Resume ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Islam dan Ilmu Pengetahuan
Dosen Pengampu : Dr. Nurul Iman, Lc., M.HI
Disusun oleh :
3. Anisa [20415119]
Masa kemunduran umat Islam terjadi antara tahun 1200 – 1500 M. Ditandai oleh
jatuhnya kota Bagdad pada tahun 1258 M ke tangan bangsa Mongol yang mengakhiri masa
kekhalifahan Abbasiyah. Bagdad sebagai pusat kebudayaan dan peradaban Islam ikut
dibumihanguskan oleh pasukan Mongol yang dipimpin Hulagu Khan menjadi awal
kemunduran Islam.
Selain ditandai dengan adanya serangan, serbuan, penghancuran dari berbagai musuh
yang datang dari luar islam. Ada beberapa faktor dari dalam umat islam sendiri yang
menyebabkan Islam mengalami kemunduruan. Berikut beberapa sebab umat islam
mengalami kemunduran.
2. Keterbelakangan.
Kondisi umat Islam di dunia Islam yang merupakan umat paling buruk
nasibnya di dunia. Hal ini dikarenakan umat Islam tidak mandiri di bidang
ekonomi. Saat ini secara ekonomi umat Islam dikuasai oleh orang orang non
Muslim. Umat Islam bukan lagi sebagai produsen atau penghasil. Tapi hanya
sebagai konsumen.
2) Adanya hubungan kaum muslimin dengan para pengikut agama lain dan
masuknya sebagian mereka kedalam Islam.
Dari ayat diatas jelas bahwa ayat-ayat mutasyabihat itu ada dalam al-Quran
yang bertujuan untuk menguji kekuatan iman kaum muslimin. Adanya ayat-ayat
mutasyabihat menyebabkan terjadinya perselisihan para ulama dalam
menentukan mana saja yang termasuk ayat mutasyabihat dalam al-Quran. Dan
mayoritas orang yang mempunyai pemahaman berusaha menakwilkannya dan
berusaha untuk mengetahui hakikat maknanya.Oleh karena itu mereka berselisih
pula dalam takwil menakwilkannya bahkan menyerah.
Tinta sejarah telah mengisahkan bagaimana Islam meruntuhkan kekuasaan Romawi dan
Persia. Islam dengan gagahnya membuat dua kekuatan adidaya itu bertekuk lutut. Tinta
sejarah pun dengan rapi mencatat betapa majunya peradaban islam di segala bidang, baik itu
keagamaan, ekonomi, sosial, militer, ilmu pengetahuan, dan arsitektur. Dimulai dari
semenjak diutusnya Nabi Muhammad shallallahu‘alaihi wasallam untuk menyampaikan
risalah, semburat cahaya Islam menyebar menerangi jazirah Arab. Tatkala beliau wafat, tanah
Mekah, Khaibar, Bahrain, Yaman, dan bagian jazirah Arab lainnya telah Allah taklukkan
untuk kaum Muslimin. Kemudian diangkatlah Abu Bakar sebagai khalifah pertama.
Melaluinya Allah perluas wilayah kekuasaan kaum Muslimin. Abu Bakar mengutus pasukan
ke Persia, dengan Khalid bin Walid sebagai panglimanya sehingga mereka menaklukkan
sebagian wilayah Persia. Abu Bakar juga mengutus dua utusan lain dengan komando Abu
Ubaidah ke dataran Syam dan Amr bin Ash ke negeri Mesir. Setelah Abu Bakar wafat,
naiklah Umar bin Khattab sebagai khalifah. Melaluinya Allah taklukkan untuk kaum
muslimin seluruh wilayah Syam, Mesir, dan sebagian besar wilayah Persia, serta memukul
mundur kaisar Romawi dari tanah Syam ke Konstantinopel. Pada masa kekhalifahan Utsman
bin Affan, wilayah kaum Muslimin semakin membentang dari timur ke barat. Cahaya Islam
tersebar sampai ke Andalusia dan Cina. Islam perlahan tapi pasti terus berkembang
sepeninggal khalifah yang empat. Bani Umayyah dan Bani Abbasiyah yang memimpin
setelah mereka, menaklukkan lebih banyak lagi bagian dari bumi Allah ini. Maka tersebarlah
wilayah Islam sejauh mata memandang.
Kejayaan Islam dan umatnya adalah harapan yang harus ada dalam benak semua orang yang
benar-benar beriman kepada Allah SWT. 1Peradaban Islam pernah mencapai masa keemasan
nya. Namun, dalam perkembangan yang selanjutnya hal itu tertinggal jauh dari peradaban di
dunia Barat sehingga Umat Islam saat ini berpandangan, ilmu-ilmu yang sangat penting
adalah ilmu yang berhubungan dengan agama, seperti kalam, fikih, tafsir, hadis, dan tasawuf.
