Anda di halaman 1dari 20

BAB I PENDAHULUAN

A. Judul percobaan Pengukuran Konduktivitas Isolator Panas B. Maksud dan Tujuan percobaan 1.Maksud Agar praktikan mengetahui prinsip-prinsip konduktivitas isolator panas 2.Tujuan Untuk mengetahui besarnya panas yang di serap oleh penyekat/hambatan. C. Latar belakang Alat penukar panas digunakan untuk mengubah jumlah panas yang terdapat pada suatu bahan padat, cair dan gas. Pada dasarnya dibedakan antara pertukaran panas langsung dan tidak langsung. Alat penukar panas tidak dapat diklarifikasikan dengan satu cara saja. Di dalam praktek alat-alat tersebut di bedakan antara lain menurut : Tempat pemasangan di dalam instalasi. Jenis media yang memindahkan panas. Keadaan agregat dari bahan-bahan yang di panaskan/didinginkan. Maksud dan penggunaan. Konstruksi dan bahan pemuat alat penukar panas.

33

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Dasar Dasar Mekanisme Perpindahan Energi Panas Pada dasarnya terdapat tiga proses perpindahan energi panas. Proses tersebut adalah perpindahan energi secara konduksi, konveksi dan radiasi. Perpindahan energi secara konduksi dan konveksi terjadi pada material padat atau cair. Sedangkan proses perpindahan energi panas secara radiasi terjadi pada ruang hampa. Berikut pembahasan lebih lanjut mengenai ketiga perpindahan energi panas tersebut. Konduksi Perpindahan energi panas secara konduksi merupakan perpindahan energi panas yang disalurkan secara langsung antar molekul tanpa adanya perpindahan dari molekul yang bersangkutan. Proses kinduksi terjadi pada benda padat, cair maupun gas jika terjadi kontak secara langsung dari ketiga macam benda tersebut. Ada empat hal penting dalam konduksi yaitu : 1. Konduktivitas panas 2. Konduktansi panas 3. Resistivitas panas 4. Resistansi panas Konduktivitas panas (k) merupakan perhitungan kapasitas hantar panas suatu material atau disebut dengan indeks hantar panas per unit luas konduksi per gradient temperature dari suatu material. Perumusannya adalah sebagai berikut :

34

Q K= A T/m Dimana : Q A

m2 1 C/m

= kecepatan aliran panas ( W ) = luas daerah hantar panas ( m2 )

T/m = gradient tempereature disepanjang material (1 C/m )

Konduktansi panas ( k ) merupakan perhitungan kapasitas dari perpindahan panas materi dalam menghantarkan panas. Rumusnya adalah : Q K= A T m2 1 C W

Dimana : Q A T = kecepatan aliran panas ( W ) = luas daerah hantar panas ( m2 ) = selisih temperature (1 C )

Konduktansi panas ( k ) untuk proses konduksi adalah sebagai berikut :

35

Q K= T

1 C

Sedangkan untuk resisitivitas panas ( r ) dan resistansi panas ( R ) masing masing merupakan kebalikan dari konduktivitas panas dan konduktansi panas yang dapat dirumuskan seperti dibawah ini : 1 r= A K W m2 1 C

1 R= AK

1 C

Konduktivitas panas merupakan properti dari suatu material yang menentukan kemampuan suatu benda menghantarkan panas. Materi yang memiliki konduktivitas panas rendah dapat disebut dengan isolator yang baik. Setiap materi memiliki lebar batasan dari konduktivitas panas. Konsep dasar konduktivitas panas adalah kecepatan dari proses difusi energi kinetik molekular pada suatu material yang menghantarkan panas. Walaupun mekanisme perambatan gerakan secara molekular pada perambatan panas hampir

36

sama dengan perambatan dari suara dan sifat elektik dari material itu, tetapi hanya ada sebagian dari hubungan secara teoritis yang bisa dicapai.

Tabel berikut ini dimaksudkan sebagai sampel kecil data untuk menggambarkan konduktivitas termal dari berbagai jenis zat Material Thermal [W/(mK)] Silica Aerogel Air Wood 0.004 - 0.04 0.025 0.04 - 0.4 conductivity

Hollow Fill Fibre Insulation 0.042 Alcohols and oils Polypropylene 0.1 - 0.21 0.25 [2]

37

Mineral oil Rubber LPG Cement, Portland Epoxy (silica-filled) Epoxy (unfilled) Water (liquid) Thermal grease Thermal epoxy Glass Soil Concrete, stone Ice Sandstone Mercury Stainless steel Lead Aluminium

