Anda di halaman 1dari 11

MODUL 6,7 - XI -04 LAJU REAKSI

1. Identitas
a. Nama Mata Pelajaran : Kimia
b. Semester : 3 (tiga)
c. Kompetensi Dasar :

3.6 Menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi menggunakan teori


tumbukan
3.7 Menentukan orde reaksi dan tetapan laju reaksi berdasarkan data hasil percobaan
4.6 Menyajikan hasil penelusuran informasi cara-cara pengaturan dan penyimpanan
bahan untuk mencegah perubahan fisika dan kimia yang tak terkendali
4.7 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan orde reaksi

d. Materi Pokok : Laju Reaksi dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi


e. Alokasi Waktu : 8 x 45 menit
f. Tujuan Pembelajaran :

g. Materi Pembelajaran
 Haris Watoni, A. 2014. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI (Peminatan). Bandung: Yrama Widya.
 Johari & Rachmawati. 2009. Kimia 2 untuk SMA dan MA untuk Kelas XI. Jakarta: Esis, Penerbit
Erlangga.
 Parning. 2000. Penuntun Belajar Kimia 2A. Jakarta: Penerbit Yudhistira.

1
MODUL 6,7 - XI -04 LAJU REAKSI

3.1 Kegiatan Pembelajaran 1


a. Pendahuluan
Perhatikan gambar-gambar berikut.

Gambar 1 Gas LPG yang terbakar Gambar 2 Mobil yang berkarat

Reaksi kimia terjadi setiap saat di sekitar kita. Beberapa di antaranya ada yang berlangsung cepat dan
sebagian lainnya berjalan sangat lambat. Coba kalian perhatikan gambar di atas. Proses terbakarnya gas
LPG pada Gambar 1 berjalan sangat cepat tampaknya hanya dalam hitungan detik saja. Namun, tidak
demikian halnya dengan perkaratan besi seperti ditunjukkan pada Gambar 2. Reaksi antara besi, air, dan
oksigen ini berlangsung sangat lambat. Begitulah, reaksi kimia berlangsung dengan laju yang berbeda-beda.
Laju reaksi berhubungan dengan seberapa cepat reaksi kimia berlangsung.

b. Kegiatan Inti
1) Kegiatan Belajar
Ayo…… ikuti kegiatan belajar berikut dengan penuh kesabaran dan konsentrasi !!!

2
MODUL 6,7 - XI -04 LAJU REAKSI

Bacalah uraian singkat materi dan contoh berikut dengan penuh konsentrasi!
A. KONSEP LAJU REAKSI (non esensial)
Konsep laju reaksi dapat dipahami berdasarkan banyaknya perubahan per satuan waktu. Misalnya,
laju mesin fotokopi dalam menyalin dokumen setiap menit. Contoh lainnya laju produksi suatu perusahaan
roti dapat dihitung berdasarkan banyaknya tepung terigu yang habis terpakai atau banyaknya roti yang
diproduksi per hari.
Untuk reaksi A → B, laju reaksi dapat ditentukan melalui pengamatan perubahan konsentrasi pereaksi
atau produk reaksi sebagai fungsi waktu,  [A] vs  t atau  [B] vs  t. Ketika reaksi berlangsung, jumlah
partikel-partikel pereaksi A makin berkurang dengan bertambahnya waktu, sebaliknya jumlah partikel-partikel
produk reaksi B makin bertambah. Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut.
Grafik konsentrasi terhadap waktu:

konsentrasi hasil reaksi (B)

pereaksi (A)

waktu

Laju rata-rata (v) = - atau v = + , tanda (-) artinya berkurangnya, sedangkan tanda (+) artinya
bertambahnya.

Jadi Laju reaksi adalah berkurangnya konsentrasi pereaksi


per satuan waktu atau bertambahnya konsentrasi produk
reaksi per satuan waktu.

Hubungan laju reaksi dengan koefisien reaksi:


“Perbandingan laju reaksi sesuai dengan perbandingan koefisien reaksi”
Untuk reaksi: pA + qB → rC + sD
Maka perbandingan laju reaksi: vA : vB : vC : vD = p : q : r : s