Selain itu, mereka memandang ilmu-ilmu lainnya hanya berurusan dengan masalah dunia
semata. Sejak saat itulah umat Islam tidak lagi mementingkan matematika, fisika, kimia,
biologi, dan ilmu alam lainnya. Menurut Prof Yudian, kejayaan peradaban Islam dapat
dikembalikan jika umat Islam kembali menguasai apa yang disebutnya dengan experimental
sciences atau ilmu-ilmu alam. Namun, menurutnya, ilmu-ilmu ini bukan ilmu yang berdiri
sendiri, tetapi harus terintegrasi dengan ilmu agama. Sebagian lagi ada juga yang
menyebutkan karena pemerintahan Islam tidak lagi cinta terhadap ilmu pengetahuan,
sehingga peradaban Islam mengalami kemunduran. Hal ini berbeda jauh dengan para
pendahulunya yang sangat mendukung terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan.kebangkitan peradaban Islam sesungguhnya bukan dilihat dari semakin
berkembangnya jumlah umat Islam. Kebangkitan Islam adalah bagaimana mendaya gunakan
potensi umat Islam bukan. Dengan demikian, perlu upaya yang serius dan kerja keras yang
konsisten untuk membangun sumber daya manusia yang tangguh sebagai penyangga
peradaban Islam.
Ada beberapa kunci bisa kita jadikan sebagai jalan untuk meraih kejayaan umat muslim
antara lain:
1. Tauhid. Solusi utamanya adalah mengembalikan umat kepada tauhid dan aqidah untuk
menunaikan hak Allah, mengembalikan umat Islam ke masjid-masjid Allah untuk
mempelajari agama dan memupuk iman mereka. Mengapa Tauhid ? Jawabannya tak
lain karena tauhid adalah pondasi. Semegah apapun bangunan tanpa pondasi yang kuat,
maka kemegahan itu bersifat semu, karena suatu saat pastilah akan roboh.
2. Iman Dan Amal Shalih. Kemenangan dan kekuasaan yang dijanjikan Allah, tidak hadir
begitu saja. Tapi kemenangan tersebut diliputi oleh beragam syarat, yaitu dengan ber
iman kepada Allah swt serta ber amal sholeh mulai dari yang wajib hingga sunnah.
3. Meraih Kejayaan Dengan Semangat Menuntut Ilmu Agama. Keutamaan menuntut ilmu
sangatlah banyak. Hal ini menunjukkan betapa besarnya kedudukan dan keutamaan
ilmu, diantaranya adalah sebagai berikut :
5. Ittiba’ As-Sunnah (Mengikuti Sunnah) Sunnah yang dimaksud adalah jalan hidup yang
ditempuh oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya dalam
beramal dari berbagai aspek; rumah tangga, pendidikan, muamalah, ibadah,
ketatanegaraan dan lain sebagainya.
6. Tilawatul Qur’an(Membaca al-Qur’an) Al-Qur’an bukan sekedar lembaran bertuliskan
Arab tanpa makna. Ia adalah spirit perjuangan, penopang kejayaan. Allah
menurunkannya dengan fungsi sebagai petunjuk, pembeda, pembimbing dan berbagai
fadhilah lainnya. Semua ini tidak mungkin dicapai kecuali dengan membaca,
mentadabburi, dan mengamalkan isi al-Qur’an.
7. Imaratul Masjid (Memakmurkan Masjid) Masjid bukan sekedar tempat untuk ritual
shalat saja. Masjid tidak hanya sebagai tempat beribadah saja namun didalamnya juga
mempelajari ilmu pengetahuan. Mulai dari perkara keimanan, syari’ah, akhlak, jihad,
politik, ekonomi, budaya, manajemen, media massa, dan sebagainya.
8. Meraih Kejayaan Dengan Berdakwah. Allah Ta’ala berfirman: ك بِ ْال ِح ْك َم ِة َ ِّع ِإلَى َسبِي ِل َرب
ُ ا ْد
ُ“ َو ْال َموْ ِعظَ ِة ْال َح َسنَ ِة َو َجا ِد ْلهُ ْم بِالَّتِي ِه َي َأحْ َسنSerulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan
hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.“ [QS an-
Nahl [16]: 125]
9. Jihad fi Sabilillah(Berjihad di Jalan Allah) Istilah ini merupakan usaha maksimal
seorang mukmin untuk mengikuti ketetapan Allah SWT dan Rasulullah SAW serta
mengharap ridha dari Allah.dengan berjihad ini maka umat islam akan menunjukan jati
dirinya menjadi seorang muslim
10. Membaca Meskipun dalam kondisi tidak pandai membaca dan menulis, Pepatah
mengatakan, membaca adalah jendela dunia. Pepatah itu benar adanya. Karena dengan
membaca setiap manusia dapat memahami dan mempelajari sesuatu yang tidak
diketahuinya. Dan dengan membaca seseorang dapat memperoleh informasi. Sebuah
jalan memahami ilmu pengetahuan dan menjadi bijaksana.
11. Sabar dan taqwa. Allah SWT berfirman: “ Dan kami pusakakan kepada kaum yang
telah di tindas itu, negeri-negeri bagian timur bumi dan bagian baratnya yang telah
Kami beri berkah padanya. Dan telah sempurnalah perkataan Tuhanmu yang baik
(sebagai janji) untuk Bani Israel disebabkan kesabaran mereka,..” (QS. Al-A’raf: 137).
Firman Allah, “disebabkan kesabaran mereka,..” bermakna bahwa tamkin (kemenangan)
yang dijanjikan itu tak mungkin bisa dicapai tanpa kesabaran. Sementara tentang
ketaqwaan Alah ta’ala berfirman, “Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan
bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan
bumi,..” ((QS. Al-A’raf: 96)