( BUKU AQIDAH, FIQH, SKI, ULUMUL QUR’AN, ULUMUL HADIST DAN BUKU
AKHLAK )
Tugas ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Martikulasi Pendidikan Agama Islam
Dosen Pengampu :
Prof. Dr. H. Alfauzan Amin, M.Ag
Disusun Oleh :
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI FATMAWATI SUKARNO (UINFAS)
BENGKULU
2023
1. BUKU TENTANG SKI
Identitas Buku
Judul Buku : Sejarah dan Kebudayaan Islam
Penulis : Dr. Badri Yatim, M.A
Penerbit : Jakarta : Al-Huna Zikra,2020
Deskripsi Fisik : 166 hlm ; 21 cm
ISBN : 2020
Edisi : Cet. 1
Cetakan : Jilid 1
Rangkuman Buku
a) Sejarah Bangsa Arab Sebelum Islam
Menurut Thomas Walker Arnold, cukup sulit untuk menentukan
kapan tepatnya agama Islam masuk ke Indonesia. Namun, sejak abad ke 2
SM, orang-orang Ceylon telah berdagang dan masuk pada abad ke 7 M.
Orang Ceylon kemudian mengalami kemajuan pesat dalam hal perdagangan
dengan orang-orang China. Hingga pada pertengahan abad ke-8, orang Arab
telah mengembara hingga ke Kanton.
Ketika Islam masuk ke Indonesia, sudah berlangsung sejak abad ke-
7 dan abad ke-8 M. Akan tetapi, perkembangan dari dakwah baru dimulai
pada abad ke-11 dan abad ke-12. Maka artinya, dakwah di Nusantara
memang telah merentang selama beberapa abad pada masa-masa awal
c) Negeri – Negeri
1) Yaman
Negeri Yaman adalah tempat tumbuh kebudayaan yang paling penting
yang pernah tumbuh dijazirah arab sebelum agama Islam datang.
perkataan Yaman berasal dari “Yumn” yang artinya “berkat”. Negeri
Yaman makmur karena tanahnya subur. Penduduk Yaman pun pernah
memegang peranan besar dalam melancarkan perniagaan antara Timur
dan Barat. Karena adanya kestabilan dan kehidupan yang makmur, maka
pernah lahir di Yaman raja-raja yang mempunyai mahkota dan istana
yang besar-besar.
2) Kerajaan Saba’
Kerajaan Saba’ berdiri tahun 950 SM kerajaan ini berdiri sampai tahun
115 SM kemasyhuran kerajaaan ini berpangkal pokok pada Ratunya yang
terkenal bernama Ratu Bulqis dan Bendungan Ma’rib yaitu satu
bendungan (dam raksasa) yang dapat membendung air diantara dua buah
gunung. Sailul Arim menyebabkan kehidupan di Yaman mengalami
perubahan besar, sebagian besar penduduk di Yaman mengungsi ke
bagian utara Jazirah arab, dikarenakan air bah yang menenggelamkan
wilayah mereka. Inilah yang menyebabkan runtuhnya kerajaan Saba’ dan
bangunnya kerajaan Himyar.
3) Kerajaan Himyar
Kerajaan ini berdiri saat kerajaan Saba’ mulai lemah. Dan disuatu titik
kerajaan Saba’ pun dikuasai oleh kerajaan Himyar. Kerajaan Himyar
lemah juga sama seperti kerajaan Saba’ karena lalai untuk mengurus
bendungan- bendungan sehingga bendungan tersebut roboh oleh air bah
dan hujan. Malapetaka ini menyebabkan mereka mengungsi ke bagian
utara Jazirah Arab. Oleh karena itu, Yaman menjadi lemah, dan
kelemahan ini membukakan jalan bagi kerajaan-kerjaan Persia dan
Romawi untuk campur tangan dalam urusan dalam negeri Yaman dengan
maksud hendak memiliki negeri yang subur dan makmur itu. Kerajaan
Saba’ dan Himyar banyak meninggalkan peninggalan-peninggalan yang
dapat menggambarkan kebesaran dan kemajuan yang telah dicapai oleh
kerajaan-kerajaan itu di zaman dahulu. Kedua kerajaan ini meninggalkan
banyak bekas peninggalan bersejarah. Kerajaan – kerajaan ini juga pernah
memiliki armada yang besar untuk membawa barang perniagaan dari
India.
