Anda di halaman 1dari 9

Nama : Yuniar Maulia Fajrianti

NIM : 22050007
1. A. Cyclone separator
Alat yang menggunakan prinsip gaya sentrifugal dan tekanan rendah karena adanya
perputaran untuk memisahkan materi berdasarkan perbedaan massa jenis dan ukuran.
Cyclone termasuk ke dalam alat pengolah partikulat yang low-cost methodFaktor yang
mempengaruhi efisiensi cyclone separator
 Ukuran partikel
 Jenis bahan yang ingin dipisahkan
 Kepadatan partikel
 Laju aliran volumetrik
 Penurunan tekanan
 Panjang kerucut
 Panjang badan
B. Destilasi
Destilasi adalah dengan memanfaatkan perbedaan rumus titik didih dari komponen campuran
untuk dapat terpisah. Dalam destilasi, akan dilakukan proses pemanasan dengan suhu tertentu
dimana penentuan suhu tersebut didasarkan pada titik didih komponen yang akan dipisahkan.
Faktor yang mempengaruhi efisiensi destilasi
 Jenis bahan yang di destilasi
 Temperatur
 Volume bahan
 Waktu destilasi
2. Alat industri kimia beserta prinsip kerja, cara kerja, dan pengaplikasiannya di dalam
industri
a. Boiler
Boiler adalah sebuah alat pemanas air dalam dunia industri pembangkit tenaga yang
memerlukan bahan bakar dalam operasinya. Air yang dipanaskan secara terus menerus akan
menghasilkan uap. Uap ini nantinya digunakan untuk banyak hal, seperti menggerakkan
turbin uap pada PLTU.
Air dan uap adalah pembawa panas yang baik. Lebih bagusnya lagi, keduanya ramah
lingkungan. Titik didih air pada tekanan atmosfer 1 atm adalah sekitar 100°C, artinya air akan
mulai berubah menjadi uap ketika suhunya mencapai titik tersebut. Nah, kalau tekanan air
berubah, maka titik didih nya juga akan ikut berubah. Konsep inilah yang diterapkan boiler
ketika memanaskan air yang bertekanan tinggi.
Sebelum masuk ke boiler, air harus terlebih dahulu dipompa. Tujuannya agar tekanan air
naik sehigga dapat mengalir ke semua komponen dengan adanya dorongan dari pompa. Saat
di boiler, titik didih air menjadi naik sehingga membutuhkan panas yang lebih untuk
membuatnya menguap. Boiler umumnya terbuat dari besi tebal agar mampu mengatasi
tekanan fluida yang tinggi. Kalau tidak, boiler bisa rusak parah dan meledak.
Seperti yang telah disebutkan, fungsi boiler adalah untuk menghasilkan air panas maupun
uap panas dengan memanfaatkan hasil pembakaran bahan bakar. Pada dasarnya, ada dua tipe
boiler berdasarkan fungsinya; boiler air panas dan boiler uap panas. Boiler air panas
digunakan untuk tujuan domestik dan komersial, seperti menyuplai air panas. Sementara itu,
boiler uap panas menghasilkan uap untuk menggerakkan bilah turbin dan menghasilkan
energi listrik.
Prinsip kerja boiler adalah dengan memanfaatkan panas dari pembakaran bahan bakar
untuk memanaskan air atau media pendingin lainnya. Panas ini kemudian akan diubah
menjadi uap dan digunakan dalam berbagai aplikasi industri.
Secara sederhana, cara kerja boiler dimulai melalui proses yang akan menghasilkan
perpindahan panas, baik melalui bahan bakar, udara, maupun material. Perpindahan panas
memiliki tiga fase terpisah, yakni konveksi, konduksi, dan juga radiasi.

1. Radiasi
Radiasi merupakan transfer panas tanpa memerlukan media. Misalnya pada boiler,
pipa-pipa yang digunakan tidak akan mendapatkan sumber panas menjadi panas. Sebab,
diperlukan proses radiasi dalam kondisi tertentu.

