RESUME
Disusun Oleh
KHAIRUN ANNISA
1730110016
Dosen Pembimbing :
2020
MENGANALISIS REAKI ORDE PERTAMA DAN REAKSI ORDE
KEDUA SERTA MENGHITUNG WAKTU PARUHNYA
m n
laju. Sebagai contoh, v = k [A] [B] , bila m=1 kita katakan bahwa reaksi
tersebut adalah orde pertama terhadap A. Jika n=3, reaksi tersebut orde
ketiga terhadap B. Orde total adalah jumlah orde semua komponen dalam
persamaan laju: n + m + ...
Pangkat m dan n ditentukan dari data eksperimen, biasanya harganya
kecil dan tidak selalu sama dengan koefisien a dan b. Hal ini berarti, tidak
ada hubungan antara jumlah pereaksi dan koefisien reaksi dengan orde
reaksi. Secara garis besar, beberapa macam orde reaksi diuraikan sebagai
berikut:
1. Orde Satu
Suatu reaksi dikatakan berorde satu terhadap salah satu
pereaksinya jika laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi
pereaksi itu. Misalkan, konsentrasi pereaksi itu dilipat tigakan maka
1
laju reaksi akan menjadi 3 atau 3 kali lebih besar.
?[ A]
Bila kita tinjau reaksi orde satu berikut: A = produk,
?t
Integrasinya adalah In [A]t = -kt + In [A0].
Bila persamaan ln [A]t = -kt + ln[A 0] dibuat grafik ln [A] lawan t,
maka diperoleh garis lurus dengan kemiringan = -k, sedang
jelajahnya (intersep) = ln[A]0.
-kdt
Bila diintegrasikan:
Contoh Soal:
Jika yang terurai 25% maka yang tersisa = 100 % - 25% = 75%
[A]t
t = 23 detik
2. Orde dua
Suatu reaksi dikatakan berorde dua terhadap salah satu pereaksi
jika laju reaksi merupakan pangkat dua dari konsentrasi pereaksi itu.
Apabila konsentrasi zat itu dilipat tigakan, maka laju reaksi akan
2
menjadi 3 atau 9 kali lebih besar.
?[ A]
Misalnya, A = produk, maka persamaan lajunya: v? k [A]2
?t
1 1
Integrasinya adalah: ? kt?
[ A ]t [ A ]o
1 1 1
Bila persamaan : ? kt? dibuat grafik lawan t,
[ A ]t [ A ]o [A]
maka diperoleh garis lurus dengan kemiringan = K, sedangkan
1
jelajahnya (intersep) =
[ A ]o
Contoh Reaksinya:
2NO2(g) → 2NO(g) + O2(g)
– d [ No2] d [NO 2]
Hukum laju = K [NO2]2¿ = K [NO2]2 = = = -kdt
dt [NO 2]
1 1
Bila diintegrasikan: [ NO 2] t = [ NO 2]0 + 2 kt
Contoh soal:
Jawab:
Laju reaksi = K = [OH- ] [CH4]
A hasil reaksi
d[ A ]
−
v= dt = k [A]
[ A]
ln =−kt
[ A ]0
bentuk persamaan ini tetapan laju k dapat dihitung dari grafik ln [A]
terhadap t dari persamaan berikut :
Contoh Soal
T (detik) 0 5 10 15 20 25
c. Tentukan harga k.
Penyelesaian
T (detik) 0 5 10 15 20 25
0
-0.2
-0.4
Log C
-0.6
-0.8
-1
-1.2 0 5 10 15 20 25 30
Waktu (menit)
[ A] 1
log − kt
b. Dari persamaan 12 bahwa [ A ]0 2 ,303 , ingat ln a =
2,303 log a.
log [A] – log [A]0 = - (1/2,303)kt.
