Anda di halaman 1dari 6

KARYA MONUMENTAL ISLAM

“Sebab Kemunduran dan Upaya Membangkitkan Kembali Kejayaan Umat Islam”

Resume ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Islam dan Ilmu Pengetahuan
Dosen Pengampu : Dr. Nurul Iman, Lc., M.HI

Disusun oleh :

1. Irvan Susanto [20415115]

2. Setiana S.H. [20415116]

3. Anisa [20415119]

4. Diaz Febriamita [20415117]

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAULTAS EKONOMI


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
A. SEBAB KEMUNDURAN UMAT ISLAM

Masa kemunduran umat Islam terjadi antara tahun 1200 – 1500 M. Ditandai oleh
jatuhnya kota Bagdad pada tahun 1258 M ke tangan bangsa Mongol yang mengakhiri masa
kekhalifahan Abbasiyah. Bagdad sebagai pusat kebudayaan dan peradaban Islam ikut
dibumihanguskan oleh pasukan Mongol yang dipimpin Hulagu Khan menjadi awal
kemunduran Islam.

Selain ditandai dengan adanya serangan, serbuan, penghancuran dari berbagai musuh
yang datang dari luar islam. Ada beberapa faktor dari dalam umat islam sendiri yang
menyebabkan Islam mengalami kemunduruan. Berikut beberapa sebab umat islam
mengalami kemunduran.

1. Kemunduran Pemikiran Umat Islam


Kemunduran pemikiran Islam terjadi setelah ditutupnya pintu ijtihad karena
pertikaian yang terjadi antara sesama umat Islam dalam masalah khilafiyah dengan
pembatasan madzhab fikih pada imam yang empat saja, yaitu madzhab Maliki,
madzhab Syafi‟i, madzhab Hanafi dan madzhab Hambali. Sementara itu, bidang
teologi didominasi oleh pemikiran Asy‟ariah dan bidang tasawwuf didominasi oleh
pemikiran imam Al-Ghazali. Penutupan pintu ijtihad ini telah menimbulkan efek
negatif yang sangat besar di mana umat Islam tak lagi memiliki etos keilmuan yang
tinggi dan akal tidak diberdayakan dengan maksimal sehingga yang dihasilkan oleh
umat Islam hanya sekadar pengulangan-pengulangan tulisan yang telah ada
sebelumnya tanpa inovasi inovasi yang diperlukan sesuai dengan kemajuan zaman.
Hal ini juga yang menyebabkan umat Islam menjadi terbelakang.

2. Keterbelakangan.
Kondisi umat Islam di dunia Islam yang merupakan umat paling buruk
nasibnya di dunia. Hal ini dikarenakan umat Islam tidak mandiri di bidang
ekonomi. Saat ini secara ekonomi umat Islam dikuasai oleh orang orang non
Muslim. Umat Islam bukan lagi sebagai produsen atau penghasil. Tapi hanya
sebagai konsumen.

3. Kebejatan moral dan kerusakan budi pekerti para pemimpin.


Moral adalah sesuatu yang tidak terlihat (non-empirik). Sesuatu yang ada
korelasinya dengan nilai keberagamaan. Sedangkan budi pekerti/etika adalah
sesuatu yang empirik. Ia akan terlihat jelas ketika dilakukan. Kita akan maklum,
ketika yang terlihat itu rusak maka sebenarnya bermuara pada yang rusak/bejat
juga. Pemimpin yang dimaksud lebih kepada pemimpin umat Islam bukan
pemimpin pemerintahan secara umum. Singkatnya para ulama yang idealnya selalu
memberikan pencerahan agama kepada umat. Mereka sudah mulai memperlihatkan
kebejatan moral dan kerusakan budi pekertinya. Intinya mereka sudah lebih
mementingkan kesuksesan dunia ketimbang salehnya amal untuk ke akhirat.
Tindakannya macam-macam, walaupun terkadang menggunakan dalih demi agama
dan demi perjuangan agama.