2. Konduksi
Merupakan cara kerja transfer panas namun media yang digunakan tidak bergerak dan
terjadi pada zat padat. Untuk cara kerja ini, pangkal pipa boiler akan dipanaskan. Karenanya,
bagian pipa secara keseluruhan menjadi panas dan membuat air mendidih.

3. Konveksi
Cara kerja boiler selanjutnya adalah konveksi yang dalam prosesnya, media yang
digunakan akan ikut bergerak. Biasanya digunakan dalam boiler yang bercampur dengan air
panas, sehingga akan menghasilkan transfer panas menjadi energi.
Aplikasi di industri
Boiler adalah alat penting dalam sektor atau proses industri dan berikut ini adalah beberapa
industri yang menggunakan boiler.

1. Industri Kelapa Sawit


Untuk proses pekerjaan di dalam pabrik kelapa sawit, boiler adalah kebutuhan utama.
Ketel uap diperlukan sebagai sumber tenaga maupun sumber uap agar kelapa sawit dapat
diolah dengan baik. Di pabrik kelapa sawit, biasanya ada dua jenis boiler yang digunakan,
yaitu water tube boiler dan fire tubes boiler. Water tube boiler adalah salah satu jenis boiler di
mana aliran air melewati tabung yang dipanaskan dengan api dari luar. Fire tube boiler adalah
salah satu jenis boiler di mana aliran gas panas berasal dari api melewati satu tabung atau
lebih. Api tersebut mengalir pada wadah air yang sedang dalam kondisi tertutup.
2. Industri Pariwisata
Boiler adalah mesin yang juga vital dalam dunia pariwisata, terutama perhotelan.
Penggunaan boiler dilakukan untuk proses laundry dan keperluan kebersihan lain untuk hotel.
Dalam proses membersihkan perlengkapan tempat tidur hotel serta jasa mencuci pakaian,
boiler diandalkan agar noda-noda membandel lebih mudah hilang.
3. Industri Rumah Sakit
Boiler pun sama vitalnya untuk kebutuhan industri rumah sakit, karena rumah sakit
pun memerlukan energi uap. Kegiatan laundry (mencuci pakaian dan menghilangkan noda),
memasak, dan proses sterilisasi semua memanfaatkan boiler di rumah sakit.
4. Industri Farmasi
Tidak hanya rumah sakit, industri farmasi pun memerlukan boiler agar operasional
pabrik berjalan dengan lancar. Seperti halnya industri rumah sakit yang segala sesuatunya
diharuskan steril, farmasi pun demikian. Oleh sebab itu, plant steam atau jenis steam yang
memanaskan produk maupun alat agar steril adalah mesin yang vital. Plant steam masih
tergolong jenis steam yang fungsi utamanya mengolah air lalu diuapkan lewat boiler (bisa
dengan pipa air maupun pipa api). Selain bertujuan sanitasi peralatan obat maupun alat-alat
yang digunakan dalam proses farmasi, boiler juga berguna sebagai pemanas untuk aplikasi
HVAC. Lebih dari itu, plant steam pada industri farmasi juga digunakan untuk keperluan
laundry hingga heat-exchanger instalasi pemanas, dan lainnya.
5. Industri Makanan dan Minuman
Industri makanan dan minuman pun membutuhkan boiler, termasuk pabrik penghasil produk
makanan dan minuman maupun restoran-restoran.
Dalam menjaga sisi higienis sebuah produk makanan/minuman maupun masakan pada
sebuah restoran, bahan-bahan mentah perlu dimasak lebih dulu sebelum masuk ke
pengolahan.
Pada industri makanan, boiler juga bermanfaat mengukus bahan-bahan seperti mie, kentang
dan lainnya.

