Anda di halaman 1dari 11

LAJU REAKSI & FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI

A. Konsep Laju Reaksi


Pengertian Laju Reaksi Reaksi kimia selalu berkaitan dengan perubahan dari satu reaksi (reaktan) menjadi hasil reaksi (produk). Pereaksi (reaktan) hasil reaksi (produk) Laju reaksi dinyatakan sebagai berkurangnya jumlah (konsentrasi) pereaksi persatuan waktu atau bertambahnya jumlah (konsentrasi) hasil reaksi persatuan waktu. atau Molaritas larutan (M) dan penggunanya satuan laju reaksi umumnya dinyatakan dengan detik molaritas adalah ukuran yang menyatakan banyaknya mol zat terlarut dalam satu liter larutannya.

Contoh soal : 1. Beberapa molaritas larutan yang dibuat dengan cara melarutkan 49 gram H2SO4 (Mr = 98) dalam air sampai dengan volume 200 ml. Jawab : Molaritas (M) =

= = 2,5

Pengenceran
Adalah penambahan zat pelarut kedalam suatu larutan yang pekat untuk mendapatkan larutan baru yang konsentrasinya lebih rendah jumlah mol sebelum pengeceran harus sama dengan jumlah mol sesudahnya. Pengeceran n1 = n2
m1m1 = m2m2

B. Konsep Laju Reaksi


Hubungan antara perubahan konsentrasi dengan laju reaksi dinyatakan dengan persamaan laju reaksi atau hukum laju reaksi untuk reaksi kimia. A2 + A2 AB Persamaan laju reaksi V = K[A2]x[B]y Dimana : V = Laju reaksi K = Konstanta laju reaksi [A2] = Konsentrasi zat A (m) [B2] = Konsentrasi zat B (m) X = Order Reaksi Zat A Y = Orde reaksi zat B X+Y = orde reaksi total

Orde Reaksi
1. Orde Reaksi O = Laju reaksi tidak tergantung pada konsentrasi persamaaan reaksi yang berorde O = V = K [A]o
v V: K

[pereaksi] 2. Orde reaksi 1 = Laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi pereaksi jika konsentrasi dinaikkan dua kali lebih cepat dari semula disebut laju reaksi V = K [A] V: K [pereaksi] v pereaksi 3. Orde reaksi 2 : pada reaksi order dua kenaikan laju reaksi akan sebanding dengan kenaikan konsentrasi pereaksi pangkat dua. Bila konsentrasi pereaksi dinaikkan dua kali maka laju reaksinya akan naik menjadi empat kali dari semula persamaan reaksi : V= K [A]1 [B]1

V = K [A]2 V = K [A]2 V = K [A]2 pereaksi

Dengan demikian jika konsentrasi suatu zat dinaikkan a kali maka laju reaksinya menjadi b kali sehingga orde reaksi terhadap zat tersebut adalah ax =b dimana X = orde reaksi Contoh :

Dalam ruang 2 liter dimasukkan 0,4 mol gas NH3, sehingga terurai menjadi gas N2 dan gas H2, setelah 2 detik terdapat 0,1 mol gas N2 Tentukan : a. Laju pengurangan NH3 b. Laju penambahan N2 c. Laju penambahan H2 Jawaban NH3 2NH3 0,2 N2 + H2 N2 + 3H2 0,1 0,3 [M] = a. [NH3] = b. [N2] = c. [H2] = = 0,1 = 0,05 = 0,15

a. b. c.

NH3 = N2 = + H2 = +

==+ +

= - 0,05 = 0,025 = + 0,75

Ungkapkan laju-laju reaksi berikut ! a. H2 + O2 H2O H2 = =+

Persamaan Laju Reaksi 1. PERSAMAAN LAJU REAKSIPada bagian awal telah dijelaskan faktor-faktor yangmempengaruhi laju konsentrasireaksi. suhu luas permukaantekanan/volume katalisPersamaan laju reaksi atau hukum laju reaksi adalahbentuk persamaan yang variabelnya adalahkonsentrasi reaksi. 2. Untuk reaksi : A + 2B 3C Persamaan laju reaksinya secara umum dapat ditulis sebagai berikut: VV = k [A]m[B]n Dengan: k = tetapan laju reaksi= laju reaksi [M/det atau dalam satuan waktu] m = orde / [B] = konsentrasi zat B [M] [A] = konsentrasi zat A [M] n = orde / tingkat reaksi terhadap zat Btingkat reaksi terhadap zat A 3. Untuk menentukan persamaan laju reaksi, kita harus menggunakan data eksperimen.Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:1. Tulis persamaan laju