0.138 0.16 0.23 - 0.26 0.29 0.30 0.12 - 0.177 [3][4] 0.6 0.7 3 17 1.1 1.5 1.7 2 2.4 8.3 12.11 ~ 45.0 35.3 237 120180 (alloys) (pure)

Gold Copper Silver Diamond Graphene

318 401 429 900 2320 (4840440) - (5300480)

Konveksi Perpindahan energi panas dengan proses konveksi terjadi hanya pada benda cair. Perpindahan ini disertai dengan perpindahan benda cair secara fisik. Pada saat energi panas yang diterima oleh benda cair tersebut melebihi titik batas maka

38

benda cair itu akan mengalami perubahan phasa. . Misalnya, es batu yang mencair dalam air panas. Panas dari air panas berpindah ke es batu. Panas berpindah bersama mengalirnya air panas ke es batu. Panas tersebut menyebabkan es batu meleleh. Jadi konveksi adalah perpindahan kalor pada suatu zat yang disertai perpindahan partikel-partikel zat tersebut. Konveksi terjadi karena perbedaan massa jenis zat. Radiasi Perpindahan panas dengan proses radiasi ini berbeda dengan proses proses yang telah dijelaskan sebelumnya. Energi radiasi dirambatkan menggunakan

gelombang elektromagnetik diantara dua objek yang dipisahkan oleh jarak dan perbedaan temperature dan tanpa medium penghantar. Hal ini sangat berbeda dengan perambatan energi cahaya yang hanya menggunakan panjang gelombang masing masing. Gelombang elektromagnetik ini ( radiant energi ) dapat melalui ruang hampa dengan sangat cepat dan juga dapat melalui cairan, gas dan beberapa benda padat. Energi yang dirambatkan ( radiant energi ) ini diserap oleh permukaan benda yang dikenainya dengan jumlah yang berbeda. Hal ini tergantung pada kemampuan menyerap dari benda yang dikenainya. Matahari merupakan contoh yang mudah untuk perpindahan panas dengan radiasi. Radiant energi dari matahari dirambatkan melaui ruang hampa dan atmosfer bumi. Energi yang dirambatkan ini akan diserap dan tergantung pada karakteristik permukaan. Semua objek yang memiliki warna yang gelap terutama berwarna hitam akan lebih mudah menyerap energi ini. Konsep blackbody ( benda gelap ) dan emisivitas sangat erat dengan radiant energi emisi suatu benda. Absorptivity ( daya serap ), reflectivity ( daya pantul ) dan transmissivity juga berhubungan dengan radiant energi, yang datang dari sumber lainnya. Sebuah benda gelap memiliki radiasi yang ideal dalam karakteristik hantaran panas yaitu : 1. Memiliki radiasi energi maksimum pada temperature benda. 2. Menyerap semua energi radiasi yang mengenainya pada panjang gelombang tertentu.

39

BAB III MATERI & METODE


a. Materi

a.1 Alat Satu set alat Pengukur Konduktivitas Isolator Panas model TC 1000, yang terdiri dari :

AC Ammeter AC Voltmeter Termometer & Thermo P.U Selector Voltage Adjuster ( Stepdown Tromotermer ) Power SW ( AC 220 V ) Thermal Insulator and Thermo P.U

a.2 Bahan Sellulosa b. Prosedur Kerja

1. Arus listrik yang digunakan adalah AC 200/220 V dan power 50/60 Hz. 2. Tekan tombol ON,SW ( AC 220 V ). 3. Atur AC Voltmeter kearah 30 V, dan AC Ammeter kearah 0,6 A, ON AC pada petunjuk indicator.

40

4. Pengukuran dan pembacaan harga temperature dari 1 , 2, , 5 setiap 5 menit sesudah start. ( Penekanan tombol secara bergantian ). 5. Apabila pencatatan harga dari temperature telah selesai, diulangi percobaan (4) untuk menit ke 10 . Percobaan dilakukan sampai menit ke 40 . 6. Percobaan dilakukan sampai menit ke 40 . 7. Apabila pengambilan data sudah selesai, knop dari voltage adjuster dikembalikan keposisi semula. 8. Knop power SW ( AC 220 V ) keposisi OFF.

