Anda di halaman 1dari 39

Prioritas dakwah Nabi Muhammad selama di Mekkah adalah menyiarkan agama Islam kepada Kaum

Quraisy yang berada di Mekkah. Dakwah Nabi Muhammad ini dilakukan dengan tiga cara, yaitu dengan
cara sembunyi-sembunyi, dengan melalui keluarga, dan dengan cara terang-terangan.

Pembahasan

Prioritas dakwah Nabi Muhammad selama di Mekkah adalah

Mengajarkan ketauhidan, yaitu menyembah hanya kepada Allah yang Maha Esa, tak beranak dan tak
diperanankan.

Mengajak masyarakat Mekkah untuk menyembah Allah Saw., bukan menyembah berhala.

Menegaskan hari kiamat sebagai hari pembalasan.

Mengubah perilaku masyarakat Jahiliyah yang melanggar etika (akhlak) dan hak asasi manusia menjadi
manusia yang berperilaku baik dan benar sesuai yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad.

Mengangkat dan melindungi hak asasi manusia dengan menghapus perbudakan dan memuliakan dan
mengangkat derajat wanita pada posisi yang tinggi dan terhormat.

Simak lebih lanjut di Brainly.co.id - https://brainly.co.id/tugas/12055724#readmore


Muhammad diangkat menjadi seorang nabi dan rasul pada saat usianya 40 tahun (610 M). Sejak saat itu
Rasulullah mulai gencar mendakwahkan Islam. Mulanya dengan cara diam-diam dan sembunyi-
sembunyi kemudian dengan terang-terangan. Awalnya ia hanya mengajak saudara-saudara untuk
memeluk Islam, kemudian merambah ke masyarakat Makkah secara luas.

Rasulullah mendakwahkan Islam di Makkah selama 13 tahun (610-622 M). Sementara di Madinah 10
tahun. Total sekitar 23 tahun Rasulullah mensyiarkan Islam ke seluruh jazirah Arab. Puncak dakwahnya
adalah saat Fathu Makkah dimana Rasulullah dan kaum Muslim berhasil menaklukkan kota Makkah
pada 11 Januari 630 M (10 Ramadhan 8 H).

Namun siapa sangka meski dilengkapi dengan mukjizat, dalil, dan tanda-tanda yang terang dari Allah,
masih banyak orang yang menolak dakwah Rasulullah. Bahkan menentangnya. Lalu sebetulnya apa yang
menyebabkan mereka menolak dan menentang dakwah Islam Rasulullah?

Merujuk buku Para Penentang Muhammad saw., setidaknya ada lima motif mengapa mereka
menentang dakwah Rasulullah. Pertama, pengaruh dan kekuasaan. Para kafir menolak dakwah Islam
yang dibawa Rasulullah karena takut pengaruh dan kekuasaan yang mereka miliki akan hilang manakala
menjadi pengikut Rasulullah. Diantara yang menolak Islam karena motif ini adalah Abu Lahab, Ummu
Jamil, Al-Walid bin Al-Mughirah, Uthbah bin Rabi’ah, Al-Harits bin Qais al-Sahmi, dan Abdullah bin Ubay
bin Salul.

Kedua, ekonomi dan status sosial. Mereka menentang Rasulullah karena faktor ekonomi dan status
sosial. Mereka khawatir jika memeluk agama Islam, maka ekonomi dan status ekonomi yang selama ini
melekat pada mereka akan memudar. Umayyah bin Khalaf Al-Jumahi adalah satu dari mereka yang
menentang dakwah Rasulullah karena motif ini.

Ketiga, setia dengan agama nenek moyang. Para kafir tidak sudi dan tidak rela memeluk Islam. Mereka
berkeyakinan bahwa agama yang benar dan lebih baik adalah agama nenek moyangnya, yakni
menyembah berhala, bukan Islam. Mereka menilai Islam bertentangan dengan agama nenek
moyangnya. Diantara yang memiliki motif seperti ini adalah Abu Jahal dan al-Ash bin Wail.

Keempat, iri, dengki, dan angkuh. Ada juga yang iri dan dengki kalau Rasulullah yang diangkat menjadi
seorang nabi dan rasul. Menurutnya, yang pantas dan berhak menerima risalah kenabian adalah dirinya,
bukan Muhammad. Al-Walid bin Al-Mughirah dan Musailamah Al-Kadzdzab adalah orang menyatakan
hal demikian.

“Wahai Muhammad, jika kenabian (nubuwwah) itu benar, tentu orang yang berhak mendapatkannya
adalah aku, bukan engkau. Sebab, aku lebih tua dan lebih kaya daripada dirimu,” kata Al-Walid bin Al-
Mughirah.

Begitu halnya dengan Amr bin Abd Wudd. Ia merasa tidak layak menjadi pengikut seorang yang usianya
jauh lebih muda darinya. Ditambah, Amr bin Abd Wudd adalah mantan seorang kesatria pada jaman
jahiliyah. Pada saat Muhammad diangkat menjadi nabi, Amr bin Abd Wudd berumur sekitar 100 tahun.

Sementara, Salam bin Misykam, Ka’ab bin Asad, Huyay bin Akhthab, dan Ka’ab bin Al-Asyraf menolak
dakwah Rasulullah karena dengki. Mereka dengki karena nabi yang diutus Allah dari bangsa Arab, bukan
dari kalangan mereka, Yahudi. Adapun Sallam bin Abi Huqaiq memendam kebencian dan kedengkian
karena Rasulullah berhasil menyatukan kabilah Aus, Khazraj, dan kabilah Arab lainnya.

Kelima, tidak percaya ajaran Islam. Mereka menentang dakwah Rasulullah karena tidak percaya dengan
ajaran-ajaran Islam. Misalnya Ubay bin Khalaf dan al-Ash bin Wail. Mereka tidak percaya dengan adanya
hari kebangkitan. Mereka berkeyakinan bahwa kebangkitan setelah kematian adalah sesuatu yang tidak
logis dan menganggap hal itu khayalan belaka. Bagi mereka, kehidupan hanya ada di dunia ini saja.

Begitu pun dengan Syaibah bin Rabiah, seorang Nasrani. Ia tidak percaya dengan kenabian dan
kerasulan Muhammad. Bahkan, ia menuduh Muhammad sebagai seorang dukun. (A Muchlishon
Rochmat)

Respon masyarakat Mekkah terhadap dakwah Nabi adalah sebagian besar masyarakat Mekkah menolak
dan sebagian kecil menerima dakwah dari Nabi Muhammad SAW. Kaum Quraisy tidak senang menerima
akan kedatangan agama Islam di kehidupan mereka. Para tokoh kaum Quraisy menyebarkan isu bahwa
ajaran dari Nabi Muhammad SAW tidak benar. Sehingga banyak masyarakat yang terpengaruh isu-isu
tersebut.

Pembahasan

Hai teman-teman BrainlyLovers...!!! Sekarang kita akan membahas dakwah Nabi Muhammad SAW di
Mekkah.  

Selamat belajar...!!!  

1. Faktor yang menyebabkan ajaran Nabi Muhammad ditolak adalah

a. Ketakuan kehilangan Kekuasaan

Antara kenabian dengan kekuasaan, kaum Quraisy tidak mampu membedakannya. Kaum Quraisy
menganggap bahwa jika mengikuti ajaran Nabi Muhammad maka artinya tunduk kepada Nabi
Muhammad serta tunduk kepada Bani Hasyim.

b. Hilangnya Status Sosial

Adanya kasta atau penggolongan-penggolongan status sosial dalam masyarakat Quraisy. Para tokoh
Quraisy pada umumnya berstatus sosial tinggi. Mereka keberatan jika status sosial disamakan dengan
yang lain.

c. Hilangnya perdagangan patung

Kaum Quraisy adalah masyarakat penyembah berhala. Membuat berhala merupakan mata pencaharian
dari masyarakat pada saat itu.
2. Hikmah dari sejarah dakwah Rasulullah dalam periode Mekah adalah

Bahwa dengan kesabaran dan keuletan untuk berjuan dalam menegakkan agama Allah pasti akan
mendapatkan pertolongan dari Allah SWT.

Bahwa tugas seseorang Rasul hanya menyampaikan risalah dari Allah SWT. Sehingga Rasul tidak dapat
memberi hidayah atau petunjuk, bahkan kepada keluarga atau orang yang dicintai.

Bahwa Allah SWT.  akan menguji seseorang yang terpilih menjadi utusan atau rasul-Nya.

Bahwa Nabi Muhammad SAW. sangat bijaksana, cerdas dalam menggunakan kesempatan yang
berharga, mampu menarik perhatian orang lain tanpa menimbulkan kebosanan.

Bahwa Nabi Muhammad SAW. bergelar Uswatun Hasanah. Artinya, amal perbuatan dan tingkah laku
Rasulullah SAW. sehari-hari merupakan teladan yang baik.

