1. Penentuan orde rekasi dengan metode integrasi dapat dilakukan dengan dua cara
A. Menggunakan persamaan
−dC
=k Cn
dt
−dC
=kdt
d Cn
c t
dC
−∫ n =k ∫ dt
co C ¿
1 1 1
(
( n−1 ) C n−1
Co )
− n−1 =kt
−dx
=k ( a−x )n
dt
2. Grafik dengan hubungan antara waktu dengan ln ( reaktan) adalah grafik orde satu.
Hal tersebut dapat diperoleh dari persamaan
c t
dC
−∫ n =k ∫ dt
co C ¿
ln C cco=k t t¿
Co
ln =kt
C
ln C=−kt+ lnCo
C=Co e−kt
Konsentrasi mula mula : A, konsentrasi yang bereaksi pada saat reaksi adalah x sehingga
konsentrasi A pada saat t adalah( a-x). Maka :
a
ln =kt
( a− x )
ln ( a−x )=−kt+ ln a
Nilai k dapat ditentukan dari eksperimen pengukuran konsentrasi rekatan setiap waktu
sehingga dapat dibuat grafik lnC Vs T yang memiliki slope sama dengan –k dan intersep
berupa titik potong pada sumbu vertikal sama dengan lnCo.
Grafik yang menunjukkan hubungan antara waktu dengan 1 per konsentrasi reaktan
adalah grafik orde 2.
c t
dC
−∫ n =k ∫ dt
co C ¿
1 c
=k [ t ] t
[ ]
C co 0
1 1
− =kt
C Co
1/C Vs t akan merupakan garis linear dengan slope k dan intersep 1/Co
Penyelesaian soal grafik : memilih grafik yang disediakan termasuk orde 1 atau 2
Dari grafik tersebut, tidak dapat diketahui nilai konsentrasi maupun waktu nya. Sehingga
tidak dapat dilakukan perhitungan regresi linear, dan akan mempersulit penentuan orde reaksi
pada grafik tersebut. Namun sekilas dapat dilihat bahwa grafik t Vs 1/[A] memiliki sebaran data
yang teratur sehingga bisa diasumsikan bahwa orde reaksi dari grafik yang disediakan adalah
orde 2.