Anda di halaman 1dari 4

UJIAN AKHIR SEMESTER

Nama : Regita Saras Noviantika Puri


NPM : 2106020016
Hari/Tanggal : Jum’at / 01 Juli 2022
Mata Kuliah : Sejarah Islam
Dosen : Parman Komarudin,SHI.,MHI

1. Sejarah lahirnya Bani Umayyah diawali dengan krisis yang terjadi pada masa
pemerintahan Khulafaur Rasyidin. Ketika Khulafaur Rasyidin dipimpin oleh Usman Bin
Affan umat islam sempat mengalami era paling makmur dan sejahtera namun pada
periode kedua kepemimpinannya terjadi perpecahan dan pemberontakan karena jabatan-
jabatan strategis dipemerintahan diberikan Usman kepada keluarganya dari Bani
Umayyah kepada 650 M sekitar 1500 orang bahkan dating ke Madinah untuk memprotes
kebijakan Usman.
Berdirinya Dinasti Bani Umayyah dilatarbelakangi oleh sebuah peristiwa penting dalam
sejarah umat yaitu Ammul Jamaah.Setelah Ali wafat, kepemimpinan sebenarnya sempat
dilanjutkan oleh putranya, Hasan.Namun, setelah beberapa bulan, Hasan mundur dari
posisinya demi mendamaikan kaum muslim yang kala itu sedang dilanda beragam fitnah,
dimulai sejak terbunuhnya Utsman bin Affan, Perang Jamal, Pertempuran Shiffin,
terbunuhnya Ali bin Abi Thalib, dan pengkhianatan dari orang-orang Khawarij dan
Syi'ah.Hasan memilih berdamai dengan menyerahkan kepemimpinan pada Muawiyah I.
Perdamaian antara keduanya inilah yang disebut dengan Ammul Jamaah (tahun
persatuan).Peristiwa ini di tandai dengan prosesi penyerahan kekuasaan dari Hasan
kepada Muawiyah I di Kufah.Dengan demikian, dimulailah kekuasaan Bani
Umayyah.Bani Umayah kemudian mengubah pemerintahan yang awalnya demokratis
menjadi monarki (sistem pemerintahan berbentuk kerajaan).
Kemajuan Islam pada masa Bani Umayyah yang dicapai pada masa itu secara garis
besar adalah meluasnya wilayah kekuasaan Islam dan berdirinya bangunan-bangunan
sebagai pusat dakwah Islam. Kemajuan Islam pada masa ini meliputi bidang politik,
keagamaan, ekonomi, ilmu bangunan (arsitektur), sosial, dan bidang militer.
2. Dinasti Abbasiyah berdiri setelah mereka berhasil menaklukkan Dinasti Umayyah.
Keturunan Al-Abbas menjadi pendiri dinasti Abbasiyah, yaitu Abdullah al-Saffah bin
Muhammad bin Ali bin Abdullah bin al-Abbas.
Sejarah berdirinya dinasti Abbasiyah memasuki masa kejayaannya dengan menerapkan
pola pemerintahan yang berbeda – beda sesuai dengan perubahan politik, sosial dan
budaya. Pusat pemerintahan saat itu terletak di Kuffah. Kepemimpinan kemudian
digantikan oleh Abu Jafar al-Mansur mulai 750 – 775 M, saudara dari Abu Abbas.
Kemajuan yang dicapai pada masa Bani Abbasiyah :
- Perkembangan ilmu pengetahuan dan sastra seni.
- Gerakan penerjemahan dan arabisasi.
- Mendirikan pusat kegiatan ilmiah dikufah dan bashrah yang akhirnya memunculkan
nama-nama besar.

3. Proses islam di indonesia tidak terlepas dari peranan kaum ulama. Penyebaran islam di
pulau jawa dilakukan oleh dewan dakwah wali dikenal dengan nama walisongo. Para
wali tersebut bergerak sunan artinya yang di junjung tinggi.
Pembahasan

Peranan wali songo di pulau jawa adalah sebagai berikut :

 pendakwah dan penyebar agama islam.


 pendukung dan penasehat kerajaan kerajaan Islam.
 pengembang kebudayaan daerah yang berisi sesuaikan dengan ajaran Islam.

