Anda di halaman 1dari 9

Need

Judul buku : Need


Penulis : Carrie Jones
Tahun terbit : Juni 2010
Penerbit : Atria
Penerjemah : Maria Lubis
Jumlah halaman : 429 halaman
Ukuran buku : 13 x 20,5 cm
Harga buku : Rp 49.900

Maulia Rasyifa
Need

Novel ini menceritakan tentang seorang gadis keturunan pixie yang bernama Zara.
Sepeninggal ayah tirinya Zara dikirim Ibunya ke Maine untuk tinggal bersama neneknya. Setelah
ayah tirinya meninggal, Zara merasa bahwa ia diikuti oleh seseorang yang bukan hanya ada di
dalam imajinasinya. Ada sesuatu yang berbeda di kota Maine, tidak bersifat seperti manusia. Di
sekolah baru, Zara bertemu Ian, Issie, Megan, Devyn, dan Nick yang memiliki karakternya yang
berbeda-beda.

Pengarangnya adalah seorang wanita kelahiran Bedford, New Hampshire. Nama


pengarangnya adalah Carrie Jones. Carrie sangat terkenal dengan karya-karyanya, baik dalam jenis
fantasi ataupun non-fantasi. Carrie telah menerima beberapa penghargaan dan pernah muncul di dalam
daftar Times New York.

Alasan saya memilih novel ini,karena ceritanya menarik dan ada juga unsur fantasinya
yaitu siluman dan pixie,menurut saya cerita ini sungguh keren. Dan juga covernya yang
digambarkan sungguh membuat sensasi tersendiri.

Alur cerita yang terdapat di dalam novel ini adalah alur maju. Gaya bahasa yang
digunakan sangat sederhana dan mudah untuk dipahami. Latar tempat pada novel ini adalah
seuah kota kecil yang bernama Maine yang berada di utara Negara Amerika. Kota tersebut
terkenal dengan kota mati karena sangat dingin.

Tokoh utama yang terdapat di dalam novel ini adalah zara. Zara adalah seorang
perempuan yang terlahir dari keturunan pixie. Ia sangat suka berlari. Zara mempunyai hobi
mengoleksi fobia-fobia. Ada juga tokoh lain, seperti Nick, Betty, Ian dan lainnya. Nick
merupakan seorang manusia yang dapat berubah menjadi serigala. Nick juga suka berlari. Betty
adalah nenek tirinya Zara. Betty merupakan manusia harimau. Ian adalah seorang makhluk pixie
yang jahat. Ian menginginkan Zara untuk menjadi ratunya. Dan ada juga tokoh-tokoh lainnya.

Maulia Rasyifa
Cerita Novel

Bermula dari kisah seorang perempuan yang bernama Zara. Zara dikirim oleh ibunya ke Maine—
kota tempat nenek tirinya meninggal karena ia sangat tertekan setelah ayah tirinya meninggal. Alasan
ibunya mengirim Zara adalah agar Zara dapat melupakan semua kesedihannya tentang ayahnya.

Pagi ini Zara akan berangkat ke Maine sendiri tanpa ibunya dengan menggunakan pesawat.
Selama di dalam pesawat, ia hanya diam. Zara duduk dengan seorang pria yang sudah separuh baya.
Perjalanan itu dilaluinya dengan perasaan hampa.

Sesampainya Zara di Bandara internasional Maine, Zara keluar dari pintu pesawat dan langsung
merasakan dinginnya hembusan angin Maine. Zara tidak memakai jaket berbulu yang ada ditangannya. Ia
hanya memegang jaket tersebut. Zara turun dari tangga pesawat dengan wajah yang menunduk kebawah.
Ia berjalan menelusuri bandara menuju ke terminal untuk menemui neneknya—Betty.

Ditengah perjalanan, Zara merasa di ikuti oleh seorang laki-laki berpakaian serba hitam. Zara
merasa bahwa ia pernah melihat laki-laki tersebut sebelumnya di Carleston—tempat sebalumnya ia
tinggal bersama ayah tiri dan ibunya. Zara mencoba untuk menghilangkan rasa takut yang muncul dengan
mengucapkan istilah fobia-fobia yang di hafalnya—Cheimatophobia, Frigophobia, Psychophobia,
Cheimaphobia.