b. Heat exchanger
Pada dasarnya, prinsip kerja heat exchanger disandarkan pada hukum termodinamika 2
yang berbunyi: “Perpindahan panas terjadi secara spontan (alami) dari benda yang bersuhu
tinggi ke benda yang bersuhu rendah, namun tidak bisa mengalir secara spontan pada arah
sebaliknya”.
Cara kerja heat exchanger didasarkan pada prinsip perpindahan panas antara dua fluida
yang berbeda. Pertukaran panas tersebut terjadi melalui dinding pemisah antara kedua fluida
tersebut. Heat exchanger dapat bekerja dalam tiga cara, selengkapnya akan diuraikan di
bawah ini.
1. Proses Perpindahan
Proses perpindahan panas dapat terjadi melalui konduksi, konveksi, atau radiasi. Dalam
heat exchanger, perpindahan panas biasanya terjadi melalui konduksi dan konveksi.
Konduksi adalah proses perpindahan panas langsung antara dua benda yang berdekatan,
sementara konveksi melibatkan perpindahan panas melalui aliran fluida.
2. Berdasarkan Jumlah Fluida Kerja
Heat exchanger dapat bekerja dengan menggunakan dua atau lebih fluida. Dalam heat
exchanger dengan dua fluida, panas dipindahkan dari satu fluida ke fluida lainnya. Sedangkan
pada heat exchanger dengan lebih dari dua fluida, panas dapat dipindahkan dari satu fluida ke
beberapa fluida lainnya.
3. Berdasarkan Aliran Fluida
Aliran fluida dalam heat exchanger dapat berupa concurrent, countercurrent, atau cross-
flow. Pada aliran concurrent, kedua fluida mengalir searah satu sama lain, sedangkan pada
aliran countercurrent, fluida bergerak berlawanan arah. Aliran cross-flow terjadi ketika kedua
fluida mengalir tegak lurus satu sama lain.
Melalui cara kerja heat exchanger yang efisien dan berbagai jenis yang tersedia, heat
exchanger menjadi komponen penting dalam berbagai aplikasi, termasuk di industri minyak
dan gas, pabrik kimia, pembangkit listrik, pendinginan mesin, serta sistem pemanas dan
pendingin rumah tangga.
Pemilihan jenis heat exchanger yang tepat tergantung pada kebutuhan dan karakteristik
fluida yang digunakan. Misalnya, pada penggunaan fluida dengan perbedaan suhu yang
besar, spiral heat exchanger sangat cocok karena desainnya yang memaksimalkan kontak
antara fluida.
Heat exchanger memiliki berbagai macam fungsi di dalam berbagai aplikasi industri.
Beberapa fungsi utama dari heat exchanger adalah sebagai berikut:
1. Pemanasan
Heat exchanger dapat digunakan untuk memanaskan fluida kerja pada suhu yang
diperlukan. Contoh penggunaan heat exchanger pada pemanasan adalah pada industri
petrokimia dan pembangkit listrik.
2. Pendinginan
Heat exchanger juga dapat digunakan untuk mendinginkan fluida kerja pada suhu
yang diperlukan. Contoh penggunaan heat exchanger pada pendinginan adalah pada
sistem pendingin mesin.
3. Penukar Gas
Selain mentransfer panas, heat exchanger juga dapat digunakan sebagai penukar gas
pada proses industri tertentu.
4. Penukar Uap
Heat exchanger juga dapat digunakan sebagai penukar uap pada proses industri
tertentu.
5. Pemulihan Panas
Heat exchanger dapat digunakan untuk memulihkan panas dari limbah panas untuk
dimanfaatkan kembali. Contoh penggunaan heat exchanger pada pemulihan panas adalah
pada sistem pemanasan air.
c. Conveyor
Prinsip Kerja
Prinsip kerja conveyor belt terbilang cukup sederhana, di mana alat ini akan
menggerakkan barang atau material melalui bantalan belt yang berjalan ke arah yang sudah
ditentukan. Cara kerjanya memanfaatkan beberapa katrol yang digerakkan oleh mesin, dan di
antara katrol-katrol tersebut dipasang roll dan kemudian dipasangkan lembaran belt. Gerakan
dari mesin akan menggerakkan katrol yang kemudian juga akan menggerakkan komponen-
komponen lain. Roller akan akan bergerak memutar pada tempatnya untuk mendukung
pergerakan belt dari ujung ke ujung. Di dalam bantalan belt terdapat tail/driver pulley yang
berfungsi mengatur dan menarik belt melalui gesekan antara drum yang berputar dengan belt.
Begitulah prinsip kerja conveyor belt yang kemudian dimanfaatkan untuk mengangkut
barang atau material dari satu tempat ke tempat yang lain. Barang atau material tersebut
diletakkan di atas belt yang berjalan sehingga bisa dipindahkan tanpa menggunakan tenaga
manual manusia.
Cara Kerja
Cara kerjanya memanfaatkan beberapa katrol yang digerakkan oleh mesin, dan di
antara katrol-katrol tersebut dipasang roll dan kemudian dipasangkan lembaran belt. Gerakan
dari mesin akan menggerakkan katrol yang kemudian juga akan menggerakkan komponen-
komponen lain. Roller akan akan bergerak memutar pada tempatnya untuk mendukung
pergerakan belt dari ujung ke ujung. Di dalam bantalan belt terdapat tail/driver pulley yang
berfungsi mengatur dan menarik belt melalui gesekan antara drum yang berputar dengan belt.
Aplikasi Di Industri
Industri pertambangan untuk mengangkut batu bara

