Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

 
FIRQAH FIRQAH DALAM ISLAM
 
Dosen Pengampu : Lumatul Arif, S.Pd

 
Disusun Oleh Kelompok 2
 
1. Bagus MuzakiNIM. 2287203085
2. Nely Maisaroh NIM. 2287203034
3. Vivi Nopi Yanti NIM. 2287203070
Agustina(2287203023)
 
UNIVERSITAS NURUL HUDA SUKARAJA
BUAY MADANG OGAN KOMERING ULU TIM
1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejalan dengan berkembangnya dan meluasnya Islam di dunia, sudah barang tentu
perkembangan itu tidak terlepas dari berbagai problematika yang timbul, baik yang
timbul dari dalam Islam itu sendiri maupun dari luar Islam. Dan diantara problematika
yang timbul dari dalam diri Islam itu sendiri adalah timbulnya firqah atau golongan yang
benihnya sudah mulai dirasakan tatkala nabi Muhammad saw sudah meninggal.

Sejarah Islam telah mencatat tentang banyaknya firqah-firqah atau golongan-


golongan yang ada di dalam tubuh umat Islam. Dan berdasarkan keterangan dari beberapa
hadis, dari kesemua firqah/golongan tersebut semuanya dikatakan sebagai
firqah/golongan yang sesat kecuali hanya satu golongan. Hal ini tentunya didasarkan atas
dasar keterangan dari matan hadis yang sudah sering kita jumpai bahkan sudah sering kita
kaji.

‫ت‬ْ َ‫ن َو َسب ِْع ْينَ ِملَّةً َوتَفَ َّرق‬Kِ ‫ت َعلَى ثِ ْنتَ ْي‬
ْ َ‫ اِ َّن بَنِ ْي اِس َْراِئ ْي َل تَفَ َّرق‬: ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬
َ ِ‫ قَا َل َرسُوْ ُل هللا‬, ‫ع َْن َع ْب ِد هللاِ ْب ِن َع ْم ٍرو قَا َل‬
‫ َما اَنَا َعلَ ْي ِه َواَصْ َحابِ ْي‬: ‫ قَالُوْ ا َو َم ْن ِه َي يَا َرسُوْ َل هللاِ ؟ قَا َل‬, ً‫ار اِالَّ ِملَّةً َوا ِح َدة‬ ِ َّ‫ث َو َس ْب ِع ْينَ ِملَّةً ُكلُّهُم فِي الن‬
ٍ ‫اُ َّمتِ ْي َعلَى ثَاَل‬.

Artinya:

Abdullah bin Amr berkatan: Rasulullah saw bersabda: Sesungguhnya umat


bani Israil terpecah belah menjadi tujuh puluh dua golongan. Dan umatku akan
terpecah belah menjadi tujuh puluh tiga golongan, kesemuanya akan masuk ke
neraka kecuali satu golongan yang akan selamat. Para sahabat bertanya: Siapakah
satu golongan yang selamat itu wahai Rasulullah? Beliau menjawab: yaitu golongan
yang mengikuti ajarannku dan ajaran para Sahabatku.

2
Memang ada yang menilai hadis tersebut mengandung kelemahan. Akan
tetapi, apabila dijadikan pegangan dan pedoman untuk mengukur pandangan dan
perilaku yang dapat dibenarkan oleh ajarang Islam, pastilah lebih baik dibanding
keterangan para pakar yang belum pasti kekuatan dan kebenarannya.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan bagaimanakah Sejarah Munculnya Firqah-Firqah dalam Islam?
2. Jelaskan bagaimanakah Penyebab Munculnya Firqah-Firqah dalam Islam
3. Bagaimanakah Cara Menyikapi Akan Munculnya Firqah-Firqah Dalam Islam
4. Jelaskan Hikmah adanya Firqah dalam Islam

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Sejarah Munculnya Firqah-Firqah dalam Islam
2. Untuk mengetahui Penyebab Munculnya Firqah-Firqah dalam Islam
3. Untuk mengetahui Cara Menyikapi Akan Munculnya Firqah-Firqah Dalam Islam
4. Untuk mengetahui Hikmah adanya Firqah dalam Islam

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Munculnya Firqah-Firqah dalam Islam

Realitas kesejarahan tidak dapat dipungkiri bahwa umat Islam terpecah menjadi
tujuh puluh tiga kelompok, berdasarkan keteranga dari hadis-hadis shahih dan mutawatir.
Para pakar juga juga telah menguraikan perinciannya tentang makna dan siapa saja dari
tujuh puluh tiga kelompok itu. Akan tetapi pertanyaan yang tidak jarang terjadi adalah:
bagaimanakah motif utama terjadinya perpecahan dikalangan umat Islam?

