A. Judul percobaan Pengukuran Konduktivitas Isolator Panas B. Maksud dan Tujuan percobaan 1.Maksud Agar praktikan mengetahui prinsip-prinsip konduktivitas isolator panas 2.Tujuan Untuk mengetahui besarnya panas yang di serap oleh penyekat/hambatan. C. Latar belakang Alat penukar panas digunakan untuk mengubah jumlah panas yang terdapat pada suatu bahan padat, cair dan gas. Pada dasarnya dibedakan antara pertukaran panas langsung dan tidak langsung. Alat penukar panas tidak dapat diklarifikasikan dengan satu cara saja. Di dalam praktek alat-alat tersebut di bedakan antara lain menurut : Tempat pemasangan di dalam instalasi. Jenis media yang memindahkan panas. Keadaan agregat dari bahan-bahan yang di panaskan/didinginkan. Maksud dan penggunaan. Konstruksi dan bahan pemuat alat penukar panas.
33
34
Q K= A T/m Dimana : Q A
m2 1 C/m
Konduktansi panas ( k ) merupakan perhitungan kapasitas dari perpindahan panas materi dalam menghantarkan panas. Rumusnya adalah : Q K= A T m2 1 C W
Dimana : Q A T = kecepatan aliran panas ( W ) = luas daerah hantar panas ( m2 ) = selisih temperature (1 C )
35
Q K= T
1 C
Sedangkan untuk resisitivitas panas ( r ) dan resistansi panas ( R ) masing masing merupakan kebalikan dari konduktivitas panas dan konduktansi panas yang dapat dirumuskan seperti dibawah ini : 1 r= A K W m2 1 C
1 R= AK
1 C
Konduktivitas panas merupakan properti dari suatu material yang menentukan kemampuan suatu benda menghantarkan panas. Materi yang memiliki konduktivitas panas rendah dapat disebut dengan isolator yang baik. Setiap materi memiliki lebar batasan dari konduktivitas panas. Konsep dasar konduktivitas panas adalah kecepatan dari proses difusi energi kinetik molekular pada suatu material yang menghantarkan panas. Walaupun mekanisme perambatan gerakan secara molekular pada perambatan panas hampir
36
sama dengan perambatan dari suara dan sifat elektik dari material itu, tetapi hanya ada sebagian dari hubungan secara teoritis yang bisa dicapai.
Tabel berikut ini dimaksudkan sebagai sampel kecil data untuk menggambarkan konduktivitas termal dari berbagai jenis zat Material Thermal [W/(mK)] Silica Aerogel Air Wood 0.004 - 0.04 0.025 0.04 - 0.4 conductivity
Hollow Fill Fibre Insulation 0.042 Alcohols and oils Polypropylene 0.1 - 0.21 0.25 [2]
37
Mineral oil Rubber LPG Cement, Portland Epoxy (silica-filled) Epoxy (unfilled) Water (liquid) Thermal grease Thermal epoxy Glass Soil Concrete, stone Ice Sandstone Mercury Stainless steel Lead Aluminium
0.138 0.16 0.23 - 0.26 0.29 0.30 0.12 - 0.177 [3][4] 0.6 0.7 3 17 1.1 1.5 1.7 2 2.4 8.3 12.11 ~ 45.0 35.3 237 120180 (alloys) (pure)
Konveksi Perpindahan energi panas dengan proses konveksi terjadi hanya pada benda cair. Perpindahan ini disertai dengan perpindahan benda cair secara fisik. Pada saat energi panas yang diterima oleh benda cair tersebut melebihi titik batas maka
38
benda cair itu akan mengalami perubahan phasa. . Misalnya, es batu yang mencair dalam air panas. Panas dari air panas berpindah ke es batu. Panas berpindah bersama mengalirnya air panas ke es batu. Panas tersebut menyebabkan es batu meleleh. Jadi konveksi adalah perpindahan kalor pada suatu zat yang disertai perpindahan partikel-partikel zat tersebut. Konveksi terjadi karena perbedaan massa jenis zat. Radiasi Perpindahan panas dengan proses radiasi ini berbeda dengan proses proses yang telah dijelaskan sebelumnya. Energi radiasi dirambatkan menggunakan
gelombang elektromagnetik diantara dua objek yang dipisahkan oleh jarak dan perbedaan temperature dan tanpa medium penghantar. Hal ini sangat berbeda dengan perambatan energi cahaya yang hanya menggunakan panjang gelombang masing masing. Gelombang elektromagnetik ini ( radiant energi ) dapat melalui ruang hampa dengan sangat cepat dan juga dapat melalui cairan, gas dan beberapa benda padat. Energi yang dirambatkan ( radiant energi ) ini diserap oleh permukaan benda yang dikenainya dengan jumlah yang berbeda. Hal ini tergantung pada kemampuan menyerap dari benda yang dikenainya. Matahari merupakan contoh yang mudah untuk perpindahan panas dengan radiasi. Radiant energi dari matahari dirambatkan melaui ruang hampa dan atmosfer bumi. Energi yang dirambatkan ini akan diserap dan tergantung pada karakteristik permukaan. Semua objek yang memiliki warna yang gelap terutama berwarna hitam akan lebih mudah menyerap energi ini. Konsep blackbody ( benda gelap ) dan emisivitas sangat erat dengan radiant energi emisi suatu benda. Absorptivity ( daya serap ), reflectivity ( daya pantul ) dan transmissivity juga berhubungan dengan radiant energi, yang datang dari sumber lainnya. Sebuah benda gelap memiliki radiasi yang ideal dalam karakteristik hantaran panas yaitu : 1. Memiliki radiasi energi maksimum pada temperature benda. 2. Menyerap semua energi radiasi yang mengenainya pada panjang gelombang tertentu.