Latihan Soal 1

1. Ronaldo memasukkan 8 gram zat A ke dalam gelas kimia yang berisi 200 mL larutan HCl 2 M. Setelah
reaksi berlangsung selama 2 menit, zat A masih tersisa 1,5 gram. Berapakah laju pengurangan zat A? (Ar
A = 65)
Jawaban:
zat A yang bereaksi = 8 – 1,5 = 6,5 gram volume lar. HCl = 200 mL = 0,2 L
g 6,5
mol zat A yang bereaksi = Ar = 65 = 0,1 mol
n 0,1 mol
konsentrasi zat A atau [A] = V = 0,2 liter = 0,5 mol/L atau 0,5 M
0,5 M
laju pengurangan zat A (vA) = - = 2 menit = 0,25 M/menit
0,5 M
atau 120 detik = 4,16 x 10-3 M/detik

3
MODUL 6,7 - XI -04 LAJU REAKSI

2. Ke dalam ruang yang volumenya 6 liter dimasukkan 8 mol gas N2O4 yang kemudian terurai menjadi gas
NO2. Setelah 5 detik, dalam ruang tersebut terdapat 2 mol gas NO2. Tentukan:
a) Laju pembentukan gas NO2
b) Laju penguraian gas N2O4
Jawaban:
a)

b)

3. Laju pembentukan oksigen = 4 x 10-3 Ms-1. Diketahui reaksi: 2N2O5(g) → 4NO2(g) + O2(g)
a) Tentukan laju reaksi pembentukan gas NO2
b) Tentukan laju reaksi penguraian gas N2O5
Jawaban:
a) b)

4. Sekeping logam seng direaksikan dengan larutan asam sulfat 2 M dan bereaksi menurut reaksi:
Zn(s) + H2SO4(aq) → ZnSO4(aq) + H2(g). Data yang diperoleh setelah beberapa detik sebagai berikut.
No. Suhu (oC) Volume gas H2 (mL) Waktu (detik)
1 26 4 10
2 26 8 20
3 26 12 30
Tentukan laju reaksi pembentukan gas H2 !
Jawaban:

B. HUKUM, TETAPAN LAJU REAKSI, DAN ORDE (TINGKAT) REAKSI (esensial)


a) Hukum atau Persamaan Laju Reaksi
Hukum atau persamaan laju reaksi adalah persamaan yang menggambarkan hubungan antara laju reaksi
dengan konsentrasi pereaksi. Tetapan angka banding, k, disebut tetapan laju reaksi. Jadi, hukum laju
reaksi adalah:
Laju = k[pereaksi]

misal: pA + qB → rC + sD
maka persamaan laju reaksinya: v = k[A]m[B]n
dimana v : laju reaksi
k : tetapan laju reaksi
[A] : konsentrasi zat A
[B] : konsentrasi zat B
m : orde reaksi terhadap zat A
n : orde reaksi terhadap zat B
m + n : orde reaksi total

4
MODUL 6,7 - XI -04 LAJU REAKSI

b) Orde reaksi (tingkat reaksi)


adalah jumlah pangkat konsentrasi pereaksi dalam persamaan laju reaksi.
Orde reaksi dapat berupa bilangan bulat negatif atau positif, nol, maupun pecahan, yang harganya hanya
ditentukan melalui eksperimen dan tidak dapat diturunkan dari koefisien persamaan reaksi. Grafik
hubungan laju reaksi dengan konsentrasi pereaksi untuk orde nol, satu, dan dua dapat digambarkan
sebagai berikut.

grafik orde nol grafik orde 1 grafik orde 2


v v v

y = x0 y = x1 y = x2

[X] [X] [X]

c) Penentuan Orde Reaksi dan Persamaan Laju Reaksi


Cara menghitung orde reaksi:
1. Jika tahap reaksi diketahui atau dapat diamati, maka orde reaksi terhadap masing-masing zat adalah
koefisien dari tahap yang paling lambat.
2. Jika tahap reaksi sukar diamati, orde reaksi terhadap suatu zat hanya dapat ditentukan melalui
eksperimen, dengan cara: konsentrasi zat tersebut dinaikkan, sedangkan konsentrasi zat lain dibuat
tetap.
Jika konsentrasi suatu zat dinaikkan a kali, ternyata laju reaksi naik b kali, maka orde reaksi terhadap
zat itu adalah:
ax = b x = orde reaksi

Orde reaksi juga dapat ditentukan dengan cara perbandingan & grafik. Jika ada data yang sama
bandingkan dulu. Cara ini disebut metode laju awal.

d) Orde Reaksi dan Tetapan Laju Reaksi


Tetapan laju reaksi (k) dan orde reaksi merupakan karakteristik reaksi kimia. Nilai k bergantung
pada suhu dan jenis reaksinya. Laju reaksi bergantung pada orde reaksi keseluruhan.

