Kebudayaan Islam bukan kebudayaan yang diciptakan oleh orang Islam,tetapi kebudayaan
yang bersumber dari ajaran Islam atau kebudayaan yang bersifat Islami. Prinsip-prinsip
kebudayaan dalam Islam merujuk pada sumber ajaran Islam yaitu:
1. Menghormati akal.
Manusia dengan akalnya bisa membangun kebudayaan baru. Kebudayaan Islam tidak akan
menampilkan hal-hal yang dapat merusak manusia. dijelaskan dalam Qs, Ali-Imran,3:190
yang artinya: "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan pergantian malam dan
siang terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang yang berakal".
2. Memotivasi untuk menuntut dan mengembangkan ilmu.
Firman Allah Swt: "Allah akan mengangkat (derajad) orang-orang yang beriman
diantaramu dan orang-orang yang berilmu beberapa derajad" (Qs, al-Mujadalah, 58:11)
3. Menghindari taklid buta.
Kebudayaan Islam hendaknya mengantarkan umat manusia untuk tidak menerima sesuatu
sebelum diteliti. Sebagaimana telah difirmankan Allah Swt: "Dan janganlah kamu mengikuti
dari sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan dan hati nurani semua
itu akan dimintai pertanggungjawaban" (QS. al-Isra, 17:36).
Sumber sejarah disebut juga data sejarah. Sumber dalam sejarah di bagi
menjadi 2
yaitu tertulis dan tidak tertulis, sumber tertulis banyak macamnya
contoh: Dokumen manuskrip sedangkan yang tidak tertulis contohnya:
cerita turun-temurun yang beredar di masyarakat, artefak, monumen.
Dalam SKI sendiri sumber-sumber sejarahnya bisa diambil dari
alqur'an, al-hadist, riwayat-riwyat. Jadi pada intinya semua sejarah
mempunyai 2 sumber yaitu sumber yang tertulis dan tidak tertulis
Masjid Sebagai Pusat Kebudayaan Islam
Masjid berasal dan istilah sajada yasjudu yang mengandung arti bersujud atau sembahyang.
Masjid merupakan rumah Allah (Baitullah), sehingga orang yang masuk masjid di
perintahkan untuk shalat sunnah tahiyyatul masjid (menghormati masjid) sebanyak dua
rakaat. Nabi Saw bersabda dalam hadist yang diriwayatkan oleh Abu Dawud ra: "jika
seseorang memasuki masjid jangan dulu duduk sebelum mengerjakan shalat dua rakaat".
Masjid pertama kali didirikan oleh Nabi Muhammad Saw di Madinah. yaitu pada
tahun 622 bulan Rabiulawal tahun I hijriyah bertepatan dengan awal mula Nabi Muhammad
Saw bertempat tinggal di madinah, masjid tersebut adalah masjid madinah (Masjid Nabawi),
adalah masjid utama ketiga sesudah masjidil haram dan masjidil aqsha.
Sebagian besar masyarakat memahami masjid sebagai sarana atau tempat untuk ibadah,
terutama untuk shalat, padahal sebenarnya masjid memiliki fungsi yang sangat luas daripada
sekedar untuk shalat. Pada awal berdirinya masjid, fungsi masjid belum berpindah dari fungsi
yang utama yaitu melakukan shalat, namun perlu diketahui pada zaman Rasulullah Saw
masjid di manfaatkan sebagai pusat peradaban dan kebudayaan Islam.
Nilai-Nilai Islam dalam budaya Indonesia
Islam masuk ke indonesia lengkap dengan budayanya. Karena Islam masuk dan
berkembang dari negri Arab, maka Islam yang masuk ke Indonesia tidak terlepas dari budaya Arabnya.
Pada awal-awal masuknya dakwah Islam ke Indoesia dirasakan sangat sulit membedakan mana ajaran Islam
dan mana budaya arab. Masyarakat awam menyamakan antara perilaku yang ditampilkan oleh orang Arab
dengan perilaku ajaran Islam. Seolah-olah apa yang dilakukan orang Arab tersebut mencerminkan ajaran
Islam, bahkan hingga kini budaya Arab masih melekat pada tradisi masyarakat Indonesia.
Berikut ini adalah nilai-nilai Islam yang berkembang di indonesia dalam berbagai hal,
antara lain:
1. Banyak digunakannya nama-nama Islam dan istilah-istilah Islam/Arabdalam kehidupan
masyarakat.
2. Terciptanya adat istiadat yang bemuansa Islam (pengucapan salam, basmalah,tahlilan, kenduren,
peringatan hari-hari besar Islam.)
3. Lahirnya kesenian-kesenian bercorak Islam (Qasidah, rebana, gambus, hadrah, )
4. Terciptanya bangunan-bangunan yang arsitekturnya bercorakkan Islam (masjid,rumah,
istana/keraton, gapura, batu nisan,)
5. Berkembangnya busana muslim/muslimah