Anda di halaman 1dari 12

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Termodinamika adalah satu cabang fisika teoritik yang berkaitan dengan


hukum-hukum pergerakan panas, dan perubahan dari panas menjadi bentuk-bentuk
energi yang lain. Istilah termodinamika diturunkan dari bahasa yunani Therme
(panas) dan dynamis (gaya). Cabang ilmu ini berdasarkan pada dua prinsip dasar
yang aslinya diturunkan dari eksperimen, tetapi kini dianggap sebagai aksioma
(suatu pernyataan yang diterima sebagai kebenaran dan bersifat umum, tanpa
memerlukan pembuktian). Prinsip pertama adalah hukum kekekalan energi, yang
mengambil bentuk hukum kesetaraan panas dan kerja. Prinsip yang kedua
menyatakan bahwa panas itu sendiri tidak dapat mengalir dari benda yang lebih
dingin ke benda yang lebih panas tanpa adanya perubahan dikedua benda tersebut.

Eksperimen membuktikan dua sifat lebih lanjut dari energi dalam.Pertama,


energy dalam sistem yang terisolasi adalah tetap.Pengamatan ini sering diringkas
dengan ucapan bahwa “energy bersifatkekal”.Buktikekekalan energy adalah
kemustahilan untuk membuat mesin yang bergerak terus menerus, yang bekerja
tanpa bahan bakar, mustahil untuk menciptakan (atau menghancurkan) energi.
(P.W.Atkins ,1999:34)

Sifat kedua dari energi dalam (yang membawa kita melampaui hukum fisika
yang sederhana: kekekalanenergi )adalah bahwa oleh karena kita bisa tahu cara
perpindahan energi (karena atau apakah sesudah meleleh), sistemnya tutup mata
terhadap cara yang dipakai.Kalor dan kerja adalah cara yang setara dalam
mengubah energy sistem: energy adalah energy, bagaimana pun cara
memperolehnya atau cara menghabiskannya. Sistem termodinamika menyerupai
2

sebuah bank: menerima simpanan uang, lalu menyimpannya untuk cadangan


sebagai energy dalam (P.W.Atkins ,1999:34)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sistem dan Lingkungan

Suatu sistem termodinamika adalah suatu masa atau daerah yang

dipilih untuk dijadikan obyek analisis. Daerah sekitar sistem tersebut disebut

sebagai lingkungan. Batas antara sistem dengan lingkungannya disebut batas

sistem (boundary), seperti terlihat pada Gambar 1. Dalam aplikasinya batas

sistem merupakan bagian dari sistem maupun lingkungannya, dan dapat tetap

atau dapat berubah posisi atau bergerak.


Batas Sistem

sistem
LINGKUNGAN
Gb.1 Skema sistem temodinamika
3

B. Jenis Sistem Termodinamika

Ada tiga jenis sistem termodinamika berdasarkan jenis pertukaran

yang terjadi antara sistem dan lingkungan:

1. Sistem Terisolasi

Pada sistem ini tidak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja

dengan lingkungan. Contoh dari sistem terisolasi adalah wadah

terisolasi, seperti tabung gas terisolasi.

2. Sistem Tertutup

Pada sistem ini terjadi pertukaran energi tapi tidak terjadi pertukaran

benda dengan lingkungan. Rumah hijau adalah contoh dari sistem

tertutup dimana terjadi pertukaran panas tetapi tidak terjadi

pertukaran kerja dengan lingkungan. Apakah suatu sistem terjadi

pertukaran panas, kerja atau keduanya biasanya dipertimbangkan

sebagai sifat pembatasnya:

a pembatas adiabatik: tidak memperbolehkan pertukaran panas.

b pembatas rigid: tidak memperbolehkan pertukaran kerja.

3. Sistem Terbuka

Pada sistem ini terjadi pertukaran energi dan benda dengan

lingkungannya. Sebuah pembatas memperbolehkan pertukaran

benda disebut permeabel. Samudra merupakan contoh dari sistem

terbuka.
4

C. Hukum I Termodinamika

Hukum termodinamika pertama berbunyi “Energi tidak dapat

diciptakan dan dimusnahkan tetapi dapat dikonversi dari suatu bentu ke

bentuk yang lain”.Hukum pertama adalah prinsip kekekalan energi yang

memasukankalor sebagai model perpindahan energi.Menurut hukum

pertama,energididalam suatu benda dapat ditingkatkan dengan cara

menambahkan kalor ke benda atau dengan melakukan usaha pada

benda.Hukum pertama tidak membatasi arah perpindahan kalor yang dapat

terjadi.