satuan k: mol1-n litern-1 detik-1 atau M1-n detik-1


n = orde reaksi total

Latihan Soal 2

1. Reaksi: 2A + B → C diperoleh data:


No. [A] (M) [B] (M) v (Ms-1) Tentukan:
1 0,1 0,1 0,01 a. Orde reaksi terhadap A dan B
2 0,1 0,2 0,02 b. Orde reaksi total
3 0,2 0,2 0,08 c. Persamaan laju reaksi
d. Harga tetapan laju reaksi dan satuannya
Jawaban:
a) Misalnya, persamaan laju reaksinya adalah v = k[A]m [B]n
Untuk menentukan orde terhadap A (m), bandingkan dua laju reaksi untuk [B] yang sama (yaitu data
no. 2 & 3). Sedangkan untuk menentukan orde terhadap B (n) bandingkan dua laju reaksi untuk [A]
yang sama (yaitu data no. 1 & 2).
kAm Bn
Orde terhadap A (m):
2 kAm
2
B n2

5
MODUL 6,7 - XI -04 LAJU REAKSI

0,0 0,2͸ x 0,2͸


0,02
=
0,1͸ x 0,2͸
4 = 2m m = 2, jadi orde reaksi terhadap zat A adalah 2
2 kAm
2
B n2
Orde terhadap B (n):
1 kAm
1
B n1
0,02 0,1 0,2
0,01
=
0,1 0,1
2 = 2n n = 1, jadi orde reaksi terhadap zat B adalah 1
b) Orde reaksi total = m + n = 2 + 1 = 3
c) Persamaan laju reaksinya: v = k[A]2 [B]
d) Untuk menentukan harga k, misalnya kita masukkan data no. 1 ke dalam persamaan laju reaksi,
sehingga diperoleh:
v = k[A]2[B]
0,01 = k(0,1)2 (0,1)
0,01 = k x 0,001
0,01
k = 0,001 = 10 mol-2 liter2 detik-1 atau 10 M-2 s-1
No. Soal Jawaban
2 Diketahui reaksi: NH4+ + NO2- → N2 + 2H2O
Data yang diperoleh dari percobaan sebagai
berikut:
Percob. [NH4+] [NO2-] Laju reaksi
(M) (M) awal
(Ms-1)
1 0,02 0,10 3,6.10-6
2 0,04 0,10 7,2.10-6
3 0,20 0,03 10,8.10-6
4 0,20 0,06 21,6.10-6

Tentukan:
a. Orde reaksi terhadap ion NH4+
b. Orde reaksi terhadap ion NO2-
c. Orde reaksi total
d. Persamaan laju reaksi
e. Harga tetapan laju reaksi dan satuannya
f. Laju reaksi jika konsentrasi ion NH4+ dan
ion NO2- masing-masing 0,3 M

3 Diketahui data percobaan laju reaksi:


2NO + Cl2 → 2NOCl
No. [NO] [Cl2] Waktu
(M) (M) (detik)
1 0,01 0,1 72
2 0,01 0,2 18
3 0,02 0,3 2

Tentukan:
a. Orde reaksi masing-masing
b. Persamaan laju reaksinya
c. Waktu reaksi jika [NO] = 0,03 dan [Cl2] =
0,2

6
MODUL 6,7 - XI -04 LAJU REAKSI

4 Dari persamaan reaksi: P + Q + R → hasil,


diperoleh data sebagai berikut:
No. [P] [Q] [R] Laju reaksi
(M) (M) (M) (Ms-1)
1 0,10 0,15 0,25 0,01
2 0,10 0,30 0,25 0,04
3 0,20 0,30 0,25 0,16
4 0,20 0,30 0,50 0,32
Tentukan:
a. Orde reaksi masing-masing pereaksi
b. Persamaan laju reaksi

5 Dari persamaan reaksi: 2A + B → A2B


diperoleh data sebagai berikut:
No. [A] [B] Laju reaksi (Ms-1)
(M) (M)
1 0,15 0,05 1,50 x 10-4
2 0,20 0,10 4,00 x 10-4
3 0,25 0,25 1,25 x 10-3
4 0,30 0,20 1,20 x 10-3
5 0,45 0,15 1,35 x 10-3

Tentukan:
a. Orde reaksi masing-masing
b. Persamaan laju reaksinya
c. Harga k

6 Hasil eksperimen reaksi: N2 + O2 → 2NO


diperoleh data:
No. [N2] (M) [O2] (M) v (Ms-1)
1 0,02 0,03 0,016
2 0,08 0,03 0,032
3 0,08 0,06 0,128
4 0,04 0,02 x

Tentukan:
a. orde reaksi masing-masing
b. persamaan laju reaksinya
c. harga k
d. harga x

7 Pada reaksi: A + B → C, jika konsentrasi A


tetap, konsentrasi B dibesarkan 2 kali, laju
reaksi menjadi 8 kali semula. Sedangkan jika
konsentrasi B tetap, konsentrasi A dibesarkan 3
kali, laju reaksi menjadi 3 kali semula.
Tentukan persamaan laju reaksi!

