Anda di halaman 1dari 17

7

LAJU REAKSI
Pengertian

Laju Reaksi

Faktor Laju
Reaksi

Laju Reaksi

Teori
Tumbuhan

Orde Reaksi

dan
Persamaan

7
Laju Reaksi
A Pengertian Laju Reaksi

Dalam persamaan reaksi ada zat yang direaksikan dan ada zat yang dihasilkan dari kedua zat yang
direaksikan tadi. Jadi, secara singkatnya dalam reaksi kimia pereaksi berubah menjadi produk.

Dengan kata lain dalam proses menuju ke produk, reaktan membutuhkan waktu untuk bereaksi. Laju
reaksi adalah berkurangnya jumlah pereaksi untuk satuan waktu atau bertambahnya produk untuk
setiap satuan waktu.

Satuan laju reaksi dinyatakan dalam satuan mol/L detik.

Misal:

A + B C

Dari reaksi di atas bisa dikatakan bahwa konsentrasi zat A dan konsentrasi zat B makin lama makin
berkurang, sedangkan pada konsentrasi zat C makin lama makin bertambah.

Secara sistematis, dapat ditulis sebagai berikut:

−[ A ] −[B ] +[C]
VA¿ ; VA¿ ; VA¿
∆t ∆t ∆t
Keterangan:

[A] = konsentrasi zat A (M)

[B] = konsentrasi zat B (M)

[C] = konsentrasi zat C (M)

VA = laju reaksi zat A (M s-1)

VB = laju reaksi zat B (M s-1)

VC = laju reaksi zat C (M s-1)

Contoh Soal:

Diketahui laju pembentukan CaCO3 = 2 x 10-4 M s-1

Ca(s) + C(s) + 3/2 O2(g) → CaCO3(s)

Tentukan laju O2 !
Pembahasan:

−[ A ]
vO2 ¿ ∆ t

¿ -3/2 x 2 x 10-4

¿ -3 x 10-4 M s-1

B Faktor Laju Reaksi

Faktor Laju Reaksi Faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi sebagai berikut.

A. Konsentrasi
Makin besar konsentrasi suatu larutan maka makin besar pula tumbukan antarpartikenya. Hal itu
menyebabkan laju reaksi makin cepat.
B. Luas Permukaan
Bidang sentuh berbentuk butiran akan lebih cepat bereaksi daripada bidang sentuh yang berbentuk
kepingan. Hal itu dikarenakan, luas permukaan bidang sentuh bubran lebih besar daripada bidang
sentuh kepingan. Makin luas permukaan bidang sentuh maka makin cepat laju reaksinya.
C. Suhu
Peningkatan suhu akan menaikkan energi rata-rata molekul sehingga jumlah atau fraksi molekul yang
mencapai energi pengaktifan bertambah Laju reaksi akan meningkat pula Untuk setiap kenaikan
temperatur sebesar 10°C, maka laju reaksi menjadi dua sampai tiga kali lebih cepat dari semula.
Secara umum, untuk menghitung laju reaksi pada suhu tertentu dapat menggunakan rumus sebagai
berikut:
T 2−T 1
r2 = r1(A)
t
Dengan:

r2 = laju reaksi pada suhu tertentu

r1 = laju reaksi awal

T1 = suhu awal

T2 = suhu pada V2

A = kelipatan laju reaksi

Untuk menghitung lamanya waktu reaksi dapat digunakan rumus sebagai berikut:
T2-T1
1
t 2 = t1 t
A
Dengan:

T1 = suhu awal

T2 = suhu setelah dinaikkan

A = kelipatan laju reaksi

t = rata-rata kenaikan suhu

D. Katalis
Katalis hanya berfungsi untuk mempercepat reaksi karena katalis dapat menurunkan energi pengaktifan.
Katalis dibedakan menjadi dua macam, berikut ini.
a. Katalis Homogen
Katalis homogen adalah katalis yang mempunyai fase sama dengan fase zat pereaksi.
b. Katalis Heterogen
Katalis heterogen adalah katalis yang mempunyai fase berbeda dengan fase zat pereaksi.