Rasa takut itu hilang ketika Zara bertemu dengan neneknya. Zara langsung memeluk neneknya—
Betty. Betty hanya tersenyum sedikit. Mereka berjalan menuju lapangan parkir untuk pulang ke rumah
Betty—neneknya. Mereka menaiki sebuah pick-up hitam yang besar. Selama perjalaan mereka hanya
berbincang-bincang seputar kehidupan Zara di Carleston. Sebenarnya Zara tidak menyukai Maine, ia
lebih menyukai Carleston yang panas, ceria dan dipenuhi dengan bunga-bunga di pinggir jalan. Tiba-tiba
di tengah perjalanan, Zara berteriak karena melihat seorang pria berdiri ditengah jalan. Zara merasa
bahwa pria itu seperti yang dia lihat di bandara tadi. Betty—neneknya nyaris menabrak pria yang berdiri
ditengah jalan tersebut, namun untungnya Bettty sempat menghindarinya.

Zara sangat terkejut, sampai-sampai ia tidak sadar bahwa tangannnya mencengkeram sabuk
pengamannya sangat kuat, sehingga tangannya merah. Betty meminta maaf kepada Zara. Zara hanya diam
terpaku ditempat duduknya. Zara mencoba untuk melihat kembali pria tersebut, namun sudah terlambat.
Betty sudah terlebih dahulu membelokkan mobilnya kedalam sebuah tikungan—lorong rumahnya.
Sampai didepan rumahnya Zara melihat sebuah mobil Subaru yang masih baru. Ternyata mobil tersebut
hadiah dari Betty untuk Zara, karena Betty tidak bisa selalu mengantar Zara kemana-mana.

Maulia Rasyifa
Zara sangat senang karena mendapat mobil tersebut. Mereka berdua akhirnya masuk
kedalam rumah Betty karena udara diluar sangat dingin dan hari sudah hampir gelap. Betty
mempersilahkan Zara untuk membenahi kamarnya sendiri yang terletak di lantai dua dan mandi,
dan setelah itu makan malam bersama. Ditengah-tengah makan malam, Betty berpesan kepada
Zara agar ia tidak keluar malam untuk berlari, karena minggu lalu seorang pria menghilang. Di
Carleston Zara sering berlari ketika malam. Betty juga berpesan bahwa di Maine sangat licin jadi
jika mengemudi di Maine jangan ngebut. Zara hanya tersenyum tanpa memprotes apa pun.
Malam itu terasa sunyi karena mereka lebih banyak diam.

***

Keesokan harinya, Zara terbangun dan menuju ke kamar mandi untuk mandi. Ini hari
pertamanya dikota Maine. Hari ini Zara akan pergi kesekolah barunya. Zara segera bersiap-siap
dan menuju ke lantai bawah untuk menemui Betty. Zara tidak melihat Betty sama sekali, Zara
hanya melihat selembar surat yang bertuliskan:

Zara… aku pergi kestasiun untuk menderek sebuah truk yang bagian

depannya jatuh ke depan di Rute 9. Kau masih harus pergi ke sekolah.

Semua siswa kelas dua mendapatkan pelajaran olahraga. Jadi pastikan

kau membawa pakaian olahraga. Mengemudilah dengan hati-hati.

Jangan mengemudi setelah gelap. Kunci-kuncinya ada di atas meja.

Zara meraih kunci-kunci yang ada di atas meja, disamping surat tersebut. Kemudian ia
langsung keluar rumah dan mengunci seluruh pintu. Zara terlalu ceroboh sehingga dia terpeleset
dari pintu keluar rumahnya dan ia meluncur ke sebuah mobil Subaru yang sudah terparkir di
depan rumah neneknya tersebut. Es nya terlalu licin dan Zara tidak memakai sepatu bot, itu
penyebab Zara terpeleset. Zara bangun dan membersihkan pakaian dan rambutnya yang sudah

Maulia Rasyifa
terlihat putih karena terkena salju. Tiba-tiba Zara melihat jejak sepatu bot dan jejak kaki anjing
yang besar disamping mobilnya. Ia tidak menghiraukannya, karena ia berpikir bahwa itu
mungkin jejak kakinya Betty dan jejak kaki anjing yang lewat semalam.