7
MODUL 6,7 - XI -04 LAJU REAKSI

3.2 Kegiatan Pembelajaran 2


a. Pendahuluan
Dari pertemuan pertama kalian telah mempelajari konsep laju reaksi, orde reaksi, tetapan laju reaksi,
dan persamaan laju reaksi beserta cara menentukannya. Nah, pada pertemuan ke dua ini kalian akan
mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan teori tumbukan.

b. Kegiatan Inti

Ayo…… ikuti kegiatan belajar berikut dengan penuh kesabaran dan konsentrasi !!!

C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI DAN HUBUNGANNYA


DENGAN TEORI TUMBUKAN
1) Teori Tumbukan (esensial)
Suatu reaksi dapat terjadi jika ada tumbukan antara molekul-molekul zat yang bereaksi. Namun tidak
semua tumbukan dapat menghasilkan reaksi.
Dua faktor agar tumbukan menghasilkan reaksi (tumbukan efektif), yaitu:
1. Energi dan frekuensi tumbukan
Tumbukan efektif terjadi jika molekul mempunyai energi kinetik yang cukup. Energi minimum yang
diperlukan untuk menghasilkan tumbukan efektif atau membentuk kompleks teraktivasi disebut energi
pengaktifan/energi aktivasi (Ea). Syarat reaksi: Ek ≥ Ea atau Etumbukan pereaksi ≥ Ea. Di dalam reaksi kimia,
ikatan-ikatan diceraikan (membutuhkan energi) dan membentuk ikatan-ikatan baru (melepaskan energi).
Energi aktivasi dilibatkan dalam menceraikan beberapa dari ikatan-ikatan tersebut.
Selain energi, tumbukan juga dipengaruhi oleh frekuensi tumbukan. Jika frekuensi tumbukan tinggi maka
kecepatan reaksi akan meningkat, begitu juga sebaliknya.

Gambar energi pengaktifan untuk reaksi pembentukan air (H2O)

Komplek teraktivasi

O2
H2
Energi Mengurai untuk membentuk hasil
pengaktivan
H2 O2 H2O

2H2 + O2

2H2O

2. Orientasi (posisi)
Orientasi yang tepat dari partikel-partikel pereaksi akan menghasilkan tumbukan yang efektif
Misal: reaksi antara A2 + B2  2AB

(tumbukan tidak efektif)

(tumbukan efektif)

8
MODUL 6,7 - XI -04 LAJU REAKSI

2) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laju Reaksi (non esensial)


Umumnya ada 4 faktor yang mempengaruhi laju reaksi, yaitu konsentrasi pereaksi, luas permukaan sentuh,
suhu, dan katalis.
1. Konsentrasi Pereaksi
 Makin besar konsentrasi pereaksi, umumnya laju reaksi makin besar.
Hal ini karena jika konsentrasi pereaksi tinggi kemungkinan untuk bertumbukan pun semakin besar.
2. Luas permukaan bidang sentuh
 Makin luas permukaan zat yang bereaksi, makin cepat reaksi berlangsung.
Jika pereaksi dipecah-pecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, jumlah dan luas permukaan pereaksi
makin bertambah sehingga jumlah partikel pada permukaan pereaksi yang dapat bereaksi
(bertumbukan) juga semakin bertambah.
3. Suhu
 Makin tinggi suhu dalam suatu reaksi, makin cepat reaksi berlangsung, sebab energi kinetik partikel
meningkat (molekul mempunyai energi yang cukup) sehingga makin banyak terjadi tumbukan.
Pada umumnya untuk setiap kenaikan suhu 100C, laju reaksi meningkat dua sampai tiga kali laju reaksi
semula. Hubungan antara suhu dengan laju reaksi ini dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut.
T
vT = 2 10 . V0

VT = laju reaksi pada suhu T


V0 = laju reaksi pada suhu awal (T0)
T = T – T0
10 = selang kenaikan suhu
2 = kenaikan laju reaksi
1
Laju reaksi berbandinng lurus dengan , sehingga rumus di atas dapat diubah menjadi:
T
t = waktu pada suhu T
1 10 atau 1 T
1 t0 = waktu pada suhu T0 (awal)
t= . t0 = 2 10 .
2 t t0

