Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH SEJARAH PERADABAN ISLAM

“Kekhalifahan Bani Umayyah“

Untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Sejarah peradaban Islam

Dosen Pengampu: : Prof. Dr. Jajang A Rohman, M. Ag.

Disusun Oleh:

KELOMPOK 6

Dhea Melinda (1228030044)


Faiz Al-Haq (1228030059)
Januar Alpahluzie (1228030083)

KELAS 2 B

JURUSAN SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL AN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG
2023
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahiim

Alhamdulillah segala Puji bagi Allah SWT tuhan semesta alam yang telah
memberikan nikmat sehat, nikmat iman dan nikmat islam sehingga Penulis
mampu menyelasaikan Makalah Sejarah Peradaban Islam yang berjudul
“Kekhalifahan Bani Umayyah” tepat pada waktu yang diharapkan. Shalawat
serta salam selalu penulis curah limpahkan kepada pedoman seluruh umat
manusia yakni baginda Rasulullah SAW, yang telah menjadi lentera penunjuk
kehidupan bagi kita selaku umatnya.

Tidak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen


pengampu yang telah memberikan tugas makalah ini kepada kami sehingga kami
dapat mempelajari hal baru yang kami tuangkan dalam makalah ini, juga kepada
teman-teman yang bekerja sama untuk menyelasaikan makalah ini hingga selesai
dan kepada do’a orang tua kami yang selalu menyertai. Tentunya makalah ini pun
tidak luput dari kekurangan maka dari itu masih diperlukan kritik dan saran yang
membangun untuk perbaikan penulisan makalah kedepannya. Maka dari itu
penulis sangat terbuka terhadap kritik dan saran dari pembaca yang Budiman.

Bandung, 15 Juni 2023

Penulis

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Islam merupakan agama rahmatan lil alamin. Dimana Islam harus


menyebarkan rahmat ke seluruh penjuru dunia melalui ajaran Islam. Banyak
cara yang dilakukan oleh umat Islam tempo dulu untuk menyebarkan ajaran
islam ini. Cara yang paling lumrah adalah dakwah dari mulut ke mulut.

Namun Jika kita umat Islam hanya menyebarkan Islam dari mulut ke
mulut, rasanya lama jika islam ingin menjadi agama rahmatan lil alamin.
Agama yang menyebarkan rahmatnya ke seluruh alam. Maka para pemimpin
Islam tempo dulu mendirikan kerajaan atau kekhalifahan untuk menyebarkan
Islam secara masif ke seluruh penjuru dunia.

Semasa hidup Rasulullah SAW, Islam tidak dipimpin menggunakan


cara kerajaan melainkan pemerintahan negara biasa. Begitupun pada masa
Khulafaurrasyidin yang empat. Barulah ketika Khulafaurrasyidin Ali r.a turun
dari kepemimpinan Islam kerajaan Islam pertama lahir. Sejarah mencatat
kerjaan Islam pertama tersebut ialah Kekhalifahan Bani Umayyah.

Pada masa Kekhalifahan Bani Umayyah ini lah Islam menyebar lebih
masif dari pada sebelumnya. Dengan adanya kekhalifahan ini Islam menyebar
dengan cara penaklukan-penaklukan wilayah di sekitar kekhalifahan.
Wilayah-wilayah yang berhasil ditaklukan nantinya akan diajarkan agama
dan budaya Islam kepada penduduknya. Penyebaran agama Islam yang
dilakukan oleh Kekhalifahan Bani Umayyah terbilang masif dan sukses.
Buktinya pada masa itu Islam telah sampai ke Spanyol.

Untuk mengetahui betapa masih dan sukesnya penyebaran islam pada


masa kekhalifahan bani umayyah, Serta untuk mengetahui peradaban Islam
yang dibangun oleh kerajaan satu ini, Maka perlu dituliskan makalah yang
khsusus membahas itu.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka dapat dirumuskan masalahnya
sebagai berikut:
1. Siapa orang orang yang berpengaruh dibalik Kekhalifahan Bani
Umayyah?
2. Apa yang menjadi faktor kejayaan Kekhalifahan Bani Umayyah?
3. Apa saja Faktor kemunduran dari kekhalifahan Bani Umayyah?

