Sinopsis
Setelah mempelajari bab ini, termasuk masalah akhir bab, diharapkan
:
1. Mampu menyebutkan dan menerapkan hukum pertama
termodinamika dengan menggunakan tanda yang sesuai
2. Menjelaskan dan menggunakan konsep energi dalam, entalpi,
keadaan fungsi, kesetimbangan dan proses reversibel
3. Menjelaskan perbedaan antara fungsi keadaan dan besaran yang
bergantung pada lintasan seperti panas dan kerja
4. Menghitung perubahan variabel keadaan untuk proses nyata
dengan mensubstitusi proses hipotesis yang dapat dibalik yang
menghubungkan keadaan yang sama
5. Menghubungkan perubahan dalam inergi internal dan entalpi
suatuzat terhadap perubahan suhu dengan perhitungan
berdasarkan kapasitas panas yang sesuai
6. Membangun dan menerapkan neraca massa dan eneegi untuk
sistem terbuka
Termodinamika
Cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari
hubungan antara panas dan bentuk energi lain (kerja)
Kelemahan Termodinamika :
2. Tidak dapat mengetahui kecepatan reaksi
berlangsung
Sistem
Bagian alam semesta yang diamati
Lingkungan
Bagian yang tidak diamati ( diluar sitem)
Sistem Isotermal :
sistem degan suhu dibuat tetap
Sistem Adiabatik :
Sistem yang diisolasi sedemikian rupa
sehingga tidak memungkinkan terjadinya
perpindahan panas antara sistem dengan
lingkungannya
Sistem tertutup : tidak terjadi pertukaran massa
Sistem terbuka : terjadi pertukaran massa
Sistem terisolasi : tidak terjadi pertukaran massa
dan panas
Percobaan Joule
Hubungan tentang panas dan kerja
• Beberapa percobaan Joule dilakukan pada tahun 1818-
1889
• Percobaan dilakukan secara seri dengan memasukkan
sejumlah tertentu cairan seperti air, minyak dan air
raksa dalam suatu wadah yang diisolasi dan diaduk
dengan pengaduk.
• Perubahan temperature cairan dicatat, sehingga panas
yang diterima oleh cairan dapat dihitung sebagai Q =
m .Cp ∆T .
• Panas yang diterima oleh cairan disebabkan karena
kerja yang diberikan oleh pengaduk.
• Joule membuktikan bahwa ada hubungan antara panas
dan kerja .
• Dari percobaan Joule, kerja yang diberikan oleh
pengaduk dipindahkan ke cairan sebagai panas.
• ∆U = U2 – U1 .
• Cv = [∂U/∂T]v j
• adi ∆U = Cv. ∆T
HUKUM TERMODINAMIKA I
• Hukum I Termodinamika merumuskan tentang
kekekalan energi yaitu : energi tidak dapat diciptakan
ataupun dimusnahkan tetapi hanya dapat berubah
bentuknya , sedang jumlah totalnya selalu konstan. Jika
sistem mempertukarkan energi dengan lingkunganya
maka jumlah totalnya tidak berubah /tetap.
• ∆ U + ∆Ek + ∆Ep = Q +W
• Pada sistem tertutup tidak ada perubahan
energi kinetik dan energi potensial hanya ada
perubahan internal energi , maka
∆U = Q + W
∫dE = ∫ dQ + ∫ dW
Q - : Panas keluar dari sistim ke keliling
Q + : Panas dari keliling menuju sistim
W- Q-
Systim
W+ Q+
Jika kerja yang dilakukan oleh sistem adalah kerja ekspansi maka
dW = - P dV
dU = dQ - P dV ,
dV =0
dU = dQv
∆U = Qv
• jadi internal energi adalah panas yang diserap sistem jika sistem
melakukan perubahan pada volume tetap.
