Anda di halaman 1dari 38

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .............................................................................................................

BAB I ARAB SEBELUM ISLAM .............................................................................

BAB II ZAMAN NABI MUHAMMAD SAW ..........................................................

BAB III KHULAFA’UR RASYIDIN ........................................................................

BAB IV DINASTI BANI UMAYYAH DI DAMASKUS .........................................

BAB V DINASTI ABBASYIAH ...............................................................................

BAB VI DINASTI UMAYYAH II DI SPANYOL ....................................................

BAB VII DINASTI IDRISIYAH................................................................................

BAB VIII DINASTI AGHLABIYAH ........................................................................

BAB IX DINASTI THULUNIYAH ...........................................................................

BAB X DINASTI BUWAIHIYAH ............................................................................

BAB XI DINASTI IKHDISIYAH ..............................................................................

BAB XII DINASTI GHAZNAWIYAH .....................................................................

BAB XIII DINASTI SALJUK ....................................................................................

BAB XIV DINASTI AYYUBIYAH ..........................................................................

BAB XV DINASTI FATIMIYAH .............................................................................

BAB XVI DINASTI MAMALIK ...............................................................................

BAB XVII DINASTI ILKHAN ..................................................................................


BAB 1

ARAB SEBELUM ISLAM

A. Kondisi Geografi Jazirah Arab.


Jazirah arab dengan luas 1.745.900 km merupakan kediaman mayoritas
bangsa arab. Akan tetapi bangsa arab juga mendiami daerah-daerah dekat jazirah.
Tanah arab dinamai dengan pulau gundul karena memiliki tanah semenanjung
yang kurang subur dan terdapat banyak gunung batu. Meskipun di kelilingi oleh
air pada tiga sisi dan dibatasi oleh padang pasir pada sisi keempat namun jazirah
arab termasuk salah satu daerah yang paling kering dan panas di muka bumi.
Jazirah arab berbentuk empat persegi panjang, yang sisi-sisinya tidak sejajar.
Disebelah barat berbatasan dengan laut merah dan gurun sinai, sebelah timur
berbatasan dengan teluk arab(persia), sebelah selatan dengan Laut India, sebelah
utara dengan gurun (padang pasir) Irak dan Syria.
Bangsa Arab terdiri dari berbagai suku bangsa yang tersebar di seluruh
jazirah arab. Sebagian besar mendiami wilayah pinggir jazirah dan hanya
sebagian kecil yang tinggal di pedalaman. Bagian tengah di bagi menjadi dua
yaitu Nejed (utara) dan Al-ahkaf/Rub al-khali (selatan) dan di bagian tengah
merupakan padang pasir(gurun/sahara) yang di bagi jadi tiga bagian :
1. Al-Nufud. Terletak memanjang 140 mil dari utara ke selatan dan 180
mil dari timur ke barat. Pada musim dingin al-nufud disirami air
sehingga daratan itu menjadi hamparan rerumputan yang hijau dan
menjadi makanan unta dan domba.
2. Al-dahna(tanah merah) terletak membentang menyambung al-nufud
kearah timur sampai selatan persia sepanjang 1020 km. Daerah ini
merupakan daerah tandus,keras, dan pasir yang bergelombang. Hanya
di musim penghujan, daerah ini menjadi padang rumput untuk ternak
masyarakat badui.
3. Al-Harrah. Daerah ini terdiri dari tanah liat yang berbatu hitam yang
menyebar mencapai 29 buah di seluruh sahara ini.

Mekah dan Yatsrib merupakan daerah yang dan kota yang terkenal di era
pra islam.

1) Makkah
Kota ini di bangun oleh Nabi Ibrahim AS ketika beliau hijrah dengan
Hajar dan anaknya ismail yang kemudian kawin dengan putri keluarga jurhum.
Keberadaan jurhum di Makkah kira-kira selama dua puluh satu abad. Kemudian
makkah jatuh ketangan bani khuza’ah. Kekuasaan khuzaah di makkah
berlangsung selama tiga ratus tahun. Selanjutnya kaum quraisy keturunan ismail
mengambil alih. Anak-anak ismail merupakan titik pusat kemuliaan. Sebab
ayahnyalah yang membangun ka’bah. Kota makkah merupakan jalur perdangan
yang ramai. Makkah menjadi tempat yang di ziarahi dan merupakan pusat
keagaaman, dengan adanya ka’bah di tengah kota dan sumur zam-zam yang ada
sejak nabi ismail AS.
2) Yatsrib
Kota yatsrib merupakan merupakan kota terpenting sesudah mekkah
di hijaz. Setelah hijrah kota ini berganti Madinah. Dahulunya kota ini di diami
oleh keluarga amaliqah di susul oleh al-hazraj dan al-aus dari yaman. Keduanya
kemudian memegang kekuasaan di yatsrib menjadi pusat pemerintahannya.

B. Latar Belakang dan Asal Usul Bangsa Arab


Menurut rumpun bangsa, bangsa arab merupakan bangsa semit(samiyah)
keturunan Syam bin Nuh yang di bagi menjadi dua kelompok besar yaitu:
1. Arab Ba’idah, yaitu kaum Arab terdahulu atau bangsa arab kuno yang
sudah punah jauh sebelum islam lahir yang sejarahnya tidak bisa di
lacak secara rinci dan komplik. Hanya di gambarkan pada kitab suci
agama samawi dan terungkap dalam syair-syair klasik.
2. Arab baqiyah terbagi 2 yaitu:
 Arab aribah yaitu kaum arabyang berasal dari keturunan ya’rub bin
yasyjub bin Qathan. Dan merupakan persebaran dari nenek
moyang yamaniyah(yaman) atau yang di sebut juga arab Qataniyah
yang kemudian berkembang menjadi beberapa kabilah dan suku.
 Arbab musta’ribah yaitu merupakan islamiyah atau keturunan
Ismail bin Ibrahim yaitu keturunan Ibrani yang lahir dan besar di
makkah. Kaum ini juga di sebut dengan kaum Adnan yang
melahirkan suku Quraisy.
C. Kondisi Budaya
Kebudayaan bangsas arab sebelum islam datang pada masyarakat badui
tidak berkembang. Hal ini dikarenakan sering terjadinya perang antar suku.
Sejarah masyarakat badui diketahui memiliki syair-syair yang beredar karena
mereka sangat menyukai syair. Maka dari itu dapat dikatakan bahwa mereka
senang dengan kebebasan, tegar menghadapi kerasnya medan kehidupan, dan
semangat dalam mencari nafkah.
Berbeda dengan masyarakat pesisir jazirah arab yang telah hidup
menetap sehingga mereka lebih berbudaya. Daeerah ini merupakan daerah
perdagangan. Mereka selalu mengalami perubahan seiring dengan perkembangan
kebudayaan mereka yang dibuktikan dengan berdirinya beberapa kerajaan.
Namun mereka juga menyenangi syair sehingga muncullah pasar ukaz yaitu
semacam pagelaran pembacaan syair.
Ka’bah merupakan bangunan suci yang terpenting dikalangan bangsa
arab. Ka’bah terbuat dari batu gunung, berbentuk kubus. Yang sejak dulu sudah
banyak di kunjungi oleh seluruh jazirah arab untuk melaksanakan ibadah haji
dengan keselamatan, keamanaan, dan kesepakatan mereka termasuk larangan
perang yang dijamin oleh pemerintah setempat.
Syir masyarakat jahili mempunyai nada, irama, makna, sajak yang
serasi. Temanya mengenai kejadian yang menakjubkan, keagamaan, kehidupan,
di padang pasir yang gersang dan kering sepanjang hari, yang nyaman dan
romantis di malam hari. hasil karya lain yang bernilai sangat tinggi adalah
amtsal(Pepatan Arab) yang berisi bahasa rakyat yang menggambarkan alam
sekitar. Hasil karya yang di wariskan oleh bangsa arab selanjutnya adalah
Qaishah ( Cerita Prosa) seperti Ayyam al-Arab dan adapula bendungan yang
menunjukkan peradaban dan kebudayaan yaitu bendungan Ma’arib.
Kebudayaan material bangsa Arab seperti syair-syair jahili, serita
prosa, khithabah, amtsal, ansab(ilmu keturunan), tenun dan ramalan
perbintangan, memanah berkuda dan sebagainya menggunakan bahasa sebagai
alat komunikasi sehingga memperlancar pergaulan dan perdagangan antar bangsa
arab. Tatanan kebudayaan bangsa arab ini tidaklah ketat dan tidak bersumber dari
kitab suci. Ada kebebasan berpikir dan bertindak. Hal yang bisa mereka lakukan
yakni berjudi, meminum khamar, berzina, mencuri dan merampok. Sehingga
harga wanita jadi sangat rendah. Namun, sebagian dari mereka juga mempunyai
akhlak terpuji yakni: dermawan, memegang teguh janji, keberanian dan pantang
menyerah, suka menolong, dan kesederhanaan dalam kehidupan badui.
D. Agama dan Kepercayaan.

Sebelum islam lahir, ada di antara bangsa Arab berpikir ingin


melepaskan diri dari berhala dan kurafat. Meereka menganut agama Tauhid
yaitu agama Nabi Ibrahim AS. Agama ini disebut Hanif,yaitu kepercayaan yang
mengakui Allah sebagai pencipta alam, Tuhan yang menghidupkan dan
mematikan, Tuhan yang memberi rizki dan sebagainya. Dan kepercayaan yang
menyimpang dari agama hanif disebut watsaniyah. Agama ini mensyariatkan
Allah dengan menyembah: Anshab(batu tak berbentuk), Autsan(patung batu),
Ashnam(patung emas,perak,kayu atau yang terbuat selain dari pada batu.

