Anda di halaman 1dari 9

JURNAL SEJARAH ISLAM KLASIK

ILMU PENGETAHUAN DI MASA BANI UMAYYAH


DOSEN PENGAMPU:
LALU MUHAMMAD SAMIUDIIN, M. Pd

DISUSUN OLEH:
AFDUL RAHIM 211310141
FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS PTIQ JAKARTA
TAHUN AJARAN
2022-2023
ABSTRAK
Islam sebagai agama universal memberikan pedoman hidup bagi manusia menuju kehidupan
yang bahagia, yang pencapainnya sangat bergantung pada pendidikan, sebab pendidikan
merupakan kunci pembuka kehidupan manusia, oleh karena itu Islam dan pendidikan
mempunyai hubungan yang sangat erat, hubungan tersebut bersifat organis-fungsional, dimana
pendidikan difungsikan sebagai alat untuk mencapai ke-Islaman dan Islam menjadi kerangka
dasar serta pondasi pengembangan pendidikan Islam. Pendidikan tumbuh dan berkembang
seiring dengan tumbuh dan berkembangnya Islam, hal ini menunjukan bahwa pendidikan tidak
bisa dilepaskan dengan sejarahnya.Dinasti Umyyah sebagai dinasti pertama sebagai abad
ekspansi yang hanyut dengan masalah-masalah yang menyangkut tentang penaklukan,
konsolidasi dan sebagai suatu kekaisaran multinasional dan multikultural yang sadar akan
kebutuhan-kebutuhannya. Dengan sadar menaruh perhatian besar kepada persoalan-persoalan
pendidikan. Sehingga pada gilirannya Dinasti Umayyah ini mampu menumbuhkan kembangkan
berbagai khasanah keilmuan yang sekarang ini terasa manfaatnya, terutama bagi dunia Eropa
yang mampu menggali dan mengembangkannya.
Kata kunci: Ilmu Pengetahuan, Pendidikan, Bani Umayyah

ABSTRACT
Islam as education universal religion provides guidelines for humans to live a happy life, which
to achieve them rely heavily on education, because education is the key to unclocking the human
life, therefore islam and education have a very close relationship is a organic-fungsional, where
education functioned as a mean to achieve the Islamization and Islam became the basic
framework and foundation of the thefelofment of Islamic education. Education to grow and
expand along with growth and development of islam. This show that education can’t released
with is history, umyyah dynasty as the first dynasty of the century expansion of the drieft to
issues relating to the conquest, consolidation, and as multinationalis and multicultural empire is
awere of her needs. Knowingly paid great attention to education issues. So in turn is able to grow
the Umayyad dynasty developed various scientific theasure present very beneficial, especially
for the European word that is able to explore and develop it.
Keywords: Knowledge, Education, Bani Umayyah
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Salah satu aspek dari kebudayaan adalah mengembangkan ilmu pengetahuan. Kalau masa Nabi
dan Khulafau ar-Rasyidin perhatian terpusat pada usaha untuk memahami Al-Qur'an dan Hadits
Nabi untuk memperdalam pengajaran akidah, akhlak, ibadah, muamalah dan kisah-kisah Al-
Qur'an, maka perhatian sesudah itu, sesuai dengan kebutuhan zaman, tertuju pada ilmu-ilmu
yang diwariskan oleh bangsa-bangsa sebelum munculnya Islam.1
Benturan firqrah-fiqrah di kalangan umat islam, khususnya dalam bidang politik yang berakhir
dengan kemenangan Muawiyah bin Abi Sufyan, yang memproklamirkan bani Umayyah sebagai
pemimpin daulah Islamiyah. Dengan berbagai cara Muawiyah dapat menduduki jabatan khalifah
dan menjadikannya sebagai hak keturunannya. Dengan demikian Muawiyah telah mengubah
sistem politik musyawarah dengan sistem monarki. Hal ini banyak didukung oleh kondisi ummat
Islam waktu itu. Sistem musyawarah masih terlalu maju sehingga ajaran Nabi ini hanya dapat
berjalan selama satu generasi yaitu, generasi hasil didikan Nabi sendiri. Sesudah itu ummat Islam
belum siap. Walaupun demikian, Muawiyah termasuk orang yang berhasil memadukan sistem
musyawarah dengan sistem monarki dan daulat Islamiyah dapat dikuasai karena dia banyak
nemperhatikan riwayat dan kisah-kisah raja besar sebelumnya, baik dari kalangan Arab ataupun
bukan, untuk meniru dan meneladani siasat dan politik mereka dalam menghadapi pergolakan
yang terdapat didalamnya. Ia gaji orang yang mampu membacakan kisah raja-raja besar
padanya.2
Ibu kota daulah Umawiyah pindah ke Damaskus, suatu kota tua di negeri Syam yang telah penuh
dengan peninggalan kebudayaan maju sebelumnya. Daerah kekuasaannya, selain yang
diwariskan oleh Khulafau ar-Rasyidin, telah pula menguasai Andalus, Afrika Utara, Syam, Irak,
Iran, Khurosan, terus ke Timur sampai ke benteng Tiongkok. Dalam daerah kekuasaannya
terdapat kota-kota pusat kebudayaan seperti: Yunani, Iskandariyah, Antiokia, Harran, Yunde
Sahpur yang dikembangkan oleh ilmuwan-ilmuwan beragama Yahudi, Nasrani dari Zoroaster.
Setelah masuk Islam para ilmuwan itu tetap memelihara ilmu-ilmu peninggalan Yunani itu,
bahkan mendapat perlin-dungan. Di antara mereka ada yang mendapat jabatan tinggi di istana
khalifah. Ada yang menjadi dokter pribadi, bendaharawan, atau wazir, sehingga kehadiran
mereka, sedikit banyak, memengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan.3