d. Dryer

Prinsip kerja pengering rotary dryer adalah menggunakan panas yang dialirkan secara
langsung dengan bahan yang akan dikeringkan melalui drum yang berputar. Sumber
panas yang digunakan berasal dari api gas LPG yang bersentuhan dengan permukaan
drum pengering. Suhu pemanasan dapat diatur secara manual dengan menyetel gas yang
keluar dari tabung gas. Sistem rotary digunakan agar pengeringan bersifat merata. Alat
pengering yang dirancang secara keseluruhan memiliki panjang 220 cm, lebar 62 cm dan
tinggi 50 cm. Alat digerakkan menggunakan motor listrik. Komponen alat meliputi drum
pengering, thermometer, motor listrik 1 Hp/1420 rpm dengan reducer 50:1, dan gas LPG.
Alat pengering diuji untuk mengeringkan jagung sebanyak 50 kg, pada suhu pengeringan
sekitar lama 70-75oC dengan lama pengeringan 10 jam. Hasilnya adalah kadar air jagung
turun dari 30,37% menjadi 16,13%, tidak terdapat kerusakan pada jagung seperti butir
pecah ataupun perubahan warna. Sementara dalam proses ada kehilangan hasil sebesar
1% yang disebabkan tertinggalnya bahan di dalam alat.
Sistem kerja pengeringan pada mesin rotary dryer ini dilakukan sistem pemutaran secara
berulang kali, sehingga yang mengalami proses pengeringan tidak hanya bagian atas saja
melainkan seluruh bagian atas dan bawah secara bergantian. Sehingga pengeringan yang
dilakukan mesin ini lebih merata dan lebih banyak mengalami proses menyusutan. Selain
itu mesin rotary dryer ini mengalami proses pengeringan berulang – ulang selama hampir
satu jam tanpa dihentikan proses pengeringannya.

Mesin rotary dryer ini sudah sangat popular di dunia industry karena proses pengeringan
dari mesin ini jarang mengalami kegagalan baik dari segi kualitas akhir atapun
kuantitasnya. Namun sejak terjadi musibah kelangkaan bahan bakar minyak dan gas,
teknologi rotary dryer ini mulai dikembangkan agar bisa seiringan dengan teknologi
bahan bakar bahan bakar lain, seperti batubara, gas sintetis dan lain sebagainya.

e. Evaporator
Prinsip Kerja
Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya, evaporator merupakan alat untuk
menegevaporasi larutan sehingga prinsip kerjanya merupakan cara kerja dari evaporasi itu
sendiri.

Cara Kerja
Cara kerjanya ialah dengan menambahkan kalor atau panas yang bertujuan untuk
memekatkan suatu larutan yang terdiri dari zat pelarut yang memiliki titik didih yang
rendah dengan pelarut yang memiliki titik didih yang tinggi sehingga pelarut yang
memiliki titik didih yang rendah akan menguap dan hanya menyisahkan larutan yang
lebih pekat dan memiliki konsentrasi yang tinggi.
Proses evaporasi memiliki ketentuan, yaitu:
Pemekatan larutan didasarkan pada perbedaan titik didih antar zat-zatnya.
titik didih cairan dipengaruhi oleh tekanan.
dijalankan pada suhu yang lebih rendah dari titik didih normal.
titik didih cairan yang mengandung zat yang tidak menguap akn tergantung tekanan dan
kadar zat tersebut.
Beda titik didih larutan dengan titik didih cairan murni disebut kenaikan titik didih
(boiling range).

