Anda di halaman 1dari 39

TK 184201

PENGANTAR INDUSTRI KIMIA


ENERGI UNTUK INDUSTRI KIMIA
ENERGI UNTUK INDUSTRI KIMIA

2
LATAR BELAKANG

• Industri kimia dan manufaktur menyumbang


sekitar sepertiga dari total penggunaan energi di
seluruh dunia.
• Kira-kira tiga perempat penggunaan energi industri
terkait dengan produksi komoditas padat energi
seperti logam dan non-logam, bahan kimia dan
petrokimia, bahan mineral non-logam, serta pulp
dan kertas.
• Di sektor-sektor ini, biaya energi merupakan
bagian yang besar dari total biaya produksi
3
LATAR BELAKANG

• Produksi industri diproyeksikan meningkat empat


kali lipat dari sekarang hingga tahun 2050.
• Peningkatan efisiensi utilisasi energi, utilisasi
energi terbarukan dan pengurangan/penangkapan
emisi CO2 diharapkan dapat memberikan dampak
yang signifikan dan substansial reduksi emisi gas
rumah kaca yang diakibatkannya.

4
UTILISASI ENERGI DI INDUSTRI KIMIA

Energi diperlukan dalam industri kimia untuk :


• mendorong reaksi endotermik
• memberikan kondisi suhu reaksi dan tekanan
yang optimal
• mendorong proses pemisahan
• melakukan operasi transfer massa
• pengendalian daya dan sistem komunikasi
• menyediakan lingkungan kerja yang memadai

5
JENIS ENERGI DI INDUSTRI KIMIA

Berbagai jenis energi dibutuhkan untuk :


• Energi mekanik yang digunakan untuk
memampatkan gas pada proses/reaksi tekanan
tinggi,
• Energi termal yang digunakan untuk menaikkan
suhu suatu proses/reaksi,
• Energi listrik yang digunakan untuk: proses
elektrolitik, menggerakkan motor (pompa,
blower, kompresor), dan penerangan tempat
kerja.
6
KONSUMSI ENERGI UNTUK ELECTROLISA BRINE

7
KONSUMSI ENERGI
UNTUK ELECTROLISA BRINE

• EnergI untuk preparasi and purifikasi raw material,


terutama garam NaCl
• Energi listrik digunakan untuk proses electrolisa
• Energi (steam) untuk memperoleh NaOH sesuai
standar komersial
• Energi untuk alat pemanas, pompa, kompresor,
penerangan, dll.

8
KONSUMSI ENERGI UNTUK ELECTROLISA BRINE

9
UTILISASI ENERGI PABRIK GULA

10
JENIS ENERGI PABRIK GULA

• EnergI untuk preparasi raw material tebu;


• EnergI untuk separasi dan purifikasi;
• Energi untuk proses pemanas,
• Energi listrik untuk penggerak pompa, kompresor,
• Energi listrik untuk penerangan tempat kerja,
lingkungan, dll.

11
SUMBER ENERGI

• Sebagian besar energi yang digunakan dalam


industri kimia berasal dari :
• bahan bakar fosil (minyak, batu bara, gas
alam)
• produk samping bahan organik yang mudah
terbakar juga dapat digunakan.
• Bahan bakar fosil adalah sumber energi bermutu
tinggi terutama digunakan untuk pemanasan
langsung.

12
SUMBER ENERGI

• Utilisasi energi listrik lebih nyaman untuk


keperluan lain (missal: untuk penggerak pompa,
kompresor dan pengaduk)
• Dalam beberapa kasus, energi listrik sangat
penting:
• Proses pemanasan suhu tinggi (lebih dari
2000°C)
• Proses elektrolitik tidak dapat beroperasi
tanpa listrik.
• Tetapi energi listrik menjadi tidak efisien sebagai
pengguna bahan bakar fosil
13
KOGENERASI ENERGI

• Sumber energi lain yang penting bagi industri kimia


adalah Combined Heat and Power (CHP),
• CHP : instalasi di mana ada pembangkit panas dan
listrik yang dapat digunakan secara simultan.
• Efisiensinya mungkin lebih besar dari 70% ketika
panas produk samping dari pembangkit listrik
digunakan secara produktif.

14
KOGENERASI ENERGI

• Perkembangan baru adalah pembangunan


pabrik kogenerasi di mana panas dan listrik
dihasilkan secara bersamaan simultan → CHP
• Contoh menggabungkan gasifikasi batubara
untuk pembangkit listrik di “gas turbine” dan
“steam turbine”

15
REKOVERI ENERGI

• Sebaliknya, energi dapat memberikan manfaat


biaya untuk proses di mana energi dapat
direcovery dari reaksi eksotermik, misal dalam
pembuatan asam sulfat dari belerang berpotensi
menghasilkan 3,26 x I06 kJ per ton asam sulfat.
Energi ini dapat diperoleh sebagai uap, misal untuk
digunakan untuk keperluan pemanasan atau
diubah menjadi listrik.