Berdasarkan hukum kekekalan energi maka Hukum I

Termodinamika dirumuskan:

Yaitu : U = Q + W

Dengan : U = U2-U1

Jadi, hukum pertama termodinamika adalah prinsip kekekalan

energi yang diaplikasikan pada kalor, usaha, & energi dalam. Hukum I

termodinamika menyatakan bahwa kalor yang terlibat diubah menjadi

perubahan energi dalam & usaha.

Proses :
Reversible dan tidak reversible.

Proses reversible:
H2O(l) H2O(g)
1 atm, 1000C
fasa cair dan uap berada dalam kesetimbangan.

Kalor dan Kerja


5

Kalor (q): energi yang dipindahkan melalui batas-batas sistem sebagai akibat
langsung dari perbedaan suhu antara sistem dan lingkungannya.

q: positif jika kalor masuk sistem


q: negatif jika kalor keluar dari sistem.

Kerja (W): energi dan bukan kalor yang dipertukarkan antara sistem dengan
lingkungannya pada suatu perubahan keadaan.

W positif bila lingkungan melakukan kerja terhadap sistem, misalnya proses


pemampatan gas.
W negatif bila sistem melakukan kerja terhadap lingkungan, misalnya proses
pemuaian gas terhadap atmosfer.

Luas penampang penghisap : A


Tekanan luar : Pl
Jarak : dx
Kerja = gaya * jarak
dW = - Pl* A * dx
dW = - Pl* dV
dV = perubahan volum yang terjadi pada proses
tanda (-) karena kerja dilakukan oleh gas.

V2
W = - ∫ Pl dV
V1

Pl = 0 : gas memuai terhadap vakum


W = 0 → proses ekspansi bebas

Pl tetap → gas memuai pada tekanan atmosfir yang tetap.


V2
W = - ∫ Pl dV = - Pl (V2 – V1)
V1

W = - Pl ΔV

Proses pemuaian reversibel : Pl = P – dP


V2 V2V2
W = - ∫ (P – dP) dV = - ∫ P dV + ∫ dP dV
V1 V1 V1

V2
Wrev = - ∫ P dV P = tekanan gas.
V1
Untuk gas ideal : PV = nRT
6

V2
Wrev = - ∫ nRT (dV/V) = -nRT ln (V2/V1)
V1

Energi dalam dan perubahan energi dalam.

ΔU = U2 – U1

Hukum pertama Termodinamika.

dU = dq + dW
2 2 2
∫ dU = ∫ dq + ∫ dW (dW = -Pl dV)
1 1 1

U2 – U1 = ΔU = q + W.

Untuk proses yang berjalan pada Volume tetap, maka harga ΔU = qv

Enthalpi dan Perubahan Enthalpi

Reaksi kimia berjalan pada tekanan sistem yang tetap dan sama dengan tekanan
luar.

dU = dq - P dV
U2 – U1 = qp - P (V2 – V1)
U2 – U1 = qp - PV2 + PV1
U2 – U1 = qp - P2V2 + P1V1
(U2 + P2V2) = (U1 + P1V1) + qp

H = U + PV H : fungsi keadaan.

H2 – H1 = qp → ΔH = qp

Kapasitas kalor.
dq
C=
dT
U = f (T, V)
7

dU = (∂U/∂V)TdV + (∂U/∂T)VdT

dU = dq – P dV
dq = dU + P dV

dq = (∂U/∂V)TdV + (∂U/∂T)VdT + P dV
dq = (∂U/∂T)VdT + (P + (∂U/∂V)T) dV

Proses padavolumtetap :
dqv = (∂U/∂T)VdT
CV = (dqv / dT) = (∂U/∂T)V

CV : kapasitas panas pada volum tetap.