Penduduk arab menganut agama dan kepercayaanyang sangat


beragam dan tidak teratur. Mereka mengaku pada kepercayaan Nabi Ibrahim
AS tetapi tidak tercermin dalam perbuatan mereka. Bebeapa diantara mereka
terus terang menyembah berhala atau paganisme, sehingga lama kelamaan
hampir rata-rata mereka menyembah berhala. Asal mula penyembahan berhala
adalah karena mereka mensucikan dan menyembah batu-batu yang ada di skitar
ka’bah kemudian mereka bawa kemana-mana. Lalu dibuatlah berhala-berhala
untuk disembah.
Setiap kabilah memiliki berhala kesayangan yang di simpan
dalam rumah dan disembah pada waktu tertentu. Kabilah Himyar dan keturunan
Balqis menyembah matahari, kabilah thaiy menyembah bintang tsurayah,
kabilah Tamin menyembah bintang syura dan Al-Abur, kabilah Rabiah
menyembah bulan dan lain-lain sebagainya.
Selain menyembah berhala ada beberapa kabilah yang menganut
agama Yahudi dan Masehi. Pendudk yaman,najran, dan syam menganut agama
masehi, seddangkan agama Yahudi dianut oleh penduduk yahudi imigrandi
yaman dan Yatsrib yang besar jumlahnya. Selain itu ada juga agama yang
dianut oleh bangsa arab yakni agama majusi dan shabi,ah. Namun setelah
masuknya agama yahudi dan nasrani agam shabi’ah mulai surut.
Orang-orang arab dahulu juga mengundi nasib dengan Al-
azlam(anak panah yang tidak ada bulunya) dalam menmgambil keputusan
seperti menikah, bepergian, dan lain-lain. Mereka pun melakukan perjudian dan
undian, percaya perkataan peramal orang pintar dan ahli nujum yang dimana
semua itu adalah perbuatan syirik dan kurafat.
E. Kondisi sosial
Kabilah merupakan inti dari struktur masyarakat Arab identitas sosial
berakar pada keanggotaan dalam suatu komunitas. Kelompok keluarga
membentuk kabilah kemudian menjadi suku dengan seorang pemimpin yang
disebut syaikh alqabilah.
Dalam kelas bangsawan Arab, jika ingin dihormati maka harus banyak
dibicarakanoleh wanita tentang kemuliaan dan keberaniaanya. Seorang laki-laki
dianggap pemimpin dalam keluarga dan wanita tidak boleh menentukan
keputusannya sendiri melainkan melalui wali. Sedangkan, kelas masyarakat
lainnya, beraneka ragam dan memiliki kebebasan antara laki-laki dan
perempuan.
Secara garis besar kondisi sosial masyarakat Arab pada waktu dahulu
bisa dikatakan merosot dan lemah (jahiliyah), kebodohan dan kegelapan
mewarnai segala aspek kehidupan, kurafat tidak bisa lepas, manusia hidup
layaknya binatang, wanita diperlakukan seperti benda mati dan diperjual
belikan.
Masa sebelum lahirnya islam disebut jaman jahiliyah, masa kegelapan
dan kebodohan dalam hal agama. Kata jahiliyah berasal dari jahl yaitu
kemerosotan moral (kebodohan dalam hal agama) , bukan dalam hal ekonomi
perdagangan dan sastra. Karena kedua hal itu dalam bangsa arab telah mencapai
perkembangan yang pesat.
F. Kondisi Ekonomi.
Karena tanah yang kurang subur di daerah semenanjung Arab, maka
orang arab sering berpindah tempat dalam mencari rezeki. Mereka suka
memelihara unta untuk dikendarai, dan mengembalakan ternakk berupa domba,
kambing, kuda, dan lain-lain untuk penghidupan mereka. Akan tetapi
penghasilan mereka dalam memelihara dan berternak binatang peliharaan tidak
mencukupi, sehingga menimbulkan keributan antara suku satu dan suku yang
lain. Hukum kekuatanlah yang berbicara, siapa yang kuat dapat hidup baik, dan
yang lemah akan ditindas. Hal itu yang mengakibatkan msebagian mereka yang
suka merampok dan merampas harta orang lain.
Sebagian diantara mereka ada yang berdagang, dalam hal ekomi
perdagangan, bangsa arab mengalami kemajuan yang sangat pesat. Perdagangan
merupakan sarana yang paling dominan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan
orang quraisy sangat menyukai perdagangan. Mereka berhubungan dengan
bangsa yang telah maju sehingga mekah menjadi jslur perdagangan lokal dan
dunia bahkan mekah dapat menjadi pusat peradaban dan kebudayaan.
Orang arab mengenalm perindustrian dan kerajinan seperti jahit menjahit,
menyamak kulit dan lain sebagainya. Sedangkan pertanian di Arab hanya
daerah-daerah tertentu yang subur dan terdapatnya wadi/oase yang bisa
menghasilkan. Hijaz banyak ditumbuhi kurma. Kurma merupakan makanan
utama masyarakat badui arab. Gandum tumbuh di Yaman. Anggur dan Zaitun
dibudidayakan di suriah yang kemudian dibawakan ke taif. Produk lain dari
oase-oase Arab antara lain delima, apel, aprikot, almond, jeruk, lemon, tebu,
dan lain-lain.
G. Pemerintahan Politik
Menjelang kelahiran islam, jazirah arab diapit oleh dua kerajaan besar,
kerajaan romawi timur di sebelah barat dan kerajaan persia di sebelah timur.
Sistem pemerintahan bangsa arab sebelum islam, dimulai oleh golongan Arab
Baidah, yang terdiri dari beberapa golongaan:
1. Golongan pertama : mendirikan kerajaan Ad fi daerah al-Ahkaf al-
Ramel yang terletak di Yaman dan Oman.
2. Golongan kedua: Arab Arabiah atau Muta’arribah mendirikan
kerajaan Ma’iniyah(Miane), kerajaan Saba’ dan kerajaan Hirah.
3. Periode Ketiga: yaitu periode Arab Musta’ribah mendirikan kerajaan
Gassasinah dan kerajaan Hirah.

Berikut ini adalah kerajaan-kerajaan kecil di Arab (utara dan selatan)

a. Mainiyah(Mianae) : di perintah oleh Abu Yahad, mata pencaharian


penduduknya adalah pertanian dan perdagangan daerah kekuasaan
mencapai jauf.
b. Saba’iyah/saba : di perintah oleh Ratu Bilqis dan menjadi zaman
keemasan di Arab selatan, memiliki bendungan Ma’arib yang terkenal
dan memilikii bangunan yang indah yang di dalmnya lengkungan-
lengkungan dan ornamen-ornamen yan indah.
c. Hiiimyariyah(Himyar)dipimpinoleh Raja syammar yar’asy peradaban
yang muncul di tandai dengan monopoli perdagangan dan masa
kemajuannya memudar setelah bendungan ma’arib runtuh sekitar
tahun 120 SM. Dan daerah ini menjadi perebutan kekuasaan antara
Romawi dan Persia.
d. Gassasinah(Ghassan) didirikan oleh Amar Muzaigiyah bin Amar
Ma’al-sama’, mengalami kemunduran karena terjadi perpecahan
dalam negeri. Puncak kekuasaan dipimpin oleh Al-harits I pada abad
keenam masehi dapat mengalahkam raja Hira, al-mudzir III.
Dan masih banyak kerajan lainnya.
Sebuah peristiwa yang tidak pernah terlupakan dan sering menjadi
referensi para ahli sejarah mengungkap kehodupan bangsa arab sebelum islam
lahir adalah peristiwa penyerangan ka’bah oleh pasukan Abrahah. Tak satupun
kerajaan yang berani menyerang Arab kecuali bangsa Ethiopia di tahun 570 M.
Beliau mengerahkan tentaranya dengan maksud ingin meruntuhkan ka’bah pada
tahun 571 M. Di tengah jalan pasukan perang yang dipelopori pasukan bergajah
ini hancur diserang penyakit. Peristiwa ini diabadikan dalam kitab suci Al-
Qur’an surat Al-Fill( yang menerangkan hancurnya pasukan bergajah yang
menyerang ka’bah karena Allah mengirimkan burung Ababil yang berbondong-
bondong melempari mereka dengan batu dan tanah yang terbakar).
Dari uraian di atas, dapat ditarik suatu ringkasan bahwa pada abad
kelahiran Muhammad, Hijaz merupakan kota yang dikelilingi pengaruh yang
berbeda-beda yang ragam yang datang dari negara-negara dan kerajaan di
sekitar jazirah arab. Keberadaan dan peradabannya sudah tinggi dikarenakan
Hijaz merupakan pertemuan antara berbagai kebudayaan dan peradaban dari
berbagai kabilah yang singga.

BAB II

MASA NABI MUHAMMAD SAW

A. Sejarah Nabi Muhammad SAW Sampai dengan Kerasulan.


Muhammad lahir di Makkah, pada hari senin pagi 17 rabi’ul awal.
Tahun kelahiran nabi disebut dengan tahun gajah, karena pada tahun itu pasukan
abrahah al-asyram dengan menunggang gajah menyerbu makkah ingin
menghancurkan ka’bah. Ayahnya bernama abdullah bin abdul muthalib
sedangkan ibunya bernama Aminah binti Wahab dari Bani Zuhra. Pada waktu
dilahirkan Muhammad lahir dalam keadaan yatim karena ayahnya telah
meninggal saat beliau masih dalam kandungan. Kemudian beliau disuh oleh
delapan wanita diantaranya aminah ibu kandungnya, halimah assa’diyah, ummu
aiman dan lain-lain. Halimah assa,diyah mengembalikan muhammad diusia 4
tahun. Setelah dua tahun dalam asuhan ibunya,ibu beliau meninggal dunia diusia
30 tahun. Dan diusia 6 tahun beliau diasuh oleh kakenya, abdul muthalib. Namun
2 tahun kemudian kakenya pun meninggal karena renta. Kemudian tanggung
jawab selanjutnya beralih kepada pamanya, abu thalib. Dalam usianya yang
masih muda, muhammad hidup sebagai pengembala kambing dan keluarganya
dan penduduk makkah.
Ketika dalam asuhan pamanya , saat itu muhammad berusia 12 tahun.
Ia pergi ke negeri syam mengikuti pamanya, dalam satu perjalanan dagang.
Kemudian, mereka bertemu dengan pendeta yang bernama Bahira yang melihat
tanda-tanda kenabian di dalam diri Muhammad. Kemudian pada usia 25 tahun,
beliau kembali melakukan perjalanan dagang kedua ke bashra. Perjalanan ini
dilakukan atas gagasan khadijah, sebelum ia mengawininya. Khadijah adalah
seorang janda kaya raya yang berusia 40 tahun. Khadijah tertarik pada
Muhammad karena kepribadiannya yang jujur dalam membawakan dagangnya.
Kejujuran dan kepercayaan ini terbukti dalam perselisiha antar kaum dalam
meletakkan Hajar aswad ketika ka’bah diperbaiki, muhammadlah orang pertama
melewati pintu syaibah maka sesuai kesepakatan, dialah yang berhak meletakkan
batu hitam tersebut. Muhammad lalu membentangkan kain yang diletakkanlah
Hajar aswad. Lantas diangkatlah kain tersebut bersama-sama dengan para wakil
kabilah. Setelah dekat dengan ka’bah barulah muhammad meletakkannya
ketempat asalnya. Sejak itu muhammad dijuluki al-amin yang artinya dapat
dipercaya. Dalam perkawinan dengan khadijah beliau dikaruniai 6 orang anak. 2
orang putra dan 4 orang putri: qasyim, Abdullah, Zainab, Ruqayah, Ummu
kultsum, dan Fatimah.

