Anda di halaman 1dari 2

Nama: Aji Sofwan

NPM : 1921020261

Kelas : HTN/B

UTS

Matakuliah: Sejarah Peradaban Islam

Soal.

1. Mengapa Bangsa Arab Pra Islam di Juluki Dengan Istilah “Jahiliyyah” dalam hal apa mereka
digolongkan dengan Jahiliyah ?

2. Faktor apa yang mempengaruhi masyarakat makkah menenteng dakwaah Nabi SAW ?

3. Jelaskan pola kehidupan sosial, ekonomi, politik, dan pendidikan bangsa arab pra Islam?

4. Jelaskan apa fungsi dibuatnya Piagam Madinah dan sebutkan beberapa poin/isi piagam
madinah !!

5. Bagaimana proses atau sistem pergantian kepala negara pada masa khulafa’ al-rasyidin (Abu
Bakar, ‘Uamar, Utsman dan ‘Ali )?

6. Bagaimanakah perkembangan peradaban dan ilmu pengetahuan pada masa Dinasti


Abbasiyah, serta  sebutkan Tokoh-tokoh Intelektual Muslim pada masa itu?

Jawab.

1. Karena jahiliyah merujuk pada kebiasaan melawan kebenaran meski telah mengetahuinya.
Itulah alasan mengapa bangsa Arab sebelum mengenal Islam disebut sebagai bangsa
jahiliyah.

2. Ada 5 faktor yaitu:

• Pertama, pengaruh dan kekuasaan. Para ka r menolak dakwah Islam yang dibawa Rasulullah
karena takut pengaruh dan kekuasaan yang mereka miliki akan hilang manakala menjadi
pengikut Rasulullah. Diantara yang menolak Islam karena motif ini adalah Abu Lahab, Ummu
Jamil, Al-Walid bin Al-Mughirah, Uthbah bin Rabi’ah, Al-Harits bin Qais al-Sahmi, dan Abdullah
bin Ubay bin Salul.

• Kedua, ekonomi dan status sosial. Mereka menentang Rasulullah karena faktor ekonomi dan
status sosial. Mereka khawatir jika memeluk agama Islam, maka ekonomi dan status ekonomi
yang selama ini melekat pada mereka akan memudar. Umayyah bin Khalaf Al-Jumahi adalah
satu dari mereka yang menentang dakwah Rasulullah karena motif ini.

• Ketiga, setia dengan agama nenek moyang. Para ka r tidak sudi dan tidak rela memeluk Islam.
Mereka berkeyakinan bahwa agama yang benar dan lebih baik adalah agama nenek
moyangnya, yakni menyembah berhala, bukan Islam. Mereka menilai Islam bertentangan
dengan agama nenek moyangnya. Diantara yang memiliki motif seperti ini adalah Abu Jahal dan
al-Ash bin Wail. 

• Keempat, iri, dengki, dan angkuh. Ada juga yang iri dan dengki kalau Rasulullah yang diangkat
menjadi seorang nabi dan rasul. Menurutnya, yang pantas dan berhak menerima risalah
kenabian adalah dirinya, bukan Muhammad. Al-Walid bin Al-Mughirah dan Musailamah Al-
Kadzdzab adalah orang menyatakan hal demikian.  “Wahai Muhammad, jika kenabian
(nubuwwah) itu benar, tentu orang yang berhak mendapatkannya adalah aku, bukan engkau.
Sebab, aku lebih tua dan lebih kaya daripada dirimu,” kata Al-Walid bin Al-Mughirah. Begitu
halnya dengan Amr bin Abd Wudd. Ia merasa tidak layak menjadi pengikut seorang yang
usianya jauh lebih muda darinya. Ditambah, Amr bin Abd Wudd  adalah mantan seorang
kesatria pada jaman jahiliyah. Pada saat Muhammad diangkat menjadi nabi, Amr bin Abd Wudd
berumur sekitar 100 tahun.    Sementara, Salam bin Misykam, Ka’ab bin Asad, Huyay bin
Akhthab, dan Ka’ab bin Al-Asyraf menolak dakwah Rasulullah karena dengki. Mereka dengki
karena nabi yang diutus Allah dari bangsa Arab, bukan dari kalangan mereka, Yahudi. Adapun
Sallam bin Abi Huqaiq memendam kebencian dan kedengkian karena Rasulullah berhasil
menyatukan kabilah Aus, Khazraj, dan kabilah Arab lainnya.

