Anda di halaman 1dari 27

KONTRIBUSI ISLAM DALAM

PENGEMBANGAN
PERADABAN DUNIA

Kelompok 10

1. Muhammad Fikri Rahman (2036201002)


2. Qoriza Virginia Putri (2036201025)
3. Supriatin (2036201037)
4. Nabila Kultsum Mahira (2036201043)
5. Mochammad Ashar Khanafi (2036201046)
• Peradaban adalah produk akal budi manusia
melalui daya cipta, rasa dan karsanya dan Islam
adalah agama yang berasal dari Allah SWT.
Menurut M. Abdul Karim, bahwa yang dimaksud

PERADAB dengan Peradaban Islam adalah bagian-bagian


dari kebudayaan Islam yang meliputi berbagai
aspek seperti moral, kesenian, dan ilmu
AN ISLAM pengetahuan, serta meliputi juga kebudayaan
yang memilliki sistem teknologi, seni bangunan,
seni rupa, sistem kenegaraan, dan ilmu
pengetahuan yang luas.
KARAKTERISTIK DAN
KEISTIMEWAAN PERADABAN ISLAM
1. Universalitas
• Islam sangatlah bersifat inklusif diperuntukan untuk
seluruh umat manusia, rahmatan lil ‘alamin.
Universalitasnya Islam mempercepat pertumbuhan dan
perkembangan peradabannya keberbagai belahan dunia
dan berpengaruh dalam berbagai segi kehidupan umat
manusia.
2. Tauhid
• Di antara keunggulan yang membedakan peradaban Islam
dengan peradaban yang lainnya adalah bahwa peradaban
Islam tegak atas dasar tauhid secara mutlak kepada Allah.
Adanya Ketauhidan pada peradaban Islam ikut serta dalam
memberikan sumbangsih dalam menyamakan manusia
dan memerdekakannya pada tirani dan menghadapkan
pandangan hanya kepada Allah SWT saja yang
menciptakan alam semesta.
3. Adil dan Moderat
• Keadilan dan moderat (wasathan) merupakan karakteristik
yang unggul dalam peradaban Islam, yakni moderat dan
adil antara dua sudut yang saling bertentangan.
4. Sentuhan Akhlak atau Moral
• Akhlak dalam peradaban Islam merupakan pagar yang
membatasi sekaligus dasar yang menyebabkan kemajuan
dan kejayaan Islam. Dasar nilai-nilai Islam dan akhlak
masuk di setiap aturan kehidupan, berbagai macam
perbedaan dan perkembangannya, baik secara individu
maupun masyarakat, politik maupun ekonomi.
PENDAPAT PARA PAKAR
TENTANG PERADABAN
ISLAM
Koentjaraningrat

• Kebudayaan paling tidak mempunyai tiga wujud. Wujud


ideal, yaitu wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks ide,
gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan
sebagainya, wujud kelakuan, wujud kebudayaan sebagai
suatu kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia
dalam masyarakat, dan wujud benda, yaitu wujud
kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya. Adapun
istilah peradaban digunakan untuk bagian-bagian dan
unsur-unsur dari kebudayaan yang halus dan indah. Selain
itu, istilah peradaban juga dipakai untuk mengungkapkan
suatu kebudayaan yang mempunyai sistem teknologi, seni
bangunan, seni rupa, sistem kenegaraan, dan ilmu
pengetahuan yang maju dan kompleks.

9
M. Abdul Karim

• Kemajuan peradaban dan kultur pada masa Dinasti


Abbasiyah bukan hanya identik dengan masa keemasan
Islam, namun juga merupakan masa kegemilangan dan
kemajuan peradaban dunia. Salah satu indikator
kemajuan peradaban adalah adanya capaian tingkat ilmu
pengetahuan yang sangat tinggi. Di antara pusat-pusat
ilmu pengetahuan dan filsafat yang terkenal adalah
Damaskus, Alexandria, Qayrawan, Fustat, Kairo, Al-
Mada’in, Jundeshahpur dan lainnya.

