Di susun oleh :
Syahru Rio Saputra (210501034)
Muhammad Afifur Rahman (210501023)
Nurma Filah (210501021)
A. Bangsa Arab pra Islam dan Realitasnya
Ditinjau dari segi geografis, bangsa Arab mendiami wilayah Jazirah di barat
daya, Benua Asia, antara Laut Merah dan Laut Arab, Teluk Persia, dan
Lautan Hindia. Dimana bangsa Arab menjadikan tempat tinggal akhirnya
disebut dengan Jazirah Arab.
Sedangkan menurut Muhammad Hasyim Athiyah dinamakan Jazirah tersebut
dengan Jazirah Arab karena penduduknya suka mengembara, dari satu tempat
ketempat yang lain.
Bangsa Arab memiliki sejumlah suku dan karakter khas. Ditinjau dari segi
sosiologis telah mendorong bangsa ini untuk saling bersaing yang pada ujungnya
melahirkan perang antar suku. Moral dan perilaku mereka sangat rusak, yang
terbukti dari kebiasaan judi dan minum minuman keras.
Bahkan tak jarang mereka merampok sehingga sering menimbulkan peperangan
antar suku. Buruknya moral juga tercermin dari tradisi mengubur bayi perempuan
hidup-hidup. Hingga mereka merasa terhina apabila mempunyai anak perempuan.
Suku-suku yang melakukan perbuatan keji dan tak berperikemanusiaan itu adalah
suku Bani Tamim dan suku Bani Asad.
1. Sistem peribadatan masyarakat Arab pra Islam
Pada masa sebelum datangnya islam bangsa arab sudah memiliki sesembahan,
seperti menyembah berhala yang dibawa oleh Amr bin Luay al Khuzai. Pada saat
itu, bangsa jahiliyah mulai banyak yang menyembah berhala atau patung-patung.
Patung tersebut dibuat sendiri oleh masyarakat jahiliyah diantaranya ada yang
terbuat dari batu, kayu, dan logam. Bangsa Arab mulai menyembah berhala
ketika Ka’bah berada di bawah kekuasaan Jurhum.
Selain menyembah berhala masyarakat jahiliyah juga banyak yang menyembah
Malaikat, jin, Bintang-bintang, yang dimaksud bintang-bintang adalah matahari,
bulan dan bintang-bintang yang gemerlap cahayanya pada malam hari dan siang
hari, mereka menganggap bintang-bintang tersebut diberikan kekuasaan penuh
oleh Tuhan untuk mengatur alam ini.
Kemudian Roh-roh nenek moyang dan benda-benda yang di anggap keramat,
pada masa itu bangsa Arab juga percaya adanya Tahayul misal mengikatkan
rumput kering pada kambing jika mengharapkan hujan, Di dalam setiap perut
orang ada ular, perasaan lapar timbul karena ular menggigit usus manusia,
Mereka biasa mengenakan cincin dari tembaga atau besi, dengan keyakinan
untuk menambah kekuatan.
2. Kehidupan Sosial Budaya
Dalam ber sosial budaya ini bangsa Arab pra islam memiliki kebiasaan
yang sangat buruk diantaranya yakni
1. Kaum wanita diperlakukan seperti barang bergerak yang dapat dijual atau
dibeli
2. Para penyair mendendangkan keburukan moral dengan penuh
kebanggaan
3. Jika ada yang meninggal, maka anak mewarisi ibu tiri dan barang lainnya
dan bisa menikahi ibu tirinya
4. Anak perempuan yang baru lahir akan dicekik atau dikubur hidup-hidup
karena pada masa itu masyarakat menganggap bahwa tidak berguna
wanita dilahirkan karena tidak bisa berperang.
Minuman keras bagi masyarakat Arab adalah suatu barang mewah.
Mereka yang mampu bermabuk-mabukan dengan minuman keras
berarti orang yang berpunya.
Bangsa arab sebelum Islam tidak pernah dijajah oleh bangsa asing.
Kerajaan-kerajaan kecil yang terdapat di jajirah arab bagian
selatanumumnya berdaulat atas wilayah mereka yang sempit dan
sebatas wilayahnya saja.
1. Subtasi dakwah
secara sembunyi – sembunyi
Dalam arti dakwah yang dilakukan Nabi Muhammad yakni secara
Sembunyi-sembunyi. Namun, pada tahapan ini banyak juga yang
berbondong-bondong masuk Agama Islam. Orang yang tergolong
pertama kali masuk ke dalam Islam adalah istri Nabi yakni Khadijah,
Abu Bakar, Ali bin Abu Thalib, Zaid bin Haritsah serta Ummu
Aiman. Setelah mereka menyusul Ammar bin Yasir, Khabab bin
al-Arat, Utsman bin Affan, Abdurrahman bin Auf, Sa‟d bin Abi
Waqqas, Talhah, Arqam, Sa’id bin Zaid, Abdullah bin Mas’ud,
Utsman bin Mazh’un, Ubaidah dan Shuhaib al-Rumi. Misi
rahasia ini berlangsung kira-kira tiga tahun, selama ini empat
puluh orang memeluk Islam.
Secara terang – terangan
Mendirikan Masjid
Beliau dahulukan mendirikan masjid sebelum
bangunan-bangunan lainnya selain kediaman beliau
sendiri, karena masjid mempunyai potensi yang sangat
vital dalam menyatukan umat dan menyusun kekuatan
mereka lahir dan batin untuk membina masyarakat Islam
atau daulah Islamiyah berlandaskan semangat tauhid.
Masjid tersebut dibangun oleh Rasulullah SAW bersama
kaum muslimin. Masjid ini kemudian dikenal dengan
nama Masjid Nabawi.
Ukhuwah Islamiyyah Dan Persaudaraan Sesama Muslim
Dengan Peradaban yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW yang dulunya
bernama Yastrib kemudian berubah menjadi Madinah Dengan terbentuknya
negara Madinah, Islam menjadi semakin bertambah kuat. Perkembangan Islam
yang pesat itu membuat orang-orang Mekkah dan musuh Islam lainnya menjadi
risau. Dari kerisauan inilah yang kemudian menjadikan orang-orang Quraish
berbuat apa saja.
Perang pertama yang sangat menentukan masa depan negara Islam adalah perang
Badar, yakni perang yang dilakukan antara kaum muslimin dengan kaum musyrik
Quraisy. Pada tanggal 8 Ramadhan tahun 2 Hijriah, Nabi bersama 305 orang
muslim bergerak ke luar kota membawa perlengkapan sederhana. Di daerah
Badar, kurang lebih 120 kilometer dari Madinah, pasukan Nabi bertemu
dengan pasukan Quraisy yang berjumlah sekitar 900 sampai 1000 orang.
D. Konsep Jihad
Secara etimologi, jihad berasal dari kata kerja jâhada-yujâhidu,
masdarnya jihâdan wa mujâhadatan.