PEMBAHASAN
A. Pemerintah Dinasti Umayyah

1
Ahmad Amin, Fajr al Elam, (Kairo: Maktabah 1-Nahdah, 1965).h.166.
2
Ahmad Amin, Dhuha al-Islam, (Kairo: Maktabah al-Nahdah, 1972),Jilid 1. h. 225.
3
Ibid., h. 262.
Sejarah berdirinya dinasti Umayyah tidak lepas dari masa krisis pada pemerintahan Khulafaur
Rasyidin Pemerintahan ini mencapai puncak kejayaan saat dipimpin oleh Utsman bin Affan
dan mengalami kemunduran pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib. Pemerintahan
Khulafaur Rasyidin semakin mengalami kemunduran tatkala beliau wafat dalam serangan
balas dendam atas konflik kebijakan Utsman bin Affan di periode kedua. Setelah Ali bin Abi
Thalib, estafet kekhalifahan digantikan oleh putranya yang bernama Hasan bin Ali bin Abi
Thalib. Namun pada tahun 661 Masehi, Hasan mengundurkan diri dari jabatannya.
Kemunduran Hasan inilah yang menyebabkan khalifah kaum muslim dipegang oleh
Muawiyah. bin Abu Sufyan. Setelah Bani Umayyah berdiri,  ibukota kerajaan Madinah
dipindah ke Damaskus yang terletak di kota Syam.
1. Sistem Pemerintahan Dinasti Umayyah
Muawiyah I yang pernah menjabat sebagai Gubernur selama 20 tahun, tidak memimpin
dinasti Umayyah dari Madinah  seperti Khulafaur Rasyidin. Setelah berdirinya dinasti
Umayyah, ia menetapkan Damaskus Suriah, sebagai pusat pemerintahan
kekhalifahannya. Pada masa kepemimpinannya, beliau telah menandai beberapa
perubahan prinsip dan corak baru dalam pemerintahan Islam.

Salah satunya yaitu merapkan bentuk pemerintahan dinasti atau monarki dimana
pemimpin kekhalifahan diwariskan secara turun-menurun. Sistem monarki sendiri tidak
pernah digunakan oleh pemimpin umat Islam sebelumnya. Pada masa Khulafaur
Rasyidiin, pemilihan pemimpin dilakukan secara demokratis melalui musyawarah
Sebelum Muawiyah I meninggal, beliau telah mengangkat putranya, Yazid bin
Muwaiyah sebagai putra mahkota. Oleh karena itu, setelah beliau meninggal. secara
otomatis kepemimpinan diambil alih oleh anaknya.

