Anda di halaman 1dari 2

Menghitung kedalaman laut dengan SONAR

Sonar
Sonar (sound navigation and ranging), merupakan istlah Amerika yang pertama kali
digunakan semasa Perang Dunia, yang berarti penjalaran dan navigasi suara.
Sonar adalah sebuah teknik yang menggunakan penjalaran suara dalam air untuk
navigasi atau mendeteksi kendaraan air yang lain.

Sejarah
Munculya sonar tak bisa dilepas dari rintisan tokoh seperti Daniel Colloden yang pada
tahun 1822 menggunakan lonceng bawah air untuk menghitung kecepatan suara dibawah air di
danau Geneva,Swiss.           
            Dalam perkembangan selanjutnya ada nama Paul Langevin yang tahun 1915 menemukan
alat sonar pertama untuk mendeteksi kapal selam.
 
Cara Kerja

            Sonar merupakan sistem yang menggunakan gelombang suara bawah air yang


dipancarkan dan dipantulkan untuk mendeteksi dan menetapkan lokasi obyek di bawah laut
atau untuk mengukur jarak bawah laut. Sejauh ini sonar telah luas digunakan untuk
mendeteksi kapal selam dan ranjau, mendeteksi kedalaman,penangkapan ikan komersial,
keselamatan penyelaman, dan komunikasi di laut.
Cara kerja perlengkapan sonar adalah dengan mengirim gelombang suara bawah
permukaan dan kemudian menunggu untuk gelombang pantulan (echo). Data suara dipancar
ulang keoperator melalui pengeras suara atau ditayangkan pada monitor.
            Prinsip kerja SONAR berdasarkan prinsip pemantulan gelombang ultrasonik. Alat ini
diperkenalkan pertama kali oleh Paul Langenvin, seorang ilmuwan dari Prancis pada tahun
1914. Pada saat itu Paul dan pembantunya membuat alat yang dapat mengirim pancaran kuat
gelombang bunyi berfrekuensi tinggi (ultrasonik) melalui air.  
            Pada dasarnya SONAR memiliki dua bagian alat yang memancarkan gelombang
ultrasonik yang disebut transmiter (emiter) dan alat yang dapat mendeteksi datangnya
gelombang pantul (gema) yang disebut sensor (reciver).  Gelombang ultrasonik dipancarkan
oleh transmiter (pemancar) yang diarahkan ke sasaran, kemudian akan dipantulkan kembali
dan ditangkap oleh pesawat penerima (reciver). 

            Dengan mengukur waktu yang diperlukan dari gelombang dipancarkan sampai


gelombang diterima lagi, maka dapat diketahui jarak yang ditentukan. Untuk mengukur
kedalaman laut, SONAR diletakkan di bawah kapal.  Dengan pancaran ultrasonik diarahkan
lurus ke dasar laut, dalamnya air dapat dihitung dari panjang waktu antara pancaran yang turun
dan naik setelah digemakan
Kegunaan SONAR untuk penangkapan ikan
Sebagian wilayah negara Indonesia adalah laut. Tidak heran jika Indonesia kaya akan
ikan. Selain di pantai, ikan ditangkap para nelayan di perairan yang jauh dari pantai
menggunakan kapal. Tidak setiap daerah di laut dihuni oleh ikan. Ada beberapa bagian laut
yang banyak ikannya dan ada bagian laut yang sedikit ikannya. Bagaimana caranya supaya
penangkapan ikan di laut menjadi efektif?
Kapal-kapal laut biasanya menggunakan sonar untuk menemukan daerah di laut yang
banyak ikannya. Prinsip kerja sonar ini berdasarkan pada konsep pemantulan gelombang. Dari
permukaan, gelombang bunyi dijalarkan ke dalam laut. Gelombang suara ini menyebar ke
kedalaman laut. Jika sebelum tiba di dasar laut, gelombang suara ini mengenai gerombolan
ikan, gelombang suara ini sebagian akan dipantulkan kembali ke permukaan. Gelombang
pantul ini akan diterima oleh alat dan langsung digambarkan dalam monitor. Nelayan dapat
melihat gerombolan ikan di bawah kapal mereka.
Dengan demikian, nelayan dapat menurunkan jaringnya untuk menangkap ikan-ikan
tersebut. Penggunaan sonar ini akan lebih menguntungkan dan membuat suatu pelayaran
akan lebih efektif

Anda mungkin juga menyukai