Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

DINASTI UMAYYAH II SPANYOL


Dosen:
Rosita Mubadillah, M.Pd

Disusun Oleh :
Marsahid Hidayatullah (201210244)
Maulida Nur Alfiah (201210247)
Meliana Maulidah Hartanti (201210251)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
TAHUN AJARAN 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah Swt.,yang telah menciptakan,mengatur dan


menguasai seluruh makhluk di dunia dan di akhirat.Semoga kita senantiasa mendapatkan
limpahan rahmat dan ridha-Nya.Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada
Rasulullah Muhammad Saw.,beserta keluarganya yang telah membimbing manusia untuk meniti
jalan yang lurus menuju kejayaan dan kemuliaan.

Terimakasih kami haturkan kepada Yth :

1. Dr. Hj. Evi Muafiah, M.Ag, selaku Rektor IAIN PONOROGO.


2. Ibu Rosita Mubadillah, M.Pd, selaku guru pembimbing yang telah membimbing, mendukung
dan mendampingi dalam penyelesaian makalah ini.
3. Kedua orang tua serta keluarga yang telah mendukung kami dalam penyelesaian makalah ini.
4. Teman-teman dan semua pihak yang membantu dan mendukung kami dalam penyelesaian
makalah ini.

Sehingga saya bisa menyelesaikan makalah ini dengan judul “Dinasti Umayyah II
Spanyol”. Semoga amal kebaikan beliau-beliau mendapat balasan yang lebih dari Allah Swt.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan semua orang yang membutuhkannya.

Atas perhatian, kepedulian, konstribusi, bantuan dari semua pihak yang terkibat dalam
penyusunan makalah ini, kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya.

Ponorogo, 16 November 2021

Kelompok 13

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................ 2

Daftar Isi ................................................................................................................. 3

BAB 1 Pendahuluan................................................................................................ 4

A. Latar Belakang ............................................................................................ 4


B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 5
C. Tujuan.......................................................................................................... 5

BAB II Pembahasan ................................................................................................ 6

A. Masuknya Islam ke Spanyol ....................................................................... 6


B. Khalifah-Khalifah Dinasti Umayyah II Spanyol......................................... 7
C. Sistem Pemerintahan Dinasti Umayyah II Spanyol .................................... 8
D. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dinasti Umayyah II Spanyol ................ 9
E. Faktor Kemunduran Islam Di Spanyol ....................................................... 10
F. Pengaruh Peradaban Islam Di Spanyol Bagi Kebangkitan Di Eropa ......... 11

BAB III Penutup ..................................................................................................... 12

A. Kesimpulan ................................................................................................. 12
B. Saran............................................................................................................ 12

Daftar Pustaka ........................................................................................................... 13