Penerapan bentuk pemerintahan ini sebenarnya melanggar salah satu poin kesepakatan
Muawiyah dnegan Hasan bin Ali ketika penyerahan kekuasaan terjadi. Salah satu syarat
yang diajukan Hasan yaitu  setelah Muawiyah I, pemilihan khalifah harus dilakukan
secara musyawarah oleh umat Muslim. Agar putranya dapat memimpin kelak, Muawiyah
melakukan berbagai pendekatan kepada para pemuka agama hingga seluruh lapisan
masyarakat. Ia bahkan mendekati para penentang keputusannya satu per satu agar bisa
menerima pencalonan anaknya. Meskipun banyak yang sangsi akan keputusan tersebut,
namun kekhalifahan dinasti Umayyah di Damaskus dapat berdiri selama 90 tahun dengan
sistem monarki tersebut. Bahkan sistem monarki ini juga diterapkan oleh pemerintahan
Islam pada masa-masa sesudahnya, misalnya Bani Abbasiyah, Dinasti Fatimiyah, Turki
Utsmani, dan sebagainya  Namun akibat sistem pemerintahan ini, Dewan
Permusyawaratan dan Dewan Penasihat tidak berfungsi dengan baik. Hal ini dikarenakan
tradisi musyawarah dan kebebasan berpendapat tidak lagi ditegakkan.Hak bicara rakyat
ditekan dan kritik mereka atas kebijakan pemerintah tidak dapat tersampaikan kepada
khalifah secara langsung, tetapi melalui hajib (penjaga pintu).4

4
https://katadata.co.id/agung/lifestyle/643671dda51b3/sistem-pemerintahan-dinasti-umayyah-adalah-khilafah
ini-penjelasannya
2. Pembentukan Dinasti Umayyah
Bani Umayyah adalah sebuah dinasti Islam yang didirikan pada tahun 661 Masehi.
Kekhalifahan ini berlangsung dari tahun 661-750 Masehi. Pendiri Bani Umayyah adalah
Mu'awiyah bin Abu Sufyan bin Harb bin Abd Manaf yang juga menjadi khalifah
(pemimpin) pertama Bani Umayyah. Mu’awiyah bin Abu Sufyan ini sering dijuluki
sebagai Muawiyah I dan pernah menjabat sebagai Gubernur Syam pada masa Khulafaur
Rasyidin. Tepatnya yaitu pada masa kepemimpinan Umar bin Khattab dan Utsman bin
Affan. Sementara itu, ibukota Bani Umayyah di Damaskus, Suriah.5

Pada awalnya pemerintahan Dinasti Umayyah bersifat demokrasi lalu berubah menjadi
feodal dan kerajaan. Pusat pemerintahannya bertempat di kota Damaskus, hal itu hal ini
dimaksudkan agar lebih mudah memerintah karena Muawiyah sudah begitu lama
memegang kekuasaan di wilayah tersebut serta ekspansi territorial sudah begitu luas.

Adapun kemajuan dan perubahan yang dilakukan pada masa Bani Umayyah yang
dilakukan oleh seluruh khalifah yang berkuasa pada waktu itu diantaranya adalah:6

A. Pemisahan Kekuasaan Pemisahan kekuasaan antara kekuasaan agama (Spiritual


power) dengan kekuasaan politik (temporal power). Muawiyah bukanlah seorang
yang ahli dalam soal-soal keagamaan, maka masalah keagamaan diserahkan kepada
para ulama.
B. Pembagian wilayah, Pada masa khalifah Umar ibn Khattab terdapat 8 propinsi, maka
pada masa Dinasti Umayyah menjadi 10 propinsi dan tiap-tiap propinsi dikepalai oleh
seorang gubernur yang bertanggung jawab langsung kepada Khalifah. Gubernur
berhak menunjuk wakilnya di daerah yang lebih kecil dan mereka dinamakan ‘amil.
C. Bidang administrai pemerintahan Dinasti umayyah membenyuk beberapa diwan
(Departemen) yaitu:
 Diwan al Rasail, semacam sekretaris jendral yang berfungsi untuk mengurus surat-
surat negara yang ditujukan kepada para gubernur atau menerima surat-surat dari
mereka.  Diwan al Kharraj, yang berfungsi untuk mengurus masalah pajak.

