Anda di halaman 1dari 8

SEJARAH PERADABAN ISLAM:

Perkembangan Islam sebelum lahirnya


Nabi Muhammad SAW

Di susun oleh : Muhammad Rifal Fahrezi


Mad Adam Rahmat Hidayat
Dosen Pengampu : Dr. Hj. Mawarni , M.Pd.I
PENDAHULUAN DAN
LATAR BELAKANG
• Bangsa Arab sebelum lahirnya Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw dikenal sebagai
bangsa yang sudah memiliki kemajuan ekonomi. Letak geografis yang yang cukup strategis
membuat Islam yang diturunkan di Makkah menjadi cepat disebarluaskan ke berbagai wilayah. Di
samping juga didorong oleh ystem cepatnya laju perluasan wilayah yang dilakukan umat
Islam, dan bahkan bangsa Arab telah dapat mendirikan kerajaan di antaranya Saba’, Ma’in dan
Qutban serta Himyar yang semuanya berasa di wilayah Yaman.
• Dalam penjelasan makalah berikut akan membahas terkait peradaban sebelum Rasulullah, system
kemasyrakatan, peradaban sosial budaya, system kepercayaan dan ketuhanan serta
pengembangan ilmu pengetahuan.
PEMBAHASAN
Peradaban Sebelum Rasulullah

• Sifat Sebelum Islam, di negeri-negeri Jazirah Arabia telah berdiri beberapa kerajaan. Menurut sifat
dan bentuknya dapat dibagi menjadi dua:
1.      Kerajaan yang berdaulat, tetapi tunduk kepada kerajaan lain
(mendapat otonaomi dalam negeri). Contoh : kerajaan Makyan, kerajaan Saba, kerajaan Himyar dan
lain-lain.
2.      Kerajaan tidak berdaulat, memiliki kemerdekaan penuh, disebut juga induk suku.
Berdasarkan tempat hidupnya, bangsa Arab saat itu dapat dibedakan menjadi penduduk padang pasir dan
penduduk negeri. Penduduk Arab padang pasir memiliki karakter pemberani. Karena pennghidupan di padang
pasir serba sulit, tidak seperti penghidupan di negeri-negeri, penduduk padang pasir selalu menyerang
penduduk negeri.
SISTEM KEMASYARAKATAN
Adapun beberapa suku yang tinggal di jazirah arab, yaitu :
•1.     Arab Ba’idah Yaitu bangsa arab yang telah musnah yaitu, orang-orang arab yang telah lenyap
jejaknya
•2. Arab Aribah Yaitu cikal bakal dari rumpun bangsa Arab yang ada sekarang ini.Mereka
berasal dari keturunan Qhattan
•3.    Arab Musta'ribah
Yaitu menjadi arab atau peranakan disebut demikian karena waktu Jurhum dari suku bangsa
Qathan mendiami Mekkah, mereka tinggal bersama nabi Ismail dan ibunya Siti Hajar.
PERADABAN SOSIAL BUDAYA
• Arab adalah daerah gersang dan tandus, kecuali daerah Yaman yang terkenal subur. Wajar saja bila
dunia tidak tertarik, negara yang akan bersahabat pun tidak merasa akan mendapat keuntungan dan
pihak penjajah juga tidak punya kepentingan.
• Modal utama kebudayaan non material bangsa arab adalah bahasa yang mereka pergunakan untuk
berkomunikasi. Mereka tidak mengalami kesulitan dalam pergaulan sebab bahasa arab
musta’rabah itu memiliki banyak kesamaan filologi dan semantik dengan bahasa–bahasa lain dari
rumpun bahasa samiyah. Faktor bahasa ini memeperlancar urusan perdagangan diantara bangsa-
bangsa arab yang kehidupannya berpindah-pindah itu (nomaden).
SISTEM KEPERCAYAAN DAN KETUHANAN

• Bangsa Arab sebelum islam telah menganut agama yang mengakui Allah sebagai tuhan mereka.
Kepercayaan ini diwarisi turun temurun sejak nabi Ibrahim as dan ismail as. Al-Quran menyebut
agama itu dengan Hanif yaitu kepercayaan yang mengakui keesaan Allah sebagai penciptaalam,
Tuhan menghidupkan dan yang mematikan, tuhan yang memberi rezeki dan sebagainya.
• Kepercayaan kepada Allah tersebut tetap diyakini oleh bangsa Arab sampai kerasulan Muhammad
SaW, hanya saja keyakinan itu dicampur baurkan dengan tahyul dan kemusyrikan, mensekutukan
Tuhan dengan sesuatu dalam menyembah dan memohon kepadanya. Seperti jin, roh, bulan,
matahari, tumbuh-tumbuhan, berhala dan sebagainya.
PERKEMBANGAN ILMU
PENGETAHUAN
• Bukti dari kecerdasan mereka dapat dilihat pada Berbagai peninggalan mereka, baik dalam bidang
politik, ekonomi, dan sosial. Bukti kecerdasan akal mereka dalam ilmu pengetahuan dan seni
bahasa, dapat dikemukakan sebagai berikut:
• 1. Ilmu Astronomi
• 2. Ilmu meterologi
• 3. Ilmu Mitologi
• 4. Ilmu Tenung
• 5. Ilmu Thib (kedokteran)
KESIMPULAN & PENUTUP
• Di Mekah terdapat Ka’bah yang menjadi pusat ibadah umat Islam. Namun, sebelum Rasulullah ibadah para muslim
sudah tidak murni lagi bahkan orang-orang sholih pun sudah tercampur dengan kebid’ahan. Oleh karena itulah zaman
ini disebut zaman jahiliyah.
• Bangsa Arab terdiri dari banyak suku. Seringkali terjadi penganiayaan yang dilakukan seseorang dari satu suku
terhadap orang dari suku yang lain. Dalam hal ini, akan menjadi kewajiban suku yang anggotanya dianiaya untuk
menuntut balas. Oleh karena itu, sering terjadi peperangan antarsuku. Bahkan, peperangan ini terkadang berlangsung
hingga beberapa generasi setelahnya, untuk memuliakan dan menghormati Ka’bah, muncul larangan berperang
ataupun melancarkan serangan pada beberapa bulan dalam setahun, yaitu bulan Zulqaidah, Zulhijjah, Muharram, dan
Rajab.
• Namun, bangsa Arab saat itu memperbolehkan peperangan dilaksanakan pada bulan Muharram. Lalu sebagai
gantinya, mereka menghentikan perang pada bulan Safar. Tindakan ini dinamakan An Nasi (pengunduran). Karena
itulah peradaban Islam di Arab tidak maju.
 

Anda mungkin juga menyukai