10
KONTRIBUSI ISLAM DALAM
PENGEMBANGAN PERADABAN
DUNIA
• Keberadaan perpustakaan Islam dan lembaga-lembaga keilmuan seperti
Baitul Hikmah, Masjid Al-Azhar, Masjid Qarawiyyin dan sebagainya, yang
merupakan pusat para intelektual muslim berkumpul untuk melakukan
proses pengkajian dan pengembangan ilmu dan sains.
• Peninggalan karya intelektual muslim seperti Ibnu Sina, Ibn Haytam, Imam
Syafii, Ar-Razi, Al-Kindy, Ibnu Rusyd, Ibnu Khaldun dan lain sebagainya.
• Penemuan-penemuan intelektual yang dapat mengubah budaya dan
tradisi umat manusia, seperti penemuan kertas, karpet, kalender Islam,
penyebutan hari-hari, seni arsitektur dan tata perkotaan.
• Pengarusutamaan nilai-nilai kebudayaan asasi sebagai manifestasi dari
konsep Islam, iman, ihsan, dan taqwa. Islam mendorong budaya yang
dibangun atas dasar silm (ketenangan dan kondusifitas), salam
(kedamaian), salaamah (keselamatan). Sedangkan Iman melahirkan
budaya yang dilandasi amn (rasa aman), dan amaanah (tanggung jawab
terhadap amanah). Akhirnya Ihsan mendorong budaya hasanah
(keindahan) dan husn (kebaikan).
PERIODE KLASIK (650 – 1250 M)
Masa Kemajuan Islam I (650 – 1000
M)

• Pada masa kemajuan Islam I ditandai adanya Khulafaurrasyidin.


Setelah khulafaurrasyidin, dilanjutkan dengan yang namanya
Dinasti Umayyah. Perkembangan Islam semakin maju saat Dinasti
Umayyah digantikan oleh Dinasti Abbasiyah. Pada saat kekuasaan
Dinasti Abbasiyah perekonomian dunia semakin maju serta adanya
perhatian dalam mengembangkan ilmu alam seperti kedokteran,
filsafat, fisika, geografi, astronomi, optik, dan sejarah. Integrasi
juga terjadi dalam bidang bahasa, kebudayaan, astronomi, optik,
ilmu kimia, geografi, dan filsafat. Selain ilmu alam, ilmu agama juga
mulai disusun seperti dengan adanya ahli hadist. Dalam bidang
penyusunan hadist terkenal nama Imam Bukhari dan Muslim.
Dalam bidang fikih, terkenal nama Imam Abu Hanifah, Imam Malik
bin Anas, Imam Syafi’i, dan Imam Ahmad bin Hanbal. Imam Ath-
Thabari terkenal dalam bidang tafsir dan Ibnu Hisyam terkenal
dalam bidang sejarah.
Masa Disintegrasi (1000 – 1250 M)

• Setelah itu pada perkembangan Islam terjadi disintegrasi politik.


Disintegrasi politik ini menyebabkan perpecahan antar umat Islam.
Selanjutnya pada periode tengah, tidak ada perkembangan yang
signifikan. Hanya sedikit perkembangan yang ada, perkembangan
itu pun hanya bersifat memperluas kekuasaan Islam ke dalam
beberapa wilayah, seperti di Mesir, India, Persia, Turki, dan lain-lain.
Sepanjang abad ke-12 dan sebagian abad ke-13

1. Memberi sumbangan eksperimental mengenai metode dan teori sains ke


dunia Barat.
2. Sistem notasi dan desimal Arab dalam waktu yang sama telah dikenalkan ke
dunia barat.
3. Karya Ibnu Sina (Avicenna) dalam bidang kedokteran, digunakan sebagai
teks di lembaga pendidikan tinggi sampai pertengahan abad ke-17 M.
4. Merangsang kebangkitan Eropa, Memperkaya kebudayaan Romawi kuno,
serta literatur klasik yang melahirkan Renaisance.
5. Lembaga-lembaga pendidikan Islam dalam bentuk ratusan madrasah adalah
pendahulu universitas yang ada di Eropa.
6. Melestarikan pemikiran dan tradisi ilmiah Romawi-Persi (Greco Helenistic)
sewaktu Eropa dalam kegelapan.
7. Sarjana-sarjana Eropa belajar di berbagai lembaga pendidikan tinggi Islam
dan mentransfer ilmu pengetahuan ke dunia Barat.
8. Menyumbangkan pengetahuan tentang rumah sakit, sanitasi, dan makanan
kepada Eropa.
STUDI KASUS DAN SOLUSINYA
Mochammad Ashar Khanafi
(2036201046)

