Anda di halaman 1dari 10

Nama Ketua Kelompok :

SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM MASA PRA-ISLAM

A. Aspek Sejarah

No TAHUN ASPEK

BUDAYA/TRADISI

1 Budaya masa itu bangsa yunani memiliki bidang seni arsitektur, sedangkan
bangsa arab memiliki kemajuan di bidang kesusastraan.

dst

SOSIAL

1 <571 M Kedudukan perempuan sebelum datangnya islam.


Sejarah menyatakan bahwa kehidupan wanita sebelum datangnya islam
sangat memperihatinkan, di gambarkan wanita pada masa tersebut hampir
tidak mempunyai hak bahkan di perlalukan seperti dagangan yang di perjual
belikan. Dalam sejarah sebelum kedatangan islam kehidupan sosial dari
berbagai daerah bisa kita lihatt dari berbagai keterangan berikut :
1. Masa yunani kuno : keadaan pada masa ini wanita terbagi dalam
kebeberapa kasta diantaranya wanita kasta atas bisanya tinggal di
istana. Wanita kalangan bawah mereka di perlakukan sebagai
dagangan yang di perjual belikan bahkan mereka tidak mempunyai
hak sebagai warga sipil. Kehidupan sosial pada masa yunani wanita di
tugaskan sebagai : 1. Pemuas nafsu laki-laki ( pelacur ) 2. Selir yang
di beri tugas untuk merawat tubuh serta kesehatan taunnya. 3. Para
istri yang bertugas layaknya ibu rumah tangga pada umumnya yang
merawat, mendidik anak-anaknya.
2. Masa Romawi : pada masa romasi seorang wanita dianggap barang
koleksi bagi masyarakat pada masa tersebut bahkan kedudukannya di
anggap setara dengan budak.
3. Di India : masyarakat india sangat memperhitungkan kasta dalam
kehidupan sosial, wanita sangat dianggap sebagai akar permasalahan
sosial baik agama, kerusakan moral. Bahkan parahnya masyarakat
india hanya memandang wanita hanya seperti binatang.
4. Masyarakat yahudi : kaum yahudi pada masa tersebut memandang
wanita lebih rendah derajatnya dari pada laki-laki bahkan jika laki-
laki tersebut adalah seorang budak. Dalam hal ibadah jumlah
perempuan tidak di perhitungkan.

2 Bangsa Arab : sebelum datangnya islam bangsa arab sudah di kenal memiliki
karakter yang pemberani, dan saling menghormati antar suku, pada masa
tersebut syair menjadi alat komunikasi yang paling di gemari. Namun perlu di
ketahui sebelum datangnya islam di sebut masa jahiliyyah karena pada masa
tersebut di di kenal akan kebodohan akan nilai tauhid.

dst 494- Membahas kekeluargaan bangsa arab menggunakan sistem kabilah yang
534M bermakna kabilah merupakan bagian dari satu persatuan yang mempunyai
adat istiadat masing-masing, hal ini bisa menjadi pembeda antar kabilah satu
dengan lainnya. Terkadang perbedaan tersebut menunjukkan derajat dari
suatu kabilah.
Namun bangsa arab masih menghormati perempuan, seperti saat berperang
dzi qar yang terjadi antara dua kabilah besar yaitu bangsa persia dan kabilah
bakr. Bukti bahwasannya mereka menjaga perempuan adalah perempuan di
letakkan di garis belakang. Dan bagi kabilah yang telah di masuki musuh
hingga garis belakang tempat wanita berada maka artinya kehormatan mereka
telah di injak, pada perang perempuan juga di tugaskan guna memberi
amunisi semangat pada pasukan yang sedang berperang. Namun efek negatif
yang terlalu berlebihan dari keinginan guna menjaga martabat suatu kabilah
agar tidak tertawan oleh kabilah lainnya ini mengakibatkan suatu kebiasaan
tabiat yang buruk yaitu mengubur anak-anak perempuan mereka agar tidak
menjadi tawanan kabilah lawan.