B. Masa Kerasulan dan Dakwah Nabi.


Banyak alasan yang menjadikan Muhammad merenungi kaumnya,
diantaranya beliau meras prihatin dengan kegelapan umatnya yang banyak
menyembah berhala, kemerosotan moral yang dilakukan oleh yang dilakukan
oleh kaum jahiliyah. Beliau kemudin bertahanus menyepi di gua hira di puncak
jabal nur di luar makkah. Usaha untuk mendapatkan petunjuk dari Allah SWT
berhasil dengan datangnya malaikat jibril pada tanggal 17 Ramadhan 611M saat
usianya 40 tahun. Wahyu pertama yang muncul adalah surat al-alaq ayat 1-5.
Lalu muhammad kemudian menceritakan kepada khadijah yang menyelimuti
muhammad karena badanya menggigil. Kemudian khadijah datang ke Waraqah
bin Naufal seorang ahli kitab dan dia berkata bahwa Muhammad akan menjadi
orang pilihan dan akan menjadi nabi umat ini, dengan turunya wahyu pertama,
maka muhammad telah diangkat menjadi nabi oleh Allah SWT.
Dalam keadaan menanti, wahyu kedua turun kepada nabi Muhammad
yaitu Al-Muddatstsir ayat 1-7. Saat itu muhammad berselimut karena badannya
menggigil. Dan pada saat turunya wahyu itu mulailah Rasulullah berdakwa untuk
islam.
Orang yang pertama kali percaya dengan kenabian dan kerasulan
muhammad adalah khadijah. Kemudian dakwah nabi dilanjutkan dan orang
kedua yang mengikutinya adalah ali bin abi thalib yang mengikutinya karena
melihat rasulullah dan khadijah sedang shalat. Orang ketiga yaitu Zaid bin
Haritsah mantan hambah sahaya yg menjadi anak angkat nabi. Ini adalah dakwah
nabi secara sembunyi-sembunyi. Ia mengajak teman akrabnya Abu bakar dan
diapun masuk islam. Dan berkat kepiawaiannya berdagang abu bakar menyiarkan
kepada teman-temannya yang kemudian masuk islam. Mereka adalah utsman bin
affan, abdurrahman bin auf, thalhah bin ubaidillah, sa’ad bin adi waqas, zubair
bin al-awwam dan abu ubaidah bin al-jarrah. Mereka dibawa kehadapan nabi dan
masuk islam meskipun masih secara sembunyi-sembunyi.
Dakwah nabi dilanjutkan secara terang-terangan, sesuai wahyu Allah
dalam surah asy-syu’ara ayat 214 Rasul pun mengajak kepada kaumnya,Bani
Abdul Muthalib, Bani Hasyim dan suku Quraisy. Mereka ada yang masuk islam
ada juga yang menentangnya. Dakwah nabi pun meluas mulai dari makkah
sampai ke negeri lain. Dan beliau pun menyeru untuk melaksanakan Haji maka
jumlah pengikut nabipun bertambah yang mengakibatkan kaum Quraisy merasa
terancam dengan dakwah islam,mereka tidak mau tunduk karena berbagai alasan,
1. Mereka tidak dapat membedakan antara kekuasaan dan kenabian.
2. Mereka terutama kaum bangsawan tidak setuju adanya persamaan
derajat antara kaum bangsawan dan hamba sahaya.
3. Para pemimpin quraisy tidak dapat menerima ajaran tentang hari
kebangkitan kembali dan pembalasan di akhirat.
4. Taklid kepada nenek moyang adalah kebiasaan yang sangat berakar pada
bangsa Arab
5. Pemahat dan penjual patung menganggap islam adalah penghalang
mereka dalam mencari rizki.
Mereka orang kafir Quraisy berusaha menghalagi dakwah tersebut
dengan cara diancam, disiksa dan dibunuh. Kekejaman penduduk mekah
terhadap kaum muslim,mendorong nabi muhammad mengusingkan sahabat-
sabatnya keluar makkah. Rasulullah menyuruh mereka untuk hijrah ke abesinia.
Dalam kondisi yang sedang ditimpa musibah karena kematian paman
dan istrinya , Allah memperjalankan Nabi Muhammad pada suatu malam
tanggal 27 Rajab tahun 621 M yang di kenal dengan peristiwa isra mi’raj untuk
diperlihatkan kepadanya tanda-tanda kebesaran Allah. Nabi di isra’kan
diperjalankan dari masjidil haram di makkah ke masjid al-aqsa di palestina
kemudian dimi’rajkan atau dinaikkan dari masjidil al-aqsa ke Sidratul Muntaha
dan diperlihatkan surga dan neraka serta menghadap ke hadirat Allah SWT
untuk menerima perintah shalat lima waktu.
Kemajuan dakwah islam menjadi berkembang pesat setelah peristiwa
isra miraj. Pada tahun ke-12 kenabian mereka datang lagi ke makkah dan
membuat perjanjian Bai’atun Nisa isi perjanjiannya yaitu mereka tidak akan
menyekutukan Allah, tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan
membunuh anak-anak, tidak akan memfitnah dan tidak akan mendurhakai Nabi
Muhammad. Pada tada tahun ke-13 kenabian, penduduk Yatsrib datang ke
makkah dan mengadakan perjanjian Bai’ah al-Aqabah as-saniyah. Isi
perjanjiannya adalah mereka akan membela Nabi baik dengan jiwa dan raga,
mengangkat nabi sebagai pemimpin dan berharap nabi mau hijrah ke Yatsrib.
Nabi kemudian memerintahkan umatnyake Yatsrib. Nabi sendiri
menunggu perintah Allah SWT. Setelah merasakan gangguan yang luar biasa
dari kaum quraisy, maka nabi pun hijrah ke Yatsrib. Kedatangan nabi sangat
ditunggu-tunggu oleh penduduk yatsrib dan sebagai penghormatan, nabi
mengubah nama kota itu menjadi Madinah al-Munawwarah(kota yang
bercahaya). Dari sinilah cahaya islam mulai memancar ke seluruh penjurudunia.
C. Membangun Masyarakat Islam dan Pembentukan Negara Madinah
Dasar-dasar kehidupan masyarakat islam atau yang sering disebut
konstitusi Madinah adalah:
1. Mendirikan Masjid untuk tempat beribadah juga untuk tempat
berkumpul dan bertemu.
2. Ukhwah islamiyah (persaudaraan sesama muslim). Persaudaraan
yang dilakukan Rasulullah berdasarkan agama, bukan berdasarkan
pertalian darah. Termasuk dengan mempersatukan kaum anshar dan
kaum mehajirin.
3. Perjanjian persahabatan untuk untuk saling membantu antara kaum
muslimin dengan kaum yang bukan muslimin.
4. Meletakkan landasan politik, ekonomi dan kemasyarakatan bagi
negeri Madinah yang baru terbentuk. Prinsip egaliter atau kesamaan
derajat antara manusia, yang membedakan adalah ketaqwaan kepada
Allah semata. Untuk memecahkan masalah atau persoalan umat
dipeganglah prinsip musyawarah.
Islam di Madinah menjadi semakin kuat dan berkembang pesat. Hal
ini yang mendorong kaum Quraisy dan musuh islam lainnya semakin
bertambah memusuhi islam.

D. Peperangan dalam Islam


Banyak peperangan yang terjadi sebagai upaya kaum kaum muslimin
dalam mempertahankan dirim dari serangan musuh. Di awal pemerintahan,
nabi melakukan ekspedisike luar untuk mempertahankan dan melindungi negara
yang baru di bentuk. Perjanjian dengan kabilah-kabilah di sekitar Madinah di
adakan dengan maksud memperkuat kedudukan negara. Untuk menghadapi
kemungkinan serangan musuh, nabi membuat siasat dan membentuk pasukan
perang. Umat islam diijikan perang karena dua alasan:
1. Untuk melindungi diri dan melindungi hak milik
2. Untuk menjaga keselamatan dan penyebaran kepercayaan dan
mempertahankan diri dari penghalang.
Beberapa perang yang pernah terjadi dalam rangka menentukan masa
depan negara islam antara lain:
1. Perang Badar
Perang yang terjadi pada tanggal 8 Rhamadhan 2 H(624 M) antara
kaum muslimin dan kaum Quraisy. Perang ini disebabkan karena kaum
Quraisy ingin melenyapkan kaum Muslimin. Kaum Quraisy berjumlah
900-1000 orang dan dipimpin oleh Utbah bin Rabi’ah, Al-walid dan
Syaibah. Pasukan muslim berjumlah 305 orang dipimpin Ubaidah bin
Haris, Hamzah, dan Ali bin Abi Thalib. Dan pertempuran ini di
menangkan kaum Muslimin.
2. Perang Uhud
Perang Uhud Terjadi pada bulan sya’ban 3 H, di kaki gunung uhud .
peperangan itu disebabkan karena kaum Quraisy ingin balas dendam dalam
perang Badar. Pasukan Quraisy dipimpin oleh Abu sufyan dan Khalid bin
Walid. Pada awalnya pasukan islam menang, karena godaan harta perang,
pasukan islam lengah, pasukan Quraisy kemudian menyerang dan kaum
Muslim kalah.
3. Perang khandaq
Perang khandaq terjadi pada bulan syawal 5 H, di madinah. Sekitar
Madinah digali Parit(khandaq), ide salman al-farisi untuk
mempertahankan dari serangan musuh. Dan akhirnya perang ini di
menangkan oleh kaum muslim.
4. Perjanjian Hudaibiyah
Perjanjian Hudaibiyah terjadi pada 628 M/6 H, perjanjian dengan
penduduk makkah. Januari 630 M(8 H) umat islam berhasil menaklukan
kota makkah/Fathu makkah.
5. Perang khaibar.
Perang khaibar terjadi pada 7 H, di khaibar, antara kaum muslimin
melawang orang Yahudi. Nabi Muhammad membawa 1600 dipimpin Ali
bin abi Thalib. Setelah mengepung selama 6 hari, pasukan islam akhirnya
menang.
6. Perang Mu’tah
Perang mu,tah terjadi pada 8 H, di desa Ghassan yang membunuh
utusan yang dikirim nadi dalam rangka dakwah islam. Pasukan 3000
orang di pimpin oleh zaid bin haritsah. Pasukan ghassan 200.000 orang.
Khalid bin Walid mengambil alih komando dan menarik pasukannya
kembali menuju madinah.

7. Perang Hunain
Perang Hunain terjadi pada 8 H, di lembah Hunain. Perang ini
disebabkan karena masih adanya dua sukuarab yang menentang yaitu
Bani Tsaqif di Thaif dan Bani Hawazin, meskipun makkah telah
ditaklukkan. Merka ingin menuntut bela atas diruntuhkannya berhala-
berhala mereka oleh nabi. 12.000 pasukan islam dipimpin nadi
muhammad sendiri. Dengan ditaklukannya bani Hawazim dan Bani
Tsaqif, berarti seluruh jazirah arab di bawah pimpinan Nabi Muhammad
SAW.
8. Perang Tabuk.
Perang Tabuk terjadi pada 9 H, di daerah tabuk. Perang ini
disebabkan karena Heraklius bergabung dengan Bani Ghassan dan Bani
lachmides menyusun pasukan besar untuk menghadapi islam. Nabi
menyusun pasukan dalam jumlah yang besar pula. Tentara romawi
akhirnya minder dan menarik diri kedaerahnya masing-masing. Nabi
tidak meakukan pengajaran tetapi berkemah di daerah tabuk. Beliau
mengadakan perjanjian dengan penduduk setempat hingga daerah
tersebut menjadi daerah islam. Perang Tabuk merupakan perang
terakhir yang di ikuti oleh Rasulullah.

