Anda di halaman 1dari 4

TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER MADRASAH DINIYAH

MATA PELAJARAN ASWAJA (AHLUSUNNAH WAL JAMAAH)

Disusun Oleh:
Riva Adzaningrum Rosyida

PONDOK PESANTREN RADEN RAHMAT SUNAN AMPEL


JL. KOPTU BARLIAN ANTIROGO SUMBERSARI
KABUPATEN JEMBER
TAHUN 2018
1. Sejarah Perkembangan Islam
Agama islam merupakan agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW yang lahir dari
kalangan bangsawan Quraisy. Nabi Muhammad SAW pertama kali berdakwah pada bangsa Quraisy
yang tinggal di Makkah dan mengenalkan mereka kepada Allah SWT sebagai tuhan yang maha esa.
Beliau menyampaikan bahwa Allah adalah pencipta seluruh alam semesta, pencipta kehidupan,
kematian, pemberi rezeki dan lain sebagainya. Dakwah ini awalnya dilakukan secara sembunyi-
sembunyi di rumah sahabat kemudian lambat laun dakwah disampaikan secara terang-terangan.
Proses dakwah ini tentu saja mendapat banyak tanggapan negatif dari masyarakat Quraisy. Ada
yang menerima dakwah tersebut dan ada yang terang-terangan menolaknya bahkan ingin
mencelakai nabi Muhammad dan mengusirnya dari Mekkah. Namun Beliau tetap sabar serta tetap
bekerja keras menyampaikan dakwah Beliau dengan menggunakan berbagai strategi.
Setelah nabi Muhammad SAW wafat, beliau digantikan oleh para sahabat. Ada empat
khalifah pertama pengganti Rasulullah SAW yang disebut Khulafaur rasyidin. Mereka adalah
sahabat terdekat nabi Muhammad SAW yaitu Abu Bakar Ash Shidiq, Umar bin Khatab, Ustman bin
Affan dan Ali bin Abi Thalib. Tugas keempat khalifah tersebut adalah untuk memastikan umat
islam tetap menjalankan perintah agama islam yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Pada masa
pemerintahan Khulafaur Rasyidin ini kekuasaan Islam telah meluas dan menguasai bekas wilayah
imperium Parsi, dan juga berbagai wilayah imperium Roma yaitu Palestina, Syria, Mesir, dan
Lybia. Khulafaur-Rasyidin yang pusat kekuasaannya berada di Ibu Kota Madinah, kemudian
digantikan oleh Daulah Umayyah (661-750 M) yang berpusat kedudukannya di Ibu Kota
Damaskus. Pada masa Daulah Umayyah  itu wilayah kekuasan Islam telah terbentang mulai
pengunungan Thian Shan di sebelah Timur sampai ke pegunungan Pyrennes di sebelah Barat,
termasuk wilayah selatan Perancis dan wilayah utara semenanjung Italia (Savoy dan Lombardiya).
Kemudian Daulah Umayyah di gantikan oleh Daulah Abbasiah (750-1258 M) yang berpusat
pemerintahannya di Ibu Kota Bagdad. Islam kemudian tersebar kepenjuru dunia lewat usaha-usaha
dakwah yang tidak terhenti dan terputus setelah wafatnya nabi Muhammad SAW.

