Anda di halaman 1dari 13

KEBUDAYAAN ISLAM

adalah kebudayaan yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai


kemanusiaan, moral dan tentunya agama dan hal-hal yang
berkaitan erat dengan sejarah dari perkembangan agama Islam
itu sendiri.
SEJARAH AWAL MASUKNYA
ISLAM KE INDONESIA

Menurut Thomas Walker Arnold, cukup sulit untuk menentukan


kapan tepatnya agama Islam masuk ke Indonesia. Namun, sejak abad
ke 2 SM, orang-orang Ceylon telah berdagang dan masuk pada abad
ke 7 M. Orang Ceylon kemudian mengalami kemajuan pesat dalam
hal perdagangan dengan orang-orang China. Hingga pada
pertengahan abad ke-8, orang Arab telah mengembara hingga ke
Kanton.
Ketika Islam masuk ke Indonesia, sudah berlangsung sejak abad ke-7
dan abad ke-8 M. Akan tetapi, perkembangan dari dakwah baru
dimulai pada abad ke-11 dan abad ke-12. Maka artinya, dakwah di
Nusantara memang telah merentang selama beberapa abad pada
masa-masa awal.
 Perkembangan Awal di Madinah: Di Madinah, Nabi Muhammad mendirikan
negara Islam pertama, mengatur tata kelola, dan mengukuhkan ikatan antara
suku-suku Arab dan suku-suku Yahudi. Masyarakat Madinah menjadi contoh
awal dari implementasi prinsip-prinsip Islam dalam kehidupan sosial dan
ekonomi.
 Penyebaran Islam di Luar Arab: Setelah wafatnya Nabi Muhammad, pasukan
Islam menaklukkan wilayah-wilayah di luar Arab, termasuk Afrika Utara,
Spanyol, dan Asia Tengah. Ini membawa ajaran Islam dan budaya Arab ke
berbagai belahan dunia.
 Kejayaan Peradaban Islam: Pada abad ke-8 hingga ke-13 M, peradaban Islam
mencapai puncak kejayaannya. Ilmuwan Muslim seperti Al-Kindi, Al-Razi, dan
Ibn Sina berkontribusi besar dalam ilmu pengetahuan seperti kedokteran,
matematika, dan filsafat. Seni dan arsitektur Islam juga berkembang pesat,
tercermin dalam bangunan-bangunan megah seperti Masjid Agung Cordoba
dan Alhambra di Spanyol.
 Reformasi dan Modernisasi: Pada abad ke-18 hingga ke-19 M, muncul usaha
reformasi seperti Wahhabi di Arab Saudi. Pada abad ke-20, banyak negara
Muslim berusaha modernisasi untuk mengatasi tantangan sosial dan politik.
 Pengaruh Islam di Dunia Modern: Islam memainkan peran penting dalam
masyarakat dan politik global saat ini, termasuk dalam isu-isu seperti hak asasi
manusia, peran perempuan, demokrasi, dan ekonomi.
Teori Tentang Masuknya Islam ke Indonesia