Latihan Soal 3

No Soal Jawaban
1 Suatu reaksi berlangsung dua kali lebih cepat T

setiap temperatur dinaikkan 100C. Jika laju vT =


2 10 . V0
70− 0
suatu reaksi pada temperatur 300C adalah x v70 = 2 10 . x
Ms-1, berapakah laju reaksi pada 700C? = 24 . x = 16x Ms-1
2 Tentukan waktu reaksi pada temperatur
750C, jika diketahui waktu reaksi pada 450C
adalah 48 detik dan setiap kenaikan
temperatur 100C laju reaksi menjadi 2 kali
laju reaksi semula!
3 Laju suatu reaksi bertambah 3 kali lipat
setiap kenaikan suhu 100C. Jika pada suhu
800C reaksi berlangsung 2 menit, tentukan
waktu reaksi yang berlangsung pada suhu
300C!
4 Tentukan waktu yang digunakan untuk
bereaksi suatu zat pada suhu 85oC. Jika pada
suhu 35oC suatu zat bereaksi dalam waktu 32
detik, dan diketahui setiap kenaikan 10oC,
laju reaksi menjadi 2 kali lebih cepat!

9
MODUL 6,7 - XI -04 LAJU REAKSI

4. Katalis
adalah zat yang ditambahkan dalam jumlah sedikit ke dalam suatu sistem reaksi untuk mempercepat atau
memperlambat laju reaksi. Katalis yang dapat mempercepat reaksi disebut katalisator, sedangkan katalis
yang dapat memperlambat laju reaksi disebut inhibitor.
Katalis memperbanyak tumbukan karena menurunkan energi aktivasi.
Sifat-sifat katalis:
1) Terlibat dalam jalannya reaksi, namun jumlahnya dianggap tidak berubah.
2) Mempercepat laju reaksi, namun tidak mengubah komposisi produk.
3) Menurunkan energi aktivasi, tapi tidak menurunkan perubahan entalpi.
4) Hanya dapat mengkatalisis reaksi tertentu.
5) Dibutuhkan dalam jumlah sedikit.
6) Dapat diracuni zat tertentu.

- Kurva energi aktivasi reaksi yang dikatalisis:

Pengaruh katalis terhadap kenaikan laju reaksi dapat dipahami melalui reaksi antara A dan B membentuk
AB.
A + B → AB (lambat, Ea tinggi)
Jika kita gunakan katalis C, maka reaksi yang terjadi dapat digambarkan sebagai berikut:
A + C → AC (cepat, Ea rendah)
AC + B → AB + C (cepat, Ea rendah) +
A + B + C → AB + C (cepat, Ea rendah)
Perhatikan bahwa pada akhir reaksi, katalis C diperoleh kembali tanpa mengalami perubahan kimia.

Reaksi ini umumnya ditulis sebagai: A + B AB

10
MODUL 6,7 - XI -04 LAJU REAKSI

Bagaimana kalian sekarang?


Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar 1 dan 2 pada pertemuan 1 dan 2,
berikut diberikan Tabel untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang sudah kalian pelajari. Jawablah
sejujurnya terkait dengan penguasaan materi pada MODUL ini di Tabel berikut.
Tabel Refleksi Diri Pemahaman Materi
Tingkat penguasaan
No Indikator
1 2 3 4 5
1. Memahami konsep laju reaksi
2. Menentukan orde reaksi
3. Menentukan hukum laju/persamaan laju reaksi
4. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
melalui eksperimen
5. Memahami teori tumbukan
Keterangan:
1 = kurang sekali 3 = cukup 5 = baik sekali
2 = kurang 4 = baik
Bila tingkat penguasaan kalian di bawah baik, maka pelajarilah kembali materi tersebut dalam Buku
Teks Pelajaran (BTP) dan pelajari ulang kegiatan belajar 1 atau 2 yang sekiranya perlu kalian ulang
dengan bimbingan Guru atau teman sejawat. Jangan putus asa untuk mengulang lagi! Dan apabila
tingkat penguasaan kalian sudah baik pada semua pernyataan, maka lanjutkan berikut.
Dimana posisimu?
Pilihlah dan centang emoticon yang tepat untuk menyatakan perasaanmu setelah mempelajari laju
reaksi, kemudian ukurlah dirimu dalam menguasai materi laju reaksi dalam rentang 0 – 100, tuliskan
ke dalam kotak yang tersedia.

Sedih Bingung Senang %


Penguasaan

11

Anda mungkin juga menyukai