2. Sejarah Sekte-sekte dan Kelahiran Islam


Masa kedatangan islam diawali dengan lahirnya Nabi Muhammad SAW yang lahir dari
kalangan bangsawan Quraisy. Beliau terlahir yatim, Ayahnya yang bernama Abdullah bin Abu
Muthalib wafat saat berdagang dan ibunya bernama Aminah binti Wahab. Diketahui bahwa Nabi
Muhammad adalah keturunan nabi ismail. Muhammad saw dilahirkan pada 12 Rabi’ul Awal Tahun
Gajah, atau pada tanggal 20 April 571. Ketika berusia 40 tahun dia diangkat menjadi Rasul dengan
turunnya wahyu pertama Alqur’an yang difirmankan oleh Allah dan disampaikan oleh malaikat
Jibril yakni Surat al- Alaq ayat 1-5.
Ketika agama Islam masih terbatas dalam lingkup sosial tanah Arab, budaya Islam masih
belum terpengaruh dengan budaya luar, sehingga keimanan masyarakat Muslimin Arabia pada saat
itu masih kental atau sangat kuat. Hal ini masuk dalam artian bahwa iman mereka di tempatkan
lebih tinggi atas segala-galanya, baikpun itu terhadap akal. Misalnya walaupun di dalam Al-Qur’an
terdapat kalimat “tangan Tuhan” (fatah, 48:10), maka tidak di pertanyakan oleh akal, tetapih
diimani sepenuhnya dengan keyakinan bahwa “Allah tidak mirip dengan apapun juga. Apa yang
dimaksud dengan tangan dan wajah lainnya itu, maka hanya Allah yang lebih mengetahuinya”.
Jalan keimanan serupa itulan yang di sebut dengan aliran salaf, yaitu aliran terdahulu. Namun,
setelah beberapa waktu, terjadi pembenturan pengaruh luar (akulturasi) yaitu penyerapan budaya
luar ke dalam budaya Islam seperti karya-karya Grik, Siryani, Pahlevi dan Sanskrit yang di salin
kedalam bahasa Arab. Pada saat para Khalif di Bagdad melangsungkan majelis dialog antar-agama,
mulai muncullah aliran yaitu Aliran khalaf, yaitu alirang Belakangan. Sejak itulah segala
permasalahan keagamaan sudah mulai dipertanyakan dan diperbincangkan, akal mulai melakukan
interpretasi terhadap kedudukan wahyu. Kemudian lahirlah aliran-aliran lainnya, seperti
aliran Jabariah, Iktizal, Alkalam, Filsafat, di dalam sejarah umat Islam. Dan satu-persatu aliran-
aliran tersebut di bangun dan di kembangkan oleh tokoh-tokohnya yang terkemuka.
Akibat akulturasi ini, muncullah tiga sekte besar di dalam perjalan agama Islam, dan sekte
yang lainpun berskala kecil walaupun itu tidak siknifikan dan tidak berusia lama. Ketiga sekta
tersebut adalah, pertama; Sekte Syiah, yang berkembang ditanah Iran dan di lembah Irak. Sekte
Syiah tersebut memiliki ciri khas yaitu sangat memuliakan Ali bin Abithalib berserta turunannya.
Ali bin Abithalib adalah saudara sepupu Nabi Muhammad yang dirawat dan dibesarkan oleh Nabi
Muhammad, kemudian dikawinkan dengan puteriNya yang bernama Fathimah Al Zuhra. Ali bin
Abithalib memperoleh dua putera yang di beri nama Alhasan dan Alhussain yang merupakan cucu
kesayangan Nabi. Namun pengkultusan sekte Syiah kemudian lebih dominan memuliakan turunan
selanjutnya dari garis Alhussain, yaitu cucu Nabi yang bungsu. Kedua yaitu Sekte Sunni, yang
merupakan memiliki pengikut terbanyak dalam wilayah penjuru Islam, termasuk di Irak dan
Iran. Sekta Sunni biasanya di sebut dengan golongan atau di panggil dengan sebutan Ahlu Sunnah
Wal Jam’ah. Sekte ini tidak mengkultuskan tokoh-tokoh manapun, akan tetapi perpegang teguh
pada Al-Qur’an dan Al Sunnah. Ketiga, Sekte Khawarij; yaitu kelompok yang berdiri sendiri dan
mereka tersebar di daerah pedalaman Arabia. Sekte Khawarij ini berpendirian bahwa mereka
sajalah Muslim Murni dan yang selain mereka merupakan kafir. Kelompok ini ada pada masa
Daulah Umayyah dan Abbasiah, sering membikin kekacauan dan memperkembangkan ajaran
sendiri, dan merekapun juga terbagi kedalam beberapa kelompok aliran. Kelompok ini juga terkenal
dengan Zahid, yaitu taat ber-ibadah, hidup sederhana, fanatik pada agama Islam, dan mereka sangat
benci menyaksikan gaya hidup para pembesar Khilafah.