Kasus : Mengapa Saat Ini, Daerah-Daerah Bermayoritas Muslim Tidak


Semaju Daerah-Daerah Lain?
Peradaban Islam di masa lalu memberikan kontribusi yang besar bagi
umat manusia. Mulai dari Masa Kekhalifahan, Dinasti Abassiyah, Umayyah,
hingga Andalusia di Spanyol. Penemuan-penemuan, ilmu-ilmu
pengetahuan, ideologi dan pemikiran pada saat ini, sebagian besar
disumbangkan oleh peradaban Islam pada abad keemasan Islam. Lantas,
mengapa pada masa sekarang peradaban di negara-negara bermayoritas
muslim mengalami kemunduran dibandingkan negara lainnya?
Solusi
Semenjak berakhirnya Perang Salib di Eropa, dan kekalahan umat Islam dalam perang tersebut,
timbul dampak-dampak yang berpengaruh besar bagi umat Islam. Perang Salib menghabiskan kekayaan
umat Islam dan mengorbankan putra-putra terbaik dari kalangan umat Islam. Bangsa-bangsa Eropa juga
berhasil mengalihkan perkembangan ilmu pengetahuan yang sebelumnya berkembang pesat di dunia
Islam yang kemudian membantu meningkatkan kualitas peradaban bangsa Eropa setelah berakhirnya
Perang Salib. Kemudian beralihnya peradaban Islam dari negara-negara timur ke barat sehingga umat
Islam kehilangan peradabannya.
Selain karena Perang Salib pada masa lalu, sistem pemerintahan berdasarkan syariat Islam beserta
pemikiran-pemikirannya bersifat patriarki dan membatasi kemampuan dari kaum wanita. Tentu saja hal
ini sangat berbeda dengan negara lain yang tengah gencar memaksimalkan persamaan gender dalam
kehidupan mereka.
Nabila Kultsum Mahira
(2036201043)

Kasus : Kontribusi ajaran Islam terhadap peradaban dunia yang bermanfaat


besar bagi masyarakat modern justru belum banyak dipahami oleh
sebagian orang. Dapat dilihat bahwa perkembangan peradaban dunia
modern saat ini didominasi oleh pola pikir barat, yang didalamnya baik itu
sistem ekonomi, sosial, maupun budaya, semuanya berkembang atas nama
barat, sehingga diskursus yang dibawa oleh barat yaitu menafikan peran
agama pada umumnya dan Islam sendiri pada khususnya, seolah-olah
peran Islam dalam pembangunan modern ini sudah tidak relevan.
Sebagaimana kebangkitan zaman saat ini bisa dilihat sangat modern sekali,
baik itu dibidang teknologi, komunikasi, industri, dan lain sebagainya. Barat
mengklaim bahwa itu semua hasil cipta karya mereka.
Solusi
Agama Islam memiliki ajaran yang berpotensi besar dapat membangun peradaban yang
independen, unik dan komprehensif sehingga banyak berguna bagi peradaban dunia dan kemanusiaan.
Umat Islam memiliki andil besar dalam mengantar peradaban manusia kepada peradaban modern hari
ini. Berbagai bukti sejarah yang tidak dapat dipungkiri bahwa ilmuwan-ilmuwan muslim menjadi peletak
dasar bagi perkembangan sains modern hari ini. Untuk itu perlunya menumbuh-kembangkan kesadaran
akan pentingnya pengenalan dan pemahaman visi peradaban Islam dalam menghadapi fenomena
perkembangan zaman, terutama yang berkaitan dengan sains dan teknologi.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menghadapi perkembangan zaman yang
menghegemoni manusia kontemporer. Yang pertama, nilai-nilai keimanan yang dibawa oleh Nabi dalam
perjuangan yang dilakukan seharusnya menjadi refleksi pada zaman sekarang. Kemudian, harus timbul
juga perjuangan demi membela kaum lemah, kemiskinan, supremasi hukum yang tidak sesuai,
ketertindasan dan lain-lain, sehingga tertanam refleksi perjuangan Nabi yang akan mewujud menjadi
sebuah semangat kebangkitan yang dibarengi nilai-nilai Al-Quran ataupun Sunah Nabi. Kita harus bisa
memandang bahwa dengan keimananlah akan muncul semangat perjuangan dalam hidup, dimana nilai-
nilai agama ketika telah dikuasai penting juga mendalami sains modern untuk di integrasikan sehingga
menjadi sebuah paradigma baru dalam menciptakan sebuah peradaban yang lebih bermoral dan
menitikberatkan kepada keadilan dan kemakmuran.
Supriatin
(2036201037)