reaksi secara umum2. Hitung m [orde dari zat A] dengan menggunakan perbandingan dua data, dimana konsentrasi zat yang lain [B] sama3. Hitung n [orde zat B] dengan menggunakan perbandingan dua data, dengan konsentrasi zat yang lain [A] sama.4. Tulis persamaan laju reaksinya setelah ordenya diketahui5. Hitung harga k dengan memasukkan salah satu data6. Hitung harga v yang ditanyakan berdasarkan data 4 dan data 5 4. Contoh:Pada reaksi : 2 NO + 2 H2 N2 + 2H2O , diperoleh data : No [NO] [M] [H2] [M] V [M/det] 1 0,1 0,1 3 2 0,1 0,5 15 3 0,3 0,1 27 Tentukan : 1. Orde reaksi terhadap zat NO 2. Orde reaksi terhadap zat H2 3. Orde reaksi 4. Persamaan laju reaksi 5. Harga k 6. Jika [NO] = 0,2 M dan [H2] = 0,4 M berapakah laju reaksinya? 5. Untuk reaksi yang berlangsung dalam beberapa tahap, ordereaksi ditentukan dari reaksi tahap yang paling lambat. Contoh: Reaksi : 2HBr + O2 H2O + Br2 berlangsung dalam beberapa tahap.[1]. HBr + O2 HBrO2 [berlangsung lambat][2]. HBr + HBrO2 2 HBrO [reaksi berlangsung cepat][3]. 2HBr + 2HBrO 2H2O + 2Br2 [reaksi berlangsung cepat] Orde reaksinya adalah: Orde satu untuk zat HBr Dan Orde satu untuk zat O2 Sehingga orde totalnya adalah 2
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI

Proses berlansungnya reaksi kimia dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya : 1. KONSENTRASI Bila konsentrasi bertambah maka laju reaksi akan bertamabah, sehingga konsentrasi berbanding lurus denagan laju reaksi. 2. LUAS PERMUKAAN Semakin luas oermukaan bidang sentuhnya maka laju reaksinya juga semakin bertambah, luas permukaan bidang sentuhnya berbanding lurus dengan laju reaksi untuk memperluas permukaan bidang sentuh zat, dilakukan dengan cara memperkecil ukuran zat reaksi.

Semakin kecil ukuran zat luas permukaan bidang sentuhnya. Semakin besar sehingga laju reaksinya semakin besar. Laju reaksi > serbuk > butiran > bongkahan 3. SUHU Suhu juga berbanding lurus denagn laju reaksi, karena bila suhu reaksi dinaikan maka laj reaksi juga semkin besar. Umum nya setiapa kenaikan suhu sebesar 10 c, reaksi akan berlansung dua sampai tiga kali lebih cepat. 4. KATALIS Salah satu cara lain untuk mempercepat laju reaksi adalah dengan cara menurunkan energ pengaktifan reaksi yang berlansung lambat dapat di percepat

denagan membetukan zat lain tnpa menambah konsentrasi atau nsuhu reaksi zat tersebut disebut katalis, katalis dapat mempercepat laju reaksi tetapi, tidak mengalami perubahan kimia secara permanen sehingga pada akhir reaksi zat tersebut dapat ddi peroleh kembali. Fungsi katalis dalam reaksi adalah menurunkan energi aktifitas sehingga jumlah molekul yang mempunyai energi aktivitas lebih banyak.