E. Wafatnya Rasulullah
Tahun 9-10 H (603-631 M) disebut sebagai tahun utusan, karena sepanjang
tahun berbagai utusan berdatangan baik dari suku-suku yang dekat maupun yang
jauh untuk menawarkan persekutuan dengan Nabi. Pada tahun ke 10 H(631M),
nabi melakukan ibadah haji bersama100.000 kaum muslimin. Khutbah nabi di
dekat bukit Arafah menjadi pusaka abadi bagi umat islam.dalam khutbah itu nabi
menyatakan landasan-landasan, dan peraturan agama islam. Dan ketika itu turun
wahyu yang terakhir yakni surah Al-Maidah ayat 3. Haji ini disebut dengan “haji
wada” (haji perpisahan) sebab itu adalah haji terakhir Rasulullah dan
sempurnalah kerasulan Muhammad SAW. Isi khutbah Rasulullah yakni:
1. Larangan menumpahkan darah kecuali dengan cara yang hak dan
larangan mengambil haryta orang lain dengan cara bathil, karena harta
dan nyawa adalah suci.
2. Larangan Riba dan larangan menganiaya satu sama lain.
3. Perintah untuk memperlakukan istri dengan baik dan lembut dan
perintahuntukmenjauhi dosa
4. Semua pertengkaran antara mereka dijaman jahiliyah tidak lagi
dibenarkan
5. Persaudaraan dan persamaan antarmanusia harus ditegakan, hamba
sahaya diperlakukan dengan baik.
6. Umat islam harus selalu berpegang teguh pada dua sumber yaitu Al-
Qur’an dan sunah Nabi.
Setelah melaksanakan haji beliau kembali ke madinah. Beliau mengatur
organisasi masyarakat, mengatur peradilan, menetapkan Zakat, dan
mengajarkan para kabilah tentang ajaran-ajaran islam untuk dikirim
dakwah islam ke berbagai daerah. Setelah dua bulan, nabi sakit demam,.
Tenaganya menjadi berkurang. Pada hari senin tanggal 12 Rabi’ul Awal
tahun 11 H/8 juni 632M, rasulullah SAW wafat di rumah Aisyah dalam
usia 63 Tahun.
Ciri khas kehidupan Nabi di Madinah adalah turunya Al-qur’an dengan
surat-surat yang panjang, luas cakupannya mengandung hukum-hukum
agama seperti shalat,Zakat, puasa, pernikahan, perceraian, perlakuan
terhadap budak, tahanan perang dan musuh. Dalam perjalanan sejarah
nabi, dapat disimpulkan bahwa nabi muhammad saw mempunyai peran
ganda yaitu selain sebagai pemimpin agama juga sebagai pemimpin
negara. Hanya sebelas tahun beliau menjadi pemimpin politik. Beliau
berhasil menundukkan seluruh jazirah Arab ke dalam kawasannya.
BAB III

KHULAFA’UR RASYIDIN

A. Peran Khulafa’ur Rasyidin.


Setelah Nabi wafat, masalah kepemimpinan merupakan masalah utama
yang harus dihadapi oleh umat muslim sebab nadi Muhammad saw tidak
meninggalkan anak laki-laki sebagai ahli waris. Tidak bisa dihindari lagi,
banyak pihak yang muncul sehubungan dengan kepentingan yang berbeda-beda
setelah ia wafat.kelompok pertama adalah kaum muhajirin suku pertama yang
mengakui kenabian. Sedangkan kelompok kedua adalah kaum anshar yang
menganggap telah memberikan kepada nabi muhammad dan umat islam.
Kelompok lainnya adalah kelompok pendukung Ali karena ali merupakan
menantu sekaligus salah satu orang yang pertaman masuk islam namun di
tentang oleh umayyah yang mengklaim bahwa mereka adalah penerus nabi.
Empat khalifah awal disebut khulafa’ur rasyidin (khalifah-khalifah yang
mendapat petunjuk). Mereka berempat adalah para sahabat dekat kerabat rasul.
Mereka adalah abu bakar, umar bin khattab, umar bin’affan, dan ali bin Abi
Thalib. Ciri khas khulafau al-rasyidin adalah teladan kehidupan nabi masih
berpengaruh besar pada sikap dan prilaku pemimpin muslim. Dalam
menghadapi kesulitan negara, khalifah tidak pernah bertindak sendiri, selalu
mengutamakan musyawarah(demokratis). Mereka dipilih secara musyawarah.
Mereka tinggal di Madinah, yang juga menjadi pusat pemerintahan mereka,
kecuali Ali bin Abi Thalib memilih khufah di irak sebagai ibu kota
pemerintahannya. Setelah periode ini ke khalifahan di wriskan secara turun
temurun.
1. Abu Bakar Ash-shidiq
Dengan musyawarah antar kelompok, terpilihlah Abu Bakar dari
kelompok Muhajirin yang berhasil menduduki kekhalifaan, meskipun sudah
lanjut usia. Semua urusan agama diselesaikan diserambi masjid Nabi. Ia
dikenal dengan sebutan al-shiddiq(yang percaya) karena segera
membenarkan Rasul dalam berbagai peristiwa terutama isra’Mirajnya.ia
memiliki watak yang kuat, jujur dan dinamis, berperawakan sedang,
berwajah mungil dan berkulit cerah.dan ia di beri gelar(khalifah Rasul Allah
Masa pemerintahannya yaitu 2 tahun 3 bulan 11 hari. pada saat
pemerintahannya peristiwa yang terjadi yaitu terjadinya perang riddah
(perang melawan pembelotan dan kemurtadan), Daerah ekspansinya
meliputi suriah, Damaskus, al hira, bushra dan palestina.
Pada tanggal 30 juli 634 M gabungan pasukan arab berhasil memperoleh
kemenangan di ajnadain yang melapangkan khalid menuju palestina. Di saat
itulah, beliau meninggal dunia pada hari senin, 23 Agustus 634 M setelah
terbaring sakit selama 15 hari.
Sejumlah kemajuan telah dicapai pada masa Abu Bakar. Selain menumpas
para pemberontak (kemurtadan dan nabi palsu Musyailama dan Tulaihah)
dan memperluas daerah islam, Abu Bakar juga telah berjasa dalam
gagasannya melakukan pengukuan naskah-naskah Al-Qur’an yang
sebelumnya masih berserakan(kodifikasi Al-Qur’an).
2. Umar bin Khattab (13-23H/634-644 M)
Setelah Abu bakar meninggal dunia pada tahun 634 M,
kepemimpinan diganti oleh umar bin khattab. Ia bergaya hidup sederhana
dan hemat, energik dan berbakat, berperawakan tinggi, kuat dan agak
botak. Ia mencari penghidupan dengan cara berdagang. Ia di kenal
dengan watak terpuji, saleh, adil dan sederhana. Umar di pilih secara
Musyawarah antara Abu Bakar yang sakit dengan para sahabat.
Kemudian ia dibaiat sebagai khalifah, dan ia memperkenalkan istilah
Amir al-muminin(komandan orang-orang yang beriman) ia
menggunakan gelar khalifah kalifah rasul Allah. (penerus penerus
Rasulullah).
Umar membentuk dewan formatur berjumlah 6 orang yakni ali
bin abi thalib, usman bin’ affan, thalhah bin Abdullah, zubair bin
awwam, sa’ad bin Abi waqqash dan Abdurrahman bin Auf. Ia juga
membentuk sistem administrasi pemerintah dengan membagi wilayah
menjadi 8 propinsi yakni makkah, madinah, syria, jazirah, basrah, kufah,
palestina dan mesir.lembaga pengadilan dan departemen-departemen dan
kepolisian yang berfungsi menjaga keamanan. Umar mendirikan Baitul
Mal, menciptakan tahun Hijriah, dan menempa mata uang. Umar
menetapkan peristiwa Hijriah sebagai awal kelender islam, memimpin
sebagian besar wilayah dunia, membentuk sistem administrasi dan
mendirikan pemerintahan impremium baru.umar memerintah selama 10
tahun 6 bulan 4 hari. ia meninggal akibat dibunuh oleh seorang budak
kristen dari persia yang bernama Abu Lu’lu’ah ketika shalat subuh
berjamaah di masjid Nabawi. Beliau wafat setelah 3 hari penikaman
yakni 1 muharram 23H/644M.
3. Usman bin ‘Affan(23-35 H/ 644-656 H)
Setelah masa pemerintahan umar berakhir, enam orang sahabat
bermusyawarah dan menunjuk usman sebagai khalifah pengganti umar.
Usman bin ‘Aggan bin Abil Ash bin umaiyah merupakan sosok yang
saleh, mulia dan bijak meskipun sudah tua renta tetapi ia terlalu lemah
untuk menolak tuntutan keluarga dekatnya. Usman dijadadikan sebagai
boneka karena akibat sifatnya yang lemah lembut membagi bagikan
harta negara kepada keluarganya tanpa kontrol dan juga ia yang
menjadi khalifah namun Marwan bin Hakam yang menjalankan
pemerintahannya. Dan banyak umat yang kecewa karena kebijaksanaan
usman yang mengangkat keluarganya sendiri dalam memegang jabatan
atau kedudukan yang tinggi.
Pada masa pemerintahan usman. Beliau membangun bendungan
dan mengatur pembagian air, membangun angkatan perang armada laut,
jalan, jembatan, masjid, dan memperluas masjid nabi di Madinah dan
beliau juga membukukan frirman tuhan (kodifikasi Al-qur’an). Wilayah
ekspansinya meliputi khurasan, Iskandaria, Barqah, Tripoli Barat,
bagian selatan Nubah, Armenia, Tunisia, Cyprus, Rhodes, Persepolis
bagian kecil yang tersisa dari Persia, Transoxania, Tabaristan, Iran,
azerbaizan, Harah, Kabul, dan Gazah. Pada tahun 35 H/ 655H, utsman
di bunuh oleh pemberontak yang kecewa dan tidak puas terhadap
pemerintahannya tersebut yang dimotori oleh Ali bin Abi Thalib,
Thalhah, dan Zubair.
4. Ali bin Abi Thalib (35-40 H/ 656-661 M).
Setelah utsman bin affan meninggal, kekhalifaan diganti oleh ali
bin abi thalib. Wataknya ramah, bersahabat, saleh dan pemberani.
pemerintahannya berlangsung selama enam tahun. Lankah pertama
yang dilakukan ali yaitu memecat para gubernur yang diangkat usman
dan mengirim kepaladaerah yang baru yang menggantikan, menarik
kembali harta dan tanah yang dihadiahkan utsman dengan jalan yang
tidak sah serta melaksanakan kembali sistem pajak yang pernah
diterapkan umar.
Beberapa pemberontakan dialami pada masa Ali yaitu yang
pertama pemberontakan yang dipimpin oleh Thalhah, Zubair Dan
Aisyah istri utsman yang menuntut balas atas terbunuhnya usman
namun ali tidak mau menghukum pembunuh utsman dan hanya
mengirimkan surat kepada mereka untuk menyelesaikan persoalan
dengan cara damai namun aisyah menolak dan pertempuran pun terjadi
dimana pertempuran itu dinamakan perang jamal(perang unta) karena
pada saat itu aisyah menunggang unta dan peperangan itu di menangka
oleh ali. Pemberontakan kedua, disebut perang siffin. Pemberontakan
yang dilakukan oleh Muawiyah. Dikatakan perang siffin karena perang
ini dilakukan di siffinsebelah selatan Raqqah. Pada saat itu ‘Amr bin
Ash yang mempunyai siasat yaitu salinan Al-Qur’an di letakkan di
ujung tombak diacung-acungkan. Sehingga perang ini diakhiri dengan
tahkim yang menimbulkan perpecahan antar 3n kekuatan yaitu
Muawiyah, syiah(pengikut Ali), dan khawarij (yang keluar dari
pengikut Ali). Dan pada 20 Rhamadhan 40 H(24 Januari 661), Ali
dibunuh oleh Abdurrahman bin Muljam dari kaum Khawarij.