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan agama islam sejak zaman Rasulullah SAW telah mengalami perkembangan
yang sangat pesat. Pada masa khalifah Umar bin Khattab, perluasan wilayah islam telah
mencapai sepertiga wilayah dunia sehingga disebut dengan Futuhat Al Islamiyyah. Setelah
masa khulafaur rasyidin, kepemimpinan islam dipegang oleh Dinasti Umayyah 1 Damaskus,
yang diprakasai oleh Muawiyah bin Abi Sofyan dengan sistem pemerintahan Monarchi
Hereditas atau kepemimpinan secara turun temurun. Masa ini berlangsung selama 75 tahun
mulai tahun 661 M/42 H-750 M/132 H. Karena ada beberapa faktor, Dinasti Umayyah I
mengalami kemunduran dan bepindah kekuasaan di Andalusia atau Spanyol dengan sebutan
pemerintahan Dinasti Umayyah II Andalusia atau Spanyol.
Saat terjadi pertempuran dengan Bani Abbas, Dinasti Umayyah I berhasil dilumpuhkan
dan disapu bersih oleh mereka. Tetapi, ada salah satu keturunan Muawiyah bin Abu Sufyan
yang berhasil melarikan diri ke Andalusia/Spanyol, yaitu Abdurrahman bin Muawiyah yang
dijuluki Abdurrahman ad-Dakhil karena berhasil masuk ke dalam wilayah Andalusia/Spanyol.
Ketika itu, Abdurrahman bin Muawiyah ditemani oleh seorang ajudannya yang bernama
Baddar.
Kedatangan mereka disambut dengan tantangan dari penguasa dari Andalusia, Yusuf bin
Abdurrahman al-Fihr. Karena kondisi politik Andalusia yang tidak stabil akibat perpecahan
antarkabilah Qais dari Arab dan Yaman, membuat Abdurrahman bin Muawiyah dan Baddar
mudah untuk mengambil alih kekuasaan Andalusia. Salah satu faktor yang mempengaruhinya
adalah dukungan yang diberikan oleh warga Umayyah yang telah bertempat tinggal di
Andalusia. Pusat pemerintahan berada di Cordova yang memiliki kedudukan yang sama dengan
Baghdad. Jadi, pemerintahan islam di wilayah timur dipegang oleh Dinasti Abbasiyah dengan
pusat pemerntahan di Baghdad dan pemerintahan islam di wilayah barat dipegang oleh Dinasti
Umayyah II dengan pusat pemerintahan di Andalusia/Spanyol.
Islam berkembang di wilayah Andalusia/Spanyol selama 7,5 abad dan dibagi menjadi 6
periode, yaitu: periode pertama (711-755 M), periode kedua (755-912 M), periode ketiga (912-
1013 M), periode keempat (1013-1086), periode kelima (1013-1248), periode keenam (1013-
1432). Pemerintahan Dinasti Umayyah II mengalami kemajuan yang pesat yang dipengaruhi
oleh perkembnagan intelektual yang pesat, yang meliputi: kemegahan bangunan fisik, bidang
filsafat, tasawuf, fiqih, kedokteran, matematika, kimia, bahasa arab, geografi, sejarah, dan seni.
Kondisi politik pemerintahan yang stabil dipengaruhi oleh para penguasa yang berwibawa
dan tangguh dalam menghadapi realita masyarakat saat itu, sehingga kekuatan umat islam dapat
disatukan kembali. Selain itu, para penguasa juga turut andil dalam setiap kegiatan-kegiatan
ilmiah dan toleransi beragama terhadap penganut agama Kristen dan Yahudi.1

1
Refileli, “Peradaban Islam Di Andalusia (Prespektif Sosial Budaya)”, Tsaqofah dan Tarikh, Vol. 2 No. 2, (Juli-
Desember,2017), h 153-165.

4
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses masuknya islam di Spanyol?
2. Siapa khalifah yang memimpin Dinasti Umayyah II Spanyol?
3. Bagaimana sistem pemerintahan Dinasti Umayyah II Spanyol?
4. Bagaimana perkembangan ilmu pengetahuan Dinasti Umayyah II Spanyol?
5. Apa faktor yang memengaruhi keruntuhan Dinasti Umayyah II Spanyol?
6. Apa pengaruh peradaban di Spanyol bagi kebangkitan di Eropa?

C. Tujuan
1. Mengetahui proses masuknya islam di Spanyol.
2. Mengetahui khalifah-khalifah yang memimpin Dinasti Umayyah II di Spanyol.
3. Mengetahui sistem pemerintahan yang diterapkan oleh penguasa Dinasti Umayyah II di
Spanyol.
4. Mengetahui perkembangan ilmu pengetahuan yang diraih oleh Dinastti Umayyah II di Spanyol.
5. Mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi keruntuhan Dinasti Umayyah II di Spanyol.
6. Mengetahui pengaruh peradaban di Spanyol bagi kebangkitan di Eropa.

