Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PENGANTAR STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM


Tentang:
“ Kelebihan dan Kekurangan Kebudayaan Arab dan Persia Sebelum Islam “

Dosen Pembimbing:
Drs. H. Rusli. M. Ag

Disusun Oleh:
‘Ulaa Umairoh Al-ansyary
Nim:
2114050068

JURUSAAN TADRIS BAHASA INGGRIS (B)


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG
1442 H / 2021 M
BAB 1
PEMBAHASAN

A.KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KEBUDAYAAN ARAB SEBELUM ISLAM

1. Kondisi Agama
a. Kondisi Kelebihan :
Pada permulaannya Bangsa Arab Quraisy telah mengikuti dan meyakini ajaran
agama Nabi Ibrahim yaitu agama Hanifiyah ,“hanif” artinya benar dan lurus. Karena itu
sejak dulu ajaran tauhid sudah mengakar di hati masyarakat Arab.

b. Kekurangan :
Tetapi seiring berjalannya waktu , ajaran tersebut mengalami perubahan,
penambahan dan pengurangan yang dilakukan oleh para pengikutnya yang tidak
bertanggung jawab. Kemudian muncul berbagai ajaran yang meragukan dan akhirnya
jatuh menjadi penyembah berhala yang dibawa oleh Amr bin Luay al Khuzai.
Berhala tersebut dibuat sendiri oleh mereka dari batu, kayu dan logam. Amr bin
Luay al Khuzai meletakkan sebuah berhala besar bernama Hubal yang terbuat dari batu
akik berwarna merah berbentuk patung manusia. Berhala ditempatkan di sisi Ka'bah. Dia
pun menyeru kepada penduduk Hijaz supaya menyembah berhala itu. Dorongan
menyembah berhala berasal dari tradisi meninggalkan Makkah dengan membawa batu
dari tanah Haram.

2. Kondisi Geografis
Secara geografis, menurut sejarawan Syalabi, jazirah Arab dibagi ke dalam dua
wilayah, yaitu bagian tengah dan bagian pinggiran.

a. Kelebihan :
Bagian pinggiran merupakan bagian maritim, karena itu penduduknya tidak
nomaden, sehingga mereka bisa mengembangkan kebudayaannya jauh lebih
memungkinkan dibandingkan dengan masyarakat Badui yang nomaden, misalnya
mereka dapat mendirikan kota dan kerajaan. Kerajaannya yang besar di antaranya
adalah Yaman dan Hijaz. Di wilayah Hijaz inilah Islam dilahirkan.
Pada wilayah-wilayah pesisir pantai banyak menghasilkan buah dan sayu-
sayuran. Yaman merupakan wilayah tersubur di Arabia yang menghasilkan gandum
dan kopi. Pertanian mereka menggunakan sistem tadah hujan. Sementara itu, jagung
dan padi tumbuh subur di beberapa wilayah di Oman. Sedangkan di Hadramaut dan
Mahra utamanya menghasilkan palawija. Hasil-hasil pertanian inilah yang menjadi
komoditas perdagangan di Arabia.

b. Kekurangan
Bagian tengah terdiri dari gurun dan bukit pasir serta beberapa pegunungan yang
tidak begitu tinggi hingga hujan tidak banyak turun. Akibatnya penduduk hidup
berpindah–pindah dari satu tempat ke tempat yang lain mengikuti turunnya hujan dan
mencari tanah yang subur guna menghidupi unta dan ternaknya. Karena itu mereka
disebut masyarakat nomaden.
3. Kondisi Seni dan Bahasa
a. Kelebihan :
Dalam bidang seni dan Bahasa, orang-orang Arab pada masa pra Islam sangat
maju. Bahasa mereka sangat indah dan kaya. Syair-syair mereka sangat banyak. Dalam
lingkungan mereka seorang penyair sangat dihormati.

4.Kondisi Sosial Ekonomi


a. Kelebihan :
Kehidupan ekonomi masyarakat Arab sangat ditentukan dengan kondisi dan letak
geografis negara-negara Arab itu sendiri. Bagi masyarakat pedalaman, kehidupan
ekonomi mereka biasanya dilakukanmelalui sektor pertanian dan peternakan. Sedangkan
bagi masyarakat Arab perkotaan, kehidupan ekonomimereka sangat ditentukan oleh
perdagangan. Oleh karena itu, bangsa Arab Quraisy sangat terkenal dalamdunia
perdagangan.

c. Kekurangan:
Ekonomi sebelum Islam dipenuhi dengan riba. Metode umum yang digunakan
dalam peminjaman dan pembayarannya kembali merupakan suatu pemerasan. Sang
rentenir meminjamkan uangnya kepada orang dengan bunga yang tinggi, dan ketika
uang yang dipinjam tidak dibayar pada waktu yang ditentukan,maka uang tersebut
dilipatgandakan dan kemudian dilipatkan tiga kali pada akhir tahun ketiga. Jika
peminjam gagal membayar pinjaman dan bunganya, pemberi pinjaman kadang-
kadang mengambil hak peminjam atas istri dan anaknya.