 Teori India atau Teori Gujarat


Teori India mengungkapkan bahwa agama Islam di Indonesia datang dari wilayah India yaitu Gujarat. Lalu kapan kira-
kira periode datangnya agama Islam dari India? Diperkirakan pada sekitar abad ke-13 oleh para pedagang muslim yang
asalnya dari India.
Snouck Hurgronje merupakan salah satu tokoh yang mengemukakan teori India ini. Lalu, apa bukti dari kebenaran
teori India?
Buktinya adalah ditemukan sebuah peninggalan berupa batu nisan yang ditinggalkan oleh Sultan Malik Al-Saleh pada
tahun 1297. Batu tersebut memiliki karakteristik yang sama seperti dengan batu nisan yang ada di daerah Gujarat.
Selain itu, makam dari milik salah satu Wali Songo bernama Maulana Malik Ibrahim juga memiliki karakteristik batu
nisan yang sama dengan makam Sultan Malik Al-Saleh.
 Teori Arab atau Teori Mekkah
Teori Arab menjelaskan bahwa agama Islam masuk ke Nusantara sudah dari abad ke-7. Jauh lebih awal dibandingkan
teori India. Menyebarkan ajaran agama Islam di Nusantara, disebabkan oleh kedatangan para pedagang Arab yang
memiliki tujuan menyebarkan ajaran Islam di Indonesia.
Salah satu tokoh yang mengemukakan tokoh Arab ini adalah Buya Hamka. Dalam bukunya berjudul Sejarah Umat
Islam yang terbit pada tahun 1997, Buya Hamka mengemukakan bahwa masuknya Islam di Indonesia memiliki bukti
yang sumbernya adalah naskah kuno China dan isinya menyebutkan bahwa ada sekelompok bangsa Arab yang
bermukim di pesisir barat Sumatera pada tahun 624.
Tidak hanya itu saja, di sebuah daerah bernama Barus yang saat itu berada dalam wilayah kekuasaan Kerajaan
Sriwijaya, ditemukan sebuah batu nisan dengan nama Syekh Rukunuddin yang wafat pada tahun 672 M. Pada era yang
sama pula, munculnya agama Islam pertama kali di Arab memang memiliki periode yang sama dengan teori Mekkah
ini.
 Teori Persia
Teori ketiga masuknya agama Islam ke Indonesia adalah teori Persia. Teori satu ini didukung oleh beberapa tokoh
salah satunya adalah Hoesein Djajadiningrat.
Menurut teori Persia, asal-usul hadirnya agama Islam di Nusantara bersumber dari wilayah Persia pada abad ke-13.
Menurut teori Persia, kebudayaan agama Islam di Indonesia dan kebudayaan Islam yang ada di Persia memiliki
banyak kesamaan.
Bukti yang terlihat ialah keberadaan dari acara Tabot yang ada di daerah Bengkulu dan Tabuik yang ada di Sumatera
Barat yang biasa diadakan pada tanggal 10 Muharram dan memiliki kemiripan dengan salah satu ritual yang ada di
Persia.
Selain itu, kaligrafi yang ada pada makam batu nisan di Indonesia juga disebut memiliki kemiripan dengan batu
nisan yang ada di Persia.
 Teori China
Teori terakhir tentang masuknya agama Islam ke Indonesia adalah teori China. Menurut teori China, ajaran agama
Islam berkembang di China pada masa Dinasti Tang yaitu pada sekitar tahun 618 M hingga 905 M dan ajaran agama
Islam dibawa oleh seorang panglima Muslim bernama Saad bin Waqash yang berasal dari Madinah dan berada pada
masa kekhalifahan Utsman bin Affan
Teori China ini dicetuskan oleh Slamet Mulyana dan Sumanto Al Qurtuby yang menganggap bahwa agama Islam di
Nusantara datang dari salah satu wilayah yang menjadi pusat dari dakwah agama Islam di China yaitu di daerah
Kanton.
Dari daerah tersebutlah, para pendakwah yang telah lama ada, menyebarkan ajaran agama Islam ke Nusantara
terutama di daerah Palembang. Banyaknya para petinggi dari Kesultanan Demak hingga Wali Songo yang
berasal dari keturunanan etnis China, menjadi salah satu bukti dari teori China ini. Salah satunya adalah
Raden Patah yang memiliki nama Tionghoa yaitu Jin Bun.
KONSEP KEBUDAYAAN ISLAM
Kebudayaan berasal dari bahasa Sansakerta yaitu buddhayah yang merupakan bentuk
jamak dari buddhi (budi atau akal). Budi mempunyai arti akal, kelakuan, dan norma.
Sedangkan “daya” berarti hasil karya cipta manusia. Dengan demikian,kebudayaan adalah
semua hasil karya, karsa dan cipta manusia di masyarakat. Istilah "kebudayaan" sering
dikaitkan dengan istilah "peradaban". Perbedaannya : kebudayaan lebih banyak
diwujudkan dalam bidang seni, sastra, religi dan moral, sedangkan peradaban diwujudkan
dalam bidang politik, ekonomi, dan teknologi. Sedangkan pengertian Islam berasal dari
bahasa arab yaitu “Aslama-Yuslimu-Islaman” yang artinya selamat. Menurut istilah, Islam
adalah agama samawi yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW sebagai
petunjuk bagi manusia agar kehidupannya membawa rahmat bagi seluruh alam.Sehingga
disimpulkan bahwa Kebudayaan Islam adalah kejadian atau peristiwa masa lampau yang
berbentuk hasil karya, karsa dan cipta umat Islam yang didasarkan kepada sumber nilai-
nilai Islam.
TUJUAN MEMPELAJARI SEJARAH
KEBUDAYAAN ISLAM
Tujuan dan manfaat mempelajari SKI ini adalah tiap-tipa islam serta kebudyaannyan dalam
perspektif sejarah. Adapun manfaat mempelajari sejarah dapat di pilah menjadi 2 yaitu intrinsik
dan ekstrinsik Secara intrinsik sejarah mempunyai 4 manfaat di antaranya yaitu sebagai ilmu, cara
mengetahui apa-apa yang terjadi di masa lampau, pernytaan sikap, dan juga sebagi profesi.
Sedangkan jika kita melihat dari sudut pandang ekstrinsik sejarah memiliki beberapa manfaat
yaitu: pendidikan, latar belakang, rujukan, dan bukti. Diantara tujuan mempelajari sejarah
kebudayaan Islam adalah untuk mendapatkan informasi dan pemahaman mengenal asal-usul
khazanah budayadan kekayaan dibidang lainnya yang penah dihasilkan oleh umat islam dimasa
lampau dan mengambil ibrah (pelajaran) dari kegiatan tersebut.
Manfaat Mempelajari SejarahKebudayaan
Islam
Adapun diantara manfaat yang dapat dirasakan ketika kita mempelajari sejarah kebudayaan Islam
adalah:
1. Merasa bangga dan mencintai kebudayaan Islam yang merupakan buah karyakaum Muslimin
masa lalu.
2. Berpartisipasi memelihara peninggalan peninggalan masa lalu dengan cara mempelajari,
menelaah, meneliti, dan mengambil manfaat peningalan-peninggalan tersebut
3. Meneladani perilaku yang baik dari tokoh-tokoh terdahulu
4. Mengambil pelajaran dari pelbagai keberhasilan dan kegagalan masa lalu
5. Memupuk semangat dan motivasi untuk meningkatkan prestasi yang telah diraih umat terdahulu.
Prinsip-Prinsip Kebudayaan Islam