4) Yaman Terjajah
Kesuburan dan kemakmuran negeri Yaman dapat menyebabkan dua
kerajaan imperialis ( kerajaan Persia dan Romawi) berlomba- lomba
untuk menguasainya. Kerajaan Persia tidak suka melihat negeri Yaman
dijajah oleh bangsa Habsyi dan Rumawi itu. Akhirnya datanglah sebuah
kesempatan untuk ikut campur tangan yaitu di kala salah seorang dari
keturunan raja-raja Himyar namanya Saif Ibnu Zi Yazin lari ke Persia
untuk meminta pertolongan mengeluarkan bangsa Habsyi dari Yaman.
Dikirimnya Balatentara ke Yaman dan berhasil melepaskan Yaman dari
penjajahan bangsa Habsyi. Kemudian kedudukan bangsa Habsyi di
Yaman digantikan oleh bangsa Persia. Mereka mengambil alih kekuasaan
bangsa Habsyi. Sesudah Saif Ibnu Yasin terbunuh, dan mereka menguasai
sepenuhnya negeri Yaman itu. Di kala Muhammad SAW diutus menjadi
Rasul, Gubernur Yaman adalah Bazan. Nabi Muhammad SAW menyeru
Bazan untuk menganut agama Islam, maka dianutlah agama ini.
5) Kerajaan Hirah ( Manadzirah)
Kerajaan Hirah mulai sejak abad ketiga Masehi dan terus berdiri sampai
Agama Islam lahir. Diantara raja raja yang terkenal :Umru ul, Nu’man
ibnu Umru ul Qais ( yang mendirikan istana Khawarnaq dan istana Sadir
di permulaan abad kelima Masehi ). Raja terakhirnya adalah Mundzir
ibnu Hind Nu’man ibdul Mundzir. Di masa pemerintahan raja inilah
Khalid ibnu Walid memerangi Hirah, dan akhirnya negeri Hirah
menggabungkan diri ke dalam pemerintahan Islam.
6) Kerajaan Ghassan ( Shasasinah)
Nama Ghasasinah itu diambil dari mata air di Syams yang disebut
Ghassan. Laum Ghasasinah menganut agama Masehi yang diterimanya
oleh bangsa Romawi dan merekalah yang memasukkan agama masehi di
Jazirah arab. Diantara raja-raja yang terkenal ialah : Jafnah ibnu ‘Amr,
Arkam ibnu tsa’labah, dan Jabalah ibnul Aiham. Dimasa pemerintahan
Jabalah ini terjadi pertempuran Yarmuk, dan masuknya agama Islam
didaerah ini. Jasa- jasa kerajaan ini ialah mereka telah menyebarkan
berbagai kebudayaan bangsa romawi dan Persia diantaranya : agama,
ilmu pengetahuan umum, tulis baca, ilmu pengetahuan ketentaraan , dll.
d) Hejaz
Negeri hejaz tidak pernah dijajah dan tidak pernah dipengaruhi oleh Negara-
Negara asing. Hal ini dikarenakan letak dan kemiskinan yang dialami oleh
Negara ini, sehingga tidak menimbulkan keinginan untuk menjajah wilayah
tersebut. Selain kota makkah , di Hejaz ada beberapa buah kota yaitu Thaif,
yastrib. Tapi kota ini tidak termasyhur kota Makkah. Karena kota Makkah
dipandang suci, maka kota itu lebih maju dari kota- kota yang lain. Bangsa
Arab dari seluruh penjuru Jazirah Arab berdatangan ke kota Makkah untuk
mengerjakan haji dan umroh. Maka dari itu berdirilah pemerintahan untuk
melindungi jamaah-jamaah haji dan menjamin keamanan, keselamatan, dan
ketentraman mereka. Pada tahun 440 M pemimpin mereka yang bernama
Qushai mengatur urusan-urusan yang berhubungan dengan Ka’bah, yaitu :
1) As Siqayah (meyediakan air minum)
2) Ar Rifadah (Menyediakan makanan)
3) Al Liwa (Bendera)
4) Al Hijabah menjaga Ka’bah dan memegang anak kuncinya
e) Sya’ir Arab
Ada 2 cara untuk mempelajari syair arab:
- Mempelajari syair sebagai suatu kesenian, oleh bangsa Arab amat
dihargai.