BAB IV

DINASTI BANI UMAYYAH I DI DAMASKUS

A. Sejarah Berdiri Bani Umayyah


Kekhalifaan Umayyah merupakan dinasti (mulk) pertama dalam sejarah
islam yang berkuasa pada tahun 40-132 H/ 661-750 M di Damaskus. Nama
umayyah diambil dari nama Umayyah bin Abdi syam Ibn Abdi Manaf, yaitu
seorang pemimpin suku Quraisy jaman jahiliyah dan masih memiliki ikatan
keluarga dengan Nabi Muhammad Saw.
Perang shiffin menyebabkan kuatnya posisi Muawiyah. Setelah Ali wafat,
Hasan menjadi khalifah tetapi lemah. Maka dibuatkan perjanjian damai yang
mempersatukan umat di bawah kepemimpinan Muawiyah bin Abi sufyan. Tahun
persatuan ini disebut ‘am jama’ah atau tahan jama’ah. Selain itu Tahkim menjadi
siasat politisasi Mu’awiyah untuk memenangkan pertarungan melawan Ali dan
akibat peristiwa itu, tahkim memunculkan Kubu baru yaitu khawarij yang keluar
dari kubu Ali. Perjanjian dan kejadian tersebut menyebabkan Muawiyah menjadi
penguasa yang Absolut. Masa khulafau Rasyidin berakhir dan kekuasaan Bani
Umayyah dimulai.
B. Raja-raja yang Berkuasa
1. Muawiyah ibn Abi Sufyan (41-60/661-689H)
2. Yazid ibn Muawiyah/Yazid I (60-64 H/ 680-63 M)
3. Muawiyah ibn Yazid/ Muawiyah II (64 H/ 683-684 M)
4. Marwan ibn Hakam / Marwan I (64-65 H/ 684-685 M)
5. Abdul Malik ibn Marwan (65-86 H/ 685-705 M)
6. Al-Walid ibn Abdul Malik/ Al-Walid I(86-89 H/705-715 M)
7. Sulaiman ibn Abdul Malik(96-99 H/ 715-717 M)
8. Umar ibn Abdul Aziz (99-101/717-720 M)
9. Yazid ibn Abdul Malik/ Yazid II (101-105 H/720-724 M)
10. Hisyam ibn Abdul Malik (105-125 H/724-743 M)
11. Al-walid ibn Yazid/Al-Walid II(125-126 H/743-744 M)
12. Yazid ibn Al-walid/Yazid II (126 H/744 M)
13. Ibrahim ibn Al-walid (126 H/744 M)
14. Maryam ibn Muhammad/Marwan II(126-132 H/744-750 M)

C. Masa Kejayaan dan Hasil Peradaban


Diantara raja-raja yang lain ada 5 raja yang memiliki masa kejayaan yakni:
Muawiyah ibn Abi Sufyan, Abul Malik ibn Marwan, Al-Walid ibn Abdul Malik,
dan Hisyam ibn Abdul Malik.
Adapun hasil peradabannya :
1. Dibentuknya Al-kuttab (sekertaris) membantu tugas pemerintahan.
2. Menertibkan angkatan bersenjata dan mencetak mata uang.
3. Seni bangunan/arsitektur (mis : Dome of the rock di Yerussalem)
4. Perkembangan seni sastra, seni suara dan seni ukir.
5. Perkembangan administrasi kenegaraan (misal qadhi, kitabat, hajib, barid).
6. Wilayah Ekspansinya yaitu spanyol, afrika utara, syria, palestina, jazirah,
Arab, Irak, Pakistan, Persia, Asia kecil dll.
D. Masa Kehancuran
1. Sistem pergantian Khalifah (keturunan) tidak jelas (persaingan keluarga)
2. Sisa-sisa syi’ah dan kawarij melakukan gerakan oposisi.
3. Pertentangan etnis antara Bani Qays dan Bani Qalb.
4. Ketidakpuasan golongan mawali karena dianggap inferior.
5. Sikap hidup mewah di lingkungan keluarga istana.
6. Serangan dari keturunan Al-Abbas ibn Abdul Al-Muthalib( didukung Bani
Hasyim,syi’ah dan Mawarij).

BAB V

DINASTI BANI ABBASYIAH

A. Sejarah Berdirinya
Bani Abbasyiah berkuasa tahun 132-656 H/750-1258 M) di Baghdad.
Dinasti ini didirikan oleh Abdullah As-saffan ibn Muhammad ibn Ali ibn
Abdullah Ibn Al-abbas. Dinasti ini berdiri karena serangan dari keturunan Al-
Abbash ibn Abdul Muthalib (didukung bani Hasyim,syi’ah dan mawali) yang
berhasil menggulingkan Dinasti Bani Umayyah.
Selam Di8nasti ini berkuasa, pola pemerintahan yang diterapkan berbeda-
beda sesuai dengan perubahan politik,sosial dan budaya. Berdasarkan perubahan
pola pemerintahan dan poltik itu, para sejarawan biasanya membagi masa
pemerintahan Bani Abbash menjadi 5 periode :
1. Periode pertama (132 H/750M-232H/874 M), disebut periode pengaruh arab
dan persia pertama.
2. Periode kedua (232 H/847 M-334 H/945 M) disebut periode pengaruh Turki
Pertama
3. Periode ketiga(334H/945M-447H/1055M), masa kekuasaan dinasti bani Buai
dalam pemerintahan khalifah Abbasyiah. Periode ini juga disebut masa
pengaruh persia kedua.
4. Periode keempat (447H/1055M-590H/1194M), masa kekuasaan daulah Bani
seljuk dalam pemerintahan khalifah Abbasyiah; biasanya disebut juga dengan
masa pengaruh Turki kedua( dibawa kendali ) kesultanan Bani Seljuk
(Salajiqah al-kubra/seljuk agung).
5. Periode kelima (590H/1194M-656H/1258M),masa khalifah bebas dari
pengaruh dinasti lain, tetapi kekuasaanya hanya efektif disekitar kota
Baghdad (infasi dari Tartar, dan ekspansi Bani utsmani secara besar-besaran).
Pada periode pertama pemerintahan Bani Abbas mencapai masa
keemasannya. Secara politis, para khalifah betul-betul tokoh yang kuat dan
merupakan pusat kekuasaan politik dan agama sekaligus. Disisi lain,
kemakmuran masyarakat mencapai tingkat tertinggi. Periode ini juga berhasil
menyiapkan landasan bagi perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan
dalam islam. Namun setelah periode ini berakhir, pemerintahan bani Abbas
mulai menurun dalam bidang politik, meskipun fisafat dan ilmu pengetahuan
terus berkembang.
B. Raja-raja yang Berkuasa :
1. Abu al-Abbas bin Muhammad al-saffan (132-136H/750-754M)
2. Abu jafar bin Muhammad Al-Mansur (136-158H/754-775M)
3. Abu Abdullah Muhammad Al-Mahdi (158-169H/775-785M)
4. Abu Musa Al-Hadi(169-170H/785-789M)
5. Abu Jafar Harun Ar-Rasyid (170-193H/786-809M)
6. Abu Musa Muhammad Al-Amin(193-198H/809/813M)
7. Abu Jafar Abdullah Al-Mamun(198-218H/813-833M)
8. Abu Ishak Muhammad Al-Mu’tasim(218-227H/833-842M)
9. Abu Jafar Harun Al-Watsiq (227-232H/842-847M)
10. Abu Al-Fadhl Jafar Al-mutawakkil (232-247H/847-861M)
11. Abu Jaffar Muhammad Al-Mustansir (247-248H/861-862M)
12. Abu Al-Abbas Ahmad Al-Musta’in (248-252H/862-866M)
13. Abu Abdullah Muhammad Al-Muttaz (252-255H/866-869M)
14. Abu Ishak Muhammad Al-Muhtadi (255-256H/869-870M)
15. Abu Al-Abbas Ahmad Al-mutami (256-279H/870-892M)
16. Abu AL-abbas Ahmad Al-mutadhid (279-289H/892-902M)
17. Abu Muhammad Ali Al-Mu’tafi (289-295H/902-905M)
18. Abu Al-fadhl Jafar Al-muqtadir (295-320H/905-932M)
19. Abu Mansur Muhammad Al-Qohir( 320-322H/932-934M)
20. Abu Al-Abbas Ahmad Al-Radi (322-329H/934-940M)
21. Abu IshakIbrahim Al-Muttaqi (329-332H/940-944M)
22. Abu Al-Qasim Abdullah Al-Mustakfi (332-334H/944-946M)
23. Abu Al-Qasim Al-Mufadhdhal A-Muthi(334-362H/946-974M)
24. Abu Al-Fadhl Abdul Karim Al-Tha’i(362-381H/991-1031M) dan masih ada
13 lainnya.
C. Masa Kejayaan dan Hasil Peradaban.
Masa kerajaan yang paling berjaya yaitu masa Harun Al-Rasyid dan Al-Ma’mun.
Adapun hasil peradabannya :
1. Bidang pendidikan : membangun Baitul Hikmah (akademi ilmu dan
peradaban), penerjemahan dan khazanah Al-kutub (perpustakaan).
2. Bidang administrasi : membentuk protocol Negara, sekertaris, wazir(perdana
mentri), pos dan alat transportasi.
3. Bidang pemerintahan : membangun Kantor pengawas(dewan Azzimani) dan
kantor Arsip (dewan attauqi)
4. Bidang ilmu pengetahuan : membentuk kalam (aliran), mudzhab dan tokoh
cendekiawan.
5. Bidang militer : membentuk pasukan pengawal khalifah(hams) dan p-asukan
tetap (jund).
6. Bidang perdagangan : melakukan impor rempah, kapur barus, sutra dll.
7. Bidang kedokteran : ibnu sina, bukunya Al-Qanun fi Ath-Thib.
8. Bidang pembangunan fisik : membangun saluran air (kanal Zabaidah),
masjid, jalan dll.
D. Masa Kehancuran
Faktor Intern :
1. Kemewahan hidup di kalangan penguasa.
2. Perebutan kekuasaan antara keluarga (pengganti lemah)
3. Kemerosotan ekonomi.
4. Konflik agama.
5. Wilayah yang terlalu luas.
Faktor ekstern :
1. Persaingan antar Bangsa.
2. Ancaman dari luar : banyaknya pemberontakan, Bani
Fatimiyah(syiah) berdiri di Mesir, serangan dinasti Mongol
dipimpin Khulagu Khan, Baghdad rata dengan tanah dan
berakhirlah masa dinasti Abbasyiah.
BAB VI

