Anda di halaman 1dari 4

BAB II PEMBAHASAN

1. Bangsa Arab Pra Islam


Kehidupan bangsa Arab sebelum datangnya Islam dikenal dengan istilah
jahiliyah yang memiliki arti kebodohan. Penyebutan terkait dengan Jahiliah juga
berkaitan dengan kepercayaan sesat, peribadatan yang salah, kekuasaan yang
sewenang-wenang, dan ketidakadilan hukum. Masyarakat Jahiliyah ini identik dengan
peradaban yang sangat buruk. Pelacuran dimana-mana, pertumpahan darah, perbuatan
keji yang tak dapat diterima akal sehat. Sebelum diutusnya Nabi Muhammad SAW,
orang-orang Arab menganut agama Yahudi, Nasrani, Majusi, Shabi'ah dan
penyembah berhala (paganisme).
Dari sisi peribadatan pada awal mulanya bangsa Arab Quraisy mengikuti
ajaran Nabi Ibrahim AS yaitu agama Hanifiyah. Namun seiring waktu, ajaran tersebut
mengalami perubahan karena adanya ketidak tanggung jawaban dari para
pengikutnya. Hingga muncul berbagai ajaran yang meragukan, seperti menyembah
berhala yang dibawa oleh Amr bin Luay al Khuzai. Pada saat itu, bangsa jahiliyah
mulai banyak yang menyembah berhala atau patung-patung. Berhala tersebut dibuat
sendiri oleh mereka dari batu, kayu dan logam. Amr bin Luay al Khuzai meletakkan
sebuah berhala besar bernama Hubal yang terbuat dari batu akik berwarna merah
berbentuk patung manusia. Selain menyembah pada benda dan alam, bangsa Arab
Jahiliah juga percaya pada tahayul misal mengikatkan rumput kering pada kambing
jika mengharapkan hujan.
Bangsa Arab Jahiliyah ini setiap sukunya dipimpin oleh Syaikh yang bertindak
sebagai hakam (juru damai) dalam setiap perkara yang diajukan padanya demi
memelihara ketertiban masyarakat dan mempertahankan kelanjutan sukunya. Wibawa
seorang syaikh menjadikan pendapatnya diakui sebagai kebenaran. Vonis paling berat
yang dapat dijatuhkan adalah pengusiran ke luar suku. Setiap pengusiran sama dengan
tercabut hak untuk mendapatkan perlindungan. Jika tidak mendapat perlindungan
hukum dari suku lain, orang yang divonis tersebut bisa jadi mati (dibunuh) tanpa ada
orang yang menuntut balas atas kematiannya itu.
Pada sisi kehidupan sosial budaya bangsa Arab Jahiliah memiliki moral dan
perilaku yang sangat rusak, yang terbukti dari kebiasaan judi dan minum minuman
keras. Bahkan tak jarang mereka merampok sehingga sering menimbulkan
peperangan antar suku. Bahkan pada masa itu perempuan dianggap sebagai barang
murah yang seakan tidak ada harganya. Mereka tidak segan-segan mengubur bayi
perempuan hidup-hidup. Masyarakat Arab pra Islam yakin anak perempuan tidak
berguna dan hanya menyusahkan orang tua. Selain itu, perbudakan adalah hal wajar
dengan majikan yang berkuasa penuh hingga hidup mati. Dengan kondisi tersebut,
mereka yang kaya hidup bergelimang harta sedangkan yang miskin semakin
kekurangan. Jurang pemisah antara masyarakat kaya dan miskin terasa makin dalam
dan jauh. Masyarakat kaya dapat mengeksploitas masyarakat yang lebih miskin.
2. Pandangan terhadap Islam pada masa Rasulullah
Ketika Islam pertama kali disiarkan oleh nabi Muhammad SAW secara terang-
terangan,bangsa Arab melakukan penolakan. Terutama kaum Quraisy yang sangat
tidak menerima agama baru yang di bawa oleh nabi Muhammad SAW. Mereka tetap
berpendapat bahwa kepercayaan watsanilah yang paling benar. Karena kepercayaan
tersebut menupakan warisan dari nenek moyang mereka. Kaum Quraisy berpendapat
bahwa kepercayaan yang telah di anut oleh nenek moyang mereka itu telah cukup
untuk mereka. Bahkan mereka menyeru nabi Muhammad untuk tidak menyiarkan
Islam dan kembali pada kepercayaan Watsani.