- Mempelajari syair itu dengan maksud, agar kita dapat mengetahui adat
istiadat dan budi pekerti bangsa Arab. Syair adalah salah satu seni yang
dihargai dan dimuliakan oleh bangsa Arab. Ada beberapa pasar tempat
penyair itu kumpul : pasar ‘Ukaz, majinnah, dan zul Majaz. Seorang
penyair mempunyai kedudukan yang tinggi dalam masyarakat bangsa
Arab. Salah satu pengaruh dari Syair pada bangsa Arab, ialah : bahwa
syair itu dapat meninggikan derajat seseorang yang tadinya hina, atau
sebaliknya.
f) Agama
Jika dalam masyarakat terdapat oknum- oknum manusia yang memungkiri
adanya Tuhan, hal itu berarti mereka melawan naluri yang ada pada diri
mereka sendiri.
2. BUKU HADITS
Identitas Buku
Judul Buku : Ulumul Hadits
Penulis : Dr. H. Abdul Majid Khon, M.Ag
Penerbit : Amzah, 2008
Deskripsi Fisik : 280 hlm ; 23 cm
ISBN : 978-979-9392-85-5
Edisi : Cet. 1
Cetakan : Jilid 1
a. Rangkuman Buku
Buku ini adalah sala satu dari beberapa buku yang disusun rapin dalam
hal penjabaran mengenai pembahasan mengenai Ulumul Hadis dari pengertian,
pembagian, macam-macam tentang Ulumul Hadis. Teknik-teknik yang
diungkapkan dalam buku ini juga sangat membantu khayalak umum khususnya
untuk mahasiswa jurusan Ilmu Hadis dalam hal penyusunan makalah maupun
skripsi.
1. Pengertian Hadis
Hadis mempunyai beberapa sinonim/murdadif menurut pakar ilmu hadis,
yaitu Sunnah, Khabar, dan Atsar. Masinng-masing istilah ini nanti akan
dibicarakan pada pembahasan berikut. Sekarang akan dibahas pengertian hadis,
karena yang banyak disebut di tengah-tengah masyarakat Islam adalah Hadis.
Sunnah juga sering disebut oleh sebagian masyarakat tetapi terkadang
dimaksudkan makna berganda. Sebelum berbicara peengertian hadis secara
terminologi terlebih dahulu dibicarakan dari segi etimologi, kata
“Hadis” (Hadits) berasal akar kata :
b. Kelebihan Buku :
Rangkuman Buku
a) Apa Itu Al-Qur'an?
1) Dalam mendefinisikan Al-quran Mattson tidak hanya melihat dari konteks
bangsa Arab saja melainkan melihat juga bagaimana kedudukan bahasa
arab pada saat itu juga harus melihat secara keseluruhan baik dari sejarah,
budaya, dan konteks bangsa Arab ketika Al-qur’an diturunkan. Untuk
mengkaji itu lebih jelas Mattson merujuk pada sumber-sumber sejarah pra-
Islam dan Islam Klasik.
2) Al-qur’an menurut Mattson tidak hanya sebuah teks yang suci yang bisu
dan kaku, tetapi aktif dalam merespon konteks bangsa Arab pada saat itu.
3) Mattson ingin memberi gambaran bahwa Al-qur’an bukan saja tentang
Allah, Jibril dan Muhammad, tetapi juga tentang orang-orang disekitarnya.