DINASTI BANI UMAYYAH II DI SPANYOL

A. Sejarah Berdirinya.
Berkuasa pada tahun 756-1031 M di spanyol( Andalusia dan kordova).
Didirikan oleh Abdurrahman ibn Marwan keluarga bani umayyah yang berhasil
melarikan diri ke spanyol ketika ditangkap oleh bani Abbasyiah . Sejak kota
spanyol jatuh ketangan umat islam. Sejak saat itu, secara politik, spanyol berada
dibawah kekuasaan khlifah Bani Umayyah. Dan untuk memimpin wilayah
tersebut, pemerintah pusat yang berada di Damaskus mengangkat seorang
wali/Gubernur.
Pada saat itu banyak terjadi perlawanan antara yusuf dan abdurrahman
dan di menangkan oleh abdurrahman dan setelah itu ia juga mengalahkan raja
Roderik dan ratu julian dan berhasil mendirikan kerajaan Umayyah II Andalusia
dan bergelar al-Dakhil (yang masuk ke Spanyol/sang penakluk).
B. Raja-raja yang berkuasa
1. Abdurrahman I bin Marwan ad-Dakhil (756-788 M)
2. Hisyam I bin Abdurrahman (788-796 M)
3. Al-Hakam I bin Abdurrahman (796-822 M)
4. Abdurrahman II bin Hakam Al-Ausat (822-886 M)
5. Muhammad I bin Abdurrahman (886-888 M)
6. Al-Mundzir bin Muhammad (886-888 M)
7. Abdullah bin Muhammad (888-912 M)
8. Abdurrahman III An-Nashir (912-929 M)
9. Al-hakam II Al-Muntasir (961-976 M)
10. Hisyam II al-Mu’ayyad (976-1009 M,1010-1013 M)
11. Muhammad II 1009-1010 M)
12. Sulaiman (1009-1010 M,1030-1016M)
13. Abdurrahman IV (1018M)
14. Abdurrahman V(1023 M)
15. Muhammad III (1023-1025 M)
16. Hisyam III al-Mu’tadhi (1027-1031 M).
C. Masa Kejayaan dan Hasil Peradaban.
Puncak kejayaan Dinmasti Umayyah II yaitu pada masa pemerintahan
Abdurrahman an-nasir/Abdurrahman III dan Hakam II al-Mustanshir. Hasil
peradabannya :
1. Perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat. Diantaranya ilmu
kedokteran,astronomi,filsafat, astronomi. Membangun universitas
kordova, sevilla dan tolendo.
2. Perkembangan seni,budaya, bahasa dan sastra Arab.
3. Pembangunan fisik (kebudayaan) : seperti membangun masjid agung
kordova, jembatan, taman, air mancur, istana-istana dan lain-lain.

D. Masa Kehancuran.

Adanya konflik islam dengan kristen yang selalu bergejolak, tidak


adanya ideologi pemersatu, kesulitan ekonomi, tidak jelasnya sistem peralihan
kekuasaan, dan keterpencilan di dunia islam karena dinasti umyyah selalu
berusaha sendiri dalam menegakkan pemerintahannya.

Kehancuran dinasti Umayyah dimulai ketika para pemuka bani Umayyah


memecat Al-Mu’ayyad dari kekhalifaan. Maka dimulailah perebutan kursi
kekuasaan. Dalam waktu 22 tahun, terjadi pergantian khalifah yang umumnya
melalui kudeta, dan diantaranya naik tahta dua kali. Dinasti Umayyah akhirnya
runtuh ketika khalifah Hisyam III bergelar Al-Mu’tadi disingkirkan oleh
kelompok yang bersenjata wazir abu Hamz ibn jawhr menghapuskan khalifah
untuk selama-lamanya. Setelah tidak adanya pemimpin yang cakap dalam
memerintah, dan selang beberapa tahun menjadi kacau. Spanyol terpecah menjadi
kerajaan-kerajaan kecil yang disebut Mulukut Thawa’if.

BAB VII

DINASTI IDRISIYAH
A. Sejarah Berdiri.
Dinasti Idrisiyah berkuasa pada tahun 172-309 H/789-926M di Maroko.
Dinasti ini didirikan oleh Idris bin Adbullah yang dimana pada saat terjadi
pemberontakan di madinah. Pemberontakan tersebut kemudian bisa diredam.
Setelah itu, ia menyelamatkan diri ke Maroko dan mendirikan kerajaan disana.
Idris merupakan penganut syi’ah dan merupakan kerajaan syi’ah pertama dan
berusaha memasukkan syi’ah ke daerah Maroko dalam bentuk-bentuk yang
sangat halus.
Ada dua alasan penting yang melatarbelakangi munculnya dinasti
Idrisyiah dan menjadi dinasti yang kokoh dan kuat:
1. Adanya dukungan yang sangat kuat dari bangsa barbar yang mana mereka
sangat mengagungkan keturunan Ali.
2. Letak Geografis dinasti ini yang sangat jauh dari pusat pemerintahan
Dinasti Abbasyiah yang berada di Baghdad sehingga sulit untuk di
taklukan.
B. Raja-raja yang Berkuasa
1. Idris I ibn Abdullah (789-793 M)
2. Idris II ibn Idris I (793-828 M)
3. Muhammad ibn Idris I (828-836 M)
4. Ali ibn Muhammad (836-849 M)
5. Yahya I ibn Muhammad (849-863 M)
6. Yahya II ibn Yahya I (863-866 M)
7. Ali ibn Umar (866-?M)
8. Yahya III ibn Al-Kasim (?-905)
9. Yahya IV ibn Idris ibn Umar (905-920 M)
10. Hasan Al-Hajjan ibn Muhammad ibn Al-Kasim (925-927 M)
11. Kasim Ghannun ibn Muhammad ibn Al-Kasim (937-948M)
12. Abu Asysh ibn Kasim Ghannun (948-954 M)
13. Hasan ibn Kasim Ghannun (954-974 M)
C. Masa Kejayaan dan Hasil Peradaban.
1. Masa kejayaan yaitu di masa pemerintahan Idris I dan Idris
II(putranya)Hasil peradababan yaitu berhasil mempersatukan suku-suku
Bar-bar, imigran-imigran Arab yang berasal dari Spanyol dan Tripolitania
di bawah satu kekuasaan politik, membangun kota Fez sebagai kota pusat
perdagangan dan terakhir membangun kota suci tempat Shorfa (orang-
orang terhormat keturunan Nabi dan Husein ibn Ali ibn Abi Thalib).
2. Masa kejayaan terlihat pula pada masa pemerintahan Yahya ibn
Muhammad. Hasil peradabannya yaitu berkembang pesatnya kota Fez,
pembangunan gedung-gedung megah diantaranya Masjid Qairawan dan
Masjid Andalusia dan versi lain juga mengatakan bahwa di kota ini pula
dibangun Masjig Fathima yang merupakan benih dari Masjid dan
universitas Qairawan yang terkenal.
D. Masa Kehancuran.
Kemerosotan Dinasti Idrisiyah dimulai pada masa pemerintahan Yahya II
disebabkan karena tidak mahir dan tidak cakap dalam mengendalikan dan
mengatur pemerintahan sehingga terjadi pembagian wilayah kekuasaan dan ia juga
pernah terlibat dalam perbuatan yang tidak bermoral terhadap kaum wanita yang
memmbuat dia di usir dari kota Fez dan melarikan diri ke Andalusia hingga Akhir
hayatnya pada tahun 866 M.
Ali ibn umar( paman dari ayah tiri Yahya) diangkat untuk menduduki
kekuasaan. Tapi akibat adanya pemberontakan maka kekuasaanya harus dilepas.
Dan pada saat itu pula munculah seorang penduduk kota Fez yaitu Abdurrahman
ibn Abi Sahl al-Judami.yang menarik keuntungan dengan jalan mengamkbil
kekuasaan. Namun Ali berhasil menguasai wilayah Qairawan dan memulihkan
ketentraman dengan bantuan ayahnya.
Pada masa pemerintahan Yahya III, ia berhasil menjadikan kota ini aman
dan tentram. Namun setelah ia memerintah cukup lama maka ia menyerahkan
kekuasaanya kepada Yahya IV(teman kerabatnya). Pada masa ini dinasti Idrisiyah
terlibat dalam persaingan antara dua kekuasaan besar yakni Dinasti Bani Umayyah
di Spanyol yg beraliran Sunni dan Bani Fatimiyah yang beraliran Syiah. Kedua
kekuatan besar tersebut berhati-hati menghindari bentrokan. Tetapi Fez dan
wilayah-wilayah Idrisyiah pada waktu itu menjadi daerah pertikaian mereka.
Pada masa kota Fez menjadi daerah pertikaian, dimasa Yahya IV
muncullah cucu Idris II yang bernama Al-Hajjam y7ang berhasil menguasai Fez
dan daerah sekitarnya. Namun di masa itu ia mendapat penghianatan dari seorang
pemimpin setempat sehingga kekuasaannya hilang dan berakhir pada tahun 926 M.
Setelah itru keluarga Idris mengundurkan diri dan lari ke daerah sebelah
utara (suku Barbar Gumara) dan mereka mendirikan benteng yang di beri nama
Hajar An-ashr di mana di bententeng tersebut mereka bertahan selama lima puluh
tahun sambil mengamati kubu kedua bani besar yakni bani Umayyah dan bani
Fatimiyah.
BAB VIII
DINASTI AGHLABIYAH
A. Sejarah Berdirinya
Dinasti ini di dirikan oleh Ibrahim Ibn Aghlab dan para penguasanya
berasal dari keluarga Bani al-Aghlab, sehingga Dinasti tersebut dinamakan
Aghlabiyah. Ibrahim I merupakan pejabat khurasan dalam militer Addasyiah dan di
kenal seorang yang mahir dalam bidang Administrasi dan mampu mengatur roda
pemerintahan dengan baik.
Awalnya dinasti tersebut di bawah kekuasaan Harun Ar-rasyid. Di bagian
Afrika utara terdapatdua bahaya yang mengancam kekuasaannya. Yaitu diuasti
Idrisyaiah dan Khawarij. Akibat kedua ancaman itu beliau menempatkan
tentaranya di Ifrikiah di bawah pimpinan Ibrahim Ibn al-Aghdad. Di tahun 800 M,
Ibrahim I diangkat jadi Gubernur di Tunisia. Setelah berhasil mengamankan
Ifrikiah, Ibrahim mengusulkan kepada Harun agar wilayah tersebut dihadiahkan
kepadanya dan anak keturunanya secara permanen. Karena ia sangat pandai
menjaga hubungan dengan khalifah Abbasyiah, dengan membayar pajak tahunan
40.000 dinar dan meliputi hak-hak otonom yang besar seperti kebijakan politik,
termasuk menentukan penggantinya tanpa campur tangan dari penguasa Baghdad
maka dari itu berdirilah Dinasi Aghlabiyah.
B. Raja-raja yang Berkuasa
1. Ibrahim I ibn al-Aghdad (179-197 H/800-811 M)
2. Abdullah I ibn Ibrahim (197-210 H/811-816 M)
3. Ziyadatullah I ibn Ibrahim (210-223 H/816-838 M)
4. Abu ‘iqbal ibn Ibrahim (223-226 H/838-8/838-841 M)
5. Abu Al-Abbas Muhammad I (226-242 H/841-856 M)
6. AbuIbrahim Ahmad (242-249 H/856-863 M)
7. Ziyadatullah II ibn Ahmad (250 H/863 M)
8. Abu Ghasaniq Muhammad II(250-262 H/863-875 M)
9. Ibrahim II ibn Ahmad (262-289 H/875-902 M)
10. Abu-Al-Abbas Abdullah II (289-292 H/902-903 M)
11. Abu Mudhar Ziyadatullah III (292-296 H/903-909 M)
C. Masa Kejayaan dan Hasil Peradaban.
Masa kejayaan dinasti Aglabiyah di capai pada masa pemerinthan
Zidayatullah I.
Adapun hasil peradaban pada masa Dinasti Aglabiyah yaitu :
1. Berhasil memadamkan gejolak yang muncul dari Kharijiah Barbar.
2. Penaklukan sisilia, kota-kota pantai Italia,Brindisi, Napolia, Calabria, Toronto,
Bari, Benevento dan pulau sisilia yang menjadi pusat bagi penyebaran
peradaban islam di Eropa dan menjadikan Dinasti ini kaya raya.
3. Ekspedisi laut dipimpin oleh Azad ibn Furad yang menjelajahi pulau-pulau di
langit tengah dan pantai-pantai eropa seperti pantai italia selatan, sardinia,
corsica, dan Alphen.
4. Siadatullah I membangun masjid Qairawan, yang kemudian disempurnakan
oleh Ibrahim I.
5. Pembangunan jalan-jalan, pos-pos, Armada angkutan, dan Irigasi
pertanian(khususnya di Tunisia selatan,yang tanahnya kurang subur).
6. Perkembangan Arsitektur, ilmu, seni, dan kehidupan keberagamaan.
7. Ibu kota dinasti Aghlabiyah Qhairawan merupakan pusat penting munculnya
Mashab Maliki, tempat berkumpulnya ulama-ulama terkemuka.
D. Masa Kehancuran
Pada abad akhir abad IX merupakan awal kemunduran Dinasti
Aghlabiyah. Posisi dinasti Aghlabiyah di Ifrikiyah menjadi merosot. Hal
ini disebabkan karena beberapa faktor, yaitu:
 Hilangnya hakekat kedaulatan dan ikatan-ikatan solidaritas sosial
semakin menurun.
 Pemimpin (Amir) terakhir yaitu Ziyadatullah tenggelam dalam
kemewahan (berfoya-foya).
 Seluruh pembesar (pemimpin terakhir) tertarik pada syi’ah, juga
propoganda syi’ah, Abu Abdullah.
 Perintis dinasti Fatimiyah, Mahdi Ubaidillah mempunyai
pengaruh yang cukup besar di Barbar, yang akhirnya
menimbulkan pemberontakan militer.
 Dengan kekuatan militer, Dinasti Aghlabiyah dikalahkan oleh
dinasti Fatimiyah (909 M).
BAB XIV
DINASTI AYYUBIYAH
A. Sejarah Berdiri.
Dinasti Ayyubiyah berkuasa pada tahun 564-643 H/1171-1250 M di
Mesir. Didirikan oleh Al-Malik Al-Nashir Shalahuddin Yusuf (Al-Ayyubi).
Berdirinya Dinasti Ayyubiyah dimulai ketika Shalahuddin mendanpingi
pamannya, Asaddudin Syirkuh yang mendapat tugas dari Nuruddin Zanki
(gubernur Suriah-Abbasyiah) dalam rangka membantu Bani Fatimiyah di
Mesir. Perdana Menteri Syawar meminta bantuan shalahuddin untuk
mengalahkan Dhirgam yang mengadakan Kudete terhadap pemerintahannya.
Kemudian setelah tiga tahun, Shalahuddin juga mampu memberantas Syawar(
perdana Menteri Bani Fatimiyah ) yang dianggap sangat membahayakan Kaum
Muslimin karena bersekutu dengan Amauri, Paglima tentara Salib.
Shalahuddin berhasil menduduki Iskandariah, tetapi tentara salib telah
mengepungnya. Untuk mengatasi situasi yang rumit tersebut, akhirnya terjadi
perjanjian damai diantara ketiganya, yang isinya pertukaran tawanan perang.
Shalahuddin kembali ke Suriah, Amauri kembali ke Yerussalem, dan
Iskandaria diserahkan kembali kepada Syawar. Pada tahun 1169 M, tentara
Salib dibawa pemimpin Amauri kembali menyerang Mesir dan bermaksud
untuk menguasai Mesir. Al-Adid yang pada waktu itu menjadi khalifah Dinasti
Bani Fatimiyah meminta bantuan Shalahuddin dan Asaduddin syirkuh untuk
mempertahankan Mesir. Shalahuddin dan Asaduddin berhasil mengalahkan
Amauri. Keberhasilan ini malah kemudian menjadikan Syawar dengki dan
berencana membunuh Shalahuddin dan Asaduddin. Rencana itu gagal dan
akhirnya dia tertangkap. Atas perintah khalifah Al-Adid, Syawar dihukum
mati. Atas jasa-jasanya, Asaduddin diangkat menjadi perdana menteri oleh Al-
Adid namun dua bulan setelah itu, asaduddin meninggal dan diangkatlah
Shalahuddin untuk menggantikannya pada usia 32 tahun dan mendapat gelar
Al-Malik An-Nasir. Salahuddin tidak menghendaki Mesir jatuh ketangan
tentara Salib. Ia mampu mempertahannkan mesir dari serangan tentara Salib
karena Bani Fatimiyah mengalami kelemahan dan tidak banyak perlawanan.
Setelah khalifah Al-Adil meninggal pada tahun 1171 M, berakhirlah Dinasti
Fatimiyah dan Shalahuddin berkuasa penuh atas Mesir dan mendirikan
pemerintahan Ayyubiyah. Selesailah kekuasaan Fatimiyah danj berpindah
tangan ke Shalahuddin Al-Ayyubi.
B. Raja-raja yang Berkuasa.
1. Shalahuddin Yusuf Al-Ayyubi (1174-1193 M)
2. Al-Aziz imad Al-Din (1193-1198 M)
3. Al-Mansur Muhammad (1198-1199 M)
4. Al-Adil I Sayf Al-Din (1199-1218 M)
5. Al-Kamil Muhammad (1218-1238M)
6. Abu Bakar Al-Adil II(1238-1240 M)
7. Al-Malik Al-Shaleh Najm Al-Din Ayyub (1240-1250 M)
8. Al-Mu’azzam Turansyah (1250 M)
9. Al-Asyraf Musa (1250 M)

