Anda di halaman 1dari 8

1.

Penegertian Laju Reaksi

juMenurut Dian Wuri Astuti1, laju reaksi atau kecepatan reaksi yang

menyatakan banyaknya reaksi kimia yang berlangsung per satuan waktu. Jika ada

suatu persaamaan seperti dibawah ini:

Aa + bB → cAB

Maka laju reaksinya adalah:

Berkurangnya konsentrasi A tiap satuan Waktu

−∆[𝐴]
VA = ∆𝑡

Berkurangnya konsentrasi B tiap satuan waktu

−∆[𝐵]
VB = ∆𝑡

Bertambahnya konsentrasi AB tiap satuan waktu

+∆[𝐴𝐵]
VAB = ∆𝑡

2. Persamaan Laju Reaksi

Persamaan laju reaksi hanya dapat dijelaskan melalui percobaan, tidak bisa

hanya dilihat dari koefisien reaksinya. Adapun persamaan laju reaksi untuk reaksi

Aa + bB →cC + dD

V = K. [A]x.[B]y

Keterangan: V= laju reaksi

K = konstanta laju reaksi

[A] = konsentrasi zat A (molar)

[B] = konsentrasi zat B (molar)

X = orde reaksi zat A

Y = orde reaksi zat B


1
Dian Wuri Astuti, Buas Kimia. (jogja Bangkit Publiser: Yogyakarta, 2014), h. 67-69
3. Penentuan Orde Reaksi

Jika reaksi berlangsung dalam beberapa tahap maka penentuan laju reaksi

dipilih reaksi yang bertahap lambat. Reaksi kimia yang sukar diamati tahap-

tahpnya sehingga orde reaksi terhadap suatu zat hanya dapat ditentukan melalui

eksperimen, yaitu dengan menaikkan konsentrasi zat yang ingin diketahui orde

reaksinya dalam konsentrasi zat lain dibuat tetap.

Pada jenis reaksi sederhana dan reaksi kompleks berlaku:

a. Reaksi yang sederhana biasanya berlaku reaksi yang homogen

b. Reaksi kompleks

c. Penentuan orde reaksinya tidak berdasarkan koefisien reaksi, melainkan

berdasarkan dari data percobaan.

Contoh:

Dalam reaksi mA + nB → produk diperoleh data sebagai berikut.

[A] mol/L [B] mol/L V Ms-1

0,02 0,04 0,2 . 10-5

0,02 0,08 0,4 . 10-5

0,04 0,08 1,6 . 10-5

Berapa orde dan persamaan kecepatan reaksi diatas?

Jawab:

Percobaan I dan II

𝑉1 𝐾 [𝐴]1 . [𝐵]1
=
𝑉2 𝐾 [𝐴]2 . [𝐵]2

0,2 . 10−5 𝐾 (0,02)(0,04)


=
0,4 . 10−5 𝐾(0,02)(0,08)
1 1 𝑛
∶( )
2 2

n=1

percobaan II dan III

𝑉2 𝐾 [𝐴]2 . [𝐵]2
=
𝑉3 𝐾 [𝐴]3 . [𝐵]3

0,4 . 10−5 𝐾 (0,02)(0,08)


=
1,6 . 10−5 𝐾(0,04)(0,08)

1 1 𝑚
∶( )
4 2

1 2 1 𝑚
(2) = (2)

m=2

sehingga persamaan kecepatan reaksinya : V = k [A]2[B]

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laju Reaksi

Reaksi kimia terjadi karena adanya tumbukan efektif antara atom-atom/

molekul pereaksi. Tumbukan efektif ini harus memenuhi syarat posisinya baik

atom atau molekul yang bertumbukan memiliki energi cukup. Faktor-faktor yang

mempengaruhi laju reaksi yaitu:

a. Konsentrasi / kadar

Laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi. Pada reaksi dengan orde

0, laju reaksi tidak dipengaruhi oleh konsentrasi

b. Luas permukaan zat/ukuran

Jika luas permukaan semakin besar maka laju reaksi makin cepat
c. Suhu

Pada umumnya setiap kenaikan suhu sebesar 10°c akan memperbesar laju

reaksi dua sampai 3 kali. Pada reaksi ini berlaku rumus:

𝑇2−𝑇1
𝑣2 = (2) 10 . 𝑉1

Keterangan

V1 = laju mula-mula

V2 = Laju setelah kenaikan suhu

T1 = suhu mula-mula (°c)

T2 = Suhu akhir (°c)

Catatan : bila besar laju reaksi 3 kali semula maka (2) diganti (3) dan bila laju

1
diganti waktu maka (2) menjadi (2)

d. Katalis

Katalis dapat menurunkan energi aktivasi suatu reaksi dengan jalan

membentuk tahap-tahap reaksi yang baru sehingga laju reaksi akan

berlangsung lebih cepat.

Katalis dapat dibedakan menjadi dua yaitu:

1) katalis homogen , yaitu katalis yang satu fase dengan zat yang di

katalis. Contoh: lrutan besi (III) dalam reaksi peruraian hidrogen

peroksida

katalis heterogen, yaitu katalis yang tidak satu fase dengan zat-zat rekatan. Contoh: serbuk
MnO2 pada penguraian kalium klorat (KClO3)
A. Pembelajaran Materi Laju Reaksi

1. Pengertian Laju reaksi

Reaksi kimia adalah proses perubahan zat pereaksi menjadi produk. Oleh karena

itu, pada waktu reaksi berlangsung, jumlah zat pereaksi akan semakin berkurang

sedangkan jumlah produk bertambah. Satuan dari jumlah zat bermacam-macam,

misalnya gram, mol atau konsentrasi. Dalam perhitungan kimia banyak digunakan zat

kimia berupa larutan atau berupa gas dalam ruang tertutup. Ukuran jumlah zat dalam

reaksi kimia umumnya dinyatakan sebagai konsentrasi molar atau molaritas (M). Dengan

demikian, maka laju reaksi menyatakan berkurangnya konsentrasi pereaksi atau

bertambahnya konsentrasi zat hasil reaksi setiap satu satuan waktu (detik atau sekon).

Satuan laju reaksi umumnya dinyatakan dalam satuan mol dm-3 s -1 atau mol/liter sekon.

Satuan mol dm-3 atau molaritas (M) merupakan satuan konsentrasi larutan.

2. Hukum laju reaksi

Penentuan laju reaksi menunjukkan bahawa laju reaksi akan menurun dengan

bertambahnya waktu. Hal itu berarti ada hubungan antara konsentrasi zat yang tersisa

saat itu dengan laju reaksi. Dari percobaan-percobaan diketahui bahwa umumnya laju

reaksi tergantung pada konsentrasi awal dari zat-zat pereaksi, pernyataan ini dikenal

sebgai hukum laju reaksi atau persamaan laju reaksi. Secara umum untuk reaksi:

pA + qB → rC

v = k [A]m [B]n

dengan, v = laju reaksi (mol dm-3 det-1)

k = tetapan laju reaksi

m = tingkat laju reaksi (orde reaksi) terhadap A


n = tingkat laju reaksi (orde reaksi) terhadap B

[A] = konsentrasi awal A (mol dm-3)

[B] = konsentrasi awal B (mol dm-3)

Tingkat reaksi total adalah jumlah total dari tingkat reaksi semua pereaksi.

Tingkat reaksi nol (0) berarti laju reaksi tersebut tidak berpengaruh oleh konsentrasi

pereaksi, tetapi hanya tergantung pada harga tetapan laju reaksi (k) juga tetap.2

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi

Dalam pengalaman sehari-hari, kita dapat mengetahui bahwa laju reaksi

dipengaruhi oleh berbagai faktor. Misalnya, kita dapat mengamati bahwa serpihan kayu

terbakar lebih cepat daripada balok kayu. Dalam bagian ini akan dibahas faktor-faktor

yang mempengaruhi laju reaksi. Pengetahuan tentang hal ini memungkinkan kita dapat

mengendalikan laju reaksi, yaitu melambatkan reaksi yang merugikan dan menambah

laju reaksi yang menguntungkan.

a. Konsentrasi

Secara umum konsentrasi pereaksi akan mempengaruhi laju reaksi.

Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi adalah khas untuk setiap reaksi. Pada

reaksi orde 0 (nol) perubahan konsentrasi pereaksi tidak berpengaruh terhadap

laju reaksi. Reaksi orde 1 (satu) setiap kenaikan konsentrasi dua kali akan

mempercepat laju reaksi menjadi dua kali lebih cepat, sedangkan untuk reaksi

orde 2 bila konsentrasi dinaikkan menjadi dua kali laju reaksi menjadi empat kali

lebih cepat. Pada umumnya reaksi berlangsung lebih cepat jika konsentrasi

pereaksi diperbesar.

2
Unggul Sudarmo, Kimia Untuk SMA kelas XI, (Jakarta : Penerbit Erlangga, 2004). Hal. 61
b. Luas permukaan sentuhan

Untuk reaksi heterogen (wujud tidak sama), misalnya logam zink dengan

larutan asam klorida, laju reaksi selain dipengaruhi oleh konsentrasi asam klorida

juga dipengaruhi oleh kondisi logam zink. Dalam jumlah (massa) yang sama

butiran logam zink akan bereaksi lebih lambat daripada serbuk zink. Reaksi

terjadi antara molekul-molekul asam klorida dalam larutan dengan atom-atom

zink yang bersentuhan langsung dengan asam klorida. Pada butiran zink, atom-

atom zink yang bersentuhan langsung dengan asam klorida lebih sedikit daripada

serbuk zink, sebab atom-atom zink yang bersentuhan hanya atom zink yang ada

di permukaan butiran. Akan tetapi, bila butiran zink tersebut dipecahmenjadi

butiran-butiran yang lebih kecil, atau menjadis serbuk, maka atom-atom zink

yang semula di dalam akan berada di permukaan dan terdapat lebih banyak atom

zink yang secara bersamaan bereaksi dengan larutan asam klorida. Dengan

menggunakan teori tumbukan dapat dijelaskan bahwa semakin luas permukaan

zat padat semakin banyak tempat terjadinya tumbukan antarpartikel yang

bereaksi.

c. Suhu

Harga tetapan laju reaksi (k) akan berubah. Bagi kebanyakan reaksi kimia,

kenaikan sekitar 100 0C akan menyebabkan harga tetapan laju reaksi menjadi dua

kali semula. Dengan naiknya harga tetapan laju reaksi (k), maka reaksi akan

menjadi lebih cepat. Jadi, kenaikan suhu akan mengakibatkan reaksi berlangsung

semakin cepat. Hal tersebut dapat dijelaskan dengan menggunakan teori

tumbukan, yaitu bila terjadi kenaikan suhu maka molekul-molekul yang bereaksi

akan bergerak lebih cepat, sehingga energi kinetiknya tinggi. Oleh karena energi
kinetiknya tinggi, maka energi yang dihasilkan pada tumbukan antarmolekul akan

menghasilkan energi yang besar dan cukup untuk melangsungkan reaksi. Dengan

demikian, semakin tinggi suhu berarti kemungkinan akan terjadi tumbukan yang

menghasilkan energi yang cukup untuk reaksi juga semakin banyak, dan

berakibat reaksi berlangsung lebih cepat.

d. Tekanan

Banyak reaksi yang melibatkan pereaksi dalam wujud gas. Kelajuan dari

reaksi seperti itu juga dipengaruhi oleh tekanan. Penambahan tekanan dengan

memperkecil volum akan memperbesar konsentrasi, dengan demikian dapat

memperbesar laju reaksi.

e. Katalis

Beberapa reaksi kimia yang berlangsung lambat dapat dipercepat dengan

menambahkan suatu zat kedalamnya, tetapi zat tersebut setelah reaksi selesai

ternyata tidak berubah. Katalis adalah suatu zat yang dapat mempercepat laju

reaksi, tanpa dirinya mengalami perubahan yang kekal. Suatu katalis mungkin

dapat terlibat dalam proses reaksi atau mengalami perubahan selama reaksi

berlangsung, tetapi setelah reaksi itu selesai maka katalis akan diperoleh kembali

dalam jumlah sama.

Anda mungkin juga menyukai