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Masuknya Islam ke Spanyol
Islam pertama kali masuk ke Spanyol pada tahun 711 M melalui jalur Afrika Utara.
Spanyol sebelum kedatangan Islam dikenal dengan nama Iberia/ Asbania, kemudian
disebut Andalusia, ketika negeri subur itu dikuasai bangsa Vandal. Dari perkataan Vandal
inilah orang Arab menyebutnya Andalusia.2 Sebelum penaklukan Spanyol, umat Islam
telah menguasai Afrika Utara dan menjadikannya sebagai salah satu provinsi dari dinasti
Bani Umayah. Penguasaan sepenuhnya atas Afrika Utara itu terjadi di zaman Khalifah
Abdul Malik (685-705 M). Khalifah Abd al-Malik mengangkat Hasan Ibn Nu’man al-
Ghassani menjadi gubernur di daerah itu. Pada masa Khalifah al-Walid, Hasan ibn Nu’man
sudah digantikan oleh Musa Ibn Nushair. Di zaman al-Walid itu, Musa ibn Nushair
memperluas wilayah kekuasaannya dengan menduduki Aljazair dan Maroko. Selain itu, ia
juga menyempurnakan penaklukan ke daerah-daerah bekas kekuasaan bangsa Barbar di
pegunungan-pegunungan sehingga mereka menyatakan setia dan berjanji tidak akan
membuat kekacauan-kekacauan seperti yang pernah mereka lakukan sebelumnya.3
Penaklukan atas wilayah Afrika Utara itu dari pertama kali dikalahkan sampai
menjadi salah satu provinsi dari Khalifah Bani Umayah memakan waktu selama 53 tahun,
yaitu mulai tahun 30 H (masa pemerintahan Muawiyah bin Abu Sofyan) sampai tahun 83
H (masa al-Walid). Sebelum dikalahkan dan kemudian dikuasai Islam, dikawasan ini
terdapat kantung-kantung yang menjadi basis kekuasaan kerajaan Romawi, yaitu kerajaan
Gotik. Dalam proses penaklukan Spanyol terdapat tiga pahlawan Islam yang dapat
dikatakan paling berjasa memimpin satuan-satuan pasukan ke sana. Mereka adalah Tharif
ibn Malik, Tharik ibn Ziyad, dan Musa ibn Nushair. Tharif dapat disebut sebagai perintis
dan penyelidik. Ia menyeberangi selat yang berada diantara Maroko dan benua Eropa itu
dengan satu pasukan perang lima ratus orang di antaranya adalah tentara berkuda, mereka
menaiki empat buah kapal yang disediakan oleh Julian. Ia menang dan kembali ke Afrika
Utara membawa harta rampasan yang tidak sedikit jumlahnya. Didorong oleh keberhasilan
Tharif dan kemelut yang terjadi dalam tubuh kerajaan Visigothic yang berkuasa di Spanyol
pada saat itu, serta dorongan yang besar untuk memperoleh harta rampasan perang, Musa
ibn Nushair pada tahun 711 M mengirim pasukan ke Spanyol sebanyak 7000 orang di
bawah pimpinan Thariq ibn Ziyad.4
Thariq ibn Ziyad lebih banyak dikenal sebagai penaklukan Spanyol karena
pasukannya lebih besar dan hasilnya lebih nyata. Pasukannya terdiri dari sebagian besar
suku Barbar yang didukung oleh Musa ibn Nushair dan sebagian lagi orang Arab yang
dikirim Khalifah alWalid. Pasukan itu kemudian menyeberangi selat di bawah pimpinan
Thariq ibn Ziyad. Sebuah gunung tempat pertama kali Thariq dan pasukannya mendarat
dan menyiapkan pasukannya, dikenal dengan nama Gibraltar (Jabal Thariq). Dalam

2
Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT), Ensiklopedi Mini Sejarah dan Kebudayaan Islam (Logos
Wacana Ilmu, Jakarta 1996), h.101.
3
Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam (Cet.II; Jakarta: Amzah, 2010), h. 162.
4
Philip K. Hitti, History Of The Arabs, h.628.