4. Ambisi dan perbedaan faham.


Perbedaan pandangan dalam suatu agama, Perbedaan madzhab adalah suatu
perbedaan yang nampak dan nyata.Kemudian lahir pula perbedaan ormas
keagamaan.Walaupun satu aqidah yakni aqidah Islam, namun perbedaan sumber
penafsiran dan penghayatan kajian terhadap Al-Q ur’an dan As-Sunnah terbukti
mampu mendisharmoniskan intern umat Islam. Sebab sebab timbulnya perbedaan
tersebut antara lain :
1) Fanatisme Arab
Ini adalah penyebab dari perbedaan yang memecah belah umat.Islam
sendiri dengan tegas memerangi fanatisme sebagaimana diebutkan dalam QS.
Al-Hujarat:13 yang artinya
“Wahai manusia, sesungguhnya kami telah menciptakan kamu sekalian
laki-laki dan wanita serta kami ciptakan kamu sekalian berbangsa-bangsa dan
bergolong-golongan agar kamu saling mengenal. sesungguhnya yang termulia
diantara kamu disisi Allah adalah orang yang paling bertaqwa diantara kamu
sekalian. Sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha mengenal”.
Pada masa Rasulullah SAW fanatisme itu tenggelam karena adanya
argumentasi yang jelas sampai pada masa kekhilafahan Utsman bin Affan RA.
Kemudian pada akhir kekhilafahan beliau fanatisme ini kembali menguat.
Penyebab utamanya adalah pengaruh dari pada perbedaan dan perselisihan
antara kaum khawarij serta kelompok yang lain.

2) Adanya hubungan kaum muslimin dengan para pengikut agama lain dan
masuknya sebagian mereka kedalam Islam.

Banyak pengikut agama-agama terdahulu yang masuk Islam. Mereka itu


adalahYahudi, Nasrani, dan Majusi.Dari agama yang lalu mereka mempunyai
berbagai pemikiran religious yang telah melekaat dan bahkan telah
mendominasi perasaannya. Maka tidak aneh jika mereka mempersiapkan
hakikat Islam sesuai dengan ideologi lama mereka.Mereka sebarkan pandangan
itu dikalangan kaum Muslimin sebagaimana itu semuanya tersebar dikalangan
agama mereka. Kita harus mengakui bahwa disamping mereka yang masuk
Islam dengan ikhlas, kendati dalam pemikiran mereka masih tersisa nilai
kepercayaan lama.Mereka ini masuk Islam hanya untuk merusak agamanya
kaum muslimin dan menyebarkan pemikiran-pemikiran yang sesat. Oleh karena
itu, dijumpai segolongan orang yang hanya menyebarluaskan nafsu hina,
sebagaimana yang dilakukan oleh kelompok zindik dan kelompok menyimpang
lainnya.
3) Adanya ayat-ayat mutasyabihat dalam al-Quran.
Allah swt berfirman dalam QS. Ali Imron: 7 yang artinya:

“Dialah yang menurunkan al-Kitab (al-Quran) kepadamu.Diantara isinya ada


ayat-ayat yang muhkamat, itulah pokok-pokok al-Quran dan yang lain ayat-
ayat mutasyabihat.Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong pada
kesesatan, maka mereka mengikuti ayat-ayat yang mutasyabihat dari padanya
untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal orang-
orang yang mendalam ilmunya berkata, Kami beriman pada ayat-ayat
mutasyabihat, smua itu dari sisi Tuhan kami.Dan tidak dapat mengambil
pelajaran (dari padanya) melainkan orang-orang yang berakal.”

Dari ayat diatas jelas bahwa ayat-ayat mutasyabihat itu ada dalam al-Quran
yang bertujuan untuk menguji kekuatan iman kaum muslimin. Adanya ayat-ayat
mutasyabihat menyebabkan terjadinya perselisihan para ulama dalam
menentukan mana saja yang termasuk ayat mutasyabihat dalam al-Quran. Dan
mayoritas orang yang mempunyai pemahaman berusaha menakwilkannya dan
berusaha untuk mengetahui hakikat maknanya.Oleh karena itu mereka berselisih
pula dalam takwil menakwilkannya bahkan menyerah.