Perilaku bangsa Arab pada masa sebelum fatahul Mekah, belum terdapat
perubahan yang besar. Mereka masih saja melakukan kebiasaan-kebiasaan jahiliyah.
Hanya beberapa orang yang masuk Islam saja yang mengalami perubahan-perubahan
perilaku. Sedangkan sebagian besar bangsa Arab yang nabi Muhammad SAW
mendapatkan tantangan yang sangat berat dalam menyebarkan Islam. Setelah
terjadinya penaklukkan terhadap kota Mekah, penduduk kota tersebut yang masih
menganut kepercayaan watsani tiba-tiba berbondong-bondong menyatakan bahwa
mereka masuk Islam.

Kondisi masyarakat Arab sebelum kedatangan Islam ini berubah usai


kedatangan Rasulullah SAW, yang membawa ajaran Islam dari Allah SWT. Tatanan
ekonomi, pemerintahan, serta sosial budaya masyarakat Arab mulai membaik secara
signifikan. Tradisi dan kebiasaan buruk yang tidak sesuai ajaran Islam dihapus.
Misalnya membunuh anak perempuan baru lahir, seks bebas, berjudi, dan
merendahkan wanita. Perubahan dilakukan meski membutuhkan pengorbanan dan
waktu yang tidak sebentar.

3. Langkah-Langkah Rasulullah dalam Membangun Peradaban


A. Periode Mekah
Periode Mekah merupakan periode pertama Nabi Muhammad SAW dalam
membangun peradaban Islam yang juga menjadi periode awal dakwah Rasulullah
setelah mendapat perintah untuk menyebarkan Agama Islam. Wahyu pertama kali
tersebut diterima Rasulullah di Gua Hira dan disebarkan oleh Rasulullah pada
sejak tahun 611 Masehi. Dakwah rasulullah SAW selama kurang lebih 22 tahun 2
bulan 22 hari atau ada yang membulatkan selama 23 tahun dan terbagi dalam dua
periode yaitu periode Makkah dan Madinah. Sebelum diangkat sebagai rasul,
Muhammad sering menyendiri di Gua Hira’ sampai suatu ketika memperoleh
wahyu pertama berupa surat al-’alaq ayat 1-5. Lima ayat tersebut diyakini sebagai
pembukaan dari risalah penutup yang abadi.

Dakwah Rasulullah periode Mekah merupakan dakwah paling berat karena


harus dilakukan secara diam-diam dan menghadapi banyak orang yang menentang
ajaran islam. Tujuan Rasulullah dalam dakwahnya di Kota Mekah yakni
mengajarkan pada masyarakat untuk meninggalkan kejahiliyahnya. Sehingga akan
mengakui adanya agama Islam, mulai dari beberapa jenis. Antara lain agama,
moral, dan hukum, sehingga menjadi pilihan tepat pada siapapun yang tidak
bertaat. Dakwah yang dilakukan secara sembunyi sembunyi tersebut dilakukan
oleh Rasulullah karena Rasulullah menyerukan agama islam kepada kerabat,
sahabat, dan orang sekitar Rasulullah.

Setelah tahun ke-4 kenabiannya, Rasulullah kemudian melakukan dakwah


secara terang-terangan. Dengan adanya cara dakwah ini, mulai muncul berbagai
pertentangan. Langkah pertama yang Rasul lakukan yaitu dengan mengumpulkan
kaum kerabat Bani Hasyim dalam jamuan makan. Saat itulah sekaligus ajaran
agama mulai berjalan. Setelah itu, barulah Rasulullah mulai mengajak para
penduduk Mekah untuk berkumpul di Bukit Shafa. Rasulullah menyampaikan
dakwahnya kepada penduduk Mekah. Rasulullah tidak langsung berhasil
mengajak penduduk masuk Islam. Namun, ada juga yang melakukan penolakan
dan menentang. Namun, dengan kegigihan dan ketaqwaan Rasul, ajaran Islam
mulai berkembang. Sehingga dakwah Nabi Muhammad SAW terus mengalami
perkembangan dari waktu ke waktu. Semua Rasul lakukan dengan perintah Allah
SWT melalui wahyu yang turun secara berangsur-angsur

Anda mungkin juga menyukai