POLITIK

1 Kondisi politik bangsa arab pra islam pada saat itu memiliki sistem
pemerintahan yang kita kenal pada masa sekarang ini. Model organisasi
bangsa arab sendiri lebih didominasi pada kesukuan (model kabilah). Yang
dimana kepala suku tersebut disebut sebagai shaikh, yakni merupakan
seorang pemimpin yang dipilih antara sesama anggota, shaikh ini biasanya
dipilih dari suku yang lebih tua, dan biasanya juga dari anggota yang masih
memiliki hubungan famili.
Disisi lain kondisi politik di tiga wilayah sekitar jazirah arabiyah merupakan
garis menurun, merendah dan tidak ada tambahan yang mengarah ke atas.
Manusia itu sendiri dibedakan antara tuan dan budak, pemimpin dan rakyat.
Para tuan, terlebih lagi seluruh arab mereka berhak atas semua harta
rampasan dan kekayaan, dan hamba diwajibkan untuk membayar denda dan
pajak. Dengan istilah lain yaitu rakyat bisa diumpamakan sebagai ladang
yang harus mendatangkan hasil dan memberikan pendapatan bagi
pemerintah, lalu para pemimpin tersebut menggunakan nya untuk berfoya-
foya, mengumbar syahwat, bersenang-senang, dan memenuhi segala
kesenangan itu dengan seenaknya sendiri. Sedangkan rakyat dalam kondisi
ini mengalami keterpurukan dan dilingkupi dengan kedzaliman dari segala
macam sisi.

dst

PENDIDIKAN

1 < 570 Sebelum masuknya agama Islam, kehidupan akal masyarakat jazirah Arab
yang berada di daerah terpencil dari dunia luar, hal ini tidak menghalangi
mereka agar memiliki akal yang cerdas. Dapat dilihat dari peninggalan dan
bukti-bukti kecerdasan mereka baik dalam bidang ekonomi, politik dan
sosial. Berikut bukti-bukti kecerdasan akal mereka pada bidang ilmu
pengetahuan dan seni bahasa yaitu:
- Ilmu Bintang
Pada saat tentara Parsi (India) menyerang negeri Babilon (Yunani),
banyak masyarakat Babilon yang mengungsi ke Arab termasuk para
ahli ilmu bintang. Dari merekalah orang Arab mempelajari ilmu
bintang dan guru dunia bagi ilmu bintang adalah orang kaldan.
Merekalah yang menemukan ilmu bintang dan asas-asasnya.
- Ilmu Meteologi
Masyarakat Arab menguasai ilmu iklim atau ilmu cuaca. Mereka
menyebutnya dengan “al nawa wa mahabbur riyah atau dalam istilah
bahasa Arab modern disebut dengan “Adh Dhawahirul Jauwiyah”
- Ilmu Mitologi
Ilmu mitologi merupakan semacam ilmu yang digunakan untuk
mengetahui seberapa mungkin terjadinya peristiwa, seperti: perang,
damai dan lain sebagainya. Ilmu mitologi didasari pada bintang-
bintang yang saat ini dikenal dengan astronomi
- Ilmu Tenung
Saat ini ilmu tenung dikenal sebagai ilmu hitam. Ilmu ini dibawa oleh
masyarakat kaldan ke tanah Arab dan berkembang luas di kalangan
masyarakat Arab
- Ilmu Tabib
Ilmu tabib berasal dari masyarakat Kaldan, di mana mereka
melakukan percobaan penyembuhan dengan meletakkan orang sakit
di tepi jalan dan menanyakan obat kepada orang yang lewat. Dengan
percobaan berkelanjutan, mereka mengembangkan pengetahuan
pengobatan. Awalnya dilakukan oleh tukang tenung, kemudian oleh
dukun (tabib) sendiri, dan akhirnya berkembang pesat. Ilmu ini
kemudian diadopsi oleh orang-orang Arab, menyebabkan
perkembangan lebih lanjut di kalangan mereka.
Orang Arab sebelum Islam sangat maju dalam bidang bahasa dan senibahasa.
Bahasa mereka indah dan kaya, dengan banyak syair yang dihormati. Penyair
sangat dihormati, dan setiap tahun di Pasar Ukaz diadakan deklamasi sajak
yang luas. Bidang khithabah (berpidato) juga sangat maju, menjadi alat
publisistik yang besar.

Masyarakat Arab Jahiliyah memiliki majlisul adab dan Sauqu Ukaz, tempat
mereka mendeklamasikan sajak, bertanding pidato, dan tukar menukar berita.
Penyair dan ahli pidato sangat dihormati, dan klub seperti "Nadi Qarais" dan
"Darun Nadwah" terkenal. Selain itu, mereka mengadakan pekan atau aswaq
di berbagai tempat, seperti "Sauqu Ukaz" yang terkenal di dekat Mekkah.

