan infus
9. Dokter menyampaikan informed consent tentang kondisi pasien
kepada keluarga pasien dan menyampaikan kalau pasien perlu
dirujuk ke rumah sakit karena kondisi pasien yang gawat ,perlu
penanganan segera.
10. Dokter memberikan form informed consent untuk ditanda tangani
keluarga pasien tentang persetujuan rujuk dan dilakukan tindakan
medis
11. Dokter membuatkan surat rujukan
12. Sambil menunggu pasien stabil,petugas IGD memberitahukan kepada
petugas ambulance untuk menyIapkan ambulance
13. Petugas IGD menelepon rs rujukan menanyakan apakah ada tempat
kosong untuk pasien tersebut untuk dikirim ke rs tersebut.
14. Petugas IGD dengan membawa perlengkapan emergency merujuk
pasien dengan ambulance ke rumah sakit rujukan
10. Diagram
Alir Petugas IGD menerima pasien,dr
jaga

Menganamnesa,TTV,A,B,C,D,
pemeriksaan fisik, mendapatkan tanda-
tanda kegawatan

Dokter memberikan form informed


consent dan membuatkan surat rujukan

Menyiapkan ambulance

Petugas IGD menelepon rs rujukan


menanyakan apakah ada tempat kosong
untuk pasien tersebut untuk dikirim ke rs
tersebut

11. Referensi PMK NO 75 tentang puskesmas


12. Dokumen 4. Rekam medis
Terkait 5. Buku catatan register pasien
6. Form rujukan pasien
7. Form informed consent

13. Distribusi Pendaftaran,IGD

9. Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan
SOP RUJUKAN PASIEN
EMERGENCY
DAFTAR No.Dokumen :
No. Revisi :
TILIK Tgl.terbit :
Halaman :

UPTD
PUSKESMAS
JARAI SANIKUM,SKM.,M.Kes
NIP:197403071997031003

Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :

No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB


1 Apakah Petugas IGD menerima pasien
2 Apakah Petugas memeriksa kesadaran pasien (GCS
3 Apakah Apabila sadar petugas menganamnesa pasien,apabila tidak
sadar langsung alloanamnesa terhadap keluarga pasen dan cek A
(Airway),B (Breathing),C ( Circulation)
4 Apakah Petugas memeriksa vital sign pasien
5 Apakah Petugas mengkonsulkan kepada dokter yang jaga
6 Apakah Dokter jaga memerksa pasien , melakukan pemeriksaan
fisik
7 Apakah Dokter menemukan tanda tanda kegawatan
8 Apakah Dokter memberian advice kepada petugas igd untuk
menstabilkan pasien dengan advice pemberian obat obatan emergency
dahulu ataupun alat bantu pernafasan,pemberian cairan infus
9 Apakah Dokter menyampaikan informed consent tentang kondisi pasien
kepada keluarga pasien dan menyampaikan kalau pasien perlu dirujuk
ke rumah sakit karena kondisi pasien yang gawat ,perlu penanganan
segera
10 Apakah Dokter memberikan form informed consent untuk ditanda
tangani keluarga pasien tentang persetujuan rujuk dan dilakukan
tindakan medis
11 Apakah Dokter membuatkan surat rujukan
12 Apakah Sambil menunggu pasien stabil,petugas IGD
memberitahukan kepada petugas ambulance untuk menyIapkan
ambulance
13 Apakah Petugas IGD menelepon rs rujukan menanyakan apakah
ada tempat kosong untuk pasien tersebut untuk dikirim ke rs
tersebut
14 Apakah Petugas IGD dengan membawa perlengkapan emergency
merujuk pasien dengan ambulance ke rumah sakit rujukan

Jumlah

Compliance rate (CR) : ..%


..,..
Pelaksana / auditor

.
NIP: ..........................

PROSEDUR MENGHINDARI
PENGULANGAN YANG
TIDAK PERLU
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tgl. Terbit :
SOP Halaman :

UPTD
PUSKESMAS
JARAI
SANIKUM,SKM.,M.Kes
NIP:197403071997031003
b.Pengetian Menghindari pengulangan yang tidak perlu adalah mengulangi tindakan
yang sudah dilaksanakan,semua jenis pelayanan yang sudah dilakukan
harus dimasukan dalam dokumen rekam medis supaya tidak terjadi
pengulangan yang tidak perlu. Pelaksana pelayanan dilaksanakan
olehsemua petugas.Dilaksanakan setiap hari kerja didalam gedung.
b.Tujuan Untuk memberikan asuhan pelayanan klinis yang efektif dan efisien
a. Kebijakan SK Kepa Puskesmas No. Tentang