1.3 Tujuan Makalah


Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat tujuannya
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui orang orang yang berpengaruh dibalik
Kekhalifahan Bani Umayyah?
2. Untuk mengetahuin faktor kejayaan Kekhalifahan Bani Umayyah?
3. Untuk mengetahui faktor kemunduran dari kekhalifahan Bani
Umayyah ?
BAB II

PEMBAHASAN

1.2 Sejarah Bani Umayyah I di Syria

Bani Umayyah (bahasa Arab: ‫ بنو أميه‬Banu Umayyah) atau Kekhalifahan


Umayyah, adalah kekhalifahan Islam pertama setelah masa Khulafa al-Rasyidin
yang memerintah dari 661H sampai 750M di Jazirah Arab dan sekitarnya; serta
dari 756M sampai 1031M di Kordoba, Spanyol. Nama dinasti ini dirujuk kepada
Umayyah bin ‘Abd asy-Syams, kakek buyut dari khalifah pertama Bani Umayyah,
yaitu Muawiyah bin Abu Sufyan atau kadangkala disebut juga dengan Muawiyah
I.

Ketika pemerintahan Daulah I Bani Umayyah berdiri di Syria, sepeninggal


Khalifah Ali pada bulan Ramadhan 40 H, penduduk Kufah mengangkat putra
mereka, Hasan, menjadi khalifah mereka, meskipun sebenarnya dia bukan
khalifah karena dia lebih suka hidup bahagia dan menikah dengan banyak wanita.
Ia pun menantang Muawiyah dengan mengirimkan 12.000 pasukan untuk
menyerang Muawiyah. Namun, pasukannya dikalahkan dan dia mengajak
Muawiyah untuk berdamai.

Sedangkan penduduk Syam mengangkat Muawiyah sebagai raja mereka


sejak peristiwa tahkim. Berbeda dengan Hasan, ia didukung oleh prajurit milisi
yang kebutuhan keuangannya ditopang oleh Muawiyah, apalagi negeri Syam yang
kaya mendukung Muawiyah karena hal tersebut.
Pada masa pertumbuhan ini mencakup masa pemerintahan Muawiyah (661
– 680 M/40-60 H), Yazid bin Muawiyah (680 – 683 M/61-63 H), Muawiyah bin
Yazid (683 M/63 H) dan Marwan bin Hakam (684 – 685 M/64-65H).

2.2 Sejarah Daulah Ummayah di Spanyol

2.2.1 Penduduk Spayol Sebelum Islam Masuk

Sebelum kedatangan Islam, Spanyol dulu berada di bawah kekuasaan


Kerajaan Romawi. Pada tahun 133 M, Romawi berhasil menguasai Semenanjung
Iberia. Selama masa kekuasaan mereka, banyak orang Yahudi yang datang ke
Spanyol. Pada abad ke-5 M, suku-suku Vandal menyerang dan menguasai
Spanyol. Oleh karena itu, Spanyol berubah nama menjadi Vandalusia, yaitu tanah
air bangsa Vandal. Setelah itu, bangsa Arab menamainya al-Andalusia, yang lebih
dikenal sebagai Andalusia.

Pada awal abad ke-6 M (507 M), suku-suku Ghathia Barat menyerang
Spanyol dan mengusir bangsa Vandal ke Afrika. Bangsa Ghathia kemudian
berhasil membangun pemerintahan yang kuat di Andalusia. Namun, mereka
kemudian melemah karena perbudakan yang merajalela, masalah ekonomi akibat
pajak yang berat bagi petani dan pedagang, serta pemaksaan agama Kristen pada
penduduk.

Itu adalah kondisi Andalusia sebelum Islam masuk, sedangkan penduduk


penduduk Afrika Utara hidup dengan sejahtera di masa Dinasti Daulah Ummayah
ini.

2.2.2 Penduduk Spayol Sesudah Islam Masuk

Islam masuk Spanyol pada masa Khalifah al-Walid bin Abdul Malik (705-
715), salah seorang khalifah Daulah Umayyah yang berpusat di Damaskus. Islam
masuk ke Spanyol lewat Afrika Utara, saat itu telah menjadi salah satu pripinsi
Daulah Umayyah.
Islam masuk Spanyol ada dua gelombang; pertama, pada masa Khalifah
Al-Walid ibn Abdul Malik (710-712), kedua, pada masa Khalifah Umar ibn
Abdul Aziz (717). Pada gelombang pertama, ada tiga pahlawan Islam yang
menaklukkan Spanyol, yaitu Tharif bin Malik, sebagai pasukan perintis dan
penyelidik, Thariq bin Ziyad, sebagai pasukan penakluk, mereka berangkat pada
tahun 711M, dan Musa bin Nusair, dia berangkat dengan pasukan besar
menyeberangi selat pada tahun 712 M.