Tokoh-tokoh yang termasuk Walisongo adalah sebagai berikut :

1. Maulana Malik Ibrahim, sebagai wali pertama dan guru para wali yang menyebarkan
Islam di Gresik.
2. Sunan Ampel (Raden Rahmat), menyebarkan Islam di Ampeldenta Surabaya dan
dikenal sebagai Bapak para wali.
3. Sinan Bonang (Makdum Ibrahim), menyebarkan Islam dengan mendirikan pondok
pesantren di Tuban, Jawa Timur.
4. Sunan Drajat (Syarifuddin), menyebarkan Islam melalui pondok pesantren yang
didirikan di Drajat, Lamongan, Jawa Timur.
5. Sunan Giri (Raden Paku), Menyebarkan islam di Gresek.
6. Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah/Fatahillah), menyebarkan Islam di daerah
Banten dan Cirebon.
7. Sunan Kalijaga (Raden Sahid), menyebarkan Islam di Demak dengan mendirikan
pondok pesantren di kadilangu.
8. Sunan Kudus (Jafar Sodiq), menyebarkan Islam di Kudus dan mendapatkan sebutan
waliyul Ilmi karena menguasai ilmu, tauhid dan, Hadits.
9. Sunan Muria (Raden Umar Said), menyebarkan Islam melalui Padepokan yang
didirikan di kaki gunung Muria.

4. Sejarah Asia Tenggara telah dimulai sejak zaman prasejarah. Masyarakat dan


kebudayaan di Asia Tenggara, di kemudian hari berkembang menjadi beragam budaya
dan bangsa yang berbeda-beda dan spesifik, dengan pengaruh dari budaya India dan
budaya Tiongkok. Pada masa pra dan pasca kolonialisme, budaya Arab dan
budaya Eropa juga memiliki pengaruh yang besar bagi masyarakat Asia Tenggara pada
umumnya.Sejarah masuknya Islam di Asia Tenggara sampai saat ini merupakan polemik
panjang yang menimbulkan pro dan kontra antara sejarawan, agamawan, arkeolog, dan
intelektual. Namun, yang menjadi referensi umum,  masuknya Islam di Asia Tenggara
adalah melalui proses perdagangan internasional yang berpusat di Selat Malaka melalui
para pedagang muslim Persia dan Arab.Tercatat pada abad VII dan VIII, banyak
pedagang muslim Persia dan Arab yang turut berlayar dan berdagang di Selat Malaka.
Sebab, Selat Melaka menjadi tempat strategis untuk menghubungkan antara Asia Timur
Jauh, Asia Tenggara, dan Asia Barat. 
5. Tujuan mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam diantaranya adalah:

1. Untuk mendapatkan informasi dan pemahaman mengenai asal-usul khazanah budaya


dan kekayaan di bidang lainnya yang pernah diraih oleh umat islam di masa lampau dan
mengambil ‘ibrah (pelajaran) dari kejadian tersebut.
2. Untuk membentuk watak dan kepribadian umat. Sebab, dengan mempelajari Sejarah
Kebudayaan Islam generasi muda akan mendapatkan pelajaran yang sangat berharga dari
perjalanan suatu tokoh atau generasi terdahulu.
3. Agar siswa dapat memilah dan memilih mana aspek sejarah yang perlu dikembangkan
dan mana yang tidak perlu. Mengambil pelajaran yang baik dari suatu umat dan
meninggalkan hal-hal yang tidak baik.
4. Agar siswa mampu berpikir secara kronologis dan memiliki pengetahuan tentang masa
lalu yang dapat digunakan untuk memahami dan menjelaskan perkembangan, perubahan
masyarakat serta keragaman sosial budaya Islam di masa yang akan dating.

Manfaat mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam diantaranya adalah:

1. Merasa bangga dan mencintai kebudayaan Islam yang merupakan buah karya kaum
Muslimin masa lalu.
2. Berpartisipasi memelihara peninggalan-penbinggalan masa lalu dengan cara
mempelajari dan mengambil manfaat dari peninggalan-peninggalan tersebut.
3. Meneladani perilaku yang baik dari tokoh-tokoh terdahulu.
4. Mengambil pelajaran dari berbagai keberhasilan dan kegagalan masa lalu.
5. Memupuk semangat dan motivasi untuk meningkatkan prestasi yang telah diraih umat
terdahulu.

Anda mungkin juga menyukai