Kebudayaan Islam bukan kebudayaan yang diciptakan oleh orang Islam,tetapi kebudayaan
yang bersumber dari ajaran Islam atau kebudayaan yang bersifat Islami. Prinsip-prinsip
kebudayaan dalam Islam merujuk pada sumber ajaran Islam yaitu:
1. Menghormati akal.
Manusia dengan akalnya bisa membangun kebudayaan baru. Kebudayaan Islam tidak akan
menampilkan hal-hal yang dapat merusak manusia. dijelaskan dalam Qs, Ali-Imran,3:190
yang artinya: "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan pergantian malam dan
siang terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang yang berakal".
2. Memotivasi untuk menuntut dan mengembangkan ilmu.
Firman Allah Swt: "Allah akan mengangkat (derajad) orang-orang yang beriman
diantaramu dan orang-orang yang berilmu beberapa derajad" (Qs, al-Mujadalah, 58:11)
3. Menghindari taklid buta.
Kebudayaan Islam hendaknya mengantarkan umat manusia untuk tidak menerima sesuatu
sebelum diteliti. Sebagaimana telah difirmankan Allah Swt: "Dan janganlah kamu mengikuti
dari sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan dan hati nurani semua
itu akan dimintai pertanggungjawaban" (QS. al-Isra, 17:36).