Jika grafik hubungan antara log [A] lawan t membentuk garis
lurus, Gambar pada poin a, memenuhi persamaan garis lurus,
maka data tesebut berasal dari reaksi orde satu.
c. Dari persamaan log [A] = log [A] 0 - (1/2,303) kt, harga slope =
- (1/2,303)k
y 2− y 1 −0 , 444−(−0 ,721)
Slope = =
X 2− X 1 5−15
0,277 1
= =− k
−10 detik 2,303
k = 6,4 x 10-2 detik
Penguraian N2O5 berikut merupakan salah satu contoh dari
reaksi orde satu :
2N2O5(g) 4NO2(g) + O2(g)
C. Reaksi Orde Kedua
1. Reaksi Orde Dua dengan satu reaktan
Contoh yang paling sederhana dari reaksi orde-dua adalah reaksi
yang kecepatannya sebanding dengan kuadrat dari konsentrasi satu
pereaksi. Dari reaksi dekomposisi dibawah ini,
A hasil reaksi
Bila reaksi ini diasumsikan dengan reaksi orde-dua, dengan [A]
adalah konsentrasi A pada waktu tertentu hukum laju dapat ditulis:
d[ A]
− =k [ A ]2
dt
hasil integrasi dari ([A]o, 0) ke ([A], t) :
c t
∫−dtd [ A ] =k ∫ dt;
c o
0
1 1
= +kt
diperoleh : [ A ] [ A ]o
Contoh Soal:
Suatu reaksi A B + C mengikuti reaksi orde ke dua,
hitunglah konstanta kecepatan reaksi bila data yang dihasilkan adalah
sebagai berikut :
Pengukuran 1 2 3 4 5
Waktu (jam) 0 1 2 4 6
Penyelesaian
Pengukuran 1 2 3 4 5
Waktu (jam) 0 1 2 4 6
6
5
1 /[ A ]
4
3
2
1
0
0 1 2 3 4 5 6
t(Jam)
Gambar: Kurva reaksi orde ke dua
1 1
=− +kt
Dari persamaan [ A] [ A ]0 , maka hubungan antara 1/[A]
dengan t didapat harga slope = k = 0,553 jam-1
d (ξ V ) =− d [ A ] =− d [ B ] =dx
dt dt dt dt ,
maka laju reaksi dapat diungkapkan dengan persamaan,
dx
=k [ A ][ B ]
dt
Dengan dimisalkan konsentrasi A mula-mula adalah a konsentrasi
B mula-mula adalah b dan pada waktu t masing-masing terurai
sebesar x. Maka kecepatan reaksi untuk orde-dua seperti yang
dituliskan pada persamaan 22 dapat ditulis :
dx
=k (a−x )(b−x )
dt
untuk menyelesaikan persamaan ini ke dalam bentuk integral, ada
dua kemungkinan yang dapat dihasilkan. Bila konsentrasi konsentrasi
A dan B mula-mula sama, a = b, persamaan tersebut dapat
disederhanakan sebagai berukut :
dx
=k (a−x )2
dt
t = waktu
a = konsentrasi A mula-mula
b = konsentrasi B mula-mula
1 b/2
t 1/2= ln
k (b−a) (b−a/2)
Contoh Soal
Dalam suatu larutan mula-mula yang terdiri dari 0,40 M zat A dan
0,7 M zat B. setelah 1 jam konsentrasi A ditemukan 0,15 M. Hitung
konstanta kecepatan reaksi ?...
Penyelesaian
1 b (a−x ) 1 b(a−x )
kt= ln k= ln
(a−b ) a(b−x ) t (a−b ) a(b−x )
a–x = 0,15 M k =
c A
-ln c A ,0 = k t1/2
1 0,693
t1/2= k ln 2 = k
2. Waktu Paroh Reaksi Orde Dua
Waktu paruh untuk reaksi orde dua untuk reaksi A produk dapat
1 1
= +kt
di rumuskan dari persamaan 17, yaitu [ A ] [ A ]o . Pada saat
reaktan tinggal setengahnya dari konsentrasi semula, maka t = t1/2, [A]
= 0,5[A]0. Sehingga besarnya t1/2 adalah :
1
t1/2 = k [ A ]0
Contoh Soal
Turunkan ungkapan untuk menghitung waktu paruh suatu reaksi
orde dua dengan tipe pereaksi tunggal
Penyelesaian
Integrasi dari persamaan 17 dengan mengsubtitusikan t = t 1/2, dan
[A] = 0,5[A]0
1 1 2 1
= +kt kt 1/2= −
[ A ] [ A ]o [ A ]0 [ A ]o
2 1 1
= +kt
[ A ]0 [ A ]o 1/2 t1/2 = k [ A ]0
Sumber:
Kinetika Kimia