Setelah Nabi Muhammad saw wafat, timbullah persoalan, siapakah yang berhak
memegang khilafah. Karena semasa Rasulullah masih hidup tidak memberikan ketentuan
yang konkrit bagaimana kepemimpinan umat Islam setelah ia wafat. Masalah
kepemimpinan/ke-khalifahan ini semakin menonjol pada saat masa akhir pemerintahan
khalifah Utsman bin Affan, muncul apa yang disebut “peristiwa Ali vs Utsman”.

Memang pada masa pemerintahan Khalifah Abu Bakar dan Umar, dan sebagian
besar masa pemerintahan Khalifah Utsman, kaum muslimin berada dalam iklim dan
suasana yang kondusif, senang dan harmonis. Perselisihan dan kemelut internal relatif
tidak terjadi. Hal ini karena disamping kebijakan politik yang diambil mereka tidak
membuka lahirnya friksi internasional dan gerakan oposisi, juga karena pada saat itu
kaum muslimin disibukkan dengan jihad dan ekspansi militer Islam kedaerah-daerah
sekitar jazirah Arab, sebagai pemerataan jalan bagi penyebarluasan dakwah Islam
keseluruh dunia.

Timbulnya aliran-aliran teologi Islam tidak terlepas dari fitnah-fitnah yang


beredar setelah wafatnya Rasulullah Saw. Setelah Rasulullah Saw wafat peran
sebagai kepala Negara digantikan oleh para sahabat-sahabatnya, yang disebut
khulafaur Rasyidin yakni Abu Bakar, Umar bin Khatab, Utsman bin Affan, dan Ali
bin Abi Thalib. Namun, ketika pada masa Utsman bin Affan mulai timbul adanya
perpecahan antara umat Islam yang disebabkan oleh banyaknya fitnah yang timbul
pada masa itu. Sejarah mencatat, akibat dari banyaknya fitnah yang timbulkan pada masa

4
itu menyebabkan perpecahan pada umat Islam, dari masalah politik sampai pada masalah
teologis.

Awal mula perpecahan bisa kita simak sejak kematian Utsman bin Affan r.a. Ahli
sejarah menggambarkan Utsman sebagai orang yang lemah dan tak sanggup
menentang ambisi keluarganya yang kaya dan berpengaruh itu untuk menjadi
gubernur. Tindakan-tindakan yang dijalankan Utsman ini mengakibatkan reaksi yang
tidak menguntungkan bagi dirinya. Sahabat-sahabat nabi setelah melihat tindakan
Utsman ini mulai meninggalkan khalifah yang ketiga ini. Perasaan tidak senang
akan kondisi ini mengakibatkan terjadinya pemberontakan, seperti adanya lima ratus
pemberontak berkumpul dan kemudian bergerak ke Madinah. Perkembangan suasana
di Madinah ini membawa pada pembunuhan Utsman oleh pemuka-pemuka
pemberontak di Mesir ini.

Setelah Utsman wafat Ali sebagai calon terkuat menjadi khalifah keempat. Tetapi
segera ia mendapat tantangan dari pemuka-pemuka yang ingin pula menjadi
khalifah, terutama Talhah dan Zubeir dari Mekkah yang mendapat sokongan dari
Aisyah. Tantangan ini dapat dipatahkan Ali dalam pertempuran yang terjadi di Irak
tahun 656 M. Talhah dan Zubeir mati terbunuh dan Aisyah dikirim kembali ke
Mekkah.

Setelah terjadi pembunuhana atas diri utsman bin affan r.a, timbul perselisihan
yang lain lagi, yaitu persoalan dosa besar, tentang bagaimana hukum orang yang
mengerjakan dosa membunuh. Lantas persoalan tersebut berkembang ke masalah-
masalah yang lain yang terkait. Misalnya bagaimanakah pengertian imam itu, dan
bagaimana pula batasan-batasannya, serta hubungannya dengan amal perbuatan yang lain.
Dari akibat persoalan dosa besar tersebut, akhirnya timbullah golongan-golongan besar
yang diantaranya bernama, Khawarij, Murji’ah, Jabariyah, Qodariyah, Mu’tazilah, Syiah
dan masih banyak lagi.