5.Kondisi Politik atau Pemerintahan


a. Kelebihan :
Masing-masing kabilah mempunyai pemerintahan sendiri yang dikepalai seorang
syeikh,sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam lingkungan kabilahnya. Di samping
itu masing-masing kabilah juga mempunyai hakim yang bertugas mengadili dan
menetapkan keputusan mengenai berbagai perselisihan pertikaian yang terjadi di
kalangan kabilah.Kabilah yang paling disegani pada saat itu adalah Kabilah Quraisy dan
mempunyai tugas sebagai berikut:
a). Al-Hijabah Bertugas mengurusi Kakbah, seperti menjaga, membuka, menutup
serta menjaga keamanan dan ketertiban Kakbah.
b). Dar ud- Da wah Adalah suatu majelis permusyawaratan rakyat, Bertugas
mengurusi masalah perundang-undagan bidang politik.
c). Diyat Adalah suatu majelis yang mengurusi masalah pengadilan, hak pidana
maupun perdata.
d). Al-Qi adah Adalah majelis yang mengurusi angkatan perang negeri Kakbah,
yang mempunyai .Angkatan bersenjata yang terdiri dari pasukan perang dan penjaga
keamanan, dan tugas lainnya.

b. Kekurangan :
Secara internal, pada dasarnya kondisi politik di wilayah Arab pra Islam
mengalami perpecahan atau dikenal dengan istilah otonomi daerah. Hal ini dikarenakan
mereka tidak mengenal sistem kepemimpinan sentral yang mengatur segala urusan
kepemerintahan secara general.
Faktanya telah terbentuk sistem otonomi seperti kabilah (clan) yang berorientasi
pada terbentuknya suku – suku (tribe). Dengan demikian bisa dikatakan sejak masa jauh
sebelum Islam datang, masyarakat Arab telah memiliki keorganisasian dan identitas
sosial yang jelas. Namun, sifat rasial yang menjadi watak orang Arab menjadikan masing
masing suku saling bersaing dalam beberapa momen, dan seringkali terjadi peperangan
yang cukup sengit akibat rasa solidaritas dan fanatisme yang timbul dari masing – masing
internal suku. Akibat dari peperangan dan fanatik antar suku juga menjadikan budaya dan
peradaban Arab tidak begitu berkembang seperti wilayah – wilayah lain yang memiliki
kepemimpinan sentral, seperti Romawi dan Persia.
Masyarakat Arab pada zaman jahiliyah tidak memiliki pemerintahan melainkan hanya
memiliki pimpinan yang mengurus berbagai hal dalam
keadaan perang dan damai. Bahkan ada perang yang terjadi sampai puluhan tahun,
diantaranya :
 Perang Usus, terjadi antara kabilah Bakar dan kabilah Taghlib selama 40 tahun,
disebabkan perselisihan mengenai seekor unta.
 Perang Dahiz, terjadi antar pimpinan suku Al-Mubara dan suku Dahiz, selama 40
tahun disebabkan perselisihan kecil.
 Perang Fujar, terjadi kira-kira 286 tahun sebelum nabi Muhammad diutus
menjadi rasul, terjadi antara kabilah dan suku, permasalahannya adalah mengenai
seekor unta.

B. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KEBUDAYAAN PERSIA SEBELUM ISLAM

1. Kondisi Moral
a. Kekurangan :
Kemerosotan moral merebak secara luas. Demikian parahnya, sampai-
sampai Persia terjerumus ke dalam perangkap pernikahan sedarah. Kisra
Yazdajird II menikahi putrinya lalu membunuhnya. Sementara Bahrâm Chobin
menikahi saudarinya sendiri. Ada pula yang menikahi ibunya sendiri. Penyakit ini
tidaklah lazim terjadi pada bangsa-bangsa lain di zaman itu, bahkan dipandang
sangat menjijikkan. Masyarkat bangsa-bangsa lain ketika itu mengingkari
perilaku bangsa Persia yang melakukan pernikahan sedarah ini.