• Kelima, tidak percaya ajaran Islam. Mereka menentang dakwah Rasulullah karena tidak percaya
dengan ajaran-ajaran Islam. Misalnya Ubay bin Khalaf dan al-Ash bin Wail. Mereka tidak
percaya dengan adanya hari kebangkitan. Mereka berkeyakinan bahwa kebangkitan setelah
kematian adalah sesuatu yang tidak logis dan menganggap hal itu khayalan belaka. Bagi
mereka, kehidupan hanya ada di dunia ini saja.  Begitu pun dengan Syaibah bin Rabiah,
seorang Nasrani. Ia tidak percaya dengan kenabian dan kerasulan Muhammad. Bahkan, ia
menuduh Muhammad sebagai seorang dukun.

fi
fi
3. Kehidupan sosial era Arab Jahiliyah sangatlah buruk, di mana perbudakan menjadi hal biasa.
Perbudakan dan pelacuran adalah hal yang normal, bahkan seorang anak bisa menikahi ibu
tirinya. Selain itu, pertempuran antarsuku sering terjadi, kecuali pada bulan tertentu yang
diharamkan untuk berperang. Bangsa Arab memiliki mata pencaharian bidang perdagangan,
pertanian, dan peternakan. Peternakan menjadi sumber kehidupan bagi Arab Badui. Mereka
ber- pindah-pindah menggiring ternaknya ke daerah yang sedang musim hujan atau ke
pandang rumput. Sebelum Islam datang, tradisi pendidikan orang Arab terbatas pada tradisi
lisan. Pewarisan pengetahuan berlangsung dari mulut ke mulut (oral), dan dari generasi ke
generasi. Materi pendidikan mencakup pengetahuan dan ketrampilan dasar sesuai dengan
kondisi kehidupan setempat saat itu.

4. Sewaktu di Madinah, Nabi Muhammad membentuk perjanjian dengan berbagai kalangan,


yang disebut sebagai Piagam Madinah. Salah satu fungsi utama Piagam Madinah adalah
menyatukan dan menciptakan kehidupan masyarakat Madinah yang damai dan tentram, di
balik segala perbedaan yang ada. Isi Piagam Madinah, antara lain menetapkan adanya
kebebasan beragama, kebebasan menyatakan pendapat; tentang keselamatan harta-benda
dan larangan orang melakukan kejahatan.

5. pertama,kesepakatan umat dengan isyarat


dariRasululahSAW;kedua,penunjukanolehkhalifahsebelumnya;ketiga,penunjukanbeberapa
oranguntukbermusyawarahdanmemilihsalahsatudarimerekauntukmenjadikhalifah;
keempat,kesepakatanumatIslam.

6.
7. Masa kekhalifahan Abbasiyah dikenal dengan perkembangan yang sangat pesat mengenai
pengetahuan. Pada masa ini banyak sekali bermunculan intelektual-intelektual muslim baik
dalam bidang ilmu pengetahuan maupun ilmu agama. Dalam masa kekhalifahan Abbasiyah
keadaaan sosial ekonomi pun berkembang dengan baik. Pada masa Dinasti Abbasiyah,
berkembang dua aliran ilmu tafsir yang terus digunakan hingga sekarang, yaitu tafsir bi al-
ma'tsur yang menekankan pada penafsiran ayat-ayat Al-Quran dengan hadis dan pendapat
para sahabat, dan tafsir bi ar-ra'yi yang berpijak pada logika daripada nas syariat.

Tokoh tokoh intelektual pada masa dinasti abbasiyah:

• 1. Al-Hallaj. Ibnu Rusyd.

• 2. Al-Ghazali. Ibnu Sina.

• 3. Al-Biruni. 6 Imam Hadis.

• 4. Imam Hambali (Tokoh-tokoh Su )

• 5. Al-Khawarizmi.
fi

Anda mungkin juga menyukai