5
https://www.ruangguru.com/blog/sejarah-bani umayyah#:~:text=Bani%20Umayyah%20adalah%20sebuah
%20dinasti,(pemimpin)%20pertama%20Bani%20Umayyah.
6
Maidir Harun dan Firdaus. Sejarah Peradaban Islam. Padang: IAIN-IB Press, 2001. Hal.81
 Diwan al Barid, yang berfungsi sebagai penyampai beritaberita rahasia daerah
kepada pemerintah pusat.
 Diwan al Khatam, yang berfungsi untuk mencatat atau menyalin peraturan yang
dikeluarkan oleh khalifah;
 Diwan Musghilat, yang berfungsi untuk menangani berbagai kepentingan umum.
D. Organisasi Keuangan Percetakan uang dilakukan pada masa khalifah Abdul Malik ibn
Marwan, Walaupun pengelolaan asset dari pajak tetap di Baitul Mal.7

B. Ilmu Pengetahuan Pada Masa Bani Umayyah

Perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Bani Umayyah tidak terlepas dari Al-Farabi. Al-
Farabi adalah salah seorang ilmuwan muslim pada masa Bani Umayyah yang berhasil
menuliskan karya-karyanya yang hingga saat ini masih digunakan rujukan oleh ilmuwan-
ilmuwan dari zaman modern. Selain memelajari ilmu agama, para ilmuwan muslim dari masa
7
Ibid, Hal. 82
Bani Umayyah juga belajar banyak bidang keilmuan lainnya. Faktor perkembangan ilmu
pengetahuan pada masa Bani Umayyah adalah perluasan wilayah kekuasaan. Berikut ini
beberapa ilmu pengetahuan yang berkembang pada masa Kekhalifahan Bani Umayyah.

 Ilmu Agama Salah satu ilmu agama yang berkembang adalah ilmu hadis, yang
ditandai dengan kodifikasi dan pembukuan hadis. Kodifikasi hadis secara resmi
dimulai pada masa kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz.

 Ilmu Bahasa Pemerintah Bani Umayyah menjadikan Bahasa Arab sebagai bahasa
resmi dalam administrasi pemerintahan di berbagai wilayah. Hal ini kemudian
mendorong lahirnya ahli bahasa, yaitu Sibawaihi, yang menghasilkan karya berjudul
Al-Kitab yang menjadi pedoman ilmu tata Bahasa Arab hingga saat ini. Pada masa
pemerintahan Abdul Malik, juga dilakukan pembaruan ragam tulisan Arab. Hajaj Ibn
Yusuf memperkenalkan tanda vokal dan tanda titik untuk membedakan beberapa
huruf yang sama bentuknya. Pembaruan ini menjadikan Bahasa Arab lebih sempurna
sekaligus menghilangkan kesulitan bagi pembaca, khususnya orang-orang non-Arab.
Beberapa ilmuwan dalam bidang bahasa dan sastra beserta karyanya antara lain.

 Ali al-Qali, karyanya berjudul al-Amali dan al-Nawadir


 Abu Bakar Muhammad Ibn Umar, karyanya berjudul al-Af'al dan Fa'alta wa
Af'alat
 Abu Amr Ahmad ibn Muhammad ibn Abd Rabbih, karyanya dalam bentuk
prosa berjudul al-Aqd al-Farid.

 Ilmu filsafat Filsafat Islam pertama kali muncul pada masa Daulah Umayyah, dimulai
dengan penerjemahan filsafat Yunani ke dalam Bahasa Arab. Salah satu ilmuwan
muslim dalam bidang filsafat yang sangat terkenal adalah Al-Farabi, yang menyetujui
dan mengembangkan logika Aristoteles. Al-Farabi menciptakan titik balik sejarah
pemikiran filsafat Islam, dan salah satu karyanya adalah Ihsab al-Ulum (Perhitungan
Ilmu).