6
pertempuran di Bakkah, Raja Roderick dapat dikalahkan. Dari situ seperti Cordova,
Granada dan Toledo (Ibu kota kerajaan Goth saat itu).5
Kemenangan pertama yang dicapai oleh Thariq ibn Ziyad membuka jalan untuk
penaklukan wilayah yang lebih luas lagi. Selanjutnya, keduanya berhasil menguasai
seluruh kota penting di Spanyol, termasuk bagian utaranya mulai dari Saragosa sampai
Navarre. Gelombang perluasan wilayah berikutnya muncul pada masa pemerintahan
Khalifah Umar ibn Abdil Aziz tahun 99 H/717 M, dengan sasarannya menguasai daerah
sekitar pegunungan Pyrenia dan Prancis Selatan. Gelombang kedua terbesar dari
penyerbuan kaum muslimin yang geraknya dimulai pada permulaan abad ke-8 M ini, telah
menjangkau seluruh Spanyol dan melebar jauh ke Prancis Tengah dan bagian-bagian
penting dari Italia. Adapun kemenangankemenangan yang dicapai umat Islam nampak
begitu mudah, hal itu dapat dipisahkan dari adanya faktor eksternal dan internal, yaitu:
a. Faktor Eksternal
Faktor eksternal ini adalah suatu keadaan yang terdapat dalam negeri
Andalusia itu sendiri.Dimana saat itu kondisi sosial, politik dan ekonomi negeri ini
dalam keadaan menyedihkan.6 Secara politik wilayah Andalusia terbagi-bagi ke
dalam beberapa negeri kecil. Ditambah penguasa yaitu aliran Gothic bersikap tidak
toleran terhadap aliran agama penguasa yaitu aliran Monofisit, apalagi terhadap
penganut agama lain. Sementara penganut agama terbesar penduduk Andalusia
adalah agama yahudi, mereka dipaksa dibaptis menurut agama kristen. Rakyat
dibagi kepada kelas-kelas sehingga keadaannya diliputi oleh kemelaratan,
ketertindasan, ketiadaan persamaan hak.
b. Faktor Internal
Faktor internal adalah suatu kondisi yang terdapat dalam tubuh penguasa
Islam, termasuk tokoh-tokoh pejuang dan para prajurit Islam yang terlibat dalam
penaklukkan wilayah Andalusia pada khususnya. Para pemimpin adalah
tokohtokoh yang kuat, tentaranya kompak, bersatu dan penuh percaya diri. Yang
tak kalah pentingnya adalah ajaran Islam yang ditinjukkan para tentara Islam, yaitu
toleransi, persaudaraan yang terdapat dalam pribadi kaum muslimin itu
menyebabkan Andalusia menyambut kehadiran Islam disana.

B. Khalifah-Khalifah Dinasti Umayyah II Spanyol


1. Abdurrahman ad-Dakhil (Abdurrahman I), 756-788 M.
2. Hisyam bin Abdurrahman (Hisyam I), 788-796 M.
3. Al-Hakam bin Hisyam (al-Hakam I), 796-822 M.
4. Abdurrahman al-Ausat (Abdurrahman II), 822-852 M.
5. Muhammad bin Abdurrahman (Muhammad I), 852-886 M.
6. Munzir bin Muhammad, 886-888 M.
7. Abdurrahman an-Nasir (Abdurrahman III), 912-961 M.

5
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, h. 89.
6
Abdul Mun’im Majid, Sejarah Kebudayaan Islam (t.t: Pustaka, 1997), h.182.

7
8. Hakam al-Muntasir (al-Hakam II), 961-976 M.
9. Hisyam II, 976-1009 M.
10. Muhammad II, 1009-1010 M.
11. Abdurrahman IV, 1016-1018 M.
12. Abdurrahman V, 1018-1023 M.
13. Muhammad III, 1023-1025 M.
14. Hisyam III, 1027-1031 M.

C. Sistem Pemerintahan Dinasti Umayyah II Spanyol


Perkembangan islam di Andalusia telah melewati sejarah yang panjang, dalam
pemerintahan dibagi menjadi 6 periode, yaitu:
a. Periode Pertama
Pemerintahan dipegang oleh wali yang diangkat oleh khalifah Dinasti
Umayyah di Damaskus. Stabilitas dalam negeri masih belum stabil sehingga
keamanan negara masih terganggu. Masa ini merupakan peletakan dasar
pemerintahan, asas, dan invasi islam di Spanyol. Sentralisasi masih digunaskan
dalam pemerintahan Dinasti Umayyah II di Spanyol.
b. Periode Kedua
Pemerintahan dipegang oleh amir (panglima/gubernur) tetapi, tidak tunduk
pada pemerintahan islam di bawah kekuasaan Dinasti Abbasiyah di Baghdad.
c. Periode Ketiga
Pemerintahan dipegang oleh seorang khalifah, dimulai dari khalifah
Abdurrahman III dengan gelar “An-Nashir”. Khalifah mendirikan Universitas
Cordova. Islam mencapai puncak keemasannya pada periode ini.
d. Periode Keempat
Periode ini stabilitas politik dalam negeri kurang stabil dengan terpecahnya
Spanyol menjadi 30 negara kecil di bawah pimpinan raja-raja golongan dengan
pusat pemerintahan di Seville, Toledo, dan Cordova. Walaupun stabilitas politik
tidak stabil, kehidupan intelektual masih berjalan dengan baik. Istana-istana
mendorong para sarjana dan sastrawan untuk mendapatkan perlindungan dari satu
istana keistana lain.
e. Periode Kelima
Meskipun negara sudah terpecah belah, ada satu kekuatan besar yang
mendominasi Spanyol, yaitu Dinasti Murabithun (1086-1163 M).
f. Periode keenam
Kekuasaan islam hanya berada di wilayah Granada, di bawah
kepemimpinan Dinasti Ahmar (1232-1492 M). Masa ini merupakan kekuasaan
Dinasti Umayyah II yang terakhir, salah satu faktornya adalah serangan dari kaum
kristen yang tidak bisa dibendung lagi.7