C Teori Tumbuhan

Reaksi kimia terjadi karena adanya tumbukan yang efektif antara partikel-partikel zat yang bereaksi.
Tumbuhan efektif adalah tumbuhan yang mempunyai energi yang cukup untuk memutuskan ikatan-
ikatan pada zat yang bereaksi.

Peristiwa tumbukan yang terjadi pada molekul-molekul memerlukan suatu energi pengaktifan yang
biasa dikenal dengan aktivasi. Energi aktivasi adalah energi minimum yang diperlukan untuk
berlangsungnya suatu reaksi.

Contoh tumbukan yang menghasilkan reaksi tumbukan yang tidak menghasilkan reaksi antara
molekul hydrogen (H2) dan molekul iodine (l2).

Gambar Tumbukan antara molekul (H2) dengan iodin membentuk molekul Hl.

Untuk contoh adalah reaksi antara hidrogen dengan oksigen menghasilkan H2O. Saat reaksi
berlangsung akan terbentuk zat kompleks terakvitasi yang berada di puncak energi. Jika berhasil, maka
zt kompleks terakvitasi akan terurai menjadi zat hasil reaksi.
Energi pengaktifan untuk reaksi pembantukan H2O

Hubungan antara energi pengaktifan dengan energi yang diserap atau dilepaskan selama reaksi
berlangsung.

D Orde Reaksi dan Persamaan Laju Reaksi


Persamaan laju reaksi dapat dirumuskan sebagai berikut:

Untuk reaksi:

xA + yB → Qc + zD

maka persamaan laju reaksinya sebagai berikut:

v = k [A]m [B]n
dengan:

k = tetapan jenis reaksi

m = orde reaksi terhadap pereaksi A

n = orde reaksi terhadap pereaksi B

Tetapan jenis reaksi (k) adalah suatu tetapan yang harganya bergantung pada jenis pereaksi, suhu,
dan katalis. Harga k akan berubah jika suhunya berubah. Macam-macam orde reaksi:

A. Orde Reaksi Nol


Laju reaksi pada orde reaksi nol tidak dapat dipengaruhi oleh besarnya konsentrasi pereaksi. Maka,
persamaan laju reaksi secara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut:

V = k [A] 0
Sehingga laju reaksi tetap maka akan memiliki orde reaksi nol.

vA
[A]
Hubungan kecepatan dengan konsentrasi

Grafik Orde Reaksi Nol

B. Orde Reaksi 1
Orde reaksi satu memiliki persamaan laju reaksi dengan persamaan:

V = k [A]1
Persamaan reaksi orde satu merupakan persamaan linier maka laju reaksi akan berbanding lurus dengan
konsentrasi pereaksinya.
Contoh:
Jika konsentrasi pereaksi dinaikkan dua kali, maka laju reaksi akan meningkat dua kali lebih besar dari
semula.
Grafik orde reaksi 1:

vA
[A]

Hubungan kecepatan dengan konsentrasi


Grafik Orde Reaksi satu

C. Orde Reaksi 2
Persamaan laju reaksi untuk orde dua sebagai berikut:

V = k [A]2
Jika konsentrasi zat A dinaikkan dua kali, maka laju reaksi akan menjadi empat kali lebih besar.
Gambar grafik orde reaksi 2
vA

[A]

Hubungan kecepatan dengan konsentrasi


Grafik Orde Reaksi dua

Aplikasi
1. Nitrogen oksida, NO, bereaksi dengan hidrogen membentuk dinitrogen oksida, N 2O dan uap air
menurut persamaan:

2NO(g) + H2(g) → N2O(g) + H2O(g). Pengaruh konsentrasi NO dan H2 terhadap laju reaksi ditemukan sebagai
berikut:

Percobaan Konsentrasi Awal (M) Laju Reaksi Awal


NO H2 (M/det)