Proses pada volume tetap:


T2
ΔU = ∫ Cv dT
T1

H = f (P, T)
dH = (∂H/∂P)TdP + (∂H/∂T)PdT

Proses padatekanantetap :
dqp = (∂H/∂T)PdT
dq P
CP = = (∂H/∂T)P
dT
T2
ΔH = ∫ CP dT
T1

PenggunaanHukumTermodinamika I :

EkspansiReversibelIsotermalgasideal.

dV V2
Wrev = - ∫ RT = - RT ln (per mol gas)
V V1
P1V1 = P2V2

P 2
P 2
W = RT ln → n mol : W = nRT ln
P 1
P 1
8

ΔH dan ΔU = 0 pada proses isotermal

W = -q

EkspansiReversibelAdiabatisGasIdeal

Adiabatis q = 0
dU = dW = - P dV
dU = CVdT
CV dT = - P dV = - RT (dV/V)

CV (dT/T) = - R (dV/V)

T V C
CV ln
2
= - R ln
2 P
= γ
T
1
V C
1 V

T C -C V V
= - ( γ - 1) ln
2 P V 2 2
ln =- ln
T 1
C V
V 1
V
1

γ - 1) (

T V 2 1
=( )
T V 1 2

D. Penerapan Hukum I Termodinamika pada Proses Termodinamika


9

Hukum pertama termodinamika dilakukan dalam empat proses,

yaitu:

1. Proses Isotermal

Dalam proses ini,suhu sistem dijaga agar selalu konstan.Suhu gas

idealberbanding lurus dengan energi dalam gas ideal dan tekanan sistem

berubah penjadi (tekanan sistem berkurang).

Gb.1 grafik proses isotermal

2. Proses Adiabatik

Dalam proses adibiatik,tidak ada kalor yang ditambahkan pada sistematau

meninggalkan sistem (Q = O).Proses adibiatik bisa terjadi pada

sistemtertutup yang terisolasi dengan baik.Untuk sistem tertutup yang

terisolasidengan baik,biasanya tidak ada kalor yang dengan seenaknya

mengalir kedalam sistem atau meninggalkan sistem.Proses adibiatik juga

bisaterjadi pada sistem tertutup yang tidak terisolasi.Proses dilakukan


10

dengansangat cepat sehingga kalor tidak sempat mengalir menuju sistem

atau meninggalkan sistem.

Gb.2 grafik proses adiabatik

3. Proses Isokhorik

Dalam prose isokhorik,volume sistem dijaga agar selalu konstan.Karena

volume sistem selalu konstan, maka sistem tidak bisamelakukan

kerjapada lingkungan.Demikian juga sebaliknya,lingkungantidak bisa

melakukan kerja pada sistem.

Gb.3 grafik isokhorik


11

4. Proses Isobarik

Dalam proses isobarik,tekanan sistem dijaga agar selalu konstan. Karena

yang konstan adalah tekananmaka perubahan energi dalam (U),kalor

(Q),dan kerja (W) pada proses isobarik tidak ada dan bernilai

nol.Dengandemikian, persamaan hukum pertama termodinamika tetep

utuh sepertisemula.

Gb.4 grafik isobarik

E. Aplikasi Hukum I Termodinamika dalam Kehidupan

Selain pada proses termodinamika dan manusia, penerapan hukum I

termodinamika juga dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, misal:

1. Termos

Pada alat rumah tangga tersebut terdapat aplikasi hukum I

termodinamika dengan sistem terisolasi. Dimana tabung bagian dalam

termos yang digunakan sebagai wadah air, terisolasi dari lingkungan luar

karena adanya ruang hampa udara di antara tabung bagian dalam dan

luar. Maka dari itu, pada termos tidak terjadi perpindahan kalor maupun

benda dari sistem menuju lingkungan maupun sebaliknya.


12

2. Mesin kendaraan bermotor

Pada mesin kendaraan bermotor terdapat aplikasi termodinamika dengan

sistem terbuka. Dimana ruang didalam silinder mesin merupakan sistem,

kemudian campuran bahan bakar dan udara masuk kedalam silinder, dan

gas buang keluar sistem melalui knalpot.

Anda mungkin juga menyukai