7
Rusniati, “Masuknya Islam di Spanyol”, Studi Naskah Sejarah Islam, h 5-9.

8
D. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dinasti Umayyah II Spanyol
Lahirnya islam di Spanyol sampai kemundurannya telah menorehkan tinta emas
peradaban islam saat itu. Berbagai prestasi yang telah diperoleh sangat berpengaruh
terhadap renaisance di Eropa yang kondisinya sangat terpuruk selama berabad-abad oleh
kebodohan. Diantara bukti perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Dinasti Umayyah
II Spanyol adalah:
1. Bangunan Fisik
a. Istana
Diantara bukti kemajuan saat itu adalah megahnya bangunan fisik, seperti
AlZahr, nama sebuah kota sekaligus istana yang didirikan oleh khalifah
Abdurrahman II tahun 936 H. Kemegahan AlZahr membuatnya banyak didatangi
turis asing, pejabat luar negeri, sepertui dari negara Jerman, Italia, Perancis, dan
masih banyak lagi.
b. Masjid
Khalifah Abdurrahman I membangun sebuah masjid dengan arsitektur yang
sangat indah dan diberi nama Masjid Cordova. Teknik pembuatan masjid tersebut
berhasil memengaruhi budaya arab dan kristen mulai pada abad ke-8. Corak
arsitekturnya menggabungkan seni artistik Timur dan Barat. Halaman yang berada
di depan masjid dipenuhi dengan pohon jeruk, cemara, palem, dan air mancur yang
berjejer membentuk jalan menuju masjid. Masjid Cordova juga dilengkapi dengan
menara lonceng dan interior masjid yang sangat indah.
c. Benteng Al Hambra
Benteng ini terletak di Granada, Spanyol yang telah berdiri selama 8 abad.
Benteng tersebut memiliki menara yang berwarna merah disertai tulisan arab “Al-
Qal’a Al-Hamra” yang mengelilinginya, artinya benteng atau kastil.
2. Disiplin Ilmu
Dalam kurun waktu selama 8 abad, Dinasti Umayyah II Spanyol berhasil melahirkan
para ilmuan yang ahli dan mendorong kemajuan di berbagai ilmu yang berperan penting
dalam renaisance di Eropa, seperti:
a. Filsafat
Pada masa ini bidang filsafat berkembang pesat dengan lahirnya ilmuan
seperti, Ibn Bajjah, Ibn Tufail, dan Ibn Rusyd dengan karyanya Bidayah al-
Mujtahid.
b. Tasawuf
Muncul seorang sufi yang terkenal yaitu Ibnu ‘Arabi yang telah menulis
banyak buku, diantaranya Al-Futuhat Al-Makyyah dan terkenal dengan paham
Wahdatul Wujud .tokoh lainnya adalah Al-Muhyiddin.
c. Fiqih
Lahir beberapa para pakar fiqih, seperti: Ibnu Hazm dengan karyanya Al-
Mushalla, Abu Bakar Al-Quthiyah, Mundzir bin Said al-Balluti, salah seorang
tokoh yang pernah menjabat sebagai hakim agung pada masa pemerintahan
Abdurrahman III.

9
d. Kedokteran, Matematika, dan Kimia
Ilmuan yang ahli dalam bidang ini adalah Ibn Maimun, Al-Zahrawi, Ibn
Zuhri, Ibn Wafid, Maslamah, al-Mazariti, Azaqanli, Abu Aflah.
e. Bahasa Arab
Bahasa arab menjadi salah satu ilmu yang dipelajari oleh masyarakat. Baik
orang muslim maupun nonmuslim mempelajarinya. Beberapa tokoh yang ahli
dalam bahasa arab adalah Ibnu Khuruf, Ibn al-Haji, Abu Hasan, Ibnu Asfar, Abu
Hayan al-Garnati, dan Ibnu Malik yang mengarang kitab Alfiyah.
f. Geografi dan Sejarah
Ilmuan yang ahli dalam bidang ini adalah al-Bahy, Ibn Qutiyah, Ibn
Hayyan, Ibn Khaldun.
g. Sastra dan Seni
Ilmuan yang ahli dalam bidang ini adalah Ibn Rabbih, Ibn Bassam Ibn
Malik, Hasan Ibn Nafi’ al Khalil Ibn Ahmed.8

