Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL

DINAS KESEHATAN
U PUSKESMAS WELERI I
Jl. Tamtama no 03,Weleri Kendal
Telp. (0294) 6410232 Kode pos:  51355
e-mail: pkmweleril@gmail.com

KEPUTUSANKEPALA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS


PUSKESMAS WELERI I

NOMOR : 870.001/KAPUS/C/VII/1I/2022

TENTANG

KEWAJIBAN MENGIDENTIFIKASI HAMBATAN BUDAYA, BAHASA, KEBIASAAN DAN


HAMBATAN LAIN DALAM PELAYANAN
DI PUSKESMAS WELERI I

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINASPUSKESMAS WELERI I

Menimbang : a. Bahwauntuk menjamin tercapainya hasil mutu


pelayanan yang sesuai harapan pasien, diperlukan
komunikasi yang baik antara petugas pemberi layanan
dengan pasien maupun keluarganya.
b. Bahwa agar komunikasi antara petugas pemberi layanan
dengan pasien dapat berjalan optimal, dipandang perlu
untuk melakukan identifikasi hambatan budaya, bahasa,
kebiasaan dan hambatan lain dalam pelayanan.
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b,
perlu menetapkan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas
Weleri I tentang Kewajiban Mengidenfikasi Hambatan
Budaya, Bahasa, Kebiasaan dan Hambatan Lain Dalam
Pelayanan.

Mengingat : 1. Undang-undang nomor 29 tahun 2004 tentang praktek


kedokteran, diundangkan di Jakarta padatanggal 6
Oktober 2014 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 116);
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009,tentang
Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
269/MENKES/PER/III/2008 Tentang Rekam Medis
4. Peraturan Menteri Kesehatan
No.1691/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Keselamatan
Pasien Rumah Sakit;
5. Peraturan menteri kesehatan No. 75 tahun 2014 tentang
Pusat Kesesehatan Masyarakat, diundangkan di Jakarta
pada tanggal 17 oktober 2014 ( Berita Negara Republik
Indonesia Nomor 1676 tahun 2014);
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 36 tahun 2015
Akreditasi Puskesmas;
7. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 46 tahun 2015
tentang akeditasi pusat kesehatan masyarakat, klinik
pratama, tempat praktek mandiri dokter, tempat praktek
mandiri dokter gigi;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2016
tentang standart pelayanan minimal bidang kesehatan;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 tahun 2016
tentang pedoman manajemen puskesmas;
10.Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 tahun 2017
tentang keselamatan pasien;
11.Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 71 Tahun 2004
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di
Kabupaten / Kota di ProvinsiJawa Tengah;
12.Peraturan Bupati Kendal Nomor 32 Tahun 2012 tentang
Penerapan & Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Kendal;

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS ROWOSARI II


TENTANG KEWAJIBAN MENGIDENTIFIKASI HAMBATAN
BUDAYA, BAHASA, KEBIASAAN DAN HAMBATAN LAIN
DALAM PELAYANAN.
Pertama : Menentukan kewajiban mengidentifikasi hambatan
budaya, bahasa, kebiasaan dan hambatan lain dalam
pelayanan menjadi kewajiban bersama baik Kepala
Puskesmas, petugas pendaftaran maupun petugas
pemberi layanan di unit pelayanan.
Kedua : Identifikasi hambatan budaya, bahasa, kebiasaan dan
hambatan lain dalam pelayanan sebagaimana diktum
Pertama dilaksanakan sekali dalam setahun dalam sebuah
rapat koordinasi antara Kepala Puskesmas dengan petugas
pendaftaran dan petugas pemberi layanan di unit
pelayanan.
Ketiga : Segala hambatan budaya, bahasa, kebiasaan dan
hambatan lain dalam pelayanan yang diidentifikasi pada
saat rapat koordinasi, dilakukan tindak lanjut untuk
meminimalkan hambatan sehingga proses pelayanan
berjalan lancar.
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam
penetapannya, maka akan diadakan pembetulan
sebagaimana mestinya.
Kelima : Segala bentuk hambatan akan dijabarkan dalam lampiran.

Ditetapkandi : weleri,
PadaTanggal : 02 Februari 2022
KEPALA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS
PUSKESMAS WELERI I,

Dr. NANCY WARDHANI


LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA UPTD
PUSKESMAS WELERI I
NOMOR : 870.001/KAPUS/C/VII/II/2022
TANGGAL : 02 Februari 2022

HAMBATAN BUDAYA DAN BAHASA DALAM PELAYANAN

1. Hambatan Budaya

a. Budaya/ pantangan masyarakat untuk berobat pada hari sabtu


b. Budaya/ pantangan masyarakat yang menghindari makanan amis-
amisan (dalam bahasa jawa) setelah melaksanakan operasi/ tindakan
medis lain yang membutuhkan tindakan pembedahan, yang mana
makanan tersebut justru mempunyai nilai gizi yang tinggi
c. Budaya/ pantangan bagi ibu hamil untuk tidur di siang hari, yang mana
kebutuhan istirahat pada ibu hamil sangat dibutuhkan untuk
mempersiapkan kondisinya saat menjelang persalinan

2. Hambatan Bahasa

a. Lambung(dalam bahasa jawa), yang sebenarnya adalah pinggang


b. Mancur-mancur(dalam bahasa jawa), yang sebenarnya adalah diare/
mencret
c. Bayu(dalam bahasa jawa), yang sebenarnya adalah pembuluh darah
vena
d. Otot(dalam bahasa jawa maknanya pembuluh darah), yang sebenarnya
adalah daging

KEPALA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS


PUSKESMAS, WELERI I

Dr.NANCY WARDHANI

Anda mungkin juga menyukai