Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KOTA SURAKARTA

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS BANYUANYAR
Jl.Bone Utama No.38 –Telp. (0271) 711244
E-mail. puskesmasbanyuanyar@gmail.com
SURAKARTA
57137

KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS BANYUANYAR


DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA
NOMOR : 440/ 003.56/ I/ 2017

TENTANG

KEWAJIBAN MENGIDENTIFIKASI HAMBATAN BUDAYA, BAHASA,


KEBIASAAN DAN HAMBATAN LAIN DALAM PELAYANAN

KEPALA UPT PUSKESMAS BANYUANYAR

Menimbang : a. bahwa untuk menjamin tercapainya hasil mutu pelayanan


yang sesuai harapan pasien, diperlukan komunikasi yang
baik antara petugas pemberi layanan dengan pasien
maupun keluarganya;
b. bahwa agar komunikasi antara petugas pemberi layanan
dengan pasien dapat berjalan optimal, dipandang perlu
untuk melakukan identifikasi hambatan budaya, bahasa,
kebiasaan dan hambatan lain dalam pelayanan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b,
perlu menetapkan Keputusan Kepala UPT Puskesmas
Banyuanyar tentang Kewajiban Mengidentifikasi
Hambatan Budaya, Bahasa, Kebiasaan dan Hambatan
Lain Dalam Pelayanan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004, tentang Praktik


Kedokteran;
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien;
4. Peraturan Menteri Kesehatan No.
290/MENKES/PER/III/2008 tentang Persetujuan
Tindakan Kedokteran;
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS BANYUANYAR


TENTANG KEWAJIBAN MENGIDENTIFIKASI HAMBATAN
BUDAYA, BAHASA, KEBIASAAN DAN HAMBATAN LAIN
DALAM PELAYANAN;
KESATU : Setiap petugas pemberi layanan klinis wajib
mengidentifikasi hambatan budaya, bahasa, kebiasaan
dan hambatan lain dalam pelayanan di UPT Puskesmas
Banyuanyar;
KEDUA : Menentukan kewajiban mengidentifikasi hambatan
budaya, bahasa, kebiasaan dan hambatan lain dalam
pelayanan menjadi kewajiban bersama baik Kepala
Puskesmas, petugas pendaftaran maupun petugas
pemberi layanan di unit pelayanan;
KETIGA : Identifikasi hambatan budaya, bahasa, kebiasaan dan
hambatan lain dalam pelayanan sebagaimana diktum
KESATU dilaksanakan sekali dalam setahun dalam
sebuah rapat koordinasi antara Kepala Puskesmas dengan
petugas pendaftaran dan petugas pemberi layanan di Unit
Pelayanan.
KEEMPAT : Segala hambatan budaya, bahasa, kebiasaan dan
hambatan lain dalam pelayanan yang diidentifikasi pada
saat rapat koordinasi, dilakukan tindak lanjut untuk
meminimalkan hambatan sehingga proses pelayanan
berjalan lancar.
KELIMA : Hambatan budaya dan bahasa sebagaimana diktum
pertama adalah sebagaimana terlampir dan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ini.
KEENAM : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam
penetapannya, maka akan diadakan pembetulan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Surakarta
Pada tanggal : 1 Februari 2018

KEPALA UPT PUSKESMAS BANYUANYAR,

AJI DANARTO
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPT
PUSKESMAS BANYUANYAR
NOMOR : 440/ 003.56/ I/ 2017
TENTANG : HAK DAN KEWAJIBAN
SASARAN UPAYA
KESEHATAN MASYARAKAT
UPT PUSKESMAS
BANYUANYAR

HAMBATAN BUDAYA, BAHASA,


KEBIASAAN DAN HAMBATAN LAIN DALAM PELAYANAN DI UPT
PUSKESMAS BANYUANYAR
1. Hambatan Budaya
a. Budaya ibu nifas dilarang makan makanan yang amis
b. Budaya ibu menyusui harus membuang ASI pertamanya
c. Budaya ibu terhadap bayi baru lahir dipakaikan gurita yang kencang
d. Budaya ibu terhadap bayi baru lahir, talipusar diberi bubuk agar epat
kering
2. Hambatan Bahasa
a. Pasien yang tidak bisa menggunakan bahasa jawa ataupun bahasa
indonesia
b. Pasien kurang paham dengan penggunan bahasa jawa
c. Pendengaran pasien berkurang
d. Pasien lansia, kemampuan penglihatan dan pendengaran berkurang
e. Pasien tidak bisa baca tulis
3. Hambatan Fisik
a. Pasien dengan kursi roda ataupun alat bantu jalan yang lain yang
mempunyai luka dan memerlukan perawatan kesulitan apabila mau
naik ke tempat tidur
b. Pasien tunanetra
c. Pasien lansia/anak jatuh dari tempat tidur
d. Adanya luka/jahit pada jalan lahir yang mengakibatkan infeksi/jahit
dehisase
e. Kondisi pasien yang lemas mengakibatkan jatuh dari tempat tidur
f. Pasien dengan kursi roda/ alat bantuagak menghabiskan ruang tungu
g. Kesalahan pengambilan obat yang sama dengan variasi dosis misal
obat LASA maupun obat high alert
h. Kesalahan identifikasi pasien
i. Pasien belum memahami persyaratan pasien yang harus puasa
sehingga pasien belum puasa sudah diambil darahnya
4. Hambatan Kebiasaan
a. Bayi sering diberi susu ormula karena ASI tidak mencukupi
b. Bayi sering rewel, sehingga diberi makanan tambahan sebem waktunya
(kurang dari 6 bulan)
c. Menolak imuisasi
d. Pasien terbiasa antri dengan antrian manual tidak dengan mesin
pendaftaran

Ditetapkan di : Surakarta
Padatanggal : 1 Februari 2018

KEPALA UPT PUSKESMAS BANYUANYAR,

AJI DANARTO

Anda mungkin juga menyukai