4) Al-qur’an itu sendiri muncul sebenarnya menjawab permasalahan yang ada
pada bangsa Arab terdahulu, kisah Khawlah bint Tsa’labah yang di zihar
oleh suaminya Aws bin Samit dengan perkataan “Bagiku kau tak ubahnya
punggung Ibuku”. Zihar adalah tradisi dari bangsa Arab pada pra-Islam
untuk mentalak istri. Oleh karena itu, sesuai dengan tradisi yang berlaku
Khawlah haram disentuh oleh Aws, dan tradisi itu tidak bisa dirubah
karena sudah menjadi kebiasaan bangsa Arab.
5) Menurut Mattson bangsa Arab adalah bangsa yang sangat menggemari
syair, maka dari itu budaya terbesar di bangsa Arab pada masa pra-Islam
adalah bersyair. Pada gambaran umumnya menurut bangsa Arab berbahasa
berarti bersyair, dan nilai bahasa itu sendiri tidak hanya sebagai alat
komunikasi melainkan juga bisa diartikan sebagai nilai dan identitas suku.
Syair adalah saran untuk memperkuat solidaritas antar kelompok,
mengancam para musuh, bahkan dapat memicu perang. Kedudukan syair
sangat tinggi dan dipandang sangat luar biasa, biasannya syair-syair
tersebut digantung di dinding Ka’bah sebagai bentuk penghormatan.
Budaya bersyair untuk berkomunikasi dan menyampaikan pesan kemudian
diadopsi oleh Al-qur’an untuk menyampaikan pesan.
karakter sikap yang baik. Sifat labil yang masih melekat didalam diri seorang
remaja dapat memberikan dampak yang buruk bagi dirinya maupun orang lain.
Buku yang berjudul “Kiat-kiat Islami Mendidik Akhlak Remaja” adalah buku
yang merangkum apa- apa yang dianjurkan Al-qur’an dan Hadits dalam
mendidik akhlak remaja. Pendidikan akhlak bagi remaja sangatlah penting agar
Sifat labil yang masih melekat didalam diri seorang remaja dapat
memberikan dampak yang buruk bagi dirinya maupun orang lain. Dalam buku
ini sudah mencakup semua ulasan dan pembahasan mengenai hal mendidik
akhlak seorang anak remaja. Amirullah Syarbaini dan Akhmad Khusaeri sebagai
penulis buku ini, sangat tanggap dalam hal penyajian bab- bab pembahasan yang
terdapat dalam buku ini. Mereka menulis mulai dari yang dasar hingga ketujuan
akhir pemasalahan. Adapun Bab- bab yang ada dibukuini ialah Memahami Dunia
remajalainnya. Letak perbedaan dari buku ini ialah pada catatan kakinya. Penulis
meletakkan catatan kaki tersebut langsung dibawah tulisan yang mereka kutip.
anak karena kurangnya kasih sayang didalam rumah, dan mereka yakin bahwa tat
kalakasih sayang tidak dipenuhi secara baik dan benar, jangan harapkan anak-
diperhatikan oleh kedua orang tuanya. Ini menandakan bahwa dalam setiap
Kelebihan Buku:
- Buku yang memiliki sampul berwarna Violet ini, sangat bagus untuk
dibaca oleh semua kalangan, terutama orang tua yang bingung untuk
mencari tips yang jitu dalam mendidik akhlak seorang remaja dengan
Kekurangan Buku
Kekurangan buku ini terletak pada editornya, dalam hal penulisan kata-
katanya ada yang kurang tepat. Namun kekurangan itu, tidak dapat menutupi
2. TAUHID RUBUBIYAH
Tauhid adalah meyakini keesaan Allah dalam rububiyah, ikhlas beribadah
kepadaNya, serta menetapkan bagiNya nama-nama dan sifatNya. Tauhid
Rububiyah yaitu mengesakan Allah dalam segala perbuatanNya, dengan
meyakini bahwa Dia sendiri yang menciptakan seganap makhluk. Semua yang
berada dialam semesta ini tunduk kepada Allah, patuh kepada kekuasanNya,
berjalan menurut kehendakNya dan perintahNya. Tidak satupun makhluk yang
mengingkariNya. Imam Ibnu Taimiyah berkata : Mereka tunduk, berserah diri,
pasrah dan butuh terpaksa dari berbagai segi, diantaranya :
Keyakinan bahwa mereka sangat membutuhkanNya
Kepatuhan mereka kepada qadha’, qadar dan kehendak Allah yang ditulis atas
mereka
Permohonan mereka kepadaNya ketika dalam keadaan darurat atau terjepit
Tauhid rububiyah mengharuskan adanya tauhid uluhiyah. Tauhid
uluhiyah yaitu tauhid ibadah. Maka tidak ada yang diseur dalam doa kecuali Allah,
tidak ada yang dimintai pertolongan kecuali Dia, tidak ada yang boleh dijadikan
tempat bergantung kecuali Dia, tidka boleh menyembelih qirban atau bernadzar
kecuali untukNya, dan tidak boleh mengarahkan seluruh ibadah kecuali untukNya
dan karenaNya semata. Jadi tauhid rububiyah adalah bukti wajibnya tauhid
uluhiyah.