Melalui dakwah Rasulullah SAW., untuk umat manusia, pada khususnya umat Islam memperoleh
informasi tentang agama yang diridai Allah.

Melalui dakwah agama Islam, Rasulullah SAW. memberikan pemahaman tentang hak serta persamaan
derajat antara kaum laki-laki dengan kaum perempuan.

Islam menegakkan ajaran persamaan derajat manusia dan melakukan pemberantasan perbudakan.

Melalui penghapusan perbudakan, maka semua manusia status derajatnya di depan Allah adalah sama.

Simak lebih lanjut di Brainly.co.id - https://brainly.co.id/tugas/6896671#readmore

Artikel Bahasa Indonesia kelas VII kali ini akan membahas perbedaan antara surat pribadi dan surat
dinas.

Squad, apakah kalian sudah pernah membuat surat? Menurut KBBI, surat adalah secarik kertas dan
sebagainya yang digunakan sebagai tanda atau keterangan, sesuatu yang ditulis, atau yang tertulis. Surat
terbagi menjadi dua, yaitu surat pribadi dan surat dinas. Apa kalian tahu apa perbedaan di antara kedua
jenis surat tadi? Yuk, kita cari tahu bersama.

Surat Pribadi

Surat pribadi adalah surat yang digunakan untuk berkomuniasi secara pribadi, bersifat tidak resmi, dan
berisi tentang masalah pribadi. Surat pribasi ditulis oleh seorang individu atau perseorangan untuk
orang lain atau instansi lain. Oleh karena itu, bahasa dari surat pribadi bersifat pribadi, santai, mudah
dipahami, dan komunikatif.

Surat pribadi yang dibuat dari seseorang untuk orang lain, misalnya surat bertukar kabar kepada
kerabat. Sementara itu, contoh surat pribadi yang dikirim ke suatu instansi, misalnya surat izin tidak
masuk sekolah karena suatu hal.

Jika bahasa dalam surat resmi lebih baku dan jelas polanya, maka tidak demikian dengan surat pribadi.
Namun, dalam surat pribadi tetap ada hal yang perlu diperhatikan yaitu tata etika atau sopan santun.
Khususnya jika kita menulis kepada orang lain yang lebih dewasa. Berikut adalah contoh dari surat
pribadi.

Surat pribadi di atas merupakan surat yang ditujukan dari seorang anak kepada orang tuanya. Seperti
yang kita lihat pada contoh tersebut, bahasa yang digunakan dalam surat pribadi biasanya menggunakan
bahasa percakapan sehari-hari.
Surat Resmi

Surat resmi biasa juga disebut dengan surat dinas. Surat dinas adalah surat yang dikirim oleh suatu
instansi atau lembaga kepada perseorangan atau ke instansi lain yang berisi hal-hal kedinasan. Contoh
dari surat dinas adalah surat undangan, surat jual beli, surat perjanjian, nota dinas, dan lain-lain.

Dalam menulis surat dinas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu penggunaan bahasanya.
Namun, bahasa yang digunakan pada surat dinas ini lebih mudah dibanding surat pribadi. Surat resmi
tidak memerlukan bahasa yang bertele-tele. Gaya bahasa dari surat resmi lebih singkat, jelas, dan
berpola tetap.

Surat resmi hanya dapat ditulis oleh sebuah instansi kepada instansi lain atau individu. Seseorang atau
individu tidak boleh menulis surat dinas. Maka, pada surat dinas ada kepala surat dan nomor surat. Isi
surat dinas berkaitan dengan topik kedinasan, misalnya undangan rapat, lamaran pekerjaan, izin
menggunakan tempat, dan sebagainya.
Nah, itulah tadi perbedaan antara surat pribadi dan surat dinas. Sekarang tentu kalian sudah dapat
membedakan 'kan perbedaan dari kedua jenis surat tersebut? Apakah kalian sudah paham? Jika belum,
kalian bisa belajar dengan menonton video beranimasi di ruangbelajar. Selain video, ada pula latihan
soal dan rangkumannya yang dapat membuat #BelajarJadiMudah.
BERITA
Berita adalah informasi baru atau informasi mengenai sesuatu yang sedang terjadi, disajikan lewat
bentuk cetak, siaran, Internet, atau dari mulut ke mulut kepada orang ketiga atau orang banyak.

Laporan berita merupakan tugas profesi wartawan, saat berita dilaporkan oleh wartawan laporan
tersebut menjadi fakta / ide terkini yang dipilih secara sengaja oleh redaksi pemberitaan / media untuk
disiarkan dengan anggapan bahwa berita yang terpilih dapat menarik khalayak banyak karena
mengandung unsur-unsur berita.

Stasiun televisi biasanya memiliki acara berita atau menayangkan berita sepanjang waktu. Kebutuhan
akan berita ada dalam masyarakat, baik yang melek huruf maupun yang buta huruf.
Hijrah ke Habasyah
Hijrah ke Habasyah (Bahasa Arab: ‫)هجرة الی الحبشة‬, pada tahun-tahun pertama Bi'tsah (diutusnya Nabi
Muhammad saw sebagai nabi), atas perintah Nabi Muhammad saw sekelompok kaum muslimin Mekah
pergi hijrah ke Habasyah (Etiopia) untuk menyelamatkan diri dari penindasan kaum musyrikin Quraisy.
Mengetahui hal itu, pihak Quraisy mengirim Amr bin Ash dan Abdullah bin Abi Rabiah ke Habasyah
untuk menjemput pulang mereka ke Mekah. Najasyi, raja Habasyah, yang sebelumnya telah berbincang
dengan Ja'far bin Abi Thalib, pemimpin Muhajirin, menghalangi maksud utusan Quraisy sehingga mereka
harus kembali dengan tangan kosong. Selama di Habasyah ada sebagian muslimin yang meninggal dan
ada pula yang lahir. Abdullah bin Ja’far, suami Sayidah Zainab sa, termasuk yang lahir di Habasyah.

Sebab Hijrah

Setelah Muhammad saw diangkat sebagai nabi, beberapa orang menyatakan beriman dan masuk Islam.
Hal itu membuat murka kafir Quraisy sehingga mereka mulai menyiksa dan menindas kaum muslimin.[1]
Sebab itu Rasulullah saw memerintahkan kaum muslimin untuk berhijrah ke Habasyah. Habasyah dipilih
karena pemimpinnya, Najasyi, adalah raja beragama Nasrani yang bijaksana dan adil.[2] Kaum muslimin
berhijrah secara diam-diam menggunakan dua kapal yang dibeli dengan setengah harga.[3] Hijrah ke
Habasyah dilakukan dua kali. Menurut Ya’qubi, hijrah pertama diikuti 12 orang dan yang kedua 70 orang
tidak termasuk wanita dan anak-anak.[4]

Hijrah Pertama

Pada hijrah pertama rombongan muslimin yang terdiri dari beberapa orang laki-laki dan perempuan
berangkat ke Habasyah. Mengetahui hal itu, kaum musyrikin langsung mengejar mereka namun tidak
berhasil menangkapnya. Ketika kaum muslimin sudah tinggal di Habasyah ada kabar bahwa orang-orang
Quraisy telah masuk Islam, karenanya mereka kembali ke Mekah. Begitu sampai di dekat Mekah mereka
baru tahu bahwa kabar keislaman Quraisy adalah bohong.[5] Sayangnya mereka tidak kuat jika harus
kembali lagi ke Habasyah, jadi mereka tetap melanjutkan perjalanan ke Mekah dengan cara sendiri-
sendiri atau bersama kelompok kecil di bawah perlindungan orang tertentu.[6] Utsman bin Mazh'un ikut
memasuki Mekah bersama kelompok yang dikepalai Walid bin Mughirah. Ketika melihat banyak orang
Islam yang disiksa dan menderita, dia meminta pada Walid supaya membiarkannya ikut merasakan apa
yang dialami saudara-saudaranya. Begitu menerima siksaan Utsman malah menampakkan rasa bahagia
di wajahnya.[7]

Nama-nama Muhajirin Pada Hijrah Pertama

Utsman bin Affan dan istrinya, Ruqayyah.[8]


Abu Hudzaifah bin Utbah bin Rabiah dan istrinya Sahlah binti Suhail bin Amr bin Amir.[9]

Zubair bin Awwam.[10]

Abu Sabrah bin Abi Rahm al-Amiri dari Bani Amir bin Luay.[11]

Suhail bin Baidha’ dari Bani al-Harits bin Fihr.[12]

Abdullah bin Mas'ud.[13]

Amir bin Rabiah al-Unzi dan istrinya Laila binti Abu Hatsmah.[14]

Mus’ab bin Umair[15], pemuda tampan pengajar Alquran.[16]

Utsman bin Mazh'un.[17]

Hijrah Kedua

Untuk kedua kalinya Rasulullah saw memerintahkan kaum muslimin berhijrah ke Habasyah. Kali ini
rombongan dipimpin oleh Ja'far bin Abi Thalib. Dalam rombongan ini terdapat 83 orang. [18]

Nama-nama Muhajirin Pada Hijrah Kedua

Ja'far bin Abi Thalib; pemimpin rombongan yang memiliki julukan Ja’far Dzuljanahain dan al-Thayyar.[19]
Ikut serta pula istrinya, Asma binti Umais dan anak-anaknya; Abdullah, Muhammad dan Aun.