2. Kondisi Sosial
a. Kelebihan :
 Menyucikan para Kisra Mereka meyakini bahwa di nadi para Kisra (raja-
raja Persia) mengalir darah tuhan. Mereka berada di atas manusia dan di
atas undang-undang, sehingga rakyat pun menyembah mereka. Karena itu,
setiap orang yang menemui Kisra akan bersujud ke tanah, dan tidak akan
berdiri sampai mendapat izin untuk berdiri.
 Masyarakat Persia menyumbat mulut mereka dengan kain putih tipis
apabila menghadap Kisra, supaya nafas mereka tidak mencemari sang
paduka Kisra yang mulia.
b. Kekurangan :
 Masyarakat Persia berdiri di hadapan Kisra sesuai dengan kasta mereka.
Manusia paling dekat dengan mereka adalah kasta para pendeta, para
panglima, dan menteri-menteri. Mereka semua berdiri di hadapan Kisra
dengan jarak 5 meter. Sementara orang yang kastanya lebih rendah dari
mereka harus berdiri pada jarak 10 meter dari Kisra.
 Kedudukan manusia di dalam masyarakat Persia tunduk di bawah aturan
kasta-kasta sosial yang sangat ekstrem. Hal ini tentu saja merupakan
kehinaan besar bagi harkat kemanusiaan. Masyarakat manusia di sana
terbagi ke dalam tujuh kasta.

3. Kondisi Politik
a. Kelebihan :
Corak pemerintahan dari peradaban Persia Kuno adalah militeristik.
Program utama dari pemerintah Persia adalah penguatan pasukan dan teknologi
militer yang bertujuan untuk ekspansi wilayah dan menjaga kedaulatan wilayah
besar Persia.

b. Kekurangan :
Raja-raja di Persia hanya berasal dari satu keluarga, yaitu keluarga
Sasania. Jika tidak menemukan lelaki dewasa dari keluarga Sasania untuk
diangkat sebagai raja, mereka akan mendaulat anak laki-laki yang masih kecil dari
keluarga itu sebagai raja mereka, sebagaimana yang mereka lakukan terhadap
Ardashir putra Sheroya yang baru berumur 7 tahun. Jika anak kecil juga tidak ada,
mereka akan mengangkat seorang perempuan sebagai raja, sebagaimana mereka
lakukan terhadap Borandukht putri Kisra.

4. Kondisi Keagamaan
a. Kelebihan:
Aktivitas keagamaan bangsa Persia di Iran saat ini didominasi oleh ajaran
Islam dengan persentase 98,8%. Dari hampir seratus persen itu, mayoritasnya
adalah penganut mazhab Syi’ah Imamiah. Adapun persentase agama-agama
lainnya adalah sebagai berikut: Kristen 0,8%, Yahudi 0,2%, dan Zaratustra 0,1%
(Kedutaan Besar Iran; 58).

b. Kekurangan :
Agama yang tersebar di Persia adalah penyembahan terhadap api, yaitu
ajaran Zarathustra (Zoroaster) yang menyeru kepada penyucian api. Zoroaster
mengatakan bahwa cahaya tuhan memacar dari segala yang bersinar dan menyala.
Ia mengharamkan pekerjaan yang menggunakan api, sehingga ia hanya
membolehkan pertanian dan perdagangan.
KESIMPULAN

Bangsa Arab sebelum Islam mempunyai kebudayaan yang sangat beragam, dimana tiap
aspeknya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Meskipun bangsa Arab memiliki
kelemahan dari segi moral dan agama, akan tetapi dari segi seni dan Bahasa mereka adalah
ahlinya. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil kesusastraan mereka dan juga syair-syair yang
mereka ciptakan.

Bangsa Persia saat ini, yang terwakili Iran, memang bukanlah bangsa yang terlihat
unggul dalam percaturan dunia. Namun, sejarah mencatat bahwa bangsa Persia pernah menjadi
salah satu bangsa dengan peradaban tingkat tinggi sehingga menjadi bangsa yang disegani. Naik
turun peradaban suatu bangsa, tidak hanya Persia, memang dipengaruhi oleh faktor kelebihan
dan kelemahan yang dimiliki bangsa tersebut. Dengan mendayagunakan kelebihan yang
dimilikinya, Persia pun dapat menorehkan tinta emas sejarah. Hanya saja, pada saat yang lain,
kelemahannya terkadang harus membuatnya berjalan di bawah keistimewaan bangsa lain.
DAFTAR PUSTAKA

Jamil, Alfikru.(2006).Kumpulan Makalah Sejarah Peradaban Islam.Muara Labuh Sejarah


Kebudayaan Islam.(2014).Jakarta.
Sekilas Tentang Bangsa Persia:Sosiologi Masyrakat Timur Tengah.(2010).
Peradaban Persia Kuno:Sistem Pemerintahan dan Keruntuhannya.(2020).
Permadi,Benny Angga.Keadaan Sosial,Ekonomi,Agama dan Kepercayaan Masyarakat Arab Pra
Islam.
Imtyas,Rizkiyatul: Sistem Politik Arab Pra Islam:Fanatik Kesukuan Dan Tidak Ada
Pemerintahan sentral.(2020).

Anda mungkin juga menyukai