 Ilmu Kedokteran Ilmuwan dalam bidang kedokteran yang terkenal adalah Abu Al-
Qasim Az-Zahrawi. Az-Zahrawi adalah dokter bedah terkemuka di Cordoba yang
memberikan kontribusi besar bagi perkembangan ilmu kedokteran, khususnya ilmu
bedah. Ia dikenal sebagai peletak dasar-dasar teknik ilmu bedah modern dan juga
mampu menciptakan alat bedahnya sendiri. Beberapa alat bedah yang diciptakannya
juga masih digunakan hingga sekarang. Semua pemikirannya dituangkan dalam Kitab
at-Tasrif Liman 'Ajiza'an at-Ta'lif, tentang metode pengobatan yang digunakan
sebagai rujukan para dokter di Barat. Selain Az-Zahrawi, ilmuwan lain dalam bidang
kedokteran adalah Abu al-Abbas an-Nabati, yang mengelompokkan tumbuh-
tumbuhan berdasarkan nama, spesies, dan tempat tumbuhnya. An-Nabati juga
menulis Al-Jami fi Adwiyyah al-Mufradah dan membuat daftar obat-obatan
sederhana dalam Bahasa Persia, Latin, dan Berber menurut susunan abjad.
 Ilmu Kimia Perkembangan ilmu kimia ditandai dengan munculnya beberapa ahli
kimia seperti Abu al-Qasim Abbas ibn Farnas dan As-Sibai.

 Ilmu Fisika Salah satu ahli fisika dari Bani Umayyah adalah Ibnu Bajjah, yang
mengatakan bahwa selalu ada reaksi pada setiap aksi. Teori ini sangat berpengaruh
pada fisikawan setelahnya, termasuk Newton dan Galileo. Selain itu, Ibnu Bajjah juga
sangat berjasa dalam mengembangkan psikologi Islam.

 Ilmu Astronomi Para ilmuwan muslim sangat memerhatikan ilmu astronomi karena
ilmu ini berhubungan dengan pelaksanaan beberapa ibadah, seperti waktu salat,
penentuan arah kiblat, penetapan hisab, serta penentuan awal dan akhir Ramadan.
Salah seorang ilmuwan dalam bidang astronomi adalah Abu Ishaq az-Zarqali dari
Toledo, Spanyol. Kontribusinya yang terkenal adalah menciptakan peralatan
astronomi dan Tabel Toledo.

 Ilmu Sejarah Pada masa Daulah Umayyah, banyak sejarawan muslim menulis kitab
sejarah. Beberapa ahli sejarah dan karyanya pada periode ini antara lain.

 Ali Ibnu Hazm, yang menulis 400 judul buku


 Abu Bakar Muhammad bin Umar, dengan karyanya yang berjudul Tarikh
Ifititah al-Andalus
 Hayyan bin Khallaf dengan karyanya yang berjudul al-Muqtabis fi Tarikh Rija
al Andalus dan Al-Matin
 Abu Marwan Abdul Malik bin Habib dengan karyanya at Tarikh.8

PENUTUP

Kesimpulan

Organisasi Negara Pada masa. Daulah Umayah masih seperti pada masa permulaan Islam.
Pemerintahan Bani Umaiyah berlangsung sekitar 90 tahun, tahun 661-750 M, berpusat di
Damaskus, Syiria. Pada masa ini, ekspansi & penaklukan wilayah dilakukan secara besar-
8
https://www.kompas.com/stori/read/2021/05/24/161144079/perkembangan-ilmu-pengetahuan-pada-masa-
bani-umayyah?page=all
besaran Muawiyah sbg khalifah pertama ingin menyaingi Persia & Romawi, 2 negara adidaya
saat Itu. Ia melakukan penaklukan ke timur sampai Kabul, Afganistan, ke utara sampai
Konstantinopel, Bizantium. Abd al-Malik, penggantinya, meneruskan serangan ke timur sampai
India & Maltan, ke barat sampai Maroko & Spanyol. Dengan keberhasilan ini, wilayah
kekuasaan Islam menjadi sangat luar biasa luas. Membentang mulai dari Spanyol di Eropa,
Afrika utara, Syiria, Palestina, Jazirah Arab, Irak, Asia Tengah, Asia selatan sampai India.
Dengan demikiran dapat dikatakan bahwa peradaban islam sudah bersifatinternasional, meliputi
tiga benua: sebagian Eropa, sebagian Afrika, sebagian besarAsia. Penduduknya meliputi puluhan
bangsa dan meganut beragam agama, kebudayaan, serta beragam bahasa. Semua itu disatukan
dengan bahasa Arab sebagai bahasa pemersatu dan agama Islam menjadi agama resmi Negara.

Anda mungkin juga menyukai