B. Penyebab Munculnya Firqah-Firqah dalam Islam


Secara garis besar perselisihan faham dalam Islam itu didasari atas dua macam.
Pertama, perselisihan dalam masalah cabang syari’at Islam. Kedua, perselisihan pendapat
dalam masalah aqidah/i’tiqad. Dan kedua hal tersebut disebabkan pula oleh beberapa
faktor, diantaranya:

5
1. Faktor politik

Sebagaimana telah sedikit banyak dipaparkan dibagian awal, bahwa timbulnya


perselisihan dikalangan umat Islam itu adalah bermula dari masalah
kekhalifahan/kepemimpinan, tetapi kemudian merembet kepersoalan agama.
Perkembangan dari soal politik sampai menjadi soal agama inilah yang perlu
diperhatikan, karena dampaknya akan semakin serius. Kiranya yang
menghembukannya adalah kaum munafiqin yang dipimpin oleh Abdullah bin saba’.
Kenyataannya perbedaan pendapat yang terjadi saat itu tidak hanya sekedar sebuah
perselisihan pendapat atau ide, tetapi sampai mengarah pada peperangan yang
membawa korban beribu-ribu umat Islam. Timbulnya kelompok-kelompok syiah,
khawarij karena lantaran ambisinya untuk merebut kekuasaan, memperkuat
kelompok, mereka tempuh melalui pendekatan agama, mereka berpijak pada aqidah
agama.

2. Faktor akulturasi
Akulturasi yang dimaksudkan adalah perpaduan antara dua kebuyaan atau
lebih sehingga mewujudkan suatu model budaya yang baru. Misalnya, ketika Islam
masuk kesuatu daerah/negeri, maka terjadilah akulturasi antara nilai-nilai ajaran Islam
dengan bentuk budaya lokal. Disamping itu banyak pula buku-buku filsafat yunani
dan romawi diterjemahkan ke dalam bahas arab. Akibat pergesera nilai yang
mempunyai dampak positifnya wawasan berfikir umat Islam semakin maju sehingga
banyak ditemukan ilmu-ilmu umum, seperti ilmu kedokteran, ilmu fisika, ilmu biologi
dan lain sebagainya. Dalam segi negatifnya, akibat filsafat dalam Islam terjadi pada
sebagian kaum muslim yang merumuskan masalah tauhid dengan kacamata filsafat
yang sebenarnya tidak boleh dirumuskan dari kacamata filsafat melainkan dengan
berdasarkan rumusan yang berdasarkan wahyu yang bersifat qath’I tidak boleh dengan
menggunakan akal pikiran.

3. Faktor infiltrasi
Yang dimaksudkan dalam infiltrasi ini adalah adanya campur tangan dari
pihak luar, misalnya masuknya pemikiran atau ajaran agama lain ke dalam Islam.
Banyak orang masuk Islam namun mereka belum sepenuhnya meninggalkan syari’at
agama lama, sehingga ajaran-ajaran agama lama masih melekat dan menyusup ke
6
dalam Islam. Diantara mereka tersebut adalah golongan murji’ah, qodariyah,
jabariyah, mujasimah. Dan apabila kita mempelajari pemikiran-pemikiran golongan
tersebut banyak dipengaruhi oleh ajaran agama yahudi, nasrani dan majusi.

C. Cara Menyikapi Akan Munculnya Firqah-Firqah Dalam Islam

1. Membekali diri dan mendasari sikap dengan sebaik-baiknya dengan ilmu, iman, amal
dan akhlak secara porposional.
2. Memfokuskan dan lebih memprioritaskan perhatian dan kepedulian terhadap masalah-
masalah besar umat
3. Mengikuti pendapat ulama dengan mengetahui dalilnya, atau memilih pedoman yang
benar
4. Kita harus semangat dalam menuntut ilmu dan mengamalkan ilmu agama sehingga
kita tidak akan terjebak dalam aliran yang sesat
5. Disamping itu, segala upaya untuk menyebarkan ilmu agama harus dipermudah .
Penjelasan agama harus dikembalikan kepada ahlinya dan jangan sembarang orang
mersa berhak berbicranya tentangnya.