Saudah dan suaminya, Sukran. Ketika di Habasyah Sukran menjadi Nasrani dan meninggal di sana.
Saudah di kemudain hari menikah dengan Rasulullah saw.[20][21]

Ummu Habibah binti Abi Sufyan bin Harb dan suaminya, Ubaidullah bin Jahsy. Menurut satu pendapat,
Abdullah meninggal dunia di Habasyah atau berpindah agama Nasrani. Di kemudian hari Ummu Habibah
menikah dengan Rasulullah saw.[22]

Khalid bin Sa’id bin Ash bin Umayyah. Menurut Waqidi, ia adalah termasuk orang yang pertama ikut
hijrah ke Habasyah.[23]

Umair bin Rabab al-Sahmi.[24]

Menurut sebagian pendapat, Ammar Yasir juga ikut hijrah.[25]

Reaksi Quraisy

Setelah kaum muslimin kembali berhijrah untuk kedua kalinya membuat kafir Quraisy semakin gusar.
Karena Quraisy dan warga Habasyah memiliki hubungan pertemanan dan dagang,[26]mereka mengirim
Amr bin Ash dan Abdullah bin Abi Rabiah ke Habasyah dengan membawa hadiah untuk raja Habasyah,
Najasyi.[27]Amr bin Ash menyampaikan pada Najasyi bahwa orang-orang yang lari ke negerinya adalah
para budak bodoh yang telah keluar dari agamanya. Najasyi tidak menerima begitu saja apa yang
didengarnya dari Amr. Dia meminta penjelasan langsung dari pihak muhajirin. Untuk itu dia
mengumpulkan para pemuka agama dan bersama menanyakan langsung kepada muhajirin tentang
sebab hijrahnya mereka. Ja'far bin Abi Thalib memberi penjelasan:

“Kami dulunya memang bodoh dan penyembah berhala, memakan bangkai, senang dengan
pertumpahan darah dan banyak berbuat mungkar. Sampai suatu saat Allah swt mengutus Nabi-Nya dari
kalangan kami. Kami kenal betul bagaimana nasabnya, kami sangat percaya dan yakin akan
kejujurannya. Dia mengajak kami untuk mengimani Tuhan Yang Esa dan melarang menyembah batu dan
berhala. Dia mengajarkan kami untuk selalu berkata dan berprilaku jujur, bersilaturrahmi, berbuat baik
kepada tetangga, dan melarang berbuat cela. Namun mereka ini malah memusuhi kami. Mereka ingin
supaya kami kembali menyembah berhala. Sebab itu kami datang ke negeri yang Anda pimpin, kami
memilih Anda disbanding orang lain.”

Mendengar hal itu, Najasyi berkata kepada utusan Quraisy, “Pergilah, demi Tuhan, aku tidak akan
pernah mengembalikan mereka pada kalian.” Akhirnya kedua utusan tersebut kembali ke Mekah
dengan rasa malu.[28]

Najasyi Masuk Islam

Hari berikutnya Amr bin Ash kembali menemui Najasyi. Dia menyampaikan tentang perbedaan
pandangan antara Islam dan Nasrani menyangkut Nabi Isa as, tujuannya supaya Najasyi mau berpihak
padanya. Usahanya itu bukan hanya gagal, setelah menerima paparan dari Ja’far mengenai Nabi Isa as,
Najasyi malah memeluk Islam.[29]

Kembalinya Muhajirin

Kembalinya muhajirin dari Habasyah ke Mekah dilakukan secara bertahap. Setelah tinggal beberapa saat
di Mekah mereka kembali ikut hijrah bersama muslimin lainnya ke Madinah. Ada sebagian yang baru
hijrah ke Madinah dua tahun sebelum terjadi perang Khaibar dan ada yang setelah penaklukan Khaibar.
[30] Rasulullah saw mengutus Amr bin Umayyah al-Dhamri menemui Najasyi supaya dia bersedia
menfasilitasi kepulangan kaum muslimin.[31] Rombongan muhajirin terakhir tiba dari Habasyah pada
tahun ke-7 H, bertepatan dengan tahun terjadinya penaklukan Khaibar.[32] Dalam rombongan itu ada
Asma binti Umays, Abdullah bin Ja’far dan dua saudaranya, Muhammad dan Aun.[33]Ketika Ja’far
datang menemui Rasulullah saw, beliau mencium keningnya. Rasulullah saw bersabda, “Saya tidak tahu
sekarang sedang bahagia karena kemenangan Khaibar atau karena kedatangan Ja’far.”[34]
Yang Meninggal di Habasyah

Di Habasyah ada 8 orang muhajirin yang meninggal dunia dan dimakamkan di sana, di antaranya:

Abaidullah bin Jahsy dari Bani Abdu Syams. Di tinggal di Habasyah dan pindah agama Nasrani hingga
meninggal dan makamkan di sana.

Amr bin umayyah bin Harits dari Bani Asad.

Hathib bin Harits dan saudaranya, Hithab bin Harits.

Abdullah bin Harits bin Qais dari Bani Sahm.

Urwah bin Abdul Uzza.

‘Adi bin Nadhlah dari Bani ‘Adi.

Musa bin Harits bin Khalid.[35]

Yang Lahir di Habasyah

Abdullah bin Ja’far al-Thayyar.

Muhammad bin Abi Hudzaifah.

Sa’id bin Khalid bin Sa’id.

Zainab binti Abi Salamah.

Abdullah bin Muthallib bin Azhar.

Musa bin Harits bin Khalid.

Aisyah binti Harits bin Khalid.

Fatimah binti Harits bin Khalid.

Zainab binti Harits bin Khalid. [36]

Rombongan muhajir ke Habasyah membawa 11 orang wanita. Ini berarti bahwa wanita Muslim adalah
bagian dari dakwah dan jihad di jalan Allah SWT. Mereka tinggalkan kesenangan hidup yang hanya
sebentar, berupa harta, anak dan keluarga serta negeri demi Allah.

Mereka tinggalkan tanah airnya yang mahal dan berangkat menuju Habasyah, sebuah negeri yang jauh
dengan penduduk yang berlainan bangsa, warna dan suku, demi membela akidah yang diimaninya.
Tatkala fajar dakwah memancar dari Makkah, maka muhajir pertama bukanlah dua orang laki-laki, tetapi
seorang laki-laki dan seorang wanita. Kedua muhajir ini adalah Utsman bin Affan dan istrinya, Ruqayyah
binti Muhammad SAW. Ruqayyah lahir sesudah kakaknya, Zainab. Sesudah kedua orang itu, muncullah
Ummu Kultsum yang menemani dalam hidup Rasulullah setelah Zainab menikah.

Ketika keduanya mendekati usia perkawinan, Abu Thalib meminang mereka berdua untuk kedua putera
Abu Lahab. Allah SWT menghendaki perkawinan ini tidak berlangsung lama, karena melihat sikap Abu
Lahab terhadap Islam. Akan tetapi Allah SWT menampilkan Utsman bin Affan kepada kedua puteri itu.
Maka dia pun menikah dengan Ruqayyah dan hijrah bersamanya ke Habasyah. Ummu Kultsum tetap
tinggal bersama ayah dan ibunya menunggu sesuatu yang ditakdirkan baginya.

Imam Adz-Dzahabi berkata, "Ruqayyah hijrah ke Habasyah bersama Utsman dua kali. Nabi SAW
bersabda, "Sesungguhnya kedua orang itu (Utsman dan Ruqayyah) adalah orang-orang yang pertama
hijrah kepada Allah sesudah Luth."

Anas bin Malik ra berkata, "Utsman bin Affan keluar bersama istrinya, Ruqayyah, puteri Rasulullah SAW
menuju negeri Habasyah. Lama Rasulullah SAW tidak mendengar kabar kedua orang itu. Kemudian
datang seorang wanita Quraisy berkata, "Wahai Muhammad, aku telah melihat menantumu bersama
istrinya."

Nabi SAW bertanya, "Bagaimanakah keadaan mereka ketika kau lihat?"

Wanita itu menjawab, "Dia telah membawa istrinya ke atas seekor keledai yang berjalan pelahan,
sementara ia memegang kendalinya."