d..Prosedur 1. Perawat/ Bidan pelayanan klinis menerima rekam medis dari petugas
pendaftaran,
2. Perawat/ bidan memanggil pasien dan mempersilahkan pasien masuk,
3. Perawat/ bidan menganamnesa atau mengkaji keluhan pasien,
4. Perawat/bidan mengukur tanda tanda vital,
5. Perawat/ bidan menuliskan hasil anamnesa dan tanda tanda vital
pasien di dalam RM pasien,
6. Perawat/ bidan menyerahkan RM kepada dokter,
7. Perawat/ bidan mempersilahkan pasien untuk duduk di depan meja
dokter,
8. Dokter membaca hasil anamnesa dan tanda tanda vital pasien yang
sudah tertutis di dalam RM pasien,
9. Dokter melakukan pemeriksaan fisik terhadap pasien,
10. Dokter mengidentifikasi masalah kesehatan pasien,
11. Dokter menentukan rencana tindakan untuk pasien sesuai dengan
masalah yang dialami pasien,
12. Dokter menjelaskan kepada pasien mengenai masalah kesehatan yang
sedang dialami pasien dan menjelaskan mengenai rencana terapi,
13. Dokter/ perawat/ bidan melakukan pendidikan kesehatan jika
diperlukan,
14. Dokter meminta pasien menandatangani informed consent jika ada
tindakan invasive atau pembedahan,
15. Dokter melakukan terapi sesuai dengan yang direncanakan,
16. Dokter mengobservasi respon pasien dan mengevaluasi tindakan yang
dilakukan,
17. Dokter membuatkan surat rujukan ke poli lain jika memerlukan
konsultasi unit lain,
18. Dokter menuliskan resep dan meminta pasien untuk menebus resep di
apotek Puskesmas,
19. Dokter/ perawat/ bidan mencatat semua hasil anamnesa dan tindakan di
RM pasien,
20. Perawat/ bidan menyerahkan RM pasien kepada petugas pendaftaran.

e.Dokumen Terkait Rekam medis


f.Distribusi BP umum,Poli gigi,KIA/ KB, Poli Gizi, UGD
h.Rekaman historis perubahan
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
PROSEDUR MENGHINDARI
PENGULANGAN YANG TIDAK
PERLU
No. Dokumen :
No. Revisi :
DAFTAR Tgl. Terbit :
TILIK Halaman :

UPTD
PUSKESMAS
JARAI SANIKUM,SKM.,M.Kes
NIP:197403071997031003

Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :
No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB
1 Apakah Perawat/ Bidan pelayanan klinis menerima rekam
medis dari petugas pendaftaran,
2 Apakah Perawat/ bidan memanggil pasien dan mempersilahkan
pasien masuk
3 Apakah Perawat/ bidan menganamnesa atau mengkaji keluhan
pasien
4 Apakah Perawat/bidan mengukur tanda tanda vital
5 Apakah Perawat/ bidan menuliskan hasil anamnesa dan tanda
tanda vital pasien di dalam RM pasien
6 Apakah Perawat/ bidan menyerahkan RM kepada dokter
7 Apakah Perawat/ bidan mempersilahkan pasien untuk duduk di
depan meja dokter
8 Apakah Dokter membaca hasil anamnesa dan tanda tanda
vital pasien yang sudah tertutis di dalam RM pasien
9 Apakah Dokter melakukan pemeriksaan fisik terhadap pasien
10 Apakah Dokter mengidentifikasi masalah kesehatan pasien
11 Apakah Dokter menentukan rencana tindakan untuk pasien
sesuai dengan masalah yang dialami pasien
12 Apakah Dokter menjelaskan kepada pasien mengenai masalah
kesehatan yang sedang dialami pasien dan menjelaskan
mengenai rencana terapi
13 Apakah Dokter/ perawat/ bidan melakukan pendidikan
kesehatan jika diperlukan
14 Apakah Dokter meminta pasien menandatangani informed
consent jika ada tindakan invasive atau pembedahan
15 Apakah Dokter melakukan terapi sesuai dengan yang
direncanakan
16 Apakah Dokter mengobservasi respon pasien dan mengevaluasi
tindakan yang dilakukan
17 Apakah Dokter membuatkan surat rujukan ke poli lain jika
memerlukan konsultasi unit lain
18 Apakah Dokter menuliskan resep dan meminta pasien untuk
menebus resep di apotek Puskesmas
19 Apakah Dokter/ perawat/ bidan mencatat semua hasil anamnesa
dan tindakan di RM pasien
20 Apakah Perawat/ bidan menyerahkan RM pasien kepada
petugas pendaftaran
Jumlah
Compliance rate (CR) : %
..,
Pelaksana / Auditor
.............
NIP: ...................

Anda mungkin juga menyukai