4. Tidak membuat pengrusakan.


Firman Allah Swt: "Janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi.
Sungguh Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan" (QS. alQhasash, 28:77 )
Sumber-Sumber Kebudayaan Islam

Sumber sejarah disebut juga data sejarah. Sumber dalam sejarah di bagi
menjadi 2
yaitu tertulis dan tidak tertulis, sumber tertulis banyak macamnya
contoh: Dokumen manuskrip sedangkan yang tidak tertulis contohnya:
cerita turun-temurun yang beredar di masyarakat, artefak, monumen.
Dalam SKI sendiri sumber-sumber sejarahnya bisa diambil dari
alqur'an, al-hadist, riwayat-riwyat. Jadi pada intinya semua sejarah
mempunyai 2 sumber yaitu sumber yang tertulis dan tidak tertulis
Masjid Sebagai Pusat Kebudayaan Islam
Masjid berasal dan istilah sajada yasjudu yang mengandung arti bersujud atau sembahyang.
Masjid merupakan rumah Allah (Baitullah), sehingga orang yang masuk masjid di
perintahkan untuk shalat sunnah tahiyyatul masjid (menghormati masjid) sebanyak dua
rakaat. Nabi Saw bersabda dalam hadist yang diriwayatkan oleh Abu Dawud ra: "jika
seseorang memasuki masjid jangan dulu duduk sebelum mengerjakan shalat dua rakaat".
Masjid pertama kali didirikan oleh Nabi Muhammad Saw di Madinah. yaitu pada
tahun 622 bulan Rabiulawal tahun I hijriyah bertepatan dengan awal mula Nabi Muhammad
Saw bertempat tinggal di madinah, masjid tersebut adalah masjid madinah (Masjid Nabawi),
adalah masjid utama ketiga sesudah masjidil haram dan masjidil aqsha.
Sebagian besar masyarakat memahami masjid sebagai sarana atau tempat untuk ibadah,
terutama untuk shalat, padahal sebenarnya masjid memiliki fungsi yang sangat luas daripada
sekedar untuk shalat. Pada awal berdirinya masjid, fungsi masjid belum berpindah dari fungsi
yang utama yaitu melakukan shalat, namun perlu diketahui pada zaman Rasulullah Saw
masjid di manfaatkan sebagai pusat peradaban dan kebudayaan Islam.
Nilai-Nilai Islam dalam budaya Indonesia
Islam masuk ke indonesia lengkap dengan budayanya. Karena Islam masuk dan
berkembang dari negri Arab, maka Islam yang masuk ke Indonesia tidak terlepas dari budaya Arabnya.
Pada awal-awal masuknya dakwah Islam ke Indoesia dirasakan sangat sulit membedakan mana ajaran Islam
dan mana budaya arab. Masyarakat awam menyamakan antara perilaku yang ditampilkan oleh orang Arab
dengan perilaku ajaran Islam. Seolah-olah apa yang dilakukan orang Arab tersebut mencerminkan ajaran
Islam, bahkan hingga kini budaya Arab masih melekat pada tradisi masyarakat Indonesia.
Berikut ini adalah nilai-nilai Islam yang berkembang di indonesia dalam berbagai hal,
antara lain:
1. Banyak digunakannya nama-nama Islam dan istilah-istilah Islam/Arabdalam kehidupan
masyarakat.
2. Terciptanya adat istiadat yang bemuansa Islam (pengucapan salam, basmalah,tahlilan, kenduren,
peringatan hari-hari besar Islam.)
3. Lahirnya kesenian-kesenian bercorak Islam (Qasidah, rebana, gambus, hadrah, )
4. Terciptanya bangunan-bangunan yang arsitekturnya bercorakkan Islam (masjid,rumah,
istana/keraton, gapura, batu nisan,)
5. Berkembangnya busana muslim/muslimah

Anda mungkin juga menyukai