39
a.1 Alat Satu set alat Pengukur Konduktivitas Isolator Panas model TC 1000, yang terdiri dari :
AC Ammeter AC Voltmeter Termometer & Thermo P.U Selector Voltage Adjuster ( Stepdown Tromotermer ) Power SW ( AC 220 V ) Thermal Insulator and Thermo P.U
1. Arus listrik yang digunakan adalah AC 200/220 V dan power 50/60 Hz. 2. Tekan tombol ON,SW ( AC 220 V ). 3. Atur AC Voltmeter kearah 30 V, dan AC Ammeter kearah 0,6 A, ON AC pada petunjuk indicator.
40
4. Pengukuran dan pembacaan harga temperature dari 1 , 2, , 5 setiap 5 menit sesudah start. ( Penekanan tombol secara bergantian ). 5. Apabila pencatatan harga dari temperature telah selesai, diulangi percobaan (4) untuk menit ke 10 . Percobaan dilakukan sampai menit ke 40 . 6. Percobaan dilakukan sampai menit ke 40 . 7. Apabila pengambilan data sudah selesai, knop dari voltage adjuster dikembalikan keposisi semula. 8. Knop power SW ( AC 220 V ) keposisi OFF.
41
BAB IV DATA PENGAMATAN Pengukuran Konduktivitas Isolator Panas (Measurement Of Conductivity Of Heat Insulator)
PRE SET
MEASUREMENT
INST CLOCK AC AC E WATCH VOLT AMMETER DIGITAL THERMOMETER METER Time Volt Curr Temperatures Sym Unit No 1 2 3 4 5 6 T h:mis 1 10 20 30 40 50 60 V V 2 40 40 40 40 40 40 A A 3 0,82 0,82 0,82 0,82 0,82 0,82 1 C 4 59,1 90,3 2 5 44,5 67,1 3 6 37,5 59,3 72,2 4 7 5 8
118,1 98,5
162,4 128,7 104,6 79,5 60,6 181,1 145,3 118,9 89,9 67,7
42
B. Pembahasan
1. Sumber Panas Dik : V = 40 V A = 0.82 A Dit : Q = ..? Penyelesaian : Q = 0,86 x V x A = 0,86 x 40 x 0,82 = 28,208 kkal/jam x 1jam/60menit = 0,4701 kkal/menit
2. Perbedaan temperature Untuk time 30 menit t12 = 1 2 = 118,1C 98,5C = 19,6C t23 = 2 3 = 98,5C 72,2C = 26,3C t34 = 3 4 = 72,2C 55,7C = 16,5C
43
t45 = 4 5 = 55,7C 44,7C = 11C Untuk time 40 menit t12 = 1 2 = 142,3C 110,3C = 32C t23 = 2 3 = 110,3C 89,2C = 21,1C t34 = 3 4 = 89,2C 68C = 21,2C t45 = 3 4 = 68C 52,9C = 15,1C 3. Panas Konduksi Untuk time 30 menit
12 =
44
23 =
34 =
= 2(3,14) x 16,5C x 0,25m = 0,0046 kkal/menitC 45 = Q x In r5/r4 2 x t45 x l 0,4701kkal/menit x In (0,0536/0,0436)m = 2(3,14) x 11C x 0,25m = 0,0333 kkal/menitC Untuk time 40 menit
12 =
Q x In r2/r1 2 x t12 x l
45
23 =
= 0,005 kkal/menitC
34 =
45 =
46
3. Temperature Rata Rata Untuk 30 menit 1 + 2 12 = 2 = 118,1C + 98,5C 2 = 108,3C 2+ 3 23 = 2 = 98,5C + 72,2C 2 = 85,35C
47
Untuk 40 menit 1 + 2 12 = 2 = 142,3C + 110,3C 2 = 126,3C 2 + 3 23 = 2 = 110,3C + 89,2C 2 = 99,75C 3 + 4 34 = 2 = 89,2C + 68C 2 = 78,6C 4 + 5 45 = 2 = 68 C + 52,9C 2 = 60,45C
48
Untuk data yang lain, cara mengerjakan perhitungan sama dengan penyelesaian data diatas.