Maka Rasulullah SAW bersabda, "Allah menemani keduanya. Sesungguhnya Utsman adalah laki-laki
pertama yang hijrah membawa istrinya, sesudah Luth as."

Ruqayyah kembali bersama Utsman ke Makkah dan mendapati ibunya telah berpulang kepada Ar-
Rafiiqil A'laa. Kemudian kaum Muslimin pindah dari Makkah ke Madinah semuanya. Ruqayyah juga ikut
hijrah bersama suaminya, Utsman, sehingga dia menjadi wanita yang hijrah dua kali.
Penyebab hijrah ke Habasyah adalah takut fitnah dan menyelamatkan agama mereka menuju Allah.
Bukan menyebarkan agama Islam, karena negeri Habasyah pada waktu itu menganut agama Masehi dan
agama Masehi di sana tidak akan menerima agama baru yang menyainginya, meskipun Habasyah
diperintah oleh raja yang tidak menganiaya seseorang.

Hijrah ke Habasyah merupakan bagian dari peralihan dan kelanjutan perjuangan, karena hasil yang
diharapkan oleh kaum muhajirin dari hijrah mereka ke Habasyah adalah menyelamatkan agamanya ke
negeri yang memberi ketenangan bagi mereka di sana. Di negeri itu mereka tidak mengalami kekerasan
dan gangguan, sampai ketika saudara-saudara mereka di Makkah ditakdirkan binasa hingga orang
terakhir, membawa panji dakwah sebagai penerus.

Adapun hijrah ke Madinah, maka penyelamatan agama adalah salah satu sebabnya, tetapi bukan
penyebab utama. Penyebab utamanya adalah perubahan dan kelanjutan perjuangan di mana para
muhajirin dapat mendirikan sebuah tanah air tempat hijrah mereka. Selama 13 tahun Islam merupakan
agama tanpa tanah air dan rakyat tanpa negara. Hijrah yang merupakan tahap kedua di antara tahap-
tahap dakwah adalah tahap perjuangan yang paling rumit.

Apabila tahap perjuangan ini telah memiliki sifat petualangan, maka sesungguhnya petualangan itu
hanyalah semacam perjuangan, bahkan macam perjuangan heroik tertinggi. Tahap perjuangan ini
berhasil mendapat kemenangan. Iman mengalahkan kekuatan, roh mengalahkan materi dan kebenaran
mengalahkan kebathilan. Sesungguhnya kebesaran dari kemenangan itu sulit digambarkan dan dinilai.

Kebebasan dari ketakutan dan perjuangan menuju keamanan. Kebebasan dari perbudakan dan
perjuangan menuju kemerdekaan. Kebebasan dari kehinaan dan perjuangan menuju kemuliaan.
Kebebasan dari kesempitan dan perjuangan menuju kelapangan. Kebebasan dari kelumpuhan dan
perjuangan menuju keaktifan. Kebebasan dari kelemahan dan perjuangan menuju kekuatan. Dan
kebebasan dari ikatan-ikatan bicara dan perjuangan menujukebebasan berbicara.
Kunci Sukses Menurut Nabi Muhammad SAW yang Menginspirasi

Michael Hart dalam bukunya 100 tokoh berpengaruh di dunia menempatkan Nabi Muhammad SAW
sebagai tokoh pertama paling berpengaruh. Kesuksesan Nabi Muhamamd SAW tentu sudah tidak patut
untuk dipertanyakan lagi.

Kesuksesan tersebut terbagi dalam semua lini kehidupan. Mulai dari keluarga beliau sukses sebagai
kepala rumah tangga dan seorang suami, dari sisi militer beliau sukses sebagai seorang komandan atau
panglima perang, lalu dari sisi bisnis beliau sukses sebagai seorang pedagang. Banyak lagi kesuksesan
yang lainnya.

Menjadi sangat menarik untuk mengetahui apa kunci sukses Nabi Muhammad SAW. Tentu sukses di sini
bukan hanya sukses perkara dunia tapi juga sukses perkara akhirat.
Inilah kunci sukses menurut Nabi Muhammad SAW.

Bertakwa

Takwa adalah kunci sukses dalam segala lini kehidupan. Definisi takwa sebagaimana yang disampaikan
oleh Imam Ghazali adalah menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan Allah. Dalam
kitab suci umat Islam yaitu Al-Qur’an telah banyak perintah untuk bertakwa kepada Allah. Sebagaimana
dalam Q.S. Al-Imran ayat 102 yang artinya, “Wahai orang-orang yang beriman!

Bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa kepadaNya dan janganlah kamu mati
kecuali dalam keadaan muslim.” Ayat ini tentunya tidak asing karena sering dikumandangkan dalam
setiap khutbah jum’at. Kunci sukses yang satu ini menjadi sangat penting karena ketidakhadiran takwa
dalam kehidupan seseorang akan membuat dirinya terbelenggu dalam setiap masalah.

Kunci sukses

Birrul Walidain / Berbakti Kepada Orang Tua

Kunci sukses yang satu ini merupakan salah satu kunci sukses yang juga krusial. Kita bisa lihat bagaimana
pengaruh orang tua dalam kesuksesan anaknya. Sangat signifikan bukan?

Penegasan perkara birrul walidayn atau bakti kepada orang tua terdapat dalam Q.S. An-Nisa ayat 36,
yang artinya “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan
berbuat baiklah kepada kedua orang tua”

Kemudian ditegaskan kembali pada hadist Nabi SAW, “Amal apa yang paling dicintai Allah ‘Azza Wa
Jalla?”. Nabi bersabda: “Shalat pada waktunya”. Ibnu Mas’ud bertanya lagi: “Lalu apa lagi?”.Nabi
menjawab: “Lalu birrul walidain”. Ibnu Mas’ud bertanya lagi: “Lalu apa lagi?”. Nabi menjawab: “Jihad fi
sabilillah”. Demikian yang beliau katakan, andai aku bertanya lagi, nampaknya beliau akan
menambahkan lagi” (HR. Bukhari dan Muslim).

Ippho Santosa dalam bukunya 7 keajaiban rezeki juga menempatkan orang tua dalam salah satu
keajaiban rezeki. Ia terdapat pada bab khusus dengan judul “sepasang bidadari”. Singkatnya ia
menyatakan “Berbakti mengundang rezeki adapun durhaka mengundang petaka”

Memperbanyak Doa

Kunci sukses yang satu ini tentunya lekat dalam kehidupan kita sebagai seorang Muslim. Setiap
melaksanakan ibadah, di akhir sesi akan disambut dengan munajat doa. Setiap ada masalah tentunya
doa menjadi senjata mujarab umat Islam.

Bukankah Allah maha mengabulkan segala permohonan hambanya? Bahkan keberadaan Allah itu sangat
dekat dibandingkan apapun sebagaimana dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 186, yang artinya “Dan apabila
hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat.
Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah
mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka
selalu berada dalam kebenaran.”

Itulah mengapa doa menjadi sangat penting sebagai kunci sukses umat Islam.

Kesimpulan

Menjadi sukses memang tidak mudah, tetapi bukan berarti mustahil untuk mencapainya. Perlu adanya
cara dan strategi khusus untuk mencapainya. Salah satu caranya dengan meneladani dan mengamalkan
kunci sukses Nabi Muhammad SAW yang mana terdapat 3 kunci sukses yaitu bertakwa, berbakti dan
memperbanyak doa.

Materi Teks Prosedur Lengkap

Skip to content

GuruPendidikan.Com

MENU

Materi Teks Prosedur Lengkap

Oleh samhis setiawanDiposting pada 14/04/2020

Untuk kali ini kami akan memberikan sedikit informasi mengenai teks prosedur yang dimana dalam hal
ini akan mengurai seperti pengertian, tujuan, macam, ciri maupun contohnya, nah agar lebih memahami
dan mengerti simak saja ulasan dibawah ini.
Teks-Prosedur

Pengertian Teks Prosedur

Teks Prosedur adalah teks yang berisi cara, tujuan untuk membuat atau melakukan sesuatu hal dengan
langkah demi langkah yang tepat secara berurutan sehingga menghasilkan suatu tujuan yang diinginkan.
Teks prosedur biasanya terdapat pada tulisan yang mengandung cara, tips atau tutorial melakukan
langkah tertentu. Didalam teks prosedur terdapat kata imperatif atau kata perintah untuk melakukan
apa yang dibahas pada teks agar si pembaca melakukan apa yang diperintahkan pada isi teks tersebut.

Misalnya kamu sedang mencari tulisan cara memutihkan wajah melalui internet, nah pada teks tulisan
tersebut akan ada cara atau langkah bagaimana memutihkan wajah sehingga menghasilkan putih bersih
seperti yang kamu inginkan. cara yang disajikan pun langkah demi langkah secara berurutan agar
sipembaca mampu mengikuti tutorial yang disajikan. ngerti ? oke lanjut. . .