B. UPAYA MEMBANGKITKAN KEMBALI MASA KEJAYAAN UMAT ISLAM

a. Sejarah Kejayaan Umat Islam

Tinta sejarah telah mengisahkan bagaimana Islam meruntuhkan kekuasaan Romawi dan
Persia. Islam dengan gagahnya membuat dua kekuatan adidaya itu bertekuk lutut. Tinta
sejarah pun dengan rapi mencatat betapa majunya peradaban islam di segala bidang, baik itu
keagamaan, ekonomi, sosial, militer, ilmu pengetahuan, dan arsitektur. Dimulai dari
semenjak diutusnya Nabi Muhammad shallallahu‘alaihi wasallam untuk menyampaikan
risalah, semburat cahaya Islam menyebar menerangi jazirah Arab. Tatkala beliau wafat, tanah
Mekah, Khaibar, Bahrain, Yaman, dan bagian jazirah Arab lainnya telah Allah taklukkan
untuk kaum Muslimin. Kemudian diangkatlah Abu Bakar sebagai khalifah pertama.
Melaluinya Allah perluas wilayah kekuasaan kaum Muslimin. Abu Bakar mengutus pasukan
ke Persia, dengan Khalid bin Walid sebagai panglimanya sehingga mereka menaklukkan
sebagian wilayah Persia. Abu Bakar juga mengutus dua utusan lain dengan komando Abu
Ubaidah ke dataran Syam dan Amr bin Ash ke negeri Mesir. Setelah Abu Bakar wafat,
naiklah Umar bin Khattab sebagai khalifah. Melaluinya Allah taklukkan untuk kaum
muslimin seluruh wilayah Syam, Mesir, dan sebagian besar wilayah Persia, serta memukul
mundur kaisar Romawi dari tanah Syam ke Konstantinopel. Pada masa kekhalifahan Utsman
bin Affan, wilayah kaum Muslimin semakin membentang dari timur ke barat. Cahaya Islam
tersebar sampai ke Andalusia dan Cina. Islam perlahan tapi pasti terus berkembang
sepeninggal khalifah yang empat. Bani Umayyah dan Bani Abbasiyah yang memimpin
setelah mereka, menaklukkan lebih banyak lagi bagian dari bumi Allah ini. Maka tersebarlah
wilayah Islam sejauh mata memandang.

b. Peradaban Umat Islam Saat Ini

Kejayaan Islam dan umatnya adalah harapan yang harus ada dalam benak semua orang yang
benar-benar beriman kepada Allah SWT. 1Peradaban Islam pernah mencapai masa keemasan
nya. Namun, dalam perkembangan yang selanjutnya hal itu tertinggal jauh dari peradaban di
dunia Barat sehingga Umat Islam saat ini berpandangan, ilmu-ilmu yang sangat penting
adalah ilmu yang berhubungan dengan agama, seperti kalam, fikih, tafsir, hadis, dan tasawuf.
Selain itu, mereka memandang ilmu-ilmu lainnya hanya berurusan dengan masalah dunia
semata. Sejak saat itulah umat Islam tidak lagi mementingkan matematika, fisika, kimia,
biologi, dan ilmu alam lainnya. Menurut Prof Yudian, kejayaan peradaban Islam dapat
dikembalikan jika umat Islam kembali menguasai apa yang disebutnya dengan experimental
sciences atau ilmu-ilmu alam. Namun, menurutnya, ilmu-ilmu ini bukan ilmu yang berdiri
sendiri, tetapi harus terintegrasi dengan ilmu agama. Sebagian lagi ada juga yang
menyebutkan karena pemerintahan Islam tidak lagi cinta terhadap ilmu pengetahuan,
sehingga peradaban Islam mengalami kemunduran. Hal ini berbeda jauh dengan para
pendahulunya yang sangat mendukung terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan.kebangkitan peradaban Islam sesungguhnya bukan dilihat dari semakin
berkembangnya jumlah umat Islam. Kebangkitan Islam adalah bagaimana mendaya gunakan
potensi umat Islam bukan. Dengan demikian, perlu upaya yang serius dan kerja keras yang
konsisten untuk membangun sumber daya manusia yang tangguh sebagai penyangga
peradaban Islam.

c. Kunci Meraih Kejayaan Umat Muslim

Ada beberapa kunci bisa kita jadikan sebagai jalan untuk meraih kejayaan umat muslim
antara lain:

1. Tauhid. Solusi utamanya adalah mengembalikan umat kepada tauhid dan aqidah untuk
menunaikan hak Allah, mengembalikan umat Islam ke masjid-masjid Allah untuk
mempelajari agama dan memupuk iman mereka. Mengapa Tauhid ? Jawabannya tak
lain karena tauhid adalah pondasi. Semegah apapun bangunan tanpa pondasi yang kuat,
maka kemegahan itu bersifat semu, karena suatu saat pastilah akan roboh.
2. Iman Dan Amal Shalih. Kemenangan dan kekuasaan yang dijanjikan Allah, tidak hadir
begitu saja. Tapi kemenangan tersebut diliputi oleh beragam syarat, yaitu dengan ber
iman kepada Allah swt serta ber amal sholeh mulai dari yang wajib hingga sunnah.
3. Meraih Kejayaan Dengan Semangat Menuntut Ilmu Agama. Keutamaan menuntut ilmu
sangatlah banyak. Hal ini menunjukkan betapa besarnya kedudukan dan keutamaan
ilmu, diantaranya adalah sebagai berikut :

 Ilmu kunci kebaikan dunia dan akhirat.