41

BAB IV DATA PENGAMATAN Pengukuran Konduktivitas Isolator Panas (Measurement Of Conductivity Of Heat Insulator)

PRE SET

MEASUREMENT

INST CLOCK AC AC E WATCH VOLT AMMETER DIGITAL THERMOMETER METER Time Volt Curr Temperatures Sym Unit No 1 2 3 4 5 6 T h:mis 1 10 20 30 40 50 60 V V 2 40 40 40 40 40 40 A A 3 0,82 0,82 0,82 0,82 0,82 0,82 1 C 4 59,1 90,3 2 5 44,5 67,1 3 6 37,5 59,3 72,2 4 7 5 8

32,6 30,4 43,3 36,7 55,7 44,7 68 52,9

118,1 98,5

142,3 110,3 89,2

162,4 128,7 104,6 79,5 60,6 181,1 145,3 118,9 89,9 67,7

r1 = 0,0136 m r2 = 0,0236 m r3 = 0,0336 m r4 = 0,0436 m r5 = 0,0536 m L = 0,25 m

42

BAB V PERHITUNGAN DAN HASIL

B. Pembahasan
1. Sumber Panas Dik : V = 40 V A = 0.82 A Dit : Q = ..? Penyelesaian : Q = 0,86 x V x A = 0,86 x 40 x 0,82 = 28,208 kkal/jam x 1jam/60menit = 0,4701 kkal/menit

2. Perbedaan temperature Untuk time 30 menit t12 = 1 2 = 118,1C 98,5C = 19,6C t23 = 2 3 = 98,5C 72,2C = 26,3C t34 = 3 4 = 72,2C 55,7C = 16,5C

43

t45 = 4 5 = 55,7C 44,7C = 11C Untuk time 40 menit t12 = 1 2 = 142,3C 110,3C = 32C t23 = 2 3 = 110,3C 89,2C = 21,1C t34 = 3 4 = 89,2C 68C = 21,2C t45 = 3 4 = 68C 52,9C = 15,1C 3. Panas Konduksi Untuk time 30 menit

12 =

Q x In r2/r1 2 x t12 x l 0,4701 kkal/menit x In (0,0236/0,0136)m

= 2(3,14) x 19,6C x 0,25m

44

0,4701 kkal/menit x 0,551 m = 30,772m = 0,0084 Kkal/menit

23 =

Q x In r3/r2 2 x t23 x l 0,4701 kkal/menit x In (0,0336/0,0236)m

= 2(3,14) x 26,3C x 0,25m = 0,0161 Kkal/menit

34 =

Q x In r4/r3 2 x t34 x l 0,4701 kkal/menit x In (0,0436/0,0336)m

= 2(3,14) x 16,5C x 0,25m = 0,0046 kkal/menitC 45 = Q x In r5/r4 2 x t45 x l 0,4701kkal/menit x In (0,0536/0,0436)m = 2(3,14) x 11C x 0,25m = 0,0333 kkal/menitC Untuk time 40 menit

12 =

Q x In r2/r1 2 x t12 x l
45

0,4701kkal/menit x In (0,0236/0,0136)m = 2(3,14) x 32C x 0,25m = 0,0161 kkal/menitC

23 =

Q x In r3/r2 2 x t23 x l 0,4701kkal/menit x In (0,0336/0,0236)m

= 2(3,14) x 21,1C x 0,25m

= 0,005 kkal/menitC

34 =

Q x In r4/r3 2 x t34 x l 0,4701 kkal/menit x In (0,0436/0,0336)m

= 2(3,14) x 21,2C x 0,25m = 0,0036 kkal/menitC

45 =

Q x In r5/r4 2 x t45 x l 0,4701 kkal/menit x In (0,0536/0,0436)m

= 2(3,14) x 15,1C x 0,25m = 0,004 kkal/menitC

46

3. Temperature Rata Rata Untuk 30 menit 1 + 2 12 = 2 = 118,1C + 98,5C 2 = 108,3C 2+ 3 23 = 2 = 98,5C + 72,2C 2 = 85,35C

3 + 4 34 = 2 = 72,2C + 55,7C 2 = 63,95C

4 + 5 45 = 2 = 55,7C + 44,7C 2 = 50,2C

47

Untuk 40 menit 1 + 2 12 = 2 = 142,3C + 110,3C 2 = 126,3C 2 + 3 23 = 2 = 110,3C + 89,2C 2 = 99,75C 3 + 4 34 = 2 = 89,2C + 68C 2 = 78,6C 4 + 5 45 = 2 = 68 C + 52,9C 2 = 60,45C

48

Dari grafik di peroleh :

2,1 = k1 x 51,8 + k2 1,6 = k1 x 31,5 + k2 0,5 = k1 x 20,3 k1 = 0,5 20,3 = 0,024

= k1 x 1 x k2 2,1 = (0,024 ) x 51,8 x k2 2,1 = 1,2432 x k2 k2 = 2,1 1,2432 = 1,689

Untuk data yang lain, cara mengerjakan perhitungan sama dengan penyelesaian data diatas.