Zara kemudian masuk ke dalam mobil dan menyalakan mesin mobil untuk
menghangatkannya. Perlahan-lahan Zara menginjak gas dan beranjak pergi kesekolahnnya. Zara
tidak terlalu sulit untuk mengingat jalan kesekolahnya, karena ia dulu pernah tinggal di Maine.
Zara mempunyai kesulitan untuk mengendarai mobil diatas es, karena it tidak mudah. Itu
membuat Zara kesal. Zara hanya mengemudi mobilnya dengan kecepatan tiga puluh kilometer
per jam jika ia tidak ingin tergelincir diatas jalan yang di penuhi oleh es.

Saat Zara tiba disekolah, jantungnya berdebar-debar. Tiba-tiba sebuah Mini Cooper
menyelip mobilnya menuju ke lapangan parkir. Zara sangat kesal. Mini Cooper tersebut terparkir
disamping mobil Zara. Zara mematikan mesin mobilnya dan keluar dari mobilnya. Seorang pria
keluar dari Mini Cooper yang berada disamping mobil Zara. Pria tersebut menggunakan sepatu
bot;dari bahan kulit dan berjalan menyeberangi es yang ada di samping Mini Coopernya. Pria
tersbut hanya tersenyum kepada Zara. Ternyata pria tersebut mengetahui kedatangan Zara. Pria
tersebut mengantarkan Zara ke kantor sekolah. Sampai di depan pintu kantor, pria tersebut pun
pergi dan meninggalkan Zara sendiri. Pria tersebut hanya senyum dan melambaikan tangan kea
rah Zara. Zara membalas senyumannya.

Zara membuka pintu kantor dengan sengat keras, sehingga pintunya menabrak dinding
dengan kuat. Zara merasa malu dan meminta maaf kepada seorang wanita yang ada di sudut
ruangan. Wanita tersebut sangat pucat tetapi terlihat cantik. Dia adalah Megan. Ia tampak sangat
sibuk dan hanya tersenyum sinis penuh kebencian kepada Zara. Zara tidak menghiraukannya.
Namun itu tidak menjadi masalah bagi seorang wanita yang berdiri dibalik meja panjang dan
menuju kearah Zara. Ia adalah Mr.Nix—sekretaris sekolah tersebut. Mr.Nix sangat menyambut
kedatangan Zara. Bahkan Mr.Nix mengetahui bahwa Zara adalah cucu tirinya Betty. Zara hanya
meminta jadwal kelasnya kepada Mr.Nix, dan Mr.Nix memberikannya.

Mr.Nix menyuruh Megan untuk mengantarkan Zara menuju kelasnya, tetapi Megan
menolaknya dengan alasan sedang sibuk. Karena mendengar alasan dari Megan, Mr.Nix
menyuruh lagi kepada seorang pria berpostur badan tinggi yang sedang menghadap ke lemari.

Maulia Rasyifa
Dia adalah Ian. Ian tidak menolak permintaan Mr.Nix untuk mengantar Zara. Ian langsung
mengambil tas ransel Zara dan mengantarkan Zara. Selama perjalanan mereka membicarakan
tentang tempat-tempat disekolah. Ditengah perjalanan, Zara dan Ian bertemu dengan pria yang
membawa Mini Cooper tadi pagi. Pria tersebut melambaikan tangannya ke arah Zara. Zara
sebenarnya tidak mengenal pria tersebut, tetapi ia mencoba bertanya kepada Ian tentang pria itu.
Ian menjelaskan bahwa pria tersebut adalah Nick. Zara dan Ian akhirnya sampai di depan pintu
kelas Zara. Ian berpesan bahwa ia akan menemani Zara lagi nanti ketika jam berganti.

Selama pelajaran berlangsung, Zara hanya diam dan menatap keluar jendela. Menatap
indahnya butiran-butiran salju yang berjatuhan. Ini bukan awal yang bagus untuk Zara. Ia tidak
memiliki kesempatan untuk berbaur, karena Zara pindah pada pertengahan jam untuk mengikuti
kelas bahasa spanyol. Ian kembali mengantar Zara ke kelas bahasa spanyol. Di sana mereka
bertemu dengan Megan. Ia sangat sinis dan menampakkan kebenciannya kepada Zara. Zara
merasa terganggu oleh Megan, tapi Zara tidak menampakannya, melainkan
menyembunyikannya.