Pada teks prosedur, isi dari tulisannya selalu berhubungan dari awal sampai akhir, dan dari setiap isinya
terdapat keterangan-keterangan agar mudah dipahami oleh pembaca.

Tujuan Teks Prosedur

Teks prosedur bertujuan untuk memudahkan pembaca maupun pendengar agar dapat mengikuti
langkah atau perintah dari isi teks yang tujuan akhirnya bisa sesuai keinginan pembaca maupun
pendengar.

Struktur Teks Prosedur

Tujuan

Tujuan pada teks prosedur adalah pengantar umum sebagai penanda apa yang akan dibuat atau
dilakukan dan motivasi dalam melakukannya.
Bahan dan Alat

Berisi mengenai rincian bahan dan alat yang digunakan dengan ukuran yang akurat.

Langkah-langkah

Berisi langkah melakukan sesuatu dengan urut secara per tahap.

Penutup

Berisi penekanan pada keuntungan dan ucapan selamat melakukan sesuatu.

Ciri Ciri Teks Prosedur

Adapun ciri-ciri teks prosedur yang diantaranya yaitu:

Menggunakan pola kalimat perintah (imperatif).

Kalimat perintah merupakan kalimat yang mengandung makna meminta/ memerintah seseorang untuk
melakukan sesuatu.

Contoh :

Tolong matikan kran air itu!

Jangan membuat ribut, anak-anak!

Saya minta kerjakan tugasmu tepat waktu!


Menggunakan kata kerja aktif.

Kata kerja yang memberikan suatu tindakan kepada objeknya misalnya :

Menyiram

Membungkus

Melempar dan lain – lain.

Menggunakan kata penghubung (konjungsi) untuk mengurutkan kegiatan.

Kata penghubung yang menyatakan waktu kegiatan yang hadir dan bersifat kronologis.Contoh:

–Selanjutnya

–Berikutnya

–Kemudian

–Lalu

–Setelah itu.

Menggunakan kata keterangan untuk menyatakan rinci waktu, tempat dan cara yang akurat.

Gunanya menambahkan atau memberi keterangan pada kata lain.

Contoh:

Ibu mengiris lobak menggunakan pisau tajam.

inta menyiram bunga dengan tangki air miliknya.

Aku harus pergi ke rumah paman sekarang.

Terdapat tujuan, langkah-langkah dan penutup.


Menggunakan kalimat imperatif atau kalimat perintah sehingga pembaca bisa mengikuti apa yang
diperintahkan pada sebuah teks.

Menggunakan kalimat penghubung sehingga dari awal dan akhir teks saling terkait.

Menggunakan kalimat langsung dan tidak langsung.

Menggunakan kalimat saran dan larangan.

Menggunakan kriteria atau batasan tertentu.

Menggunakan kata keterangan.

Berisi pemberian informasi.

Berisi langkah yang terperinci

Menggunakan akhiran -i dan -kan, contohnya, jangan lupa selalu siram-i bunganya setiap hari, lempar-
kan bola tersebut keatas.

Macam Macam Teks Prosedur

Teks prosedur memiliki 3 macam jenis diantaranya, teks prosedur sederhana, kompleks dan protocol.

Teks Prosedur Sederhana

Teks prosedur sederhana yaitu teks yang berisi langkah-langkah sederhana yang biasaya hanya 2-4
langkah saja dalam melakukannya, contohnya cara login facebook.

Teks Prosedur Kompleks

Teks prosedur kompleks yaitu teks yang berisi banyak langkah dalam melakukannya. contohnya, cara
membuat sambal balado, cara mengajukan pembuatan kartu SIM, cara memperpanjang STNK, prosedur
pembuatan ktp.
Teks Prosedur Protokol

Teks prosedur protokol adalah teks yang pada setiap langkahnya bisa diubah tidak harus runut,
walaupun berubah, tetapi hasil akhirnya tetap sama. misalnya, jika memasak mie instan kita bisa
merebus dengan memasukan mie dan bumbu kedalam air rebusan dari tungku atau bisa memasukan air
panas kedalam wadah yang berisi mie lalu memasukan bumbu.

Kaidah Kebahasaan Teks Prosedur

Teks prosedur memiliki kaidah kebahasaan diantaranya, konjungsi temporal, kata imperatif, verba
material dan tingkah laku, partisipan manusia, bilangan pendanda, kalimat introgatif dan kalimat
deklaratif.

Kalimat Imperatif – Kalimat yang mengandung perintah, fungsinya ialah untuk meminta atau melarang
seseorang untuk melakukan sesuatu.

Kalimat Deklaratif – Kalimat yang berisi pernyataan, fungsinya ialah untuk memberikan informasi atau
berita tentang sesuatu.

Kalimat Interogatif – Kalimat yang berisi pertanyaan, fungsinya ialah untuk meminta informasi tentang
sesuatu.

Konjungsi Temporal – Konjungsi temporal merupakan kata penghubung yang berhubungan secara
kronologis dengan waktu dan kejadian dari kedua peristiwa yang memiliki keterkaitan. Misalnya, setelah
ini, kemudian, lalu, sesudah itu, selanjutnya, sebelum itu, dan lain-lain.

Verba material dan tingkah laku – Verba material adalah perbuatan yang mengacu pada tindakan,
seperti potonglah ubi itu, masukan air kedalam wadah. Sedangkan Verba tingkah laku adalah perbuatan
yang mengacu pada tindakan berdasarkan ungkapan, seperti, tunggu kira-kira 5 menit, tunggu sampai
matang, tetap pertahankan, dan lainnya.

Partisipan manusia – Partisipan manusia adalah mempartisipasikan atau mengikutsertakan manusia


dalam tulisan tersebut untuk membantu langkah-langkahnya.
Bilangan penanda – Bilangan penanda adalah bilangan yang mengurutkan langkah-langkah pada
tulisannya.

Contoh Teks Prosedur Kiat Berwawancara Kerja Beserta Strukturnya

Contoh-Teks-Prosedur-Kiat-Berwawancara-Kerja

Bagi perusahaan, wawancara merupakan kesempatan untuk menggali kualifkasi calon pegawai secara
lebih mendalam, melihat kecocokannya dengan posisi yang ditawarkan, kebutuhan dan sifat
perusahaan. Wawancara pun menjadi ajang tanya jawab antara pewawancara dengan calon. Agar
mudah dipahami oleh mitra bicara, kita harus berbicara dengan jelas. Jaga agar kita tidak berbicara
terlalu cepat atau lambat, atur juga suara agar jelas terdengar. Suara yang terlalu pelan membuat kita
terlihat kurang percaya diri, sementara suara yang terlalu keras membuat kita terlihat agresif.
Penggunaan bahasa yang baik juga menjadi suatu keharusan.

Selain itu, perhatikan betul apa yang disampaikan pewawancara agar kita dapat memerikan jawaban
yang relevan. Tak ada salahnya menanyakan kembali atau mencoba mengulangi pertanyaan yang
diajukan untuk memastikan bahwa pemahaman kita sudah benar. Namun, jangan melakukannya terlalu
sering karena justru akan membuat pewawancara mempertanyakan daya tangkap kita. Bahasa tubuh
pun ikut memegang peranan. Gerakan nonverbal seperti mengangguk atau sikap tubuh yang agak
condong ke depan menunjukkan bahwa kita tertarik pada apa yang disampaikan si pewawancaraa.
Pastikan pula kita menjaga kontak mata dengan pewawancara, karena kontak mata penting dalam
proses komunikasi, termasuk dalam wawancara kerja.

Singkatnya, akan lebih baik jika kita mampu menampilkan sikap yang antusias secara verbal maupun
nonverbal. Oleh karena itu, hindari bahasa tubuh yang dapat diartikan negatif, seperti menggoyangkan
kaki, mengetuk-ngetuk jari, atau menghindari kontak mata. Cara berbicara yang percaya diri namun
tidak terkesan sombong dapat menarik minat pewawancara.

Pada saat berbicara, hindari uraian yang panjang lebar dan berteletele. Cobalah mengemas kalimat
secara singkat dan terfokus, namun tetap menarik. Kita diharapkan mampu menunjukkan bahwa kita
adalah orang yang tepat untuk posisi yang ditawarkan. Ceritakanlah kemampuan atau pengalaman yang
relevan dengan posisi tersebut. Hindari mengkritik atasan atau rekan kerja sebelumnya karena ini
menunjukkan sikap yang tidak professional.
Selama wawancara berlangsung, jadilah diri sendiri. Ungkapan ini mungkin terdengar klise, namun jauh
lebih baik menjadi diri sendiri dan berbicara dengan jujur, daripada mencoba mengatakan sesuatu yang
menurut kita akan membuat pewawancara merasa terkesan. Jangan melebih-lebihkan kualifkasi kita,
apalagi mengelabui dengan memberikan data yang tidak benar. Cepat atau lambat, pewawancara akan
menemukan bahwa data tersebut hanyalah karangan. Tunjukkan bahwa kita mampu mengenali diri kita
sendiri dengan tepat.

