ラ コヴィヤ ハワ
Hukum pertama termodinamika merupakan ekspresi dari prinsip konservasi
energi. Energi dapat melewati batas-batas sistem tertutup dalam bentuk
panas atau kerja/usaha. Perpindahan energi yang melewati batas sistem
hanya dikarenakan perbedaan suhu antara sistem dengan lingkungannya
yang disebut dengan panas.
Bidang referensi, z = 0
Pada sistem tertutup diatas, prinsip konservasi energi atau hukum pertama
termodinamika dinyatakan sebagai berikut
2
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
− =
𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 𝑘𝑒𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚, 𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚
Wb PdV
1
Normalnya energi yang tersimpan atau total energi, pada sebuah sistem
dinyatakan sebagai penjumlahan dari tiga jenis energi yang berbeda. Total
energi pada sistem, Esystem, adalah,
3
𝐸 = 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑛𝑎𝑙 + 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝐾𝑖𝑛𝑒𝑡𝑖𝑘 + 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑃𝑜𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑎𝑙
𝐸 = 𝑈 + 𝐾𝐸 + 𝑃𝐸
Untuk sistem yang bergerak relatif terhadap bidang referensi, enegi kinetis
(KE) dan energi potensial (PE) didapat sebagai berikut
V mV 2
KE mV dV
V 0 2
z
PE mg dz mgz
z 0
E U KE PE
Qnet Wnet U
Akan ditemukan bahwa rumus tersebut adalah bentuk yang paling sering
digunakan pada Hk. Pertama.
• Isovolumik
• Isobarik
• Isothermal
• Adiabatik
14
Proses Reversibel
1. Isovolumik
P 1
15
Tidak ada
perubahan Kerja = 0
volume
Hukum I Termodinamika :
U = Q – W = Q - 0
U = Q
16
SOAL 1
Sebuah tangki kaku berisi udara pada 500 kPa dan 150 oC.
Sebagai hasil dari pindah panas ke lingkungan, temperatur
dan tekanan dalam tangki turun sehingga mencapai 65 oC dan
400 kPa. Tentukan kerja boundary (Wb) selama proses ini!
17
Isobarik P
2 1
18
P
P1=P2 1 2
P2=P1 1 2
m3/kg
m3/kg
1 2 1 2
Isobarik 19
v2 v2
HK I : Q = (u2 - u1) + W
Uap :
Q = (u2 - u1) + p(v2 - v1)
= (u2 + p v2) - (u1 + pv1)
h= u + pv Q = h2 - h1 (kJ/kg)
21
SOAL 2
Q = m (h2 – h1)
= 5 kg (3697,9 kJ/kg - 2576,8 kJ/kg) = 5605,5 kJ
Wb = m P0 (v2 – v1)
Wb = (10 lbm) (60psia) [(8.5348 – 7.4863) ft3/lbm] (1 Btu/5.404 psia.ft3)
Wb = 96.4 btu
24
3. Isothermal
Jika suhu suatu gas ideal dijaga tetap konstan, maka persamaan keadaan akan
menunjukkan hubungan antara tekanan dan volum
mRT
P
V
Maka, kerja pada batas adalah
Perhatikan: Persamaan diatas adalah hasil dari memasukkan asumsi gas ideal
untuk persamaan keadaan. Untuk gas riil yang mengalami proses isotermal
(suhu konstan), integral dari persamaan kerja pada batas dilakukan secara
numerik
26
o Proses terjadi pada suhu konstan
o Bila fluida dalam ruang piston bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan
rendah, ada kecenderungan suhunya turun
o Dalam expansi isothermal, kalor harus ditambahkan secara kontinyu
untuk menjaga suhu awalnya
P T1=T2
Q = (U2 - U1) + W
A
Isotermal : u2 = u1
1
P1
2
P2 Q=W
T1=T2
m3/kg
Uap 27
P
P1
1
P.v = RT
p. = konstan
R dan T : Konstan
2
2
P2
m3/kg
1 2
28
Gas ideal
Maka proses isothermal untuk gas ideal
pv = konstan
p1v1 = p2v2 = p3v3 dan seterusnya
v2
W pdv dv cln v v1
v2
c v2
v 1 v1
v
v2
W c ln
v1
c=pv
v2 v2
W p 1v 1 ln W p 2v 2 ln 29
v1 v1
Berhubung p1v1 =p2v2
p1 p1
W p 1v 1 ln W p 2v 2 ln
p2 p2
p1 v1 =P2v2 = RT
p1 v2
W RT ln W RT ln
p2 v1
30
SOAL 4
31
32
4. ADIABATIK
Panas tidak ada yang dipindahkan ke atau dari fluida selama proses
Adiabatis : Q = 0
Q = (u2 - u1) + W
W = (u1 - u2)
33
GAS IDEAL
dQ = du + p dv = 0
RT dv dT R dv
du 0 cv 0
v T v
R R
cv atau 1
1 cv
cp
cv
1 ( 1) /
T1 v2 T1 p1
T2 v1 T2 p 2
35
P
GAS IDEAL
1
P1
p. = c
2
P2
m3/kg
1 2
R ( T1 T2 ) p1v 1 p 2 v 2
W W
( 1) ( 1) 36