Aplikasi di industri
Untuk industri migas, evaporator digunakan untuk memekatkan larutan crude oil dengan
menghilangkan kadar airnya sehingga meringankan kinerja kolom Destilasi.

f. Filtrasi

Prinsip Kerja

Pada filtrasi yang menggunakan plate dan bingkai jika ditinjau dari cara kerjanya, alat ini
bekerja berdasarkan driving and force, yaitu perbedaan tekanan. Filter plat dan bingkai
digunakan untuk memisahkan padatan cairan dengan media berpori dimana cairan akan
diteruskan sedangkan padatan akan tertahan. Pada permulaan filtrasi pada penyaring kue
beberapa partikel padat memasuki medium pori dan ditahan, tetapi dengan segera mulai
berkumpul di permukaan septum.

Setelah periode awal ini padatan mulai terfiltrasi padatan tersebut mulai menebal di
permukaan dan harus dibersihkan secara periodik. Kecuali dilengkapi kantong penyaring
untuk pembersih gas, penyaring umumnya hanya digunakan untuk pemisahan padat-cair.
Penyaring dapat dioperasikan dengan tekanan di atas atmosfer pada aliran atas medium
penyaring atau tekanan vakum pada aliran bawah.

Filtrasi adalah metode atau metode pemisahan fisik atau lebih yang kita ketahui dengan
penyaringan, yang dilakukan untuk memisahkan padatan dan cairan. Cairan yang diserap
setelah skrining akrab dengan phyrat, sedangkan padatan tertinggal selama penyaringan,
kita sebut residu atau pulp. Ketika penyaringan atau filtrasi, tidak hanya cairan yang kita
inginkan, sering residueors atau pulp yang kita inginkan dari proses ini.

Prinsip dan Cara Kerja Filtrasi


Karena prinsip dasar dari penyaring ini sangat sederhana untuk menyaring molekul padat
dicampur dalam larutan, tingkat kemurnian phyrats diproduksi atau diperoleh dengan
proses filtrasi ini sangat tergantung pada kualitas dan ukuran pori dari filter yang kita
gunakan. .

Untuk jenis filtrasi, yang, jika kita ingin dalam hasil akhir, residu atau bubur biasanya
diperlukan, langkah berikutnya adalah kering, sehingga semua cairan yang tersisa di
padatan menguap.

Ada beberapa kemungkinan atau metode yang dapat kita gunakan dalam proses filtrasi.
Jenis metode yang digunakan tergantung pada apakah padatan dilarutkan dalam cairan
atau ditangguhkan atau parsial.

Aplikasi di industri :
 minyak kelapa sawit
 pati
 gula
 bir

g. Kondensor
Prinsip Kerja
Kondensor bekerja dengan cara mengalirkan uap ke sebuah ruangan berisi pipa. Uap
tersebut akan mengalir di bagian shell side atau luaran pipa. Sedangkan pipa dialiri oleh
air yang berfungsi sebagai pendingin.

Cara Kerja
Selama reaksi distilasi dan refluks, campuran reaksi dipanaskan. Saat gas naik, gas
tersebut bergerak naik ke ban dalam tipis kondensor Liebig. Di sekeliling tabung ini
terdapat jaket air. Air selalu mengalir ke dalam jaket air di bagian bawah dan melalui
bagian atas. Air harus mengalir ke arah ini untuk mencegah terbentuknya gelembung
udara di dalam kondensor, yang dapat menurunkan efisiensi. Air yang terus mengalir
menciptakan "efek pendinginan" dan menurunkan suhu gas, mengubahnya kembali ke
bentuk cair. Gravitasi menyebabkan tetesan cairan menetes keluar dari tabung ke dalam
campuran reaksi atau ke dalam gelas kimia terpisah.