C. Masa Kejayaan dan Hasil Peradaban.


Dinasti Ayyubiyah mengalami masa kejayaan di tangan Shalahuddin al-
Ayyubi. Hasil Peradaban yang telah dicapai antara lain :
1. Kemajuan di bidang Militer yang di tandai dengan strategi yang baik
dan senjata-senjata yang digunakan.
2. Kemajuan Bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan dibuktikan
dengan membangun departemen pendidikan, Madrasah al-shahuyah
tahun 1293 pusat pengajaran 4 madzhab, dar al-hadits al-
kamilah(1222 M), tiga madrasah di Kairo dan Iskandariah untuk
mengembangkan Mazhab Sunni.
3. Kemajuan Bidang Industri dan perdagangan. Kemajuan bidang
industri dibuktikan dengan adanya pabrik tekstil, parfum, kemenyan,
getah arab, karpet, kain, gelas. Sedangkan dibidang perdagangan
yaitu mereka sudah menggunakan mata uang (koin) sebagai alat
tukar.
4. Bidang pertanian, antara lain irigasi yang praktis, pembangunan dan
terusan produk pertanian dan ditemukannya gula.
5. Bidang arsitek : monument bangsa Arab, masjid Beirut (mirip
gereja), istana-istana dll.
6. Bidang politik dengan membuat beberapa kebijakan yaitu
diantaranya menggantikan qhadi-qhadi (hakim) syi’ah dengan hakim
sunni.
7. Bidang sosial budaya dengan membangun rumah skit, sekolah,
perguruan tinggi, dan masjid.

D. Masa Kehancuran.
Setelah al-Kamil meninggal pada tahun 1238 M, Dinasti Ayyubiah
berada diambang kehancuran. Hal ini ditandai oleh pertentangan-
pertentangan yang terjadi dikalangan intern. Serangan perang salibkeenam
dapat diatasi, dan pimpinannya di tangkap.
1. Munculnya pemberontakan mamluk (budak) diwilayah barat telah
membunuh penguasa terakhir Dinasti Ayyubiyah dan menggantinya
dengan salah satu pejabatnya menjadi sultan baru.
2. Di Syria, keruntuhan Dinasti Ayyubiyah terjadi setelah dapat
dihancurkan oleh pasukan Monghol. Dengan demikian, berakhirlah
Dinasti Ayyubiyah.

BAB XV
DINASTI FATIMIYAH
A. Sejarah Berdirinya.
Dinasti Fatimiyah berkuas pada tahun 297-567 H/909-1171 M di Afrika
utara tepatnya di Mesir dan Syria. Dinamakan dinasti Fatimiyah karena
dinisabkan nasabnya kepada keturunan Ali Fatimah, putri Rasulullah, istri Ali ibn
Abi Thalib dan Fatimiyah dan ismailo anak ja’far sidiq keturunan keenam dari
Ali. Awalnya kelompok ini dibangun dan dibentuk menjadi sistem agama dan
politik oleh Abdullah ibn Maimun. Setelah itu berubah menjadi gerakan
kekuatan, dengan tokohnya Said ibn Husein. Kemudian sekte ini menyebar dan
menjadi landasan munculnya dinasti Fatimiyah.