16
ENERGI TERBARUKAN

• Energi terbarukan juga akan memainkan peran


yang lebih penting di masa depan;
• Energi terbarukan didasarkan pada biomassa,
pembangkit listrik tenaga air, angin dan matahari
(di masa depan, mungkin menjadi sumber utama
untuk produksi listrik).
• Meskipun kontribusi energi terbarukan masih kecil
(<1%), tetapi pertumbuhannya cukup besar.
• Sebagai contoh, produksi biofuel, yaitu bio-etanol
dan biodiesel, telah meningkat rata-rata sekitar
20% per tahun selama dekade pertama abad ini

17
ENERGI & BAHAN BAKU

• Bahan baku untuk memproduksi bahan kimia dan


energi saling terkait erat. Bahan baku utama untuk
industri kimia bersumber bahan bakar fosil.
• Industri kimia menggunakan banyak energi. Jumlah
hidrokarbon yang digunakan untuk menyediakan
energi yang dibutuhkan = jumlah hidrokarbon yang
digunakan sebagai bahan baku.
• Bahan bakar digunakan dalam direct heater dan
direct furnace untuk pemanasan aliran proses, dan
untuk pembangkit uap dan listrik → utilitas yang
paling penting.
18
BAHAN BAKAR FURNACE

• Bahan bakar yang digunakan dalam furnace


untuk proses seringkali sama dengan bahan
baku yang digunakan untuk proses tersebut.
• Misalnya, dalam steam reforming gas alam,
gas alam digunakan baik sebagai bahan baku
maupun sebagai bahan bakar di reformer
furnace.

19
STEAM

• Sistem uap adalah sistem utilitas paling penting di


sebagian besar pabrik kimia.
• Steam memiliki berbagai aplikasi; misalnya, untuk
aliran proses pemanasan, sebagai media reaksi,
dan sebagai bantuan distilasi.
• Uap dihasilkan dan digunakan dalam bentuk uap
jenuh (saturated steam), uap basah (wet steam),
atau uap super panas (superheated steam).

20
STEAM

• Uap jenuh (saturated) tidak mengandung uap air


atau panas berlebih, uap basah (wet) mengandung
uap air, dan uap super panas (superheated) tidak
mengandung uap air dan berada di atas suhu
jenuhnya.
• Uap biasanya dihasilkan dalam water tube boiler
menggunakan bahan bakar paling ekonomis yang
tersedia.

21
STEAM BOILER

• Boiler terdiri dari drum uap dan yang disebut drum


lumpur terletak di tingkat yang lebih rendah.
• Uap jenuh yang ditarik masuk kembali ke tungku
untuk pemanasan super.
• Sirkulasi campuran air/uap biasanya terjadi dengan
konveksi alami.

22
STEAM BOILER

• Gas buang dibuang selama pembakaran berfungsi


untuk memanaskan air umpan boiler untuk
menghasilkan uap.
• Dalam steam reforming gas alam, gas alam
biasanya juga digunakan untuk pemanasan, dan
uap dihasilkan dalam apa yang disebut “waste heat
boiler” melalui pertukaran panas dengan gas-gas
pembakaran di furnace dan gas sintesis yang
dihasilkan.

23
STEAM PRESSURE

• Steam umumnya digunakan pada tiga tingkat


tekanan yang berbeda. Tingkat tekanan dan suhu
saturasi yang sesuai tergantung pada pabrik
tertentu
• High pressure steam (40 bar), Medium pressure
steam (10 bar), Low pressure steam (3 bar)
• Sifat termodinamika saturated steam dan
superheated steam telah dikompilasi dalam apa
yang disebut “Steam Table” yang dapat ditemukan
dalam banyak buku.

24
ENERGI LISTRIK

• Listrik dapat dihasilkan di lokasi dalam turbin uap


atau dibeli dari perusahaan pemasok lokal.
• Di pabrik besar, pengurangan biaya energi
dimungkinkan jika daya listrik yang diperlukan
dihasilkan di lokasi dalam turbin uap dan uap
buangan dari turbin yang digunakan untuk proses
pemanasan.
• Seringkali ekonomis untuk menggerakkan
kompresor besar, yang membutuhkan banyak
daya, dengan turbin uap.

25
FOSSIL FUEL COMPOSITIONS

• Ketiga bahan bakar fosil (minyak, batu bara, dan


gas alam) memiliki kesamaan dalam komposisi
yang terutama terdiri dari,
• Karbon
• Hidrogen,
• Nitrogen, Oksigen, Sulfur dan logam (jumlah
kecil)
• Namun, rasio unsur-unsur dan sifat fisiknya
sangat berbeda

26
FOSSIL FUEL COMPOSITION

• Rasio C/H adalah fitur karakteristik hidrokarbon.


Jumlah relatif karbon dalam batubara jauh lebih
besar daripada dalam minyak mentah.
• Metana (CH4) jelas memiliki rasio C/H terendah
dari semua hidrokarbon. Rasio C/H gas alam sangat
mirip dengan metana, karena metana adalah unsur
utama gas alam

27
NATURAL GAS

• Gas alam (natural gas) adalah campuran


hidrokarbon dengan metana sebagai unsur utama.
• Gas alam dapat ditemukan di reservoir berpori,
baik yang terkait dengan minyak mentah
(“associated gas") atau di reservoir di mana tidak
ada minyak (“non-associated gas").