Setelah jam bahasa Spanyol usai, Zara keluar dari kelas dan berjalan sendirian. Zara
melihat seorang wanita yang imut melambaikan tangannya kearah Zara dan berinjit-injit sedikit.
Wanita tersebut mendatangi Zara dan memperkenalkan diri. Wanita tersebut adalah Issie. Zara
sangat cepat akrab dengan Issie. Bahkan mereka nanti akan sama-sama mengikuti pelajaran
olahraga. Zara tidak melihat Ian lagi. Zara seperti diabaikan oleh Ian karena tidak mengantarnya
ke ruang olahraga meskipun ada Issie yang berada di sampingnya. Akhirnya Zara pergi bersama
Issie ke gmy—tempat olahraga.

Di dalam gmy, ternyata Zara melihat pria yang mengendarai Mini Cooper tadi pagi—
Nick. Nick berdiri disamping seorang pelatih yang sedang memeriksa papan penilaiannya.
Pelajaran dimulai dengan melakukan pemanasan. Hari ini mereka akan berlari hingga satu mil.
Pelatih sudah meniup peluitnya dan itu tanda bahwa lari sudah dimulai. Awalnya Zara dan Issie
berlari sama-sama. Namun baru seperempat mil, Issie sudah lelah. Issie menyerah dan menyuruh
Zara untuk tetap berlari mengejar ketertinggalannya.

Zara berhasil mengejar Megan dan pria yang paling belakang. Setelah berhasil melewati
mereka berdua, kemudian Zara berhasil mengejar Nick. Mereka berlari bersama-sama selama

Maulia Rasyifa
setengah mil. Kemudian zara mendahului Nick dan mengejar Ian yang merupakan pelari yang
terdepan sekarang. Tapi syangnya Zara hanya dapat berada di belakang Ian sampai garis finish.
Zara hanya tertinggal tiga langkah dari Ian dan disusul oleh Nick. Pelatih Walsh sangat
menyukai prestasi yang dibuat oleh Zara. Pelatih Walsh menawarkan Zara untuk masuk ke
dalam Club lari lintas alam, dan Zara menyetujuinya.

Sisa pagi itu berlangsung dengan lancar. Seperti biasanya, anak baru biasanya merasakan
banyak tatapan, bisikan dan itu yang dirasakan oleh Zara. Saat makan siang Zara ditemani oleh
Issie dan Devyn. Devyn adalah teman akrabnya Issie. Devyn tidak dapat bejalan karena ia
lumpuh. Jadi dia hanya dududk diatas kursi roda. Issie memperkenalkannya kepada Zara. Zara
cepat mengenal Devyn. Zara, Issie dan Devyn berbicara tentang Zara di Carleston. Tiba-tiba
Devyn diam dan membeku diatas kursi rodanya saat menatap keluar jendela kantin. Issie pun
ikut panik saat melihat kearah luar jendela. Zara mengikuti arah pandangan mereka berdua dan
Zara juga terkejut. Zara melihat sosok yang sama ketika ayah tirinya meninggal di Carleston, di
bandara dan dijalan pulang menuju rumah Betty. Pria yang ada di seberang jalan tersebut
memandang kearah Zara. Zara menceritakannya kepada Isssie dan Devyn. Issie dan Devyn
hanya bingung dengan kejadian tersebut.

Zara kemudian berlari untuk keluar dari kantin menuju kearah laki-laki tersebut, tapi
sayangnya Zara sudah terlambat. Bel sudah berdering. Zara pun kembali duduk di bangku kantin
tadi. Issie mengajak Zara dan Devyn kerumahnya untuk memecahkan masalah ini. Issie dan
Devyn merasa bahwa Zara diikuti. Zara pun sepakat dengan rencana tersebut.

***

Sepulang sekolah, Zara mengikuti Issie ke rumahnya dengan menggunakan subarunya.


Zara dapat mengejar mobil Issie karena jalanan bersalju sudah dikeruk oleh petugas pembersih
jalan. Jadi Zara tidak perlu khawatir bahwa mobilnya akan tergelincir. Sesampainya di rumah
Issie, mereka langsung masuk, dan Issie menawarkan makanan. Tapi Zara tidak lapar, hanya saja
Devyn yang kelaparan. Issie melemparkan satu kotak ice cream dan sendok diatas pangkuannya
Devyn. Mereka bertiga mulai menyelidiki siapa pria itu sebenarnya.

Zara menceritakan semua tentang perasaannya, ia merasa diikuti dan di mata-matai. Issie
dan Devyn memprediksi bahwa mereka adalah salah satu makhluk pixie. Alasan Devyn dan Issie

Maulia Rasyifa
mengatakan seperti itu karena, orang tersebut dapat berpindah tempat dengan sangat cepat. Zara
tidak mempercayainya, Zara sangat tertekan,shok dan akhirnya ia langsung pulang. Issie dan
Devyn meminta maaf karena telah membuat situasi seperti ini.