E. Faktor Kemunduran Islam Di Spanyol


1. Perpecahan dan perebutan kekuasaan
Pada tahap awal semenjak menjadi wilayah Islam, Spanyol masih diwarnai
perpecahan dan perebutan kekuasaan sehingga stabilitas politik negeri Spanyol
belum tercapai secara sempurna. Hal ini disebabkan perselisihan di antara
elite penguasa akibat perbedaan etnis dan golongan. Juga terdapat perbedaan
pandangan antara khalifah di Damaskus dan gubernur Afrika Utara yang
berpusat di Kairawan. Masing-masing mengakui bahwa merekalah yang
paling berhak menguasai daerah Spanyol. Oleh karena itu fase awal ini telah
terjadi dua puluh kali pergantian wali (gubernur) Spanyol dalam jangka waktu
yang amat singkat.
2. Kepribadian khalifah dalam memimpin rakyat
Ketika Hisyam II naik tahta dan menggantikan kedudukan ayahnya Hakam
II, kurang cakap dalam memimpin dan mengatur roda pemerintahan karena usianya
yang relatif muda. Gerakan kristen yang mulai tumbuh dan berkembang sulit untuk
diatasi.
3. Muncul dinasti lain yang lebih kecil
Munculnya dinasti-dinasti kecil, memicu lemahnya pemerintahan dalam
negeri. Walaupun, stabititas politik tidak stabil, bidang kultural terus mengalami
kemajuan.
4. Konflik Islam-Kristen
Sejak abad sebelas, keberadaan umat kristen semakin kuat dan umat muslim
semakin melemah. Hal ini terjadi kaarena khalifah tidak melakkan islamisasi secara
menyeluruh, kaum kristen dibiarkan dengan ajaran dan tradisi mereka asal mau
membayar upeti serta tidak melakukan perlawan bersenjata terhadap dunia maya.

8
Adenan, “Sistem Politik Islam Periodisasi Bani Umayyah Di Andalusia”, Laporan Penelitian, Fakultas Ushuluddin
dan Studi Islam UIN Sumatera Utara, (2016), h 32-34.

10
5. Faktor Geografis
Kondisi letak wilayah sangat berpengaruh terhadap perkembangan islam di
Spanyol. Spanyol adalah daerah yang terpencil daripada wilayah islam yang lain,
sehingga jika terjadi apa-apa, Spanyol selalu berjuang sendiri, tidak ada yang
mendukung, kecuali dukungan dari Afrika Utara. Ketika terjadi peristiwa
kebangkitan kristen di Spanyol, gerakan mereka tidak bisa dibendung. Ditambah
dengan iklim yang tidak mendukung, membuat pendatang dari Arab tidak tahan
untuk mendiiami wilayah ini.