Konfigurasi Elektron
Konfigurasi elektron A. Cara Kulit Elektron mengisi dari kulit yang paling dekat dengan inti/Kulit terendah.(K.L.M.N.....) -Maksimum elektron tiap kulit 2n2 K=n=1 1 (1)2 L=n=2 2(2)2 M = n =3 3(3)2 N = n =4 4(4)2 O = n =5 5(5)2 Dan seterusnya. -Jumlah elektron dikulit terluar tidak boleh lebih dari 8 Jumlah elektron = Periode Jumlah elektron valensi = Golongan Contoh soal : 1. Tuliskan konfigurasi elektron,periode dan golongan dari atom-atom berikut ini berdasarkan cara kulit ? a.55CS b.22Ca+2 jawab : a. 55CS K L M N O P Periode = 6 2 8 18 18 8 1 Golongan = I A +2 b. 22Ca = 22-2 = 2 KLMN Periode = 4 Golongan = II A 2 8 8 2 B.Cara Subkulit Penulisan konfigurasi elektron dengan cara kulit hanya dapat digunakan untuk atomatom yang terletak pada golongan IA-VIIIA.Untuk menulis konfigurasi elektron semua atom digunakan cara sobkulit(cara s p d f) Keadaan elektron dalam suatu atom dinyatakan oleh empat macam bilangan kuantum yaitu: 1.Bilangan Kuantum(n)(utama) Bilangan kuantum untuk menyatakan nomor kulit tempat terdapatnya elektron atau tingkat energi utama,jenisnya :

n = 1 disebut kulit K n = 2 disebut kulit L n = 3 disebut kulit M n = 4 disebut kulit N n = 5 disebut kulit O n = 6 disebut kulit P n = 7 disebut kulit Q.dan seterusnya. 2.Bilangan kuantum azimuth ( Menunjukkan letak pada subkulit/orbital,bentuk orbital dan sub tingkat energi elektron. Besarnya = 0 s/d (n-1) = 0 dinotasi s = 2 = 1 dinotasi p = 6 = 2 dinotasi d = 10 3 dinotasi f = 14 n = 1 maka = 0 n = 2 maka n = 3 maka n = 4 maka 3.bilangan kuantum(m) Menunjukkan orbital khusus yang ditempati elektron dalam suatu subkulit serta orientasi orbital dalam ruangan relatif terhadap inti. Subkulit Jlh.orbital(2 Jenis orbital(m) S 0 1 m= 0 P 1 3 m= -1,0,+1 D 2 5 m= -2,-1,0,+1,+2 F 3 7 m= -3,-2,-1,0,+1,+2,+3 4. Bilangan kuantum spin(s) Menyatakan arah atau orientasi perputaran elektron setiap orbital maksimum diisi oleh 2 elektron.bilangan kuantum spin memiliki dua buah rinci,yaitu :
, jika searah jarum jam(tanda dan ,jika berlawanan arah jarum jam (tanda )

Pengisian elektron menggunakan cara subkulit ini perlu diikuti cara sbb : Aturan Autbau : Elektron-elektron mengisi orbital dari tingkat energi terendah kemudian baru mengisi tingkat energi yang tinggi. 1s 2s 2p 3s 3p 3d 4s 4p 4d 4f 5s 5p 5d 5f 6s 6p 6d 7s 7p 8s

Contoh Soal : 1.Tuliskan konfigurasi elektron dari atom-atom berikut ini : a.37X b.26N Jawaban : a.37X = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s1 n=5 = 0 m= 0 s=
0

-2

b. 26N

-2

= 26+2 =28 = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d8


n=3 = 2 m= 0 s=
-2 -1 0 +1 +2

KLASIFIKASI POLIMER DAN KEGUNAANNYA A.Pengertian Polimer N Monomer Polimer

Proses pembentukan polimer dinamakan Polimerisasi. B.Asal polimer Polimer dibedakan menjadi 2 : 1.Polimer alam Telah dikenal sejak ribuan tahun lalu seperti amilum,selulosa,kapas,karet,wol,dan sutra. 2. Polimer buatan dapat berupa polimer regenerasi dan polimer sintesis.Polimer regenerasi adalah polimer yang dimodifikasi.contohnya rayon,yaitu serat sintesis yang dibuat dari kayu(selulosa).Polimer sintesis adalah plimer yang dibuat dari molekul sederhana(monomer) dalam pabrik. a.Polimer alam Polimer Monomer Polimerisasi Sumber/terdapatnya Karet Alam Isoprena Adisi Getah pohon karet Selulosa Glukosa Kondensasi Kayu Amilum Glukosa Kondensasi Beras gandum Protein Asam amino Kondensasi Wol,sutera Asam nukleat nuleotida Kondensasi DNA,RNA b.Polimer Sintesis Polimer Monomer Polimerisasi Sumber/terdapatnya