dst

KEPERCAYAAN/AGAMA

1 628- Pada abad ke VII sebelum masehi terdapat seorang pemimpin yang bernama
551SM Zoroaster, Zoroaster dikenal sebagai nabi orang persia. Zoroaster lahir
dilingkungan suku midia didaerah Azribijan, dan meninggal dalam tahun 583
sebelum masehi. Ajaran Zoroaster terdapat dua prinsip yakni, alam berjalan
sesuai kanun yang tertentu dan dalam alam selalu ada pertentangan antara
berbagai kekuatan: antara cahaya dengan gelap, antara subur dan tandus dan
lain-lain. Menurut ajaran Zoroaster hidup dibagi menjadi dua yakni
kehidupan dunia dan kehidupan akhirat. Agama Zoroaster menyatakan “nafs
insan” diciptakan tuhan dari tidak ada, apabila dia sanggup memerangi
kejahatan diatas muka bumi ini maka tuhan akan memberi mereka kebebasan
untuk memilih antara baik dan jahat. Pada saat itu para penduduk persia
membangun rumah-rumah ibadah yang digunakan untuk menyembah api,
kepercayaan tersebut diciptakan oleh Zoroaster pada tahun 628-551 SM.

2 Pada masa pra islam masyarakat jahiliyah diarab percaya kepada allah
sebagaimana yang telah diajarkan oleh nabi ibrahim a.s, akan tetapi dari masa
kemasa ajaran tersebut bergeser dan makin luntur dan disalahpahami. Bahkan
dizaman pra islam banyak masyarakat yang menyembah berhala.
Sesembahan orang-orang musyrik pada saat itu bukan seperti orang-orang
yunani kuno yang memiliki artistik atau keindahan. Adapun nama-nama
sesembahan mereka pada zaman dahulu yaitu Shanam, Wastan, dan Nushub.
Mayoritas sejarawan menunjuk Amr bin Luhay al-Khuza’i yang menyaksikan
sesembahan berhala atau patung-patung pada saat berkunjung kenegeri Syam.
penduduk almaliq menyembah patung, kemudian ia meletakkan patung-
patung sesembahan mereka di Ka’bah. Dari sinilah awal mula sesembahan
berhala dimulai. Sementara pakar lain mengungkapkan bahwa langkah ‘Amr
bin Luhay tersebut diambil guna untuk memperkuat posisinya yang
berposisikan sebagai pembaru dikalangan masyarakat pada saat itu dan
menyadari bahwa ajaran yang diajarkan oleh nabi ibrahim pada saat itu telah
memudar. Pandangan lain menyebutkan bahwa asal mula penyembahan
berhala bermula ketika masyarakat mekkah pada saat itu sangat
menganggungkan ka’bah, pada saat itu masyarakat mekkah mengambil batu-
batuan yang berada disekitar tempat suci tersebut atau sekitar ka’bah untuk
mereka gunakan sebagai pertolongan dan penghormatan dan kerinduan
kepada ka’bah. Tapi kemudian sedikit demi sedikit mereka bukan lagi
mengambil bebatuan bukan lagi disekitar ka’bah tetapi juga dari tempat lain.

dst

EKONOMI

1 <497 M
Suku Quraisy memiliki kebiasaan melakukan perjalanan dagang di musim
dingin dan musim panas. Mereka bergadang ke Yaman ketika musim dingin
dan ke Syam ketika musim panas. Kebiasaan mereka ini diabadikan oleh al-
Quran dalam QS. al-Quraiys.

Hasyim bin Abdu Manaf, kakek Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam yang
ketiga, merupakan tokoh perintis perjalanan dagang itu. Sebenarnya
perjalanan dagang suku ini tidak hanya ke dua tempat itu saja. Ada juga
beberapa tokoh Quraiys yang melakukan perjalanan dagang ke tempat atau
negeri lain.

Tercatat ada empat tokoh suku Quraiys yang menjadi pebisnis sukses di masa
Pra-Islam, yaitu Hasyim yang lebih memilih berdagang ke Syam, Abd Syams
lebih memilih ke Habasyah, al-Muththalib lebih memilih ke Yaman, dan
Naufal lebih memilih ke Persia.

Kegiatan pergadangan dari keempat tokoh tersebut memberikan dampak


positif terhadap masyarakat luas dan menjadikan Mekkah sebagai kota yang
sejahtera. Dari Syam mereka membeli minyak, bahan makanan, sutra,
senjata; dari Yaman mereka membawa kulit, pakaian, dan lain-lain.

Para pedagang dari suku Quraiys dikenal sebagai orang-orang yang


dermawan, memiliki kematangan berpikir, mencintai kedamaian dan
perdamaian, serta pada umumnya tampan sehingga meningkatkan
kewibawaan mereka dan simpati dari masyarakat umum. Hal itu membuat
mereka dapat berdagang dengan aman tanpa takut diganggu oleh lawan-
lawan mereka atau para penyamun.

