Anda di halaman 1dari 24

KOGENERASI DAN

COMBINED-CYCLE

L/O/G/O
www.themegallery.com
PEMULIHAN (Recovery) ENERGI
• Produksi kerja (daya mekanik/listrik) dari
proses pembakaran bahan bakar fosil
merupakan proses yang sangat tidak
efisien.
• Efisiensi power plant hanya 30 – 45%,
artinya 55 – 70% energi terbuang.
ENERGI TERBUANG
DIMANFAATKAN !!

PENINGKATAN EFISIENSI ENERGI


SECARA KESELURUHAN
KOGENERASI
• Produksi dua bentuk energi secara
bersamaan menggunakan satu
sumber energi.
• Dalam kasus industri kimia, produksi
energi mekanik (listrik) dan energi
panas sekaligus dari satu sumber
bahan bakar.
• KOGENERASI  Total Energy System
atau Waste Heat Utilization System
SIKLUS GABUNGAN (COMBINED
CYCLE)

• Pemanfaatan satu sumber bahan


bakar untuk produksi daya
(listrik/mekanik) menggunakan dua
siklus termodinamika.
• Konfigurasi siklus yang dipakai
biasanya Siklus Brayton dan Siklus
Rankine.
KONFIGURASI
KOGENERASI
• TOPPING CYCLE
Bahan bakar pertama kali dimanfaatkan untuk
produksi energi mekanik melalui siklus
termodinamika. Energi termal sisanya
dimanfaatkan untuk proses pemanasan di pabrik.
• BOTTOMING CYCLE
Bahan bakar pertama kali dimanfaatkan untuk
produksi energi termal untuk proses pemanasan
pabrik. Energi termal sisanya dimanfaatkan untuk
menghasilkan energi mekanik melalui siklus
termodinamika.
Kogenerasi dengan Turbin Uap

• Sistem pembangkit
kerja yang paling
banyak digunakan
dalam kogenerasi
• Aplikasi pada turbin
uap jenis back
pressure.
Dengan sistem pengendalian laju
alir uap
Kogenerasi dengan Turbin Gas
• Turbin gas beroperasi pada temperatur tinggi,
sehingga gas buangnya masih memiliki energi termal
yang cukup tinggi.
• Energi termal gas buang dapat dimanfaatkan dengan
berbagai cara :
- pemanasan awal udara pembakar (regeneratif)
- pemanasan proses secara tak langsung
- pemanas proses tak langsung melalui alat-alat
penukar
panas.
- pemanas proses tak langsung melalui WHB.
- produksi uap lewat WHB dan selanjutnya uap
digunakan untuk penggerak turbin uap (combined
cycle).
COMBINED CYCLE
Combined-cycle Cogeneration
Waste Heat Boiler (WHB)

• Pembangkit kukus/boiler dengan


sumber energi berasal dari energi
termal sisa.
• Berfungsi untuk mengkonversi panas
sensibel gas cerobong menjadi
kukus.
Menghitung jumlah uap yang mampu
dihasilkan di WHB ??

NERACA MASSA DAN ENERGI !!


Contoh Soal :

Perkirakan laju produksi uap pada Waste Heat


Boiler (WHB) untuk memanfaatkan panas
buang dari turbin gas dengan kondisi-kondisi
sebagai berikut :
• laju alir gas buang = 800.000 kg/jam
• temperatur gas buang = 480oC
• kondisi uap yang dihasilkan WHB = 700
kPa, jenuh
• entalphi BFW = 450 kJ/kg
• pinch point = 15oC
• kapasitas panas gas buang = 1.1 kJ/kg oC
Tentukan pula temperatur gas buang keluar
dari WHB.
Pinch Point, ΔTpinch
• The temperature difference the exhaust gas
temperature leaving the evaporator section and
the temperature of evap/steam. Ideally, the lower
pinch point, the more the heat recovered, but this
calls for more surface area and consequently,
increases the backpressure and cost. General
guidelines calls for a pinch point of 8-22 oC

Exchanged heat vs T diagram for creating steam, using


exhaust gas
Efisiensi Penggunaan
Energi
Incremental Heat Rate
(IHR)
HR / Heat Rate : Konsumsi sumber energi di dalam sebuah
power plant.
Sering digunakan dalam mengevaluasi kogenerasi, atas dasar
energi termal sebagai produk utama dan energi listrik sebagai
produk tambahan.
IHR = Selisih konsumsi bahan bakar sistem kogenerasi dengan
konsumsi sistem produksi uap konvensional

energi
dalam
bahan
bakar

HR Untuk produksi listrik
kWh
listrik
rproduksite
energi
dalam
bahan
bakar

HR Untuk produksi energi termal
Btu
dalam
uap
terproduk
si
HR HR
cogen
conv HRcogen = HR untuk kogenerasi

IHR HRconv = HR untuk produksi uap konvensional
kWh
listrik
rproduksi
te
Contoh Soal :
Sebuah pabrik memerlukan energi listrik 3 MW dan energi termal =
200 juta Btu/jam. Energi termal diperoleh dari uap pada pada
kondisi temperatur jenuh 259oF (P=35 psia, hv=1167.1 Btu/lb,
hl=228 Btu/lb). Air boiler masuk pada temperatur 80oF dan
tekanan 35 psia (entalphi 282.2 Btu/lb). Efisiensi boiler 80%.

Sistem produksi energi termal tersebut dimodifikasi menjadi sistem


kogenerasi dengan turbin uap. Karakteristik turbin uap dipilih
sedemikian rupa sehingga kondisi uap keluar turbin tepat pada
kondisi keperluan proses. Uap masuk turbin diatur pada 150 psia
dan 400oF (h=1219.1 Btu/lb). Ekspansi uap berlangsung secara
adiabatik tak-reversibel.
a. Tentukan neraca massa dan energi kogenerasi.
b. Tentukan IHR
c. Bandingkan IHR terhadap HR produksi listrik dengan turbin uap
Contoh Soal :
Udara dengan laju alir 600000 kg/jam digunakan untuk
menggerakkan turbin gas satu tahap dengan pressure
ratio 15. Udara masuk kompresor pada tekanan 1 atm,
30oC. Diketahui maximum cycle temperature 1100oC.
Laju alir fluida kerja dianggap tetap dengan kapasitas
panas 1 kJ/kg K. Efisiensi kompresor 85% dan efisiensi
turbin 85%. Panas yang berasal dari gas buang
hendak digunakan untuk memproduksi kukus melalui
WHB dengan pinch point 15oC. Entalphi BFW 550 kJ/kg.
Kukus ini akan digunakan untuk keperluan produksi
energi mekanik melalui turbin uap. Data-data kukus
adalah sebagai berikut :
Kukus masuk turbin  4000 kPa, 350oC
Kukus keluar turbin  500 kPa, jenuh
a. Berapa jumlah (dalam kW) energi mekanik yang

Anda mungkin juga menyukai