3. TAUHID ULUHIYAH
Uluhiyah adalah ibadah. Tauhid uluhiyah adalah mengesakan Allah
dengan perbuatan para hamba berdasarkan niat taqarrub yang disyari’atkan
seperti do’a, nadzar, kurban, raja’ (pengharapan), takut, tawakkal, raghbah
(senang), rahbah (takut) dan inabah (kembali/taubat). Tauhid uluhiyah adalah
maksud dari dakwah para rasul. Disebut demikian, karena uluhiyah adalah sifat
Allah yang ditunjukan oleh namaNya “Allah” yang artinya dzul uluhiyah (yang
memiliki uluhiyah). Juga disebut “tauhid ibadah”, karena ubudiyah adalah sifat
‘abd (hamba) yang wajib menyembah Allah secara ikhlas, karena ketergantungan
mereka kepadanya. Sebab, kewajiban pertama bagi orang yang ingin masuk
Islam adalah mengikrarkan dua kalimat syahadat.
Makna syahadat ialah beri’ti’kad dan berikrar bahwasannya tidak ada
yang berhak disembah dan menerima ibadah kecuali Allah. Mantaati hal tersebut
dan mengamalkannya. Jadi makna kalimat ini secara ijmal (global) adalah,
“Tidak ada sesembahan yang hak selain Allah”. Syahadatain “laa ilaha illallah”
memiliki dua rukun, yaitu :
An-Nafyu (peniadaan) yaitu, membatalkan syirik dengan segala bentuknya
dan mewajibkan kekafiran terhadap segala apa yang disembah selain Allah.
Al-Itsbat (penetapan) yaitu, menetapkan bahwa tidak ada yang berhak
disembah kecuali Allah dan mewajibkan pengamalan sesuai dengan
konsekuensinya.