Sebagai sosok pemimpin Quraisy yang dihormati oleh suku-suku lain,


Hasyim dengan mudah menjalin relasi dagang dan persahabatan dengan
mereka, khususnya di beberapa wilayah lalu lintas perdagangan penduduk
Mekkah, begitu juga anggota suku dari wilayah lain yang berkunjung ke
Mekkah untuk melaksanakan ibadah haji atau hanya sekedar tawaf.

Pada era Hasyim terjalin kesepakatan damai antara suku Quraisy dengan
beberapa wilayah di sekitar Mekkah, terutama jalur perdagangan mereka. Hal
ini berlanjut sampai ke era anaknya, yakni Abdul Muththalib. Contohnya
adalah perjanjian antara Hasyim dengan penguasa Ghassan yang merupakan
bagian dari pengaruh Imperium Romawi (Byzantium). Selain itu, ada Abd
Syam yang menjalin kerja sama dengan Negus di Habasyah. Kemudian,
Naufal dan al-Muththalib dengan penguasa Persia dan penguasa Himyar di
Yaman.

2 <571 M
Masyarakat Mekkah sudah akrab dengan mata uang asing dan
menggunakannya sebagai alat pembayaran, yaitu dinar yang terbuat dari
emas dan dirham yang terbuat dari perak. Dirham sendiri terdiri atas 2 jenis,
yaitu dirham Persia dan dirham Byzantium.

Di samping itu, masyarakat Mekkah juga sudah mengenal alat ukur dan
timbangan. Mereka juga sudah mengenal satuan berat dan panjang. Satuan
berat misalnya, mereka menggunakan istilah sha’ untuk menyatakan berat
sekitar 2,5 gram. Kemudian, ada juga istilah mud untuk menyatakan berat
sekitar 650 gram.

Aktivitas perdagangan tidak hanya dilakukan oleh laki-laki, tetapi juga


dilakukan oleh perempuan. Beberapa pedagang perempuan yang populer di
Mekkah saat itu adalah Khadijah binti Khuwailid dan ibunya Abu Jahal, al-
Hanzhaliyah.

Pada era Abdul Muththalib bin Hasyim ini, Mekkah mengalami pertumbuhan
ekonomi yang begitu pesat sehingga melahirkan orang-orang kaya di
kalangan masyarakat. Hal ini juga dipengaruhi oleh banyaknya masyarakat
non-Arab yang datang dan berdagang di Mekkah. Mereka melarikan diri dari
negerinya karena penindasan yang dilakukan penguasa Byzantium, Persia,
Habasyah, dan Mesir.

dst

B. Rekonstruksi Sejarah
No TAHUN REKONSTRUKSI SAAT INI

BUDAYA/TRADISI

dst

SOSIAL

1 Dalam kehidupan sosial masyarakat hidup dalam keadaan jahiliyyah hal ini
bisa kita lihat dari kebodohan akan tingkah laku masyarakat yang
menghalalkan zina, menggugurkan janin baik dari hasil zina maupun faktor
lainnya, tidak hanya hal tersebut bukti kejahiliyahan saat ini adalah dengan
kembali adanya LGBT yang di promosikan serta di legalkan di berbagai
belahan dunia. Dari berbagai penjelasan tersebut dapat kita lihat bahwa dari
segi kehidupan sosial masyarakat telah buta akan kehidupan yang normalnya
sebagai manusia bahkan dari kebodohan yang di lakukan pada saat ini
menunjukkan bahwa kejahiliyahan manusia saat ini melebihi manusia pada
zaman pra islam.

2 Sistem kabilah yang ada pada kehidupan zaman sebelum adanya islam masih
ter rekontruksi hingga saat ini, masyarakat indonesia biasa mengenal dengan
sebutan suku. Suku ini memiliki perkembangan sesuai dengan budaya yang
ada pada daerah masing masing yang menjada adat idtiadat kepercayaan yang
telah ada turun temurun. Contoh kabilah atau suku yang terekontruksi yang
ada pada saat ini seperti suku melayu, suku bugis, suku minang, suku batak,
suku betawi dan masih banyak lagi suku-suku lainnya yang tersebar di
seluruh penjuru dunia.

dst

POLITIK

1 Dalam persoalan politik yang ada pada zaman sebelum islam sudah
dijelaskan bahwa pada masa itu terdapat perbincangan tentang kesukuan yang
dimana kepala suku pada zaman itu disebut sebagai seikh, yang sudah dipilih
dengan kesepakatan dari para anggota suku tersebut, serta pada masa itu juga
terdapat masalah perbedaan antara tuan dan budak, yang dimana seorang
budak sangatlah dipandang rendah oleh tuannya.
Rekonstruksi yang berkaitan dengan hal tersebut pada zaman sekarang ini
didalam masalah kesukuan yaitu masih sangat berkaitan karena pada zaman
sekarang suku masih ada dan berkembang.
Dan untuk masalah perbedaan antara tuan dan budak di zaman sekarang ini
memang sudah tidak ada, karena di zaman sekarang derajat semua orang
sama dan tidak membedakan baik antara tuan ataupun budak.