Pewawancara biasanya memberikan kesempatan kepada kita untuk mengajukan pertanyaan di akhir
wawancara. Gunakanlah kesempatan ini secara elegan dengan cara menunjukkan rasa ingin tahu kita
tentang lingkup dan deskripsi tugas posisi yang dilamar, kesempatan pengembangan diri, dan
sebagainya. Ini wajar, karena bersikap pasif dan menyerahkan segala sesuatu kepada pihak perusahaan
tidak akan menambah nilai kita di mata pewawancara.

Calon yang mau bertanya dalam porsi yang tepat menunjukkan kesungguhan minatnya pada posisi yang
ditawarkan dan juga pada perusahaan. Di sesi ini biasanya muncul pula pembicaraan mengenai gaji dan
tunjangan. Pewawancara sangat menghargai kandidat yang mampu menentukan nominal gaji yang ia
harapkan, karena dianggap dapat melakukan penilaian atas kemampuannya dan tugas-tugas yang akan
dilakukan. Tentu saja angkanya harus logis sambil tetap membuka kesempatan untuk negosiasi. Dengan
persiapan matang dan unjuk diri yang baik saat wawancara, kita telah meninggalkan kesan yang layak
untuk dipertimbangan oleh perusahaan.

(Sumber: “Unjuk Diri yang Baik dalam Wawancara Kerja” dalam Kompas dengan pengubahan).

Struktur Teks Prosedur

Teks prosedur dibentuk oleh ungkapan tentang tujuan, langkah-langkah, dan penegasan ulang.

1. Tujuan merupakan pengantar tentang topik yang akan dijelaskan dalam teks. Pada contoh teks
berjudul “Kiat Berwawancara Kerja”, pendahuluan yang dimaksud berupa pengertian wawancara dan
manfaat bagi suatu perusahaan (paragraf 1).

2. Langkah-langkah berupa perincian petunjuk yang disarankan kepada pembaca terkait dengan topik
yang ditentukan (paragraf 2-9)

3. Penegasan ulang berupa harapan ataupun manfaat apabila petunjukpetunjuk itu dijalankan dengan
baik (paragraf 10)

Struktur-Teks-Prosedur

Unsur Kebahasaan Teks Prosedur

Banyak menggunakan kata-kata kerja perintah (imperatif). Kata kerja imperatif dibentuk oleh akhiran –
kan, -i, dan partikel –lah.
Bentuk dasar Imbuhan/Partikel Bentukan Kata

perhati -kan perhatikan

pasti -kan pastikan

tunjuk -kan tunjukkan

cerita -kan ceritakan

hindar -i hindari

jadi -lah jadilah

Banyak menggunakan kata-kata teknis yang berkaitan dengan topikyang dibahasnya. Apabila teks
tersebut berkenaan dengan masalah komunikasi, akan digunakan istilah-istilah komunikasi pula,
misalnya tanya jawab, kontak mata, pewawancara, verbal, nonverbal, bahasa tubuh, dan negosiasi.

Banyak menggunakan konjungsi dan partikel yang bermakna penambahan, seperti selain itu, pun,
kemudian, selanjutnya, oleh karena itu, lalu, setelah itu, dan di samping itu.

Banyak menggunakan pernyataan persuasif. Berikut adalah contoh kalimatnya.

Penggunaan bahasa yang baik juga menjadi keharusan.

Singkatnya, akan lebih baik bila kita mampu menampilkan sikap yang antusias, verbal, maupun
nonverbal

Apabila prosedur itu berupa resep dan petunjuk penggunaan alat, akan digunakan gambaran terperinci
tentang benda dan alat yang dipakai, termasuk ukuran, jumlah, dan warna.

Unsur-Kebahasaan-Teks-Prosedur

Contoh Teks Prosedur Cara Mendirikan Tenda Kemah

Contoh-Teks-Prosedur-Cara-Mendirikan-Tenda-Kemah

Ada beberapa jenis tenda yang dapat digunakan dalam kegiatan kepramukaan, tetapi untuk kegiatan
berkemah yang baik, tenda yang digunakan hendaknya merupakan tenda standar yang mendirikannya
dengan menggunakan tali dan patok. Hal ini untuk melatih keterampilan dan ketangkasan anggotanya
dalam kegiatan berkemah tersebut.

Berikut ini cara mendirikan tenda yang benar dan baik dalam kegiatan berkemah pramuka yaitu :
Periksa, bersihkan dan amankan terlebih dahulu area atau wilayah tempat yang akan dipasangi tenda

Persiapan perlengkapan dan peralatan untuk memasang tenda seperti ; tenda, tiang, patok, tali, palu
kecil, dll.

Buka lembaran tenda untuk mengetahui besarnya dan tentukan arah dan sudut tenda.

Pasang tiang tenda sesuai posisinya, dalam hal ini pada sudut-sudut tenda yang bersangkutan.

Tancapkan patok-patok pada tiap sudut tenda dan pintu tenda.

Setelah menegakan tiang tongkat, ambil tali, lalu ikatkan pada patok yang sudah tertancap di tanah.

Begitupun dengan tiang depan, ikatkan talinya. (Alangkah lebih bagus jika menggunakan tali ganda).

Pasang pendukung tenda, seperti, lampu, pagar, gerbang dan lain sebagainya.

Demikianlah pembahasan mengenai “Teks Prosedur” Pengertian & ( Tujuan – Macam – Ciri – Contoh )
semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua,
terima kasih banyak atas kunjungannya.

Rujukan

Suherli, dkk. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas XI Revisi Tahun 2017. Jakarta: Pusat Kurikulum
dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Suherli, dkk. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas XI Revisi Tahun 2017. Jakarta: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indoneisa SMA/MA/SMK. Bandung:
Yrama Widya

Peristiwa hijrah Rasulullah SAW ke Thaif

Thaif. Wilayah yang berjarak sekitar 80 kilometer dari Tanah Suci Makkah itu merupakan salah satu
tempat yang bersejarah dalam perkembangan agama Islam. Ke wilayah yang bersuhu dingin itulah,
Rasulullah pernah berhijrah. Di tempat itulah, kaum Muslim di era Nabi Muhammad SAW pernah
bertempur membela agama Allah.

Peristiwa hijrah Rasulullah SAW ke Thaif, menurut Thabaqat Ibnu Sa’ad, terjadi pada bulan Syawal tahun
kesepuluh kenabian. Tak lama setelah Khadijah dan Abu Thalib wafat, tekanan kaum kafir Quraisy
semakin menjadi-jadi. Abu Thalib paman Rasulullah SAW semasa hidupnya selalu melindunginya dari
siksaan dan teror kafir Quraisy.

Sepeninggal kedua orang yang dicintainya, Rasulullah SAW mencoba untuk berhijrah. Rasulullah SAW,
menurut Dr Akram Dhiya al-Umuri dalam Shahih Sirah Nabawiyah, berupaya mencari lahan dakwah baru
di Thaif. Nabi SAW mencoba meminta bantuan kepada Tsaqif.

Namun, mereka malah memerintahkan anak-anak untuk melempari Rasulullah SAW dengan bebatuan,
papar Dr Akram. Al-Waqidi menyebutkan, Rasulullah SAW tinggal di Thaif selama 10 hari. Seluruh rincian
peristiwa hijrah ke Thaif itu ditulis oleh para penulis kitab Al-Maghazie, ungkap Dr Akram.

Peristiwa penolakan Bani Tsaqif saat hijrah ke Thaif itu merupakan salah satu kejadian yang dianggap
sebagai salah satu kejadian paling menyulitkan bagi Rasulullah SAW. Hal itu pernah diungkapkan
Rasulullah SAW ketika Aisyah bertanya kepada Nabi SAW.
Apakah engkau mengalami peristiwa yang amat menyulitkan setelah peperangan Uhud, tanya Aisyah.
Rasulullah SAW menjawab, Sungguh aku temukan (rasakan) suatu yang amat menyulitkan di kaummu,
yaitu peristiwa Aqbah di Thaif. Tatkala aku menawarkan misiku pada Ibnu Abdu Yalil bin Abdi Kalal, ia
tak mereseponsku.

Menurut Dr Akram, Rasulullah SAW pun pergi dalam keadaan masygul. Bahkan, beliau mengaku sempat
tak sadar hingga sampai di Qorn Tsa’alib. Aku menengadahkan kepalaku, tiba-tiba ada sekumpulan awan
memayungiku. Aku pun mengarahkan pandanganku ke sana dan melihat Jibril. Ia menyeruku:
Sesungguhnya Allah SWT mendengar apa yang dilakukan oleh kaummu terhadap dirimu dan penolakan
mereka padamu. Allah telah mengutus malaikat gunung untuk melayani semua keinginanmu.