Hari sudah semakin gelap. Zara tidak dapat mengontrol emosinya, hingga pada akhirnya
sebelah ban mobil subarunya masuk kedalam selokan. Kejadian tersebut memperparah situasi
hati Zara. Ia hanya bisa memajukan dan memundurkan mobilnya. Namun tidak berhasil. Bahkan
sekarang kedua ban belakang mobil Zara masuk ke dalam selokan. Zara sekarang hanya diam
dan menangis didalam mobilnya. Tiba-tiba jendela mobil Zara diketuk oleh seseorang. Zara tidak
berani melihat orang tersebut. Namun ketukannya semakin kencang. Akhirnya Zara
memberanikan diri untuk melihatnya. Ternyata yang mengetuk mobilnya adalah Nick. Zara
keluar dari mobilnya dengan muka penuh air mata. Nick mengusap air mata tersebut dengan
tengannya kemudian menyuruh Zara untuk tetap berada didalam mobil. Sedangkan Nick
mendorong mobil tersebut. Zara hanya mengkuti perintah Nick saja. Mobil Zara kemudian
keluar tanpa membutuhkan waktu yang lama. Zara mengemudi mobil tersebut dengan perlahan
dan Nick mengikuti Zara sampai kerumahnya.

Sesampainya Zara dan Nick di depan rumah, Betty ternyata sudah menunggu mereka
diberanda rumah. Nick mengantarkan Zara hingga ke pintu depan rumah. Betty tersenyum lebar
dan menawarkan Nick untuk makan malam bersamanya dan Zara. Nick meminta maaf karena ia
tidak dapat ikut makan malam bersama dengan Zara dan Betty. Nick segera pamit dan pulang.

Betty menuntun Zara agar masuk kedalam rumah. Angin diluar sangatlah dingin. Betty
telah menyiapkan makan malam. Mereka makan malaam bersama. Saat sedang makan, Zara
menceritakan bahwa ia belum ke balaikota untuk melapor mobilnya, Zara bercerita bahwa ia tadi
berkunjung ke rumah Issie. Betty tidak terkejut. Betty ternyata mengenal Issie. Betty
berpendapat bahwa Issie adalah gadis yang lugu dan baik. Jadi Zara tidak khawatir karena Betty
tidak marah.

***

Pada tengah malam, Zara terbangun karena ada sebuah suara ketukan lembut yang
terdapat dilantai bawah. Zara menyambar senter besinya yang ada disebelah tempat tidurnya.

Maulia Rasyifa
Zara keluar dari kamarnya dan menuruni tangga dengan perlahan-lahan. Setelah sampai dilantai
bawah,

Zara melihat Betty sedang berdiri didepan jendela dan menatap kearah luar. Betty
member isyarat kepada Zara agar ia mendekat ke tubuh Betty. Betty mengecup kening Zara
dengan tanda penuh kasih saying. Betty menyuruh Zara untuk naik lagi dan segera tidur. Betty
mendorong Zara kearah tangga dan akhirnya Zara naik untuk pergi tidur.

***

Keesokan harinya, disekolah, Zara dan Issie duduk bersama-sama saat makan siang dan
di seluruh kelas yang mereka lalui hari ini. Devyn juga ikut bergabung dengan mereka berdua.
Issie dan Devyn sangat sering tertawa,sekalipun hal yang mereka bicarakan tidak nyambung.
Zara sekarang sudah mulai merubah kembali hidupnya, menjadi sedikit lebih berwarna.

Zara menceritakan kejadiannya kemarin saat ia pulang dari rumah Issie. Ternyata Issie
dan Devyn sudah lebih dahulu mengetahuinya karena Nick telah menceritakannya kepada
mereka. Zara juga menyampaikan niatnya untuk lebih mencari tahu lagi tentang makhluk pixie
tersebut di ruang lab.komputer sekolah. Issie dan Devyn setujuh dan mereka bergegas menuju
keruang lab.komputer. Terlihat sekelompok orang dengan Megan sebagai ketuanya melirik Zara,
Issie dan Devyn dengan sangat-sangat sinis.

Maulia Rasyifa

Anda mungkin juga menyukai