1 6 2 2
2 12 2 8
3 6 4 4
Laju reaksi yang terjadi jika konsentrasi NO = 2 M dan konsentrasi H2 = 5 M adalah... (M/det)

A. 1
36
B. 1
18
C. 5
36
D. 5
18
E. 5
9
Jawaban: E

V1 = k [H2]X [NO]Y

V2 k [H2]X [NO]Y

2 = [2]X [6]Y

8 [2]X [12]Y

Y=2

V1 = k [H2]X [NO]Y

V3 k [H2]X [NO]Y

2 = [2]X [6]Y

4 [4]X [6]Y

X=1

V1 = k [H2] [NO]2
2 = K [2] [6] 2

1
k =
36
V = k [H2] [NO]2

1
= [5] [2]
36
5
=
9
2. Untuk reaksi:

2H2(g) + 2NO(g) → 2H2O(g) + N2(g)

Orde reaksi terhadap (H2) adalah 1. Grafik hubungan kecepatan reaksi dengan konsentrasi [H2] yang
sesuai dengan orde reaksi adalah...

A. I
B. II
C. III
D. IV
E. V
Jawaban: A

Untuk gambar pada nomor 1 menunjukkan grafik terhadap orde reaksi 1, nomor II untuk orde reaksi 0.

3. Perhatikan gambar berikut ini! 10 ml

Laju reaksi yang hanya dipengaruhi oleh konsentrasi adalah …

A. 1 terhadap 2
B. 2 terhadap 3
C. 3 terhadap 4
D. 3 terhadap 5
E. 5 terhadap 1
Jawaban: E
Dipengaruhi oleh konsentrasi berarti perlakuannya dibuat dengan konsentrasi yang berbeda. Dari
data tersebut dapat disimpulkan dengan jumlah massa yang sama volumenya sama, tetapi
konsentrasinya berbeda zat satu dengan zat lainnya.

4. Perhatikan data percobaan reaksi berikut!

Mg(s) + 2HCI(aq) → MgCl2(aq) + H2(g)

Waktu (detik) 0 5 10
Volume H2 mL 0 17 34
Jika reaksi berlangsung pada suhu 25°C, maka laju reaksi pembentukan gas H2 rata-rata 10 detik
pertama adalah …

A. 2,20 mL/detik
B. 2,50 mL/detik
C. 2,80 mL/detik
D. 3,40 mL/detik
E. 4,80 ml/detik
Jawaban: D

34
Rata-rata 10 detik pertama = = 3,4 mL/detik.
10
5. Kecepatan reaksi dipengaruhi oleh faktor berikut, kecuali …

A. ukuran partikel
B. suhu
C. katalis
D. konsentras
E. warna
Jawaban: E

Faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi, antara lain:

- Tumbukan: makin banyak tumbukan yang terjadi maka akan menghasilkan tumbukan efektif
makin besar mengakibatkan laju reaksi besar atau laju reaksi cepat.
- Ukuran partikel: jika massa dalam bentuk butiran akan bereaksi lebih lambat daripada serbuk.
- Katalis: hanya mempercepat laju reaksi
- Konsentrasi: makin tinggi konsentrasi berarti makin banyak molekul-molekulnya. Dengan
banyaknya molekul molekul mengakibatkan proses tumbukan yang lebih cepat dan
mengakibatkan laju reaksi makin besar.
6. Perhatikan data-data percobaan berikut!

Percobaan (H) (SO2) Waktu Reaksi


mol/L mol/L (detik)
1 A 4a 36
2 2a 4a 18
3 4a 4a 9
4 4a 2a 18
5 4a a 36
Maka, ...