3. Urgensi Bermadzhab di Era Sekarang


Tidak semua orang Islam mampu melakukan istinbath (mengeluarkan hukum) dari al-Quran
dan al-Hadits seperti imam-imam mazhab. Inilah sebabnya mengapa perlu ada mazhab dan taqlid.
Mazhab-mazhab fiqh itu bukanlah representasi dari perpecahan atau perseteruan, apalagi
peperangan di dalam tubuh umat Islam. Sebaliknya, adanya mazhab itu memang merupakan
kebutuhan asasi untuk bisa kembali kepada al-Quran dan al-Hadits. Sesungguhnya mengikuti
mazhab empat (Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hanbali) mengandung kemaslahatan yang besar, dan
mencegah resiko terjadinya kekacauan yang fatal. Ironinya pada era sekarang banyak muncul
seruan-seruan agar umat berijtihad tanpa melihat apakah umat memiliki kemampuan dan kelayakan
sebagai mujtahid atau tidak. Seruan tersebut merupakan suatu hal yang sangat berbahaya yang dapat
menimbulkan kekacauan dan perpecahan serta kerusakan di berbagai sektor kehidupan.
Syariat Islam tidak dapat diketahui kecuali dengan cara naql (mengambill dari generasi
sebelumnya) dan istinbath (mengeluarkan dari sumbernya, Al Quran dan alHadits, melalui ijtihad
untuk menetapkan hukum). Naql tidak mungkin dilakukan dengan benar kecuali dengan cara setiap
generasi mengambil langsung dari generasi sebelumnya secara berkesinambungan. Sedangkan
untuk istinbath, disyaratkan harus mengetahui mazhab-mazhab ulama generasi terdahulu agar tidak
menyimpang dari pendapat-pendapat mereka yang bisa berakibat menyalahi kesepakatan mereka
(ijma’). Sebab, semua pengetahuan dan kecakapan yang dimiliki seseorang, misalnya dibidang
shorof, nahwu, kedokteran, perdagangan dan keahlian logam mulia, tidak mungkin begitu saja
mudah dipelajari oleh seseorang kecuali dengan terus menerus belajar kepada ahlinya. Jelasnya,
orang yang bermazhab sama artinya dengan orang yang mengamalkan al-Quran dan al-Hadits,
karena semua pendapat yang difatwakan oleh imam-imam mazhab adalah hasil dari kajian mereka
terhadap al-Quran dan al-Hadits.