Maka, Malaikat itu mengucapkan salam dan berkata, Wahai Muhammad, sesungguhnya Allah
mendengar apa yang diucapkan kaummu kepadamu. Aku malaikat gunung diutus oleh Rabbmu untuk
melayani semua perintah dan permintaanmu. Jika engkau mau, niscaya akan kami timpakan gunung
Ahsyabain ini kepada mereka.

Rasulullah SAW menjawab, Justru aku berharap ada generasi mereka di kemudian hari yang
menyembah Allah dan tidak berbuat syirik sedikit pun. (Sahih al-Bukhari, Fathul Bari 6: 312-313).

Menurut Dr Akram, setelah mengalami masa-masa yang sulit itu, yakni hijrah ke Thaif, Allah SWT
menghibur Rasulullah SAW dengan peristiwa Isra Mikraj, yakni perjalanan di malam hari dari Masjidil
haram ke Masjidil Aqsa dan terus hingga menghadap Sang Khalik di Sidratul Muntaha.
Brainly.co.id

Apa pertanyaanmu?

saradachansama

saradachansama

01.12.2017

B. Arab

Sekolah Menengah Pertama

+5 poin

Terjawab

Sebutkan 3 misi dakwah nabi muhammad saw

LIHAT JAWABAN

Masuk untuk menambahkan komentar

Jawabanmu

robiatunavitria
robiatunavitria Jenius

Tiga misi dakwah nabi muhammad saw adalah mengajarkan tauhid, memperbaiki akhlak manusia, dan
pemberi kabar gembira untuk alam semesta.

PEMBAHASAN

1. Mengajarkan Tauhid

Sebelum Nabi Muhammad saw. diutus oleh Allah swt. beberapa umat pada masa itu masih ada yang
beragama sesuai tuntunan nabi terdahulu Ibrahim, namun banyak pula orang-orang yang justru
beribadah kepada Allah menggunakan perantara atau bahkan menyembah berhala. Diutusnya
Rasulullah saw. Untuk meluruskan orang-orang yang menyimpang tersebut, yaitu dengan cara
mensyiarkan bahwa Allah swt. lah yang wajib disembah.

2. Memperbaiki Akhlak Manusia

Setelah mengajarkan ketauhidan, kemudian nabi memperbaiki akhlak-akhlak yang salah. Beliau

mengajarkan berbagai akhlak mulia yang menjadikan manusia menyadari dan meninggalkan perilaku
salah tersebut sehingga terwujudnya masyarakat yang islamiyah berakhlak mulia.

3. Pemberi kabar gembira untuk alam semesta

Rasulullah saw. memiliki misi sebagai pemberi kabar gembira dan peringatan, pemberi kedamaian, dan
kesejahteraan yang bukan hanya untuk orang muslim, melainkan untuk seluruh umat manusia yang ada
di bumi.
 Nabi Muhammad SAW merupakan Rasul dan Nabi terakhir serta penutup dari semua Nabi dan Rasul
yang ada. Lahirnya Nabi Muhammad SAW sendiri memiliki misi khusus guna mensyiarkan agama Islam
yang rahmatan lil ‘alamin. Ternyata dalam mensyiarkan agama Islam, Nabi Muhammad SAW mendapati
sangat banyak ujian dan rintangan. Berikut akan kakak coba jawab pertanyaan yang adik ajukan beserta
pertanyaan terkait lainnya.

Pada umur berapakah Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi seorang rasul?

           Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi seorang Rasul ketika Rasulullah SAW berumur 40 tahun
pada tanggal 17 Ramadhan di Gua Hira.

Berapa lama Nabi Muhammad SAW berdakwah di Mekah?

           Nabi Muhammad SAW melalukan misi berdakwah di Mekah, selama 13 Tahun. Misi ini dilakukan
dari tahun 610SM sampai 622SM.

Mengapa Nabi Muhammad SAW berdakwah secara sembunyi-sembunyi?

           Pada 3 tahun awal masa kerasulan Nabi Muhammad SAW, beliau melakukan dakwah secara
sembunyi-sembunyi dan hanya berdakwah kepada keluarga, kerabat, sahabat, serta orang-orang yang
dianggap siap menerima dakwahnya.  

           Alasan mengapa Nabi Muhammad SAW berdakwah secara sembunyi-sembunyi, dikarenakan pada
awal misi dakwah Rasulullah SAW, keadaan di Mekah masih belum kondusif dan menyakinkan. Kuatnya
kekuasaan kaum musyrikin, menjadikan hal yang sulit apabila Rasulullah langsung berdakwah secara
terang-terangan. Ketika kaum muslimin sudah mulai bertambah banyak, pondasi keimanan kuat,
barulah Rasulullah SAW berani berdakwah secara terang-terangan.

Sebutkan rintangan-rintangan yang dihadapi Nabi Muhammad SAW saat berdakwah!

Berbagai rintangan dan halangan yang dihadapi Nabi Muhammad SAW saat berdakwah, antara lain :  
Adanya ancaman, teror, upaya pembunuhan, serta penghinaan terhadap perjuangan Nabi Muhammad
SAW beserta para sahabat.

Adanya pemboikotan terhadap umat Islam, sehingga sangat menyengsarakan umat islam.

Masifnya provokasi dan fitnah terhadap umat islam.

Banyaknya iming-iming yang sangat menggiurkan terhadap umat islam seperti ditawari tahta, harta, dan
wanita.

Nabi Muhammad SAW mengalami tahun ‘amul huzn, yaitu tahun duka cita dimana orang-orang yang
Rasulullah SAW sayang seperti Paman Beliau Abu Thalib dan Istrinya Khadijah meninggal dunia.

Apakah yang dimaksud Tahun ‘Amul Huzn?

           Tahun ‘Amul Huzn merupakan Tahun Duka Cita bagi Rasulullah SAW. Pada tahun ini, orang-orang
yang disayang Rasulullah SAW seperti Paman Beliau Abu Thalib dan Istrinya Khadijah meninggal dunia.
Rasulullah SAW mengalami kesedihan yang begitu mendalam, walaupun begitu beliau tetap sabar dan
tabah. Itulah yang dimaksud Tahun ‘Amul Huzn.

Simak lebih lanjut di Brainly.co.id - https://brainly.co.id/tugas/1449492#readmore


Sejarah Perjanjian Aqabah Pertama dan Kedua

Pada awal tugas kenabiannya, gangguan dan penyiksaan dari para kaum Quraisy di Mekkah semakin
merajalela. Nabi Muhammad dan umat muslim selalu dijadikan bahan ejekan, dihina dan ditindas, serta
dicari – cari kelemahannya. Karena itu Nabi Muhammad beranggapan Mekkah tidak lagi dapat dijadikan
sebagai pusat dakwah. Kemudian Nabi mengunjungi berbagai negeri seperti Thaif, namun beliau juga
dimusuhi disana sehingga tidak dapat berdakwah. Nabi Muhammad kemudian berusaha mendekati para
pendatang di Mekkah ketika musim Haji tiba, sehingga ada dua suku yang mau menerima ajakannya.

Keduanya adalah suku Aus dan Khazraj yang berasal dari Yastrib (Madinah). Mereka menerima ajakan
Nabi karena telah memahami ajaran tauhid dan juga seringkali mendengar cerita tentang Nabi dari
orang – orang Yahudi. Jumlah kaum ini yang masuk Islam sebanyak lebih dari enam orang dan menjadi
awal dari banyak penduduk Yastrib yang bersedia masuk Islam. Sejarah perjanjian Aqabah mendapatkan
namanya dari bukit Aqabah yang dijadikan tempat baiat kepada Nabi. Perjanjian Aqabah kemudian
dibagi menjadi dua berdasarkan dua peristiwa yang berbeda.

Perjanjian Aqabah I

Pada tahun – tahun berikut setelahnya, tepatnya pada tahun 621 M sejumlah 12 orang jamaah haji dari
Yastrib bertemu dengan Rasulullah SAW dan menyimak dakwahnya. Mereka menyambut dengan baik
sehingga mereka menyatakan keIslaman dan melakukan bai’at kepada beliau. Perjanjian ini kemudian
dinamakan sebagai Perjanjian Aqabah I. Beberapa poin kesepakatan dalam perjanjian Aqabah ini yaitu:

Menyatakan kesetiaan kepada Nabi Muhammad SAW

Menyatakan rela mengorbankan harta dan jiwa

Menyatakan kesediaan untuk menyebarkan agama Islam yang dianut

Menyatakan tidak akan menyekutukan Allah SWT

Menyatakan tidak akan membunuh

Menyatakan tidak akan melakukan perbuatan curang dan dusta.