ENTALPI
• Proses-proses yang dilakukan pada tekanan tetap seperti : reaksi kimia , maka
hukum I Termodinamika untuk sistem tertutup :
dU = dQ - P dV
= dQp – P ( V2 - V1)
( U2 + P2V2) –( U1 + P1V1) = = Qp
U + PV = H
H2 – H1 = Qp ,
∆H = Qp
Cp = [ ∂H/∂T]p
∆H = Cp . ∆ T
Contoh :
Gas yang berada dalam silinder bertutup piston yang dapat bergerak bebas
tanpa gesekan.
Piston dapat bergerak maju dan mundur bergantung pada tekanan udara luar.
Jika Pl naik maka piston bergerak masuk secara perlahan sehingga volume gas
akan mengecil akibatnya tekanan gas naik dan dapat mengimbangi Pl sehingga
piston berhenti. Demikian sebaliknya jika Pl turun akan menyebabkan ekspansi
gas. Proses bolak-balik ini dapat dikatakan reversibel.
Proses reversible dapat juga terjadi pada reaksi
kimia .
• m = n.Mr ,
• m = uAρ
• q= uA :
• ρ = densitas fluida
• Neraca massa
dmcv/dt + ∆ mfs = 0
dmcv/dt + ∆ ( u A ρ ) = 0
u1.A1. ρ1 = u2.A2.ρ2
Ada beda ketinggian antara titik 1 dan 2 , berarti ada perubahan energi
potensial.
∆Ep = g/gc ( Z2 – Z1)
Neraca energi pada sistem terbuka :
∆U + ∆Ek + ∆Ep = Q + W
Pada sistem pada gambar kerja terdiri atas kerja mesin (turbin) yaitu Ws dan kerja
aliran yaitu
U + PV = H
Q = n U
23
Untuk n = 1 Q = U
Hukum I Termodinamika dapat ditulis sebagai:
dQ = d(nU) + P d(nV)
Untuk proses dengan P konstan:
dQ = d(nU) + d(nPV) = d{n (U + PV)}
H U + PV (4.12)
Persamaan di atas dapat ditulis sebagai:
dQ = d(nH) (4.13)
Q = n H (4.14)
24
Untuk n = 1 Q = H (4.14a)
Q
Definisi dari kapasitas panas C
dT
KAPASITAS PANAS PADA V KONSTAN
Untuk proses dengan V konstan Q = U
U
Cv
T V
dU = CV dT (V konstan)
T2
U CV dT (V konstan)
T1
T2 25
Q n U n CV dT (V konstan)
T1
KAPASITAS PANAS PADA P KONSTAN
Untuk proses dengan P konstan Q = H
H
CP
T P
Untuk sistem tertutup yang mengalami proses pada P
konstan:
dH = CP dT (P konstan)
T2
H C P dT (P konstan)
T1
1. Suatu gas dalam ruang tertutup melepaskan kalor ke lingkungan sebesar 1.000 kalori dan
melakukan usaha 2.000 joule. Berapakah perubahan energy dalam gas? (1 kalori = 4,2 J)
Penyelesaian:
Diketahui :
Q = -1.000 kalori = -4.200 J
W = +2.000 J
Ditanyakan : ∆U
Jawab:
∆U = Q –W
= -4.200 J – (+2.000 J)
= -6.200 J
2. Gas hydrogen dipanaskan dari suhu 300 K sampai 312 K dalam bejana yang bebas hingga
memuai. Kalor yang dibutuhkan dalam proses itu 24kJ. Tentukan kapasitas kalor hydrogen!
Penyelesaian:
Diketahui :
∆T = 312 K – 300 K = 12 K
Qp = 24 kJ = 24.000 J
Ditanyakan : Cp ?
Jawab :
Q
Definisi dari kapasitas panas C
dT
KAPASITAS PANAS PADA V KONSTAN
Untuk proses dengan V konstan Q = U
U
Cv
T V
dU = CV dT (V konstan)
T2
U CV dT (V konstan)
T1
T2 28
Q n U n CV dT (V konstan)
T1