4. Ide Perkembangan Dakwah Islam di Era Milenial


Menurut KBBI dakwah merupakan penyiaran agama dan pengembanyannya di kalangan
masyarakat; seruan utnuk memeluk; mempelajari; dan mengamalkan ajaran agama. Sehingga
dakwah dapat diartikan sebagai upaya menyampaikan nilai-nilai kebenaran sesuai dengan ajaran
agam Islam. Dakwah berfungsi untuk mengembalikan indera keagamaan manusia agar mereka
dapat menghayati tujuan hidup yang sebenarnya untuk berbakti kepada Allah. Namun saat ini
tantangan yang dihadapi ketika berdakwah menjadi semakin rumit. Hal ini dikarenakan masyarakat
telah memasuki era globalisasi dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tinggi.
Millenial merupakan penyebutan generasi berdasarkan demografi. Mereka yang
digolongakan dalam generasi ini termasuk bagi mereka yang lahir pada tahun 1980-1990, atau pada
awal tahun 2000 hingga sekarang. Generasi millenial mempunyai sifat-sifat dalam sisi negatif
seperti lebih terkesan individual, cukup mengabaikan masalah politk, fokus pada nilai-nilai
materialistis, dan kurang peduli untuk membantu sesama. Namun mereka juga mempunyai sifat-
sifat positif seperti pribadi dengan pikiran yang terbuka, percaya diri yang tinggi, pribadi liberal,
optimis, serta menerima ide dan cara hidup baru. Selain itu, sifat yang sangat melekat dengan
generasi Millenial yaitu mereka sangat melek teknologi. Hal ini dapat diketahui dari survei yang
dilakukan pada tahun 2017 bahwa ada sekitar 143.260.000 pengguna internet di Indonesia.
Salah satu upaya dakwah yang dapat dilakukan pada era ini yaitu dengan membangun
kesadaran dan inspirasi melalui pemanfaatan media seperti media sosial (youtube, facebook,
instagram). Penyampaian dakwah dengan metode ini sangat efektif dan lebih mudah tersampaikan
kepada masyarakat. Konten-konten yang disajikan dapat berupa video-video dakwah para pemuka
agama, nasehat-nasehat, hadist, dan hal-hal lainnya. Penyajiannya juga harus sesederhana dan
semenarik mungkin agar masyarakat lebih tertarik untuk membaca bahkan menonton. Hal ini
dikarenakan para generasi millenial cenderung lebih menyukai sesuatu yang unik dan
antimainstream.

5. Kesimpulan
Agama islam merupakan agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Nabi pertama
kali berdakwah pada bangsa Quraisy yang tinggal di Makkah dan mengenalkan mereka kepada
Allah SWT sebagai tuhan yang maha esa. Setelah nabi Muhammad SAW wafat, beliau digantikan
oleh para sahabat. Ada empat khalifah pertama pengganti Rasulullah SAW yang disebut Khulafaur
rasyidin. Kemudian digantikan oleh Daulah Umayyah (661-750 M) dan di gantikan oleh Daulah
Abbasiah (750-1258 M) Islam kemudian tersebar kepenjuru dunia lewat usaha-usaha dakwah yang
tidak terhenti dan terputus setelah wafatnya nabi Muhammad SAW.
Sekte-sekte mulai muncul sejak terjadi akulturasi budaya Islam dengan budaya-budaya luar.
Sejak saat itu segala permasalahan keagamaan sudah mulai dipertanyakan dan diperbincangkan,
akal mulai melakukan interpretasi terhadap kedudukan wahyu. Kemudian lahirlah aliran-aliran
lainnya, seperti aliran Jabariah, Iktizal, Alkalam, Filsafat. Kemudian satu-persatu aliran-aliran
tersebut di bangun dan di kembangkan oleh tokoh-tokohnya yang terkemuka. Akibat akulturasi ini,
muncullah tiga sekte besar di dalam perjalan agama Islam, dan sekte yang lainpun berskala kecil
walaupun itu tidak siknifikan dan tidak berusia lama. Sekte-sekte tersebut yaitu sekte Syiah, sekte
Sunni, dan sekte Khawarij.
Bermazhab sangat penting karena merupakan kebutuhan asasi untuk bisa kembali kepada al-
Quran dan al-Hadits. Sesungguhnya mengikuti mazhab empat (Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan
Hanbali) mengandung kemaslahatan yang besar, dan mencegah resiko terjadinya kekacauan yang
fatal. Orang yang bermazhab sama artinya dengan orang yang mengamalkan al-Quran dan al-
Hadits, karena semua pendapat yang difatwakan oleh imam-imam mazhab adalah hasil dari kajian
mereka terhadap al-Quran dan al-Hadits.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk melakukan dakwah di era millenial ini yaitu
dengan media teknologi yang berkembang saat ini. Salah satunya yaitu dengan membangun
kesadaran dan inspirasi melalui pemanfaatan media seperti media sosial (youtube, facebook,
instagram). Konten-konten yang disajikan dapat berupa video-video dakwah para pemuka agama,
nasehat-nasehat, hadist, dan hal-hal lainnya.

Anda mungkin juga menyukai