A. Orde reaksi terhadap H2 adalah 2.


B. Orde reaksi terhadap SO2 adalah 2.
C. Orde reaksi total adalah 4.
D. Kecepatan reaksi menjadi 4 x jika (H2) dan (SO2) dinaikkan 2x.
E. Rumus kecepatan reaksi: V = k (H2)2 (SO2)2.
Jawaban: D

V3 = k [H2]X [SO4]Y

V4 k [H2]X [SO4]Y

18 = [4a]X [4a]Y

9 [4a]X [2a]Y

Y=1

V1 = k [H2]X [SO4]Y

V2 k [H2]X [SO4]Y

18 = [a]X [4a]Y

36 [2a]X [4a]Y

X=1

V1 = k [H2] [SO4]

1 = k [a] [4a]

36

7. Dari suatu reaksi ditemukan bahwa kenaikan suhu sebesar 10°C dapat memperbesar kecepatan reaksi
2x. Keterangan yang tepat untuk ini adalah...

A. energi rata-rata partikel yang bereaksi naik menjadi 2x


B. kecepatan rata-rata partikel yang bereaksi naik menjadi 2x
C. jumlah partikel yang memiliki energi minimum bertambah menjadi 2x
D. frekuensi tumbukan naik menjadi 2x
E. energi aktivasi naik menjadi 2x
Jawaban: B

Kenaikan suhu menyebabkan laju rata-rata molekul bertambah sehingga tumbukan per satuan waktu
bertambah.

Untuk soal nomer 8, 9, dan 10 menggunakan data berikut:


Data hasil percobaan, untuk reaksi A + B → hasil

Percobaan Zat yang Bereaksi Waktu (detik) Suhu


A B (°C)
1. 2 gr serbuk 2,0 M 10 27
2. 2 gr larutan 2,0 M 8 27
3. 2 gr padat 2,0 M 20 27
4. 2 gr larutan 4,0 M 4 27
5. 2 gr larutan 2,0 M 4 37
8. Berdasarkan data percobaan 1 dan 3 di atas, faktor yang memengaruhi kecepatan reaksi adalah...

A. konsentrasi
B. katalis
C. perubahan suhu
D. luas permukaan
E. sifat zat
Jawaban: D

Percobaan 1 zat yang bereaksi berbentuk serbuk, sedangkan pada percobaan ke-3 zat yang bereaksi
berbentuk padatan. Dari data itu dapat kita simpulkan bahwa zat yang berbentuk serbuk lebih cepat
bereaksi daripada padatan. Jadi, kedua zat tersebut dipengaruhi oleh luas permukaan.

9. Berdasarkan percobaan 2 dan 4 maka tingkat reaksi terhadap B adalah...

A. 0
1
B.
2
C. 1
D. 2
E. 3
Jawaban: D

Tingkat reaksi terhadap B

V2 = k [A]X [B]Y

V4 k [A]X [B]Y

4 = [B]Y

8 [B]Y

4 = [2]Y

8 [4]Y

Y=1

10. Pengaruh perubahan suhu dari percobaan 2 dan 5 adalah …


A. suhu naik 10°c kecepatan reaksi menjadi 2 kali
B. suhu naik 10°c kecepatan reaksi menjadi kali
C. bila suhu naik kecepatan reaksi berkurang
D. bila suhu turun kecepatan reaksi bertambah
E. bila suhu turun kecepatan reaksi berkurang
Jawaban: B

t2 = (1/2)10/10 8 = 4

11. Diketahui campuran ion bromat dan ion brom dalam suasana asam memberikan data sebagai
berikut.

[ BrO3-] [Br-] awal [H+] awal Laju reaksi


(mol/L) (mol/L) (mol/L) (M/s)
0,8 0,2 0,01 -160
0,4 0,2 0,01 80
0,4 0,4 0,01 80
0,4 0,2 0,02 80
Berdasarkan data tersebut dapat dihitung orde reaksi masing-masing ion...