49
TABULASI DATA
PRE SET MEASUREMENT CALCULATION Gra phy( ploti ng Expe rime ntal expr essio n
E N S T E
C L O C K W A T C H
A C V O L T M E T E R T V i ol m t e T V
A C A M M E T E R
DIGITAL THERMOMETER
81
8 2
8 3
8 4
8 5
86
87
88
89
8 1 0
8 1 1
812
8 1 3
C ur r
Temperatures
Temperatur different
Thermal conductivity
Mean Temperatures
Sy m
4 5
t
1 2
t
2 3
t
3 4
t
4 5
1
2
2
3
3
4
4
5
3 1 2 4 2 3 C
=k1 +k
2
U ni t
N o -1
h V : m i s 1 2
Ez el/ l
Deg
Irel/
1 0 1 4 , 6 2 3 , 2 1 9 , 6 3 2
1 1 7
1 2 4 , 9 1 6
1 3 2 , 2 6 , 8 1 1
14
15
16
17
1 8 5 1 , 8 7 8 , 7 1 0 8 , 3 1 2 6 , 3 1 4 5 , 5 5 1 6 3 , 2
1 9 4 1
20
2 1 3 1 , 5 4 0
2 2
2 3
24
1 0
40
0, 82
59 ,1
44 ,5
37 ,5
-2
2 0
40
0, 82
90 ,3
67 ,1
59 ,3
-3
3 0
40
0, 82
11 8, 1
98 ,5
72 ,2
3 2 , 6 4 3 , 3 5 5 , 7 6 8
3 0 , 4 3 6 , 7 4 4 , 7 5 2 , 9 6 0 , 6
28 ,2 00 8 28 ,2 00 8 28 ,2 00 8 28 ,2 00 8 28 ,2 00 8
16
35, 05
7 , 8 2 6 , 3 2 1 , 1 2 4 , 1
16, 5
1 6 , 5 2 1 , 2 2 5 , 1
0,5 0
-4
4 0
40
0, 82
14 2, 3
11 0, 3
89 ,2
1 5 , 1 1 8 , 9
0,9 7
0,3 0
0,2 2
0,2 4
-5
5 0
40
0, 82
16 2, 4
12 8, 7
10 4, 6
7 9 , 5
3 3 , 7
18, 9
0,8 26 8
0,5 85 5
0,6 16 0
-6
6 0
40
0, 82
18 1, 1
14 5, 3
11 8, 9
8 9 , 9
6 7 , 7
28 ,2 00
3 5 , 8
2 6 , 4
2 9
2 2 , 2
22, 2
0,7 54 7
0,5 06 7
0,5 24 5
6 3 , 2 8 5 , 3 5 9 9 , 7 5 1 1 6 , 6 5 1 3 2 , 1
51, 3
63, 95
5 0 , 2 6 0 , 4 5 7 0 , 0 5 7 8 , 8
0 , 0 2 4
1 , 6 8 9
78, 6
92, 05
10 4,4
50
B A B VI KESIMPULAN
1. Dari pengamatan yang diperoleh dengan bertambahnya waktu maka panas yang dihasilkan juga semakin besar .
1 sedangkan
temperatur terendah
1 lebih
dekat
panas, jadi semakin jauh sumber panas maka semakin kecil pula suhu yang di dapat. 3. Dari hasil perhitungan, panas konduksi terbesar diperoleh pada
0 12 sebesar
0,97 Kkal/menit C sedangkan yang terkecil adalah pada 45 sebesar 0,24 Kkal/jam0C.Ini dikarenakan pada
12 perpindahan
51
DAFTAR PUSTAKA
1.
2. 3.
4.
Fonit, Alan. S, 1996, Principles Of unit Operation in Chemical Engineering P2. Prenhakindo. Jakarta : Anggota Ikapi 286/DKI
52