Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HILIR

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS PANIPAHAN
KECAMATAN PASIR LIMAU KAPAS
Jalan Lingkar Bundaran Panipahan Kode Pos 28993
Email : pkmpanipahan7@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PANIPAHAN


NOMOR : 445/SK-MUTU/PNP/2022/005

TENTANG
KEBIJAKAN IDENTIFIKASI DAN PEMENUHAN
KEBUTUHAN PASIEN DENGAN RISIKO, KENDALA DAN
KEBUTUHAN KHUSUS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA PUSKESMAS PANIPAHAN

Menimbang : a. bahwa untuk menjamin tercapainya hasil mutu pelayanan


yang sesuai harapan pasien, diperlukan komunikasi yang
baik antara petugas pemberi layanan dengan pasien
maupun keluarganya;
b. bahwa untuk menjamin tercapainya hasil mutu
pelayanan yang sesuai harapan pasien, diperlukan
komunikasi yang baik antara petugas pemberi layanan
dengan pasien maupun keluarganya;
c. bahwa agar komunikasi antara petugas pemberi
layanan dengan pasien dapat berjalan optimal,
dipandang perlu untuk melakukan identifikasi hambatan
budaya, bahasa, kebiasaan dan hambatan lain dalam
pelayanan;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b,
perlu menetapkan Keputusan Kepala Puskesma
Panipahan tentang Kewajiban
Mengidentifikasi Hambatan Budaya, Bahasa, Kebiasaan
dan Hambatan Lain Dalam Pelayanan;

Mengingat : 1 . Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004, tentang


Praktik Kedokteran;
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan

1
3. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1691/Menkes/PerVIII/2011tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 43 Tahun 2019
tentang Puskesmas;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
290/MENKES/PER/III/2008 Tentang Persetujuan Tindakan
Kedokteran;

2
MEMUTUSKAN

Menetapkan :

KESATU : Keputusan Kepala Puskesmas Panipahan tentang


kewajiban mengidentifikasi hambatan budaya, bahasa,
kebiasaan dan hambatan lain dalam pelayanan;

KEDUA : Menentukan kewajiban mengidentifikasi hambatan


budaya, bahasa, kebiasaan dan hambatan lain dalam
pelayanan menjadi kewajiban bersama baik Kepala
Puskesmas, petugas pendaftaran maupun petugas
pemberi layanan di unit pelayanan.

KETIGA : Identifikasi hambatan budaya, bahasa, kebiasaan dan


hambatan lain dalam pelayanan sebagaimana diktum
Pertama dilaksanakan sekali dalam setahun dalam
sebuah rapat koordinasi antara Kepala Puskesmas
dengan petugas pendaftaran dan petugas pemberi layanan
di Unit Pelayanan.

KEEMPAT : Segala hambatan budaya, bahasa, kebiasaan dan


hambatan lain dalam pelayanan yang diidentifikasi pada
saat rapat koordinasi, dilakukan tindak lanjut untuk
meminimalkan hambatan sehingga proses pelayanan
berjalan lancar.

KELIMA : Hambatan budaya dan bahasa sebagaimana diktum


pertama adalah sebagaimana terlampir dan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ini.

3
KEENAM : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam
penetapannya, maka akan diadakan pembetulan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Panipahan
Pada tanggal : 02 Maret 2022

KEPALA PUSKESMAS PANIPAHAN

NURHAYATI ,AMK
NIP. 197609 200701 2 025

4
Lampiran : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
PANIPAHAN
Nomor : 445/SK-MUTU/PNP/2022/005
Tanggal : 02 Maret 2022
Tentang : IDENTIFIKASI DAN PEMENUHAN
KEBUTUHAN PASIEN DENGANRISIKO,
KENDALA DAN KEBUTUHAN KHUSUS

IDENTIFIKASI DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN


KHUSUS
PASIEN DENGANRISIKO, KENDALA DAN KEBUTUHAN
KHUSUS

1. HAMBATAN BUDAYA
a. Budaya/Pantangan masyarakat untuk berobat pada hari Sabtu.

b. Budaya/Pantangan masyarakat yang menghindari


makanan amis- amisan (dalam bahasa jawa) setlah
melaksanakan operasi / tindakan medis lain yang
membutuhkan tindakan pembedahan, yang mana makanan
tersebut justru mempunyai nilai gizi yang tinggi.
c. Budaya/Pantangan bagi ibu hamil untuk tidur di siang
hari, yang mana kebutuhan istirahat pada ibu hamil sangat
dibutuhkan untuk mempersiapkan kondisinya saat
menjelang persalinan.
2. HAMBATAN BAHASA
a. Lambung (dalam bahasa Jawa), yang sebenarnya adalah
pinggang.
b. Mancur-mancur (dalam bahasa Jawa), yang sebenarnya
adalahdiare / mencret.
c. Bayu (dalam bahasa Jawa), yang sebenarnya adalah
pembuluhdarah vena.
d. Otot(dalam bahasa Jawa maknanya pembuluh
darah),yang sebenarnya adalah pembuluh darah.
3. HAMBATAN FISIK
Hambatan fisik (dilihat dari cara berjalan pakai tongkat atau
alatbantu yang lain,di tuntun, Buta, Bisu, tuli, menggunakan kursi
roda)

KEPALA PUSKESMAS PANIPAHAN

NURHAYATI, AMK

Anda mungkin juga menyukai