Sementara syahadatpun memiliki dua rukun, yaitu kalimat “abduhu
warasulluhu” (hamba dan utusanNya). Syahadatainpun memiliki beberapa syarat
sebagai berikut :
‘Ilmu, yang menafikan jahl (kebodohan)
Yaqin (yakin), yang menafikan syak (keraguan)
Qabul (menerima), yang menafikan radd (penolakan)
Inqiyad (patuh), yang menafikan tark (meninggalkan)
Ikhlash, yang menafikan syirik
Shidiq (jujur), yang menafikan kadzib (dusta)
Mahabbah (kecintaan), yang menafikan baghdha’ (kebencian)
Syarat syahadat sebagai berikut :
Megakui karasulan dan meyakininya didalam hati
Mengucapkan dan mengikrarkan dengan lisan
Mengikutinya dengan mengamalkan ajaran kebenaran yang telah dibawanya
serta meninggalkan kebatilan yang telah dicegahnya
Membenarkan segala apa yang dikabarkan dari hal-hal yang ghaib, baik yang
sudah lewat maupun yang akan dating
Mencintainya melebihi cintanya kepada dirinya sendiri, harta, anak, orangtua
serta seluruh umat manusia
Mendahulukan sabdanya atas segala pendapat dan ucapan orang lain serta
mangamalkan sunnahnya
Yang membatalkan syahadatain diantaranya :
Syirik dalam beribadah kepada Allah
Orang yang menjadikan antara dirinya dan Allah perantara-perantara
Orang yang tidak mau mengkafirkan orang-orang musyrik dan orang yang
asih ragu terhadap kekufuran mereka atau membenarkan madzhab mereka, dia
itu kafir
Orang yang meyakini bahwa selain petunjuk Nabi lebih sempurna dari
petunjuk beliau, atau hukum yang lain lebih baik dari hukum beliau
Siapa yang membenci suatu dari ajaran yang dibawa oleh Rasulullah
sekalipun ia juga mengamalkannya, maka ia kafir
Siapa yang menghina sesuatu dari agama Rasul, atau pahala maupun siksanya,
makai a kafir
Mendukung kaum musyrikin dan menolong mereka dalam memusuhi umat
islam
Siapa yang meyakini bahwa sebagian manusia ada yang boleh keluar dari
syariat Nabi Muhammad, seperti halnya Nabi Hidhir boleh keluar dari syariat
Nabi Musa, maka ia kafir
Berpaling dari agama Allah, tidak mempelajarinya dan tidak
mengamalkannya
Tasyri’ adaah hak Allah. Yang dimaksud dengan tasyri’ adalah apa yang
diturunkan Allah untuk hambaNya berupa manhaj (jalan) yang harus mereka
tempuh dalam bidah aqiqah, muamalat dan sebagainya. Allah telah melarang
penghalalan atau pengharaman tanpa dalil dari Al-Kitab maupun As-Sunnah, dan
Dia mengatakan bahwa hal itu adalah dusta atas nama Allah. Maka mentaati dan
konsisten terhadao syari’at Allah serta meninggalkan syari’at-syari’at lainnya
adalah suatu keharusan dan konsekuensi dari laa ilaaha illallah. Dan hanya Allah-
lah tempat kita memohon pertolongan.
Ibadah secara etimologi berarti merendahkan diri serta tunduk. Dalam
syara’, ibadah mempunyai banyak definisi, diantaranya :
Ibadah ialah taat kepada Allah dengan melaksanakan perintahNya melalui
lisan para RasulNya.
Ibadah adalah merendahkan diri kepada Allah, yaitu tingkatan tunduk yang
paling tinggi disertao dengan rasa kecintaan yang paling tinggi
Ibadah ialah sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai dan diridhai
Allah, baik berupa ucapan, perbuatan yang zharir maupun batin.
Syarat diterimanya suatu ibadah, yaitu :
Ikhlas karena Allah semata, bebas dari syirik besar dan kecil
Sesuai dengan tuntunan Rasul
Rangkuman Buku
a) Definisi Fikih
Fikih secara definitif adalah kompilasi hukum syariat yang bersifat aplikatif
yang diperoleh melalui dalil-dalil yang terperinci [Ilmu Usul Fikih Wahhab
Khallaf; 5]. Fikih sering pula diistilahkan sebagai undang-undang agama
Islam. Melalui fikih, syari’ (Allah dan Rasul-Nya) menyampaikan apa yang
harus, sebaiknya, boleh dan tidak boleh manusia lakukan sepanjang hidupnya.
Dalam fikih, dikenal terdapat 4 mazhab besar yaitu mazhab Syafiiyah,
hanafiyah, Malikiyah dan hanbaliyah. Keempat imam mazhab ini melakukan
ijtihad (usaha sungguh-sungguh) untuk melahirkan suatu hukum fikih.
Dengan berbekal berbagai disiplin ilmu, mereka melakukan kajian secara
mendalam terhadap teks maupun konteks yang melatari ayat Alquran dan
bunyi hadis. Dari proses tersebut, kemudian lahirlah fikih yang dikonsumsi
oleh umat Islam hingga saat ini.