F. Pengaruh Peradaban Islam Di Spanyol Bagi Kebangkitan Di Eropa


Spanyol merupakan tempat utama bagi Eropa yang menyerap peradaban islam baik
dalam bentuk hubungan politik, sosial, dan perekonomian. Orang-orang Eropa
menyaksikan Spanyol di bawahh kekuasaan islam meninggalkan negara tetangganya
terutama dalam pemikiran dan sains. Terutama, pemikiran Ibnu Rusyd yang
menghilangkan taklid dan menganjurkan kebebasan untuk berpikir. Ibnu Rusyd juga
mengulas pemikiran Aristoteles dengan memikat semua orang yang berpikiran bebas,
dengan mengedepankan sunnatullah menurut islam terhadap pantheisme
anthrophomorphisme kristen. Karena pengaruhnya sangat besar di Eropa, sehingga muncul
gerakan Averroeisme Clbn Rushdisme yang menuntut kebebasan berpikir, tetapi ditolak
oleh pihak gereja.
Munculnya gerakan ini membuat Eropa melkukan reformasi pada abad 11 dan
rasionalisme pada abad XVII M. Pengaruh peradaban islam menurut pemikiran Ibnu Rusyd
diawali oleh banyaknya pemuda kristen Eropa yang belajar di Universitas yang berada di
Spanyol, seperti: Universitas Cordova, Seville, Malaga, Granada, dan Salamanca. Selama
belajar disana, mereka menerjemahkan buku-buku karya ilmuan muslim. Pusat
penerjemahan di Toledo.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Perkembangan agama islam sejak zaman Rasulullah SAW telah mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Pada masa khalifah Umar bin Khattab, perluasan
wilayah islam telah mencapai sepertiga wilayah dunia sehingga disebut dengan Futuhat
Al Islamiyyah. Setelah masa khulafaur rasyidin, kepemimpinan islam dipegang oleh
Dinasti Umayyah 1 Damaskus, yang diprakasai oleh Muawiyah bin Abi Sofyan dengan
sistem pemerintahan Monarchi Hereditas atau kepemimpinan secara turun temurun.
Masa ini berlangsung selama 75 tahun mulai tahun 661 M/42 H-750 M/132 H. Karena
ada beberapa faktor, Dinasti Umayyah I mengalami kemunduran dan bepindah
kekuasaan di Andalusia atau Spanyol dengan sebutan pemerintahan Dinasti Umayyah
II Andalusia atau Spanyol.
2. Dinasti Umayyah II di Spanyol dipimpin oleh 14 khalifah, diawali oleh Abdurrahman
ad-Dakhil (Abdurrahman I), 756-788 M dan diakhiri oleh khalifah Hisyam III, 1027-
1031 M.
3. Perkembangan islam di Andalusia telah melewati sejarah yang panjang, dalam
pemerintahan dibagi menjadi 6 periode, mulai dari periode pertama hingga periode
keenam.
4. Lahirnya islam di Spanyol sampai kemundurannya telah menorehkan tinta emas
peradaban islam saat itu. Berbagai prestasi yang telah diperoleh sangat berpengaruh
terhadap renaisance di Eropa yang kondisinya sangat terpuruk selama berabad-abad
oleh kebodohan. Diantara bukti perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Dinasti
Umayyah II Spanyol adalah bangunan fisik dan disiplin ilmu.
5. Faktor kemunduran islam di Spanyol dipengaruhi oleh:
a. Perpecahan dan perebutan kekuasaan
b. Kepribadian khalifah dalam memimpin rakyat
c. Muncul dinasti lain yang lebih kecil
d. Konflik islam-kristen
e. Letak geografis
6. Spanyol merupakan tempat utama bagi Eropa yang menyerap peradaban islam baik
dalam bentuk hubungan politik, sosial, dan perekonomian. Orang-orang Eropa
menyaksikan Spanyol di bawahh kekuasaan islam meninggalkan negara tetangganya
terutama dalam pemikiran dan sains. Terutama, pemikiran Ibnu Rusyd yang
menghilangkan taklid dan menganjurkan kebebasan untuk berpikir.
B. Saran
1. Dengan membaca makalah ini, diharapkan pembaca dapat memahami lebih lanjut
tentang “Dinasti Umayyah II di Spanyol” dan dapat menambah pengetahuan seputar
sejarah islam pada masa lalu.

12
DAFTAR PUSTAKA
Refileli, (2017,Juli-Desember).“Peradaban Islam Di Andalusia (Prespektif Sosial Budaya)”,
Tsaqofah dan Tarikh, Vol. 2 No. 2, 153-165.
Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT),(1996).” Ensiklopedi Mini Sejarah dan
Kebudayaan Islam” (Logos Wacana Ilmu, Jakarta), h.101.
Samsul Munir Amin, (2010).” Sejarah Peradaban Islam”.Cet.II; Jakarta: Amzah, h. 162
Philip K. Hitti, History Of The Arabs, h.628.
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, h. 89.
Abdul Mun’im Majid, (1997),”Sejarah Kebudayaan Islam”:Pustaka, h.182.
Rusniati, “Masuknya Islam di Spanyol”, Studi Naskah Sejarah Islam, h 5-9.
Adenan, (2016). “Sistem Politik Islam Periodisasi Bani Umayyah Di Andalusia”, Laporan
Penelitian, Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam UIN Sumatera Utara, h 32-34.

13

Anda mungkin juga menyukai