Aplikasi di Industri
Pengaplikasian kondensor digunakan untuk sistem pendingin misal AC ruangan, AC
mobil
dan proses industri kimia dan industri pengolahan produk makanan yang menerapkan
spengembun sistem kerja proses pengembunan.

h. Pompa
Prinsip Kerja
Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari
suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan dengan cara
menambahkan energi pada cairan yang dipindahkan dan berlangsung secara terus
menerus. Pompa beroperasi dengan prinsip membuat perbedaan tekanan antara bagian
masuk (suction) dengan bagian keluar (discharge). Dengan kata lain, pompa berfungsi
mengubah tenaga mekanis dari suatu sumber tenaga (penggerak) menjadi tenaga kinetis
(kecepatan), dimana tenaga ini berguna untuk mengalirkan cairan dan mengatasi
hambatan yang ada sepanjang pengaliran.

Cara Kerja
Pompa air menarik air dari area yang lebih rendah, biasanya berupa sumur atau air tanah,
yang kemudian dihisap untuk dipindahkan ke tempat yang lebih tinggi, atau dalam
pertanian sawah atau lokasi-lokasi tertentu. Di pasaran, pompa-pompa air pertanian yang
tersedia cenderung telah mengadopsi sistem otomatis. Jadi, terdapat sejumlah sensor
khusus yang bekerja pada pipa ataupun saluran air tertentu yang membuat pompa air
pertanian dapat menyala dan mati secara otomatis sesuai dengan kebutuhan.

Saat pompa air pertanian dihidupkan, maka bagian dalam pompa akan berputar dengan
maksud membuat perbedaan tekanan. Hal tersebut akan membuat air terhisap naik
menuju tempat yang diinginkan, dalam hal ini lahan pertanian. Ketika mesin pompa air
pertanian aktif, rotor serta baling-baling juga cenderung aktif berputar. Gerakan putaran
tersebut umumnya dibatasi dengan cincin yang membuat air terhisap segera dapat
dipindahkan ke area tujuan.

Aplikasi di industri
Pengolahan air.

i. Separator
Prinsip kerja
Separator adalah suatu alat berbentuk tabung (vessel) yang memiliki temperatur dan
tekanan tertentu dan berfungsi untuk memisahkan cairan heterogen seperti air dan minyak
atau 3 jenis zat berdasarkan perbedaan densitasnya. Separator memiliki dua jenis alat
pengontrol yaitu pengontrol tekanan dan permukaan liquid.

Metode pemisahan menggunakan separator adalah pemisahan secara fisika yang


bertujuan untuk mengambil zat yang diinginkan contohnya adalah ingin menghilangkan
air yang tercampur dalam minyak mentah (CPO).

Pemisahan senyawa atau zat ini tentu saja berdasarkan prinsip yang harus terpenuhi
antara lain penurunan tekanan, turbulensi aliran, pemecahan fluida dan gravity setlink

Cara Kerja
Cara kerja separator adalah dengan pemisahan fluida berdasarkan perbedaan densitasnya.
Fluida atau zat yang memiliki densitas lebih besar akan menempati posisi paling bawah,
semakin atas letak fluida tersebut maka densitasnya lebih rendah.

Aplikasi di Industri
Alat tersebut disamping berguna untuk pemisahan fluida namun penting diterapkan
sebelum pembuangan limbah ke sungai. Industri menggunakan teknik ini untuk menjaga
kesehatan lingkungan sekitar.

Contohnya seperti pabrik pengolahan tahu. Ampas tahu yang keluar bisa menjadi 30%
sehingga sebelum dikeluarkan dari pabrik harus melewati berbagai proses pengolahan
salah satunya adalah pemisahan fase menggunakan separator.

j. Crusher
Prinsip Kerja
Menghaluskan suatu bahan atau material dari ukuran tertentu ke ke ukuran yang lebih
kecil.
Cara Kerja
Bahan atau Batu bakal dihancurkan oleh daya, yang di produksi dalam mesin
penghancur. bahan bakal dilemparkan dengan kecepatan tinggi serta makin lama bakal
hancur. Sistem berlanjut hingga batu diperkecil untuk ukuran yang diperlukan serta lalu
mesin bisa dihentikan.
Aplikasi Di Industri
Dalam industri batu bara

Anda mungkin juga menyukai