dst

PENDIDIKAN

1 Kehidupan akal masyarakat Arab sebelum datangnya Islam sudah sangat


memuaskan. Karena mereka mampu mempelajari ilmu pengetahuan dari para
pendatang. Dan ilmu pengetahuan tersebut masih terus berkembang sampai
sekarang seperti ilmu meteologi yang sekarang dikenal sebagai meteorologi
yang membahas tentang fenomena atmosfer seperti pergerakan angin, awan,
dan uap air yang sangat berpengaruh dengan pola cuaca.

dst

KEPERCAYAAN/AGAMA

1 Kepercayaan/agama pada zaman pra islam

dst

EKONOMI

1 <497 M Di bidang ekonomi, para leluhur suku Quraiys menekuni profesinya sebagai
pedagang ataupun pebisnis. Kegiatan perdagangan atau bisnis yang mereka
lakukan tidak hanya di ruang lingkup dalam negeri, tetapi luar negeri juga.
Perjalanan ratusan kilo meter mampu mereka tempuh hanya dengan
mengendarai unta. Hal ini menunjukkan bahwa mereka memiliki semangat,
kerja keras, keuletan, semangat, dan dedikasi yang tinggi untuk mencapai
tujuan mereka.
Para leluhur suku Quraiys juga mengedepankan kedamaian dan perdamaian
dalam menjalin relasi dagang dengan suku atau bangsa lain. Di samping itu,
mereka menjaga kewibawaan diri sehingga mereka disukai dan disegani oleh
suku atau bangsa lain. Hal inilah yang membuat kegiatan perdagangan dan
bisnis mereka berjalan lancar.
Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa kita sebagai generasi yang
hidup di zaman yang lebih modern dari mereka harus memiliki semangat,
kerja keras, keuletan, semangat, dan dedikasi yang tinggi untuk mencapai
tujuan atau cita-cita. Kemudian, kita juga harus mampu menjalin relasi yang
sehat dan baik dengan orang lain, sehingga kita memiliki ruang gerak yang
lebih luas. Di samping itu, kita juga harus pandai menjaga kewibawaan diri
agar tidak dipandang sebelah mata oleh orang lain. Hal ini bisa dimulai dari
menjaga kebersihan jiwa dan raga.

dst

C. Justifikasi Kelompok

No Nama Pekerjaan

1 Nama (NIM) Uraikan pekerjaan kelompok yang dilakukan secara


detail

2 Muhaimin. M riziq : AFK


Eko : mencari refrensi di perpustakaan meminjam buku
dan mengerjakan bagian ekonomi.
Dian : Mencari referensi buku meminjam buku di
perpustakaan dan mengerjakan bagian pendidikan
Lutfiah : mencari refrensi di perpustakaan dan
meminjam buku serta mengerjakan bagian budaya
Yunita : mencari refrensi di perpustakaan dan meminjam
buku serta mengerjakan bagian agama.

3 Mukhammad Eko Septianto Almuhaimin:


1. Mencari dan menggunakan referensi berupa
Buku Sejarah Kebudayaan Islam karya A.
Syalabi, e-Book Sejarah Kebudayaan Islam MTs
kelas VII, dan Jurnal Madinatul Iman yang
berjudul “Hak dan Kedudukan Perempuan dalam
Perjalanan Sejarah Sebelum dan Sesudah
Datangnya Islam”.

Dian Rahma Nisa :


1. Mengerjakan bagian pendidikan

Muhammad Riziq Azzaqi: AFK

Lutfiah Nur Hidayah:


1. Mengerjakan bagian budaya.
2. Mencari dan menggunakan referensi berupa
Kitab Sirah Nabawiyah karya Syaikh
Shafiyyurahman al-Mubarakfuri, serta Jurnal
Pendidikan dan Konseling yang berjudul
“Sejarah Peradaban Islam dan Peradaban Arab
Pra-Islam”.

Yunita Era Fazira:


1. Mengerjakan bagian agama.
2. Mencari dan menggunakan referensi berupa
Kitab Sirah Nabawiyah karya Prof. M. Quraish
Shihab dan Buku Sejarah Kebudayaan Islam
karya A. Syalabi

Anda mungkin juga menyukai