49

TABULASI DATA
PRE SET MEASUREMENT CALCULATION Gra phy( ploti ng Expe rime ntal expr essio n

E N S T E

C L O C K W A T C H

A C V O L T M E T E R T V i ol m t e T V

A C A M M E T E R

DIGITAL THERMOMETER

81

8 2

8 3

8 4

8 5

86

87

88

89

8 1 0

8 1 1

812

8 1 3

C ur r

Temperatures

Temperatur different

Thermal conductivity

Mean Temperatures

Sy m

4 5

t
1 2

t
2 3

t
3 4

t
4 5

1
2

2
3

3
4

4
5

3 1 2 4 2 3 C

Expe rime ntal cons tant k k 4 1 2 5

=k1 +k
2

U ni t

N o -1

h V : m i s 1 2

Ez el/ l

Deg

Irel/

1 0 1 4 , 6 2 3 , 2 1 9 , 6 3 2

1 1 7

1 2 4 , 9 1 6

1 3 2 , 2 6 , 8 1 1

14

15

16

17

1 8 5 1 , 8 7 8 , 7 1 0 8 , 3 1 2 6 , 3 1 4 5 , 5 5 1 6 3 , 2

1 9 4 1

20

2 1 3 1 , 5 4 0

2 2

2 3

24

1 0

40

0, 82

59 ,1

44 ,5

37 ,5

-2

2 0

40

0, 82

90 ,3

67 ,1

59 ,3

-3

3 0

40

0, 82

11 8, 1

98 ,5

72 ,2

3 2 , 6 4 3 , 3 5 5 , 7 6 8

3 0 , 4 3 6 , 7 4 4 , 7 5 2 , 9 6 0 , 6

28 ,2 00 8 28 ,2 00 8 28 ,2 00 8 28 ,2 00 8 28 ,2 00 8

16

2,8 46 5 2,5 54 6 0,9 7

2,9 99 2 0,8 90 6 0,2 8

5,2 92 8 1,7 12 3 2,0 0

35, 05

7 , 8 2 6 , 3 2 1 , 1 2 4 , 1

16, 5

1 6 , 5 2 1 , 2 2 5 , 1

0,5 0

-4

4 0

40

0, 82

14 2, 3

11 0, 3

89 ,2

1 5 , 1 1 8 , 9

0,9 7

0,3 0

0,2 2

0,2 4

-5

5 0

40

0, 82

16 2, 4

12 8, 7

10 4, 6

7 9 , 5

3 3 , 7

18, 9

0,8 26 8

0,5 85 5

0,6 16 0

-6

6 0

40

0, 82

18 1, 1

14 5, 3

11 8, 9

8 9 , 9

6 7 , 7

28 ,2 00

3 5 , 8

2 6 , 4

2 9

2 2 , 2

22, 2

0,7 54 7

0,5 06 7

0,5 24 5

6 3 , 2 8 5 , 3 5 9 9 , 7 5 1 1 6 , 6 5 1 3 2 , 1

51, 3

63, 95

5 0 , 2 6 0 , 4 5 7 0 , 0 5 7 8 , 8

0 , 0 2 4

1 , 6 8 9

78, 6

92, 05

10 4,4

50

B A B VI KESIMPULAN

1. Dari pengamatan yang diperoleh dengan bertambahnya waktu maka panas yang dihasilkan juga semakin besar .

2. Temperatur tertinggi terdapat pada terdapat pada


5,

1 sedangkan

temperatur terendah
1 lebih

hal ini di sebabkan karena letak pengukur


5

dekat

dengan sumber panas sedangkan letak pengukur

lebih jauh dari sumber

panas, jadi semakin jauh sumber panas maka semakin kecil pula suhu yang di dapat. 3. Dari hasil perhitungan, panas konduksi terbesar diperoleh pada
0 12 sebesar

0,97 Kkal/menit C sedangkan yang terkecil adalah pada 45 sebesar 0,24 Kkal/jam0C.Ini dikarenakan pada
12 perpindahan

panas belum seluruhnya

terjadi sehingga nilainya lebih besar.

51

DAFTAR PUSTAKA

1.

____________,(1989).KHUSUS TEKNOLOGI OPERASI PABRIK PTKI MEDAN

2. 3.

Chikaoka,Sadashi.1987.Pengantar Teknik Kimia.Medan.PTKI Lienda,Handoyo.1998.Teknologi Kimia. Jilid 2. Surabaya.Pradnya Param-mita

4.

Fonit, Alan. S, 1996, Principles Of unit Operation in Chemical Engineering P2. Prenhakindo. Jakarta : Anggota Ikapi 286/DKI

52

Anda mungkin juga menyukai