Baiat pertama disebut sebagai baiat wanita karena tidak melibatkan peperangan kecuali yang terjadi
pada pikiran setiap orang setelah dilakukan pembinaan akidah dan pikiran. Sebagai strategi
pengembangan Islam di Yastrib, Nabi mengirim Mus’ab bin Umair untuk bergabung dengan rombongan
yang pulang ke Yastrib. Tugasnya untuk membantu penduduk Yastrib yang telah menyatakan
keislamannya untuk menyebarkan ajaran Islam disana. Mush’ab kemudian menjadi guru mengaji di
Madinah, sebagai imam dalam shalat karena kaum Aus dan Khazraj tidak mau salah satu dari mereka
menjadi imam. Ketahui juga mengenai sejarah berdirinya agama Islam, sejarah Ka’bah di Saudi Arabia
dan sejarah kerajaan Champa di Vietnam.

Perjanjian Aqabah II

Sejarah perjanjian aqabah II pada 622 SM dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW terhadap 73 orang pria
dan 2 orang wanita dari Yastrib diwaktu tengah malam. Kedua wanita tersebut bernama Nusaibah binti
Ka’ab dan Asma’ binti ‘Amr bin ‘Adiy. Perjanjian ini dibuat pada tahun kenabian ketiga belas. Mush’ab
juga kembali ikut dengan semua penduduk Yastrib yang sudah masuk Islam lebih dulu, kemudian
mereka menemui Rasulullah di Aqabah pada suatu malam hari. Nabi datang bersama pamannya Al
Abbas bin Abdil Muthalib. Al Abbas ketika itu belum memeluk Islam, namun ia inin meminta jaminan
bahwa keponakannya yaitu Nabi akan selamat dan aman kepada orang- orang Yastrib tersebut. Isi pada
sejarah perjanjian aqabah kedua adalah:

Kesiapan penduduk Yastrib untuk melindungi Nabi Muhammad SAW

Keikutsertaan penduduk Yastrib untuk berjuang dengan harta dan jiwanya.

Penduduk Yastrib akan ikut memajukan agama Islam dan menyiarkan agama kepada sanak saudara
mereka.

Kesiapan para penduduk Yastrib menerima segala resiko dan tantangan.

Setelah melakukan baiat sebagai bagian dari sejarah perjanjian Aqabah, Nabi Muhammad kembali ke
Mekkah untuk terus berdakwah namun diganggu oleh kaum musyrik. Nabi kemudian memerintahkan
hijrah ke Yastrib, baik sendiri maupun berkelompok. Mereka kemudian berhijrah dengan diam – diam
agar kaum musyrik tidak mengetahui kepindahan tersebut. Orang pertama yang berhijrah adalah Abu
Salamah bin Abdil Asad dan Mush’ab bin Umair, juga Amr bin Ummi Maktum. Kemudian Bilal bin Rabah,
Sa’ad bin Abi Waqqash, Ammar bin Yasir dan Umar bin Khatab menyusul dalam rombongan berjumlah
20 orang. Ketahui penyebab perang badar kubra, sejarah perang ain jalut, sejarah runtuhnya bani
ummayah dan sejarah istana al hamra.

Pengertian Baiat

Baiat mempunyai arti yaitu perjanjian atau ikrar bagi penerima yang sanggup menanggung atau
melakukan sesuatu yang disebutkan dalam perjanjian tersebut. Istilah ini biasa digunakan ketika seorang
Syekh akan menerima seorang murid dan akan menerima petunjuk – petunjuk tertentu yang didasarkan
pada baiat sebagai amanah dari sang Syekh tersebut. Istilah baiat juga digunakan dalam bidang yang
lebih luas dan lebih jauh dalam ajaran Islam, terutama untuk menegakkan pelaksanaan syariat Islam itu
sendiri. Beberapa pengertian mengenai istilah baiat dalam Risalatul Ta’alim karangan Hassan Al Banna
dalam kaitannya dengan dakwah Islam yaitu:

Baiat untuk memahami agama Islam dengan sebenar – benarnya, karena tanpa pemahaman tersebut
maka tidak sesuai dengan tata cara Islam atau dapat dihitung sebagai amal dalam ajaran Islam.

Baiat memerlukan keikhlasan, karena tanpa keikhlasan maka amal seseorang tidak akan diterima oleh
Allah dan prosesnya juga tidak akan benar.

Baiat untuk beramal yang ditentukan awal dan akhirnya yang jelas.

Baiat untuk berjihad.

Perjanjian pengorbanan untuk mendapatkan surga.

Ikrar untuk taat dan patuh mengikuti kepercayaannya dan sesuai dengan tingkat masing – masing.

Baiat untuk setia dan berpegangpadanya di setiap situasi.

Baiat untuk didasarkan pada dakwah dan mencurahkan keikhlasan.

Sebagai pengikat persaudaraan.

Sebagai dasar kepercayaan kepemimpinan dan gerakan atau sesama jamaah.

Alasan Pemilihan Yastrib

Dalam sejarah perjanjian Aqabah, ada beberapa faktor yang membuat Rasulullah SAW memilih Yastrib
sebagai tempat untuk hijrah para umat Islam. Faktor – faktor tersebut antara lain:

Kota Yastrib adalah tempat yang paling dekat dengan Mekkah.

Rasulullah telah memiliki hubungan baik dengan penduduk Yastrib sebelum diangkat menjadi Nabi, yang
berasal dari ikatan persaudaraan melalui kakeknya yang memiliki istri orang Yastrib. Selain itu ayah Nabi
juga dimakamkan disana.

Nabi sudah mengenal penduduk Yastrib sebagai orang – orang yang memiliki budi pekerti yang lembut
dan sifat – sifat yang baik.

Hijrah merupakan keharusan bagi Nabi sendiri karena mendapat perintah dari Allah SWT.

Alasan pemilihan Yastrib dalam perjanjian Aqabah ini menunjukkan bahwa Nabi telah merencanakan
dengan matang berbagai langkah strategis untuk dakwah Islam. Proses hijrah ini telah disiapkan dengan
sangat matang, mendapat dukungan dari penduduk Yastrib, juga karena secara fisik dan mental
Rasulullah telah siap meninggalkan kota tempatnya lahir untuk meneruskan perjuangan dalam
menegakkan ajaran tauhid.

Pemilihan Para Naqib

Setelah pelaksanaan sejarah perjanjian Aqabah, Nabi kemudian meminta 12 orang pemimpin untuk
dijadikan Naqib dalam rangka melaksanakan isi baiat tersebut. Susunan kepemimpinan tersebut terdiri
dari 9 orang daro Kabilah Khazraj dan Kabilah Aus.

Naqib Khazraj

As’ad bin Zurarah bin Ads

Sa’d bin al-Rabi bin Amru

Abdullah bin Rawahah bin Tha’labah

Rafi bin Malik bin al-Ajlan

Al-Bara bin Marur bin Sakhr

Abdullah bin Amru bin Hiram

Ubadah bin al-Samit bin Qais

SA’d bin Ubaddah bin Dulaim

Al-Munzir bin Amru bin Dulam

Naqib Aus

Usaid bin Hudhair bin Simak

Sa’d bin Khaithamah bin al-Harith

Rifa;ah bin Abd al- Munzir bin Zubair

Sabda Rasulullah kepada para Naqib tersebut menyatakan bahwa mereka semua adalah penjamin
sebagaimana golongan al-Hawariyun yang menjamin Isa bin Mariam dan Nabi Muhammad adalah
penjamin para umatnya dan dijawab oleh mereka semua dengan suara bulat persetujuan. Maka dalam
perjanjian Aqabah mendatangkan jalan baru untuk memperoleh kemenangan telah terbuka dengan
bantuan rakyat Yastrib dan perlindungan mereka. Maka setelah itu Nabi memerintahkan sahabat –
sahabatnya untuk hijrah ke Yastrib agar bebas dari gangguan dari kaum kafir Quraisy.
Permulaan Dakwah Nabi Muhammad Saw

Permulaan dakwah nabi Muhammad Saw dimulai pada saat Nabi Muhammad diangkat sebagai Nabi dan
Rasul pada tanggal 17 Ramadhan, 13 tahun sebelum Hijrah (610 M) ketika Usia beliau genap tahun.
Beliau diangkat ketika sedang bertahan di gua Hira, sebuah di Jabal Nur yang terletak beberapa
kilometer sebelah utara kota Mekkah. Pengangkatannya sebagai Nabi ditandai dengan turunnya
Malaikat Jibril untuk menyampaikan wahyu yang pertama kali yakni QS. Al-‘Alaq [96] : 1-5.

Simak lebih lanjut di Brainly.co.id - https://brainly.co.id/tugas/12755378#readmore

Anda mungkin juga menyukai