28
NATURAL GAS

• Gas alam sangat penting tidak hanya sebagai


sumber energi, tetapi juga sebagai bahan baku
untuk industri petrokimia.
• Selain hidrokarbon, gas alam biasanya
mengandung gas non-hidrokarbon seperti karbon
dioksida, nitrogen, dan hidrogen sulfida dalam
jumlah kecil (atau kadang-kadang besar).

29
CRUDE OIL

• Komposisi minyak mentah jauh lebih kompleks


daripada komposisi gas alam. Minyak mentah
bukanlah bahan yang seragam dengan formula
molekul sederhana.
• Minyak mentah adalah campuran komplek
senyawa gas, cair, dan hidrokarbon padat, yang
terjadi di endapan batuan sedimen di seluruh
dunia yang tergantung lokasinya.
• Dua sumur berdekatan mungkin menghasilkan
minyak mentah yang sangat berbeda.

30
CRUDE OIL

• Kandungan karbon dan hidrogen yang tinggi


menunjukkan bahwa minyak mentah (crude oil)
sebagian besar terdiri dari hidrokarbon
• Hasil analisis menunjukkan bahwa minyak mentah
mengandung alkana, sikloalkana (nafta), aromatik,
aromatik polisiklik, dan senyawa yang mengandung
nitrogen, oksigen, belerang, dan logam
• Sebagian besar minyak mentah terdiri dari alkana,
sikloalkana, dan aromatik
• Minyak mentah berat semakin banyak
mengandung senyawa aromatik polycyclic
31
COAL

• Berbeda dengan minyak mentah dan gas alam,


komposisi unsur batubara bervariasi pada rentang
yang luas.
• Kisaran komposisi hanya didasarkan pada
komponen organik batubara.
• Selain itu, batubara mengandung sejumlah besar
bahan anorganik (mineral), yang membentuk abu
selama pembakaran dan gasifikasi (1-25%)
• Batubara mengandung air, dengan kadar air
berkisar sekitar 2 - 70%.

32
BIOMASS

• Biomassa dapat dibagi menjadi tiga kelompok :


• Minyak dan lemak,
• Gula
• Biomassa lignoselulosa.
• Analisis ekonomi sederhana menunjukkan bahwa
lignoselulosa paling menarik, baik sebagai sumber
daya maupun harga.
• Lemak hewani dan minyak nabati terutama terdiri
dari trigliserida, ester asam lemak dengan gliserol.

33
BIOMASS

• Biomassa lignoselulosa terutama terdiri dari tiga


komponen: selulosa (35-50% wt), hemiselulosa
(15-25% wt), dan lignin (15-30% wt).
• Minyak nabati, protein, dan abu membentuk sisa
struktur biomassa lignoselulosa.
• Penelitian terbaru menunjukkan bahwa biomassa
lignoselosa terutama terdiri dari komponen
dinding sel yang dibangun dari selulosa dan
hemiselulosa yang disatukan oleh lignin.

34
BIOMASS

• Selulosa adalah polimer organik paling melimpah


di bumi dan struktur kimianya, yang sebagian
besar bentuk kristal
• Hemiselulosa secara kimiawi terkait dengan
selulosa karena mengandung backbone
karbohidrat. Namun, karena strukturnya yang acak
dan bercabang, hemiselulosa adalah amorf.
• Kebutuhan energi berbasis biomassa akan bersaing
dengan kebutuhan untuk pakan (food) lebih
diprioritaskan pada ketahanan pangan
• Proses generasi kedua menghasilkan bahan sisa
tanaman seperti jerami dan ampas tebu
35
BIOMASSA
• Sebagai contoh, dalam pemrosesan tebu, gula
pertama dikeluarkan sebagai produk utama, dan
ampas tebu yang tersisa digunakan sebagai
sumber bahan bakar utama untuk menyediakan
listrik dan energi panas yang digunakan di
pabrik.
• Karakteristik utama biomassa :
• Komposisi kimia
• Sifat fisik dan thermal
• Produktivitas panen (=berat kering/hektar.
tahun)

36
BIOMASSA

• Selain komposisi, produktivitas panen, yang


ditandai dengan berat kering per hektar per
tahun, adalah karakteristik yang paling penting.
• Sugar cane (tebu) menunjukkan produktivitas
tertinggi, disusul sugar beet, sementara
soybeans mempunyai productivitas paling
rendah.

37
PRODUCTIVITY OF SELECTED CROPS

Production
Crop Largest Producer
(t/ha/a)
Cassava Nigeria 50
Jatropha seeds Zimbabwe 8
Rice straw Egypt 11
Palm oil Malaysia 25
Soybean USA 4
Sugarbeet Germany 100
Sugarcane Brazil 125
Sun Flower France 6

38
39

Anda mungkin juga menyukai