Polipropilena PVC Teflon Polietilena

Propilena Vinil Chlorida Tetrafloroetena etilena

Adisi Adisi Adisi Adisi

Tali plasti,botol plastik Pipa paralon Panci anti lengket plastik

C.Pembentukan Polimer 1.Polimerisasi Adisi Terjadi jika monomernya mempunyai ikatan tidak jenuh(rangap dua)yang ditandai dengan berubahnya ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal(jenuh). Contoh : n CH2 =CH2 (-CH2-CH2-CH2-CH2-)n Etena polietilena Dalam reaksi polimerisasi adisi,umumnya melibatkan reaksi rantai.dapat dibagi menjadi tiga tahap yaitu : Tahap inisiasi Yaitu tahap pembentukan pusat-pusat aktif Tahap propagasi Yaitu tahap pembentukan rantai lewat adisi monomer secara kontinyu Tahap terminasi Yaitu tahap deaktivasi pusat aktif

2.Polimerisasi Kondensasi Terjadi dari reaksi antara gugus fungsi pada monomer yang sama atau berbeda atau jika monomernya mempunyai gugus fungsi -COOH,-OH,-NH2 yang disertai melepas suatu molekul misalnya molekul air. Contoh bakelit yang bersifat keras dan dracon,yang digunakan sebagai serat pakaian dan karpet. Contoh : H H O H O 1 1 11 1 11 a.n NH2-CH-COOH +n H-N-CH-COOH (-N-CH3-C-N-CH2-C-)n + n H2O 1 CH3 Glisin Alanin Protein

D.Penggolongan Polimer a.Berdasarkan jenis monomernya 1.Homopolimer Polimer yang terdiri dari satu macam monomer(satu jenis)dengan struktur polimer ...A-A-A-A-A-A.... misalnya teflon,PVC,polietilena,polipropilena. 2.kopolimer Polimer yang tersusun dari dua macam atau lebih monomer(tidak sejenis).misalnya polimer SBS(stirena-butadiena-stirena),nilon,dacron.

Jenis-jenis kopolimer a. Koplimer acak,mempunyai jumlah satuan berulang yang berbeda tersusunsecara acak dalam rantai polimer.strukturnya : ...-A-B-A-A-B-B-A-A.... b. Kopolimer bergantian, yaitu kopolimer yang mempunyai beberapa kesatuan ulang yang berbeda berselang-seling adanya dalam rantai polimer. Strukturnya: ..-A-B-A-B-A-... c. Kopolimer balok (blok), yaitu kopolimer yang mempunyai suatu kesatuan berulang berselang-seling dengan kesatuan berulang lainnya dalam rantai polimer. Struktur:...-A-A-A-A-B-B-B-B-A-A-A-A-... d. Kopolimer tempel/grafit, yaitu kopolimer yang mempunyai satu macam kesatuan berulang menempel pada polimer tulang punggung lurus yang mengandung hanya satu macam kesatuan berulang dari satu jenis monomer. Strukturnya

A-A-A-A-A-A
D D D D D D

b. Berdasarkan Sifatnya terhadap Panas 1. Polimer Termoples : polimer yang meliat jika kena panas atau memiliki sifat tidak tahan panas. Contoh plastik termoplastik sebagai berikut. Polietilena (PE) = Botol plastik, mainan, bahan cetakan, ember, drum, pipa saluran, isolasi kawat dan kabel, kantong plastik dan jas hujan. Polivinilklorida (PVC) = Pipa air, pipa plastik, pipa kabel listrik, kulit sintesis, ubin plastik, piringan hitam, bungkus makanan, sol sepatu, sarung tangan dan botol detergen. Polipropena (PP) = Karung, tali, botol minuman, serat, bak air, insulator, kursi plastik, alat-alat rumah sakit, komponen mesin cuci, pembungkus tekstil, dan permadani. Polistirena = Insulator, sol sepatu, penggaris, gantungan baju. 2. Polimer Termoset : Polimer yang tidak meliat jika kena panas misalnya bakelit (peralatan listrik) atau memiliki sifat tahan panas. Jika polimer ini dipanaskan, maka tidak dapat meleleh. Sehingga tidak dapat dibentuk ulang kembali. Contoh plastik termoseting: Bakelit = asbak, fitting lampu listrik, steker listrik, peralatan fotografi, radio, perekat plywood.