Pada gelombang kedua ini, Penaklukan Spanyol di masa pemerintahan


Khalifah Umar bin Abdul Aziz (717 M) bertujuan untuk mengendalikan wilayah
pegunungan Pyrenia dan selatan Perancis. Al-Samah dipilih sebagai pemimpin
pasukan, namun upayanya gagal dan ia tewas pada tahun 720 M. Kemudian,
masih di bawah kekuasaan Daulah Umayyah, pimpinan pasukan dialihkan ke
Abdul Rahman bin Abdullah, tetapi serangannya ke Perancis tidak berhasil dan ia
beserta pasukannya mundur kembali ke Spanyol.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa serangan pasukan Islam ke


Spanyol berhasil hanya pada gelombang awal, namun pada gelombang berikutnya
gagal karena perubahan kondisi sosial-politik dan ekonomi. Meskipun hanya
dalam waktu singkat selama lima tahun (712 hingga 717 M). Hal ini sangat
disayangkan oleh banyak orang.

2.2.3 Periodesasi Pemerintahan Daulah Ummayah di Spanyol

Pada periode pertama, agama Islam di Spanyol menghadapi guncangan


yang menyebabkan 20 kali pergantian pemerintahan dalam rentang waktu 45
tahun karena tidak ada pemimpin yang kuat yang mampu mempertahankan
kekuasaannya untuk jangka waktu yang lama. Perbedaan pandangan politik ini
menjadi penyebab terjadinya konflik internal yang sering terjadi. Namun, konflik
ini berakhir setelah kedatangan Abd. al-Rahman al-Dakhili di Spanyol pada tahun
755 M. Ancaman dari luar berasal dari musuh Islam di Spanyol yang tinggal di
pegunungan Pyrenees di utara Spanyol dan tidak pernah tunduk pada kekuasaan
Islam. Mereka kemudian menjadi pendorong pengusiran Islam dari Spanyol.
Selain itu, konflik juga muncul di kalangan politisi Islam itu sendiri. Oleh karena
itu, stabilitas politik Spanyol belum sepenuhnya tercapai pada masa itu.

Masa periode kedua, (756-912 M), dimulai sejak berdirinya Pemerintahan


Daulah Umayyah di Spanyol yang dipimpin oleh seorang amir (gubernur) yang
tidak mematuhi pemerintahan Islam pusat khalifah Abbasiyah di Baghdad. Pada
periode ini, daulah Umayyah di Cordova diperintah oleh tujuh amir, yakni
Abdurrahman I (756-788 M), Hisyam I (788-796), Hakam I (796-822),
Abdurrahman II (822-852), Muhammad I (852-886 M), Munzir (886-888 M), dan
Abdullah (888-912 M).

Pada masa ketiga (912-1012 M.), di bawah kepemimpinan seorang


khalifah, terdapat empat orang yang memegang gelar tersebut, yaitu Abdurahman
III (912-961 M), Hakam II (961-976 M), Hisyam II (976-1000 M), dan
Muhammad II bin Abi Amir atau Hajib al-Mansur (1000-1010 M).

2.3 Masa Keemasan Daulah Bani Umayyah

2.3.1 Kemunduran Daulah Umayyah di Syria

Masa puncak pemerintahan daulah Umaiyah berlangsung selama 30 tahun


(685 – 715 M), yaitu Abdul Malik bin Marwan (685 – 705 M) dan puteranya
Walid bin Abd. Malik (705 – 715 M). Pada masa ini juga, ilmu pengetahuan
mulai berkembang diantaranya, yaitu:

1. Ilmu Tafsir;
2. Ilmu Hadis;
3. Ilmu Fiqih;
4. Ilmu Kalam;
5. Ilmu Tasawuf; dan
6. Mulai adanya seni arsitektur.

2.3.2 Kemunduran Daulah Umayyah di Spanyol


Masa ini mencakup 8 orang khalifah, yaitu Sulaiman bin Abd. Malik, (715
- 717 M), Umar bin Abd. Aziz (717 – 720 M), Yazid bin Abdil Malik (720-724
M),Hisyam bin Abd. Malik (724 – 743 M), Al-Walid bin Yazid (743 – 744 M),
Yazid bin Al-Walid (744 M), Ibrahim bin Sulaiman (744 M) dan Marwan bin
Muhammad (744 – 750 M). Pada masa Daulah Umayyah di Spanyol juga adanya
perkembangan ilmu pengetahuan, yaitu:

1. Filsafat;
2. Sains;
3. Sejarah dan Geografi;
4. Fiqh;
5. Musik dan Kesenian; dan
6. Arsitektur.

2.4 Masa Kemunduran Daulah Umayyah

2.4.1 Masa Kemunduran Daulah Umayyah di Syria

Pada masa ini, faktor-faktor kemunduran Daulah Umayyah di Spanyol


diantaranya, yaitu:

1. Ketidakmampuan para khalifah. Hal ini terlihat pada khalifah-khalifah


sesudah Hisyam. Mereka tidak mampu menjadi khalifah ditambah lagi
dengan kebejatan moral. Mereka lebih menghabiskan waktu untuk
berhura-hura daripada mengurus negara. Nampaknya kemakmuran
membuat mereka kehilangan vitalitas kerja.
2. Gerakan oposisi kelompok Syi'ah. Kelompok ini terbentuk karena
mereka tidak dapat melupakan tindakan Umaiyah terhadap Ali
dan Husein, putranya. Mereka membentuk aliansi dengan kaum
Sunni dari Bani Abbas sejak masa pemerintahan Umar bin Abd.
Aziz, karena keikhlasan mereka terhadap keturunan Nabi sangat
menarik bagi rakyat. Bahkan orang-orang Sunni yang saleh, yang
melihat khalifah tenggelam dalam kesenangan dunia dan
mengabaikan agama, semakin termotivasi untuk bergabung
dengan gerakan oposisi kaum Syi'ah ini.
3. Rasa tidak puas muslim non-Arab. Perlakuan pemerintah yang
menganaktirikan muslim non-Arab baik secara ekonomi maupun sosial
membuat mereka gusar terhadap daulah Umaiyah. Karena secara ekonomi
mereka muslim non-Arab tidak dikecualikan dari membayar pajak seperti
yang dibayar non-muslim. Secara sosial, mereka tidak boleh duduk dalam
pemerintahan dan tidak boleh menjadi imam sholat. Padahal mereka telah
memiliki kebudayaan yang lebih tinggi dari bangsa Arab.

2.4.2 Masa Kemunduran Daulah Umayyah di Spanyol

Pada masa ini, faktor-faktor kemunduran Daulah Umayyah di Spanyol


diantaranya, yaitu:

1. Konflik sesama Muslim;


2. Konflik dengan Kristen;
3. Kesulitan Ekonomi; dan
4. Letak Geografis yang Terpencil.

2.5 Tokoh-tokoh Dinasti Daulah Ummayah

Tokoh-tokoh Dinasti Daulah Ummayah di Syria diantaranya, yaitu:

1. Muawiyah (661 – 680 M/40-60 H),


2. Yazid bin Muawiyah (680 – 683 M/61-63 H),
3. Muawiyah bin Yazid (683 M/63 H),
4. Marwan bin Hakam (684 – 685 M/64-65H),
5. Abdul Malik bin Marwan (685 – 705 M),
6. Puteranya alid bin Abd. Malik (705 – 715 M),
7. Sulaiman bin Abd. Malik, (715 - 717 M),
8. Umar bin Abd. Aziz (717 – 720 M),
9. Yazid bin Abdil Malik (720-724 M),
10. Hisyam bin Abd. Malik (724 – 743 M),
11. Al-Walid bin Yazid (743 – 744 M),
12. Yazid bin Al-Walid (744 M),
13. Ibrahim bin Sulaiman (744 M), dan
14. Marwan bin Muhammad (744 – 750 M).

Tokoh-tokoh Dinasti Daulah Ummayah di Spanyol diantaranya, yaitu:

1. Abdurrahman I (756-788 M),


2. Hisyam I (788-796),
3. Hakam I (796-822),
4. Abdurrahman II (822-852),
5. Muhammad I (852-886 M),
6. Munzir (886-888 M),
7. Abdullah (888-912 M),
8. Abdurahman III (912-961 M),
9. Hakam II (961-976 M),
10. Hisyam II (976 M),
11. Muhammad II bin Abi Amir atau Hajib al-Mansur (976-1009 M),
12. ulaiman (1009-1010 M),
13. Hisyam II (1010-1013 M),
14. Sulaiman 1013-1016 M),
15. Abdurrahman IV (1018 M),
16. Abdurrahman V (1023 M),
17. Muhammad III (1023-1025 M), dan
18. Hisyam III (1027-1031 M)

Anda mungkin juga menyukai