 Ilmu jalan dimudahkan menuju surga.
 Kembali Kepada Ajaran Rasulullah Shallallahu `alaihi wa sallam dan Para
Sahabatnya.
 Orang orang berilmu akan diangkat derajatnya.

4. Luzumul Jama’ah (Menjaga Persatuan) Rasulullah shallallahu ‘alaihi


wa sallam bersabda: “Hendaknya kalian menjaga persatuan dan jauhilah perpecahan.
Karena setan itu bersama dengan satu orang, dan ia jauh dari dua orang.

5. Ittiba’ As-Sunnah (Mengikuti Sunnah) Sunnah yang dimaksud adalah jalan hidup yang
ditempuh oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya dalam
beramal dari berbagai aspek; rumah tangga, pendidikan, muamalah, ibadah,
ketatanegaraan dan lain sebagainya.
6. Tilawatul Qur’an(Membaca al-Qur’an) Al-Qur’an bukan sekedar lembaran bertuliskan
Arab tanpa makna. Ia adalah spirit perjuangan, penopang kejayaan. Allah
menurunkannya dengan fungsi sebagai petunjuk, pembeda, pembimbing dan berbagai
fadhilah lainnya. Semua ini tidak mungkin dicapai kecuali dengan membaca,
mentadabburi, dan mengamalkan isi al-Qur’an.  
7. Imaratul Masjid (Memakmurkan Masjid) Masjid bukan sekedar tempat untuk ritual
shalat saja. Masjid tidak hanya sebagai tempat beribadah saja namun didalamnya juga
mempelajari ilmu pengetahuan. Mulai dari perkara keimanan, syari’ah, akhlak, jihad,
politik, ekonomi, budaya, manajemen, media massa, dan sebagainya.
8. Meraih Kejayaan Dengan Berdakwah. Allah Ta’ala berfirman: ‫ك بِ ْال ِح ْك َم ِة‬ َ ِّ‫ع ِإلَى َسبِي ِل َرب‬
ُ ‫ا ْد‬
ُ‫“ َو ْال َموْ ِعظَ ِة ْال َح َسنَ ِة َو َجا ِد ْلهُ ْم بِالَّتِي ِه َي َأحْ َسن‬Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan
hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.“ [QS an-
Nahl [16]: 125]  
9. Jihad fi Sabilillah(Berjihad di Jalan Allah) Istilah ini merupakan usaha maksimal
seorang mukmin untuk mengikuti ketetapan Allah SWT dan Rasulullah SAW serta
mengharap ridha dari Allah.dengan berjihad ini maka umat islam akan menunjukan jati
dirinya menjadi seorang muslim
10. Membaca Meskipun dalam kondisi tidak pandai membaca dan menulis, Pepatah
mengatakan, membaca adalah jendela dunia. Pepatah itu benar adanya. Karena dengan
membaca setiap manusia dapat memahami dan mempelajari sesuatu yang tidak
diketahuinya. Dan dengan membaca seseorang dapat memperoleh informasi. Sebuah
jalan memahami ilmu pengetahuan dan menjadi bijaksana.
11. Sabar dan taqwa. Allah SWT berfirman: “ Dan kami pusakakan kepada kaum yang
telah di tindas itu, negeri-negeri bagian timur bumi dan bagian baratnya yang telah
Kami beri berkah padanya. Dan telah sempurnalah perkataan Tuhanmu yang baik
(sebagai janji) untuk Bani Israel disebabkan kesabaran mereka,..” (QS. Al-A’raf: 137).
Firman Allah, “disebabkan kesabaran mereka,..” bermakna bahwa tamkin (kemenangan)
yang dijanjikan itu tak mungkin bisa dicapai tanpa kesabaran. Sementara tentang
ketaqwaan Alah ta’ala berfirman, “Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan
bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan
bumi,..” ((QS. Al-A’raf: 96)

Anda mungkin juga menyukai