B. Raja-raja yang Berkuasa


1. Abu Muhammad Abdullah/Ubaidillah Al-Mahdi(297-322H/909-934M)
2. Abu al-Qasim Muhammad Al-Qa’im ibn Amrullah ibn al-Mahdi
Ubaidillah(322-323H/934-946M)
3. Abu Tahir Ismail Al-manshur Billah (324-341H/926-952M)
4. Abu Tamim Ma’add Al-Mu’izz Lidinillah (341-365H/952-975M)
5. Abu Manshur Nizar Al-‘Aziz Billah (365-386H/975-996M)
6. Abu ‘Ali Manshur Al-Hakim ibn Amrillah (386-411H/996-1021M)
7. Abu Al-Hasan Ali Al-Zhahir (411-428H/1021-1035M)
8. Abu Tamim Ma’add Al-Mustanshir (428-487H/1035-1094M)
9. Abu Al-Qasim Ahmad Al-Musta’il/Al-Malik Al-Afdhal (487-495H/1094-
1101M)
10. Abu Alil al-Manshur Al-Amir (495-524H/1101-1130M)
11. Abu Al-Maemun Abd al-Majid Al-Hafizh(542-544H/1130-1154M)
12. Abu Manshur Isma’il Al-Zhafir (544-549H/1149-1154M)
13. Abu Qasim Isa Al-fa’iz (549-555H/1154-1160M)
14. Abu Muhammad Abdullah Al-‘Adhid(555-567H/1160-1171M)

C. Masa Kejayaan dan Hasil Peradaban.


Dinasti Fatimiyah mencapai masa kejayaannya pada masa pemerintahan
Abu Manshur Nizar Al-‘aziz yang terkenal seorang yang pemberani dan
bijaksana. Daerah kekuasaan mencapai seluruh syria dan Mesopotamia. Al-
‘Aziz dan penguasa Baghdad Buwaihiyah menjalin hubungan persahabatan,
menjadi saingan berat bagi Dinasti Fatimiyah. Adapun Hasil Peradabannya
yaitu:
1. Bidang ilmu pengetahuan mencakup bahasa dan sastra, kedokteran,
filsafat, astronomi, dan lain-lain.
2. Bidang filsafat : menggunakan Filsafat Yunani dan
mengembangkannya.
3. Bidang pembangunan yang pernah ditorehkan yaitu membangun
istana-istana yang megah, masjid-masjid, rumah sakit, pemondokan
khalifah yang berukuran sangat besar, perpustakaan, pemandian
umum, pasar, dan lain-lain.
4. Bidang Ekonomi dan sosial : menghasilkan produk-produk industri
dan seni islam yang baik hingga ke India.
5. Bidang pemerintah yaitu sipil dan militer.
6. Perluasan wilayah yang dilakukan masa khalifah al-‘Aziz meliputi
negeri Arab sebelah timur sampai laut Atlantik sebelah Barat dan
Asia Kecil sebelah Utara sampai Nabuah sebelah selatan.

D. Masa Kehancuran
1. Perpecahan yang terjadi diantara para pemimpin yang menyebabkan
kemunduran.
2. Kebijakan mengimpor tentara dari turki dan Negro yang tidak patuh aturan
dan pertikaian dengan pasukan suku Berber.
3. Munculnya perang Salib yang disebabkan oleh dirusaknya beberapa gereja
masa pemerintahan Al-Manshur.
4. Al-Adhid (raja terakhir Fatimiyah) meminta bantuan Shalahuddin Al-Ayyubi
untuk mempertahankan Mesir dari perang Salib, yang kemudian peperangan
dimenangkan Shalahuddin. Maka pemerintahan Mesir berpindah ketangan
bani Ayyubiyah. Dinasti ini hancur setelah berkuas selama sekitar 280 tahun.

BAB XVI
DINASTI MAMALIK
A. Sejarah Berdiri.
Dinasti Mamalik berkuasa pada tahun 648-923H/1250-1517M di
Mesir. Mamlik adalah jamak dari Mamluk (bahas Arab yang berarti budak).
Dinasti ini didirikan oleh budak yang pada mulanya merupakan tawanan
penguasa Dinasti Ayyubiyah yang dididik dan dijadikan tentara. Oleh
penguasa terakhir Dinasti Ayyubiyah, Al-Malik Al-Shaleh, mereka dijadikan
pengawal untuk menjamin kelangsungan kekuasaan. Namun ketika Al-Malik
Al-Shaleh meninggal dunia, anaknya yang bernama Thuransyah naik tahta
menggantikannya sebagai sultan. Golongan Mamalik merasa terancam
karena Thuransyah lebih dekat dengan tentara asal Kurdi dari pada dengan
mereka. Pada 1250 M, mamalik dibawah pimpinan Aybak dan Baybars
berhasil membunuh Turansyah dan kemudian Aybak berhasil membunuh
Musa. Turansyah dan Musa merupakan penguasa terakhir Dinasti
Ayyubiyah. Saat Musa dibunuh Oleh Aybak, maka inilah yang menjadi
akhir dari Dinasti Ayyubiyah dan menjadi awal dari Dinasti Mamalik.
B. Raja-raja yang Berkuasa.
Pada Masa pemerintahan Mamalik terdapat 24 raja yang berkuasa dan 10
diantaranya yaitu:
1. Syajarah al-durr (648H/1250M)
2. Izzudin Aybak (648-655H/1250-1257M)
3. Nur al-Din Ali (655-657H/1257-1258M)
4. Saif al-Din Quthuz (657-658H/1258-1259M)
5. Zhahir Baybars (658-676H/1259-1277M)
6. Sa’id Barakah (676-678H/1277-1279M)
7. ‘aidil Badrudin Salamisy (678H/1279M)
8. Saifuddin Qalawun (678-689H/1729-1290M)
9. Khalil al-asyraf (689-693H/1290-1293M)
10. Al-Nashir Muhammad (693-741H/1293-1340M)

C. Masa Kejayaan dan hasil Peradaban.


Ada 3 penguasa yang mengalami puncak kejayaan dimasa Dinasti
Mamalik ini yaitu: Kitbugha, Baybars, Qallawun. Hasil peradabannya :
1. Bidang politik ( masa Kitbugha) : pemerintahan bersifayt Oligarki militer
kecuali masa Qallawun pergantian sultan secara turun temurun secara
(singkat).
2. Bidang Ekonomi (Baybars) : membuka hubungan dagang dengan Prancis
dan Italia dan menjalin persahabatan dengan raja-raja kristen Eropa,
pembangunan jaringan Transportasi dan komunikasi.
3. Bidang pemerintahan (Baybars) : kemenangan atas tentara Monghol di
ayn jalut, menguasai daerah-daerah sekitar.
4. Bidang Ilmu Pengetahuan (Baybars ): ilmu banyak berkembang di Mesir
seperti Sejarah, kedokteran, Astronomi, Matematika dan Agama.
5. Kemajuan Bidang Arsitektur masa Qallawun dan hasil karya seni pada
logam dan keramik.

D. Masa Kehancuran.
Beberapa faktor yang menyebabkan kemunduran dan kehancuran Dinasti
mamalik antara lain :
1. Faktor internal, yaitu perebutan kekuasaan, kemewahan dan budaya
korupsi masa Al-Nashir, dan merosotnya perekonomian.
2. Faktor Ekternal, yaitu serangan dari Turki Utsmani dibawah kekuasaan
Sultan Salim tahun 923 H/1517 M.

BAB XVII

DINASTI ILKHAN
A. Sejarah Berdiri.
Kebajuan Bangsa Mongol secara besar-besaran terjadi pada masa
kepemimpinan Yasungi Bahadur Khan. Setelah beliau meninggal kemudian
digantikan oleh anaknya yang bernama jengis Khan. Beliau juga memperluas
wilayahnya dengan cara menyerang. Setelah kondisi fisik Jengis Khan mulai
melemah, ia membagi wilayah kekuasaannya menjadi 4 bagian kepada 4 anaknya
yaitu Yuchi, Chagatain, Kogatai, dan Tuli. Tuli menguasai Khurasan, karena
kerajaan islam ketika ia sudah terpecah belah dan kekuatannya melemah. Tuli
berhasil menguasai Irak pada tahun 1256 M. Setelah ia meninggal, kemudian
digantikan oleh putranya yang bernama Hulagu Khan. Ia memiliki Gelar Khan
yang berarti Raja. Ditangan Hulaghu Khan ini, Baghdad jatuh ketangan pada
tahun 1258 M. Ini bukan saja mengakhiri kekhalifaan Dinasti Abbasyiah tetapi
juga merupakan awal dari masa kemunduran polkitik dan peradaban islam.
Baghdad sebagai pusat peradaban islam yang sangat kaya akan Khazanah ilmu
pengetahuan lenyap di bumi hanguskan oleh pasukan Monghol. Dengan
berakhirnya Dinasti Abbasyiah, maka muncullah Dinasti Ilkhan yang dipimpin
pertama kali oleh Hulagu Khan islam. Islam dengan kecenderungan syiah
menjadi agama negara. Dibawah rezim Ilkhan, Baghdad diturunnkan posisinya
menjadi ibu kota provinsi dengan nama Irak Al-Arabi.

B. Raja-raja yang Berkuasa.


1. Hulagu Khan (1256-1265 M)
2. Abaga (1265-1282 M)
3. Ahmad Teguder (1282-1284 M)
4. Arghun (1284-1291 M)
5. Gayg Hatu (1291-1295 M)
6. Baidu (1295 M)
7. Mahmud Ghazan (1295-1304 M)
8. Muhammad Udabanda Uljaitu (1304-1317 M)
9. Abu Zaid (1317-1335 M)
10. Arpa (1335 M)
11. Musa (1336 M)
12. Muhammad (1336-1337 M)
13. Jahan Timur (1337-1338 M)
14. Sati Bek (1338-1339 M)
15. Sulaiman (1339-1343 M)

C. Masa Kejayaan dan Hasil Peradaban.


Dinasti Ilkhan mengalami masa kejayaan di zaman pemerintahan
Mahmud Ghazan. Diantara hasil peradabannya adalah:
1. Ilmu pengetahuan : hal yang menandai kemajuan ilmu pengetahuan
adalah dengan tumbuhnya ilmu-ilmu baru, peking menjadi pusat
pendidikan dan pusat peradaban dunia. Juga munculnya para sarjana
cendekiawan yang mahir dalam berbagai disiplin ilmu.
2. Mahmud Ghazan membangun bangunan yang indah seperti perpustakaan,
perguruan tinggi untuk Mazhab Syafi’i dan hanafi, sekolah-sekolah,
gedung-gedung, biara para darwis, observatiorium, dll.
3. Perdagangan. Pada masa ini, Taskhan merupakan kota Penyuplai alat-alat
perang di Asia. Perbaikan ekonomi, dengan cara antara lain :
mempekerjakan orang-orang yang terpercaya dan menghidupkan
aktivitas perekonomian.
4. Adanya program agresif untuk mengkonstruksi dan mendekorasi masjid-
masjid.
5. Ghazan menciptakan kalender islam Ilkhan yang dikombinasikan antara
kalender Monghol dan kalender Hijriyah.
D. Masa Kehancuran.
Kemunduran Dinasti Ilkhan dimulai pada pemerintahan Abu Sa’id,
pengganti Muhammad Khudabanda. Pada saat itu terjadi bencana kelaparan,
angin topan, hujan es yang sangat menyedihkan dan menjadi malapetaka.
Kerajaan Ilkhan terpecah belah setelah meninggalnya Abu Sa’id dan masing-
masing pecahan tersebut saling memerangi.
Faktor kehancuran dinasti Ilkhan adalah karena serangan dari Timur Lenk
awalnya merupakan gubernur Transoxiana di bawah amir Ghazaghan. Ia
memberontak terhadap serbuan Tughluq. Setelah mampu menundukkan Tughluq
timur dan Ilyas Khoja. Ia berambisi untuk menjadi raja. Kemudian ia melakukan
rangkaian serangan-serangan. Dinasti Ilkhan yang sudah terpecah belah dan
saling memerangi, akhirnya mereka semua mudah ditaklukan oleh serangan
Timur Lenk.

Anda mungkin juga menyukai