Perbedaan sifat plastik termoplas dan plastik termoset: Plastik termoplas Plastik termoset Mudah diregangkan Keras dan rigid Fleksible Tidak fleksibel Melunak jika dipanaskan Mengeras jika dipanaskan Titik leleh rendah Tidak meleleh jika Dapat dibentuk ulang dipanaskan Tidak dapat dibentuk ulang E. KEGUNAAN POLIMER 1. Karet Alam a. Monomernya : Isoprena (2-metil-1,3-butadiena) b. Sifat : Elastis, lunak, dan lengket jika kena panas c. Vulkanisasi : Proses penambahan belerang sehingga sifatnya menjadi keras karena terbentuk ikatan silang disulfida antar rantai. Ditemukan oleh Charles Goodyear (USA, 1884)

2.Karet Sintesis Nama karet sintesi 1.polibutadiena 2.polikloroprena (neoprena) 3.SBR

Monomer 1,3-butadiena 2-kloro-1,3butadiena Stirena dan butadiena

Sifat Kurang kuat,tidak tahan panas Tahan terhadap minyak atau bensin Tahan terhadap oksidasi

kegunaan Tidak baik untuk ban Selang oli/minyak Untuk ban kendaraan.

3. Polietilena a. Sifat : tidak berbau, tidak berwarna dan tidak beracun. b. Monomernya : Etilena (CH2=CH2) c. Kegunaannya : -HDPE (High Density Poly Etilen) : tersusun atas molekul rantai lurus sehingga lebih padat maka sifatnya padat, kuat dan kaku digunakan untuk kantong plastik, pembungkus kabel plastik lembaran. 4. Polipropilena a. Sifat b. Monomernya c. Kegunaannya

: Lebih kuat daripada polietilena : Propilena (CH2=CH-CH3) : Karung plastik, tali, botol

5. Poli Vinil chlorida (PVC) a. Sifat : Kuat dan keras b. Monomernya : Vinil Chlorida (CH2=CHCI)

c. Kegunaanya 6. Teflon a. Sifat b. Monomernya c. Kegunaannya 7. Polistirena a. Sifat b. Monomernya c. Kegunaannya

: Pipa,pelapis lantai,selang

: Kuat, tidak lengket dan tahan panas :Tetrafloroetena (CF2=CF2) : pelapis tangki di pabrik kimia, pelapis panci anti lengket

: Lebih kuat dan keras : Stirena(C6H5-CH=CH2) : Gelas minuman ringan, kemasan makanan

8. Flexiglass / Polimetilmetakrilat (PMMA) a. Sifat :Bening, ringan dan keras b. Monomernya :Metil metakrilat ( CH2=CH-CN ) c. Kegunaannya :Kaca jendela pesawat terbang, lampu belakang mobil 9. Serat Akrilat / Orlon a. Sifat b. Monomernya c. Kegunaanya

:Elastis dan kuat :Akrilonitril ( CH2=CH-CN ) :Baju wol, kaos kaki, karpet

10. Bakelit ( Leo Baekeland, USA, 1909 ) a. Sifat :Kuat, tahan panas dapat pecah b. Monomernya dan para:Hasil polimerisasi fenol dan menatal menjadi produk orto c. Kegunaanya :Peralatan listrik 11. Nilon a. Sifat b. Monomernay c. Kegunaanya

:Kuat dan elastis :Asam adipat dan heksametilendianima :Parasit, jala, jas hujan, tend, dll

Anda mungkin juga menyukai