D. Hikmah adanya Firqah dalam Islam

1. Memperkaya pemikiran dalam memahami akidah Islam


2. Memperkaya penafsiran ayat-ayat Al Quran khususnya yang berkaitan dengan akidah
Islam
3. Menjadi pembanding atas pemahaman yang sudah kita yakini agar kita bertambah
yakin atas pemahaman yang sudah kita yakini. 
4. Menjadi salah satu alternatif solusi atas berbagai situasi yang sedang dialami
seseorang dalam proses menuju akidah Islam yang benar. 

Lalu, bagaimana seharusnya kita bersikap? KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur),
dalam kata pengantarnya di buku Ahlussunnah Waljama'ah dalam Lintas Sejarah
mernberikan beberapa solusi sikap atas banyaknya firqah dalam Islam. 

7
1) Menciptakan sikap saling menghargai di antara kelompok yang berlainan pandangan
itu. 
2) Untuk mengurangi (menghilangkan) perbedaan adalah dengan mengembangkan
dasar-dasar umum penerapan akidah dengan melalui dua pola. 

a. Pengenalan pertumbuhan dan penerapan ajaran Ahlussunnah Waljama'ah


secara kronologis kesejarahan di seluruh dunia. 
b. Perumusan dasar-dasar umum kehidupan bermasyarakat meliputi bidang-
bidang : 

 Tempat kehidupan manusia di alam.


 Ilmu pengetahuan dan teknologi. 
 Pengaturan kehidupan masyarakat. 
 Pengaturan individu dan masyarakat. 
 Tradisi dan penyegarannya melalui kelembagaan hukum, pendidikan,
politik dan budaya. 
 Cara-cara pengembangan masyarakat. 
 Asas-asas penerapan ajaran agama dalam kedupan. 

c. Untuk mewujud tujuh bidang dasar-dasar umum kehidupan bermasyarakat


dapat dilakukan lewat dialog melalui kerangka umum, yang unsur-unsurnya
adalah:

 Pandangan bahwa keseluruhan hidup ini adalah ibadah, 


 Kejujuran sikap hidup merupakan sendi kehidupan bermasyarakat yang
sejahtera. 
 Moralitas (akhlak) yang utuh dan bulat

d. Untuk mengurangi perbedaan umat Islam memerlukan strategi perjuangan,


antara lain: 

 Pendekatan ditekankan pada penanganan masalah masalah konkrit yang


dihadapi masyarakat melalui kerja nyata. 
 Arah perjuangan seyogyanya dipusatkan pada pelayanan kepada
kebutuhan pokok mayoritas bangsa (kaum miskin) 

8
 Bertujuan menegakkan demokrasi, kedaulatan hukum dan menjaga hak-
hak pribadi dari ketidakadilan dan salah perlakuan
 Sasaran perjuangan harus jelas, baik menyangkut wilayah sasaran maupun
bentuk sasaran. 

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Munculnya berbagai macam firqah/golongan yang terjadi di dalam tubuh Islam itu
sendiri berdasarkan sedikit penjelasan paparan di atas maka kita dapat mengambil
beberapa kesimpulan, diantarnya adalah bahwa salah satu penyebab timbulnya firqah-
firqah tersebut adalah disebabkan dari tiga sebab umum yang meliputi:
1. Faktor politik
Faktor politik ini dimulai sejak wafatnya Rasulullah saw dan mulai sangat
kelihatan menonjol ketika akhir masa pemerintahan khalifah utsman bin affan ra.

2. Faktor akulturasi
Perpaduan  antara dua kebuyaan atau lebih sehingga mewujudkan suatu model
budaya yang baru.

3. Faktor infiltrasi
Adanya campur tangan dari pihak luar, misalnya masuknya pemikiran atau
ajaran agama lain ke dalam Islam sehingga ajaran-ajaran agama lama masih melekat
dan menyusup ke dalam Islam.

B. Saran

Di dalam makalah ini tentunya pembahasannya masih kurang lengkap, oleh sebab
itu penulis mohon masukan/saran dari dosen pembimbing demi perbaikan makalah
selanjutnya. Terimkasih.

C.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://annasyanadazalfa.blogspot.com/2014/04/makalah-munculnya-firqah-firqah-
dalam.html

https://firqohfirqoh.blogspot.com/2016/01/islam-dan-firqoh-firqoh.html

https://www.qoroa.id/2022/08/pengertian-dan-penyebab-munculnya-firqah-dalam-islam.html

11

Anda mungkin juga menyukai