A. BrO 3 - = 1 ; Br = 1 ; H+ = 1
B. BrO 3 - = 1 ; Br = 1 ; H+ = 0
C. BrO 3 - = 1 ; Br = 0 ; H+ = 0
D. BrO 3- = 0 ; Br = 1 ; H+ = 0
E. BrO 3 - = 0 ; Br = 1 ; H+ = 1
Jawaban: C

Mencari orde reaksi [BrO 3 -] menggunakan data percobaan 1 dan 2

V1 = k [BrO3-]X [Br-]Y [H+]

V2 k [BrO3-]X [Br-]Y [H+]

160 = [0,8]X

9 [0,4]X

X=1

Mencari orde reaksi [Br] menggunakan data percobaan 2 dan 3

V2 = k [BrO3-]X [Br-]Y [H+]

V3 k [BrO3-]X [Br-]Y [H+]

80 = [0,2]Y

80 [0,4]Y

Y=0

Mencari orde reaksi [Br] menggunakan data percobaan 3 dan 4


V3 = k [BrO3-]X [Br-]Y [H+]

V4 k [BrO3-]X [Br-]Y [H+]

80 = [0,4]0 [0,4]0

80 [0,2]0 [0,2]0

Z=0

12. Pada reaksi:

H2 O2 + 2I- (aq) + 2H+ (aq) → H2 O (I) + I2(aq)

Konsentrasi H2 O2(aq) berubah dari 1M menjadi 0,95 M dalam waktu 100 detik. Perubahan tersebut diikuti
oleh perubahan laju I- (aq) dalam M/detik sebesar

A. 0,5
B. 0,2
C. 0,05
D. 0,1
E. 0,001
Jawaban: E

Konsentrasi H2 O2 = 1 – 0,95 = 0,05

Konsentrasi I- menggunakan perbandingan mol pada H2 O2 sehingga menggunakan dua kali dari
konsentrasi H2 O2

M I- = 2 x 0,05

= 0,1

0,1
Perubahan laju l- dalam M/detik sebesar = = 0,001
100
13. Dekomposisi ozon oleh atom klorin dapat digambarkan oleh persamaan laju reaksi = k [CI][O 3].
Reaksi Cl(g) + O3(g) → CIO(g) + O2(g) dengan tetapan laju reaksi k = 7,2.109 M-1detik-1 pada 298 K. Jika
konsentrasi atom-atom klorin menjadi 2 kali, maka laju kerusakan ozon adalah ...

A. Tetap
B. dua kali lebih cepat
C. empat kali lebih cepat
D. separuhnya
E. seperempatnya
Jawaban: B

V1 = k [CI2]X [O3]Y

V2 k [2CI2]X [O3]Y

V1 = 1
V2 2

V1 = 2V1

14. Amoniak dapat dibakar dengan persamaan reaksi:

4 NH3(g) + 5O2(g) → 4 NO(g) + 6H2O(g)

Jika pada waktu tertentu diketahui laju reaksi amoniak sebesar 0,24 mol/detik, maka laju reaksi oksigen
(O2) dan laju reaksi pembentukan H2O berturut-turut adalah ...

A. 0,24 dan 0,36 mol/L/detik


B. 0,30 dan 0,24 mol/L/detik
C. 0,36 dan 0,30 mol/L/detik
D. 0,30 dan 0,36 mol/L/detik
E. tidak ada perbedaan laju reaksi
Jawaban: D

4 NH3(g) + 5O2(g) → 4 NO(g) + 6H2O(g)

0,24 0,3 0,24 0,36

Menggunakan perbandingan mol

15. Kalsium karbonat terural menurut reaksi:

CaCO3 → CaO + CO2

Bila 50 gram CaCO3 (Mr = 100) pada suhu dan tekanan tertentu terurai seluruhnya dalam waktu 5 menit,
maka kecepatan penguraiannya adalah...

A. 1,67 mol/detik
B. 0,1 mol/detik
C. 0,5 mol/detik
D. 0,05 mol/detik
E. 1,67 x 10 mol/detik
Jawaban: E

Mol CaCO3 = (massa )/Mr

= (50)/100

= 0,5 mol

5 menit = 300 detik

massa
Kecepatan terurainya =
Mr
0,5
=
300
= 1,67 x 10 mol/detik

Anda mungkin juga menyukai