Kasus : Realita saat ini sangat banyak perbedaan kesepahaman yang marak
muncul dalam ajaran Islam diantaranya, fundamentalisme, Islam radikal,
Islam terorisme, liberalisme, sekulerisme, dan masih banyak lagi dari
sekian wacana yang belum mendapatkan perhatian khusus sebagai objek
pembahasan keilmuan dan inilah yang seharusnya menjadi tugas kita
untuk mengetahui lebih dalam tentang hal-hal yang berorientasi
kebaratan.
Solusi
Manusia yang menggunakan akal dengan semestinya akan lebih peka terhadap hal-hal yang
bergejolak dalam pemikiran dan pemahaman yang menyimpang dari apa yang seharusnya menjadi
landasan umat Islam yakni Al Quran dan Hadits. Melawan paham orientalisme bukanlah dengan kekuatan
otot tetapi yang dibutuhkan adalah kecerdasan akal untuk memberikan strategi khusus sebagai pegangan
untuk diri kita sendiri adalah keteguhan iman dan pribadi yang kuat sebagai modal awal membuka hijab
problematika umat Islam saat ini, sehingga strategi akan lebih mudah untuk di lancarkan dlam melawan
orientalis. Ketika muncul suatu masalah berkaitan dengan nilai Islam maka satu hal yang harus di lakukan
sebagai langkah awal adalah dudukan masalah tersebut lalu kita pelajari masalah dan berusaha untuk
temukan jalan keluar, setelah itu kita hiasi jalannya kebaikan dengan warna keIslaman dan lekatkan
banyak petunjuk-petunjuk Al quran dan Hadits dan terbentuklah kita pada pribadi yang mampu
menyikapi berbagai masalah terlebih masalah kemoderenan yang seharusnya berjalan searah dengan
ajaran Islam itu sendiri. Inilah bentuk permasalahan kecil yang kita jadikan pembelajaran awal untuk
memulai menegakkan diri diatas Al quran dan Hadits sebagai pedoman hidup manusia dan itulah yang
menjadi kekuatan awal melawan orientalisme.
Qoriza Virginia Putri
(2036201025)

Kasus : Pada saat ini peradaban Islam sedang mengalami penurunan di


berbagai bidang.
Solusi
Kita sebagai generasi milenial perlu berkontribusi dalam mengembangkan kembali peradaban
Islam ini. Penurunan peradaban Islam dipengaruhi oleh beberpa factor yaitu globalisasi dan juga politik.
Globalisasi berpengaruh besar terhadap budaya Islam. Banyak masyarakat yang sudah lupa akan budaya
Islam karena pengaruh dari globalisasi ini. Contohnya saja dengan budaya barat yang sangat
mementingkan fashion dengan baju yang tidak sesuai dengan syariat Islam. Selain itu, kaligrafi yang
merupakan seni dalam Islam sudah jarang ditemukan karena adanya lukisan modern. Sebagai generasi
milenial muslim, kita harus mencerminkan sikap sebagai muslim yang baik dengan memiliki akhlak yang
baik dengan mengikuti syariat yang ada didalamnya. Selain itu, kita perlu menjaga kebudayaan Islam agar
tetap ada dan tidak hilang karena adanya pengaruh globalisasi itu.
Muhammad Fikri Rahman
(2036201002)

Kasus : Umat Islam telah kehilangan faktor utama yang pernah dimiliki
pada zaman dulu yang bisa digunakan untuk mengembangkan sains pada
masa sekarang maupun mendatang.
Kita sudah tahu kontribusi Umat Islam ketika menjadi pemegang
tongkat estafet sains, sehingga sains sampai saat ini bisa sampai di Barat.
Tetapi, kita tidak akan bisa membicarakan hal itu lagi mengingat sains
bersifat universal dan bebas nilai. Jika begitu, makna kontribusi Islam bagi
peradaban dunia sudah selesai. Tidak ada lagi keraguan bahwa dari
seluruh peradaban ini, sains menempati posisi terlemah di dunia Islam.
Kelemahan ini berbahaya karena berjalannya hidup masyarakat di era ini
tergantung pada penguasaannya atas sains dan teknologi. Hal ini bisa
mengingatkan bahwa keadaan kita dalam urusan sains sangat merisaukan.
Solusi
Sains hanya dapat hidup apabila terdapat praktisi berupa suatu komunitas yang didukung oleh
infrastruktur eksperimental dan pustaka yang lengkap, serta kemampuan untuk saling memberi kritik
terhadap masing-masing bidang. Sayangnya, kondisi-kondisi tersebut masih belum terpenuhi dalam
Umat Islam sekarang ini. Selain hal-hal tersebut terdapat dua faktor utama yang menyebabkan hancurnya
lembaga ilmu pengetahuan Islam yang pernah jaya, yaitu Ortodoksi agama dan intoleransi. Maka, tugas
kita sebagai Umat Islam penerus yaitu bisa memenuhi kondisi-kondisi sains yang tertulis di atas. Serta
bisa mengikis habis Ortodoksi agama dan sikap intoleran agar kontribusi Umat Islam dalam sains bisa
kembali berjalan seperti sediakala.

Anda mungkin juga menyukai